Anda di halaman 1dari 10

Bab 5

TATANAN
TATANAN SOSIAL
SOSIAL DAN
DAN
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN SOSIAL
SOSIAL
Kelompok 5

Anggota:
- Muhammad Syauqi (2103101010242)
- Muhammad Haikal (2103101010238)
- Naufal Adler Irfan (2103101010233)
POKOK PEMBAHASAN MAKROSOSIOLOGI

Menurut Randall Collins (1981), makrososiologi


menganalisis proses sosial berskala besar dan berjangka
panjang. Seperti, sekularisasi, rasionalisasi, industrialisasi,
modernisasi, munculnya kapitilesme, dan urbanisasi.
STRUKTUR SOSIAL

Manakala seorang ahli sosiologi berbicara mengenai struktur, maka ia berbicara


mengenai sesuatu yang terdiri atas bagian yang saling tergantung dan membentuk
suatu pola tertentu. Bagian dari sesuatu tersebut dapat terdiri atas pola perilaku
individu atau kelompok, institusi, maupun masyarakat.

Konsep Penting Struktur Sosial:


Status ( status ) dan peran ( role )
Ralph Linton Robert K. Merton

status mahasiswa kedokteran yang melibatkan peran


Peran dosen mengacu pada bagaimana seseorang yang
mahasiswa dalam kaitan dengan dosennya dan juga
berstatus sebagai dosen menjalankan hak dan
sekumpulan mahasiswa lain, juru rawat, dokter, teknikus
kewajibannya.
medis dan sebagainya.
INSTITUSI SOSIAL

Suatu struktur status dan peran yang diarahkan ke pemenuhan


keperluan dasar anggota masyarakat, Harry M. Johnsosn
mengemukakan bahwa institusi ialah "seperangkat norma yang
terinstusionisasi, yaitu:
(1) telah diterima sejumlah besar anggota sistem sosial. (2) ditanggapi
secara sungguh-sungguh (internalized); dan (3) diwajibkann, dan
terhadap pelanggarannya dikenakan sanksi tertentu.
MASYARAKAT

Menurut Marlon Levy (1965), empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok
dapat disebut masyarakat, yaitu:
1. kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu
2. rekrutmen selurug atau sebagian anggota melalui reproduksi
3. kesetiaan pada suatu "sistem tindakan utama bersama"
4. adanya sistem tindakan utama yang bersifat "swasembada".

Dapat kita lihat dari berbagai perumusan, konsep masyarakat mempunyai makna
khusus, dan bahwa, berbeda dengan penggunaan kata masyarakat dalam bahasa
sehari-hari. Dalam sosiologi, tidak semua kelompok dapat disebut masyarakat.
PENGENDALIAN SOSIAL

Berger (1978) mendefinisikan pengendalian sosial sebagai "various means


used by a society to bring recalcitrant members back into line."
Roucek (1965) mengemukakan bahwa konsep pengendalian sosial baru
digunakan dalam sosiologi pada tahun 1894 oleh Small dan Vincent,
mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah "a collective term for those
processes, planned or unplanned, by which individuals are thaught, persuaded,
or compelled to conform to the usages and life-values of groups (1965).
Cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang,
menurut Berger adalah paksaan fisik. Berger mengemukakan bahwa semua orang hidup
dalam situasi dalam mana kekerasan fisik dapat digunakan secara resmi dan secara sah
manakala semua cara paksaan lain gagal (1978).

Roucek berpendapat bahwa pengendalian sosial dapat diklasifikasikan dengan berbagai


cara. Ada pengendalian sosial yang dijalankan melalui institusi, dan ada yang tidak. Ada
yang dilakukan secara lisan dan simbolik, dan ada yang dilakuan secara kekerasan. Ada
yang menggunakan hukuman, dan ada yang menggunakan imbalan. Ada yang bersifat
formal, dan ada yang informal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai