DISUSUN OLEH
1. PUTRI DYAH W.P
(12203244002)
PENDAHULUAN
Sekarang ini ada banyak sekali bisnis franchise ayam goreng yang hadir di seluruh
penjuru negeri. Khususnya di Yogyakarta, ada banyak sekali rumah makan dengan menu
utama ayam goreng yang dibuka dengan sistem waralaba. Beberapa rumah makan yang
terkenal di Yogyakarta dengan menu ayam goreng diantaranya yaitu Fried Chicken, KFC
(Kentucky Fried Chicken), Texas Fried Chicken, Yogya Chicken, Quick Chicken, Olive,
Popeye, dan masih banyak yang lainnya. Persaingan yang sangat ketat dalam menjalankan
bisnis rumah makan ayam goreng antara yang satu dengan yang lainnya membuat mereka
saling berlomba dalam menghadirkan menu ayam goreng yang lezat dengan cita rasa khas
dari resep masing-masing agar dapat dengan mudah menarik perhatian para konsumen untuk
mencobanya.
Salah satu rumah makan ayam goreng yang dapat menarik perhatian para penyuka
ayam yaitu Yogya Chicken. Menu dan resep ayam goreng Yogya Chicken adalah hasil olahan
sendiri oleh pemiliknya. Yogya Chicken adalah salah satu rumah makan yang mampu
menghasilkan produk makanan cepat saji yang dapat bersaing dengan rumah makan dengan
menu serupa yang lebih dulu eksis karena Yogya Chicken berdiri pada tahun 1997 yang mana
pada tahun itu sedang terjadi krisis moneter yang berdampak pada PHK dari semua instansi
dan perusahaan.
Yogya Chicken yang kemudian lebih terkenal dengan nama Jogcik di kalangan para
penggemarnya menyediakan hidangan ayam goreng yang dimasak ala fried chicken. Dengan
cita rasa yang tidak kalah lezat, Yogya Chicken memberi alternatif bagi para pelajar,
mahasiswa dan kalangan ekonomi menengah untuk dapat menikmati ayam goreng ala fried
chicken dengan harga yang sangat terjangkau. Alhasil hingga saat ini Yogya Chicken
merupakan tempat makan yang masih sangat digemari oleh para pelanggannya. Karena
Yogya Chicken dikembangkan dengan sistem waralaba, maka tak heran jika hampir di semua
tempat di Jogja kita dapat dengan mudah menemukan warung Yogya Chicken.
Dibalik kesuksesan rumah makan Yogya Chicken yang berkembang sangat pesat
hingga saat ini, ternyata terdapat banyak kisah yang tentunya patut kita pelajari sebagai
pedoman dasar bagi kita jika ingin memulai suatu usaha. Tentunya usaha yang ditekuni pada
awalnya akan selalu mendapatkan berbagai macam kesulitan. Hal yang paling penting jika
ingin memulai usaha adalah berani mengambil berbagai macam resiko yang ada agar dapat
meraih kesuksesan seperti apa yang telah dicapai oleh Yogya Chicken sampai saat ini.
ISI
Beliau sekarang adalah manager Yogya Chicken yang memiliki wewenang dalam
masalah ketenaga kerjaan, sampai kepada penjualan dan promosi yang dilakukan oleh Yogya
Chicken. Hingga sekarang Yogya Chicken telah memiliki anak cabang kurang lebih 11
cabang yang berada di Yogya, dan 9 cabang di luar Yogyakarta. Cabang yang berada di
Yogyakarta yaitu ada di Jl. Gejayan (Pusat), di Jl. Tribata, di Jl. Selokan Mataran, di Mlati
Sleman, di Banguntapan Bantul, di Jl. Perintis Kemerdekaan, di Jl. Letjen Suprapto, di Jl. Dr.
Sardjito, di Sorogenen, di Maguwoharjo dan di Kalasan. Cabang yang berada di luar
Yogyakarta diantara ada di kota Solo, Salatiga, Purwokerto dan juga di Kalimantan. Ada 5
cabang yang berdiri di Kalimantan (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah). Sebenarnya
Yogya Chicken juga membuka cabang di Klaten, tetapi saat ini cabang yang ada di Klaten
telah ditutup.
Bapak Totok Diyarto dan bapak Sukadi berwenang untuk mengetahui segala
perkembangan yang terjadi pada Yogya Chicken mengenai rencana kerja dan sistem kerja
dari semua staff yang ada. Pabrik atau PT utama yang berwenang untuk memasok ayam yang
kemudian disalurkan kepada supplier lalu sampailah ke cabang-cabang Yogya Chicken.
Supplier pertama mereka adalah bapak Joko yang hingga saat ini masih dipercara sebagai
supplier Yogya Chicken. Yogya Chicken banyak digemari oleh masyarakat dan khususnya
para mahasiswa dan pelajar karena harganya yang sangat terjangkau. Harga untuk Paket A
hanya Rp.5.500,- , Rp.8.000,00 untuk Paket B, dan Rp.11.000,- untuk Paket C. Keuntungan
yang didapat pun semakin meningkat. Laba awalnya adalah sebesar Rp.9.000.000,- dari
modal yang hanya Rp.700.000,- . Sehingga kini omset yang dicapai oleh Yogya Chicken
sudah melebihi 500 juta. Karena melihat prospek yang semakin bagus, akhirnya bapak Totok
Diryato yang saat itu masih bekerja di salah satu perusahaan minuman swasta (soft drink),
berhenti dari pekerjaan tersebut karena ingin lebih fokus dalam usaha Yogya Chicken yang
didirikan bersama bapak Sukadi dan bapak Totok Diryato.
Berfoto bersama dengan bapak Suroto (Manajer Yogya Chicken) di Kantor Pusat
Yogya Chicken di Jl. Affandi Pelemkecut 36 B Depok Sleman, Yogyakarta.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dibalik kesuksesan rumah makan Yogya Chicken yang berkembang sangat pesat
hingga saat ini, ternyata banyak tersimpan berbagai kisah suka duka yang dialami oleh salah
satu pemilik Yogya Chicken yaitu bapak Sukardi ketika pada saat krisis moneter tahun 1997
menyebabkan beliau terkena PHK yang kemudian sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Dibalik kesuksesannya selama ini banyak hal yang patut kita pelajari sebagai pedoman dasar
bagi kita untuk memulai suatu usaha karena tidak ada satu usaha yang selalu berjalan dengan
mulus tanpa adanya masalah dan hambatan. Karena dengan menghadapi masalah, hambatan
dan berani mengambil resiko ketika kita memulai, menjalani dan menekuni suatu usaha,
maka hal tersebut akan membuat usaha kita semakin berjalan dengan lancar dan akhirnya
dapat meraih kesuksesan.