Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGANTAR BISNIS:

WAWANCARA PENGUSAHA UMKM

Dibuat oleh:
Raekhan Pahlavy NIM 12020121130124

Kelas C Pengantar Bisnis

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan Wawancara...........................................................................................................1
1.3 Topik Wawancara.............................................................................................................1
1.4 Metode Wawancara..........................................................................................................2
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Wawancara...................................................................2
BAB II LAPORAN HASIL WAWANCARA........................................................................3
2.1 Profil Usaha......................................................................................................................3
2.2 Daftar Pertanyaan.............................................................................................................3
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
LAMPIRAN FOTO.................................................................................................................9

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini, banyak orang yang lebih memilih untuk membuka usaha sendiri
dibandingkan dengan bekerja di kantor untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal
tersebut didukung karena kemudahan di era serba modern saat ini serta banyaknya media
yang mempermudah para calon pengusaha untuk membuka usaha yang berbasis offline
maupun online. Selain itu, berwirausaha juga bisa digunakan sebagai kerja sampingan dengan
menyesuaikan skill dan hobi yang dimiliki. Untuk membuka usaha, sebenarnya tidak perlu
langsung membuka usaha yang besar dan dengan modal yang besar pula. Berwirausaha bisa
dimulai dengan usaha berskala kecil atau yang biasa disebut UMKM.

Usaha skala kecil yang dimaksud adalah usaha yang dibangun dengan modal dana
yang nilainya kecil. Namun, jumlah modal kecil yang dimaksud di sini tergantung karena
setiap orang memiliki ukurannya masing-masing. Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal
kecil yang sangat menguntungkan dan bisa menjanjikan penghasilan besar cocok untuk
pemula yang ingin sukses di bidang kewirausahaan.

Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman
dalam mewawancarai seorang pengusaha yang menurut penulis adalah seorang pengusaha
kecil yang telah berhasil. Kegiatan wawancara yang dilakukan juga merupakan salah satu
tugas di bidang mata kuliah pengantar bisnis yang bertujuan untuk memperoleh informasi
dari narasumber.

1.2 Tujuan Wawancara

1. Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.


2. Memahami Pelaksanaan empat fungsional perusahaan oleh pengusaha.
3. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai usaha.

1.3 Topik Wawancara

“Bagaimana Pelaksanaan Empat Fungsional Perusahaan yang Diterapkan Oleh Pengusaha”


1
1.4 Metode Wawancara

Penulis menggunakan metode wawancara terstruktur dengan berbagai pertanyaan yang sudah
dihimpun dan pertanyaan tersebut mengacu pada topik.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Wawancara

 Tempat : Waroeng Solo Cilegon.


 Waktu : Sabtu, 20 November 2021 Pukul 13.00 WIB.

2
BAB II
LAPORAN HASIL WAWANCARA

2.1 Profil Usaha

Nama Usaha : Waroeng Solo Cilegon

Jenis Usaha : Kuliner

Tahun berdiri : 2010

Nama Pemilik Usaha : Bapak Sugiono dan Ibu


Siti Aria

Alamat Usaha : Waroeng Solo Cilegon,


Jl. Grogol, Grogol, Kec. Gerogol, Kota Cilegon,
Banten 42436

2.2 Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan atau latar belakang bapak dan ibu membuka usaha kuliner Waroeng
Solo Cilegon?
Jawaban: Bapak Sugiono dan Ibu Siti Aria memang memiliki hobi memasak.
Selain itu, mereka memutuskan untuk membuka usaha kuliner karena tidak
berhasil menjadi karyawan swasta, pegawai negeri, ataupun buruh pabrik. Di
samping itu, mereka juga memang mempunyai keinginan untuk berwirausaha.

2. Apakah tujuan didirikannya usaha kuliner tersebut?


Jawaban: Bapak Sugiono dan Ibu Siti Aria membuka usaha kuliner Waroeng Solo
Cilegon untuk mendapatkan penghasilan dan mencukupi kebutuhan keluarga.

3. Fungsi-fungsi usaha apa saja yang ada dan sedang berjalan dalam usaha kuliner
bapak dan ibu saat ini? (personalia, produksi, keuangan, pemasaran)

3
Jawaban: Saat pelaksanaan wawancara, usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon yang
didirikan Bapak Sugiono dan Ibu Siti Aria hanya melaksanakan fungsi produksi
secara rutin. Untuk fungsi personalia, keuangan, dan pemasaran tidak
dilaksanakan secara rutin karena usaha yang digeluti mereka merupakan usaha
yang bersifat keluarga. Terlebih lagi untuk fungsi keuangan yang tidak
dilaksanakan tertulis atau dibukukan secara rutin.

4. Berapakah jumlah karyawan yang dimiliki usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon
saat ini?
Jawaban: Saat pelaksanaan wawancara, Waroeng Solo Cilegon memiliki enam
karyawan.

5. Bagaimana proses bapak dan ibu dalam merekrut SDM/karyawan baru?


Jawaban: Waroeng Solo Cilegon tidak memiliki persyaratan ataupun kualifikasi
khusus dalam merekrut karyawan baru. Apabila ada yang ingin bekerja di
Waroeng Solo Cilegon, maka diperbolehkan dengan perjanjian secara lisan oleh
pemilik usaha saja.

6. Bagaimana cara bapak dan ibu dalam mempertahankan SDM/karyawan yang ada?
Jawaban: Waroeng Solo Cilegon tidak memberikan peraturan khusus kepada
karyawan yang ingin resign. Karyawan tersebut cukup memberitahukan alasan
resign kepada pemilik. Oleh karena itu, Waroeng Solo Cilegon tidak memiliki
memiliki karyawan tetap dan karyawan akan selalu berganti.

7. Bagaimanakah pembagian tugas dan tanggung jawab dari SDM/karyawan di


Waroeng Solo Cilegon?
Jawaban: Karyawan Waroeng Solo Cilegon tidak memiliki pembagian tugas
ataupun tanggung jawab khusus. Segala jenis kegiatan dilakukan secara bersama
dan saling membantu. Seluruh karyawan bisa mendapatkan tugas yang berbeda
setiap harinya, mereka bisa menjadi pramuniaga, juru masak, ataupun tugas
lainnya. Sementara itu, tugas membeli bahan baku dilakukan oleh pemilik usaha.

4
8. Siapa saja pelanggan atau target pasar dari usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon?
Jawaban: Waroeng Solo Cilegon memiliki berbagai pelanggan, antara lain
karyawan pabrik, khususnya karyawan dari PT Krakatau Steel Cilegon, Pelajar,
dan masyarakat umum.

9. Apa yang dapat menjadi alasan dari pelanggan tersebut untuk memilih usaha
kuliner Waroeng Solo Cilegon dibandingkan dengan usaha kuliner lain?
Jawaban: Waroeng Solo Cilegon memberikan berbagai pilihan menu makanan
dan minuman sederhana yang nikmat, pelayanan yang ramah, serta harga yang
sangat terjangkau. Di samping itu, Waroeng Solo Cilegon sangat menggunakan
sifat kekeluargaan. Apabila pelanggan tidak memiliki cukup uang untuk
membayar, maka diperbolehkan untuk membayar di hari esoknya. Waroeng Solo
Cilegon menganggap bahwa semua pelanggan ialah keluarga.

10. Bagaimana cara bapak dan ibu mempertahankan pelanggan dari Waroeng Solo
Cilegon?
Jawaban: Waroeng Solo Cilegon selalu memberikan pelayanan yang ramah,
kualitas rasa makanan dan minuman yang lezat, mempertahankan harga yang
terjangkau, menyediakan menu makanan dan minuman yang bervariasi, dan
memberikan kemudahan bagi para pelanggan apabila ingin membayar di
kemudian hari.

11. Bagaimana cara bapak dan ibu memasarkan lebih luas usaha kuliner Waroeng
Solo Cilegon?
Jawaban: Pemilik usaha Waroeng Solo Cilegon belum memasarkan usaha dengan
menggunakan iklan, brosur, ataupun media digital melainkan hanya dari mulut ke
mulut saja.

12. Produk apa saja yang bapak dan ibu tawarkan di Waroeng Solo Cilegon?
Jawaban: Waroeng Solo Cilegon menyediakan makanan berupa ayam bakar
kalasan, garang asem, tempe bacem, telur manis, sayur lodeh, ikan mujaer goreng,
ayam goreng, tahu isi dan goreng, serta pepes ayam dan ikan. Untuk minumannya
berupa es jeruk, es teh manis, es campur, dan tentunya air mineral.

5
13. Apakah usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon memiliki hubungan kerjasama
dengan pihak lain seperti pemasok yang dapat mendukung kegiatan usaha?
Jawaban: Waroeng Solo Cilegon hanya bekerja sama dengan pemasok kerupuk
kaleng, sedangkan untuk makanan dan minuman lainnya diproduksi mandiri oleh
Waroeng Solo Cilegon.

14. Bagaimana proses produksi usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon, mulai dari
pemilihan bahan baku dan seterusnya?
Jawaban: Proses produksi Waroeng Solo Cilegon setiap harinya dimulai dengan
membeli bahan baku di Pasar Kranggot Cilegon pada pukul 05.00 WIB, lalu
bahan baku yang telah dibeli akan dibersihkan untuk kemudian diolah menjadi
makanan dan minuman. Proses pengolahan bahan baku menjadi setiap jenis
makanan dan minuman memerlukan waktu kurang lebih tiga jam dari pukul 07.00
– 10.00 WIB. Segala proses produksi dan persiapan lainnya akan selesai tepat
pada pukul 11.00 WIB dan Waroeng Solo Cilegon pun siap dibuka. Proses
produksi tersebut dilakukan setiap hari.

15. Dari manakah modal awal bapak dan ibu dalam membangun usaha kuliner
Waroeng Solo Cilegon tersebut?
Jawaban: Modal awal usaha Kuliner Waroeng Solo Cilegon yang didirikan oleh
Bapak Sugiono dan Ibu Siti Aria berasal dari pinjaman koperasi pada tahun 2010
dengan jumlah pinjaman sebesar Rp2.000.000.

16. Berapakah rata-rata total biaya operasi perusahaan dalam sebulan?


Jawaban: Setiap bulannya, usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon mengeluarkan
biaya sebesar Rp75.000.000 untuk keperluan operasi dengan rincian pengeluaran
setiap harinya antara Rp2.000.000 – Rp2.500.000.

17. Berapakah rata-rata keuntungan yang dapat dihasilkan usaha kuliner Waroeng
Solo Cilegon dalam sebulan?
Jawaban: Usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon menghasilkan keuntungan yang
tidak tetap setiap bulannya, tetapi bisa dipastikan bahwa total keuntungan setiap
bulannya melebihi total biaya operasi yang dikeluarkan. Menurut pemilik,
keuntungan terbesar yang pernah didapatkan dalam waktu sebulan ialah sebesar

6
Rp95.000.000. Fungsi keuangan dalam usaha Waroeng Solo Cilegon memang
tidak menerapkan sistem yang formal seperti pada umumya karena perlu diingat
bahwa usaha Waroeng Solo Cilegon merupakan usaha yang bersifat keluarga.

18. Adakah strategi atau tips khusus yang digunakan oleh bapak dan ibu untuk
mengembangkan usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon saat ini? (personalia,
produksi, keuangan, pemasaran)
Jawaban: Usaha Waroeng Solo Cilegon tidak memiliki strategi ataupun tips
khusus dalam mengembangkan usaha baik dari fungsi personalia, produksi,
keuangan, maupun pemasaran. Operasional usaha berjalan secara alamiah saja.

19. Apakah usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon pernah mengalami masalah kritis?
Jika pernah, masalah kritis seperti apa yang dihadapi?
Jawaban: Waroeng Solo Cilegon pernah mengalami masalah yang bisa dibilang
cukup kritis, yakni masalah yang timbul karena adanya pandemi virus Covid-19
yang terjadi pada tahun 2020 silam. Permasalahan kritis yang pernah dihadapi
ialah Waroeng Solo Cilegon pernah mendapatkan total keuntungan hanya sebesar
30% saja dari total keutungan yang bisa didapatkan sebelumnya.

20. Peluang dan ancaman apa saja yang ada dan harus ditindaklanjuti oleh perusahaan
secara saat ini?
Jawaban: Peluang yang ada untuk pengembangan usaha Waroeng Solo Cilegon
berupa kemudahan pengajuan pinjaman dana atau modal dari pihak bank,
sedangkan ancaman yang masih dihadapi ialah pandemi Covid-19. Di samping
itu, usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon sangat membutuhkan bantuan dari pihak
eksternal untuk pengembangan usaha karena pandemi Covid-19 masih sangat
berdampak di setiap fungsi usaha Waroeng Solo Cilegon.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara, menjadi pengusaha kecil seperti Bapak Sugiono dan
Ibu Siti Aria sangatlah tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam mencoba survive di
bidang kuliner hingga akhirnya mereka dapat membangun dan mempertahankan usaha
Waroeng Solo Cilegon selama lebih dari sepuluh tahun. Usaha kuliner Waroeng Solo Cilegon
tampaknya belum menggunakan keempat fungsional usaha secara menyeluruh. Hal itu
disebabkan usaha kuliner yang didirikan Bapak Sugiono dan Ibu Siti Aria merupakan usaha
yang masih bersifat keluarga dan usaha tersebut masih menjalankan fungsi-fungsi perusahaan
secara sederhana saja. Meskipun demikian, banyak hal yang dapat dipelajari dari pengusaha
kecil seperti Bapak Sugiono dan Ibu Siti Aria, yaitu mulai dari melihat potensi diri mereka
yang berada dalam bidang kuliner dan juga keinginan mereka untuk berwirausaha setelah
gagal mendapatkan pekerjaan kantoran, usahanya tak luput dari masalah kritis karena dampak
dari pandemi Covid-19 yang menjadikan mereka pribadi tangguh yang dapat survive dan
tetap menjalankan usahanya.

8
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai