Anda di halaman 1dari 12

KULIAH 2

Persamaan Euler Variabel Banyak dan Persamaan Lagrange

A. Pendahuluan
Perkuliahan minggu ke 2 membahas persamaan Euler dengan variabel bebas lebih dari
satu dan persamaan Lagrange. Oleh karena itu, di akhir perkuliahan ini diharapkan kita
dapat
 menyelesaikan persamaan Euler dengan variabel bebas lebih dari satu
 menyelesaikan persamaan Lagrange
 menyelesaikan permasalahan gerak partikel dengan penyelesaian persamaan Lagrange
 menentukan persamaan Euler yang membuat suatu integral bernilai stasioner dengan
persyaratan/konstrain integral lain bernilai tertentu
 menemukan persamaan kurva dari persamaan Euler dengan konstrain/persyaratan
 menyelesaikan permasalahan isoperimetrik
Integral dan diferensial perlu dikuasai dengan baik untuk memudahkan pemahaman
materi pada perkuliahan ini. Kita perlu mempelajari kembali integral dan diferensial yang
telah kita peroleh dari matakuliah lain.

B. Persamaan Euler dengan Variabel Bebas Lebih dari Satu


Persamaan Euler untuk dua variabel diperoleh dari membuat stasioner integral berikut
t2

I   F  x, y,x , y  dt (1)


t1

dengan x dan y adalah fungsi yang dapat diturunkan kedua terhadap variabel bebas t dan
dx dy
x  serta y  . Fungsi x  t  dan y  t  yang membuat I stasioner yang
dt dt
menghubungkan titik t1 dan t2 dan kita dapat membuat fungsi-fungsi yang menghubungkan
kedua titik tersebut yang dapat dituliskan secara umum sebagai
X  t   x  t     t  (2a)
Y  t   y  t     t  (2b)
dengan   t  dan   t  adalah fungsi-fungsi sembarang yang kontinyu, yang memiliki
turunan pertama dan memenuhi
  t1     t2   0 (3a)
  t1     t2   0 (3b)
Turunan terhadap t dari persamaan (2) adalah
X   x   (4a)
Y   y   (4b)
Dengan persamaan (2), maka persamaan (1) menjadi
t2

I      F  X ,Y , X ,Y  dt (5)


t1

dI
Nilai I stasioner (minimum) jika  0 ketika   0 . Dengan syarat ini, maka
d
diperoleh
t2
dI  F dX F dY F dX  F dY  
 0    X d   Y d   X  d   Y  d   dt
d t1

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 1


t2
dI  F F F F 
      dt (6)
Y  
 0
d t1 
X Y X 
Ketika   0 maka persamaan (4) menjadi X   x dan Y   y . Dengan kondisi ini maka
persamaan (6) menjadi
t2
dI  F F F F 
 0         dt (7)
d t1 
x y  x y  
Salah satu pilihan yang dapat diambil adalah dengan memilih   t   0 maka persamaan
(7) menjadi
t2
dI  F F 
 0      dt (8)
d t1 
y y  
Sebagaimana diuraikan pada Kuliah 5, maka dapat diperoleh persamaan Euler
F d F d F F
  0 atau  0 (9a)
y dt y dt y y
Dengan cara yang sama maka dapat diperoleh persaman Euler untuk variabel terikat x
F d F d F F
  0 atau  0 (9b)
x dt x dt x x
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk membuat integral
t2

I   F  t ,x, y, x , y  dt (10)


t1

stasioner, maka diperoleh persaman Euler


d F F
 0 (11a)
dt x x
d F F
 0 (11b)
dt y y
untuk menemukan x  t  dan y  t 
Dengan cara yang sama maka persamaan Euler untuk tiga variabel atau lebih dapat
ditentukan.

Contoh, menentukan x  t  dan y  t  dengan penyelesaian persamaan Euler agar integral


t2

 
I   12 m x 2  y 2  mgy dt bernilai stasioner. Integral ini memberikan
t1

F F F F
 
F  12 m x2  y 2  mgy 
x
 mx ;
x
0;
y 
 my  dan
y
  mg sehingga

persamaan Eulernya adalah


d c
mx  0 atau mx   c atau x  t  K
dt m
d
my  mg  0 atau y   gt  c atau y  K  ct  12 gt 2
dt

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 2


Soal-Soal 2.1
1. Tulis persamaan Euler agar integral dengan tiga variabel terikat berikut
t2

I   F  x, y,z ,x , y , z   dt bernilai stasioner


t1

2. Tulis persamaan Euler agar integral dengan n variabel terikat berikut


t2

I   F  q1 ,q2 ,...,qn ,q1 ,q2 ,...,q n  dt bernilai stasioner


t1

3. Tentukan x  t  ; y  t  ; dan z  t  dengan persamaan Euler agar integral dengan tiga


t2

variabel terikat berikut I   12 m  x2  y2  z 2   mgz dt bernilai stasioner


t1

C. Persamaan Lagrange
Persamaan Lagrange diturunkan berdasarkan prinsip Hamilton. Prinsip Hamilton
ditemukan oleh ahli matematika Irlandia William Rowan Hamilton. Prinsip Hamilton
menyatakan bahwa gerak suatu sistem dari t1 ke t2 adalah sedemikian sehingga integral
terhadap waktu dari perbedaan energi kinetik dan energi potensial (yang dikenal dengan
aksi) bernilai stasioner. Perbedaan energi kinetik K dan potensial V dikenal dengan
Langrangian (L) atau secara matematis dituliskan L  T  V Prinsip Hamilton ini juga
t2

berarti bahwa persamaan Lagrange diperoleh jika integral I   L dt bernilai stasioner.


t1

Jika L merupakan fungsi dari variabel umum q1 ,q2 ,...,qn dan q1 ,q2 ,...,qn dan jika
t2

I   L  q1 ,q2 ,...,qn ,q1 ,q2 ,...,q n  dt bernilai stasioner maka dapat diperoleh persamaan
t1

Lagrange
d L L
 0 n  1, 2 ,3,... (12)
dt qn qn
Persamaan Lagrange terdiri dari set n persamaan diferensial. Persamaan ini dikembangkan
secara mandiri oleh Joseph L. Lagrange (1736 – 1816). Persamaan ini ekivalen dengan
persamaan gerak Newton.

Sebagai contoh 1, sebuah partikel bermassa m yang bergerak karena pengaruh


gravitasi (dekat dengan permukaan) memiliki energi kinetik dan potensial
1
T  m  x 2  y 2  z 2 
2
V  mgz
sehingga Lagrangian nya adalah
1
L  T  V  m  x 2  y 2  z 2   mgz
2
Berdasarkan persamaan (29.12) maka persamaan Lagrange dari partikel ini adalah
d L L
 0
dt x x
d L L
 0
dt y y

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 3


d L L
 0
dt z z
Persamaan Lagrange ini memberikan persamaan gerak partikel ini sebagai berikut
d c
mx  0 atau mx  c1 atau x  1 t  K1
dt m
d c
my  0 atau my  c2 atau y  2 t  K 2
dt m
d
z   g atau z   gt  c3 atau z   12 gt 2  c3t  K 3
mz  mg  0 atau 
dt

Contoh 2 adalah menemukan persamaan gerak dua dimensi pada sistem koordinat polar.
Energi kinetik partikel dinyatakan oleh persamaan
2 2 2
1 2 1  ds  1  dr  2  d 
 1
T  mv  m    m    r     m r 2  r 2  2  
2 2  dt  2  dt   dt   2
Energi potensial partikel
V  V  r , 
Dengan demikian Lagrangian partikel
1
L  T  V  m r 2  r 2  2  V  r,  
 
2
Persamaan Lagrange nya
d L L d  mr  V V
  0 atau  mr  2   0 atau m r  r  2  
 
dt r r dt r r
2
d L L  
d mr  V
 0 atau m r   
V

dt  
 0 atau
dt


   2r

Berdasarkan hubungan antara gaya konservatif dan potensial pada koordinat polar yakni

F  V atau Fr rˆ  F  ˆ   V rˆ  1 V  ˆ
r r 
 
dan hukum II Newton F  ma maka dapat diperoleh
r  r  2
ar  
a  r  2r

Contoh 3 adalah menentukan persamaan gerak partikel m1 yang


bergerak tanpa gesekan pada permukaan kerucut (lihat gambar di
samping). Partikel m1 dihubungkan dengan m2 dengan tali yang
panjangnya tetap; m2 hanya dapat bergerak naik atau turun secara
vertikal.
Penyelesaiannya dengan menggunakan sistem koordinat bola untuk m1 dan siku-siku (z)
untuk m2 .
2
1  ds  1
Energi kinetik partikel m1 adalah m1    m1 r2  r 2 2  r 2 sin 2  2
 
2  dt  2
1
Energi kinetik m2 adalah m2 z 2
2

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 4


Energi potensial m1 adalah m1 gr cos 
Energi potensial m2 adalah m2 gz
Lagrangian sistem adalah
1 1
L  T  V  m1 r 2  r 2  2  r 2 sin 2  2  m2 z 2  m1 gr cos   m2 gz
 
2 2
Pada Lagrangian ini terdapat 4 variabel r , , , z sehingga perlu penyederhanaan dengan
 
bantuan persaman kerucut dalam sistem koordinat bola yakni   30 dan panjang tali tetap
yakni r  z  l . Dengan dapat diperoleh
1 1
  30  sin   ; cos   3 ; dan   0
2 2
r  z  l  z   z    l  r  dan z  r
Dengan substitusi besaran-besaran ini maka Lagrangiannya menjadi
1  2 r 2 2  1 1
L  m1  r    m2 r  m1 gr 3  m2 g  l  r 
2

2  4  2 2
 
yang bergantung pada dua variabel r,  
Persamaan Lagrange nya adalah
d L L d  m1r  m2 r  mr 2 1
  0 atau    m1 g 3  m2 g  0
dt r r dt 4 2
2
d L L d  m1r   d  m1r 2  2
  0 atau    0 atau    0 atau r   c

dt   dt  4  dt  4 

Soal-Soal 2.2
1. Tulislah persamaan Lagrange untuk partikel dengan massa m dalam potensial
V  r,  ,z  dengan menggunakan sistem koordinat silinder
2. Tulislah persamaan Lagrange untuk partikel dengan massa m dalam potensial
V  r,  ,  dengan menggunakan sistem koordinat bola
3. Gunakan persamaan Lagrange untuk menemukan persamaan gerak pendulum
sederhana
4. Tentukan persamaan gerak partikel yang bergerak sepanjang sumbu x jika energi
1
potensialnya V  kx 2
2
5. Partikel bergerak pada permukaan bola yang berjari-jari a di bawah pengaruh gaya
gravitasi. Tentukan persamaan geraknya untuk variabel  dan 
6. Tunjukkan bahwa partikel yang berada pada permukaan f  x, y,z   0 tanpa pengaruh
gaya lain bergerak sepanjang geodesi (jarak terdekat) pada permukaan. Petunjuk:
energi potensialnya V tetap; tidak ada usaha yang dilakukan gaya yang bekerja pada
partikel karena tegak lurus dengan permukaan. Gunakan prinsip Hamilton dan
tunjukkan bahwa penentuan permasalahan geodesi (jarak terdekat) dan penentuan
lintasan partikel adalah permasalahan matematika yang sama

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 5


7. Dua partikel; masing-masing bermassa sama m; dihubungkan
oleh tali yang panjangnya l. Satu partikel bergerak horisontal
di atas meja tanpa gesekan. Tali melalui lubang pada meja dan
partikel yang berada pada bagian ujung bawah bergerak naik
turun secara vertikal. Tentukan persamaan Lagrange dari gerak
partikel-partikel tersebut. Petunjuk, gunakan sistem koordinat
polar untuk partikel pada meja dan variabel z untuk partikel yang di bawah. Eliminasi
variabel pada Lagrangian L menggunakan r  z  l dan tulis dua persamaan Lagrange
8. Partikel bermassa m bergerak tanpa gesekan pada permukaan kerucut r  z di bawah
pengaruh gravitasi pada arah z. Gunakan sistem koordinat silinder dengan
r  x 2  y 2 . tentukan Lagrangian L dan persamaan Lagrange pada variabel r dan 
(eliminasi variabel z)
9. Kerjakan contoh 3 pada handaout perkuliahan 29 ini tetapi dengan menggunakan
sistem koordinat silinder untuk partikel m1 . Petunjuk gunakan z1 dan z2 untuk
partikel m1 dan m2.
10. Tentukan Lagrangian dan persamaan Lagrange untuk pendulum sederhana jika tali
diganti dengan pegas yangkonstanta pegasnya k. Petunjuk, jika panjang pegas yang
tidak teregang adalah r0 dan koordinat polar massa m adalah  r,  maka energi
1 2
potensial pegas adalah k  r  r0 
2
11. Sebuah partikel bergerak tanpa gesekan karena pengaruh gaya gravitasi pada
permukaan paraboloida z  x 2  y 2 . Tentukan Lagrangian dan persamaan Lagrange
untuk gerak partikel tersebut. Tunjukkan bahwa geraknya dapat berupa lintasan
lingkaran horisontal dan tentukan kelajuan sudut dari gerak ini. Gunakan sistem
koordinat polar.
12. Yo-yo jatuh ke bawah karena pengaruh gravitasi. Anggaplah
yo-yo tersebut jatuh lurus ke bawah, tidak berkelok-kelok.
Tentukan persamaan Lagrange dari gerak yo-yo tersebut.
Petunjuk, energi kinetiknya sama dengan jumlah energi
kinetik translasi 12 mz 2 dan energi kinetik rotasi 12 I 2 dengan
I adalah momen inersia. Asumsikan yo-yo berupa silinder
pejal dengan jari-jari dalam a dan luar b
13. Hoop (gelang besar/hola hoop) bermassa M dan berjari-jari a menggelinding tanpa
selip pada bidang miring dengan sudut kemiringan  . Tentukan Lagrangian dan
persamaan Lagrange untuk gerak hoop tersebut. Petunjuk, enrgi kientik benda yang
bertranslasi dan berotasi adalah jumlah dari energi kinetik translasi 12 Mv 2 dengan v
adalah kelajuan pusat massa dan energi kinetik rotasi 12 I2 dengan  adalah kelajuan
sudut dan I aadalah momen inersia terhadap sumbu rotasi melalui pusat massa.
14. Buat generalisasi (bentuk umum) dari soal no 13 untuk semua benda yang bermassa M
dengan penampang berbentuk lingkaran dan momen inersianya I. Di antara, hoop,
disk, kulit bola, dan bola pejal, urutkan mana yang mencapai dasar bidang miring dari
yang tercepat.
15. Pendulum sederhana digantungi massa M yang bebas bergerak tanpa gesekan
sepanjang sumbu x. Pendulum berayun pada bisang xz dan gravitasi mengarah pada
sumbu z negatif. Tentukan Lagrangian dan persamaan Lagrange untuk gerak sistem
tersebut.

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 6


16. Manik-maik tergelincir tanpa gesekan pada kawat
melingkar yang berjari-jari r yang berotasi pada bidang
horisontal terhadap titik pada kawat melingkar dengan
kelajuan sudut  . Tunjukan bahwa manik-manik berosilasi
g
seperti pendulum yang panjangnya l  2

17. Tentukan Lagrangian dan persamaan Lagrange dari


pendulum yang ditunjukkan oleh gambar di samping.
Lingkaran vertikal adalah tetap. Tali melilit pada lingkaran
atau terlepas sebagaimana massa m berayun ke depan dan
belakang. Asumsikan bahwa tali yang tidak terlilit selalu
berupa garis lurus yang merupakan tangensial pada
lingkaran. Misalkan l adalah panjang tali yang tidak terlilit
saat pendulum bergantung lurus ke bawah.

18. Tentukan Lagrangian dan persamaan Lagrange dari


sistem pendulum yang ditunjukkan oleh gambar di
samping untuk menemukan persamaan geraknya.
Kemudian untuk vibrasi yang kecil, tentukan frekuensi
karaktersitik dan moda karaktersitik vibrasi dari sistem
tersebut. Seluruh gerakan pada satu bidang vertikal.
Asumsikan pegas tidak teregang/termampatkan ketika kedua massa m tergantung
mg
secara vertikal. Ambil nilai konstanta pegas k  . Petunjuk. Tuliskan energi kinetik
l
dan potensial dalam variabel sistem koordinat siku-siku dari kedua massa relatif
terhadap posisi diam. Energi potensial gravitasi juga perlu diperhitungkan. Kemudian
ubah variabel x dan y ke dalam variabel  dan  dan untuk vibrasi kecil gunakan
2 2
pendekatan sin    ; cos  1  ; sin    ; cos   1 
2 2
3mg
19. Kerjakan soal no 18 jika konstanta pegasnya k 
l
20. Tentukan Lagrangian dan persamaan Lagrange dari
sistem pendulum yang ditunjukkan oleh gambar di
samping. Seluruh gerak sistem berada pada satu bidang
vertikal. Gunakan petunjuk pada soal no 18.
21. Kerjakan soal no 20 untuk massa yang berbeda, misalkan
massa yang kecil m dan massa yang lebih besar M
22. Tentukan frekunsi dan moda karakteristik dari osilasi
kecil sistem pendulum no 20 jika M  4 m
M 9
23. Kerjakan seperti soal no 22 jika 
m 4
m
24. Kerjakan seperti soal no 22 untuk kasus umum, misalkan  2 
M

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 7


D. Persamaan Euler dengan Persyaratan/Konstrain
Kita menggunakan prosedur yang sama yang dijelaskan pada Kuliah 5, untuk
menentukan persamaan kurva y  x  yang tidak hanya membuat integral
x2

I   F  x , y , y   dx (13)
x1

bernilai stasioner; tetapi juga membuat integral


x2

J   G  x, y , y   dx (14)
x1

bernilai tertentu. Fungsi y  x  sebagai extremal dan Y  x  sebagai keluarga fungsi lain
yang menghubungkan dua titik yang sama. Namun demikian, Y  x  bukan hanya
merupakan fungsi dari parameter tunggal karena dibutuhkan persyaratan lain untuk
membuat integral J bernilai tertentu. Oleh karena itu, Y  x  merupakan fungsi dua
parameter yakni
Y  x   y  x   11  x    2 2  x  (15)
dengan 1  x  dan  2  x  fungsi sembarang yang dapat diturunkan dan
1  x1   1  x2   0 (16a)
 2  x1    2  x2   0 (16b)
Dengan mengganti y  x  dengan Y  x  yang diberikan oleh persamaan (15) maka
persamaan (13) dan (14) menjadi
x2

I 1 ,  2    F  x, Y , Y   dx (17a)
x1
x2

J 1 ,  2    G  x, Y , Y   dx (17b)
x1

Kemudian kita buat fungsi baru yang merupakan kombinasi dari I dan J yaitu
x2

K 1 ,  2   I 1 ,  2    J 1 ,  2    H  x, Y , Y   dx (18)


x1

dengan
H  F  G (19)
Konstanta  adalah pengali Lagrange (Lagrange multiplier).
Agar I stasioner dan J bernilai tertentu maka K harus stasioner. K bernilai stasioner
berarti
K K
 0 dan 0 (20)
1  2
yang dihitung pada saat 1  0 dan  2  0 . Persamaan (20) ini memberikan hasil
x2
K  H Y H Y  
   Y   dx (21a)
1 x1
1 Y  1 
x
K 2
 H Y H Y  
    dx (21b)
 2 x1  Y  2 Y   2 

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 8


Berdasarkan persamaan (15) maka dapat diperoleh
Y Y 
 1  x  ;  1  x  (22a)
1 1
Y Y 
 2  x  ;   2  x  (22b)
 2  2
Dengan persamaan (22) maka persamaan (21) menjadi
x2
K  H H 
  1  x   1  x   dx (23a)
1 x1  Y Y  
2x
K  H H 
 2  x    2  x   dx (23b)
 2 x1  Y Y  
Suku kedua pada persamaan (23) dapat diselesaikan dengan integral parsial (lihat Kuliah
5) sehingga dapat diperoleh
x2
K  H d  H  
     1  x  dx (24a)
1 x  Y dx  Y   
1
x2
K  H d  H  
      2  x  dx (24b)
 2 x1  Y dx  Y   
Karena 1  x  dan  2  x  fungsi sembarang maka
d  H  H
  0 (25)
dx  y  y
yang merupakan persamaan Euler-Lagrange dengan H  F   G . Solusi persamaan ini
adalah y  x  yang memiliki tiga konstanta yakni dua konstanta integral dan pengali
Lagrange. Konstanta-konstanta ini dapat ditentukan dengan syarat batas yang diberikan.
2
Contoh, tentukan kurva y  x  yang membuat integral I   y2 dx stasioner dan memenuhi
0
2
32
persyaratan/konstrain J   ydx  ; y  0   4 ; dan y  2   8 . Persamaan Lagrange dari
0
3
permasalah ini adalah
d  H  H
    0 dengan H  F  G  y2   y
dx  y  y
Karena H merupakan fungsi yang bergantung pada variabel bebas y maka solusinya adalah
H H
H  y  c dengan H  y2   y dan  2 y
y y
Dengan demikian dapat diperoleh
dy
 y2   y  c atau y    y  c atau  dx
y c
sehingga diperoleh
 c
y  x2 
4 
Dengan syarat batas yang diberikan dan konstrainnya maka diperoleh
y  x2  4

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 9


E. Permasalahan Isoperimetrik
Isoperimetrik artinya keliling yang sama. Kebanyakan permasalahan isoperimetric
yang terkenal adalah menemukan kurva dalam bidang dari suatu panjang yang diberikan
sehingga membuat luas daerah yang dilingkupinya paling besar.
Contoh, suatu kurva yang panjangnya L memotong sumbu x pada titik x1 dan x2 .
Tentukan bentuk kurva sedemikian rupa luas daerah yang dibentuk oleh kurva dan sumbu
x memiliki nilai paling besar.
Jawab, integral yang dibuat maksimum adalah luas daerah di bawah kurva yakni
x2

I  y dx
x1

Sedangkan integral sebagai konstrain/persyaratan adalah bahwa panjang kurva bernilai L


yakni
x2 x2

J  ds   1  y 2 dx
x1 x1

Dengan demikian persamaan Lagrange nya adalah


H d  H  2
    0 dengan H  F   G  y   1  y 
y dx  y  
Karena H merupakan fungsi yang bergantung pada variable bebas y maka solusinya adalah
(lihat perkuliahan 28 cara kedua)
H H y
y  H  c1 dengan  sehingga diperoleh
y y 1  y 2
 y 2 2 2
 y   1  y2  c1 atau  c1  y  1  y   atau 1  y2  2
atau
1  y 2  c1  y 
2
 2   c1  y   c1  y  dy
y  atau  dx
c1  y 2
   c1  y 
2

2
Misalkan, z   2   c1  y   dz  2  c1  y  dy sehingga
 c1  y  dy 1 2
 2    z 1/ 2 dz    dz1/ 2    d  2   c1  y 
   c1  y 
2 2
Jadi persamaan kurva yang dimaksud adalah
2 2 2
  2   c1  y   x  c2 atau  x  c2    y  c1    2
yang merupakan persamaan lingkaran berpusat di  c2 , c1  dengan jari-jari .

Soal-Soal 2.3
a
1. Tentukan kurva y  x  yang membuat integral I   y 2  y 2 dx stasioner dan memenuhi
0
a
 sinh a cosh a 2  a 2 
2

 sinh 2a ; y  0   0 ;
2
persyaratan/konstrain J   y dx  
0  2ab 
y a  b

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 10


4
2. Tentukan kurva y  x  yang membuat integral I   x 2 y2 dx stasioner dan memenuhi
1
4
1
persyaratan/konstrain J   ydx  1  4ln 4 ; y 1  1 ; y  4    ln 4
1
8
a
3. Tentukan kurva y  x  yang membuat integral I   y2 dx stasioner dan memenuhi
0
a
persyaratan/konstrain J   y 2 dx  1 ; y  0   0 y  a   0
0
1
4. Tentukan kurva y  x  yang membuat integral I   xy2 dx stasioner dan memenuhi
0
1
persyaratan/konstrain J   xy 2 dx  1
0
1
5. Tentukan kurva y  x  yang membuat integral I    py2  qy 2  dx stasioner dan
0
1
memenuhi persyaratan/konstrain J   ry 2 dx  1
0

6. Suatu kurva memiliki luas A. Tentukan persamaan kurva tersebut sedemikian hingga
keliling luas kurva tersebut bernilai minimum.
7. Jika panjang kurva yang menghubungkan dua titik adalah l maka tentukan persamaan
kurva sedemikian sehingga luas permukaan hasil pemutaran dengan memutar kurva
terhadap sumbu x memiliki nilai minimum.
8. Jika panjang kurva yang menghubungkan dua titik adalah l maka tentukan persamaan
kurva sedemikian luas daerah antar kurva dan garis lurus yang menghubungkan kedua
titik tersebut bernilai maksimum.
9. Disediakan 10 cm3 timah, bagaimana cara membentuknya ke dalam benda padat hasil
revolusi dengan tinggi 1 cm dan memiliki momen inersia terkecil terhadap sumbunya.
10. Kedua ujung rantai homogen/uniform dan fleksibel dengan panjang tertentu digantung
pada titik  x1 , y1  dan  x2 , y2  . Tentukan persamaan kurva sedemikian energy potensial
rantai bernilai minimum.
11. Kurva y  y  x  menghubungkan du titik x1 dan x2 pada sumbu x diputar terhadap
sumbu x sehingga menghasilkan permukaan dan volume hasil pemutaran. Diberikan
luas permukaan, tentukan persamaan kurva yang membuat volumenya bernilai
maksimum. Petunjuk: setelah integral pertama dari persamaan Euler maka akan
diperoleh hasil umum y f  y, x,    C . Karena y = 0 pada titik ujung maka C = 0.
Selanjutnya y = 0 untuk semua x atau f = 0. Tetapi y = 0 memberikan volume benda
hasil pemutaran bernilai nol maka volume maksimum diperoleh untuk kasus f = 0.
12. Kurva y  y  x  menghubungkan du titik x1 dan x2 pada sumbu x diputar terhadap
sumbu x sehingga menghasilkan permukaan dan volume hasil pemutaran. Diberikan
volume hasil pemutaran, tentukan persamaan kurva yang membuat luas permukaannya
bernilai minimum

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 11


13. Kawat yang membawa distribusi muatan positif secara seragam berada pada bidang
 x, y  dan menghubung dua titik tertentu. Tentukan persamaan kurvanya sehingga
potensial elektrostatiknya di titik asal bernilai minimum.
14. Air dengan volume tertentu diputar dalam silinder dengan kelajuan sudut tetap .
Tentukan persamaan kurva permukaan air yang membuat energi potensial total dari air
yang digabungkan dengan medan gaya gravitasi gaya sentrifugal bernilai minimum.
a
15. Suatu selang tipis yang massanya dapat diabaikan memiliki panjang . Cairan timah
2
yang massanya M disuntikkan ke dalam selang. Bagaimana distribusi timah agar
selang yang diisi dengan timah cair bergantung dalam bentuk bagian lingkaran dengan
jari-jari a dan kedua ujung berada pada dua titik dengan ketinggian yang sama.

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 12

Anda mungkin juga menyukai