menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber
pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan
environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan
merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and
Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who
adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu
Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau
mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu
dalam jangka waktu berlainan. Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatu
yang terjadi setelah jangka waktu tertentu; kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang
Untuk dapat menyatakan perbedaannya, ciri-ciri awal unit analisis harus diketahui
dengan cermat-meski terus berubah (Strasser dan Randall dalam Sztompka, 2004; 5). Jadi
konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga gagasan: (1) Perbedaan; (2) pada waktu
Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai
satu kesatuan (Hawley dalam Sztompka, 2004). Perubahan sosial dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, tergantung pada sudu pengamatan: apakah dari sudut aspek, fragmen atau
dimensi sistem sosialnya. Ini disebabkan keadaan sistem sosial itu tidak sederhana, tidak
hanya berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai kombinasi atau gabungan hasil keadaan
berbagai komponen
atau perselisihan, kerja sama atau konflik, damai atau perang, kemakmuran atau krisis dan
sebagainya, berasal dari sifat saling memengaruhi dari keseluruhan ciri-ciri sistem sosial yang
kompleks itu. Bila dipisah-pisah menjadi komponen dan dimensi utamanya, teori sistem
1. Perubahan komposisi (mislnya, migrasi dari satu kelompok ke kelompok lain, menjadi
ekonomi keluarga, diterimanya peran yang diindoktrinasikan oleh sekolah atau unuversitas).
4. Perubahan batas (misalnya, penggabungan beberapa kelompok, atau satu kelompok oleh
5. Perubahan hubungan antar subsistem (misalnya, penguasaan rezim politik atas organisasi
ekonomi, pengendalian keluarga dan keseluruhan kehidupan privat oleh pemerintah totaliter).
6. perubahan lingkungan (misalnya, kerusakan ekologi, gempa bumi, munculya wabah atau
Teori klasik dalam sosiologi dimaknai sebagai teori yang mengawali munculnya berbagai
studi kemasyarakatan (sosiologi), kemudian teori ini juga menjadi dasar bagi munculnya
teori-teori yang lahir sesudahnya. Kajian mengenai sosiologi sebenarnya telah dimulai sejak
abad ke-14, diawali dengan pemikiran Ibnu Khaldun (lahir tahun 1332). Meskipun Khaldun
sosial. Pemikiran Khaldun juga dikenal dalam disiplin ilmu politik, agama, sejarah dan
filsafat.
Studi perubahan sosial dalam sosiologi dapat dikategorikan ke dalam kajian makrososiologi
berskala besar terutama dalam pengertian komparatif dan historis, misalnya antara
masyarakat tertentu, atau antara bangsa tertentu. Pokok kajian makrososiologi banyak
memusatkan perhatian pada aspek sistem sosial, bagaimana sistem sosial bekerja.
Mikrososiologi lebih memberikan perhatian pada perilaku sosial dalam kelompok dan latar
sosial masyarakat tertentu. Fokus kajiannya lebih banyak pada interaksi sosial, terutama
interaksi secara tatap muka. Definisi tersebut menyiratkan bahwa studi mengenai perubahan
sosial dapat dikategorikan pada dua kategori tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa studi
Studi mengenai perubahan sosial mengalami perkembangan yang sangat pesat pada abad ke-
20, seiring terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Banyak teoritikus yang memusatkan
perhatiannya mengenai perubahan sosial yang muncul akibat terjadinya revolusi tersebut.
Revolusi Industri telah mengubah masyarakat dari yang semula bergantung pada kondisi
alam, yang dikenal dengan masyarakat agraris atau masyarakat praindustri, berubah menjadi
Banyak perubahan yang terjadi akibat perubahan tipe masyarakat ini. Tokoh-tokoh yang
memfokuskan pada gejala sosial ini di antaranya adalah Comte, Durkheim, Spencer, Marx,
Weber, Parsons serta Tonnies. Pemikiran mereka banyak menjadi bahan kajian yang
selanjutnya.
Secara makro, studi mengenai perubahan sosial dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelompok pemikiran, yaitu kelompok teori yang dikategorikan dalam teori evolusi, teori
siklus, teori fungsional, dan teori konflik. Teori evolusi. Teori ini berpendapat bahwa
perubahan sosial memiliki arah yang tetap yang dilalui oleh semua kelompok masyarakat.
Setiap masyarakat melewati urutan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan awal
menuju ke tahap perkembangan terakhir. Ketika tahap terakhir telah tercapai, maka
perkembangan masyarakat juga akan berakhir (Horton dan Hunt, 1992). Teoritikus yang
Teori siklus. Teori ini melihat bahwa ada sejumlah tahap yang harus dilalui setiap
masyarakat, namun mereka berpandangan bahwa proses peralihan tersebut bukanlah akhir
dari proses perubahan yang sempurna. Akan tetapi, proses peralihan tersebut akan kembali ke
tahap semula untuk kembali mengalami peralihan (Horton dan Hunt, 1992). Teori siklus yang
akan dijelaskan dalam bab ini adalah teori yang dikemukakan Khaldun.
Teori fungsional. Teori fungsional memiliki asumsi utama yaitu melihat masyarakat sebagai
sebuah sistem yang di dalamnya terdapat subsistem. Teori ini mengambil analogi masyarakat
sebagai sebuah sistem organik (makhluk hidup), sebagai contoh adalah organisme manusia.
Manusia merupakan sebuah sistem biologis yang terdiri atas sub-subsistem; di dalamnya ada
tangan, kaki, jantung, mata, hidung dan sebagainya. Keseluruhan bagian tersebut harus
berfungsi dengan baik sesuai tugas dan perannya masing-masing. Masing-masing tugas dan
peran subsistem tersebut tidak dapat saling menggantikan. Apabila terdapat salah satu bagian
yang tidak berfungsi dengan baik, maka manusia tersebut mengalami kondisi abnormal, atau
Konsep penting dalam teori ini adalah struktur dan fungsi, yang menunjuk pada dua atau
lebih bagian atau komponen yang berbeda dan terpisah tetapi berhubungan satu sama lain.
Struktur sering dianalogikan dengan bagian-bagian anggota badan manusia, sedangkan fungsi
menunjuk bagaimana bagian-bagian ini berhubungan dan bergerak. Struktur terdiri atas
beberapa bagian yang saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain. Struktur
termasuk dalam teori ini adalah Durkheim, Parsons, Tonnies, serta Spencer.
Teori konflik. Teori konflik memiliki pandangan yang berbeda. Teori konflik menekankan
adanya perbedaan pada diri individu dalam mendukung suatu sistem sosial. Menurut teori ini,
masyarakat terdiri atas individu yang masing-masing memiliki berbagai kebutuhan yang
perbedaan kemampuan inilah yang kemudian dapat melahirkan proses perubahan sosial.
Sosiolog yang pemikirannya termasuk dalam teori ini adalah Marx dan Weber.
1. Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Publishing.
7. Wiryanto, 2005,