1. Introducing 1………………………………..4
2. Introducing 2………………………………6
3. Introducing 3 ……………………………9
4. Bab 1……………………………………. 11
5. Bab 2…………………………………….13
6. Bab 3…………………………………….15
7. Bab 4…………………………………….17
8. Bab 5…………………………………….20
9. Bab 6…………………………………….22
3
INTRODUCING 1
Aku yakin Kalian datang kemari karena membaca judul cerita ini. Jika Kalian
sering membaca Manga lalu membaca judul cerita ini, pasti Kalian teringat karangan
Kei Sanbe. Tetapi, sesungguhnya Aku jamin ini adalah cerita yang sepenuhnya
berbeda..
"Iya, Bu??" Sahut Tasya menjawab panggilan Ibu lalu keluar dari kamar
Anatasya Goreti Unes nama Putrinya, disapa 'Tasya'. Gadis manis, berambut
ikal, tinggi badan 150,5 cm, kulit putih bersih dengan tatapannya yang tajam,
seperti Barbie (ah mungkin terlalu lebay :D) itulah dirinya bak rembulan yang selalu
menjadi pusat perhatian mereka yang sering melihat kearah langit di pagi hari.
Tasya keluar dari kamar. Rumah Tasya dan keluarganya itu besar; terdapat lima
lantai. Kamar Tasya berada di lantai ketiga. Kamar ayah Ibunya ada di lantai dua. Di
lantai pertama terdapat satu ruang tamu, empat kamar mandi dan satu dapur. Ruang
keluarga berada di lantai empat. Di ruang keluarga terkadang mereka berkumpul untuk
menonton televisi yang berukuran 375 inch dengan revolusi Full HD. Sedangkan di
lantai lima, terdapat sebuah ruangan kosong seperti desain ruangan minimalis dengan
jendela besar mengelilingi ruangan tersebut yang menyuguhkan kepada setiap
penghuni ruang, pemandangan indah dunia luar dari ketinggian lantai lima. Sebuah
ruangan luas namun minim barang-barang, hanya terdapat satu karpet lantai berbahan
sintesis yang awet dan bantal untuk duduk, yang sengaja diatur oleh Maria, Ibunya
sebagai tempat untuk bersantai sembari menikmati sunset ataukah sebagai tempat
4
untuk bermeditasi. Keluarga Maria juga sering menggunakan tempat itu sebagai tempat
menyaksikan berbagai kembang api di tahun baru.
Sampai disini, Kalian pasti faham seperti apa kekayaan dari keluarga Tasya.
Bapaknya adalah seorang Koglomerat. Sering dicari oleh para Politisi yang butuh
bekingan materi untuk berkampanye. Alfredo Anwar Unes, nama bapaknya, pernah
dicanangkan oleh salah satu Partai besar sebagai calon Bupati di Manggarai. Tetapi, Ia
menolak terjun ke dunia politik yang baginya akan sangat merepotkan.
"Ada apa Bu?" tanya Tasya pada Maria di lantai pertama setelah turun dari
kamarnya
"Tolong bantu Ibu, menyusun barang-barang ini, tasy ke dalam kardus ini"
"Ibu mau berikan ke tetangga sebela saja, jika tidak dipakai lagi, lebih baik
dibuang atau disumbangkan" ujar Maria sembari merapihkan barang-barang tersebut.
Paradigma berfikir Maria yang seperti ini terbentuk setelah Ia membaca buku berjudul,
"The Joy of Less" yang ditulis oleh Francine Jay.
"Baik, bu.." jawab Tasya merespon permintaan tolong Ibunya. Tasya adalah
anak yang cantik dan penurut. Sekarang Tasya duduk dibangku SMA kelas Tiga di
suatu sekolah Swasta yang bergengsi.
Meskipun mereka adalah keluarga Kaya, Maria tidak menyerahkan urusan beres
memberes rumah kepada para pembantu. Rumah mewah dengan lantai lima tersebut,
Ia urus dan bersihkan sendiri tentunya dengan pedoman hidup ala seorang Minimalis.
Semua tamu yang kerumah Maria pasti akan tertarik hati melihat paduan antara
keindahan Minimalis dan kemewahan sebuah Rumah dapat dipadukan.
🌸🌸🌸
5
INTRODUCING 2
Labuan Bajo ialah representasi Surga di Dunia. Sebuah tempat yang akan memanjakan
siapa saja yang datang kesana dengan bermacam pemandangan yang menyejuk mata.
Kamu dapat melihat sunset di bukit cinta atau mencari obyek foto selfie di pulau Giri
laba. Tapi jika Kamu ingin melihat Dinosaurus terakhir di muka bumi, Kamu bisa pergi
ke Taman Nasional Komodo setelah berkunjung di Labuan Bajo. Itulah berbagai
anugerah Tuhan kepada Manggarai.
Bukit Cinta di Manggarai Timur adalah tempat favorite Hasmi, sahabat Maria. Dia
selalu datang ke tempat ini sendirian setelah seharian jenuh dengan rutinitas hidupnya.
Hasmi adalah seorang Polisi Wanita yang bergabung di Sat Reskrim Polres Manggarai.
6
Di sela-sela waktu kosong seperti saat liburan, Ia akan berkunjung ke Bukit Cinta tanpa
ditemani seorang Kekasih. Bukit ini dinamakan bukit cinta karena katanya pernah
menjadi tempat bunuh diri sepasang kekasih. Dibalik keindahan pemandangan bukit ini,
terdapat cerita suram dibaliknya yang mungkin sebagian besar orang tidak tau
tentangnya.
Satu hal yang ingin dilihat Hasmi hanyalah pemandangan Sunset di bukit itu yang tidak
akan kalah dibandingakn pemandangan di tempat manapun. Udaranya yang sejuk,
hawanya yang menyenangkan, pasti akan membuat para turis menuliskan, 'Bukit Cinta'
ke dalam daftar destinasi wisatanya.
Maria sudah bersahabat dengan Hasmi sewaktu mereka duduk di bangku kelas 1 SMA.
Sekarang, Maria menjadi Istri seorang Konglomerat sedangkan, Hasmi menjadi
seorang Polisi Wanita berpangkat Brigadir Polisi Satu...
🌸🌸
Hasmi saat itu sedang menikmati keindahan pemandangan Bukit Cinta, namun
akhirnya harus mengangkat telepon untuk menjawab panggilan tersebut.
" Briptu Hasmi!" suara tegas seorang Pria besuara berat yang keluar dari telepon
"Siap Sersan!"
Hasmi bergerak cepat menaiki moge (motor gede) polisi berwarna putihnya itu,
menancap gas lalu meninggalkan bukit cinta ke arah kantor Polisi untuk memenuhi
panggilan tugas. Hasmi, berambut pendek, dengan tinggi tubuh 163 cm, berbody tegar,
seorang Wanita tangguh dan cerdas yang sudah berpengalaman di bidang reserse
kriminal.
7
Polisi Wanita ini akan menghadapi suatu kasus terbesar yang akan membuat namanya
terkenal di seantro Manggaria..
🌸🌸🌸
8
INTRODUCING 3
Siang panas terik di Manggarai
Pada setiap bulan September, Matahari berada di garis khatulistiwa dan terus
bergerak ke selatan hingga bulan Desember. Tentu saja, pada saat itu suhu udara
menjadi sangat panas karena pancaran sinar Matahari ke permukaan bumi. Ditambah
lagi dengan minimnya tutupan awan sehingga meningkatkan intensitas pemanasan
permukaan. Efeknya tentu kembali akan meningkatkan suhu udara.
Saat ini, para dokter akan menasihati pasiennya untuk memperbanyak meminum
air putih agar terhindar dari dehidrasi dan selalu menggunakan pakaian yang dapat
melindungi kulit dari sinar matahari.
Dia duduk ke tempat duduk paling belakang yang terdekat dengan jendela untuk
menyaksikan rupa dari jalan raya Manggarai. Regal adalah pemuda berusia 21 tahun
yang senang berkeliaran. Kemanapun sesuka hatinya. Ia tidak memiliki tujuan yang
pasti ataupun seorang teman yang tetap. Dia bukan warga asli Manggarai. Tidak jelas
siqpa dia dan darimana dia berasal. Yang jelas, kini Ia datang ke Manggarai untuk
mencari sesuatu yang menariknya.
Bemo berhenti di sebuah titik perhentian angkutan umum. Regal turun bersama
penumpang lainnya setelah membayar. Dengan tasnya yang berisikan pakaian dan
buku-buku, Ia bergerak ke arah pesisir pantai. Memandang semua obyek disana; baik
Manusia, benda-benda ataupun lautan disana.
Seakan telah mendapatkan panggilan dari Alam, Dia merasa bahwa Ia akan
melakukan hal besar disini. Dia melihat ke sekeliling dan penglihatannya terhenti pada
seorang gadis cantik yang sedang duduk sendirian di tepi Pantai itu, jauh dari
9
kerumunan lainnya. Dua matanya melihat gadis cantik itu sembari wajahnya tersenyum
semringah... Apa yang ada di fikirannya?
🌸🌸🌸
10
Bab 1
DOOOR!!!
DOORR!!!
Suara peluru pistol meluncur dua kali di Pantai itu. Orang-orang disekitar
berlarian, terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Sementara itu, Regal masih
tersenyum. Di tangannya terdapat pistol yang masih panas, tampaknya baru saja
digunakan untuk menembak. Didepannya seorang gadis terkapar tak berdaya.
🌸🌸
Beberapa waktu setelah peristiwa tersebut terjadi, berita tak lama kemudian
tersebar ke seantero Manggarai dan bahkan keluar dan terdengar di seluruh Indonesia.
Kejadian tersebut dianggap sangat gila. Pelakunya dikatakan sebagai seorang
Psikopat.
11
Berita dengan cepat tersebar di Televisi, Media sosial dan koran-koran. Di dunia
dimana semuanya saling terhubung ini, berita di suatu tempat dapat tersebar dengan
cepat ke tempat lainnya hanya dalam hitungan menit
"Seorang Pria asing menembak seorang Gadis berusia 17 tahun yang sedang
berbaring di Pantai."
"Biadap! Pria gila ini menembak seorang Gadis di Pantai tanpa alasan"
Seperti itulah tampak headline news dalam setiap artikel yang tersaji di Internet
ataupun Koran-koran yang meliput kejadian tersebut.
🌸🌸
Kejadian tersebut cukup menggertak jiwa Hasmi yang terlibat langsung dalam
mengamankan si Pelaku.
Hasmi tidak melihat wajah penyesalan padanya. Hanya ekspresi biasa saja
seakan baru saja melakukan hal yang biasa saja. Selama Ia menangani berbagai kasus
kriminal. Setiap kali Pelaku ditangkap. Mereka akan selalu terlihat menyesal, ketakutan
ataupun panik. Suatu hal yang dianggap nomal ketika seorang melakukan kejahatan.
Tapi Pria itu cukup aneh dibandingkan yang lainnya..
🌸🌸🌸
12
Bab 2
Sadisme adalah sebuah gangguan kepribadian dimana seseorang merasa
sangat puas ketika melihat orang lain sedang kesakitan. Kepolisian Manggarai setelah
bekerja sama dengan 5 orang Psikolog ternama setelah melakukan pemeriksaan
akhirnya memvonis Regal sebagai seorang yang
mengidap Sadistic Personality Disorder (SPD).
🌸🌸
"Ke rumah teman, sebentar doang kok, buat kerja tugas kelompok"
"Oh ya udah, hati-hati. Pakai helm terus jangan ngebut.." Maria menasihati
"Oh ya, dengerin ini, hati-hati sama orang Asing. Ibu masih shock dengan
kejadian yg viral di pantai itu. Pokoknya, kalau ada orang asing, jangan dekatin ya"
lanjut Maria menasihat..
13
"Aman amaan" jawab Tasya lalu menggunakan helm kemudian meninggalkan
rumah
Sesampainya..
"Woy Ndut, gue udah di depan rumah. Jadi gak jalan jalan nih?" Tulis Tasya
dalam WA
Selain itu, Manggarai juga menyediakan berbagai hindangan yang menarik perut
setiap orang. Yup, oleh-oleh di Manggarai sangat enak. Ada Roti Kompiang yang
berbahan dasar tepung terigu dengan taburan biji wijen diatasnya memberi aroma yang
menarik hidung. Oleh karenanya, Tasya dan Jane tidak lupa menyempatkan diri
mereka untuk membeli beberapa Roti Kompiang di toko roti terdekat.
🌸🌸🌸
14
Bab 3
12.00 WITA..
Tengah hari di hari Minggu. Polisi yang ditugaskan untuk mengecek setiap
tahanan di ruangannya dibuat terkejut tengah hari itu, saat Ia menuju ke ruangan Regal
dan tidak menemukan siapapun disana. Tidak ada tanda tanda perusakan ataupun
usaha melarikan diri. Bahkan jeruji penjara masih dalam keadaan sediakala, tidak ada
yang rusak. Jeruji juga masih terkunci. Tapi yang tidak ada adalah Regal. Kemana dia?
Dan bagaimana dia bisa keluar?
🌸🌸
Tasya dan Jane sudah bergerak. Mereka pergi meninggalkan toko roti dengan
membawa sekantong roti Kompiang. Mereka mengendarai motor matic berbody warna
hitam, sementara pada kepala stangnya berwarna putih
"Hitam putih adalah warna yin-yang. Menarik. Kebetulan yang bermakna," batin
Pria di mobil itu, yang tidak lain adalah Regal yang sudah melarikan diri.
15
🌸🌸
Rapat darurat
"Sesuatu yang buruk dapat terjadi jika dia dibiarkan berada di tengah
Masyarakat. Saya inginkan agar setiap Satuan Tugas berpencar untuk mencarinya!"..
🌸🌸
Betapa luasnya Manggarai ini, tentu akan sangat kesulitan untuk mencari
seorang yang bergerak secara random seperti Regal. Satuan tugas Hasmi bertugas di
area Manggarai Timur, spesifiknya di kecamatan Borong. Hasmi dengan motor
gedenya itu berusaha memantau sekitaran yang terjadi disana.
Instruksi telah dikeluarkan oleh Kapolda diteruskan kepada seluruh Kepolres se-
Manggarai untuk memperluas area pencarian dengan menggunakan teknologi kamera
pengintai drone agar dapat menjangkau area yang terpelosok.
"Pria itu harus ditangkap. Kita tidak boleh membiarkan adanya korban
selanjutnya!" Tegas seorang Komandan Pooisi
🌸🌸🌸
16
Bab 4
"Disebuah tempat dimana tidak adanya Aku
🌸🌸
"Apa yang sedang terjadi?" Alfredo menimpali, ikut cemas melihat ekspresi Maria
Alfredo terperangah, raut mukanya pun tampak sangat cemas. Apa yang sedang
terjadi pada putriku, batinnya.
Maria bergegas turun ke lantai bawah melihat siapa tamu yang datang di situasi
seperti ini.. "Siapa diluar?" Tanya Maria melalui alat suara dari pintu rumahnya
"Teman? Siapa?"
"Iyaa, Hasmi"
"Hasmi?!"
17
Pintu dibuka dan dua orang sahabat yang lama tak berjumpa meski dalam satu
pulau itu saling bertatapan. Air mata Maria mencucur keluar bukan karena melihat
Hasmi tetapi karena, saat ini Ia membutuhkan pertolongan dan Ia berharap Hasmi bisa
menolongnya..
🌸🌸
Hasmi terperangah dengan apa yang didengarnya. Sementara itu, Maria terus
menangis dan Alfredo hanya termenung.
🌸🌸
Regal berpuisi dan berlagak seakan dirinya adalah seorang Chairil Anwar
"Kau sangat manis saat terlihat marah hahaha.." ujar Regal memuji, "Ayahmu tak
akan berguna menghadapiku.."
18
"Tak ada. Aku hanya ingin memandang matamu saja"
Tasya sangat ketakutan melihat kelakuan Regal yang terlihat sangat aneh. Regal
duduk di kursi sambil menuliskan sesuatu di kertas. Di bawahnya terdapat kertas kertas
yang disobek seperti merupakan hasil tulisan yang salah.
Tasya mengamati ruangan ini. Dimana dia berada? Sebuah ruangan gelap,
kumuh dan berbau tikus. Barang-barang berantakan dimana-mana, kalender 2001
masih terpajang, tampak bahwa pemiliknya tidak pernah mengganti kalender, tidak tau
bahwa sekarang sudah tahun 2021.
"Aku mencoba menangkap apa artinya kehidupan," ujar Regal berbicara sendiri,
"Dan aku menemukan tidak ada artinya hahahaa..." Diakhiri dengan tawa Regal
meledak terbahak-bahak
🌸🌸🌸
19
Bab 5
Tas Regal masih berada di tangan kepolisian. Atas instruksi Inspektur, Tas
tersebut digeledah. Mereka menemukan beberapa buku filsafat, antologi puisi dan
novel-novel. Selain buku, juga terdapat tiga potong pakaian yang semuanya berwarna
hitam.
Yang menarik perhatian para penyelidik adalah sebuah buku asing yang
berjudul, "di sebuah tempat dimana tidak adanya aku" ditulis oleh Regal De Sanchez.
Buku karangannya sendiri??
"Barangkali ini adalah petunjuk tentang keberadaannya, " ujar Hasmi kepada
Pimpinannya, "Aku bersedia menyelidiki kasus ini dengan mempelajari buku ini"
"Siap bila Salah, Komandan! Tapi, aku yakin ini adalah cara yang tepat!" Ucap
Hasmi penuh keyakinan
"Baiklah, jika menurutmu itu yang terbaik, buku ini kuserahkan padamu," jawab
Pimpinan setelah melihat betapa besarnya keyakinan Hasmi
🌸🌸
"JIKA KAU MEMBACA BUKU INI, ITU ARTINYA KAU SEORANG POLISI DAN
AKU SUDAH TERTANGKAP TAPI TIDAK LAMA LAGI, AKU SUDAH KABUR
HAHAHA" tertulis di awal halaman buku tersebut
20
AKSUD MELAKUKAN SEMUA TINDAKAN KEJAHATAN SEBELUMNYA. DENGAN
MAKSUD AGAR BUKU NI DIBACA. AKU HANYA INGIN AGAR KALIAN MEMBACA
BUKU INI. LALU MENCOBA MEMAHAMI APA ARTINYA SETIAP PESAN DALAM
BUKU INI. SELAMAT MEMBACA !"
🌸🌸🌸
21
Bab 6
Sebuah jasad gadis remaja ditemukan oleh Polisi dalam keadaan bergeletak tak
bernyawa. Tubuh yang tambun itu berlumuran darah. Ditemukan dengan sepeda motor
berbody warna hitam dan berkepala stang warna putih. Selain itu juga terdapat Roti
Kompiang di sampingnya. Tak lain lagi gadis itu adalah Jane, sahabat Tasya. Aku yakin
kalian bisa menebak siapa pelakunya; Regal...
Hal yang paling menyakitkan bagi orang tua adalah kepergian seorang anak
yang dicinta. Seperti pepohonan yang sedih ketika dedaunan menjatuhkan diri..
"Sepeda motor itu milik Tasya.." batin Hasmi, " Aku yakin ini ada kaitannya
dengan kehilangan Tasya"
"Kami berjanji akan mengusut siapa pelakunya. Pelakunya pasti akan dihukum
sesuai dengan undang undang pidana yang berlaku!" Kata Inspektur yang bertugas di
hadapan Media
🌸🌸
"Iya, ini adalah sepeda motor putriku. Bahkan ini adalah helmnya.., " ucap Maria
tergesa-gesa, "Lalu, dimana putrikuu!?"
Hasmi menenangkan Maria, "Tenang, Maria. Aku yakin, Putrimu baik - baik saja.
Kemungkinan Tasya diculik saat berkendara bersama Jane. "
"Aku tidak menyangka ini..., " Jawab Maria lirih dengan wajah sendu
"Maria, tenanglah.. Aku akan berbuat yang tebaik untuk Putrimu! Putrimu sudah seperti
Putriku juga" balas Hasmi dengan senyum
22
Maria masih termenung. Perbincangan itu berlangsung di ruang tamu. Dekorasi
ruang tamu yang sangat minimalis, cat ruangan yang putih keabu-abuan menambahkan
suasana kesedihan di ruangan itu.
"Mungkin selama ini aku terlalu sibuk pada pekerjaanku sampai aku lupa untuk
memperhatikan putriku," batinnya.
🌸🌸🌸
23
Bab 7
Tumpukkan buku-buku berceceran di lantai ruangan. Regal adalah seorang
maniak buku. Itu terlihat jelas dalam ruangannya; sesak dengan buku. Tasya
memperhatikan semua buku yang Ia baca. Perhatiannya terhenti pada sebuah novel
berjudul, "Pride & Prejudice" yang ditulis oleh Jane Austen, membaca nama pengarang
novel ini, barulah Tasya teringat pada sahabatnya, Jane.
Mengingat Jane, Tasya kemudian bersedih dan menjadi sangat marah pada Pria
di depannya ini. "Tasy.." panggil Regal dengan suara lirih yang sedari tadi duduk
berhadapan dengan meja tulis, "Menurutmu apakah cahaya bintang yang kita terima
pada malam hari itu berasal dari masa lalu?"
"Cahaya yang dipancarkan oleh bintang di malam hari, itu dipancarkan dari
bintang yang berasal dari ratusan, ribuan atau bahkan jutaan tahun yang lalu. Apa kau
belajar itu di sekolahmu?"
Tasya memilih diam, tidak mau menggubris semua perkataan Regal. Jika saja
ada kesempatan untuk dapat melepaskan ikatan tangannya, pasti Ia akan menonjok
muka Regal itu sampai hancur tak berupa.
"Cih pembual gila. Dia fikir aku akan tertarik dengan wawasannya. Sewah
apapun fikirannya, dia tidak lebih dari jelmaan Iblis, " Tasya membatin
Regal bangkit dari tempat duduknya. Dia lalu mengambil kursinya dan diletakkan
berhadapan dengan Tasya. Tasya mulai sedikit panik. Regal kemudian duduk di kursi
itu lalu mentap dalam dalam ke mata Tasya. Itu membuat Tasya sangat ketakutan.
🌸🌸
24
"DI SEBUAH TEMPAT DIMANA TIDAK ADA AKU.."
"Saat aku berumur 12 tahun. Aku menyaksikan Ayah menampar Ibu di kamar.
Ibu menangis terus menerus dan sejak itu, Ayah menjadi lebih sering memukul Ibu
kadang tanpa alasan. Aku masih sangat muda. Aku belum tau tentang perselingkuhan.
Sampai suatu hari, Ayah pergi dan tak pernah datang menunjukkan dirinya lagi..."
"Itulah masa awal dimana perjalanan panjangku dimulai. Setelah itu, takdir sering
melemparku kesana dan kemari. Setelah lulus sekolah, aku bekerja di sebuah
pertenakan Ayam. Setiap pagi dan sore, aku datang ke tempat tersebut untuk memberi
makan. aku tak mendengar kabar dari Ayah lagi, sampai suatu hari, aku berhenti dari
pertenakan dan bekerja di percetakan. Ayahku dikabarkan adalah seorang dengan
posisi jabatan strategis di perusahaan besar. Tapi toh, apa artinya, sekalipun dia duduk
di posisi yang sangat strategis, toh tidak ada artinya bagiku, kami seperti sudah putus
hubungan, aku tidak merasakan bangga ataupun senang, selain amarah dan kebencian
yang menjadi-jadi. Terkadang, aku iri melihat seorang Ayah yang harmonis dengan
keluarganya.
Banyak pekerjaanku yang tidak beres. Aku dianggap tak berguna. Aku dianggap
pecundang. Sering merusak barang kerjaan, terkadang juga sampai melukai diri sendiri.
Aku tidak tau kenapa aku begitu. Tetapi hal yang paling membanggakan bagiku adalah
ketika aku pulang membawa uang untuk Ibu tercinta. Hanya dengan itu aku merasa
berguna. Setiap hari, aku selalu dimarahi. Dijadikan objek lampiasan amarah. Bahkan,
aku dianggap oleh bosku sendiri sebagai anak yang tidak bersekolah. Karena aku
payah, teramat payah dalam bekerja.
Titik balikku dimulai saat hadirnya si Dia. Dia yang membuat aku menghilang
dalam rasa...
🌸🌸🌸
25
Bab 8
"Seorang gadis cantik berkulit putih bersih, rambut lebat hitam mempermanis
wajahnya yang indah dan senyumannya yang seperti Cleoparta itu, aku
memandangnya agak lama saat pertama kali bertemu dengannya. Dia adalah karyawati
baru di tempatku bekerja...
Akhir-akhir itu, aku bekerja dengan sangat semangat. Semangat kerjaku menjadi
naik dan terlebih lebih itu karena dia, seorang gadis yang baik untuk diajak bicara.
"Dia berasal dari Manggarai barat, katanya begitu. Saat itu, aku tidak tau dimana
itu Manggarai barat. Bahkan mendengar nama Manggarai? Aku pernah mendengar
Manggarai sebagai sebuah kelurahan di Tebet, Jakarta Selatan. Tapi yang dia maksud
bukan Manggarai yang itu. Katanya, Manggarai adalah sebuah kabupaten di pulau
Flores, Nusa Tenggara Timur..
26
'Nah, Komodo itu adanya di pulau kami :D'
'Wah, apa tidak berbahaya, hidup ditengah binatang buas seperti Komodo?'
Tanyaku, kemudian merasa konyol dengan pertanyaanku sendiri
'Menurut masyarakat setempat, peristiwa bunuh diri sejoli itulah yang membuat
bukit tersebut disebut sebagai bukit cinta,' ujarnya mengakhiri ceritanya tentang bukit
cinta. Seandainya kau tau saat itu bagaimana khayalanku ketika kau menceritakan
bukit itu. Aku mengkhayal, bahwa sejoli itu adalah aku dan kau. Sejujurnya aku telah
jatuh cinta padamu, wahai perempuan yang aku lupakan namanya...
🌸🌸🌸
27
Bab 9
Di Pantai Nanga Rawa
🌸🌸
Bersama kepolisan, Maria sudah bekerja sangat keras. Menyebarkan foto Tasya
di Media Sosial atau bahkan menanyakan putrinya di jalan-jalan. Nihil informasi yang
mereka peroleh. Betapa telitinya tindakan penculik tersebut, sampai tidak ada cara
untuk bisa mendeteksi keberadaanya.
28
ke dalam rongga hidungnya, disadari fikirannya. Udara keluar dari rongga hidungnya,
disadari fikirannya. Begitulah Maria tenggelam dalam meditasinya.
🌸🌸
Suara Tasya hilang dan digantikan dengan suara seorang lelaki, "HAI AYAH
TASYA, PERKENALKAN AKU, REGAL DE SANCHEZ"
🌸🌸🌸
29
Bab 10
"Hal yang paling aku benci adalah ketika aku mengetahui bahwa dirinya
menyukai dan disukai orang lain ketimbang diriku. Aku mencuri dengar teleponnya
dengan seorang Pria yang sepertinya adalah kekasihnya. Mereka sangat mesra di
telepon dan barangkali lebih mesra lagi bila saling bertemu..
Aku sadar selama ini, dia hanya menganggapku sebagai teman atau mungkin
hanya sebagai rekan kerja.
KURASA TIDAK..."
Jadi, aku berusaha menyadari fakta ini. Beruntunglah dahulu tidak kuungkap
rasaku padanya, jikalau tidak, pasti komunikasi kami menjadi tidak dekat lagi. Kini, aku
tetap menjadi seorang Sahabat yang akan mendengarkan semua keluh kesahnya.
Aku ingat saat aku bahagia melihatnya bahagia.. Aku ingat saat aku menjadi
seorang pendengar yang baik, seperti Ayah yang mendengarkan semua curhatan
putrinya Aku selalu ada bersamanya di setiap kesusahannya. Ketika Ia memerlukan
pertolongan, aku selalu berada disisinya. Sejujurnya, aku tidak perlu menyatakan cinta
padanya. Sebab, aku sudah melakukan cinta padanya. Melakukan cinta lebih tinggi
drajatnya daripada menyatakan cinta.
30
Sikapnya berubah. Dingin dan tak peduli. Sepertinya, kekasihnya sudah
meracuni fikirannya. Dia sedingin es di Himalaya. Selang beberapa pekan kemudian,
Dia resign dari tempat kerja dan menghilang dari duniaku..
~~~
"
Tulisan di buku itu berakhir. Hasmi kini mengerti semuanya. Semuanya seakan
telah jelas baginya. Jelas seperti tinta hitam diatas kertas yang putih.
🌸🌸🌸
31
Bab 11
"Aku hanya ingin menginfokan bahwa Anak Bapak aman bersama saya.."
"Lepaskan anak saya. Berapa yang kau mau? Akan kuberikan semuanya!" Ujar
Alfredo
"Pak saya tidak butuh uang berapapun yang Bapak berikan tidak menarik hati
saya"
🌸🌸
🌸🌸
"Maria, aku sudah faham semua alur ini. Ini semua permainan yang diciptakan
oleh Regal, " ujar Hasmi menjelaskan kepada Maria
32
"Ya, Regal. Pria yang sama yang menembak Gadis di pantai. Pria yang sama
juga yang melarikan diri dari tahanan. Juga merupakan orang yang sama yang
membunuh Jane, " jawab Hasmi dengan ekspresi serius
Rencananya adalah mereka akan menelpon Regal, dengan nomor yang tadi Ia
pakai untuk menelpon Alfred. Sembari melacak keberadaanya dengan nomor itu.
Hasmi akan memancingnya dengan membacakan puisi yang sudah ditulis Regal
tersebut agar Regal mengetahui bahwa bukunya sudah dibaca. Artinya bahwa pesan
yang ingin disampaikan sudah ditangkap.
Selanjutnya, Regal sendiri sudah tau apa yang harus dia lakukan. Dia akan
terbuka untuk memberi tau keberadaannya (karena memang ada sesuatu yang akan
diungkap dibelakang kemudian)
🌸🌸🌸
33
Bab 12
"Sebagai seorang penculik, kuakui kau sangat bodoh!" Ucap Tasya mengejek,
"Ayahku sangat kaya. Dia bisa memberi berapapun yang kau inginkan tapi kau tidak
meminta apapun. Kau bahkan berkata, hanya bersenang senang? Kesenangan apa
yang kau dapat, bajingan bodoh!"
"Hahaha.. Tasya, Tasya, kau tidak mengerti dunia lebih baik daripadaku. Kau
masih bocah ingusan. Kau tidak tau apa itu tragedi" Jawab Regal yang tersenyum
"Tragedi? Satu satunya tragedi bagi Manggarai yang damai ini adalah
keberadaan orang-orang seperti kau. Apa alasanmu menembak seorang gadis di
pantai? Apa alasanmu membunuh Jane? Apa alasanmu menculikku? Apa kau Psikopat
Gila yang sok filosofis???" Ujar Tasya seakan puas telah menghujat penculiknya,
seakan tidak lagi takut pada Regal..
"Sebaiknya, kau diam atau kau akan berakhir seperti temanmu itu.."
Tentu, dengan berbagai aksi yang sudah dilakukan Regal, tidak butuh waktu
lama untuk Tasya percaya bahwa Regal dapat melakukan apa yg dikatakannya itu.
Jadi, dia memutuskan diam dan berharap Ayah, Ibu dan Polisi berhasil mengenyahkan
ketegangan ini. Yang menarik dari penculikan ini adalah bahwa Tasya tidak diperban
mulutnya. Ia memperlakukan Tasya dengan sangat baik. Tidak ada kekerasan, kecuali
bahwa tangan dan kakinya terikat. Tidak meminta tembusan uang meskipun tentu, Ia
dapat saja melakukannya.
🌸🌸
34
"Halo.."
"Jika Iya, kenapa dan jika tidak, kenapa juga?" Balas Regal ketus
"..." Jeda Hasmi beberapa menit kemudian, Ia membaca, "Di sebuah tempat
dimana tidak ada aku.."
Regal tersentak. Sementara itu, Hasmi terus melanjutkan, "Ada sedih hati..."
"Ada Ratap Tangis, " balas Regal mendadak menambahkan, "Kau adalah
Polisi?"
"hehe, iya, benar. Tuan Regal, anda tidak bisa lari dari genggamanku sekarang!"
Jawab Hasmi dengan suara meyakinkan
"Itu memang sudah rencanaku untuk kalian. Bagaimana kau bisa begitu yakin ? "
Balas Regal
"Karena wanita yang kau ceritakan di bukumu itu ada bersama kami"
Regal yang mendengar kata itu, sontak berdiri dari bangkunya, membuat
penasaran Tasya yang sedari tadi menatap tingkah aneh dari Regal.
35
"Maksudmu apa??.." tanya Regal
🌸🌸🌸
36
Bab 13
Regal mengambil jaketnya, mengenakan kacamata riben hitam,
memakai sepatu bootnya dan sepertinya telah menyemprotkan harum wangi ke
pakaiannya selepas itu lantas, bergegas untuk pergi.
"Hah? Kau takut? Apa peduli si penculik.." ujar Regal lalu meninggalkan Tasya di
ruangan itu. Tasya berusaha mencari akal, bagaimana caranya melepaskan ikatan ini
untuk kabur. Berteriak meminta tolong? Tidak ada gunanya, lokasinya jauh dari
keramaian. Dia menerawang tempatnya. Mencari sesuatu benda tajam yang barangkali
bisa memotong tali yang mengikatnya. Terdapat sebuah pisau di meja tapi untuk
menjangkaunya sangat tidak mungkin dalam keadaan terikat sepertinya.
Pertama, jika kau terikat oleh si Penculik, terus merontah-rontah agar ikatannya
menjadi tidak sempurna, berteriak histeris agar si Penculik juga terturut emosi anda
Ketiga, selagi diikat tegangkan semua otot anda agar tubuh anda mengembang.
Setelah dirilekskan, tubuh akan mengecil. Jika penyerang mengikat tali di dada, maka
37
tariklah napas sedalam-dalamnya, kembangkanlah paru - paru sebesar mungkin. Jika
mengempiskan, tali akan menjadi longgar
Tanpa disadari, Tasya sudah tergerak melakukan tiga hal diatas. Tasya terlatih
dalam pramuka. Ia tau bahwa ikatan Regal tidak sempurna karena itu, Ia berfikir masih
dapat membebaskan diri. Langkah berikutnya, Tasya menendang sepatunya ke angin
hingga sepatuna lepas. Lalu saling menggesek kedua kakinya yang terikat itu sembari
menggeliangkan tangan yang membelit kedua tangan. Tali dapat dipotong dengan
gesekkan. Ketika tangannya mulai longgar, Ia mengambil pisau yang terletak di meja itu
dengan melompat perlahan-lahan ketika kakinya masih terikat.
Pisau didapat dan slappssssh (Terpotong tali tangannya berikut ke tali yang
mengikat kakinyaa)
🌸🌸🌸
38
Bab 14
Tasya keluar dari gubuk suram itu. Ia mendobrak pintu yang terkunci, lalu
menghancurkannya dengan benda apa saja yang dia temui ruangan. Menabrakkan
kursi dengan pintu atau menghantam dengan meja, hingga pintu tersebut terbuka.
Sebuah cara yang hanya dapat dilakukan Tasya dalam keadaan super panik dengan
motivasi besar untuk menghirup udara segar.
🌸🌸
"Akhirnya setelah sekian lama, kita dapat bertemu jua, " ujar Regal yang
tersenyum, "Taukah, saat kau pergi, aku sudah berjanji pada diri sendiri bahwa aku
kelak akan datang kesini, membuat diriku terkenal dan kau akan datang dengan
sendirinya padaku.. Hahahaa"
"Ah ya, namamu adalah Hasmi. Astaga, aku baru ingat namamu kembali.. Ya,
Hasmi! Kenapa untuk lima huruf ini saja aku dapat melupakannya HAHAHA" kata Regal
kemudian melanjutkan, "Aku berusaha terkenal mengikuti keinginan pasar. Pasar kita
kan sangat membuka lebar bagi para pencari sensasi ataukah pembuat keonaran.
Bukankah itu artinya sangat mudah terkenal disini? Kau tak perlu menunjukkan
prestasi, cukup buatlah sensasi dan banyak wartawan akan datang ke
rumahmu...hahahahaha"
"yang kau lakukan bukan lagi soal sensasi tetapi merupakan kriminalitas. Kau
berhak dipenjara!" ucap Hasmi menegaskan dirinya sebagai Polisi Wanita
39
"Lama tak berjumpa, Hasmi. Kini kau suah menjadi Polisi ya?"
DOOOR!!
DOOOR!!!
DOOR!!!
Peluru saling menuju satu sama lain, akan tetapi tidak ada yang mengenai
mereka. Peluru saling menabrak benda. Bukan karena keduanya tidak tau caranya
menembak, melainkan keduanya pandai menghindari dari tembakan.
"Aku tau kalau kau mencintaiku, " ujar Hasmi sembari masih menembak
"Hahahaha, kau membaca semuanya," ucap Regal sambil menembak jua, "Aku
tau karena kau lebih memilih seorang yang lebih tampan dan kaya bukan? Aku
memang sangat jelek dan sangat miskin tapi kau tidak bisa menghinaku dengan pergi
begitu saja dariku "
DOOOR!!
DOOOR!!!
DOOR!!!
40
"Aku tidak percaya kalau kau sangat berlebih seperti ini!" ujar Hasmi masih terus
menghindar dari peluru Regal
"Berlebihan?" Regal tiba tiba berhenti menembak, bersama dengan itu Hasmi
juga berhenti, "Kau fikir aku berlebihan?"
"Iya, aku mengerti semua kesedihanmu. Aku dapat merasakan semua lukamu
namun, jika aku yang salah, aku minta maaf dan kau seharusnya juga tidak
melimpahkannya pada orang yang tak bersalah" ucap Hasmi tanpa disadari sebuah
peluru sedang meluncur kearahnya dan membuatnya terhenyak.
"Maafkan aku.." katanya yang terucap, "Aku hanya ingin mengucapkan selamat
tinggal untukmu. Hanya itu yang ingin kusampaikan padamu. ". Hasmi meski terluka
parah, Ia tetap berusaha bangkit, "Dan untuk itu, APAKAH KAU PERLU MENEMBAK,
MEMBUNUH ATAU MENCULIK??? BAJINGAAAN!!!" lalu menendang wajah Regal
yang segera terlempar dan terpukul ke sebuah dinding. Regal tersentak dengan apa
yang baru diterimanya.
Regal mengambil pistolnya tetapi Hasmi juga sudah memegang pistol. Seperti
pertempuran Ahura Mazda dan Ahriman; dunia kebaikan sedang bertempur dengan
kejahatan. Lalu, keduanya tiba pada titik yang menentukan.
"Apakah kau tau, pada kondisi apa Polisi diperbolehkan menembak?" Tanya
Hasmi meski dalam kesakitan, "Pada saat melindungi nyawa orang lain atau untuk
membela diri dari ancaman luka berat/kematian atau juga untuk mencegah terjadinya
kejahatan lainnya" ujar Hasmi lalu tersenyum
41
Regal tidak menjawab namun menembak sekali lagi kearah Hasmi, kali ini Hasmi
juga ikut menembak. Keduanya saling menembak. Hasmi tertembak lagi, sebanyak dua
kali. Lalu sebelum tersungkur, Ia meluncurkan satu peluru lagi ke Regal. Keduanya
saling menembak dan tewas di tempat.
Tewas persis seperti apa yang dikhayalkan oleh Regal dahulu mengenai
sepasang kekasih yang bunuh diri di bukit cinta. Tapi sepasang kekasih ini tidak bunuh
diri di bukit cinta melainkan, di bukit kebencian. Bukankah kebencian dan cinta berjalan
berdampingan?
🌸🌸
KURASA TIDAK
TAMAT!
42