Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


UMKM KAMPOENG TELO ( TELO MEDUQ )
ALAT PENGUPAS SINGKONG

Dosen Pengampu :

Fahmi Arifan, S.T., M.Eng

Disusun oleh :

Elok Faiqoh (40040117060083)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
UMKM KAMPOENG TELO

Telo Meduq – Alat pengupas singkong

Nama Pemilik : Tyas Kumala Dewi

Nama UKM : Kampoeng Telo

Alamat : Desa Kandri RT 01 RW 01, Gunung Pati, Semarang

Jenis Usaha : Olahan Pangan

Produk : 1. Wingsing

2. Getuk Ndeso

3. Wingsing

4. Para Daun

5. Telo Meduq

6. Telo Cake

7. Dawet Ungu

8. Latela

Contact Person: 085 876 122 779 / 085 786 031 858

Website : www.kampoengtelo.net

Twitter : @kampoengtelo

Facebook : Tono kampoengtelo

Pin BBM : 5b6bf6f5


A. Permasalahan yang terjadi
Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki usaha, namun jarang yang
bertahan sampai bertahun-tahun. Biasanya hal tersebut dikarenakan kurangnya sifat
telaten dalam membangun bisnis, awalnya berjalan dengan lancar kemudian pas
ditengah jalan dilanda kebangkrutan. Kebanyakan mereka yang mengalami hal
tersebut langsung putus asa dan tidak mau konsisten berjuang membangun usaha itu
dengan baik. Kebanyakan juga peristiwa tersebut terjadi karena banyak produk –
produk baru yang mulai bermunculan, lebih bagus, indah, dan pastinya murah.
Dengan kemajuan teknologi, manusia tidak bisa diam saja menatap kosong lalu lalang
kehidupan seperti ini, jika demikian pasti akan menjadi manusia yang tertinggal. Kita
harus bisa menyesuaikan keadaan sekarang, berpindah menggunakan alat canggih
daripada sederhana, meskipun yang sederhana juga banyak dicari, melainkan
keuntungannya lebih banyak menggunakan alat canggih. Banyak orang Indonesia
yang pandai nan pintar merangkai alat-alat canggih, tetapi kurang ada respon dari
negaranya sendiri, akibatnya alat itu di beli negara lain. Sungguh terharu.
Demikian juga yang dirasakan oleh Pak Tono bersama istri membangun usaha
yang sekarang terkenal namaya Kampoeng Telo. Beliau juga merasakan hal yang
demikian, tetapi beliau tetap bekerja keras, konsisten dari awal dan tak pernah putus
asa. Dengan sikapnya yang demikian, syukur Alhamdulillah usahanya berjalan lancar
dan sukses. Tetapi dalam produksinya masih mengalami kendala, yaitu alat yang
digunakan. Beliau masih menggunakan alat ayng sederhana. Semisal dalam proses
salah satu produksinya, telo meduq yang masih banyak menggunakan cara sederhana.
Pada dasarnya, telo meduq merupakan singkong yang di kupas kemudian di potong
sama ukuran lalu di presto setalah di beri bumbu. Di umkm ini, produksinya
kebanyakan masih menggunakan cara sederhana, seperti mengupas singkong yang
masih menggunakan pisau, memotong singkong yang sama ukuran dengan ukuran
yang dibuat sendiri dari kayu lalu di beri pembatas. Hal ini mengakibatkan rasa
kewalahan apabila mendapat pesanan yang banyak, dan rasa pegal yang amat sangat.
Oleh karena itu, umkm ini perlu alat – alat yang bisa digunakan dengan kapasitas
banyak, tidak membutuhkan banyak energi, sehingga produksi bisa berjalan lancar
dan hasil yang memuaskan.
1. Foto Permasalahan

2. Foto Produk

3. Alat
B. SOLUSI PERMASALAHAN

Pada dasarnya, singkong adalah sejenis buah dari tanaman umbi-umbian yang tumbuh di
dalam tanah. Singkong memiliki bentuk lonjong sepanjang lengan anak kecil, dagingnya
menggelembung di bagian tengah dan mengerucut di kedua sisinya. Singkong memiliki
tekstur daging yang keras. Warna kulit singkong adalah coklat tua atau coklat kehitaman.
Singkong tidak memiliki rasa khusus saat masih mentah karena daging buahnya masih sangat
keras. Singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh. Beberapa
penelitian bahkan menyatakan bahwa singkong jauh lebih banyak kandungan karbohidratnya
dibandingkan dengan nasi sebagai menu utama makanan orang Indonesia. Selain itu singkong
juga mengandung protein, lemak, mineral vitamin B, vitamin K, serat dan merupakan bahan
makanan dengan kandungan kalori yang sangat tinggi. Kandungan kalori yang tinggi di
dalam singkong membuat singkong lebih lama saat dicerna oleh tubuh sehingga tubuh tidak
akan mudah lapar. Bagi Anda yang sedang diet , singkong sangat dianjurkan.Sebagai bahan
masakan, singkong biasa dijadikan sebagai bahan makanan utama dengan cara direbus,
digoreng, dipanggang, atau dibakar. Singkong juga dijadikan bahan pendamping di beberapa
masakan seperti gorengan, sayur bayam kampung, berbagai jajanan pasar dan aneka masakan
lainnya. Singkong juga bisa dijadikan sebagai tepung.

Singkong merupakan bahan makanan yang cukup awet karena tekstur daging buahnya sangat
keras. Singkong tidak memerlukan metode penyimpanan khusus, cukup dibiarkan saja di
ruang terbuka bersama dengan kulitnya alias tidak dikupas. Jangan meletakkan singkong di
dalam kulkas karena akan membuatnya lembab dan mudah berjamur.

Banyak orang yang sangat kreatif mengolah tanaman ini sehingga banyak orang tertipu
dengan makanan yang dimakannya itu bahwa berasal dari singkong. Tetapi banyak juga
orang yang kreatif itu dari kalangan orang desa, yang notabene masih menggunakan alat
tradisional dalam mengolahnya. Memang ada efek positif dan negatif dari penggunaan alat
tradisional, seperti jika masih menggunakan alat tradisional proses produksinya akan
berlangsung lama karena membutuhkan waktu yang lama, tetapi efek dari menggunakan alat
tradisional itu, lebih terasa sedap karena kadangkala ada yang masih menggunaan dedaunan
sehinnga timbul aroma harum dan rasa sedap. Tetapi dengan seiring berjalannya waktu, era
globalisasi semakin meluas, tidak bisa lagi menjalani kehidupan seperti itu jikalau tidak ingin
kalah maju, kalah saing dengan yang lainnya. Kita harus bisa memikirkannya bagaimana
proses produksi itu bisa berjalan dengan lancar dan hasil produksi masih terasa sedap.
Seperti halnya Pak Tono bersama istri, membangun usaha kecil dari awal yang sampai besar
seperti sekarang, yang sudah sangat terkenal dimana-mana. Membangun suatu usaha bukan
seperti melaju diatas aspal mulus, melainkan sebaliknya melewati jalan bebatuan yang terjal
sembari di hujam hujan deras nan petir menggelagar. Semua pasti bisa terlewati dengan baik,
jika memang dari awal memiliki niat yang benar, tak punya rasa putus asa, berjuang keras,
dan pantang mundur. Kampoeng Telo, ini usaha Pak Tono yang dirintis sejak tahun 2010
dengan mengikuti kiblat Republik Telo yang ada di Malang dan Tela – Tela yang ada di
Yogyakarta. Alasan sang pemilik mengapa punya ide membangun usaha ini adalah karena
hobi, beliau memiliki hobi masak di singkong – singkongan. Produk yang diolahnya ada
banyak, yaitu wingko singkong, getuk ndeso, para daun, telo meduq, telo cake, dawet ungu,
dan latela. Dengan usaha ini, sang pemilik usaha ini menjadi tahu dan mengerti bahwa varian
singkong itu ada banyak dan bermacam – macam. Ada 10 variannya, yaitu singkong
manohara, singkong gathot koco, singkong mentu, singkong srikandi, singkong bolodewo,
singkong kuning, dan lain sebagainya. Singkong tersebut memiliki karakteristik berbeda
pastinya, jadi tidak boleh sembarang menggunakan singkong dalam produksinya, karena akan
menghasilkan rasa yang berbeda.

Dalam proses pembuatan olahan ini, selain singkong adalah bahan bakunya, alat yang
digunakan juga sangat berpengaruh dalam proses produksi. Semakin bagus dan canggih alat
yang digunakan, semakin efektif dan lancar produksinya. Dan semakin tradisional alatnya,
produksi berjalan lamban dan kurang efektif. Tapi semua nya pasti mulai dari nol, awalnya
menggunakan alat tradisional, lambat laun lama – lama akan menggunakan alat canggih
dikarenakan kewalahan menanggapi pesanan yang banyak. Tetapi banyak alat – alat canggih
yang persediaannya terbatas dan mahal harganya karena pembuatannya yang sulit dan bahan
yang susah.

Oleh karena itu, saya akan mencoba membantu memberikan saran alat untuk mempermudah
sang pemilik usaha dalam memproduksi telo meduq, yaitu alat pengupas singkong, yang
awalnya hanya menggunakan pisau yang memakan waktu yang lama. Alat yang lebih efisien
guna kelancaran proses produksi ini sangat dibutuhkan. Alat ini menggunakan tenaga diesel
sebagai penggerak mesinnya, lalu bentuk alat ini berbentuk lingkaran seperti terowongan dan
bisa menampung banyak sekali buah sampai berkilo-kilo. Alat ini mungkin sudah banyak
digunakan oleh pabrik-pabrik besar di Indonesia. Adanya alat ini sangat membantu kerja
proses produksi ini, sehingga tidak memakan banyak waktu dan pastinya lebih efisien.
Terciptanya usaha ini tentunya sangat membantu Indonesia, yaitu mengurangi tingkat
pengangguran. Meskipun Pak Tono sebagian bekerja sendiri bersama istri, kerap juga
meminta bantuan tetanganya untuk mengerjakan pesanan pelanggan. Bicara soal pelanggan,
pelanggan Pak Tono sangat banyak, seperti menitipkan produknya yang diminta oleh toko
oleh-oleh di Semarang. Selain dititipkan ke toko oleh-oleh, beliau kerap juga mendapat
pesanan untuk acara ulang tahun, seserahan pengantin, dan sebagainya. Pun juga sering
tempat tinggal Pak Tono di Desa Kandri itu ramai dikunjungi pengunjung dari berbagai
daerah guna ingin mengetahui proses produksinya. Banyak juga dari pelajar mulai dari
tingkat SD sampai mahasiswa beerkunjung disana. Yang mahasiswa guna penelitian
memenuhi tugas perkuliahan dan tak jarang pun ada yang guna harus memenuhi syarat
kelulusan, yakni Kuliah Kerja Nyata, yang biasa disebut KKN. Setiap orang yang datang
disana tak pernah kecewa, malah mereka terkagum-kagum, pasalnya mereka yang
memandang sebelah mata bahwasanya yang mereka pandang singkong sebagai hanya
makanan orang desa, ternyata bisa menjadi makanan yang sangat lezat tetapi masih
terjangkau harganya. Selain dari kalangan pelajar, banyak turis asing maupun domestik yang
berkunjung ke daerah wisata ini. Disana juga telah tersedia banyak homestay atau penginapan
yang disediakan warga sekitar. Tak ketinggalan, orang-orang berjas rapih dari kota juga
datang mengunjunginya. Tak sedikit dari mereka yang mengapresiasikan usaha ini yang bisa
mengangkat ekonomi sekitar,pun juga Semarang. Usaha ini menjadi UMKM urut pertama di
Semarang. Dibalik suksesnya usaha ini, pasti ada banyaknya rintangan yang melalu lalang.
Alhasil usaha ini masih tetap berdiri dari tahun 2010 hingga sukses seperti sekarang.

Usaha ini tercatat resmi pada tahun 2012, tetapi sebenarnya usaha ini dimulai sejak tahun
2010. Tahun 2010 yang masih malu-malu perlahan-lahan mencoba-gagal, mencoba-gagal,
dan terus tetap dengan konsistensi yang tinggi dan akhirnya berhasil, banyak warga yang
menyukai hasilnya. Kemudian pada tahun 2012, sanga pemilik mulai membangun percaya
diri dengan mengurus segala macam tetek bengek agar produksinya sah oleh pemerintah
setempat, mengurus kemasan dan memasang logo halal. Setelah sudah siap semua, perlahan-
lahan Pak Tono menjualnya ke toko oleh-oleh. Seiring berjalannya waktu, usaha sang pemilik
down. Dengan sabar, Pak Tono beserta istri mengevaluasi produknya, apa yang terjadi
dengan produknya, alasan mengapa ini bisa terjadi. Kemudian berjalannya era globalisasi,
beliau mulai terpikirkan untuk meng-online kan hasil produksinya, dengan memasang mulai
dari website, facebook, twitter dan instagram. Sedikit demi sedikit banyak pelanggan yang
kepo dengan pproduksi dari Pak Tono tersebut dan usahanya banyak sekali yang
mengenalnya.

Sebuah usaha pasti sedikit banyak ada keuntungannya. Sama halnya Pak Tono, pernah
mengalami penurunan yang sangat drastis dan oleh Sang Maha Kuasa dinaikkan lagi posisi
beliau seperti sekarang, kuncinya sabar dan konsisten. Bahwa suatu konsistensi akan terbayar
pada suatu saat nanti. Sesuai visi dan misi kampong telo itu adalah meningkatkan
kesejahteraan; mengangkat produk lokal menjadi produk unggulan; menjadi sentral pangan
yang sukses di Indonesia; meningkatkan kualitas, kuantitas dan inovasi produk; menciptakan
pasar-pasar baru untuk kesejahteraan bersama; menjalin kerjasama antar lembaga, komunitas,
pemerintah,akademik. Dengan memiliki niat yang baik pastinya akan menuai hasil yang baik
pula. Dengan adanya usaha ini, memberikan inspirasi kepada masyarakat sekitar untuk
mengolah singkong dengan lebih baik dan kreatif. Disana juga terdapat komunitas telo besar
di Gunung Pati sehingga memberikan efek yang baik. Di usaha beliau tersebut sangat
menjunjung kualitas, dimana terbukti sangat menjaga kebersihan, alat-alat yang rapi. Dengan
itu pelanggan tidak kecewa dengan hasil produknya.
GAMBAR TEKNOLOGI

GAMBAR SKETSA

Gambar diatas merupakan sketsa dari alat pengupas singkong, dimana menggunakan tenaga
diesel yang berada dibawah dan belakang roda. Kemudian yang berwarna hitam adalah
sebagai penampuang singkong yang sudah dikupas, dan singkong yang akan dimasukkan
melalui lingkaran yang sebelah kanan dengan menyalakan diesel alat itu yang lingkaran
bentuk terowongan akan bergerak memutar dan singkong akan terkupas dan bergeser ke arah
tempat penampung dengan sendirnya. Alat tersebut di kuatkan oleh penyangga yang ada di
bawahnya sebanyak enam penyangga, dan ada rodanya sebagai penggerak alat tersebut agar
mudah dibawa kemana-mana. Alat itu memuat banyak sekali beban, tetapi harus sedikit demi
sedikit singkong dimasukkan agar haasil kupasannya bisa maksimal. Dengan itu, proses
produksi akan berjalan lebih efektif dan efisien.

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan menggunakan alat

1. Nyalakan diesel terlebih dahulu


2. Biarkan dia bergerak, memanaskan alatnya
3. Apabila sudah dirasa cukup, masukkan singkong sedikit demi sedikit
4. Dan singkong akan masuk ke wadah penampungan sendirinya

Pelaksanaan pembuatan telo meduq

1. Mengupas singkong terlebih dahulu


2. Kemudian memotong singkong itu sesuai dengan ukuran
3. Beri bumbu singkong tersebut
4. Masukkan singkong tersebut ke dalam alat presto
5. Apabila sudah, maka dinginkan
6. Masukkan dalam kemasan
7. Lalu masukkan ke dalam freezer atau lemari pendingin agar lebih awet
Lampiran
DENAH LOKASI KAMPOENG TELO

LOKASI KAMPOENG TELO

JALAN RAYA MANYARAN-GUNUNG PATI

JALAN KARANG REJO

JALAN DEWI SARTIKA GOMBEL UNDIP

ATP VETERAN UNIKA

JALAN TALANGSARI JALAN PAWIYATAN LUHUR

JALAN DEWI SARTIKA RAJA

Anda mungkin juga menyukai