Anda di halaman 1dari 18

KEWIRAUSAHAAN

Bussiness Plan

BOLA UBI MELTING

Dosen Mata Kuliah


Dina Arfianti Siregar, S.E.

DISUSUN OLEH

SHABIRA TRIANANDARI. NST


( 1805082029 )
AK – 3A

Politenik Negeri Medan


Jurusan Akuntansi
Prodi Akuntansi
T.A 2019/2020
BOLA UBI MELTING

A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Motivasi Usaha
Indonesia merupakan negara yang terkenal akan keanekaragaman kulinernya dari
sabang hingga merauke. Indonesia juga terkenal dengan kulinernya yang enak bahkan
beberapa makanan khas Indonesia memasuki top 10 makanan terenak di dunia versi CNN.
Trend kuliner Indonesia ini lantas membuat usaha yang bergerak dibidang kuliner sangat
digemari di Indonesia. Akan tetapi, kuliner tradisional Indonesia pada saat ini mendapatkan
pesaing dari kuliner-kuliner luar negeri yang mulai diminati oleh generasi sekarang yaitu
generasi milenial. Pada saat ini, lebih mudah menjumpai restaurant Jepang atau kedai
street food penjual makanan asli Korea, daripada menemukan wedang tahu, kue clorot,
getuk atau sebotol limun sarsaparilla yang dulu sangat terkenal pada zamannya.
Menghilang di pasaran, tergeserkan dengan kuliner kekinian, kuliner tradisional yang
menjadi ciri khas bangsa Indonesia mulai terlupakan.
Permasalahannya, supply and demand pada pasar kuliner tradisional masih kecil.
Banyak pencinta kuliner yang lebih tertarik mencicipi hal yang baru dengan penampilan
menarik dan rasa yang unik. Kuliner tradisional yang begitu-begitu saja rasanya dengan
tampilan yang menurut generasi kekinian ala kadarnya, kurang berhasil memikat pasar
yang didominasi generasi kekinian: millenial.
Karena hal tersebut, sudah dimulainya beberapa pengusaha yang peduli dengan
melestarikan kuliner tradisional Indonesia dengan menginovasikan menjadi menarik dan
baru bagi generasi milenial. Sebagai contoh, Sang Pisang, merupakan restaurant yang
didirikan oleh anak Presiden Joko Widodo yang mana restaurant ini menjual banana
nugget, mengolah pisang menjadi makanan modern dengan menjadikannya seperti nugget
kemudian diberi toping seperti keju salah satunya. Kemudian ada juga restaurant Win Won
Getuk Keju yang menginovasikan jajanan tradisional getuk dengan membuat rasa yang
diminati generasi sekarang seperti keju, oreo, dan lain-lain. Restaurant ini berhasil menarik
minat konsumen karena mengubah rasa getuk menjadi sesuatu yang konsumen sukai dan
minati dan juga menjadi sesuatu yang baru untuk dicoba bagi konsumen.
Dengan adanya fenomena-fenomena di atas, maka kelompok tertarik untuk
memulai bisnis yang bergerak dalam bidang kuliner yaitu membuat bola ubi kosong yang
diinovasikan dengan diisi berbagai macam rasa dan toping. Bola ubi kosong merupakan
jajanan tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Bandung (Perpustakaan Budaya
Indoensia, 2018). Sangat disayangkan jika jajajan tradisional ini hanya dikenal di kota
Bandung dan bahkan makanan ini mulai jarang ditemukan karena banyaknya pesaing-
pesaing kuliner pendatang di kota Bandung padahal cita rasa yang ditawarkan oleh bola ubi
kosong ini sangatlah nikmat.
Agar menarik minat konsumen yang mana adalah generasi milenial, kelompok
dapat menginovasikan bola ubi kosong dengan mengisinya dengan berbagai isian seperti
keju, nutella, selai strawberry, abon, dan lain-lain. Kemasan dan tampilan juga dapat dibuat
semenarik mungkin dengan menambahkan toping seperti keju misalnya. Selain itu,
kelompok juga menyediakan isi zonk sebagai challenge/tantangan bagi konsumen untuk
dimakan bersama dengan teman atau keluarga untuk menambah keseruan mereka
mengingat bahwa pada saat ini sangat banyak challenge makanan yang sedang viral di
internet untuk menambah keseruan dalam berkuliner. Selain harga ubi yang murah, ubi
juga merupakan makanan yang sangat familiar dilidah masyarakat Indonesia sehingga
membuka peluang besar untuk disukai oleh konsumen Indonesia. Usaha ini juga dapat
mengenalkan dan melestarikan jajanan tradisional ini kepada masyarakat kota Medan,
mengingat belum banyak kuliner ini dijual di Kota Medan dan menjadi peluang besar
karena belum banyaknya pesaing yang ada.

2. Justifikasi Pemilihan Usaha/Produk


Berdasarkan analisa pemasaran sederhana dengan menggunakan metode
wawancara, maka didapatkan data mengenai permintaan pasar dan peluang pemasaran.
Pesaing masih sedikit di Kota Medan, rasa ubi yang familiar dengan lidah masyarakat
Indonesia sehingga mudah untuk disukai, inovasi isi dan toping diminati oleh generasi
sekarang, dan juga harga ubi yang menjadi bahan pokok dalam usaha ini murah Dengan
pertimbangan tersebut, kelompok memandang usaha ini layak untuk dijalankan.

3. Tujuan Usaha/Bisnis
Melakukan inovasi dan eksplorasi agar makanan tradisional yang dikemas menjadi
modern lebih diminati oleh generasi millennial, menciptakan momen yang menyenangkan
saat mengonsumsi makanan ini bersama teman-teman lainnya.
Analisa SWOT:

Strength Weakness
Jajanan tradisional ini dapat dimakan dari Memungkinkan adanya ketidakcocokan
berbagai kalangan dan generasi karena selera atau lidah dari generasi yang
berbahan dasar ubi lebih tua terhadap variasi rasa/isian
Menyediakan paket khusus “challenge” ubi
untuk menambah keseruan saat Untuk isian keju apabila sudah dingin
menikmati jajanan ini karena rasanya maka kejunya akan keras dan kurang
yang unik. nikmat untuk dikonsumsi
Menghasilkan makanan tradisional yang Untuk isian inti kelapa tidak dapat
dikemas secara modern dengan bertahan lama atau cepat basi
berbagai varian rasa yang disukai oleh
generasi millennial
Berbahan dasar yang murah sehingga
mendapatkan keuntungan yang banyak.
Jajanan ini dapat tahan selama kurang lebih
5 hari apabila disimpan dalam kulkas
Opportunity Threat
Pilihan rasa/isian yang tersedia dapat Adanya produk jajanan atau makanan lain
disesuaikan dengan kesukaan dari yang lebih memiliki varian rasa yang
pembeli lebih banyak dan unik
Dengan harga jual yang terjangkau, jajanan
ini dapat dibeli oleh siapa saja
Adanya media sosial yang berperan dalam
menyebarkan trend makanan atau
jajanan viral
Hanya memiliki satu pesaing di Kota
Medan sehingga membuka peluang
besar untuk kami
B. Konsep Bisnis
1. Dasar Ide / Peluang Bisnis
Dasar idea tau peluang dari bisnis bola ubi ini adalah dengan menginovasikan bola
ubi kosong dengan berbagai isian dan juga kemasan dan tampilannya dibuat semenarik
mungkin dengan menambahkan toping yang akan menarik minat konsumen hal ini dapat
mengikuti perkembangan pasaran yang mulai diramaikan dengan adanya kuliner kekinian
yang mana kuliner tradisional mulai terlupakan di pasaran, maka dari itu dengan adanya
isian yang berbagai ragam dapat memikat pasar yang didominasi generasi oleh para
konsumen kalangan muda. Kemudian, dengan adanya challenge pada pemasaran produk,
hal ini agar dapat menambah keseruan dalam menjajahi perkulineran dan dapat menarik
minat konsumen dalam mencobanya. Penggunaan ubi dalam pembuatan produk
dikarenakan harga ubi yang murah di pasaran dan ubi merupakan makanan yang sangat
familiar di lidah masyarakat Indonesia sehingga membuka peluang besar untuk disukai
oleh konsumen Indonesia khususnya kota Medan. Usaha ini juga dapat mengenalkan dan
melestarikan jajanan tradisional kepada masyarakat dan mengingat belum banyak kuliner
menggunakan ubi dengan berbagai varian isi dan toping dan menjadi peluang besar karena
belum banyaknya pesaing.

Logo Bola Ubi Melting

2. Nama Produk yang Ditawarkan:


Terdapat beberapa produk yang dapat dipilih:
Pilihan Isian Bola Ubi: Pilihan Toping Bola Ubi:
- Original (tanpa isian) - Susu Coklat
- Keju - Keju Parut
- Cokelat
- Inti kelapa
- Selai Stroberi
- Wasabi

a. Eat Me!
6 buah bola ubi dengan varian isi yang sama.
b. Customize Me!
6 buah bola ubi dalam satu pack yang mana varian isi dapat di pilih sesuai dengan
keinginan konsumen.
c. Challange Me!
6 buah bola ubi dalam satu pack yang mana jumlah isian wasabi dapat disesuaikan
dengan pembeli.

3. Keunggulan / Keunikan Produk


 Bola ubi diisi dengan berbagai rasa seperti keju, strawberry, wasabi, dan original.
 Menyediakan challenge bola ubi isi rasa wasabi.
4. Struktur Organisasi

C. Analisis Pemasaran
1. Gambaran Umum Pasar
Makanan yang berasal dari ubi merupakan makanan yang digemari di Indonesia.
Selain harga ubi yang murah, ubi juga merupakan makanan yang sangat familiar di lidah
masyarakat Indonesia. Maka hal ini membuat kelompok tertarik untuk memulai bisnis yang
bergerak dalam bidang kuliner yaitu membuat bola ubi kosong yang diinovasikan dengan
mengisinya dengan berbagai isian seperti keju, selai strawberry dan lain-lain. Kemasan dan
tampilan juga dapat dibuat semenarik mungkin dengan menambahkan toping seperti keju
misalnya. Keunikan dari bola ubi ini adalah kelompok menyediakan isi wasabi sebagai
challenge/tantangan bagi pembeli untuk dimakan bersama dengan teman atau keluarga
untuk menambah keseruan mereka mengingat bahwa pada saat ini sangat banyak challenge
makanan yang sedang viral di internet untuk menambah keseruan dalam berkuliner. Usaha
ini juga dapat mengenalkan dan melestarikan jajanan tradisional kepada masyarakat kota
Medan, mengingat hanya satu pesaing jajanan ini dijual di Kota Medan.

2. Wilayah Pemasaran
Secara umum target pasar dari usaha “Bola Ubi Melting” ini adalah semua
kalangan masyarakat terutama anak-anak generasi milenial.Wilayah pemasaran produk ini
berada di kota Medan.

3. Permintaan Pasar
Permintaan “Bola Ubi Melting” ini adalah dengan melakukan wawancara
langsung kepada beberapa responden dimana mereka menyukai dan juga memberikan
respon yang positif. Melalui data tersebut kelompok menyimpulkan bahwa makanan bola
ubi disukai oleh masyarakat dan mendapatkan respon yang positif.

4. Penetapan Harga Jual


a. Paket Eat me! : Rp. 15.000
b. Paket Customize Me! : Rp. 15.000
c. Paket Challenge Me! : Rp. 15.000

5. Strategi Promosi
Promosi akan dilakukan melalui beberapa media promosi, seperti:
a. Sosial Media Internet
Melakukan promosi melalui media sosial dengan cara menyebarkan konten informasi
dan promosi pada khalayak seperti dalam instagram, facebook, twitter, dan sosial
media lainnya.
b. Word of Mouth
Teknik ini merupakan penyebaran informasi dari satu orang ke orang lain yang
sebelumnya sudah pernah mencoba jajanan ini.

D. Analisis Produksi
1. Uraian Ciri Produk
a. Eat Me! : 6pcs olahan bola - bola ubi per kotak dengan isian yang sama. Pilihan rasa
yang bisa dipilih adalah coklat, stroberi, keju, inti, wasabi dan original.
b. Guess me! : 6pcs olahan bola - bola ubi per kotak dengan berbagai isian yang berbeda.
Salah satu isian berisi wasabi yang menandakan bahwa orang tersebut terkena jebakan.
c. Customize Me! : 6pcs olahan bola - bola ubi per kotak dengan isian yang bisa dipilih
secara acak oleh customer. Pilihan rasa yang bisa dipilih secara acak adalah coklat,
stroberi, keju, inti, wasabi dan original.

2. Kegunaan Produk
Produk-produk ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan penunda lapar. Selain itu
produk ini bisa menjadi bentuk pelestarian kue onde - onde yang di kreasikan dengan lebih
moderen sehingga disukai oleh semua kalangan.

3. Proses Produksi
Cara Membuat Bola-Bola Ubi:
a. Bahan-bahan utama:
 Ubi Jalar Kuning
 Tepung Tapioka
 Tepung Maizena
 Baking Powder
 Gula Pasir
 Garam
 Vanili Bubuk

b. Bahan isian:
 Cokelat blok
 Keju
 Inti Kelapa
 Selai Stoberi
 Wasabi

c. Bahan Topping:
 Susu Kental Manis (Cokelat/Vanila)
 Keju Parut

d. Cara Membuat:
1. Cuci bersih ubi jalar, lalu rebus hingga matang 15-20 Menit
2. Setelah itu angkat ubi, diamkan sebentar lalu kupas kulitnya. Haluskan ubi
dengan menggunakan garpu, campur seluruh bahan-bahan utama seperti tepung
tapioka tepung maizena, baking powder, vanili bubuk, garam dan gula pasir.
Uleni adonan sampai benar- benar kalis.

3. Potong kecil - kecil coklat batang sesuai selera, begitupun untuk isian keju
4. Bentuk bola - bola ubi dengan isian potongan coklat, keju, selai stroberi
maupun wasabi di dalamnya.

5. Goreng bola-bola ubi yang sudah jadi dalam minyak yang tenggelam dalam api
sedang
6. Beri topping sesuai selera, seperti susu kental manis ditambah dengan parutan
keju diatasnya
7. Bola-bola ubi siap dihidangkan
4. Kapasitas Biaya Produksi
a. Eat Me! : Rp 375.000,00(untuk 25 kotak, berlaku kelipatan)
b. Guess me! : Rp375.000,00 (untuk 25 kotak, berlaku kelipatan)
c. Customize Me! : Rp 375.000,00 (untuk 25 kotak, berlaku kelipatan)

E. Analisis Keuangan
1. Biaya Investasi (Aset)

No Harga Satuan Jumlah Harga


Uraian Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Kompor Gas 1 buah Rp. 240.000,- Rp. 240.000,-
2. Tabung Gas 1 buah Rp. 125.000,- Rp. 125.000,-
3. Wajan 2 buah Rp. 55.000,- Rp. 110.000,-
4. Spatula 2 buah Rp. 40.000,- Rp. 80.000,-
5. Saringan Besi 2 buah Rp. 45.000,- Rp. 90.000,-
6. Wadah / Baskom 5 buah Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
7. Sendok 1 lusin Rp. 14.000,- Rp. 14.000,-
8. Parutan 1 buah Rp. 5.000,- Rp. 5.000,-
9. Handphone 1 buah Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
Total Rp. 2.189.000,-

2. Biaya Bahan Baku per bulan


a. Biaya Bahan Baku Bola Ubi per bulan

No Harga Satuan Jumlah Harga


Bahan Baku Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Ubi 15 kg Rp. 6.000,- Rp. 90.000,-
2. Tepung Tapio 15 kg Rp. 7.000,- Rp. 105.000,-
3. Tepung Maizena 15 bungkus Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
4. Baking Powder 2 botol Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
5. Gula 15 kg Rp. 12.000,- Rp. 180.000,-
6. Garam 1 bungkus Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
7. Vanili 2 bungkus Rp. 1.000,- Rp. 2.000,-
8. Minyak Goreng 60 liter Rp. 17.000,- Rp. 1.020.000

Total Rp. 1.451.000

b. Biaya Isi Bola Ubi per bulan

No. Isi Bola Ubi Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


(Rp) (Rp)
1. Keju Leleh 1 buah Rp. 25.000,- Rp. 25.000,-
2. Cokelat ½ kg Rp. 56.000,- Rp. 28.000,-
3. Selai Stroberi 1 kg Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-
4. Kelapa Parut 1 buah Rp. 4.000,- Rp. 4.000,-
5 Gula Merah ¼ kg Rp. 12.000,- Rp. 3.000,-
6. Pasta Wasabi 1 botol Rp. 35.000,- Rp. 35.000,-
Total Rp. 125.000

c. Biaya Topping Bola Ubi per bulan

No. Isi Bola Ubi Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


(Rp) (Rp)
1. Susu kental manis 2 kaleng Rp. 8.000,- Rp. 16.000,-
2. Keju 2 buah Rp. 20.000,- Rp. 40.000,-
Total Rp. 56.000

3. Biaya Produksi Lainnya per bulan

No Kuantitas / Harga Satuan Jumlah Harga


Uraian
Kualitas (Rp) (Rp)
1. Isi Ulang Tabung Gas 2 kali Rp. 16.000,- Rp. 32.000,-
2. Token Listrik 1 kali Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
4. BBM 4 liter Rp. 7.650,- Rp. 30.600,-
5. Paket Internet 15 GB Rp. 5.000,- Rp. 75.000,-
6. Kemasan 4500 buah Rp. 600,- Rp. 2.700.000,-
7. Selotip 1 gulung Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-

Total Rp. 2.888.600,-

4. Rata-Rata Biaya Tahunan


1. Investasi Awal : Rp. 2.189.000,-
2. Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 19.584.000,-
3. Biaya Produksi Lainnya (1 tahun) : Rp. 34.663.200,-
Rp. 56.436.200,-

5. Harga Produksi

a. Berikut perhitungan bola ubi isi original dengan menggunakan bahan baku dan lainnya
selama 1 bulan:
No Harga Satuan Jumlah Harga
Alat / Bahan Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Ubi 15 kg Rp. 6.000,- Rp. 90.000,-
2. Tepung Tapioka 15 kg Rp. 7.000,- Rp. 105.000,-
3. Tepung Maizena 15 bungkus Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
4. Baking Powder 2 botol Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
5. Gula 15 kg Rp. 12.000,- Rp. 180.000,-
6. Garam 1 bungkus Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
7. Vanili 2 bungkus Rp. 1.000,- Rp. 2.000,-
8. Minyak Goreng 60 liter Rp. 17.000,- Rp. 1.020.000,-
9. Topping susu kental manis 2 kaleng Rp. 8.000,- Rp. 16.000,-
10. Topping Keju parut 2 buah Rp. 20.000 ,- Rp. 40.000,-
11. Kotak / Kemasan 4500 kotak Rp. 600,- Rp. 2.700.000,-
Total Rp. 4.207.000,-

Setelah mendapatkan harga produksi bola ubi isi original selama 1 bulan, selanjutnya
menetapkan harga produksi (satuan) bola ubi dengan masing-masing varian isi. Selama 1 bulan,
terdapat 4500 buah ditargetkan terjual. Sehingga, harga produksi (satuan) bola ubi dengan
masing-masing isi adalah: (harga produksi diitung lg tambah harga kotak dan topingnya jd harga
dibawah ini belum bisa jadi patokan utk langsung hitung BEP nya. Jadi udah ditambah harga bola
ubi ori+isian+toping+kotak = harga produksi/harga aslinya baru ntr bisa tentuin mau dijual brp).
Kalau Cuma ngandalin harga dibawah ini sama aja kita buat gratis brrti toping sama kotaknya.

Varian Isi Harga Varian Isi Jumlah Harga Harga Satuan

Original Rp. - Rp. 4.207.000,- Rp. 935,-

Rp. 25.000,-
Keju Leleh Rp. 4.232.000,- Rp. 940,-

Rp. 28.000,-
Cokelat Rp. 4.235.000,- Rp. 941,-
Rp. 30.000,-
Stroberi Rp. 4.237.000,- Rp. 942,-

Inti Kelapa (Kelapa + Rp. 7.000,- Rp. 4.214.000,- Rp. 936,-


Gula Merah)

Wasabi Rp. 35.000,- Rp. 1.486.000,- Rp. 943,-

Untuk menghitung berapa unit bola ubi yang akan dijual agar mendapat keuntungan
dengan tidak merugi (mengembalikan modal investasi awal dan biaya produksi lainnya),
sehingga menggunakan rumus:

FC
BEP unit =
P−VC

FC
BEP rupiah =
1−VC / p
Keterangan
FC = Rp. 56.436.200,-
VC = Harga produksi (satuan) bola ubi dengan masing-masing rasa
P = Harga jual berdasarkan varisan rasa:
- Keju = Rp. 74.895,- / 150 buah = Rp. 1.250,-
- Cokelat = Rp. 77.895,- / 150 buah = Rp. 1.500,-
- Stroberi = Rp. 79.895,- / 150 buah = Rp. 1.750,-
- Inti Kelapa = Rp. 56.895,- / 150 buah = Rp. 1.000,-
- Wasabi = Rp. 84.895,- / 150 buah = Rp. 2.000,-
- Original = Rp. 49.895,- / 150 buah = Rp. 750,-

Menentukan nilai BEP berdasarkan varisan rasa:


a. Keju
FC
BEP unit =
P−VC
Rp. 56.436 .200
=
Rp . 1.250−Rp . 499
= 67.950
BEP rupiah = Rp.1.250 x 67.950
= Rp. 84.937.500

b. Cokelat
FC
BEP unit =
P−VC
Rp . 56.436 .200
=
Rp . 1.500−Rp . 519
= 71.116
BEP rupiah = Rp.1.500 x 71.116
= Rp. 106.674.000

c. Stroberi
FC
BEP unit =
P−VC
Rp . 56.436.200
=
Rp . 1.750−Rp . 532
= 73834
BEP rupiah = Rp.1.750 x 73.834
= Rp. 129.209.500

d. Inti Kelapa
FC
BEP unit =
P−VC
Rp . 56.436 .200
=
Rp . 1.000−Rp . 379
= 92.471
BEP rupiah = Rp.1.000 x 92.471
= Rp. 92.471.000

e. Wasabi
FC
BEP unit =
P−VC
Rp . 56.436 .200
=
Rp . 2.000−Rp . 565
= 71.669
BEP rupiah = Rp.2.000 x 71.669
= Rp. 143.338.000

f. Original
FC
BEP unit =
P−VC
Rp . 56.436 .200
=
Rp . 750−Rp . 332
= 94.740
BEP rupiah = Rp.2.000 x 94.740
= Rp. 71.055.000

Berdasarkan perhitungan nilai BEP, maka kelompok akan mendapatkan kembali keseluruhan
investasi / modal awal yang dikeluarkan apabila bola ubi dijual berdasarkan varian rasa:

a. 67.950 buah rasa keju mendapatkan Rp. 84.937.500


b. 71.116 buah rasa cokelat mendapatkan Rp. 106.674.000
c. 73.834 buah rasa stroberi mendapatkan Rp. 129.209.500
d. 92.471 buah rasa inti kelapa mendapatkan Rp. 92.471.000
e. 71.669 buah rasa wasabi Rp. 143.338.000
4. Original
FC
BEP unit =
P−VC
Rp . 56.436 .200
=
Rp . 750−Rp . 332
= 94.740
BEP rupiah = Rp.2.000 x 94.740
= Rp. 71.055.000

F. Analisis Kelayakan Usaha

Total Investasi
PBP= ×1 tahun
Net Income

Rp . 56.436 .200
PBP= ×1 tahun
Rp .11.250 .000
PBP=0,60 tahun=6 bulan
Berdasarkan perhitungan nilai PBP, maka kelompok akan mendapatkan kembali keseluruhan
investasi / modal awal yang dikeluarkan dalam jangka waktu 6 bulan. Dengan jangka waktu
pengembalian investasi yang hanya berkisar sekitar 1 tahun, maka usaha ini dapat dikatakan
layak untuk dijalankan.

F. JADWAL KEGIATAN
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV, dst
No Jadwal Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2. Mempersiapkan Bahan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. MelakukanPromosi √ √ √ √ - - - - - - - - - - - -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Menjual produk
5. Evaluasi - - - √ - - - √ - - - √ - - - √

Anda mungkin juga menyukai