Anda di halaman 1dari 5

ejarah Kisah Sukses Usaha Tela Tela

Sejarah Kisah Sukses Usaha Tela Tela- Siapa sangka singkong yang dianggap orang makanan
pinggiran dapat diolah menjadi makanan yang enak dan inovatif seperti yang dilakukan
oleh empat anak muda asal Yogyakarta yang sukses mengembangkan usaha kecil-kecilan yang
mereka namai Tela Tela. Mereka mengolah Tela atau singkong atau ketela ini dengan cara
digoreng dan menyajikannya dalam berbagai macam varian rasa. 

Nah, pada kesempatan kali ini Kumpulan Sejarah akan mengajak Sobat semua untuk menelusuri
bagaimana awal kisah dibalik suksesnya usaha tela telatersebut. Apa sih yang melatarbelakangi
mereka menjadikan singkong sebagai bahan utama usahanya ? Berapa modal yang mereka
keluarkan untuk usahanya ? Tantangan apa yang mereka dapatkan saat memulai usahanya ?
Berikut ini informasi selengkapnya yang telah admin rangkum dari beberapa sumber.

Cerita ini dimulai dari empat orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta Eko
Yulianto, Fath Aulia, Asyhari Tamimi, dan Febri Triyanto. Yang setelah selesai kuliah tertarik untuk
membuka usaha secara patungan, dengan modal awal 1,5 juta. Yang itupun juga ngutang dari
kartu kredit. Dimulai pada September 2005, empat sekawan ini mendirikan Tela-Tela yakni
cemilan dari singkong yang dimodifikasi ala french fries. Kalau di KFC dengan kentang yang
digoreng namun mereka mencoba membuat gorengan ala kentang KFC berbahan dasar
singkong. Singkong yang diiris-iris seperti french fries ini kemudian digoreng dan ditaburi
dengan berbagai bumbu perasa mulai dari keju, pedas, manis, jagung dan lainnya. 
Awalnya hanya ditawarkan dikampus sesama para mahasiswa. Sebulan pertama, dagangan
mereka masih sepi. Tapi lama-kelamaan, Tela Tela mampu memikat hati para mahasiswa.
Maklum, jajanan baru ini murah meriah. Sudah begitu, singkongnya terasa empuk, dengan kulit
luar yang crispy bertabur bumbu. Rezeki Tela Tela semakin bersinar ketika ikut acara pameran
makanan tradisional di sebuah kampus. “Hari itu kami menghabiskan 450 kilogram singkong.
Pembeli sampai mengantre panjang hanya buat beli singkong goreng,” imbuh Febri yang
merupakan salah satu pencetus ide Tela Tela.
ejarah Kisah Sukses Usaha Tela Tela
Sejarah Kisah Sukses Usaha Tela Tela- Siapa sangka singkong yang dianggap orang makanan
pinggiran dapat diolah menjadi makanan yang enak dan inovatif seperti yang dilakukan
oleh empat anak muda asal Yogyakarta yang sukses mengembangkan usaha kecil-kecilan yang
mereka namai Tela Tela. Mereka mengolah Tela atau singkong atau ketela ini dengan cara
digoreng dan menyajikannya dalam berbagai macam varian rasa. 
Nah, pada kesempatan kali ini Kumpulan Sejarah akan mengajak Sobat semua untuk menelusuri
bagaimana awal kisah dibalik suksesnya usaha tela telatersebut. Apa sih yang melatarbelakangi
mereka menjadikan singkong sebagai bahan utama usahanya ? Berapa modal yang mereka
keluarkan untuk usahanya ? Tantangan apa yang mereka dapatkan saat memulai usahanya ?
Berikut ini informasi selengkapnya yang telah admin rangkum dari beberapa sumber.

Cerita ini dimulai dari empat orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta Eko
Yulianto, Fath Aulia, Asyhari Tamimi, dan Febri Triyanto. Yang setelah selesai kuliah tertarik untuk
membuka usaha secara patungan, dengan modal awal 1,5 juta. Yang itupun juga ngutang dari
kartu kredit. Dimulai pada September 2005, empat sekawan ini mendirikan Tela-Tela yakni
cemilan dari singkong yang dimodifikasi ala french fries. Kalau di KFC dengan kentang yang
digoreng namun mereka mencoba membuat gorengan ala kentang KFC berbahan dasar
singkong. Singkong yang diiris-iris seperti french fries ini kemudian digoreng dan ditaburi
dengan berbagai bumbu perasa mulai dari keju, pedas, manis, jagung dan lainnya. 
Awalnya hanya ditawarkan dikampus sesama para mahasiswa. Sebulan pertama, dagangan
mereka masih sepi. Tapi lama-kelamaan, Tela Tela mampu memikat hati para mahasiswa.
Maklum, jajanan baru ini murah meriah. Sudah begitu, singkongnya terasa empuk, dengan kulit
luar yang crispy bertabur bumbu. Rezeki Tela Tela semakin bersinar ketika ikut acara pameran
makanan tradisional di sebuah kampus. “Hari itu kami menghabiskan 450 kilogram singkong.
Pembeli sampai mengantre panjang hanya buat beli singkong goreng,” imbuh Febri yang
merupakan salah satu pencetus ide Tela Tela.
ejarah Kisah Sukses Usaha Tela Tela
Sejarah Kisah Sukses Usaha Tela Tela- Siapa sangka singkong yang dianggap orang makanan
pinggiran dapat diolah menjadi makanan yang enak dan inovatif seperti yang dilakukan
oleh empat anak muda asal Yogyakarta yang sukses mengembangkan usaha kecil-kecilan yang
mereka namai Tela Tela. Mereka mengolah Tela atau singkong atau ketela ini dengan cara
digoreng dan menyajikannya dalam berbagai macam varian rasa. 

Nah, pada kesempatan kali ini Kumpulan Sejarah akan mengajak Sobat semua untuk menelusuri
bagaimana awal kisah dibalik suksesnya usaha tela telatersebut. Apa sih yang melatarbelakangi
mereka menjadikan singkong sebagai bahan utama usahanya ? Berapa modal yang mereka
keluarkan untuk usahanya ? Tantangan apa yang mereka dapatkan saat memulai usahanya ?
Berikut ini informasi selengkapnya yang telah admin rangkum dari beberapa sumber.

Cerita ini dimulai dari empat orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta Eko
Yulianto, Fath Aulia, Asyhari Tamimi, dan Febri Triyanto. Yang setelah selesai kuliah tertarik untuk
membuka usaha secara patungan, dengan modal awal 1,5 juta. Yang itupun juga ngutang dari
kartu kredit. Dimulai pada September 2005, empat sekawan ini mendirikan Tela-Tela yakni
cemilan dari singkong yang dimodifikasi ala french fries. Kalau di KFC dengan kentang yang
digoreng namun mereka mencoba membuat gorengan ala kentang KFC berbahan dasar
singkong. Singkong yang diiris-iris seperti french fries ini kemudian digoreng dan ditaburi
dengan berbagai bumbu perasa mulai dari keju, pedas, manis, jagung dan lainnya. 
Awalnya hanya ditawarkan dikampus sesama para mahasiswa. Sebulan pertama, dagangan
mereka masih sepi. Tapi lama-kelamaan, Tela Tela mampu memikat hati para mahasiswa.
Maklum, jajanan baru ini murah meriah. Sudah begitu, singkongnya terasa empuk, dengan kulit
luar yang crispy bertabur bumbu. Rezeki Tela Tela semakin bersinar ketika ikut acara pameran
makanan tradisional di sebuah kampus. “Hari itu kami menghabiskan 450 kilogram singkong.
Pembeli sampai mengantre panjang hanya buat beli singkong goreng,” imbuh Febri yang
merupakan salah satu pencetus ide Tela Tela.

Anda mungkin juga menyukai