6.1 Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman
6.1 Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman
Undang-Undang
Disclaimer : Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu. murah dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun
2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel
buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Penelaah
Prima Agung Prihandono
Penyelia
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Desainer
……….
Illustrator
Donny Treice Djoenaedhy
Penyunting
Diana Mahfiatus Shalimah
Penerbit
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan … Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Jl. Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
DAFTAR TABEL
Tabel. 1.1 Panduan Penilaian Antar Teman saat Presentasi
Tabel. 5.1 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Pengelolaan Sumber Daya Lahan
Tabel. 5.2 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Budidaya Tanaman (Agronomi)
Tabel. 5.3 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Budidaya Tanaman (Agronomi) dan Perlindungan Tanaman
Tabel. 5.4 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada Sarana
dan Prasarana Pertanian, Pertanian Organik
Tabel. 5.5 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Penyuluh Pertanian, Manajemen dan Agribisnis
Tabel. 5.6 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Karantina Tumbuhan
Tabel 5.7 Kriteria Asesmen Sikap
BAGAIMANA MEMBACA BUKU INI?
Buku ini memuat aktivitas belajar untuk mempermudah kalian
dalam memahami materi. Aktivitas pembelajaran pada buku ini akan
dipandu dengan tanda gambar. Cermati gambar-gambar berikut
beserta artinya.
PENDAHULUAN
A. Rasional
Dasar-dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran
yang berisi kompetensi yang mendasari penguasaan agribisnis
tanaman, yaitu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan mata rantai produksi, pengelolaan, dan pemasaran
hasil produksi tanaman. Menjadi landasan bagi peserta didik untuk
mendalami agribisnis tanaman secara utuh pada konsentrasi
produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan untuk
konsumsi, dan benih (perbenihan). Tanaman merupakan komponen
utama dalam ekosistem, sehingga penting dipelajari guna menjaga
ketahanan pangan secara berkelanjutan dalam menghadapi
perubahan iklim global.
Fungsi mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman untuk
menumbuh- kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam
melakukan proses agribisnis tanaman sebagai generasi muda
penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan atau
bekerja di industri produksi tanaman, setelah belajar pada program
keahlian Agribisnis Tanaman. Selain itu, sebagai landasan
pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi
produksi tanaman pada pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas
XI dan XII.
Lingkup mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman
meliputi pemahaman secara utuh dan menyeluruh tentang profil
agripreneur, peluang pasar, manajemen proses produksi tanaman
secara komprehensif, perkembangan teknologi pertanian, isu-isu
global, dan teknis dasar proses produksi tanaman.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berkontribusi
dalam membangun kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi
yang menguasai keahlian agribisnis tanaman dengan memegang
teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis
menyeluruh di bidang secara menyeluruh manajemen
agribisnis tanaman produksi bidang agribisnis tanaman,
antara lain penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai
Elemen Deskripsi
pasok (Supply Chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis
tanaman, serta pengelolaan sumber
daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan Meliputi pemahaman tentang
teknologi produksi perkembangan proses produksi
dan isu-isu global tanaman secara konvensional sampai
terkait dengan modern, pertanian perkotaan (urban
agribisnis dan farming), alat dan mesin pertanian dari
industri tanaman yang konvensional sampai yang
otomatis dan berbasis IOT, smart
farming dan isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan
global, regional dan lokal, sustainable
farming (pertanian berkelanjutan),
serta penerapan bioteknologi dalam
pertanian.
Agripreneur, peluang Meliputi pemahaman tentang profil
usaha dan agripreneur yang mampu membaca
pekerjaan/profesi di peluang pasar dan usaha, profesi
bidang agribisnis pemroduksi tanaman (petani) dalam
tanaman rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta peluang usaha dan peluang
bekerja di bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses Meliputi pemahaman tentang
produksi tanaman pembiakan tanaman, persiapan tanam,
pemeliharaan tanaman, panen dan
penanganan pasca panen, pengemasan,
dan distribusi produk hasil panen.
Faktor-faktor yang Meliputi pemahaman tentang faktor-
berpengaruh faktor yang berpengaruh kepada
terhadap proses proses produksi tanaman: faktor
produksi tanaman edafik, climatic, genetic, biotik, dan
pirik.
Pembiakan tanaman Meliputi pemahaman tentang
pembiakan tanaman secara generatif
dan vegetatif, baik konvensional
Elemen Deskripsi
maupun modern.
E. Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Dasar-
Dasar Agribisnis Tanaman, meliputi :
1. Peralatan tulis yang dibutuhkan siswa,
2. Borang atau form observasi untuk industri, lapang/lahan
pertanian yang sesungguhnya, bangsal unit produksi/TEFA
3. Daftar pertanyaan wawancara praktisi agribisnis tanaman yang
menginspirasi
4. Portofolio : laporan hasil diskusi, laporan hasil observasi, laporan
hasil wawancara, laporan hasil studi kasus dan laporan hasil
bermain peran
5. Media informasi digital dan media informasi lainnya
F. Evaluasi
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes,
aspek sikap melalui observasi dan catatan kejadian menonjol
(anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta
aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio, dan
studi kasus.
A. Proses Bisnis dalam Agribisnis Tanaman
Apersepsi
Kita setiap hari membutuhkan makan untuk tetap hidup sehat.
Tahukah kalian bahwa hampir semua jenis makanan yang kita konsumsi
berbahan baku dari hasil pertanian? Pernahkan terlintas di benak kalian
bahwa selagi manusia membutuhkan makan, selama itu pula pertanian
harus ada? Lantas bagimana jadinya, jika tidak ada generasi millennial
yang akan meneruskannya? Mari kita pelajari proses bisnis pada
agribisnis tanaman agar kalian terbuka wawasan kalian tentang
pertanian.
Kata Kunci
Pertanian, Agribisnis Tanaman, rantai pasok (supply chain),
produksi tanaman, K3LH, alat dan mesin pertanian
Materi
Selama ini, kebanyakan orang menganggap bahwa pertanian identic
dengan lumpur, kotor, kumuh, jorok, tidak keren, tidak bergengsi, tidak
bernilai ekonomi dan anggapan negative lainnya. Dan hal inilah yang
membuat pertanian semakin tidak dilirik generasi millennial. Supaya
terbuka wawasan dan pola pikir kalian, kita awali dari proses bisnis
dalam agribisnis secara global kemudian kita lanjutkan ke detailnya.
Mari cermati bagan system agribisnis berikut.
2
Gambar 1.1 Sistem Agribisnis
Sumber : Silvana Maulidah (2012)
3
Masih dengan kelompok yang sama saat kalian berdiskusi,
juga dengan teman sekelas kalian lakukanlah kunjungan ke industry
yang bergerak di bidang agribisnis tanaman yang ada di daerah
kalian. Carilah lokasi industry yang terdekat dengan sekolah atau
terdekat dengan tempat tinggal kalian. Pastikan industry yang kalian
kunjungi bersedia menerima kunjungan belajar kalian.
Konfirmasikan kegiatan kalian dengan ibu dan bapak guru
pembimbing, juga sekolah.
Jangan lupa, buatlah borang atau form observasi dan daftar
pertanyaan yang kalian butuhkan untuk memperoleh data tentang
proses bisnis secara menyeluruh pada industri agribisnis tanaman
yang akan kalian kunjungi. Borang atau form berisi identitas
meliputi : aktivitas belajar/kegiatan, waktu, tempat observasi; kolom
pertanyaan yang kalian susun terkait proses bisnis, meliputi skema/
alur proses bisnis, sub system hulu (sarana produksi tanaman,
rencana produksi, penentuan produk), sub system budidaya (on
farm), sub system hilir, sub system pemasaran (bagaimana rantai
pasok/supply chain yang diterapkan); kolom jawaban dari industri.
Diskusikan data hasil kunjungan industri yang kalian lakukan.
Bandingkan dengan bagan yang sudah kalian diskusikan di awal,
apakah sama atau berbeda?
4
berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas,
yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi,
pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran
masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.
Pada bagan Sistem Agribisnis yang disajikan dalam gambar 1,
terdapat empat sub system agribisnis ditambah dengan penunjang.
Pertama, sub system hulu yang merupakan sub system pra produksi
atau sebelum produksi tanaman. Sub system hulu meliputi sarana
produksi tanaman (saprotan) yang terdiri dari benih, pupuk, pestisida,
mulsa, ajir, alat dan mesin pertanian yang disesuaikan dengan
komoditas yang akan diusahakan. Kedua, sub system budidaya (on
farm) merupakan rangkaian kegiatan produksi tanaman dari persiapan
tanam, pemeliharaan tanaman, panen dan penanganan pasca panen.
Ketiga, sub sistem hilir (off farm) merupakan penanganan, pengelolaan
dan pengolahan hasil panen yang meliputi rantai pasok (supply chain),
logistic seperti tempat penggilingan padi, dan industry pengolahan hasil
pertanian. Keempat, sub system pemasaran merupakan muara dari
semua sub system agribisnis, yaitu system yang mengatur agar produk
sampai di tangan konsumen dalam kondisi segar, sehat dengan harga
bersaing, namun produsen tetap mendapatkan keuntungan.
Keempat sub system tersebut dapat berjalan dengan baik, karena
adanya penunjang. Penunjang meliputi jasa layanan dan pendukung
yang merupakan semua kegiatan yang mendukung, melayani dan
mengembangkan keempat sub system agribisnis. Jasa layanan dan
pendukung, diantaranya : lembaga keuangan, lembaga penelitian,
lembaga pendidikan dan penyuluhan, system informasi dan transaksi,
lembaga transportasi, lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat.
Disamping keempat sub system dan penunjang dalam system
agribisnis, yang paling berperan adalah produk pertanian yang
diusahakan dalam agribisnis tanaman. Selain itu, komponen lain yang
5
terintegrasi pada setiap sub system agribisnis adalah K3LH. Keduanya
akan dipelajari pada sub bab berikutnya.
B. K3LH dalam Produksi Tanaman
Apersepsi
Di akhir sub bab sebelumnya, telah disinggung tentang K3LH
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup). Apa peran K3LH
dalam agribisnis tanaman?
Kata Kunci
K3LH (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup)
Materi
Mengapa harus ada K3LH dalam setiap aktivitas proses agribisnis
tanaman, bahkan harus diintegrasikan? Mari cari tahu jawabannya
dengan dengan melakukan observasi industri dan berdiskusi. Sebelum
itu, cermati gambar berikut yang merupakan salah satu penerapan K3
pada industry agribisnis tanaman, yaitu perbenihan jeruk.
Apa yang ada dalam benak kalian tentang instruksi yang
terpampang di pintu masuk dan di samping pintu masuk rumah kasa?
Mengapa dipasang instruksi tersebut? Apa fungsi dan manfaatnya? Apa
dampaknya jika, karyawan yang masuk ke dalam rumah kasa tidak
mematuhi instruksi tersebut?
6
Gambar 1.2 SOP Masuk Rumah Kasa
Sumber : Dienna Yulia (2020)
7
teman sekelas kalian, ibu/bapak guru pembimbing dan pihak
sekolah.
8
digunakan. Laboratorium, diantaranya laboratorium benih,
laboratorium kultur jaringan tanaman, laboratorium tanah,
laboratorium proteksi tanaman dan lainnya.
Pekerja pertanian atau produksi tanaman memiliki risiko luka,
penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin, kebisingan, sakit kulit,
dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida dan pupuk. Pada
pertanian industri atau industry produksi tanaman, kecelakaan
melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang
paling umum adalah traktor yang terguling. Pestisida dan bahan kimia
lainnya yang digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi kesehatan
pekerja, mampu mengakibatkan gangguan kesehatan organ reproduksi
dan kelainan kelahiran bayi.
Komponen terpenting dalam menjaga keselamatan jiwa dan
keselamatan peralatan kerja pada kegiatan produksi tanaman adalah
prosedur proses kerja dan pengetahuan tentang penggunaan
perlengkapan keselamatan kerja. Perlengkapan keselamatan kerja,
terdiri dari pelindung kepala, badan, tangan, mata, hidung, mulut dan
kaki. Kesiapan dan pengetahuan tentang K3 akan tercipta kenyamanan
kerja, dan menurunkan serta menghindari kecelakaan kerja (Yulia D.
2018).
9
Gambar 1.3 Penggunaan APD dalam
Sumber : hreader020.staticloud.net
10
Gambar 1.4 Contoh Pengelolaan Limbah Pertanian
Sumber : Rahmat (2021)
C. Karakteristik Produk Pertanian
Apersepsi
Setelah kalian memahami proses agribisnis tanaman, berikutnya
kalian akan mengidentifikasi karakteristik produk. Pernahkah kalian
mencermati produk pertanian yang kalian konsumsi? Apakah produk
pertanian memiliki karakteristik khusus? Ataukah sama dengan produk
lainnya?
11
Kata Kunci
Produk pertanian, perishable, durable goods
Materi
12
Mari mencermati produk pertanian yang ada di sekeliling
kita, amati tiap-tiap jenis produk pertanian yang kalian temui atau
kalian bawa dari rumah. Jenis produk pertanian yang kalian cermati
diantaranya komoditas pangan, hortikultura, perkebunan dan benih
yang mudah kalian temukan. Diskusikan karakteristik yang dimiliki
produk pertanian yang telah kalian amati. Sebelum memulai diskusi,
kalian bentuk kelompok diskusi yang beranggotakan 4-5 orang.
Pilihlah satu diantara kalian untuk menjadi ketua kelompok
yang bertugas mengatur tugas masing-masing anggota dan jalannya
diskusi kelompok. Dan pilihlah satu lagi diantara kalian sebagai
penulis yang bertugas menuliskan semua aktivitas, data, pertanyaan
dan jawaban juga simpulan dari hasil diskusi kalian. Kemudian
presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan seluruh anggota
kelas agar dapat saling berbagi pengalaman antar kelompok.
13
Lebih detail lagi Anindita, R dan Baladina, N (2017) menyatakan
keunikan karakteristik produk pertanian sebagai berikut :
1. Produk pertanian adalah musiman
Tiap macam produk pertanian tidak mungkin tersedia setiap saat
bila tanpa diikuti dengan manajemen stok yang baik dan ataupun
upaya khusus bertanam diluar musim yang sangat tinggi
resikonya.
2. Produk pertanian bersifat segar dan mudah rusak (perishable)
Sifat mudah rusak (perishable) dari produk pertanian ini karena
kandungan gizi dan air yang dimilikinya. Selain itu, tiap macam
produk pertanian sebenarnya diperoleh dalam keadaan segar
(masih basah), sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu
relatif lama. Kalau saja diinginkan penyimpanan dalam waktu
relatif lama, maka diperlukan perlakukan tambahan, misalnya
pengeringan atau perlakukan pasca panen yang lain.
Berdasarkan sifat perishable ini, produk pertanian dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a. Produk pertanian perishable
Produk ini merupakan produk pertanian dengan kandungan
gizi dan air yang tinggi, produk ini adalah produk hortikultura
yaitu buah, sayur, dan bunga/daun potong. Produk ini tidak
tahan lama dalam penyimpanan untuk menjaga kualitasnya
harus diberikan perlakuan khusus. Misalnya adalah jeruk,
jeruk tidak dapat langsung dimasukan kedalam gudang. Ia
akan busuk kecuali ada perlakuan khusus misalnya dengan
pelapisan lilin. Dan inipun juga dalam jangka waktu yang
tidak panjang.
b. Produk pertanian semi perishable
Produk pertanian semi perishable merupakan produk yang
memiliki daya simpan lama setelah mendapatkan tambahan
perlakuan pada penanganan pasca panen panen, seperti
14
curing, pengeringan. Produk yang mendapat perlakuan ini
misalnya biji-bijian dari golongan Serealia (padi, jagung,
sorgum), dan golongan Leguminosae (kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, kacang tunggak), produk rimpang (jahe, kencur,
lengkuas, kunyit, dll), serta produk umbi-umbian (ubi jalar,
kentang, bawang putih, bawang merah)
15
3. Produk pertanian bersifat bulky
Karakteristik produk pertanian adalah membutuhkan suang yang
banyak (bulkiness). Dan sifat bulky ini memiliki arti bahwa
produk pertanian, volumenya besar tetapi nilainya relatif kecil.
Akibatnya dalam proses pengelolaannya diperlukan tempat yang
luas. Ini artinya biaya penyimpanan atau perawatan yang lain
dalam jumlah relatif besar. Sementara nilai jualnya adalah
rendah.
4. Produk pertanian lebih mudah terserang hama dan penyakit.
Penyimpanan dalam jangka waktu lama pada produk beras akan
mudah terserang hama. Tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh
serangan hama penyakit itu juga besar. Bila dikehendaki produk
tersebut terhindar dari serangan hama penyakit maka diperlukan
biaya yang tidak sedikit untuk fumugasi.
5. Produk pertanian tidak selalu mudah didistribusikan ke lain
tempat.
Dimaksudkan adalah apabila akan mengirimkan ke lain daerah
produk tersebut harus dilakukan pemeriksaan kesehatan
produknya dari hama maupun penyakit yang terbawa kedalam
produk itu. Ini terutama untuk daerah endemic penyakit tertentu
agar produk tersebut tidak menularkan hama penyakitnya
kedaerah baru. Disamping itu, untuk mendistribusikan dalam
waktu relatif singkat, memerlukan biaya yang besar mengingat
sifat bulky yang dijelaskan diatas.
6. Produk pertanian bersifat local atau kondisional.
Ini artinya tidak semua produk pertanian dapat dihasilkan dari
satu lokasi, melainkan dari beberapa tempat. Misalnya tanaman
apel dapat tumbuh di dataran tinggi dan tidak dapat tumbuh baik
di dataran rendah. Begitu sebaliknya tanaman ketela rambat
akan tumbuh baik ditanam didataran rendah dari pada di dataran
tinggi.
16
7. Produk pertanian mempunyai kegunaan yang beragam.
Contohnya adalah tanaman tebu dapat dibuat gula pasir
disamping juga dibuat sebagai bahan baku tetes. Daunnya juga
dapat untuk pellet makanan ternak atau bila kering dapat untuk
atap rumah, atau dipakai sebagai pembakar.
8. Produk pertanian kadang memerlukan ketrampilan khusus
Contohnya adalah tanaman buah melon, apel, panili yang perlu
penanganan khusus. Sehingga diperlukan tenaga trampil secara
khusus untuk menanganinya. Membuahkan tanaman apel,
membentuk warna pada buah apel, merancang kapan buah apel
dapat dipanen dan sebagainya ini juga perlu tenaga khusus.
9. Produk pertanian dapat dipakai sebagai bahan baku produk lain.
Disamping dapat dikonsumsi langsung. buah jeruk yang sudah
kelewat masak tidak dapat didistribusikan dalam jangka waktu
17elative lama, namun waktu masak dapat langsung dikonsumsi
dan untuk menghindari dari kebusukan dapat diolah menjadi
sirup jeruk
10. Produk pertanian tertentu dapat berfungsi sebagai “produk
sosial”.
Contohnya beras di Indonesia adalah merupakan bahan makanan
pokok yang sering digunakan sebagai bahan baku sumbangan
pada masyarakat miskin atau sumbangan pada saat ada hajatan.
17
D. Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian Produksi Tanaman
Apersepsi
Masih ingat tentang sub sistem hulu pada system agribisnis? Ya,
salah satu komponen sub system hulu adalah alat mesin pertanian yang
digunakan dalam produksi tanaman.
Kata Kunci
Alat dan mesin pertanian
Materi
18
apa, perannya bagaimana, jika tidak ada alat tersebut apa
dampaknya bagi proses yang dijalankan.
Selalu diingat untuk membentuk kelompok terlebih dahulu
sebelum berdiskusi. Anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang dengan
satu orang sebagai ketua kelompok yang mengatur jalannya diskusi
dan pembagian tugas tiap anggota kelompok. Juga satu orang
sebagai penulis yang bertugas untuk menulis semua aktivitas selama
berdiskusi dan semua pertanyaan juga jawaban dari tayangan audio
visual tersebut. Tuliskan pula simpulan hasil diskusi kalian.
Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan seluruh
anggota kelas agar dapat saling berbagi pengalaman antar kelompok.
19
Gambar 1.8 Alat Olah Tanah Tradisional
Sumber : qrgo.page.link
20
Pemeliharaan tanaman secara umum meliputi penyiraman,
pemupukan dan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman). Penyiraman, alat tradisional yang digunakan adalah
emrat atau gembor, yang modern menggunakan saluran irigasi tetes
(drip irrigation) dan sprinkler. Pemupukan yang dilakukan secara
manual dilakukan dengan tenaga manusia. Pengendalian OPT
melalui penyemprotan menggunakan alat semprot (sprayer) yang
dioperasikan tenaga manusia, sedangkan yang modern dioperasikan
dengan alat dan mesin pesawat tanpa awak (drone). Panen dan
penanganan pasca panen, menggunakan alat dan mesin sesuai
komoditasnya.
Gambaran umum tentang alat dan mesin pertanian telah kalian
pahami, akan lebih kalian pahami pada bab berikutnya yang terkait
perkembangan teknologi produksi tanaman.
Refleksi
Setelah kalian mempelajari semua materi pada bab ini, saatnya
kalian merefleksikan hasil belajar kalian dengan mencentang pada
kolom pemahaman. Kalian bisa mencentang pada kolom ya, jika
kalian sudah memahami materi yang kalian pelajari dan mencentang
belum untuk materi yang belum kalian pahami, sehingga perlu
mengulangnya kembali.
Pemahaman
Materi yang telah saya pelajari Saya
Ya Belum
Sistem agribisnis
Sub sistem dalam agribisnis
Penunjang dalam agribisnis
21
Pemahaman
Materi yang telah saya pelajari Saya
Ya Belum
Karakteristik produk secara umum : produk
perishable dan durable goods, produk
pertanian dan produk non pertanian
Karakteristik produk pertanian
Penerapan K3Lh dalam agribisnis tanaman
Pengggunaan alat dan mesin pertanian dalam
agribisnis tanaman
Asesmen
Asesmen yang dilakukan untuk pembelajaran pada bab I ini adalah
Asesmen Non Tes, yang terdiri dari :
a. Portofolio
Portofolio kalian berupa berupa laporan hasil diskusi kelompok,
laporan hasil observasi industri yang telah kalian lakukan
b. Asesmen Antar Teman
Asesmen/penilaian antar teman, kalian lakukan pada saat kalian
melakukan presentasi di depan kelas. Kalian berlatih jujur dan
obyektif dalam mengases/menilai aktivitas yang kalian lakukan
di antara kalian. Asesmen yang kalian lakukan, mengikuti
panduan/rubrik dan form penilaian berikut :
22
Tabel. 1.1 Panduan Penilaian Antar Teman saat Presentasi
Kriteria Sangat Baik Baik (Skor 3) Cukup Kurang
(Skor4) (Skor 2) (Skor 1)
23
Borang/Form Penilaian Antar Teman
Kelas : ……………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………..
Waktu Presentasi : ……………………………………..
Nama Kelompok Penilai : ……………………………………..
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir = x 100
Skor tertinggi x n kriteria
Pengayaan
Kalian telah memahami semua materi yang dipelajari dan telah
melewati asesmen dengan baik. Saatnya menambah pengetahuan
dengan membuka lebih lebar jendela wawasan kalian melalui literasi
dan menyimak tayangan audio visual pada tautan :
https://qrgo.page.link/d7WxK atau dengan memindai kode
24
A. Rantai Pasok (Supplay Chain) dan Logistik
Apersepsi
Pada bab I, kalian telah mempelajari tentang agribisnis.
Selanjutnya dalam bab ini, kalian akan mempelajari tentang
manajemen dalam agribisnis tanaman. Di awal pembelajaran ini, akan
dipelajari tentang rantai pasok atau disebut juga dengan istilah supply
chain.
Apakah ada diantara kalian yang orang tuanya berprofesi petani?
Jika ya, tentu akan mudah memperoleh beras yang diolah menjadi nasi
yang dikonsumsi. Nah, bagaimana jika tempat tinggal kalian jauh dari
lahan persawahan? Lantas, bagaimana caranya beras sampai di tangan
konsumen? Berapa kali gabah hingga menjadi beras berpindah dari
petani sebagai produsen hingga ke masyarakat sebagai konsumen?
Kata Kunci
Rantai pasok (supply chain), logistik
Materi
Mari kita pelajari lebih dalam rantai pasok (supply chain) dan
logistic. Salah satu contohnya beras yang disajikan dalam infografis
oleh Kementerian Pertanian. Mengapa beras yang menjadi contoh?
Karena beras merupakan produk pertanian dan sebagai bahan pangan
utama penduduk Indonesia. Penduduk Indonesia yang secara
demografis tersebar di lebih dari 16.000 pulau, maka setiap tempat
diharapkan melalui rantai pasok beras dan alur logistic beras yang
sama.
Berikut merupakan gambar infografis dari rantai pasok dan alur
logistic beras. Mari kita cermati dua infografis tersebut.
26
Gambar 2.1 Model Rantai Pasok Kegiatan Toko Tani Indonesia
Sumber : twitter.com/kementan
27
Gambar 2.2 Alur Manajemen Logistik
Sumber : BULOG (2018)
29
Petani sebagai produsen, jelas yang memproduksi tanaman. Pelaku
usaha atau agriprenuer dalam hal ini beragam ada perusahaan
perbenihan, penangkar benih, dan pemroduksi tanaman. Produk
pertanian tidak hanya berupa bahan pangan, tapi ada juga tanaman
hias, tanaman perkebunan sebagai bahan baku industri. Tentunya
masing-masing produk memiliki rantai yang berbeda, meskipun
komponennya sama.
Komponen rantai pasok produk pertanian diantaranya :
perusahaan perbenihan, penangkar benih, petani, pusat distribusi,
pedagang besar, pengecer, konsumen.
1. Perusahaan perbenihan
Perusahaan perbenihan adalah produsen benih yang
menyediakan benih yang dibutuhkan petani. Benih yang
diproduksi mengikuti selera konsumen, petani pun akan
menanam tanaman yang disukai konsumen.
2. Penangkar benih
Penangkar benih adalah orang yang memproduksi benih selain
perusahaan benih, yaitu sebagai mitra perusahaan benih atau
secara mandiri. Benih yang diproduksi dalam bentuk biji atau
berupa tanaman yang siap ditanam di lapang atau siap dijual
langsung ke konsumen.
Agar mempersingkat waktu produksi, petani di daerah-daerah
tertentu sentra produk pertanian tidak menyemaikan sendiri
benih yang akan ditanamnya. Melainkan, membeli benih hasil
semaian yang siap tanam ke penangkar benih untuk komoditas
sayuran.
30
Gambar 2.3 Penangkaran Benih Jeruk Bebas Penyakit
Sumber : Dienna Yulia (2020)
3. Petani
Petani merupakan produsen yang memproduksi tanaman hasil
pertanian. Tanaman yang dihasilkan berupa hasil panen yang
dikonsumsi dan yang tidak dikonsumsi (non konsumsi).
Tanaman non konsumsi seperti tanaman hias dan tanaman
perkebunan yang menjadi bahan baku.
4. Pusat Distribusi
Pusat distribusi merupakan pusat kegiatan yang berorientasi
pada konsumen yang berfungsi sebagai perantara bagi pemasok
(supplier) dan konsumen, dilengkapi dengan teknologi
informasi yang mengatur pemesanan, mengelola gudang,
mengelola transportasi, dan lainnya. Pada agribisnis pusat
distribusi sering disebut middle man (perantara) karena lebih
berfungsi sebagai perantara, mengingat produk agribisnis
tanaman tidak bisa disimpan dalam jangka panjang.
Contoh peran middle man dalam agribisnis tanaman adalah
pengepul produk hasil panen dari lahan (on farm) untuk
disalurkan ke pedagang-pedagang besar di pasar induk (pasar
tradisional) atau langsung ke ritel untuk pasar-pasar modern
(supermarket).
31
5. Pedagang Besar
Pedagang besar atau (wholesaler) adalah pedagang yang
membeli barang/produk dalam jumlah besar langsung dari
produsen atau pusat distribusi, dan kemudian menjualnya
kembali ke penjual pengecer (retailer) atau langsung ke
konsumen. Contohnya : pedagang yang berada di pasar induk.
6. Pengecer
Pengecer atau ritel adalah pedagang eceran atau satuan yang
menjual produk/barang dalam jumlah kecil langsung kepada
konsumen untuk pemenuhan kebutuhan pribadi. Dalam
agribisnis tanaman, contohnya : pedagang sayur di pasar
tradisional, tukang sayur keliling, pedagang buah keliling atau
di lapak-lapak yang kecil, kios tanaman hias.
7. Konsumen
Konsumen adalah pengguna produk/barang yang yang
dihasilkan produsen. Tentunya produk pertanian seperti beras,
sayur, buah, tanaman hias dan lainnya. Kita yang
mengkonsumsi semua hasil pertanian adalah konsumen.
Logistik dalam agribisnis tanaman merupakan pengadaan,
penyediaan produk hasil pertanian. Jaman dahulu lumbung padi di
desa merupakan logistic. Saat ini pun pada daerah-daerah tertentu
yang masih lekat dengan kearifan lokal, lumbung padi masih
digunakan.
Sebenarnya hampir sama dengan rantai pasok, yaitu terkait
dengan distribusi bedanya pada pengadaan dan penyediaan sebagai
cadangan saat kondisi panen kurang beruntung atau untuk
penyimpanan saat kondisi panen surplus. Pengaturan ini dilakukan
agar ketersediaan pangan tetap terjaga.
32
B. Perencanaan Produk
Apersepsi
Kalian telah mempelajari karakteristik produk pertanian dan
rantai pasoknya (supplay chain). Sebagai calon pelaku agribisnis
tanaman atau agripreneur, tak lepas dari perencanaan produk. Apa
perencanaan produk? Mengapa perlu melakukan perencanaan
produk? Bagaimana merencanakannya?
Kata Kunci
Perencanaan, produk, komoditas pertanian
Materi
33
dengan diskusi infografis berisi perbandingan data hasil survey
pasar dengan diskusi infografis berisi perbandingan data hasil
survey pasar dengan diskusi infografis. Ada 2 borang yang kalian
buat, yaitu borang observasi TEFA/petani/pekebun/penangkar
benih/kelompok tani dan borang survey pasar. Masing-masing
borang berisi identitas meliputi nama kelompok dan anggotanya
beserta kelas, aktivitas belajar/kegiatan, waktu, tempat, kolom
pertanyaan, kolom jawaban, pembahasan dan simpulan.
Pertanyaan pada observasi TEFA/petani/pekebun/penangkar
benih/kelompok tani terkait bagaimana proses perencanaan
produk. Sedangkan, pertanyaan pada survey pasar terkait kondisi
pasar terkini, yaitu produk yang memiliki permintaan tinggi tapi
persediaan kurang, produk yang selalu diminati, produk yang
tidak diminati, tujuannya agar kalian dapat menganalisis produk
yang akan kalian rencanakan dalam mewujudkan mimpi menjadi
petani millennial.
Komunikasikan kegiatan ini dengan teman sekelas, ibu/bapak
guru pembimbing dan pihak sekolah.
34
identitas meliputi nama kelompok dan anggotanya beserta kelas,
aktivitas belajar/kegiatan, waktu, tempat, kolom pertanyaan
wawancara, kolom jawaban narasumber, motivasi/saran
/masukan narasumber untuk generasi millenial agar komitmen
dan turut serta menjaga keberlanjutan pertanian.
35
Gambar 2.5 Angka Kebutuhan Minyak Kelapa Sawit
Sumber : twitter.com/ditjenbun/status
Kata Kunci
Manajemen, manajemen produksi tanaman
Materi
https://qrgo.page.link/WbdiC
38
Gambar 2.7 Tangkapan Layar Audiovisual Kelompok Tani Millenial
Sumber : youtube.com
39
Gambar 2.8 Infografis Petani Muda Harapan Baru Sektor Pertanian
Sumber : katadata.co.id/petani-muda-harapan-baru-sektor-pertanian
40
Apa yang kalian dapatkan dari menyimak audio visual dan
mencermati infografis tersebut? Apakah informasi yang kalian
dapat masih belum mencukupi?
41
Jangan lupa untuk membentuk kelompok dengan teman2
kalian yang beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu diantara kalian
untuk menjadi ketua kelompok yang bertugas mengatur tugas
masing-masing anggota dan jalannya diskusi kelompok. Dan
pilihlah satu lagi diantara kalian sebagai penulis yang bertugas
menuliskan semua aktivitas, data, pertanyaan dan jawaban juga
simpulan dari hasil observasi dan wawancara.
42
Prinsip manajemen ada 3 yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi yang diikuti tindak lanjut. Dalam manajemen produksi
tanaman, prinsip tersebut :
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan merencanakan produksi
yang meliputi perencanaan produk, perencanaan lokasi,
perencanaan biaya produksi, perencanaan produksi, dan
perencanaan pemasaran. Semua perencanaan tersebut
dilakukan oleh tenaga yang kompeten agar meminimalkan
kesalahan dan resiko produksi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan proses produksi tanaman yang
dilaksanakan sesuai rencana yang telah dibuat, dengan tetep
memperhitungkan resiko. Proses produksi tanaman mulai dari
pengadaan sarana produksi tanaman, persiapan tanam,
pemeliharaan tanaman, panen dan penanganan pasca panen,
serta pemasarannya. Masing-masing proses dilakukan oleh
SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan pada
masing-masing tahapan produksi. Dan, ada satu yang bertugas
mengatur dan mengontrol semua tahapan kerja produksi.
Tenaga pelaksana harus memiliki sikap jujur, disiplin, tanggung
jawab, saling menghargai, mampu bekerja sama sehingga
semua proses akan berjalan lancar dan terpadu satu sama lain.
3. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi merupakan tahapan akhir dari manajemen, yaitu
mengevaluasi dan mengecek ulang seluruh proses
perencanaan sampai pelaksanaan, apakah sudah sesuai atau
ada ketidaksesuaian. Apabila sudah sesuai, perlu dilakukan
tindak lanjut untuk meningkatkan. Sebaliknya, jika ada
ketidaksesuaian, tindak lanjut adalah memperbaiki kesalahan
dan mencari solusinya.
43
Setelah konfirmasi ini apakah kalian semakin paham tentang
manajemen produksi tanaman dan manajemen sumber daya manusia?
Tidak sulit bukan? Dan tentunya kalian akan mudah menerapkannya
saat memulai menjadi pelaku agribisnis tanaman.
Kata Kunci
Pemasaran, produk pertanian
Materi
https://qrgo.page.link/n7Sam
44
Gambar 2.9 Tangkapan Layar Audiovisual Aplikasi Pertanian
Sumber : youtube.com
https://qrgo.page.link/sBz7A
Gambar 2.10 Tangkapan Layar Audiovisual Pemasaran Produk Pertanian
Sumber : youtube.com
Informasi apa yang kalian peroleh dari menyimak dua tayangan
audiovisual tersebut? Adakah perbedaan dan persamaan dari
keduanya? Sudahkah informasi yang kalian peroleh mencukupi untuk
memahami pemasaran produk pertanian?
45
Baiklah, mari kita mengeksplorasi informasi
tambahan melalui observasi ke industry atau lahan pertanian
terdekat dengan lingkungan sekolah/tempat tinggal kalian atau
cukup ke bangsal unit produksi/TEFA di sekolah. Pilih satu atau
dua tujuan observasi, lalu temui pemilik atau pengelola industri,
lahan pertanian, dan bangsal unit produksi/TEFA untuk
mendapatkan informasi akurat yang kalian butuhkan. Persiapkan
borang/form untuk mencatat data dan daftar pertanyaan
wawancara.
Persiapkan borang/form untuk mencatat data dan daftar
pertanyaan wawancara. Borang berisi identitas meliputi nama
kelompok dan anggotanya beserta kelas, aktivitas
belajar/kegiatan, waktu, tempat, kolom pertanyaan, kolom
jawaban, pembahasan dan simpulan.
Daftar pertanyaan yang kalian susun terkait dengan
manajemen pemasaran produk, meliputi rantai pasok/supply
chain, jumlah permintaan produk, kontinyuitas jumlah produk,
kualitas produk, preferensi konsumen, dan jejaring system
pemasaran
Selalu diingat, sebelum melakukan aktivitas kalian bentuk
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu diantara
kalian untuk menjadi ketua kelompok yang bertugas mengatur
tugas masing-masing anggota dan jalannya diskusi kelompok. Dan
pilihlah satu lagi diantara kalian sebagai penulis yang bertugas
menuliskan semua aktivitas, data, pertanyaan dan jawaban juga
simpulan dari hasil observasi dan wawancara.
46
Diskusikan hasil dari menyimak audio visual, observasi
dan wawancara. Bandingkan masing-masing informasi yang kalian
peroleh. Dan sebagai bahan tambahan diskusi, perhatikan bagan
macam-macam pasar berikut dan eksplorasi informasi lengkapnya
dengan literasi digital. Kaitkan semua informasi yang kalian
peroleh. Berikan simpulannya, kemudian presentasikan hasil kerja
kelompok kalian di hadapan semua anggota kelas, agar dapat
saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
47
Gambar 2.11 Bagan Macam-macam Pasar
Sumber : https://qrgo.page.link/VnSnY
48
Apakah informasi tersebut mampu membuka kalian
wawasan untuk menghadapi tantangan pasar produk pertanian, saat
ini? Mari kita urai satu per satu tentang pemasaran produk pertanian.
Kita awali dengan mengartikan apa itu pemasaran. Menurut Maulidah,
S. (2012), pemasaran adalah suatu sistem menyeluruh yang bertujuan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan produk barang/jasa agar memuaskan kebutuhan
pembeli/pelanggan/konsumen. Dalam pertanian, pemasaran
merupakan perbaikan keseimbangan produksi. Artinya, upaya
peningkatan produksi harus diimbangi dengan perbaikan system
pemasaran agar pendapatan meningkat. Aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam pemasaran diantaranya :
1. What to produce and how to prepare it for sale? Berapa yang
harus diproduksi dan bagaimana menyediakannya untuk
dijual?
2. When and where to sell? Kapan dan di mana menjual hasil
produksi pertanian?
3. How many marketing jobs should be done by the farmer either as
an individual or as a member of group? Berapa banyak kegiatan
pemasaran yang harus dilakukan oleh produsen sebagai
individu atau kelompok?
4. What can be done to expand markets? Cara apa yang bisa
dilakukan untuk memperluas pasar?
5. Which of many diiferent marketing arrangements are desirable?
Pengaturan pemasaran manakah yang sesuai dengan yang
diinginkan?
6. How can changes necessary to correct undesirable practices be
secured? Bagaimana perubahan-perubahan diperlukan untuk
memperbaiki praktik-praktik yang tidak diinginkan?
49
Bagaimana, apakah semakin terbuka wawasan kalian tentang
agribisnis tanaman? Kalian telah paham tentang rantai pasok (supply
chain), perencanaan produk, manajemen produksi tanaman dan
pemasaran produk. Pemahaman ini akan menjadikan kalian mampu
untuk menghadapi tantangan agribisnis tanaman yang akan kalian
jalankan.
Kata Kunci
Kearifan lokal, produk unggulan lokal
Materi
Era global seperti saat ini, terkadang orang lupa akan kondisi lokal
atau kondisi di sekitarnya, termasuk produk lokalnya juga. Padahal
produk lokal banyak yang memiliki potensi pasar.
https://qrgo.page.link/WJJEq
50
Gambar 2.12 Tangkapan Layar Audiovisual Vanili Asli Dusun Sinogo
Sumber : youtube.com
https://qrgo.page.link/3AgFM
Gambar 2.13 Tangkapan Layar Audiovisual Kopi Gayo Aceh
Sumber : youtube.com
51
Informasi apa saja yang kalian peroleh dari menyimak audiovisual
tersebut? Apakah kalian dapat mengidentifikasi produk/komoditas
lokal di daerah kalian tinggal? Bagaimana potensinya?
52
Seberapa banyak jenis komoditas lokal potensial yang
kalian identifikasi? Sejauh mana kalian paham tentang kearifan lokal?
Mari kita membuka wawasan bersama-sama.
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat
yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri.
Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun
temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke
mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan
permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang
ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan
pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman
terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat (id.wikipedia.org,
2021).
Dalam tayangan audiovisual pertama tentang vanili (Vanilla
planifolia) yang merupakan tanaman rempah yang berharga mahal,
namun masyarakat belum mengetahui bagaimana cara pengolahannya.
Pengolahan sederhana tetap akan mampu meningkatkan pendapatan
pekebun.
Satu komoditas lokal yang tak kalah potensial dan bahkan
mendunia adalah kopi arabika (Coffea arabica L.). Perkebunan kopi
gayo merupakan salah satu perkebunan kopi terbesar di Indonesia.
Sistem perdagangan kopi gayo sudah modern dengan harga mengikuti
harga pasar kopi dunia. Pekebun juga sudah menggunakan teknologi
informasi untuk mengetahui dan mengikuti harga kopi dunia. Inilah
salah satu kearifan lokal yang mendunia dan harus terus dijaga
kelestariannya.
Selain itu, komoditas lain seperti pangan dan hortikultura untuk
jenis-jenis lokal juga masih banyak dan potensial untuk dikembangkan.
Itu menjadi tugas kalian sebagai generasi millennial pertanian, kreatif
dan inovatif untuk kelestarian pangan kita.
53
Refleksi
Setelah kalian mempelajari semua materi pada bab ini, saatnya
kalian merefleksikan hasil belajar kalian dengan mencentang pada
kolom pemahaman. Kalian bisa mencentang pada kolom ya, jika kalian
sudah memahami materi yang kalian pelajari dan mencentang belum
untuk materi yang belum kalian pahami, sehingga perlu mengulangnya
kembali.
Pemahaman
Materi yang telah saya pelajari Saya
Ya Belum
Rantai pasok (supply chain)
Perencanaan produk
Manajemen produksi tanaman
Pemasaran Produk Pertanian
Kearifan lokal pendukung agribisnis tanaman
Jenis dan potensi produk/komoditas lokal
Asesmen
Asesmen yang dilakukan untuk pembelajaran pada bab II ini adalah
Asesmen Non Tes dan Tes.
Asesmen Non Tes
a. Portofolio
Portofolio kalian berupa berupa laporan hasil diskusi kelompok,
laporan hasil observasi industri yang telah kalian lakukan
b. Proyek Sederhana
Proyek sederhana ini merupakan langkah awal kalian untuk
membangun motivasi menguatkan mimpi dan harapan dalam
agribisnis tanaman. Kalian akan membuka usaha agribisnis
tanaman, langkah langkah pertama adalah menyusun
perencanaan agribisnis tanaman. Dalam perencanaan memuat
54
perencanaan produksi lengkap dengan karakteristik produk,
perencanaan dan penentuan produk, manajemen produksi dan
manajemen sumber daya manusianya, rantai pasok/supply
chain, dan system jejaring pemasaran.
Asesmen Tes
Asesmen tes berupa soal uraian dengan pertanyaan terbuka untuk
mengukur sejauh mana pemahaman kalian terhadap materi yang
sudah dipelajari
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1. Menurut pendapat kalian, rantai yang mana dari rantai pasok
yang dapat merugikan petani?
2. Mengapa kita perlu melakukan survei pasar sebelum
merencanakan produk atau memilih komoditas yang akan
diusahakan?
3. Menurut pendapat kalian, apa pentingnya pelaku agribisnis
tanaman memahami manajemen produksi tanaman?
4. Pemasaran produk pertanian erat kaitannya dengan rantai
pasok (supply chain). Jika kalian pelaku agribisnis, langkah apa
yang akan kalian lakukan untuk memangkas rantai pasok
(supply chain)?
5. Sebutkan komoditas lokal di tempat kalian! Dan, apa yang
akan kalian lakukan untuk mengembangkan potensinya?
Pengayaan
Kalian telah memahami semua materi yang dipelajari dan telah
melewati asesmen dengan baik. Saatnya menambah pengetahuan
dengan membuka lebih lebar jendela wawasan kalian melalui literasi
dan menyimak tayangan audio visual pada tautan :
55
https://qrgo.page.link/p8vwE
56
A. Perkembangan Teknologi Produksi Tanaman
Apersepsi
Kalian telah memahami proses bisnis pada agribisnis tanaman,
yang sangat terkait dengan perkembangan teknologi produksi
tanaman. Nah, taukah kalian bagaimana perkembangannya dari jaman
ke jaman? Dan, bagaimana pula perkembangan alat dan mesin yang
digunakannya?
Kata Kunci
Perkembangan teknologi, perkembangan agribisnis,
perkembangan alat dan mesin pertanian
Materi
https://qrgo.page.link/3hTLQ
58
Gambar 3.1 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual
Revolusi Pertanian Desa Dalangan
Sumber : youtube.com
Gambar 3.2 Bagan Perkembangan Pertanian/Agribisnis/
Teknologi Produksi Tanaman
Sumber : Firdaus, 2012
60
akrab dengan manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
Manusia primitif atau manusia modern, pasti memerlukan bahan
makanan sebagai penyambung hidup.
Atas dasar pemikiran itulah kegiatan pertanian bermula. Kegiatan
pertanian (budidaya tanaman dan atau ternak) merupakan salah satu
kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah
total bentuk kebudayaan. Termasuk peralatan yang digunakan, dalam
perkembangannya sesuai peningkatan peradaban manusia dan
perkembangan teknologi, peralatan mulai digantikan dengan mesin
sederhana sampai yang canggih.
Tahap I merupakan pertanian pada jaman kebudayaan batu muda
(neolitikum), perunggu, dan batu besar (megalitikum). Di jaman ini,
pertanian bermula sebagai dampak perubahan iklim dunia dan
adaptasi oleh tanaman terhadap perubahan ini. Pertanian jaman ini
masih mengumpulkan dan mencari bahan pangan yang sudah
disediakan oleh alam, ketika habis mereka akan berpindah ke tempat
yang menyediakan pangan bagi mereka.
Tahap II, sejalan dengan peningkatan peradaban manusia,
pertanian berkembang menjadi budidaya yang paling sederhana, yaitu
budidaya tanaman dan hewan. Pada tahap ini, budidaya tanaman
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri atau yang
dikenal dengan pertanian subsisten. Peralatan yang digunakan juga
masih sederhana.
Tahap III, teknologi budidaya dikembangkan guna mencapai
produktivitas yang diinginkan. Istilah teknik budidaya tanaman
diturunkan dari pengertian kata-kata teknik, budidaya, dan tanaman.
Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian membuat sesuatu,
sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil. Kata
tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang
diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui proses
61
domestikasi. Jadi teknik budidaya tanaman adalah pengetahuan untuk
menghasilkan tanaman.
Sarana produksi tanaman (Saprotan) berupa benih, pupuk,
pestisida, serta alat dan mesin pertanian, mulai dipertimbangka
sebagai salah satu penentu keberhasilan teknik budidaya. Peralatan
yang digunakan masih konvensional, dan mulai digunakan mesin
pertanian sederhana untuk mempermudah pekerjaan dan peningkatan
hasil produksi dalam pemenuhan kebutuhan pasar.
Tahap IV, perkembangan teknologi budidaya mengarah pada
produksi tanaman dan sistem agribisnis. Saprotan mulai dipilih dan
diseleksi sesuai dengan tujuan produksi tanaman. Penggunaan alat dan
mesin pertanian sudah modern bahkan sudah berbasis teknologi
informasi (IOT = Internet Of Things), untuk pertanian pintar (smart
agriculture/smart farming) yang merupakan pertanian presisi dalam
menunjang pertanian berkelanjutan (sustainable
agriculture/sustainable farming) agar pangan tetap tersedia.
62
ini pertanian telah menjadi aktivitas penyediaan pangan dan menjadi
peluang bisnis.
Kalian semakin memahami perkembangan teknologi produksi
tanaman. Jelas sekali bahwa dari jaman kuno hingga jaman modern
dan canggih bahkan di era digital 4.0 ini, manusia membutuhkan
makan. Dan kalian tahu bahwa makanan selalu dihasilkan dari
pertanian. Jadi pertanian sampai kapan pun akan selalu ada, selagi
kehidupan manusia juga ada.
B. Produksi Tanaman secara Konvensional
Apersepsi
Sampai saat ini di negara kita, masih banyak petani yang
memproduksi tanaman secara konvensional. Apakah kalian sudah tahu
dan mencermati fenomena itu? Apakah kalian juga tahu pertanian
tradisional? Apakah sama atau berbeda dengan produksi
tanaman/pertanian konvensional?
Kata Kunci
Produksi tanaman konvensional, pertanian konvensional
Materi
63
Mengingat aktivitas kalian adalah aktivitas kelompok dan kelas,
maka bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Salah
seorang dari kalian menjadi ketua yang bertugas mengatur jalannya
diskusi kelompok dan pembagian tugas. Dan seorang sebagai penulis
yang bertugas menulis semua aktivitas diskusi kalian. Aktivitas ini,
bertujuan melatih kalian untuk berpikir kritis, bekerjasama, saling
menghargai dan mandiri.
Sebelum memulai diskusi siapkan borang diskusi kelompok kalian.
Borang diskusi yang kalian buat memuat identitas meliputi nama
kelompok dan anggota beserta kelas kalian, aktivitas belajar/kegiatan,
waktu, tempat, kolom identifikasi masalah dan solusi, kolom
identifikasi, kolom eksplorasi pertanyaan jika ada, dan kolom
jawaban/solusi, pembahasan dan simpulan. Identifikasi yang kalian
lakukan adalah identifikasi ciri-ciri pertanian konvensional, apa
keuntungann dan dampak yang ditimbulkan pertanian konvensional.
Juga identifikasi permasalahan yang kalian temukan dalam system
pertanian konvensional, dan bagaimana solusinya. Apakah penerapan
pertanian konvensional masih relevan pada saat ini? Diskusikan dalam
kelompok dan berikan simpulannya. Kemudian presentasikan hasil
diskusi kelompok di hadapan seluruh anggota kelas agar dapat saling
berbagi pengalaman antar kelompok.
64
waktu yang singkat. Biasanya kurang memperhatikan kelestarian daya
dukung lingkungan.
Produksi tanaman secara konvensional atau pertanian
konvensional, dicirikan dengan hal seperti :
1. Produksi tanaman berbasis tanah dan lahan terbuka
2. Bergantung kondisi air, tanah dan iklim
3. Areal lahan yang diusahakan luas dengan pola tanam
monokultur
4. Masih menggunakan peralatan tangan dan mesin pertanian
sederhana
5. Biaya produksi tinggi, yaitu biaya tenaga kerja dan saprotan
berupa benih, pupuk, dan pestisida
6. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia tinggi
7. Produk pertanian yang dihasilkan kurang sehat, karena residu
pestisida kimia yang tinggi
8. Tidak melakukan perencanaan produksi
9. Belum mengikuti inovasi dan perkembangan teknologi
produksi tanaman terkini
10. Pemasaran produk masih mengikuti rantai pasok yang
panjang, sehingga pendapatan rendah (Jumin, 2015).
Kalian sudah memahami bagaimana produksi tanaman/pertanian
konvensional. Permasalahan apa yang dapat kalian identifikasi dari
fakta dan realita di lapangan, bahwa masih banyak petani yang
menerapkan pertanian konvensional. Menurut kalian, sebagai generasi
millennial pertanian apa yang bisa kalian lakukan untuk menjawab
permasalahan yang ada?
65
C. Produksi Tanaman secara Modern
Apersepsi
Apakah kalian pernah melihat atau bahkan ikut di dalam proses
produksi tanaman/pertanian modern? Bagaimana rasanya? Apakah
membuat penasaran dan memotivasi kalian untuk mencoba?
Kata Kunci
Produksi tanaman modern, alat dan mesin pertanian modern,
otomatisasi alat dan mesin pertanian, IOT (Internet Of Things),
pertanian presisi, pertanian lahan sempit, pertanian pintar
Materi
https://qrgo.page.link/v2Gxd
Gambar 3.4 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pertanian Modern
Sumber : youtube.com
66
Agar kalian lebih mudah memahami, mari kita observasi
fakta dan realita yang terjadi sesungguhnya di industry dan
masyarakat yang bergerak di bidang agribisnis tanaman. Mari
melakukan observasi ke industry atau ke masyarakat yang bergerak di
bidang agribisnis tanaman atau ke bangsal unit produksi/TEFA
sekolah kalian masing-masing. Mengobservasi, mengambil data dan
mencatatnya apakah tempat-tempat yang kalian observasi telah
menerapkan produksi tanaman/pertanian modern atau masih
konvensional? Bagaimana alat dan mesin yang digunakan dalam
produksi tanaman.
Selalu mengingatkan kalian, bahwa aktivitas belajar kalian
individu, kelompok dan kelas. Pada aktivitas ini juga diskusi kalian
belajar secara berkelompok dan kelas. Untuk itu selalu bentuklah
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, berganti-gantilah dengan
teman yang berbeda dari aktivitas sebelumnya agar kalian lebih
mengenal teman-teman kalian dalam satu kelas. Salah satu diantara
kalian dipilih menjadi ketua yang mengatur aktivitas belajar dan tugas
selama belajar. Satu lagi diantara kalian juga dipilih sebagai penulis
yang mencatat data dan semua aktivitas selama belajar.
Persiapkan borang dan pertanyaan untuk memperoleh data saat
kalian observasi. Borang observasi yang kalian buat, memuat identitas
meliputi nama kelompok dan anggota beserta kelas kalian, aktivitas
belajar/kegiatan, waktu, tempat, tabel observasi, pembahasan, dan
simpulan. Tabel observasi terdiri dari ceklis ciri/tanda pertanian
modern telah diterapkan pada tempat observasi, tabel eksplorasi
pertanyaan terkait pertanian modern yang diterapkan di industry.
Observasi juga untuk mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan
pertanian modern dan bagaimana solusinya. Komunikasikan aktivitas
ini dengan teman sekelas dan ibu/bapak guru pembimbing juga pihak
sekolah.
67
Diskusikan data hasil menyimak tayangan audiovisual
dan observasi kalian dalam kelompok, lalu tulis simpulannya.
Kemudian presentasikan di hadapan seluruh anggota kelas di bawah
bimbingan ibu/bapak guru, agar kalian berbagi pengalaman dan
pengetahuan.
68
memperhitungkan semua aspek yang mendukung produksi tanaman
secara optimal.
Lingkup produksi tanaman/pertanian modern, diantaranya :
1. Pertanian berbasis tanah yang menggunakan alat mesin
pertanian modern untuk memudahkan pekerjaan dan
meningkatkan produktivitas, yaitu otomatisasi, alat dan mesin
pertanian berbasis IT.
2. Hidroponik, dengan ragamnya : NFT (Nutrient Film Technique),
DFT (Deep Flow Technique), Wick (Rendam), aquaponik,
aeroponik, microgreen
3. Pembiakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tanaman,
misalnya teknik kultur jaringan organogenesis, teknik kultur
tunas, teknik somatic embryogenesis
4. Pemanfaatan bioteknologi dalam pertanian, misalnya perakitan
varietas semangka tanpa biji, perakitan varietas golden rice,
perakitan varietas kedelai transgenik
5. Pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan : pertanian
organik, permakultur, pertanian perkotaan (urban farming),
pertanian pintar (smart farming), pertanian presisi.
Kata Kunci
Pertanian pintar, smart farming
69
Materi
https://qrgo.page.link/zKSJy
https://qrgo.page.link/vaUJ7
70
Gambar 3.5 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual
Milenial dan Teknologi Bertani
Sumber : youtube.com
72
Kata Kunci
Pertanian perkotaan, lahan sempit, urban farming
Materi
https://qrgo.page.link/Svhw3
Gambar 3.6 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Kisah Tani
Sumber : youtube.com
https://qrgo.page.link/ehAjF
73
Gambar 3.7 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Urban Farming
Sumber : youtube.com
https://qrgo.page.link/UWd1V
74
Dari tayangan tersebut, apa pesan bermakna yang kalian
peroleh selain gambaran urban farming? Simpanlah pesan itu di hati,
agar tetap menjadi motivasi dan semangat kalian untuk bergerak
menjadi generasi millenial pertanian yang keren. Baiklah, mari kita
konfirmasi pengetahuan tentang urban farming lebih jelas lagi.
Urban agriculture atau urban farming padanan katanya dalam
bahasa Indonesia sebagai pertanian perkotaan. Secara definisi ada
beberapa versi, namun memiliki maksud dan tujuan yang sama.
FAO (2007) mendefinisikan pertanian perkotaan sebagai
“menumbuhkan tanaman dan memelihara hewan untuk makanan dan
kegunaan lain di dalam dan sekitar kota besar dan kecil, dan aktivitas
menyediakan produk makanan dari berbagai jenis tanaman (biji-bijian,
umbi-umbian, sayuran, jamur, buah-buahan), hewan (unggas, kelinci,
kambing, domba, sapi, marmut, ikan, dll.) Seperti serta produk
nonpangan (misalnya tumbuhan aromatik dan obat, tanaman hias,
produk pohon).
Definisi ini merupakan gambaran urban farming secara
menyeluruh, apabila diaplikasikan secara bersamaan bisa dikatakan
sebagai integrated agriculture atau pertanian terpadu, dan saat ini
lebih banyak yang menyebutnya permakultur. Namun Litbang
Pertanian memberikan definisi urban farming lebih sederhana, yaitu
urban agriculture atau sering pula disebut dengan pertanian perkotaan
merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan baik lahan maupun
ruang untuk memproduksi hasil pertanian di wilayah perkotaan untuk
kebutuhan pangan secara mandiri. Jadi titik beratnya adalah
pemanfaatan lahan sempit sekitar rumah untuk memproduksi bahan
pangan secara mandiri.
Adapun konsep dasar dari urban agriculture :
1. Jauh dari lahan produksi
75
Lokasi perkotaan yang jauh dari lahan produksi, menjadi alasan
yang relevan untuk mengaplikasikan urban agriculture.
2. Keterbatasan lahan dan ruang, cahaya dan air
Keterbatasan lahan bukan menjadi pembatas untuk
mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai lahan produktif.
3. Kesibukan masyarakat bekerja, dan tidak cukup waktu
berkebun
Masyarakat perkotaan selalu sibuk dengan rutinitas yang padat,
seringkali menimbulkan stress. Urban agriculture menjadi
pilihan aktivitas relaksasi yang murah dan produktif
4. Pengangguran
Urban agriculture merupakan aktifitas produktif sebagai salah
satu kegiatan yang solutif untuk mengatasi pengangguran
perkotaan. Apalagi jika dilakukan secara kontinyu dan
berorientasi bisnis, akan sangat menguntungkan pelaksananya.
5. Keanekaragaman hayati rendah
Vegetasi di perkotaan semakin sempit dan terbatas, sehingga
keanekaragaman hayati rendah. Urban agriculture dapat
menambah keanekaragaman hayati di perkotaan dan menjadi
sumber oksigen tambahan, serta mengurangi polusi udara.
6. Produksi sampah tinggi (bahan organik)
Kepadatan penduduk kota berbanding lurus dengan produksi
sampah yang tinggi, terutama sampah rumah tangga. Baik
sampah organik, maupun sampah non organik (Mansur, I. 2019)
Apa lingkup urban farming?
Mansur, I (2019) menjelaskan bahwa terdapat 5 hal besar yang
menjadi lingkup urban farming, yaitu :
1. Budidaya tanaman berbasis tanah
Merupakan budidaya tanaman yang menggunakan media tanam
tanah yang ditambahkan bahan organik. Misalnya : tanaman
76
buah dalam pot atau dikenal dengan tabulampot, tanaman
sayur dalam kemasan bekas, dan lainnya
2. Hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya tanaman
secara modern, karena menggunakan media tanam selain tanah.
Media tanam yang digunakan berupa air dan substrat. Substrat
sebagai media tanam dapat berupa bahan organik dan non
organik. Substrat bahan organik, diantaranya hydrogel, arang
sekam, coopeat atau pecahan arang kayu. Sementara yang non
organik, diantaranya rockwool, hidroton, styrofoam, busa
(foam). Teknik hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), DFT
(Deep Flow Technique), aquaponik, aeroponik.
3. Ternak
Ternak merupakan lingkup besar dari pertanian, yang
memproduksi bahan pangan sumber protein hewani. Aktivitas
ternak yang mudah dilakukan di lahan sempit adalah budidaya
ikan dan unggas. Misalnya budidaya ikan dalam ember
(budikdamber).
77
4. Budidaya jamur
Memproduksi jamur konsumsi di lahan sempit menjadi
keniscayaan pada saat ini. Mengapa? Karena kemudahan untuk
mendapatkan baglog jamur tanpa harus memproduksi sendiri,
sudah banyak ditemui. Pembudidya tinggal menyiapkan tempat
produksi jamurnya saja, tentu tetap memperhatikan syarat
tumbuh jamur agar berproduksi maksimal. Selain tempat yang
bersih untuk penataan baglog, suhu, kelembaban, sirkulasi
uadara yang baik dan pencahayaan harus diperhatikan dengan
benar.
78
kaca, plastik agar masing-masing dapat diolah. Sampah organik
dapat dibuat kompos.
Bertambah lagi pengetahuan dan wawasan kalian tentang
pertanian. Seiring dengan itu, semakin kuat pula motivasi dan
semangat kalian untuk ambil bagian dalam pembangunan pertanian di
negeri tercinta.
Refleksi
Setelah kalian mempelajari semua materi pada bab ini, saatnya
kalian merefleksikan hasil belajar kalian dengan mencentang pada
kolom pemahaman dan kompeten. Pemahaman untuk pengetahuan
yang sudah kalian pahami, centang pada kolom ya, jika kalian sudah
memahami materi yang kalian pelajari dan centang belum untuk
materi yang belum kalian pahami, sehingga perlu mengulangnya
kembali.
Pemahaman
Materi yang telah saya pelajari Saya
Ya Belum
Perkembangan teknologi produksi tanaman
Produksi tanaman secara konvensional, alat
dan mesin pertaniannya
Produksi tanaman secara modern, alat dan
mesin pertaniannya
Lingkup produksi tanaman secara modern
Pertanian pintar (smart farming)
Pertanian perkotaan (urban farming)
79
Sedangkan kompetensi, untuk perilaku baik yang dilatihkan dalam
aktivitas belajar. Apabila telah menjadi kebiasaan baik yang dengan
sadar kalian lakukan dan menjadi motivasi untuk selalu belajar, kalian
bisa mencentang pada kolom ya. Tapi, jika kebiasaan baik itu belum
sepenuhnya kalian lakukan dengan sadar dan belum menjadi motivasi
belajar, centang pada kolom belum. Kuatkan kembali motivasi belajar
kalian, ingat selalu bahwa kalian adalah generasi millennial pertanian
yang keren, yang akan menjaga masa depan pertanian dan
ketersediaan pangan kita secara berkelanjutan.
80
Asesmen
Asesmen yang dilakukan untuk pembelajaran pada bab II ini
adalah Asesmen Non Tes dan Tes.
Asesmen Non Tes
a. Portofolio
Portofolio kalian berupa berupa laporan hasil diskusi kelompok,
laporan hasil observasi industri yang telah kalian lakukan
b. Proyek Sederhana
Menurut kalian, bagian materi yang mana yang bisa kalian
praktikkan untuk membangun motivasi dan passion kalian pada
agribisnis tanaman? Apakah hidroponik, smart farming, urban
farming atau pertanian organik?
Kalian telah membuat proyek perencanaan agribisnis tanaman
pada bab II. Nah, di bab ini kalian akan mewujudkan
perencanaan itu dengan memilih salah satu dari hidroponik,
smart farming, urban farming atau pertanian organik.
Proyek sederhana ini merupakan langkah awal kalian untuk
membangun motivasi, saling menguatkan mimpi dan harapan
dalam agribisnis tanaman.
Asesmen Tes
Asesmen tes berupa soal uraian dengan pertanyaan terbuka dan
tertutup untuk mengkonfirmasi sejauh mana pemahaman kalian
terhadap materi yang sudah dipelajari
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1. Sesuai hasil observasi kalian, bagaimana perkembangan
teknologi pertanian di daerah tempat kalian tinggal
berdasarkan fakta dan realita terkini?
2. Menurut kalian, apa perbedaan mendasar antara produksi
tanaman konvensional dengan produksi tanaman modern?
3. Jelaskan menurut pendapatmu tentang pertanian presisi!
81
4. Menurut kalian apa pesan motivasi yang kalian peroleh dari
aktivitas belajar pada bab ini? Sebutkan!
5. Menurut kalian, mengapa urban farming dapat menjadi slah
satu solusi ketahanan pangan keluarga pada masa pandemi?
Pengayaan
Kalian telah memahami semua materi yang dipelajari dan telah
melewati asesmen dengan baik. Saatnya mengasah kepekaan,
menguatkan motivasi dan komitmen kalian pada agribisnis tanaman,
dengan membuka lebih lebar jendela hati kalian melalui tayangan
audio visual pada tautan : https://qrgo.page.link/wBo8i atau dengan
memindai kode matriks :
82
A. Isu Pemanasan Global dan Tantangannya
Apersepsi
Apakah kalian tahu bahwa pemanasan global bukan satu-satunya
isu global saat ini? Jika itu bukan satu-satunya, apakah kalian tahu isu
global lainnya yang mempengaruhi agribisnis tanaman?
Kata Kunci
Isu global, pemanasan global, perubahan iklim, krisis pangan,
krisis regenarasi pertanian
Materi
https://qrgo.page.link/mcyk2
84
https://qrgo.page.link/x3PXV
85
Gambar 4.4 Infografis Akibat Pemanasan Global
Sumber : bmkg.go.id
87
Semua itu sedang dihadapi hampir di semua negara terutama
perubahan iklim dan dampaknya. Isu lain yang tak kalah penting dan
terkait langsung dengan agribisnis tanaman adalah krisis pangan.
Sebagai generasi millennial, kalianlah yang harus lebih banyak
bergerak dan inovatif dalam menghadapi tantangan saat ini.
B. Ketersediaan Pangan
Apersepsi
Setiap hari manusia membutuhkan bahan pangan untuk
dikonsumsi. Pernahkah terbersit di benak kalian tentang bagaimana
jika ketersediaan pangan di daerah kita tidak mencukupi kebutuhan
masyarakat?
Kata Kunci
Ketersediaan pangan, ketahanan pangan
Materi
https://qrgo.page.link/GNqBw
88
Gambar 4.5 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Tantangan
Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Indonesia
Sumber : youtube.com
89
Apakah data dan informasi ketersediaan pangan yang
kalian peroleh akurat? Artinya, kalian memahami kondisi saat ini yang
terjadi di lapang. Agar lebih jelas lagi, mari pahami arti ketahanan
pangan.
Menurut UU 18/2012 tentang Pangan, bahwa ketahanan pangan
adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan.
UU Pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan,
namun juga memperjelas dan memperkuat pencapaian ketahanan
pangan dengan mewujudkan kedaulatan pangan (food soveregnity)
dengan kemandirian pangan (food resilience) serta keamanan pangan
(food safety). “Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang
secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas
Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya
lokal” (http://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-pangan/).
“Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa
dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri
yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup
sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber
daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara
bermartabat”. “Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran
biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan,
dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman
90
untuk dikonsumsi” (http://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-
pangan/).
Dampak langsung perubahan iklim dan pemanasan global dapat
menyebabkan ledakan serangan OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman) terutama hama dan penyakit tanaman yang dapat
menyebabkan penurunan hasil panen bahkan kegagalan panen.
Kegagalan panen juga diakibatkan bencana alam seperti banjir yang
merusak tanaman. Permasalahan ketersediaan/ketahanan pangan
lainnya, diantaranya distribusi dalam rantai pasok (supply chain),
harga hasil pertanian yang fluktuatif, system pemasaran produk
pangan, dan sifat/karakteristik dari produk pertanian itu sendiri, yaitu
mudah rusak (perishable), bulky, dan musiman. Oleh karena itu, mari
bersama-sama andil menjaga ketahanan pangan kita tetap
berkelanjutan.
C. Bioteknologi dalam Pertanian
Apersepsi
Tahukah kalian, apa itu bioteknologi? Apa manfaatnya dalam
pertanian? Apakah bioteknologi sudah dimanfaatkan dan berkembang
di Indonesia?
Kata Kunci
Bioteknologi, mikroorganisme, agensia hayati
Materi
91
Gambar 4.6 Infografis PGPR, Salah Satu Aplikasi Bioteknologi dalam Pertanian
Sumber : ditlin.hortikultura.pertanian.go.id
https://qrgo.page.link/zunDP
92
Gambar 4.7 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual
Sumber : youtube.com
94
yang dimanfaatkan, yaitu Beauveria bassiana, Trichoderma sp.,
Metarizhium sp., bakteri merah
4. Perakitan varietas baru yang tahan serangan hama penyakit
tanaman, dengan memanfaatkan DNA virus atau bakteri yang
dimasukkan secara transgenic ke dalam organisme. Produk ini
disebut GMO (Gen Modified Organism),
5. Perbanyakan tanaman yang menghasilkan benih secara masal
dalam waktu relative singkat dan berkualitas lebih baik,
dengan teknik kultur jaringan tanaman.
Diantara peran bioteknologi tersebut, manakah yang lebih banyak
diaplikasikan di masyarakat? Mari lebih meningkatkan peran
bioteknologi dalam produksi tanaman, terutama yang mudah
dilakukan oleh petani dengan fasilitas yang sederhana.
D. Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Farming)
Apersepsi
Apakah kalian tahu arah peran bioteknologi dalam pertanian
adalah pertanian berkelanjutan? Apa yang kalian ketahui tentang
pertanian berkelanjutan? Apakah sama dengan pertanian ramah
lingkungan?
Kata Kunci
Pertanian berkelanjutan, sustainable farming, pertanian ramah
lingkungan
Materi
95
sederhana dalam pertanian. Dan, menyimak tayangan audiovisual
dengan tautan yang diagihkan.
https://qrgo.page.link/zA1M5
Gambar 4.9 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual
Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
Sumber : youtube.com
96
Gambar 4.10 Infografis Pertanian Presisi untuk Produksi Pangan Berkelanjutan
Sumber : dpis.ipb.ac.id
https://qrgo.page.link/gLTKs
97
Gambar 4.11 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pertanian Organik
Sumber : youtube.com
Gambar 4.12 Infografis Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman untuk
Produksi Pangan Berkelanjutan
Sumber : https://dpis.ipb.ac.id/
98
Informasi dan data dari dua sumber digital telah kalian
peroleh, untuk melengkapi data berupa fakta di lapangan, mari
melakukan observasi di lapang. Berkunjunglah ke masyarakat
kelompok tani yang ada di daerah sekitar sekolah atau tempat kalian
tinggal, ke laboratorium perlindungan tanaman, ke lahan praktikum
dan bangsal unit produksi/TEFA sekolah, industry, dan balai penelitian
serta penyuluhan pertanian milik pemerintah. Semakin banyak tempat
yang kalian kunjungi akan semakin banyak data akurat yang kalian
dapatkan.
Sikap disiplin dan kemampuan bekerjasama, saling menghargai
dan bertanggungjawab akan menjadi karakter, jika dilatihkan
berulang-ulang dan menjadi kebiasaan. Untuk itu, supaya kalian
terlatih, sebelum observasi dan diskusi kalian bentuk kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu diantara kalian untuk menjadi
ketua kelompok yang bertugas mengatur tugas masing-masing anggota
dalam beraktivitas belajar dalam kelompok. Dan pilihlah satu lagi
diantara kalian sebagai penulis yang bertugas menuliskan semua
aktivitas, data, pertanyaan dan jawaban juga simpulan dari hasil
diskusi kalian. Jangan lupa mengkomunikasikan aktivitas belajar ini
dengan teman sekelas dan ibu/bapak guru pembimbing juga sekolah.
99
Apakah petani memahami pertanian berkelanjutan?
Seberapa penting pertanian berkelanjutan diterapkan dalam produksi
tanaman saat ini? Mari kita konfirmasi tentang pentingnya penerapan
pertanian berkelanjutan dalam mencapai ketahanan pangan saat ini.
Pertanian berkelanjutan merupakan proses produksi tanaman
dengan meminimalkan dampak negative terhadap daya dukung
lingkungan (agroekologi) agar produksi pangan tetap berkelanjutan.
Berkelanjutan yang dimaksud adalah berkelanjutan secara ekonomi,
agroekologi, dan social.
Berkelanjutan secara ekonomi, artinya dalam agribisnis tanaman
diupayakan untuk menekan biaya produksi, memangkas rantai pasok
(supply chain) dalam pemasarannya. Pemerataan distribusi sesuai
kebutuhan dan permintaan, untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu,
untuk peningkatan kesejahteraan petani.
Agroekologi merupakan ekologi dalam produksi tanaman, yaitu
kondisi lingkungan tempat produksi tanaman meliputi, tanah dan air
harus tetap terjaga untuk mendukung proses produksi. Upaya
mempertahankan daya dukung lingkungan agar tetap baik adalah
menjaga kesuburan tanah, dengan mengembalikan bahan organik ke
dalam tanah setelah panen, dan melakukan pemupukan berimbang
dosis rendah, jika diperlukan. Juga menjaga ketersediaan air dalam
tanah yang dibutuhkan tanaman, dengan selalu menjaga fungsi utama
hutan.
Adapun arti berkelanjutan secara social, yaitu pertanian sebagai
sumber penghasilan harus tetap memberikan harapan yang baik bagi
petani. Jadi, menjaga kelestarian lingkungan untuk mendukung
produksi tanaman, merupakan pembiasaan baik pada masyarakat,
untuk meningkatkan kualitas hidup petani.
Pertanian berkelanjutan dapat dilaksanakan dengan cara :
1. Pertanian terpadu (integrated farming), yang dapat dilakukan
dengan pola tanam polikultur, permakultur
100
2. Pengendalian OPT ramah lingkungan, pengendalian dengan
agensia hayati, pestisida nabati
3. Pertanian organik
4. Pertanian presisi
Refleksi
Setelah kalian mempelajari semua materi pada bab ini, saatnya
kalian merefleksikan hasil belajar kalian dengan mencentang pada
kolom pemahaman dan kompeten. Pemahaman untuk pengetahuan
yang sudah kalian pahami, centang pada kolom ya, jika kalian sudah
memahami materi yang kalian pelajari dan centang belum untuk
materi yang belum kalian pahami, sehingga perlu mengulangnya
kembali.
Pemahaman
Materi yang telah saya pelajari Saya
Ya Belum
Isu global dan tantangannya
Pemanasan global dan dampaknya pada
pertanian
Ketersediaan pangan
Ketahanan pangan
Kedaulatan pangan
Bioteknologi dalam pertanian
Lingkup bioteknologi pertanian
Pertanian berkelanjutan (sustainable farming)
Lingkup pertanian berkelanjutan (sustainable
farming)
101
Sedangkan kompetensi, untuk perilaku baik yang dilatihkan dalam
aktivitas belajar. Apabila telah menjadi kebiasaan baik yang dengan
sadar kalian lakukan dan menjadi motivasi untuk selalu belajar, kalian
bisa mencentang pada kolom ya. Tapi, jika kebiasaan baik itu belum
sepenuhnya kalian lakukan dengan sadar dan belum menjadi motivasi
belajar, centang pada kolom belum. Kuatkan kembali motivasi belajar
kalian, ingat selalu bahwa kalian adalah generasi millennial pertanian
yang keren, yang akan menjaga masa depan pertanian dan
ketersediaan pangan kita secara berkelanjutan.
102
Asesmen
Asesmen yang dilakukan untuk pembelajaran pada bab II ini
adalah Asesmen Non Tes dan Tes.
Asesmen Non Tes
a. Portofolio
Portofolio kalian berupa berupa laporan hasil diskusi kelompok,
laporan hasil observasi industri yang telah kalian lakukan
b. Proyek Sederhana
Menurut kalian, di mana titik permasalahan dari isu global,
peran bioteknologi dalam pertanian serta pertanian
berkelanjutan (sustainable farming) dapat mempengaruhi
ketersediaan pangan. Apa dan bagaimana tindakan kalian dalam
menghadapi permasalahan tersebut? Kalian buat perencanaan
tindakan solutif terhadap permasalahan tersebut, secara
berkelompok. Kemudian kalian praktikan tindakan dalam
perencanaan tersebut, dari hal yang sederhana.
Proyek sederhana ini sebagai langkah awal kalian untuk andil
sebagai generasi milenial dalam membangun pertanian,
menjaga ketahanan pangan.
Asesmen Tes
Asesmen tes berupa soal uraian dengan pertanyaan terbuka dan
tertutup untuk mengkonfirmasi sejauh mana pemahaman kalian
terhadap materi yang sudah dipelajari
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1. Sebutkan isu-isu global saat ini!
2. Apa perbedaan prinsip ketahanan pangan dan kedaulatan
pangan?
3. Apa saja peran bioteknologi dalam pertanian?
4. Menurut kalian bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam
perakitan GMO (Gen Modified Organism)?
5. Cara apa saja yang diterapkan dalam pertanian berkelanjutan?
103
Pengayaan
Kalian telah memahami semua materi yang dipelajari dan telah
melewati asesmen dengan baik. Saatnya menambah pengetahuan dan
membuka jendela wawasan kalian. Menguatkan motivasi dan
komitmen kalian pada agribisnis tanaman, dengan menyimak inovasi
teknologi pertanian melalui tayangan audio visual pada tautan :
https://qrgo.page.link/wBo8i atau dengan memindai kode matriks :
https://qrgo.page.link/vNCKP
Gambar 4.13 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pertanian Presisi
Sumber : youtube.com
https://qrgo.page.link/s1vdR
104
A. Profil Pengusaha Agribisnis Tanaman (Agripreneur)
Apersepsi
Kita semua tahu bahwa manusia hidup membutuhkan makan, dan
makanan diperoleh dari hasil pertanian. Dengan kata lain, selagi
manusia hidup dan ada kehidupan di bumi ini, pertanian akan selalu
ada untuk menunjang kehidupan. Sebagai generasi millennial, kalian
menjadi tumpuan keberlanjutan pertanian, jika bukan kalian siapa lagi.
Mari membangun semangat dan motivasi dengan menyimak tayangan
audiovisual pada tautan atau dengan memindai kode matriks yang
diagihkan, sebelum memulai aktivitas belajar pada bab ini.
https://qrgo.page.link/UWNqY
106
Kata Kunci
Pengusaha agribisnis, Agripreneur
Materi
https://qrgo.page.link/xVLU3
Gambar 5.2 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Petani Millenial
Sumber : youtube.com
https://qrgo.page.link/YyeGw
107
Gambar 5.3 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Petani dan Peternak Millenial
Sumber : youtube.com
108
Bagaimana, semakin bersemangat dan termotivasi
membangun harapan dan renjana (passion) menjadi agripreneur
millennial? Mari konfirmasikan langkah besar kalian dengan hati.
Agripreneur berasal dari dua kata agri yang berarti pertanian dan
preneur yang berarti pengusaha. Agripreneur merupakan wirausaha di
bidang pertanian.
Menjadi agripreneur millennial adalah sebuah keniscayaan bagi
kalian setelah lulus belajar di agribisnis tanaman. Tentunya, dibangun
dari motivasi, harapan, mimpi, dan renjana (passion), karena segala
sesuatu akan berhasil jika dilakukan dengan sepenuh hati. Hal lain
yang perlu diperhatikan adalah karakter agripreneur dan tips untuk
menjadi sukses.
Karakter yang harus dimiliki agripreneur, diantaranya :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mengapa harus beriman dan bertakwa? Sebagai makhluk
Tuhan, kita berkewajiban untuk beriman dan bertakwa sebagai
wujud rasa syukur kepadaNYA. Agripreneur, bekerja dengan
makhluk hidup juga yaitu tanaman, sementara tanaman yang
menumbuhkan adalah Tuhan. Sehingga akan menyeimbangkan
usaha sebagai agripreneur dan mengharap keberhasilan
dengan memohon do’a dan ridho pada Tuhan Sang Pencipta.
2. Jujur
Kejujuran merupakan karakter turunan dari beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengapa? Jika orang
beriman pasti akan takut akan Tuhan sehingga akan berlaku
jujur. Saat proses produksi tanaman harus jujur, misalnya
agripreneur memproduksi tanaman masih secara
konvensional, maka harus mengatakan yang sebenarnya
bahwa produknya adalah hasil dari produksi tanaman secara
konvensional, bukan yang lain.
109
3. Disiplin
Agribisnis tanaman yang sudah berjalan, tentunya ada jawal
produksi mulai dari jadwal semai, tanam, pemeliharaan sampai
panen agar proses produksi berjalan kontinyu. Semua itu harus
tepat waktu, misal jadwalnya pindah tanam terlambat,
akibatnya pertumbuhan tidak seragam sehingga panen
terlambat dan mengganggu kontinyuitas produksi.
4. Tanggungjawab
Setiap manusia bertanggungjawab atas perbuatannya, begitu
juga agripreneur harus bertanggung jawab atas produknya.
Produk yang dihasilkannya harus ASUH (Aman, Sehat, Utuh,
Higenis) untuk dikonsumsi.
5. Mampu bekerjasama
Agribisnis tanaman dalam sistemnya terdiri dari beberapa sub
system yaitu hulu, budidaya (on farm), pasca panen (off farm),
pemasaran dan penunjang. Setiap sub system akan berjalan
jika dilakukan dengan jejaring, sehingga kemampuan bekerja
sama sangat dibutuhkan seorang agripreneur.
6. Enerjik dan kuat
Menjalankan agribisnis tanaman dengan segala aktivitasnya
dibutuhkan tubuh yang sehat, kuat dan enerjik msekipun saat
ini produksi tanaman secara modern banyak kemudahan.
7. Tangguh dan pantang menyerah.
Tangguh merupakan karakter mampu bertahan di saat orang
berada pada titik terendah. Seorang agripreneur dengan
karakter ini akan tetap memegang prinsip dan komitmennya
serta mudah untuk bangkit kembali, saat usahanya sedang
buruk.
110
8. Kerja keras
Saat semua karakter yang sudah disebutkan dan dimiliki
seorang agripreneur, maka kerja keras sudah pasti melekat
dalam dirinya.
9. Kreatif dan inovatif
Kreatif dan inovatif dalam hal ini, seorang agripreneur harus
bisa memberikan nilai tambah atau nilai beda dari produk yang
dihasilkannya dibanding produk sejenis yang dihasilkan orang
lain
10. Berorientasi jangka panjang
Beroreintasi jangka panjang, maksudnya bahwa seorang
agripreneur harus memiliki visi jauh ke depan. Segala prediksi,
perhitungan, analisis dan evaluasi produksi bukan hanya untuk
mendapatkan keuntungan sesaat lalu selesai. Tapi benar-benar
untuk tetap berjalannya produksi dan keuntungan jangka
panjang.
11. Mampu membaca peluang pasar dan usaha
Seperti pada salah satu tayangan audiovisual, selain menjadi
peternak dan mendampingi petani untuk menanam tanaman
pangan yang hasil dan limbahnya dibeli. Juga menanam kedelai
edamame yang dikerjasamakan dengan perusahaan karena
hasilnya diekspor. Hal ini dilakukan, karena komoditas
tersebut hasilnya menguntungkan dan pasarnya sudah jelas.
Sedangkan tips dan langkah-langkah menjadi agripreneur :
1. Motivasi dan niat yang kuat
Penting sekali memiliki motivasi dan niat yang kuat untuk
menjadi agripreneur, karena kemampuan saja tidak akan
cukup.
2. Komitmen
111
Komitmen atau setia pada keputusan menjadi agripreneur,
akan semakin mengokohkan harapan dan mimpi agar
terwujud.
3. Segera memulai dari yang teknik produksi tanaman yang
sederhana dan bisa dilakukan serta bisa dipasarkan. Misalnya,
memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah untuk memproduksi
tanaman, mungkin diawal hanya untuk konsumsi keluarga,
seiring berjalannya waktu dan usaha akan dikenal tetangga,
yang kemudian akan lebih meluas lagi.
4. Membangun jejaring usaha terutama jejaring pasar
Salah satu sub system agribisnis adalah pemasaran, dalam
produksi tanaman cenderung pemasaran bersifat jejaring
untuk membuka peluang.
5. Selalu membuka wawasan untuk maju dan berkembang
Hal ini terkait dengan karakter kreatif dan inovatif, sehingga
produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah dan berbeda
dengan produk sejenis.
Berapa karakter agripreneur yang sudah terbangun dalam diri
kalian, dan sudah berapa langkah yang kamu lakukan?
B. Profesi dalam Industri Agribisnis Tanaman
Apersepsi
Agripreneur bukan satu-satunya profesi dalam agribisnis
tanaman/pertanian. Masih banyak profesi yang bisa kalian jalani
dalam agribisnis tanaman/pertanian. Apa saja itu? Mari
mencermatinya dengan aktivitas belajar.
Kata Kunci
Profesi agribisnis, pekerjaan agribisnis
112
Materi
113
Profesi apa yang menjadi minat kalian dan akan menjadi
mimpi juga harapan kalian setelah lulus? Mari kita identifikasi
bersama tentang hal ini. Menurut peta okupasi (jabatan kerja dan
fungsinya) BNSP (Badan Sertifikasi Profesi Nasional), profesi di sektor
pertanian sesuai level kualifikasinya seperti pada gambar ….
114
Gambar 5.5 Peta Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian
Sumber : petaokupasi.bappenas.go.id
118
Level Jabatan Pekerjaan Sektor Pertanian
Kualifikasi Pangan Hortikultura Perkebunan
Tanaman
Perkebunan;
Pembudidaya/
Petani
Perkebunan
II Pelaksana Pemelihara Pelaksana
Pemeliharaan/ Tanaman Pembibitan/
Pemelihara; Hidroponik; Okulator Tanaman
Pelaksana Pemelihara/ Perkebunan;
Pasca panen Pelaksana Penyadap
Pemeliharaan (karet); Pelaksana
Tanaman Pasca Panen/
Hortikultura; Pengeringan
Tanaman
Perkebunan;
Pelaksana
Rehabilitasi
Lahan Perkebunan
I Pelaksana Penyiapan Penyiap Lahan Pelaksana
Lahan/ Pengolah Tanaman Penyiapan Lahan/
Lahan; Pelaksana Hortikultura; Penyiap Lahan
Penanaman/ Pelaksana Perkebunan;
Penanam; Pelaksana Penanaman/ Pelaksana
Pemupukan; Penanam Tanaman Penanaman
Pelaksnan Hortikultura; Tanaman/Penanam
Pemangkasan/ Pelaksana Perkebunan;
Pemangkas; Penaung; Pemupukan; Pelaksana
Pelaksana Panen/ Pemangkas; Pemupukan
Pemanen Pelaksana Penaung; Tanaman
Pelaksana Panen/ Perkebunan;
Pemanen Pelaksana
Pemangkasan
Tanaman
Perkebunan;
Pelaksana
Pemangkasan
Penaung Tanaman
Perkebunan;
Sumber : petaokupasi.bappenas.go.id
119
Tabel. 5.3 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Budidaya Tanaman (Agronomi) dan Perlindungan Tanaman
Jabatan Pekerjaan Sektor Pertanian
Level Agronomi
Kualifikasi Perbenihan/ Pembiakan/ Perlindungan Tanaman
Pemuliaan Tanaman
IX - Konsultan Perlindungan
Tanaman
VIII - Ahli Pengendali, Pengendali
madya
VII - Pengendali muda
VI Produsen Benih; Manajer Pengedali/ Pengendali Pertama
Produksi Benih; Penjamin
Mutu/ Inspektor/ Pengawas
Benih Utama
V Asisten Manajer Produksi Pengendali Penyelia; Penaksir
Benih; Penjamin Mutu/ Kerugian PPT DPI
Inspektor/ Pengawas Benih
Madya
IV Analis Benih; Supervisor/ Asisten Pengendali OPT;
Teknisi/ Kepala Produksi Pengendali Organisme
Benih; Penjamin Mutu/ Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Inspektor/ Pengawas Benih Mahir; Pengelola
Pratama Pengembangan Agens Hayati;
Pengelola Pengembangan
Pestisida Nabati; Pengelola
Klinik Tanaman; Pelaksana
Identifikasi OPT/ Musuh Alami/
DPI Tingkat Lapangan;
Pelaksana Identifikasi OPT/
Musuh Alami/ Gejala Fisiologi
Tingkat Laboratorium level 1;
Pelaksana Identifikasi OPT/
Musuh Alami/
III Pelaksana Produksi Benih/ Pelaksana Evaluator Peramalan
Penangkar Benih; Pelaksana OPT; Pelaksana Peramalan OPT;
Kultur In Vitro Pelaksana Pengendalian OPT;
Petugas Pengambil Contoh
Residu Pestisida; Petugas
Pengambil Contoh Identifikasi
OPT; Pengendali OPT Terampil
II Pelaksana Polinasi; Pelaksana Pengendali OPT Pemula;
Rouging; Pelaksana Inisiasi Pelaksana Pengembangan
Kultur In Vitro; Pelaksana Agens Hayati; Pelaksana Klinik
Subkultur/ Multiplikasi/ Tanaman; Pembuat Pestisida
Pengakaran; Pelaksana Nabati; Petugas Brigade
120
Jabatan Pekerjaan Sektor Pertanian
Level Agronomi
Kualifikasi Perbenihan/ Pembiakan/ Perlindungan Tanaman
Pemuliaan Tanaman
Aklimatisasi Kultur In Vitro; Proteksi Tanaman; Pelaksana
Pelaksana Perbanyakan Regu Pengendali OPT; Asisten
Vegetatif; Pelaksana Laboratorium
Pengolahan Benih; Pelaksana Pengamatan Hama Penyakit
Penanganan Benih; (LPHP)
Pengedar/Distributor Benih
I Pelaksana Persemaian;
Pelaksana Panen Bibit;
Pelaksana Perbesaran Kultur
In Vitro
Sumber : petaokupasi.bappenas.go.id
121
Level Jabatan Pekerjaan Sektor Pertanian
Kualifikasi Sarana dan Prasarana Pertanian Pertanian Organik
II Operator Alsintan Prapanen, Operator Pupuk Organik,
Operator Alsintan Panen, Operator Pestisida Organik,
Operator Alsintan Pasca Panen Operator Pakan Ternak
Organik, Operator Benih
Organik, Operator Bibit
Ternak Organik, Operator
Limbah Ternak Organik
I - -
Sumber : petaokupasi.bappenas.go.id
Tabel. 5.5 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Penyuluh Pertanian, Manajemen dan Agribisnis
Level Jabatan Pekerjaan Sektor Pertanian
Kualifikasi Penyuluh Pertanian Manajemen dan Agribisnis
IX *Direktur (CEO) Agribisnis
VIII *General Manager Agribisnis
VII . Agriculture Policy Analyst
VI * Penyuluh Pertanian- *Senior Manajer Agribisnis
Advisor.
V * Penyuluh Pertanian- Manajer Kebun, Manajer
Supervisor. Produksi, Manajer Pemasaran,
Manajer Keuangan, Manajer SDM,
Manajer Pengendalian/ Jaminan
Mutu, Manajer Area, Peternak
IV * Penyuluh Pertanian- Asisten Manajer Produksi,
Fasilitator Asisten Manajer Pemasaran,
Asisten Manajer Keuangan,
Asisten Manajer Pengendalian
Mutu/ Jaminan Mutu,
III Supervisor Produksi, Supervisor
Pemasaran, Supervisor
Pengendalian/ jaminan Mutu,
Supervisor SDM, Supervisor
Keuangan, Ketua Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan)
II Teknisi Budidaya Tanaman/
Asisten Kepala Kebun/Asisten
Manajer Area, Teknisi Sarana dan
Prasarana Agribisnis/Pertanian
Tanaman, Teknisi Sarana dan
Prasarana Agribisnis Ternak,
122
Level Jabatan Pekerjaan Sektor Pertanian
Kualifikasi Penyuluh Pertanian Manajemen dan Agribisnis
Teknisi Sarana dan Prasarana
Agribisnis Kehutanan, Ketua
Kelompok Tani (Poktan)
I - -
Sumber : petaokupasi.bappenas.go.id
Tabel. 5.6 Okupasi (Jabatan Pekerjaan) Sektor Pertanian pada
Karantina Tumbuhan
Level Jabatan Pekerjaan Sektor Pertanian
Kualifikasi Karantina Tumbuhan
IX Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Utama
VIII Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Madya
VII Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Muda
VI Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama; Pemeriksa
Karantina Tumbuhan Penyelia; Asesor Perkarantinaan
Tumbuhan; Auditor Perlakuan Fumigasi Methyl Bromida;
Auditor Perlakuan Fumigasi Phospine; Auditor ISPM # 15
(Kemasan Kayu)
V Pemeriksa Karantina Tumbuhan Mahir; Penilai Instalasi
Karantina Tumbuhan; Supervisor Quality Control Phytosanitary
IV Pemeriksa Karantina Tumbuhan Terampil ; Pemeriksa Karantina
Tumbuhan Pemula; Instruktur Perkarantinaan Tumbuhan;
Asisten Pemeriksa Kesehatan Benih Karantina Tumbuhan;
Asisten Pemeriksa Kesehatan Non Benih Karantina Tumbuhan
III Fumigator Methyl Bromida; Fumigator Phospine; Petugas
Pengambil Contoh (PPC) PSAT di Alat Angkut
II Operator Perlakuan Panas untuk Kemasan Kayiu
I -
Sumber : petaokupasi.bappenas.go.id
Kalian telah mengkonfirmasi data yang kalian peroleh dari
aktivitas belajar dengan peta okupasi (jabatan pekerjaan) sektor
pertanian menurut BNSP. Dan kalian telah mengidentifikasinya,
manakah diantara okupasi (jabatan pekerjaan)/profesi yang sesuai
minat dan kualifikasi kalian? Untuk lulusan SMK, level kualifikasi
kalian berada pada level II atau III, bergantung kompetensi yang kalian
kuasai. Jangan surutkan motivasi, untuk meraih mimpi dan harapan.
123
Masih ada okupasi (jabatan pekerjaan)/profesi yang belum
tercantum dalam peta okupasi BNSP, yaitu digitalisasi dan otomatisasi
pertanian. Pada era industri 4.0 yang serba digital, bidang pertanian
juga harus mengikutinya jika tidak ingin ketinggalan. Dan ini menjadi
peluang profesi baru di pertanian, ahli IT bidang agribisnis tanaman.
Jadi mari mentransformasi pola pikir bahwa petani merupakan
profesi mulia karena menyediakan pangan bagi manusia, dan menjadi
petani millennial itu keren.
C. Peluang Pasar Agribisnis Tanaman
Apersepsi
Kalian telah memahami bagaimana menjadi agripreneur, salah
satu karakternya adalah mampu membaca peluang pasar. Mengapa
peluang pasar? Karena tidak semua orang yang memproduksi mampu
memasarkan produknya, sehingga sebelum memulai usaha sebaiknya
tahu peluang pasarnya terlebih dahulu.
Kata Kunci
Peluang pasar, produk pertanian
Materi
https://qrgo.page.link/Nis7L
124
Gambar 5.6 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual
Peluang Pasar Produk Pertanian Organik
Sumber : youtube.com
125
dalam beraktivitas belajar dalam kelompok. Dan pilihlah satu lagi
diantara kalian sebagai penulis yang bertugas menuliskan semua
aktivitas, data, pertanyaan dan jawaban juga simpulan dari hasil
diskusi kalian. Persiapkan borang/form dan daftar pertanyaan untuk
aktivitas belajar ini. Komunikasikan aktivitas belajar ini dengan teman
sekelas, ibu/bapak guru pembimbing dan sekolah.
D. Peluang Usaha Agribisnis Tanaman
Apersepsi
Peluang pasar telah kalian pahami, saatnya kalian bergerak untuk
peluang usaha. Usaha agribisinis apa yang akan kalian jalankan?
Apakah usaha agribisnis sub system hulu, budidaya (on farm), hilir (off
farm) atau pemasarannya?
Kata Kunci
Peluang usaha, agribisnis tanaman
Materi
127
agripeneur yang paham akan peluang pasar dan peluang usaha
sehingga menciptakan produk baru dalam usahanya.
https://qrgo.page.link/kKtVB
130
Refleksi
Setelah kalian mempelajari semua materi pada bab ini, saatnya
kalian merefleksikan hasil belajar kalian dengan mencentang pada
kolom pemahaman dan kompeten. Pemahaman untuk pengetahuan
yang sudah kalian pahami, centang pada kolom ya, jika kalian sudah
memahami materi yang kalian pelajari dan centang belum untuk
materi yang belum kalian pahami, sehingga perlu mengulangnya
kembali.
Pemahaman
Materi yang telah saya pelajari Saya
Ya Belum
Profil agripreneur
Karakter agripreneur
Profesi/jabatan pekerjaan sector
pertanian/agribisnis tanaman
Profesi agribisnis tanaman di era industry 4.0
Peluang pasar agribisnis tanaman
Cara membuka peluang pasar agribisnis
tanaman
Peluang usaha agribisnis tanaman
Langkah-langkah membuka usaha agribisnis
tanaman
132
Asesmen
Asesmen yang dilakukan untuk pembelajaran pada bab ini adalah
Asesmen Non Tes, yang terdiri dari :
a. Portofolio
Portofolio kalian berupa berupa laporan hasil diskusi kelompok,
laporan hasil observasi industri yang telah kalian lakukan
b. Asesmen Diri Sendiri
Asesmen/penilaian diri sendiri, kalian lakukan pada pada akhir
pembelajaran dengan menilai sikap kalian dengan jujur sebagai
bentuk introspeksi diri. Kalian berlatih jujur dan obyektif dalam
mengases/menilai diri kalian sendiri. Penilaian ini akan
dikompilasikan dan dikonfirmasikan dengan asesmen dari
ibu/bapak guru pembimbing. Kalian menuliskan hasil asesmen
diri kalian pada kolom Believe (B), dan ibu/bapak guru
pembimbing akan menuliskan hasil asesmennya untuk kalian
pada kolom Evidence (E), pada borang/format berikut dengan
kriteria asesmen pada tabel :
No Nama Siswa
Bekerjasama
Bekerjasama
Jumlah Skor
Jumlah Skor
NILAI
Disiplin
Disiplin
Jujur
Jujur
1
2
3
…
n
133
Tabel 5.7 Kriteria Asesmen Sikap
Kriteria Skor
Asesmen 4 3 2 1
Jujur Selalu jujur Tidak selalu Jujur dalam Tidak jujur
dalam jujur dalam perkataan dalam
perkataan dan perkataan dan dan perkataan
perbuatan perbuatan perbuatan dan
meskipun meskipun tidak jika ada yang perbuatan
tidak ada yang ada yang mengawasi meskipun ada
mengawasi mengawasi yang
mengawasi
Disiplin Tepat waktu Tepat waktu Tidak tepat Tidak tepat
dan dan kurang waktu dan waktu dan
bertanggung bertanggung kurang tidak
jawab jawab bertanggung bertanggung
jawab jawab
Bekerjasama Toleran dan Toleran dan Kurang Tidak toleran
mampu mampu toleran dan dan tidak
bekerjasama bekerjasama mampu mampu
dengan teman dengan teman bekerjasama bekerjasama
yang berbeda yang sama dengan dengan
karakter karakternya teman yang teman yang
sama berbeda
karakternya karakter
ataupun sama
Asesmen Tes
Asesmen tes berupa soal uraian dengan pertanyaan terbuka dan
tertutup untuk mengkonfirmasi sejauh mana pemahaman kalian
terhadap materi yang sudah dipelajari
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
134
1. Ceritakan rencana dan langkah pertama (first step) kalian
untuk mewujudkan mimpi dan harapan menjadi agripreneur
millennial!
2. Apabila kalian bermimpi menjadi professional di bidang
pertanian, profesi apa yang kalian pilih? Apa motivasi kalian
memilihnya?
3. Kalian telah memahami peluang pasar agribisnia tanaman.
Bagaimana cara kalian membuka peluang pasar?
4. Kalian telah memahami peluang usaha agribisnia tanaman.
Bagaimana cara kalian membuka peluang usaha?
5. Apabila kalian bermimpi mewujudkan usaha agribisnis
tanaman, usaha apa yang akan kalian jalankan? Apa motivasi
kalian menentukan usaha tersebut?
Pengayaan
Kalian telah memahami semua materi yang dipelajari dan telah
melewati asesmen dengan baik. Saatnya mengokohkan semangat dan
motivasi berkomitmen dengan agribisnis tanaman. Sebagai generasi
millennial saatnya andil dalam membangun pertanian bangsa
Indonesia, dengan menyimak tayangan audio visual pada tautan atau
memindai kode matriks.
https://qrgo.page.link/J6n1U
135
Gambar 5.8 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Membangun Pertanian
Indonesia
Sumber : youtube.com
136
GLOSSARIUM
A
Aeroponik
Agribisnis
Agripreneur
Alsintan
Aquaponik
B
Borang
Bulkiness
Bulky
C
Curing
D
DFT
Domestikasi
Drip irrigation
Drone
Drying
Durable goods
E
F
Food resilience
Food safety
Food soveregnity
G
GMO
H
Hilir
Hidroponik
Hulu
I
IOT
IT
J
K
K3
Komoditas
L
Leguminosae
Logistik
M
Mal nutrisi
Megalitikum
Middle man
N
Neolitikum
NFT
Non durable goods
Non perishable
O
Off farm
On farm
OPT
P
Pandemi
Perishable
PGPR
Preferensi
Preserfasi
Q
R
Rantai pasok
Retailer
Rotary
S
Saprotan
Salting
Semi perishable
Serealia
Singkal
Smart agriculture/smart farming
Souring
Sprayer
Sprinkler
Stunting
Subsisten
Sugaring
Supplier
Supply chain
Survey pasar
Sustainable agriculture/sustainable farming
T
TEFA
U
Urban agriculture/urban farming
V
W
Wholesaler
X
Y
Z
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, T.S. 2019. Kewirausahaan di Era Revolusi Industri 4.0.
Bogor : Mitra Wacana Media
http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php
https://dpis.ipb.ac.id/
https://dpis.ipb.ac.id/infografis-pertanian-presisi-untuk-produksi-
pangan-berkelanjutan/
https://dpis.ipb.ac.id/infografis-penanganan-hama-dan-penyakit-
tanaman/
http://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id/infografis
SUMBER GAMBAR
Gambar 5 Langkah Berkebun dengan Aman :
https://reader020.staticloud.net/reader020/html5/20190807/5cab5
7a488c993fb328c4f31/bg1.png
Infografis sawit :
https://twitter.com/ditjenbun/status/991116264021016576?lang=hi
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : DIENNA YULIA NURHASANA, SP.
Email : dienna.yulia@gmail.com
Instansi : SMK Negeri 5 Jember
Alamat Instansi : Jl. Brawijaya No. 55 Jember
Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi
Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
BIODATA EDITOR
Nama Lengkap : DIANA MAHFIATUS SALIMAH, S.TP., M.P
Email : mahfiatuss@gmail.com
Instansi : SMKN 5 JEMBER
Alamat Instansi : JL. BRAWIJAYA 55 JEMBER
Bidang Keahlian : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
Program Keahlian : AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN