Anda di halaman 1dari 14

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan
dunia. Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak diatas
kebohongan, penghianatan serta perbuatan curang.
Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan yang amat erat dengan
para rosul dan orang-orang yang beriman. Sebagaimana telah dijelaskan dalam
firman Allah SWT bahwasannya jujur mempunyai kedudukan yang amat tinggi
dimata Allah SWT, juga dalam pandangan islam juga dalam pandangan islam serta
dalam pandangan orang-orang beradab dan juga akibatnya yang baik, serta betapa
bahayanya berbohong dan mendustakan kebenaran.
Untuk melaksanakan suatu cita cita menjadi tindakan yang direalisasikan
pada kelompok masyarakat akademik, diperlukan perilaku aktif berupa integritas
akademik. Suatu iklim untuk mempertahankan integritas berkewajiban untuk
dikelola dengan ditopang dan dipelihara oleh institusi, dengan memperkuat integritas
kebijakan akademik dan prosedur dengan dukungan pengajar dan mahasiswa, yang
juga akan berdampak membyat suatu budaya masyarakat yang memiliki integritas.
Dalam suatu survei penelitian yang dilakukan oleh Profesor
Donald L. Mc.Cabe di Graduate School of Management Rutgers University (1995);
Ketidakjujuran akademik meresap dengan melakukan kecurangan pada karya tulis
(Plagiarisme) (58%), dengan melakukan pemalsuan kepustakaan, memalsukan
pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain atau dengan sengaja tidak melakukan
catatankaki atau mencatat kutipan dari sumber. Tingginya tingkat kecurangan juga
ditemukan oleh kelompok Who ’s Who Among American High
School Students (1996),yang mendapatkan padasurvei bahwa didapat tingkat
kecurangan hampir mencapai 90 persen, dengan pernyataan siswa bahwa kecurangan
adalah “umum di sekolah” (76%). Dalam tulisannya, Zelna dan Carrie Lynn (2002)
menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan internet untuk memperoleh
keuntungan dalam melakukan prilaku kecurangan, dengan menggunakan berbagai
fitur; fungsi pencarian, penerjemah bahasa asing, mengirim program dan lainnya.

1
Alasan dominan karena mahasiswa menganggap kecurangan dalam internet sebagai
alternatif yang dapat diterima untuk melakukan pekerjaan atau tugas tugas mereka.
Guru adalah Pilar Pembangun budaya kejujuran Akademik Untuk
Menyelamatkan Bangsa Indonesia Negeri Indonesia sejak jaman nenek moyang kita
telah dikenal dengan melimpahnya kekayaan alam dari Sabang sampai
Merauke. Apapun bisa hidup di Indonesia, barang tambang, hasil pertanian, hutan
yang membentang itu berarti seharusnya penduduk Indonesia kesejahteraannya
terjamin. Namun kenyataannya kemiskinan di Indonesia masih begitu besar yaitu
30, 02 juta jiwa (BPS 2011). Disisi lain Korupsi meraja lela, semua lini terkena virus
Korupsi. Bermilyar - milyar rupiah uang rakyat menjadi konsumsi segelintir orang
haus harta. Berbicara tentang Korupsi tentunya berkaitan dengan moral dan mental
para pemangku kebijakan kita. Karena kesempatan, akhirnya dengan tidak sengaja
memakan uang bukan haknya. Dan semua itu berakar pada seberapa kuatnya
manusia memegang kejujuran. Oleh karena itu dunia Pendidikan punya peran
penting untuk memulihkan kondisi tersebut.
Kejujuran non akademik bearti mengatakan sesuatu dengan benar, tidak
membohongi orang tua, tidak membohongi tetangga, tidak membohongi teman, tidak
membohongi mayarakat, dan tidak membohongi siapa pun “berkaitan dengan
kegiatan non-akademik”. Melakukan perbuatan dengan benar tidak menipu orang
lain, tidak mengambil hak orang lain, tidak mencurangi orang lain, tidak
mengkhianati orang lain, tidak mengingkari janji dan tidak korupsi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku jujur?
2. Apa saj a butir-butir kejujuran kejujuran?
3. Apa yang dimaksud jujur dalam kegiatan akademik ?
4. Apa saja contoh prilaku jujur dalam kegiatan akademik ?
5. Apa yang dimaksud jujur dalam kegiatan non akademik ?
6. Apa saja contoh prilaku jujur dalam kegiatan non akademik ?
7. Apa saja manfaat dari perilaku jujur?

C. Tujuan
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara kritis kedalam proses berprilaku
jujur serta mendapatkan pengalaman dan manfaat dalam melaksanakan proses
berprilaku jujur penulis diharapkan mampu :
2
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan jujur dan prilaku jujur.
2. Mengetahui butir-butir kejujuran.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan jujur dalam kegiatan akademik dan
non-akademik.
4. Mengetahui apa saja contoh prilaku jujur dalam kegiatan akademik dan non-
akademik.
5. Mengetahui manfaat berprilaku jujur.

D. Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir. Pada bagian awal yaitu cover, kata pengantar dan daftar
isi. Kemudian pada bagian utama penulis membagi menjadi tiga bab yaitu : Bab
pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab kedua berisi uraian, yang terdiri dari Apa yang dimaksud dengan perilaku jujur,
apa saja butir-butir kejujuran, apa yang dimaksud jujur dalam kegiatan akademik,
apa saja contoh prilaku jujur dalam kegiatan akademik, apa yang dimaksud jujur
dalam kegiatan non akademik, apa saja contoh prilaku jujur dalam kegiatan non
akademik, dan apa saja manfaat dari prilaku jujur.
Bab ketiga terdiri dari penutup yang berisi kesimpulan dari seluruh makalah ini dan
saran.

BABU
PRILAKU JUJUR

A. Prilaku Jujur
Dalam bahasa Arab, jujur merupakan teijemahan dari kata shidiq yang artinya
benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan
sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (Mahmudah).
Jujur juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan seperti yang tertera
dalam QS. Al-Miadah ayat 8 “Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah
“ dan dalam QS. At-Taubah ayat 119 “Dan hendaklah kamu bersama orangorang
yang benar”. Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta.

3
Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan
sebenarnya.
Jujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat
dengan kenyataan yang ada. Jujur adalah sikap seseorang yang menyatakan sesuatu
dengan sesungguhnya secara benar dan apa adanya, tidak menambah-nambah dan
tidak mengurangi, sedangkan prilaku jujur merupakan sifat baik berupa
menyampaikan sesuatu dengan benar sesuai kenyataan, dan jika sebaliknya atau
tidak disampaikan sesuai kenyataan maka itu dinamakan berbohong atau dusta.
Prilaku jujur ini harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap ini
merupakan prinsip dasar dari cerminan akhlak seseorang. Jujur juga dapat menjadi
cerminan dari kepribadian seseorang bahkan kepribadian bangsa. Oleh sebab itulah
kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Kejujuran banyak dicontohkan
langsung oleh Rasulullah. Dapat kita ambil keteladanan dari Rasul kita Nabi
Muhammad saw. yang memiliki sifat wajib bagi Rasul, salah satunya “AMANAH”
yang berarti dapat dipercaya karena kejujuran.

a) Contoh Prilaku Jujur


1) Di sekolah
Kita bisa meluruskan niat untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru/dosen, tidak menyontek pekerjaan teman,
melaksanakan piket sesuai jadwal, menaati peraturan yang berlaku di
sekolah/kampus , berbicara secara benar baik kepada guru, teman ataupun
orang- orang yang ada di lingkungan sekolah.
2) Di rumah
Kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua,

memberitakan hal yang benar. Contohnya saat meminta uang untuk

kebutuhan suatu hal, tidak menutup-nutupi suatu masalah pada orang tua,

tidak melebih-lebihkan sesuatu hanya untuk membuat orang tua senang.


3) Di masyarakat
Kita bisa melakukan kejujuran dengan niat untuk membangun

lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram, tidak mengarang cerita yang

4
membuat suasana di lingkungan tidak kondusif, tidak membuat gosip. Ketika

diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang diamanahkan, harus

dipenuhi dengan sungguh-sungguh.

B. Butir-Butir Kejujuran

Kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan realiti. Kejujuran dalam
perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Kejujuran dalam niat, yaitu
kejujuran tertinggi di mana ucapan dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah.

C. Jujur Dalam Kegiatan Akademik


Kejujuran akademik adalah perilaku benar dalam berkata dan
melakukan segala pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan
akademik. Ada tiga kejujuran akademik, yaitu:
1. Aspirasi moral dan agama,
2. Menuntut kepuasan dan kenyamanan hati nurani,
3. Memelihara sistem kehidupan manusia dan alam semesta.
Ketiga landasan ini lah yang menjadi pondasi seseorang untuk
berperilaku jujur, khususnya di dalam bidang akademik. Suatu budaya
pada lingkup masyarakat akademik penting untuk memiliki integritas pencarian
kebenaran dan pengetahuan dengan mengharuskan para intelektual memiliki pribadi
yang jujur dalam pelajaran, pengajaran, penelitian dan pelayanan. Integritas
akademik memiliki lima nilai dasar yang terdiri dari kejujuran, kepercayaan,
kewajaran, respect, dan tanggung jawab. Sedangkan masalah ketidakjujuran
akademik adalah masalah kesadaran moral. Oleh karena itu, sanksi
utama pelanggaran kejujuran

5
akademik adalah hukuman moral. Namun, akibat pelanggaran
kejujuran akademik tersebut telah menyentuh hukum pidana,
maka suatu komunitas pendidikan perlu merumuskan suatu
indikator pelanggaran kejujuran akademik dan sanksi-sanksinya
di dalam sebuah peraturan yang tertulis jelas, membangun
kejujuran akademik tidak dapat dilakukan dengan memberikan
nasehat saja, melainkan dengan pembiasaan dan latihan-latihan.
Contoh kecilnya dengan mengadakan kantin kejujuran dan
tempat penampungan barang temuan. Seperti yang kita tau
kantin kejujuran menjadi sangat efektif karena di sana disajikan
makanan dan kotak untuk membayar dan mengambil uang
kembali sendiri. Siswa langsung bisa mengambil makanan tanpa
ada yang melayani dan membayar serta mengambil uang kembali
sendiri tanpa ada yang menghitungkan. Dari situ petugas bisa
mengecek tingkat kejujuran siswa, apakah uang yang ada sudah
sesuai dengan baarang yang tersisa atau belum, a) 5 Hal yang
merupakan pilar dalam kejujuran akademik adalah :
1) Honesty
Kegiatan dalam lingkungan akademik yang terdiri dari pengajaran,
pembelajaran, penelitian, yang merupakan realisasi dari rasa hormat, dan
tanggung jawab. Kebijakan institusi pendidikan diharapkan memiliki aturan
yang seragam tentang tindakan berbohong (akademik), penipuan, pencurian,
dan lainnya. Dengan melakukan kejujuran, nilai kesejahteraan masyarakat
akan distabilkan, dan begitu juga dengan derajat akademis. Kejujuran harus
melingkupi mahasiswa, staf pengajar, dan dimulai dari diri sendiri.
2) Trust
Ikatan saling percaya akan mendorong teijadinya pencapaian tertinggi
potensi orang-orang yang ada di dalamnya karena dapat dilakukan pertukaran
ide dengan bebas. Hanya dengan kepercayaan kita

6
dapat percaya atas hasil penelitian orang lain, bekerja sama dengan berbagai
individu, dan berbagi informasi.
3) Fairness
Diperlukan evaluasi yang adil dan akurat antara anggota universitas. Bagi
mahasiswa komponen yang penting dari keadilan adalah kredibilitas, harapan
yang jelas dan konsisten, dan adanya respon dari ketidakjujuran. Anggota
fakultas juga memiliki hak untuk mendapat perlakuan yang adil, begitu juga
untuk rekan administrasi.
4) Respect
Sebuah komunitas akademik yang memiliki integritas mengakui
partisipasi orang lain dalam proses pembelajaran dan menghormati berbagai
pendapat serta ide. Mereka juga harus menghormati diri mereka sendiri dan satu
sama lain untuk memperluas pengetahuan, menguji keterampilan baru, dan
mengembangkan keberhasilan yang telah diraih, serta belajar dari kegagalan.
5) Responsibility
Tanggung jawab dalam institusi pendidikan selayaknya dipikul bersama,
dan mendistribusikan kekuatan untuk mempengaruhi perubahan, membantu
mengatasi sikap apatis, dan merangsang investasi pribadi dalam menegakkan
standar integritas akademik. Individu diharapkan bertanggung jawab atas
kejujuran mereka sendiri dan harus mencegah dan berusaha untuk mencegah
pelanggaran oleh orang lain.
b) 8 Pelanggaran yang terjadi di dalam kegiatan akademik Perbuatan-perbuatan yang
dapat dikategorikan sebagai pelanggaran akademik antara lain sebagai berikut:
1) Menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan, informasi atau alat
bantu studi lainnya pada waktu ujian tanpa izin dari Instruktur atau Dosen yang
berkepentingan.
2) Mengganti, mengubah, memalsukan nilai atau transkrip akademik, Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM), tugas-tugas dalam rangka perkuliahan, keterangan, laporan,
atau tanda tangan dalam lingkup kegiatan akademik.
3) Menyediakan sarana atau prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya hal yang
tidak diperbolehkan dalam kegiatan akademik.
4) Menggunakan kata-kata atau karya orang lain sebagai kata-kata atau karya

7
sendiri dalam suatu kegiatan akademik.
5) Mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara lain
dengan cara membujuk, memberi hadiah atau mengancam dengan maksud
mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik.
6) Menggantikan kedudukan atau melakukan tugas/kegiatan untuk kepentingan
orang lain dalam kegiatan akademik, atas permintaan orang lain atau
kehendak sendiri, seperti; ujian, kegiatan atau tugas akademik lainnya.
7) Menyuruh orang lain baik sivitas akademika Ubaya maupun di luar Ubaya
untuk menggantikan kedudukan atau melakukan tugas-tugas atau kegiatan
baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan orang lain dalam
kegiatan akademik, seperti ujian, kegiatan atau tugas akademik lainnya.
8) Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kepatutan dalam
kehidupan masyarakat akademik.
c) Contoh sikap jujur dalam kegiatan akademik
1) Tidak menyontek.
Penyontekan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan sadar (sengaja)
atau tidak sadar oleh seorang peserta ujian. Kegiatan ini dapat mencakup :
Mencontoh hasil kerja milik peserta ujian lain, Berkomunikasi selama ujian
berlangsung, baik secara langsung atau dengan media lainnya tanpa seizin
pengawas ujian, Memberikan hasil jawaban ujian kepada siswa lainnya.
Sebenarnya mengerjakan ulangan secara mandiri dan
mendapat hasil apa adanya itu jauh lebih baik dari pada hasil
memuaskan namun hasil menyontek. Apabila kita sebagai
pelajar terus menerus menyontek dampaknya akan
menjadikan diri kita sendiri semakin sulit mengevaluasi apa
kekurangan dalam hal belajar yang ada di diri kita dan hasilnya
akan jauh mengecewakan. Tanamkan keyakinan bahwa dengan jujur
akan ada keajaiban yang baik, sehingga
semangat belajar untuk mengeijakan sendiri pada saat ujian dapat meningkat.

2) Tidak menjiplak atau plagiat.


Contoh nya yaitu :
a. Mengakui tulisan orang lain sebagai hasil karya sendiri.

8
b. Mengakui gagasan pemikiran orang lain sebagai pemikiran sendiri.

c. Mengakui penemuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.

d. Mengakui karya yang dihasilkan kelompok sebagai kepunyaan atau hasil


sendiri.

e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa


menyebutkan asal-usulnya.

f. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa


menyebutkan sumbernya.

g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi


rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya.
3) Melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab.
Orang jujur sekali ia mendapat atau menerima tugas, tugas tersebut
pasti di kerjakan secara maksimal dan penuh tanggung jawab. Sebaliknya jika
ia merasa tidak sanggup atau tidak bersedia, sebelumnya pasti ia katakan
tidak atau belum mau menerima tugas itu Sebab orang jujur, tidak akan
berkata “ya” jika dalam hatinya “tidak”.Orang yang jujur, tidak akan bersifat
munafik di hadapan orang lain.
4) Tidak memalsukan tanda tangan.

D. Jujur Dalam Kegiatan Non-Akademik

Kejujuran non akademik bearti mengatakan sesuatu dengan benar, seperti tidak
membohongi orang tua, tidak membohongi tetangga, tidak membohongi teman, tidak
membohongi mayarakat,tidak membohongi siapa pun “berkaitan dengan kegiatan
non-akademik”. Melakukan perbuatan dengan benar: tidak menipu orang lain, tidak
mengambil hak orang lain, tidak mencurangi orang lain, tidak mengkhianati orang

9
lain, tidak mengingkari janji, tidak korupsi.
a) Perbuatan-perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran non akademik
adalah sebagai berikut:
1) Mengucapkan dan/atau menuliskan kata-kata kotor dan keji yang ditujukan
kepada lembaga, para dosen, karyawan, sesama mahasiswa dan tamu Upaya.

2) Membawa senjata dalam bentuk apapun di dalam kampus maupun di dalam


kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan atau yang menyangkut nama Ubaya,
kecuali mendapat izin dari Rektor.

3) Membawa dan/atau menggunakan segala macam bahan kimia yang


berbahaya dalam bentuk apapun terutama napza (Narkotika, Psikotropika &
Zat Aditif) di dalam kampus maupun di dalam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh Ubaya atau yang menyangkut nama Upaya, kecuali
bahan kimia yang digunakan untuk keperluan keperluan praktikum.

4) Membuat keributan atau kegaduhan, pertengkaran atau perkelahian,


perusakan sarana dan prasarana kampus serta tindakan-tindakan lain yang
dapat menimbulkan terganggunya keamanan dan ketertiban kampus.

5) Melakukan segala kegiatan dan/atau mengeluarkan ucapan atau tulisan yang


menjurus ke arah pertentangan suku, agama, ras dan antar-golongan;

6) Melakukan perjudian di lingkungan kampus.

1
0
1) Melakukan tindakan dan perbuatan pelecehan dan pelanggaran seksual atau
perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan.

b) Contoh prilaku jujur dalam kegiatan non-akademik


1) Menepati janji
2) Tidak munafik
3) Mau mengakui kesalahan
4) Menyimpan rahasia orang lain
Dalam hidup ini banyak sekali hal yang harus
dibicarakan, tetapi ada pula yang tidak boleh dibicarakan
kepada orang lain atau lebih jelasnya harus dirahasiakan.
Seperti halnya jika kita sedang diberitahu oleh seseorang
mengenai sesuatu yang tidak seharusnya diketahui oleh
orang lain, maka wajib bagi kita untuk menjaga sesuatu itu
dan tidak membicarakannya kepada orang lain. Bila saja
kita mengetahui keburukan seseorang maka hendaknya
lebih baik dirahasiakan saja hal tersebut dan jangan
dibeberkan atau dibicarakan kepada orang lain. Allah
menyukai seorang hamba yang bisa menjaga rahasia dan
pandai mengatur omongan supaya keluar ucapan yang
baik-baik saja. Seperti pepatah yang sering diucapkan "
Mulutmu adalah harimau-mu, ucapan-mu menandakan
11
akhlakmu
5) Amanah atau dapat dipercaya
Ketika seseorang menitipkan sesuatu kepada kita,
baik itu berupa pesan, uang, barang, atau yang lain untuk
disampaikan kepada orang lain yang mana hal ini tidak
berhak untuk kita ambil atau mungkin barang itu hanya
sekedar dititipkan sampai pada saatnya diambil kembali.
Bila terjadi hal seperti itu, maka solusi tepat agar kita tidak
menjadi orang yang buruk adalah harus selalu menjaga dan
melaksanakan apa yang disampaikan pemberi amanah.
11
Ketika amanah yang diberikan oleh seseorang dapat
terlaksana dengan baik, artinya anda dapat memegang
amanah dan menjalankan kepribadian yang jujur sesuai
tata perilaku yang baik.

E. Manfaat Dari Berprilaku Jujur


1. Menjadi Orang Yang Dipercaya
Manfaat pertama tentu tak asing lagi bagi kita semua.
Orang yang mau berusaha menjadi jujur, kelak dirinya akan
menjadi orang yang dipercaya oleh banyak orang disekitarnya.
Bahkan suatu saat karena kejujuran tersebut, seseorang itu
akan memperoleh suatu penghormatan yang tanpa disadari
kedatangannya. Seperti halnya diberi suatu kedudukan di
suatu daerah tersebut atau lainnya.
2. Disayang Allah dan Orang Sekitar
Jika kita sudah merasa memiliki sifat jujur, jangan kawatir
tidak mempunyai teman. Teman atau kawan orang yang jujur
akan banyak, karena orang yang jujur pasti akan baik dan
tidak pernah merugikan jika diajak dalam berbisnis atau
sebagainya. Beda halnya dengan orang yang suka berbohong.
Kejujuran itu juga termasuk dalam hal yang mulia dan disukai
oleh Allah beserta orang-orang sekitar. Faktanya dapat kita
lihat sendiri pada kehidupan sehari-hari.
3. Mudah Dalam Mendapatkan Pertolongan dan Pekerjaan
Disaat orang yang jujur membutuhkan pekerjaan atau
pertolongan (entah apapun itu) tentu akan banyak kawan yang
menolongnya. Allah juga akan memudahkan segala sesuatu
yang diperlukan oleh orang yang jujur untuk terwujud. Jadi,
pertolongan atau apapun kesulitan itu bentuknya akan mudah
didapat atau terselesaikan ketika orang tersebut memiliki sifat
baik terutama jujur.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya menulis, atau berkarya, terutama dalam pendidikan tinggi harus dibangun
diatas dasar integritas akademik yang kokoh. Integritas akademik memiliki lima nilai
dasar yang terdiri dari kejujuran, kepercayaan, kewajaran, respect, dan tanggung
jawab. Pencurian kekayaan intelektual sebagian besar dilakukan dengan sengaja,
tetapi sisanya adaah karena ketidak tahuan akan plagiarisme dan hokum. Aturan dan
kebijakan wajib disahkan dan disosialisasikan kepada seluruh civitas akademik sejak
awal, dan dilakukan evaluasi secara berkala.
B. Saran
Dari pembahasan yang kita buat himbauan kepada seluruh mahasiswa umumnya
masyarakat banyak, jangan merasa cepat puas terhadap materi yang kami sajikan
karena di takutkan banyak kekurangan dari materi tentang prilaku jujur baik dalam
kegiatan akademik maupun kegiatan non-akademik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mishba7.com/2015/03/pentingnya-kejujuran-bagi-kita.html
(Diakses pada tanggal 02 Maret, pukul 14.25 WIB)
http://www.kompasiana.com/sugengriadin/kejujuranakademik_552e582d6ea834bb4e
8b4580 (Diakses pada tanggal 03 Maret, pukul 13.40 WIB)
Sulistyo H. Kerangka Konseptual. Dalam Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika.
Yogyakarta. Kanisius IKAPI. 2011.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010

1
3
Utorodewo, Felicia. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Lembaga Penerbit FEUI; 2007.

Yahya I, Plagiarisme dan Karya Kita. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 1 Desember
2011

Koesoema A, Doni (2007), Pendidikan Karakter Menuju Strategi mendidik anak di


zaman Global, PT Grasindo, Jakarta.

1
4

Anda mungkin juga menyukai