Oleh:
YOGA LANGGENG YUANA
NIM : 1810811110028
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Henry Wardhana , M.T.
NIP. 195706071986031002
pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini
individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia
mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga
kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca
yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pembuatan telur asin aneka
pembuatannya yang relatif mudah, peralatan yang digunakan cukup simpel dan
hasil produksi tidak begitu mahal serta potensi usahanya yang sangat tinggi
3. Belajar Mandiri.
3. Tujuan
1. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.
3. Belajar Mandiri.
BAB II
ASPEK PEMASARAN
1. Segmen Pasar
Usaha pembuatan telur asin adalah salah satu jenis industri makanan yang
umumnya berskala mikro dan kecil. Bahan baku utama yang akan dijadikan telur
asin adalah telur itik, sedangkan jenis telur lainnya tidak lazim dilakukan karena
kebiasaan dari masyarakat kita yang menganggap telur asin berasal dari telur itik.
merupakan teknologi yang sederhana. Oleh karena itu perbedaan proses produksi
telur. Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan
berharga relatif murah. Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan
mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur
mentah. Telur umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%, mineral dan
vitamin. Selain lebih awet telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif
lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa. Konsumen terbesar produk telur asin
adalah masyarakat menengah ke bawah, karena telur asin dapat dijadikan sumber
kapal laut, rumah sakit, asrama-asrama, perusahaan jasa boga dan sebagainya.
sebagai berikut:
1) Syarat telur itik yang baik untuk di buat menjadi telur asin.
Ø Garam yodium 3 kg
Ø Sunlight 1 bungkus
Ø Air secukupnya
Ø Jahe 1ons (untuk yang aroma jahe) Cabe ½ Kg (untuk aroma cabe)
Ø Pawon batu
Ø Blender
4) Proses Pembuatan
a. Telur itik direndam di air selama 5 menit, kemudian digosok dengan ampelas
halus secara perlahan gunanya agar permukaan telur pori-porinya terbuka. Setelah
itu cuci dengan air sabun, kemudian dicuci kembali baru ditiriskan.
Cara-caranya:
1. Bahan adonan (serbuk batu bata) dicampur dengan garam sesuai takaran yang
telah ditentukan. Takaran ini bisa disesuaikan dengan selera si pembuat atau juga
4. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk menjadi adonan
yang kental agar dapat melekat pada kulit telur. Untuk mendapatkan tingkat
kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur.
Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat
kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang
kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air
dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan
yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan
guling-gulingkan telur pada abu sekam. Ini bertujuan supaya adonan semakin
d. Peram dalam wadah selama 10-15 hari (setelah 15 hari telur akan mengandung
minyak). Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin tinggi
sehingga telur akan semakin awet tetapi rasanya akan semakin asin. Usahakan
agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka. Dengan cara
pemeraman ini, sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur.
Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu
ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat
garam semua.
e. Setelah diras pemeraman cukup waktunya (+/- 10-15 hari ). segera bongkar
adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran,
adonan pembalut sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering
menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar
dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang baik dan telur
yang kurang baik atau kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan.
f. Telur yang telah diperam selama 15 hari dicuci bersih dengan air sabun,
kemudian ditiriskan sebentar, lalu di masak dalam panci dengan kadar air dalam
panci secukupnya/ukuran telunjuk ke telur yang paling atas. Telur dalam panci
direbus dengan api kecil dan jangan ditutup, jika airnya telah panas maka api
sedikit demi sedikit dibesarkan hingga mendidih. Lama rebusan kurang lebih
45menit agar telur asin tahan hinnga 10 hari (tidak bau). Telur yang sudah masak
g. Setelah semua proses berakhir, telur asin siap untuk dikonsumsi atau dijual
kepada konsumen.
Catatan:
1) Proses penambahan jahe, bawang , cabe, atau bahan-bahan lain hanya untuk
menambah aroma telur asin saat dimakan saja, sedangkan rasa masih tetap sama
2) Asin tidaknya telur asin dan keawetannya, sangat tergantung pada kadar
garam yang diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin awet telur yang
3) Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya
berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan
aromanya enak.
larutan teh dalam adonan pengasin dapat meningkatkan ketahanan telur asin
sampai 6 minggu.
C. Manajemen Pemasaran
a. Mutu
Telur asin aneka aroma “SAUYUNAN” dibuat dengan cara alami namun bermutu
tinggi, lebih tahan lama, dan rasa lebih nikmat karena sudah ditambahkan
bahan baku adonan sebelum proses produksi supaya mutunya lebih terjaga lagi.
b. Merek
Pemberian nama merek dilakukan agar konsumen mudah mengingat produk yang
dihasilkan. Merek “SAUYUNAN” ini dibuat secara tidak sengaja, dan hanya asal
sebut saja karena keceplosan dalam bicara. Walaupun pemberian namanya hanya
asal, tetapi nilai jual dari merek tersebut cukup bagus, karena simpel dan mudah
c. Tampilan
Tampilan telur yang besarnya sama rata dan juga bersih bila dilihat bisa menarik
pembeli akan bentuk tersebut, yang menganalogikan kesan higienis dari produk
2.500 tiap butir. Hal ini sudah mempertimbangkan biaya produksi dan laba yang
diinginkan.
3. Pemasaran
Pemasaran produk ini akan dilakukan di daerah sekitar kampus STPP Bogor
4. Promosi
a. Leaflet
Leaflet dibagikan kepada calon yang berada di sekitar tempat produksi. Isi leaflet
akan menjelaskan keunggulan dari telur asin beraroma ”007” sehingga diharapkan
Stempel akan dibuat semenarik mungkin dan berisi kalimat iklan yang menarik
c. Manusia
Manusia merupakan media yang efektif untuk mengenalkan suatu produk. Dengan
perantara orang baik melalui cerita ataupun ajakan, diharapkan konsumen akan
D. Analisis Usaha
Jumlah Rp 465.000
Jumlah Rp 485.000
Total Pengeluaran dan Total pemasukan dari penjualan telur asin beraroma
Total = Rp 950.000
Laba dari penjualan telur asin aneka aroma adalah 300 x Rp 2.150 = Rp 645.000
Keterangan:
telur asin)
Laba bersih dalam satu bulan (misal produksi dilakukan 15x dalam satu bulan)
diperkirakan:
= 15 X Rp 180.000
= Rp 2.700.000
Rencana usaha
RENCANA USAHA DAN STUDI KELAYAKAN
USAHA PEMBUATAN TELUR ASIN
OLEH
MAISYURAH
10702259041
MIDTES PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU : Prof. DR. ALIYAH RASYID BASWEDAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul Kegiatan
Usaha yang akan dijalankan adalah usaha pembuatan TELUR ASIN RASA
BARU
B. Status Usaha
Usaha yang akan dijalani adalah usaha baru sebagai usaha untuk menambah
penghasilan keluarga
C. Rasional Kegiatan
Usaha TELUR ASIN RASA BARU yang akan didirikan adalah jenis usaha
industri rumahan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi Telur asin
berbahan baku telur Itik (bebek). Usaha ini dibuka dengan alasan :
1. Meningkatkan nilai ekonomis telur itik. Selama ini itik hanya dijual langsung
tanpa pengolahan sehingga harganya murah dan tidak tahan lama
2. Banyak peternak itik di Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala
Kalimantan Selatan sehingga bahan baku mudah untuk didapat, selain itu telur itik
digunakan karena telur itik memiliki cangkang yang kuat dan memiliki pori-pori
yang lebih besar daripada telur ayam sehingga pembuatan telur asin lebih bagus
bila menggunakan telur itik, hal lain yang disebabkan karena Telur itik memiliki
kandungan protein 13,1% dan lemak 14,3%-17%, vitamin, dan mineral. Nilai
kandungan tertinggi terletak pada kuning telur. Kuning telur mengandung asam
lemak termasuk omega-3. Asam lemak Omega-3 merupakan asam lemak jenuh
ganda yang sangat baik bagi tubuh.
3. Proses pembuatan yang mudah dan sederhana sehingga bisa menjadi usaha
sampingan keluarga
D. Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari didirikannya usaha industri TELUR ASIN RASA BARU ini adalah:
a) Untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk menunjang
kebutuhan hidup sehari-hari.
b) Untuk menerapkan keterampilan yang dimiliki (pembuatan telur asin)
c) Memanfaatkan hasil dan meningkatkan nilai ekonomis hasil peternakan terutama
peternakan itik.
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Produk :
Produk yang dibuat adalah Telur Asin RASA BARU yaitu olahan pengawetan
telur melalui proses pengasinan sehingga telur itik bisa tahan lama serta
pengolahan dengan menggunakan teknik baru yang dapat menambah rasa nikmat
dari telur juga rendah lemak.
B. Bahan Baku :
Bahan baku utama Telur Asin adalah telur itik yang banyak dihasilkan dari
peternakan di Kecamatan Tabunganen. Selain itu telur itik yang dihasilkan
memiliki kualitas bagus yaitu kuning telur yang berwarna kuning kemerahan
(orange) dan tidak berbau amis.
C. Proses Produksi :
Proses produksi telur asin akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:
1. Yang perlu Anda perhatikan pertama dalam membuat telur asin adalah memilih
telur itik yang berkualitas baik, tidak retak atau busuk. Tips memilih telur bermutu
baik : rendam dalam air, jika tenggelam maka kualitasnya baik.
Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian
keringkan.
2. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
3. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan
perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari
campuran bubuk bata merah dengan garam.
4. Tambahkan sedikit air rebusan daun salam dan akar alang-alang yang sudah
didingankan ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta.
5. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan
telur, kira-kira setebal 1~2 mm.
6. Simpan telur dalam kuali tanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan
agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
Tips :
- untuk keasinan rendah simpan selama 1 minggu
- untuk keasinan sedang simpan selama 2 minggu
- untuk keasinan tinggi (masir) simpan selama 3 minggu.
7. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh
selama 8 hari.
D. Pemasaran :
Pemasaran produk ini dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu penjualan langsung dan
melalui agen. Penjualan langsung dilaksanakan dengan cara door to door, dimana
penjual akan mendatangi rumah pembeli dan pembeli yang datang ke tempat
usaha pemilik, sedangkan melalui agen yaitu dengan menitipkan produk ke
warung-warung atau toko-toko. Pemasaran dapat digambarkan dalam diagram
berikut ini :
Konsumen
Tahun pertama merupakan tahun perkenalan sedangkan tahun berikutnya
diharapkan produk sudah dikenal sehingga pembeli yang akan datang atau
melakukan pemesan. Pesanan dalam jumlah besar diharapkan datang dari rumah
makan dan orang-orang yang melaksanakan hajatan.
E. Tempat Produksi :
Tempat produksi mengambil lokasi di rumah sendiri yang beralamat Desa
tabunganen muara RT. 9 No. 6 Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala
Kalimantan Selatan. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan peternakan itik yang
menjadi bahan baku dan untuk pemasarannya juga mudah karena lokasinya yang
terletak dikawasan penduduk yang berjumlah besar dan dekat dengan pasar
sehingga tempat usaha juga bisa berfungsi sebagai tempat penjualan.
Segmen pasar yang dituju adalah konsumen langsung dan konsu men tingkat
pertama yaitu warung-warung makan atau toko-toko yang membeli untuk dijual
kembali. Dengan sasaran konsumen 30% dari jumlah penduduk pada tahun
pertama, 40% pada tahun kedua dan 50% pada tahun ketiga. Sedangkan tahun
pertama sasaran yang dituju hanya lingkup pada kecamatan Tabunganen, tahun
kedua direncanakan mencapai 3 kecamatan yaitu Tabunganen, Tamban dan
Mekar Sari, dan tahun ketiga diharpkan dapat mencapai 5 kecamatan yaitu
Tabunganen, Tamban dan Mekar Sari. Anjir muara dan Anjir Pasar.
BAB III TARGET LUARAN
A. Target produk :
Produk yang akan dihasilkan adalah telur asin dengan rasa baru yaitu
memunculkan wangi daun salam pada telur . Pada bulan pertama produksi
dilakukan sebanyak 4 kali dalam 1 bulan, setiap kali produksi telur asin yang
diproduksi sebanyak 500 butir sehingga tiap bulan akan menghasilkan 2.000 (4 x
500) butir telur asin. Pada bulan kedua akan ditingkatkan menjadi 750 butir
setiap kali produksi sehingga produksi akan menjadi 3.000 butir. Seiring dengan
perluasan tempat usaha maka banyaknya jumlah yang diproduksi juga akan
ditingkatkan.
B. Target konsumen :
Konsumen yang ditargetkan adalah semua lapisan usia. Target tahun pertama
6.300 orang, tahun kedua orang dan tahun ketiga orang
D. Target pendapatan :
Jumlah pendapatan yang ingin peroleh setiap bulan adalah Rp. 4000.000,-