Anda di halaman 1dari 77

KSO

2
2
Seiring dengan berjalannya waktu, alur pada sebuah sungai terus mengalami
perubahan. Hal tersebut dikarenakan sungai terus-menerus membentuk dan
mereformasi salurannya dengan adanya proses erosi pada dasar dan tebing sungai
(proses degradasi) serta adanya deposisi sedimen (proses agradasi) (Charlton,
2008).
Perubahan alur sungai disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal baik dari prilaku
hidrodinamis sungai itu sendiri maupun akibat aktivitas manusia (tambang pasir/kerikil
dan permukiman di tepi sungai). Hal ini ditandai dengan terjadinya erosi pada sisi luar
tikungan sungai dan penumpukan sedimen pada sisi dalam tikungan.

Kampung Baru Timur merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cerenti
Kab. Kuantan Singingi, sering mengalami banjir kiriman dari hulu diakibatkan
meluapnya Sungai Indragiri. Selain itu di daerah ini terjadi erosi yang disebabkan oleh
hantaman banjir dan gerusan local saat muka air minimum. Hal tersebut menyebabkan
terganggunya fasilitas umum seperti kantor desa dan pemukiman masyarakat.

Untuk meminimalisir dampak dari terjadinya banjir dan mempercepat penanganan


kerusakan, maka perlu dilakukan detail desain bangunan pengaman tebing serta
penanganan terhadap alur sungai di Sungai Indragiri di Desa Kampung Baru Timur
tersebut.
3
3
Maksud pekerjaan DED Pembangunan Pengaman Tebing Sungai Indragiri Desa Kampung Baru
Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi adalah untuk mengetahui kondisi dan karakteristik banjir,
melakukan pemetaan permasalahan dan risiko, membuat desain rinci, menyusun matriks
pengendalian banjir dan pengaman tebing sungai, drainase dan pembangunan prasarana
pengendali banjir, meminimalkan risiko kerusakan yang terjadi akibat banjir, perencanaan teknis
detail desain pengaman tebing serta bangunan pelengkap lainnya, dan mengetahui dampak
lingkungan sosial ekonominya daerah yang selalu terkena banjir agar aman dari risiko banjir.

Tujuan pekerjaan ini adalah :


a. Mengidentifikasi dan menginventarisasi permasalahan akibat banjir pada lokasi studi
b. Mengidentifikasi dan menginventarisasi bangunan infrastruktur yang sudah ada
c. Menginventarisasi masyarakat dan bangunan-bangunan yang terdampak oleh erosi tebing
akibat banjir
d. Melakukan analisa sosial ekonomi.
e. Menganalisa debit banjir dan analisa keruntuhan tebing
f. Melaksanakan survei, investigasi, dan evaluasi karakteristik alur sungai serta banjir yang
terjadi berdasarkan kondisi hidrotopografi, pengaruh gelombang pasut, transport sedimen dan
karakteristik tanah.
g. Melakukan analisa teknis terkait pengendalian banjir dan penanganan resiko daya rusak air
melalui simulasi pemodelan seperti HEC-RAS, Plaxis, GIS atau software lain yang setara
h. Menyusun alternatif pengaman tebing di dilokasi studi beserta matriks justifikasi teknisnya
i. Membuat detail desain berdasarkan alternatif yang dipilih berikut dengan RAB dan Dokumen
lelang lainnya
j. Menyusun dokumen lelang berikut dengan spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan
4
4
Sasaran pekerjaan DED Pembangunan Pengaman Tebing Sungai Indragiri Desa
Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi adalah untuk mendapatkan
perencanaan teknis bangunan prasarana pengaman tebing sungai Indragiri di desa
Kampung Baru Kecamatan Cerenti dan data yang tersedia dapat menjadi acuan akan
langkah-langkah tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan konstruksi untuk mengatasi
permasalahan banjir dan erosi pengamanan tebing sungai di daerah tersebut seperti
melindungi jalan nasional, pemukiman penduduk, perniagaan, dan fasilitas lain agar
masyarakat didaerah sekitar menjadi merasa aman.
5

Lingkup Kegiatan dalam mendukung Pekerjaan :

1. Persiapan dan evaluasi data identifikasi pendahuluan;


2. Inventarisasi kondisi bangunan dan tata air eksisiting;
3. Survei lapangan disertai analisa, perhitungan rinci, dan pemodelan
dengan software (minimal Hec-Ras dan GIS);
4. Survey sosial, ekonomi, kelembagaan, dan konsolidasi;
5. Menyusun alternatif-pengaman tebing
6. Alternative pengaman tebing harus memuat gambar desain rinci.
7. Penyusunan perencanaan alternative yang terpilih harus memuat :
1) Nota desain, perhitungan back up volume pekerjaan dan RAB;
01 02 03
05 06 07 08
09
10
11
17
18
19
20
2) Pembuatan gambar desain rinci
12 13 14 15 16
Sungai Perigi
21

22

23
3) Penyusunan spesifikasi teknis untuk pekerjaan konstruksi;
LEGENDA

24

26
27
28

29
25

4) Penyusunan pedoman manual operasi dan pemeliharaan;


30

31

32
33

34
Sun

35
gai

36
ENO
K

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM P rop insi : RIAU


DIREKTORAT JENDRAL SUMBER DAYA AIR
47 Kabup aten : I N D RAGIRI HILIR

48 BAGIAN Kecam atan : TAN AH MERAH

Kelu rah an/ Desa : KUALA ENOK

49 N o. Reg ister : -

P EKERJAAN
N o. Lem bar : -
D IREN CANAKAN

Juml ah Lem bar : -


D IP ERIKSA

D IKETAH U I/ D ISETUJUI
No. K ontrak
6
6
Ditinjau dari segi Geografi
Kuantan Singingi terletak
antara 0°00 - 1°00 LS dan
101°02 - 101°55 BT.
Dengan batas wilayah
sebagai berikut :
➢ Sebelah Utara :
Kabupaten Kampar dan
Kabupaten pelalawan
➢ Sebelah Selatan :
Provinsi Jambi
➢ Sebelah Barat : Provinsi
Sumatera barat
➢ Sebelah Timur :
Kabupaten Indragiri Hulu
7

Secara Administrasi Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi terbagi atas 15 (lima belas)
kecamatan. Pada Tabel dibawah ini dikemukakan nama-nama kecamatan dan ibukotanya
beserta luas area masing-masing kecamatan tersebut.

Sumber: Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka, 2021


8
Demografi Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan hasil Sensus Penduduk
8 (SP)
2020 pada tahun 2020 tercatat sebanyak 334.943 jiwa. Kec. yang paling banyak penduduknya
adalah kec. Kuantan Tengah yaitu 51.894 jiwa dan kecamatan yang paling sedikit penduduknya
adalah kecamatan Hulu Kuantan yaitu 9.252 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk kec. Cerenti
yaitu 15.560 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,99%.

Sumber: Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka, 2021


9
9
Iklim Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya adalah tropis dengan curah hujan pada
2020 berkisar antara 88,60 – 527,40 mm per bulan

Sumber: Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka, 2021


10
10
Berdasarkan lampiran V.29 Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 Lokasi studi masuk dalam
Wilayah Sungai Indragiri-Akuaman

Lokasi Studi :
Desa Kampung
Baru Timur Kec.
Cerenti Kab.
Kuantan Singingi
11
11
Secara Geologi Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi merupakan bagian dari cekungan
belakang busur (Back Arc Basin) dari busur pegunungan (Volkanik Arc) Sumatera yang
membujur mengikuti pola Sumatera dengan arah Barat Laut - Tenggara. Cekungan ini bagian
dari cekungan Sumatera Tengah yang tersusun atas batuan sedimen, batuan volkanik, batuan
malihan (metamorf), dan endapan permukaan (aluvial).

Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya didominasi oleh
jenis tanah Alluvial dan Podsolik. Tanah alluvial ini merupakan jenis tanah yang terbentuk dari
lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur.
Pembagian jenis tanah dilihat dari satuan lahan yang ditinjau dari jenis lapukan batuan yang
membentuk morfologi adalah sebagai berikut:
➢ Daerah aluvial sungai umumnya didominasi jenis tanah Tropoqueps, Troposaprits,
Tropohemist, dan Tropofibrits.
➢ Dataran volkanik (tuff masam) didominasi oleh jenis tanah Dystropepts, Kandiudults,
Kanhapludults, dan Paleudults.
➢ Dataran sedimen masih didominasi oleh jenis tanah Kandiudults, Kanhapludults, dan
Paleudults.
➢ Daerah perbukitan merupakan jenis campuran jenis tanah Tropoqueps dan jenis Kandiudults.
➢ Daerah pegunungan didominasi jenis tanah Dystropepts
A
12
Mengumpulkan
F.SP.01 - F.SP.03 data sekunder & 12
BAGAN ALIR PERENCANAAN literatur

Mulai
Menyusun kriteria
perencanaan
A.SP.01 - A.SP.03 Survey Lapangan
Mobilisasi Bangunan
Personil, Bahan & pelindung erosi

H.SP.01 G.SP.01 - G.SP.05

A.SD.26-A.SD.29

A.SD.19-A.SD.25
Personil Bahan Alat tidak sesuai
Cek
A.SD.01-A.SD.18

tidak sesuai
Cek J.SP.01 -
I.SP.01 - I.SP.05
Berita Acara Analisa data hasil
Inspeksi Studi Banding survey
sesuai

B.SP.01 - B.SP.09
Persiapan Pelaksanaan
dan Teranalis

tidak sesuai
B.SD.01 RMK tersusun Cek

sesuai

tidak disetujui Menyusun Laporan


Membahas Antara L.SP.01 - L.SP.10
Menyusun Draft desain pemecahan
masalah abrasi/ erosi

disetujui Laporan L.SD.01


Pertengaha
C.SP.01 - C.SP.13 K.SP.01 - K.SP.03
Menyusun Draft Laporan Pendahuluan

Cek tidak sesuai

Draft Laporan Pendahuluan C.SD.01


Membahas
draft sesuai

tidak disetujui
Membahas tidak disetujui disetuju

disetujui
Menyempurnakan
Perencanaan desain MSD.01 - M.SD.05
D.SP.01 - D.SP.03 Membuat laporan pemecah masalah abrasi/
Pendahuluan erosi

tidak disetujui
Laporan Desain
D.SD.01 Pendahuluan Penahan abrasi

tidak sesuai
Cek Cek

sesuai Lap. dan dok. Pembahasan sesuai


Berita Acara
draft lap. pendahuluan
Inspeksi B
A E.SD.01
13
B
13
Lanjutan ...BAGAN ALIR PERENCANAAN
N.SP.01 - N.SP.07
Menyusun
Draft Laporan Akhir

N SD.01 Draft

O.SP.01 - O.SP.04
tidak disetujui
Membahas

disetujui

Menyusun P.SP.01 - P.SP.05


Laporan Akhir

Laporan
P.SD.01
Akhir

tidak sesuai
Cek

sesuai Laporan dan Dok. Q.SP.01-Q.SP.08


Pembahasan Draft. Lap. Akhir

Menyusun
R.SP.01 - R.SP.05
Executive Summary

Laporan
R.SD.01 Executive
Summary

tidak sesuai
Cek

sesuai

Selesai
14
KEBUTUHAN DATA DAN SUMBER DATA 14

Jenis Data
Survey Inventarisasi Dan No. Pengumpulan Data
Sekunder Primer
Sumber
Identifikasi Kerusakan
Tebing Akibat Erosi A. Topografi, Batimetri dan Pengumpulan Data GIS
1 Peta Admnistrasi (Data Spasial) x BIG
2 Peta DEMNAS x BIG
3 Peta Geologi dan Hydrogeology x RTRW
Survey Pengukuran 4 Topografi x Survey
Topografi Dan Bathimetri 5 Bathimetri x Survey
6 Drone Mapping x Survey

B. Hidrologi, Hidrolika Sungai dan Hidrometri


1 Data Hujan x BWSS III
Survey Hidrologi Dan 2 Data Debit x BWSS III
Hidrometri 3 Data Kecepatan Arus x Survey
4 Pengukuran Pasang Surut x Survey
5 PH dan Kadar Garam x Survey
6 Kualitas Air x Survey

Survey Investigasi C. Survei Mekanika Tanah


Geologi/Mekanika Tanah 1 SPT (Bor Inti) x Survey & Labor
Dan Sediment Transport 2 DCP (Sondir) x Survey
3 Soil Properties (Hand Bordan Test Pit) x Survey & Labor
4 Geolistrik x Survey
5 Permeabilitas (Lapangan dan Labor) x Survey & Labor
Inventarisasi Data Dan 6 Sedimen Melayang dan Dasar x Survey & Labor
Survey Sosek dan
D. Lingkungan, Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan
Lingkungan 1 Data Lingkungan, Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan x x Survey
15
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Erosi/longsor tebing Sungai Indragiri di Desa Kampung Baru Timur Kec. Cerenti prioritas utama
dilakukan penanganan sepanjang +/- 500m.
2. Secara topografi lokasi studi berada pada tikungan luar meander sungai
Bagian Hilir

Bagian Hulu

Video
16
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Berdasarkan hasil Identifikasi


Dan Inventarisasi Dampak
Erosi Tebing S. Indragiri di
Desa Kampung Baru Timur, jika
tidak segera dilakukan
penangan akan merusak
bangunan dan prasarana
umum antara lain :
Taluk Kuantan 1. Rumah Penduduk sebanyak
21 Unit
2. Kantor Desa 1 Unit
Kantor Desa
Kampung Baru 3. Akan memutus Jalan
Provinsi (Taluk-Simp.
Japura), dimana jarak
terpendek tebing sungai
dengan As Jalan +/- 20m
17
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA TOPOGRAFI DAN BATHIMETRI 17

START

PERSIAPAN Tujuan adalah untuk memperoleh geometri


➢ Personil Pelaksanan
➢ Peralatan Survey dan morfologi wilayah studi
Orientasi Lapangan dan
Penentapan Titik
Referensi

Pemasangan Bench
Mark (BM)

PENGUKURAN

Pengamatan Matahari Kerangka Horizontal Kerangka Vertikal

Perhitungan
Pengamatan Matahari

Pengukuran Profil
Memanjang / Melintang
dan Detail

ANALISIS

Perhitungan Perhitungan Kerangka Perhitungan Kerangka


Perhitungan Titik Detail
Pengamatan Matahari Horizontal Vertikal

Cek Cek

LAPORAN PENGUKURAN · Gambar geometris sungai


DESKRIPSI Bench Mark · Profil memanjang dan Melintang
(BM) · Situasi Rencana Bangunan
18
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA TOPOGRAFI DAN BATHIMETRI 18

Kegatan Analisa Data TOPOGRAFI DAN BATHIMETRI


✓ Pengolahan Data Pengukuran (topografi dan bathimetri)
✓ Peta Plotting situasi rencana bangunan dan geometri sungai
✓ Plotting long section dan crosssection
✓ Analisa luasan catchmen area menggunakan peta DEMNAS dan ARCGIS

Drone Mapping GCP Foto Udara

Peta Situasi &


Kontur
Survey Topografi

Overlay
DEMNAS Dwg, shp, DEM
19
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA TOPOGRAFI DAN BATHIMETRI 19

PETA SITUASI Pengukuran topografi dan


bathimetri, pemasangan patok
BM dan CP dilakukan
sepanjang 5 Km, sedangkan
lokus perencanaan di Desa
Lokus Kampung Baru dengan
Lokasi Studi panjang daerah kritis +/-
Desa kampung baru 500m
Kec. Cerenti
20
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA TOPOGRAFI DAN BATHIMETRI 20

PETA SITUASI Berdasarkan hasil


Identifikasi Dan
Inventarisasi Dampak
Erosi Tebing S. Indragiri
di Desa Kampung Baru
Timur, jika tidak segera
dilakukan penangan
akan merusak
bangunan dan
prasarana umum antara
lain :
1. Rumah Penduduk
sebanyak 21 Unit
2. Kantor Desa 1 Unit
3. Akan memutus Jalan
Provinsi (Taluk-Simp.
Japura), dimana jarak
terpendek tebing
sungai dengan As
Jalan +/- 20m
21
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA TOPOGRAFI DAN BATHIMETRI 21

PETA SITUASI
Kampung Baru
+/- 500m
24
22
20
18
16
14
Reference Level : 10
12
Persamaan Level
Jarak / Distance
Elevasi
Groud Level

STA

Berdasarkan Hasil Bathimetri Kemiringan (i) Dasar Sungai 0.0002

p max : 30.96
p nor : 24.30
p min : 21.60 MA Banjir : 30.96

MA Normal : 24.30
MA Surut : 21.60

Typical Cross Section Lokus Perencanaan (Tititk Rawan Erosi Tebing)


22
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA TOPOGRAFI DAN BATHIMETRI 22

DAFTAR NAMA BM
KOORDINAT UTM
NOMOR NO.BM ELEVASI
TIMUR (X) UTARA (Y)
1 BM.01 817781.66 9942822.46 33.35
2 BM.02 818249.42 9943302.55 32.72
3 BM.03 818593.07 9944932.69 36.951
4 BM.04 819236.21 9943435.13 31.99
5 BM.05 819045.46 9942409.65 30.41
6 BM.06 817976.99 9942728.55 32.33
7 BM.07 818965.05 9944559.14 309.84
8 BM.08 818513.74 9943196.53 30.65
9 BM.09 819086.61 9943545.79 31.25
10 BM.10 8188822.11 9942378.02 31.03

DAFTAR NAMA CP
KOORDINAT UTM
NOMOR NO.CP ELEVASI
TIMUR (X) UTARA (Y)
1 CP.01 817775.20 9942813.22 33.21
2 CP.02 817788.50 9942832.31 33.22
3 CP.03 818238.49 9943294.28 33.43
4 CP.04 818265.13 9943303.82 33.05
5 CP.05 818599.55 9944917.25 37.89
6 CP.06 819262.45 9943475.89 36.38
7 CP.07 819233.08 9943420.34 31.78
8 CP.08 819262.45 9943475.89 36.38
9 CP.09 819037.47 8942421.5 30.34
10 CP.10 819046.18 9942395.55 31.61
11 CP.11 817987.07 994743.98 32.74
12 CP.12 817962.09 9942710.88 31.90
13 CP.13 818972.20 9944548.85 30.51
14 CP.14 818956.27 9944568.82 30.95
15 CP.15 818474.02 9943128.42 32.34
16 CP.16 818563.8 9943196.81 32.24
17 CP.17 818265.13 9943303.82 33.05
18 CP.18 819089.31 9943557.76 31.21
19 CP.19 818820.02 9942390.26 31.07
20 CP.20 818825.69 9942366.43 30.96
23
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 23

Kegatan Survey Dan Analisa Data KECEPATAN ARUS START

PERSIAPAN
· Personil Pelaksana
· Peralatan yang digunakan
· Tabel/Form Pencatatan

· Orientasi Lapangan
· Penyiapan Alat-alat Ukur
· Pemasangan Papan Duga Air

Pengukuran Kecepatan Arus Pengambilan Sampel


Pengamatan Pasang Surut
Sedimen & Kualitas Air

Pengujian di
Laboratorium
Untuk Kedalaman < 2 m Untuk Kedalaman > 2 m
dilakukan dengan cara digunakan perahu dan
merawas bandul

Analisis Data

LAPORAN HIDROLOGI &


HIDROMETRI

Check & Mutual Check


24
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 24

Kegatan Survey Dan Analisa Data KECEPATAN ARUS

UKURAN ALIRAN PENGUKURAN ALIRAN


PENGUKURAN ALIRAN PENGUKURAN ALIRAN
No. Pengukuran 02
PENGUKURAN ALIRAN
No. Pengukuran 03
No. Pengukuran 01

No. Pengukuran 03
Nana Sungai INDRAG IRI Tempat DES A KAMP UNG BARU CIRENTI N : 0° 30' 1,206" Nana Sungai INDRAG IRI Tempat DES A KAMP UNG BARU CIRENTI N : 0° 30" 57,156"
Nana Sungai

ukuran 01
Tanggal

Lebar
INDRAG IRI

19 5 . 0 0
09- 05- 2021

Luas 450.000
Tempat

Nama Pengukur

Kecepatan
DES A KAMP UNG BARU CIRENTI

EEK HARMEN . CS

0.945 ma 2.72
No. Pengukuran 02
Debit
N : 0° 29' 51,944"

E : 101° 51' 43,305"

378.700 m3/det
Tanggal
Lebar
378 378.7
13 4 . 0 0
09- 05- 2021
Luas 296.440
Nama Pengukur
Kecepatan
EEK HARMEN . CS
0.954 ma 2.70 Debit
E : 101° 51' 33,913"
376.400
Tanggal

m3/det Lebar 17 0 . 0 0
09- 05- 2021
Luas 3 8 4 . 16 0
Nama Pengukur
Kecepatan
EEK HARMEN . CS
0.954 ma 2.72 Debit
E : 101° 51" 58,917"
375.820 m3/det
Cara 0.2,0.8 Jumlah Vert 15 Perub. MA 0.04 Waktu 80 Menit Cara 0.2,0.8 Jumlah Vert 18 Perub. MA 0.01 Waktu 85 Menit
Cara 0.2,0.8 Jumlah Vert 21 Perub. MA 0.03 Waktu 85 Menit

na
patSungai
DES AINDRAG IRI BARU CIRENTITempat
N : 0°DES A KAMP UNG BARU CIRENTI Jenis Alat CM No. Alat 90020 No. Kincir 1- 5 5 3 8 6 Jenis Alat CM
N : 0° 30" 57,156"
No. Alat 90020 No. Kincir 1- 5 5 3 8 6

NKAMP UNG 30' 1,206"


Jenis Alat CM No. Alat 90020 No. Kincir 1- 5 5 3 8 6
NTI : 0° 29' 51,944"
Rumus Kecepatan n < 0.35 V= 0.2359 n+ 0 . 0 2 15 l/ de t
Rumus Kecepatan n < 0.35 V= 0.2359 n+ 0 . 0 2 15 l/ de t Rumus Kecepatan n < 0.35 V= 0.2359 n+ 0 . 0 2 15 l/ de t

n> 0.35 V= 0 . 2 6 13 n+ 0 . 0 0 2 6 l/ de t n> 0.35 V= 0 . 2 6 13 n+ 0 . 0 0 2 6 l/ de t


ggal
ma 051'
Pengukur E : 101°
EEK9 -43,305"
0HARMEN
5 - 2 0 2 1 . CS
Alat digunakan sejak tahun
n> 0.35 V= 0 . 2 6 13 n+ 0 . 0 0 2 6 l/ de t
Kalibrasi terakhir tangga
NamaEPengukur
Alat digunakan sejak tahun EEK HARMEN . CS
: 101° 51' 33,913" Kalibrasi terakhir tangga Alat digunakan sejak tahun E : 101° 51" 58,917" Kalibrasi terakhir tangga
PEMBACAAN MUKA AIR Waktu putaran sebelum penguk. 100 detik PEMBACAAN MUKA AIR Waktu putaran sebelum penguk. 100 detik
PEMBACAAN MUKA AIR Waktu putaran sebelum penguk. 100 detik Waktu Grafik Disumur Sungai Waktu putaran sesudah penguk. 100 detik Waktu Grafik Disumur Sungai Waktu putaran sesudah penguk. 100 detik

ar Debit
epatan
Waktu
17 00.3.097085 .47 0 0Luas
Grafik Disumur Sungai
3 824. 7. 16
ma m3/det 0 378.7
0378 Kecepatan 3 7 60. 4. 90504
Debit
Waktu putaran sesudah penguk.

Metoda pengukuran :
100

perahu, cable way


detik
Metoda pengukuran :
ma
m3/det 2 . 7 2
perahu, cable way

moving boat, dari jembatan


Debit 375.820
Metoda pengukuran : perahu, cable way
moving boat, dari jembatan
m3/det
moving boat, dari jembatan
9 . 10 mulai 2.68 Peralatan pengukuran : Sounding real, 14 . 0 0 mulai 2.71 Peralatan pengukuran : Sounding real,

0.2,0.8
a Waktu
Perub. MA 8 5 Jumlah
15 . 2 0
. 0 4Vert
0 Menit
mulai 2.70 Peralatan pengukuran :

S ounde r
Sounding real,

Ta g line , stop wa tc h , perahu,


18Waktu Perub.8MA
0 S ounde r
0.01
Menit
Ta g line , stop wa tc h , perahu,

sounding reel, handline, sonic sounder, cable car


Waktu S ounde r
85
Ta g line , stop wa tc h , perahu,

sounding reel, handline, sonic sounder, cable car


Menit
sounding reel, handline, sonic sounder, cable car Winch cable Winch cable
Winch cable
1-9505 03 2
is Alat
16 . 4 58 60Selesai CM 2.73 No. Kincir No. Alat
1- 5 5 3 8 69 0 0 2 0
10 . 3 0 Selesai 2.72
Tempat Pengukuran No. Kincir
15 . 2 5 Selesai
1- 5 5 3 8 6
2.72
Tempat Pengukuran
Tempat Pengukuran Rata- rata 2.70 0 m dihilir / di hulu sta siun Rata- rata 2.72 0 m dihilir / di hulu sta siun
Rata- rata 2.72 0 m dihilir / di hulu sta siun Koreksi 0 m dihilir/dihulu je mba ta n Koreksi 0 m dihilir/dihulu je mba ta n

3 5 9Kecepatan
musKoreksi n + n0<. 0 2 150 . 3l/5de t V =
MA. Rata- rata
0
Lurusan pos
m dihilir/dihulu je mba ta n
0.2359
MA. Rata- rata
n+ Lurusan pos
0 . 0 2 15 l/ de t MA. Rata- rata Lurusan pos

Keadaan saat pengukuran Baik. Keadaan saat pengukuran Baik.

Keadaan saat pengukuran Baik. Cuaca Ce ra h Suhu udara Suhu air Cuaca Ce ra h Suhu udara Suhu air

Cuaca Ce ra h Suhu udara Suhu air Nol Peiskal : tetap, berubah naik / turun m sejak tanggal Nol Peiskal : tetap, berubah naik / turun m sejak tanggal

Nol Peiskal : tetap, berubah naik / turun m sejak tanggal Tinggi lumpur dalam sumur : m dibilas ? Tinggi lumpur dalam sumur : m dibilas ?

6 13
Tinggi lumpur dalam sumur :
n + n0 >. 0 0 2 60 . 3l/5de t V =
m dibilas ?
Kondisi Lokasi0 . 2 6 13 n+ 0 . 0 0 2 6 l/ de t Kondisi Lokasi
Kondisi Lokasi a. Aliran : la mine r , turbulen, pengaruh back water, a. Aliran : la mine r , turbulen, pengaruh back water,

b Kemiringan MA m/ m bentuk penampang b Kemiringan MA m/ m bentuk penampang

digunakan Kalibrasi terakhir tangga


a. Aliran : la mine r , turbulen, pengaruh back water,

b sejak tahun
Kemiringan MA m/ m bentuk penampang c.
d.
Material dasar
Section control/channal control
P a sir
m,
Kalibrasi terakhir tangga
Material tebing
dihilir stasiun, material control
TANAH c.
d.
Material dasar
Section control/channal control
P a sir
m,
Material tebing
dihilir stasiun, material control
TANAH

c. Material dasar P a sir Material tebing TANAH


100 detik
PEMBACAAN MUKApenguk.
AIR
d. Section control/channal control m, dihilir stasiun, material control e. Tinggi aliran m aliran melimpah pada MA m e. Tinggi aliran m aliran melimpah pada MA m

e. Tinggi aliran Waktu putaran sebelumm aliran melimpah pada MA m Catatan : 100 Waktudetik
putaran sebelum penguk. Catatan :
100 detik
Catatan :
100 detik
Dihitung : Eek Harmen,ST Tanggal : 12 - 05 - 2021 Diperiksa : Hariyanto,ST Tanggal : 14 - 05 - 2021 Dihitung : Eek Harmen,ST Tanggal : 12 - 05 - 2021 Diperiksa : Hariyanto,ST Tanggal : 14 - 05 - 2021 Dihitung : Eek Harmen,ST Tanggal : 12 - 05 - 2021 Diperiksa : Hariyanto,ST Tanggal : 14 - 05 - 2021
25
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 25

START

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri:


q Data hujan tiap stasiun
q
q
Luas daerah tangkapan
Data Sedimen
- Pengolahan Statistik Data Hujan
- Banjir Rancangan dan Penelusuran Banjir
Uji Konsistensi

Hujan Titik (Point Rainfall)


Data Hujan Data Hujan &
Data Debit > Data Debit Data Debit
Panjang & Data Data Karak-
20 thn (10 – 20) thn (4 – 20) thn
Debit (1-3) thn teristik Basin
Hujan Rerata Daerah
(Area Rainfall)

Cara Cara Cara Banjir Debit Alur Cara Regresi


Hujan Maksimum yang Empiris Matematis diatas Penuh q IOH Cara Empiris Cara Rational
Analisa Statistik (Cs dan Ck)
mungkin terjadi (PMP) ambang q GAMA1
(POT)
Unit
Hujan Rancangan Kalibrasi q Weduwen
Hydrograf Hidrograf
q Hasper
Satuan (SCS)
q Melcior
Tidak
Data diper-
panjang
Uji Kesesuaian
Distribusi Frekuensi
BANJIR RATA-RATA TAHUNAN (Q)

Ya
Analisa Frekuensi Probabilitas Banjir
Distribusi Hujan Jam-jaman Regional

Analisa Frekuensi Probabilitas


Gumbel, Log Pearson, Log Normal
Analisa Debit Banjir Rencana
BANDINGKAN DENGAN CARA
PERHITUNGAN LANNYA

LAPORAN HIDROLOGI
& HIDROMETRI
DEBIT BANJIR RENCANA (QT)

SELESAI

Bagan Alir Analisa Hidrologi Bagan Perhitungan Debit Banjir Rencana


26
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 26

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri:-


DATA UTAMA SUNGAI INDRAGIRI

NO BAGIAN SUNGAI INDRAGIRI

1 Panjang Sungai 645 km'


2 Luas Catchment area (CA) 16.268 km²
a.Catchment Area yang berada di Prop.Riau 8.809 km²
b.Catchment Area yang berada di Prop.Sumatera Barat 7.459 km²
a.Catchment Area yang berada di Prop.Sumatera Utara - km²
3 Panjang Sungai yang dapat dilayari 350 km'
4 Debit sungai
a.Q Maximum 2.760 m³/dt
b.Q Minimum 65 m³/dt
c.Q Normal 500 - 700 m³/dt
5 Jarak / Panjang Daerah Aliran
a.Up Stream ( Hulu ) 204 km'
b.Midle Stream ( Tengah ) 221 km'
c.Down Stream ( Hilir ) 220 km'
6 Kemiringan Dasar Sungai ( i )
a. i Up Stream ( Hulu ) 0.00154
b. i Midle Stream ( Tengah ) 0.00021
c. i Down Stream ( Hilir ) 0.00005

Sumber : Pola WS Indragiri Akuaman


Wilayah Sungai Indragiri-Akuaman memiliki luas 25.270Km2. Berdasarkan data Pola WS Indragiri
Akuaman, luas DAS Indragiri sendiri adalah 16.268 Km² dengan panjang sungai 645 Km dan debit :
a. Q Maximum 2.760 m³/dt
b. Q Minimum 65 m³/dt
c. Q Normal 500 - 700 m³/dt
Titik lokasi studi, berada pada Segmen Tengah (Midle Stream) Sungai Indragiri tepatnya di Desa
Kampung Baru, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas Catchment Area adalah
9.053 Km2.
27
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 27

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri:


Berdasarkan Bagan Kagan
yang ada di Balai Wilayah
Sungai Sumatera III, stasiun
yang mempengaruhi lokasi
kajian adalah terdapat 3
stasiun, yaitu Sth Lubuk
Kebun, Sth Sentajo dan Sth
Lubuk Ramo

Sedangkan Stasiun Duga Air


(AWLR) yang terdekat dengan
lokasi adalah Stasiun AWLR
Pulau Berhala

CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM
STA LUBUK RAMO STA BATU SENTAJO STA BATU LUBUK RAMO
180 120 120
160
100 100
140
Curah Hujan (mm)

Curah Hujan (mm)


Curah Hujan (mm)

120 80 80
100
60 60
80
60 40 40
40
20 20
20
0 0 0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Tahun Pencatatan Tahun Pencatatan Tahun Pencatatan


28
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 28

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Uji Konsistensi Data


Uji Konsistensi Data dengan Uji Konsistensi Data dengan
Double Mass Curve metode RAPS
Grafik Kepanggahan Stasiun Lubuk Kebun No Tahun Hujan Sk* Dy2 Sk** ABS Sk**
2000 1 2011 400.0 287.580 8270.226 2.746 2.746
2 2012 170.0 345.160 331.546 3.296 3.296
Rata-Rata Kumulatif Curah Hujan Stasiun Referensi

R² = 0.9886

3 2013 78.5 311.240 115.057 2.972 2.972


1500
4 2014 78.5 277.320 115.057 2.648 2.648
5 2015 85.0 249.900 75.186 2.386 2.386
Sta. Sentajo (mm)

1000 6 2016 85.0 222.480 75.186 2.124 2.124


7 2017 13.0 123.060 988.434 1.175 1.175
8 2018 14.0 24.640 968.650 0.235 0.235
500 9 2019 100.0 12.220 15.426 0.117 0.117
10 2020 100.2 0.000 14.933 0.000 0.000
Jumlah 1124.2 10969.698
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Rerata 112.42
Rata-Rata Kumulatif Curah Hujan Sta. Lubuk Kebun (mm)

n= 10
Grafik Kepanggahan Stasiun Sentajo Sk**maks = 3.296
3000
Sk**min = 0.000
R² = 0.9894
Rata-Rata Kumulatif Curah Hujan Stasiun Referensi

2500
Q= 3.296
R= 3.296
2000 R/n1/2 = 1.042 < R/n1/2 tabel 95 % = 1.28 OK
Sta. Lubuk Ramo (mm)

1500 Memperhatikan gambar kurva doubel mass dan Metode RAPS,


1000
tampak bahwa semua titik di stasiun curah hujan berada dalam
satu garis lurus dan tidak nampak adanya penyimpangan yang
500
signifikan pada garis tersebut. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 bahwa data hujan pada ketiga stasiun (Lubuk Kebun, Sentajo dan
Rata-Rata Kumulatif Curah Hujan Sta. Lubuk Kebun (mm)
Lubuk Ramo) panggah atau konsisten.
29
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 29

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Analisa Distribusi Frekuensi


Tabel Curah Hujan Harian Maksimum Rata-Rata 2. Menentukan Distribusi (Sebaran) Curah Hujan
A. Perhitungan Parameter Statistik
Curah Hujan Harian Maksimum Curah Hujan Harian
No. Tahun Perhitungan Parameter Statistik dilakukan sebelum perhitungan dispersi.
Sta. Lubuk Kebun Sta. Sentajo Sta. Lubuk Ramo Maksimum Rata-Rata
Tabel 2 : Parameter Statistik curah hujan maksimum Normal dan Gumbel
1 2011 400.0 98.0 315.0 166.0
2 2012 170.0 97.4 213.0 89.1 No Tahun R maks X -Xbar (X-Xbar)2 (X - Xbar)3 (X - Xbar)4
1 2011 166.00 102.69 10545.24 1082890.30 111202004.40
3 2013 78.5 83.0 44.8 53.8
2 2012 89.13 25.82 666.84 17220.15 444681.65
4 2014 78.5 71.0 78.3 49.8 3 2013 53.83 -9.48 89.81 -851.07 8065.34
5 2015 85.0 93.5 74.0 59.5 4 2014 49.83 -13.48 181.62 -2447.64 32986.02
6 2016 85.0 85.0 90.0 56.7 5 2015 59.50 -3.81 14.52 -55.31 210.72
7 2017 13.0 19.0 18.0 10.7 6 2016 56.67 -6.64 44.13 -293.20 1947.80
7 2017 10.67 -52.64 2771.32 -145891.55 7680217.56
8 2018 14.0 21.0 15.0 11.7
8 2018 11.67 -51.64 2667.03 -137734.52 7113069.71
9 2019 100.0 91.6 128.5 63.9
10 2020 100.2 115.6 Analisa
110.0 Hidrologi71.9
9 2019 63.87 0.56 0.31 0.17 0.10
10 2020 71.93 8.62 74.36 641.25 5529.69
jumlah 633.1 - 17055.18 813478.58 126488712.98
1. Data-data yang dibutuhkan :
R rata-rata 63.31

1. Luas DAS = 9,053.0 Km2 Tabel 3: Parameter Statistik Logaritma curah hujan maksimum Log Normal dan Log Pearson 3
2. Panjang Sungai = 219.56 Km = 219560 m No tahun X Log X Log Xi - Log Xrt (Log Xi - Log Xrt)2 (Log Xi - Log Xrt)3 (Log Xi - Log Xrt)4
3. Elevasi Aliran Tertinggi = + 362.82 m 1 2011 166 2.2201 0.5317 0.2827 0.1503 0.0799
2 2012 89.1333 1.9500 0.2617 0.0685 0.0179 0.0047
4. Elevasi Aliran Terendah = + 24.7 m
3 2013 53.8333 1.7311 0.0427 0.0018 0.0001 0.0000
5. Panjang Sungai Efektif = 197.60 Km 4 2014 49.8333 1.6975 0.0091 0.0001 0.0000 0.0000
6. Beda Elevasi = 338.122 m = 0.338 km 5 2015 59.5 1.7745 0.0861 0.0074 0.0006 0.0001
7. Kemiringan Aliran = 0.00154 6 2016 56.6667 1.7533 0.0650 0.0042 0.0003 0.0000
7 2017 10.6667 1.0280 -0.6603 0.4361 -0.2879 0.1901
8 2018 11.6667 1.0669 -0.6214 0.3862 -0.2400 0.1491
Tabel 1 : curah hujan Maksimum Rata-rata :
9 2019 63.8667 1.8053 0.1169 0.0137 0.0016 0.0002
10 2020 71.9333 1.8569 0.1686 0.0284 0.0048 0.0008
No Curah hujan Maksimum Rata-Rata (mm) Jumlah 633.1 16.8837 0.0000 1.2291 -0.3523 0.4250
tahun
Stasiun Lubuk Kebun, Sentajo, Lubuk Ramo R rata-rata 63.31 1.6884
1 2011 166.00 166.0000
2 2012 89.13 89.1333 Tabel 4 : Hasil Perhitungan Dispersi
3 2013 53.83 53.8333 Hasil Dispersi
4 2014 49.83 49.8333 No Dispersi
Parameter Statistik Parameter Statistik Logaritma
5 2015 59.50 59.5000 1 Sd 43.53 0.37
6 2016 56.67 56.6667 2 Cs 1.37 -0.97
7 2017 10.67 10.6667 3 Ck 6.99 4.52
8 2018 11.67 11.6667 4 Cv 0.69 0.22
9 2019 63.87 63.8667
10 2020 71.93 71.9333
N= 10 ∑R= 633.100
30
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 30

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Analisa Distribusi Frekuensi


Tabel 10 : Parameter Pemilihan Jenis Distribusi Sebaran Curah Hujan C. Pengujian Kecocokan Sebaran

No Jenis Syarat Hasil Perhitungan Keterangan Uji Sebaran Chi Kuadrat (Chi Squart test)
Cs @ 0 1.3696 Tidak Mendekati digunakan persamaan sebagai berikut:
1 Distribusi Normal K = 1+ 3,322 log n = 4.322
Ck @ 3 6.9887 Tidak Mendekati
Cs @ 1,1396 1.3696 Mendekati DK = K - (P+1) = 1.32
2 Distribusi Gumbel Tipe I
Ck @ 5,4002 6.9887 Tidak Mendekati Ei = n/K = 2.31374
Cv @ 0 0.2189 Tidak Mendekati ΔX = ( Xmaks-Xmin ) / K -1 = 0.21833
3 Distribusi Log Normal
Cs ~ 3Cv+Cv3= 0,4675 0.6671 Tidak Mendekati Xawal = Xmin - (0,5*ΔX) = 0.91886
Tidak Masuk Dalam Syarat Xakhir = Xmaks + (0,5*ΔX) = 1.64416
4 Distribusi Log Person Tipe III
Ketiga Distribusi Diatas
Tabel 11 : Uji Sebaran Chi Kuadrat
Tabel 9 : Rekapitulasi Curah Hujan Rancangan Distribusi Sebaran Curah Hujan
Jumlah Data
No Kemungkinan ( Oi-Ei )^2 (( Oi-Ei )^2)/Ei
Ei Oi
Periode (th) Gumbel Tipe I Log Person Tipe III Log Normal Normal
1 0.9189 <X< 1.1372 2.31374 1 1.7259223 0.7459
2 57.410 55.873 47.565 63.310
2 1.1372 <X< 1.3555 2.31374 2 0.0984351 0.0425
5 109.368 98.507 98.978 99.877
3 1.3555 <X< 1.5739 2.31374 1 1.7259223 0.7459
10 143.763 128.034 147.346 119.031
4 1.5739 <X< 1.7922 2.31374 5 7.2159732 3.1187
20 176.770 147.095 206.244 134.702
5 1.7922 <X< 2.0105 2.31374 1 1.7259223 0.7459
25 187.235 157.658 225.135 137.662 Jumlah 10 5.3991
50 219.481 176.219 303.987 152.550 Chi-Square Hitung (Xh^2) = 5.3991
100 251.488 191.951 400.997 164.739 n = 10
α = 2.5%
K = 4.322
Untuk perhitungan selanjutnya, curah hujan rencana DK = 1.322
Chi-Square Kritis = 7.3780
digunakan adalah curah hujan rencana hasil hitungan (Xh^2) < (Xh^2 cr) 5.3991 < 7.3780 oke..!!

yang memiliki Dhit dan chit paling kecil di antara kelima


metode di atas yaitu Metode Log Pearson - III.
31
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 31

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Analisa Distribusi Hujan Jam Jaman


Pola Distribusi Hujan Jam-jaman di lokasi studi selama 24 jam
Tabel 12 : Perhitungan Intensitas Curah Hujan
t R 24
dimana : (Jam) R2 R5 R10 R20 R25 R50 R100
RT = intensitas hujan pada durasi t jam 55.8735 98.5075 128.0341 147.0950 157.6579 176.2187 191.9513
1 19.3703 34.1506 44.3869 50.9950 54.6569 61.0916 66.5458
(mm/jam) 2 12.2025 21.5136 27.9620 32.1248 34.4317 38.4853 41.9212
R24 = curah hujan harian maksimum 3 9.3122 16.4179 21.3390 24.5158 26.2763 29.3698 31.9919
4 7.6871 13.5527 17.6150 20.2374 21.6906 24.2442 26.4087
(mm) 6.6245 11.6794 15.1801 17.4400 18.6924 20.8930 22.7583
5
T = durasi hujan (jam) ; t = durasi 6 5.8663 10.3426 13.4427 15.4440 16.5530 18.5018 20.1536
hujan rencana 7 5.2934 9.3325 12.1299 13.9357 14.9364 16.6949 18.1854
8 4.8426 8.5377 11.0967 12.7487 13.6642 15.2729 16.6365
9 4.4769 7.8929 10.2587 11.7860 12.6323 14.1195 15.3801
10 4.1732 7.3575 9.5629 10.9865 11.7755 13.1618 14.3369
Curah Hujan Rancangan Maksimum 3.9163 6.9046 8.9741 10.3102 11.0505 12.3515 13.4542
11
yang Digunakan di Lokasi Studi 12 3.6956 6.5155 8.4684 9.7291 10.4278 11.6554 12.6960
13 3.5035 6.1769 8.0283 9.2236 9.8859 11.0498 12.0363
Periode (Tr) Curah Hujan Rancangan (Rt) 15 3.1847 5.6148 7.2978 8.3843 8.9864 10.0443 10.9411
2 55.873 16 3.0506 5.3784 6.9905 8.0312 8.6079 9.6213 10.4803
17 2.9298 5.1653 6.7136 7.7131 8.2670 9.2402 10.0652
5 98.507
18 2.8202 4.9722 6.4626 7.4247 7.9579 8.8947 9.6889
10 128.034 19 2.7204 4.7962 6.2338 7.1618 7.6761 8.5798 9.3458
20 147.095 20 2.6289 4.6350 6.0242 6.9211 7.4181 8.2914 9.0317
25 157.658 21 2.5448 4.4866 5.8314 6.6996 7.1807 8.0261 8.7426
50 176.219 22 2.4671 4.3496 5.6534 6.4950 6.9614 7.7810 8.4756
23 2.3951 4.2226 5.4883 6.3053 6.7581 7.5538 8.2281
100 191.951
24 2.3281 4.1045 5.3348 6.1290 6.5691 7.3424 7.9980
32
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 32

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Analisa Debit Banjir Rancangan


Metode Rasional
Q p = 0,278 C I A Perhitungan Koefisien limpasan jenis penutup tanah
dengan : DAS INDRAGIRI
Tata Guna Lahan Coef Limpasan, C Luas, A Km2 CxA C Komp
Qp = Debit puncak banjir (m3/det)
(1) (2) (3) (4)=(2) x (3) (5)=∑(4)/∑(3)
C = koefisien limpasan (dimensionless) Hutan Alam 0.15 3598 539.70
Hutan Lahan Kering 0.15 1496 224.44
A = luas daerah pengaliran atau catchment area (km2)
Permukiman Padat 0.6 58 34.60
0.16
I = intensitas hujan selama waktu konsentrasi/durasi hujan Sawah 0.15 654 98.12
Semak Belukar 0.07 1754 122.77
(mm/jam) Ladang 0.3 1493 447.82
Jumlah 9053 1467.44
L0,8 x (S + 1)0,7 Lc
t co = o t cc =
441 x S0o,5 V x 3600

Tabel 13 : Perhitungan Debit Metode Rasional

Periode Ulang A R24 L H V t I


No 2
C Q
tahun km mm km km km/jam jam mm/jam
1 2 9053 55.873 219.56 0.338 0.16 0.1711 50.9936 1.4086 567.22
2 5 9053 98.507 219.56 0.338 0.16 0.1711 50.9936 2.4834 1000.03
3 10 9053 128.034 219.56 0.338 0.16 0.1711 50.9936 3.2278 1299.78
4 20 9053 147.095 219.56 0.338 0.16 0.1711 50.9936 3.7084 1493.28
5 25 9053 157.658 219.56 0.338 0.16 0.1711 50.9936 3.9747 1600.51
6 50 9053 176.219 219.56 0.338 0.16 0.1711 50.9936 4.4426 1788.94
7 100 9053 191.951 219.56 0.338 0.16 0.1711 50.9936 4.8392 1948.65
33
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 33

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Analisa Debit Banjir Rancangan


Metode Der Weduwen
dimana :
Qn = debit rancangan (m3/dt) dengan kala ulang n tahun
Qn n.A Rn = curah hujan rancangan (mm/hari) periode ulang n tahun
= koefisien limpasan air hujan
β = koefisien pengurangan luas untuk curah hujan di daerah
aliran sungai
qn = luasan curah hujan (m3/dt.km2)
A = luas DAS
t = lamanya hujan, jam
L = panjang sungai, km
I = kemiringan sungai

Tabel 15 : Perhitungan Debit Metode Wedwen

No Periode Rn (mm) 3
Q (m /dt)
1 2 55.873 597.2948
2 5 98.507 1053.0581
3 10 128.034 1368.7010
4 20 147.095 1572.4654
5 25 157.658 1685.3839
6 50 176.219 1883.8013
7 100 191.951 2051.9850
34
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 34

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Analisa Debit Banjir Rancangan

Tabel 17 : Rekapitulasi Debit Banjir Rencana


Rekapitulasi Debit Banjir Rencana
Periode Ulang Rasional Weduwen
2 567.2166 597.2948
5 1000.0288 1053.0581
10 1299.7768 1368.7010
20 1493.2801 1572.4654
25 1600.5124 1685.3839
50 1788.9380 1883.8013
100 1948.6524 2051.9850

Metode Rasional tidak bisa digunakan karena efektif pada luas DAS < 5000Ha

Metode Weduwen digunakan karena hasil debit banjirnya mendekati metode rasional

Hasil dari Weduwen bisa digunakan sebagai pembanding dalam perhitungan Hidrograf Metode Gamma I
35
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 35

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Hidrograf Banjir Rancangan

Metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I


Hidrograf satuan sintetis Gama I dikembangkan
oleh Sri Harto (1993) berdasar perilaku hidrlogis
30 DAS di Pulau Jawa. Meskipun diturunkan dari
data DAS di Pulau Jawa, ternyata hidrograf
satuan sintetis Gama I berfungsi baik untuk
berbagai daerah lain di Indonesia.
Variabel Pokok dalam HSS Gamma I :
Q1 = Qp e –(t-tp)/K 1. Waktu puncak HSS Gama I (TR)

dengan: TR = 0.43 (
L
)3 + 1.0665 SIM + 1.2775
100.SF
Q1 : debit pada jam ke t (m3/d)
Qp : debit puncak (m3/d) 2. Waktu dasar (TB)
TB = 27.4132 Tr0.1457 S-0.0986 SN0.7344 RUA0.2574
t : waktu dari saat terjadinya debit puncak (jam)
K : koefisien tampungan 3. Debit puncak banjir (QP)
QP = 0.1836 A0.5886 Tr-0.4008 JN0.2381

4. Koefisien resesi
K/C = 0.5617 A0.1798 S-0.1446 SF-1.0897 D0.0452

5. Aliran dasar
QB = 0,4715 A0,6444 D0,943
36
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 36

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Metode Hidrograf Banjir Rancangan

Metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I


Rekapitulasi Hidrograf Banjir Rancangan Debit Maximum Banjir Rancangan
Metode
Tabel HSSHidrograf
27 : Rekapitulasi Gamma I Rancangan
Banjir Metode HSS Gamma I
Periode Ulang
t (jam) Grafik Hidrograf Banjir Sungai Indragiri
2 5 10 20 25 50 100
0 5.6760 5.6760 5.6760 5.6760 5.6760 5.6760 5.6760 2000.0
1 -72.4918 325.6143 714.4712 975.6895 1167.6779 1462.0171 1754.5232
2 -49.6362 232.0670 507.2253 692.0656 827.9181 1036.1949 1243.1746 1800.0
3 -33.4633 165.8721 360.5764 491.3709 587.5013 734.8797 881.3402
4 -22.0193 119.0321 256.8065 349.3577 417.3804 521.6665 625.3032 1600.0
5 -13.9214 85.8877 183.3780 248.8680 297.0014 370.7951 444.1293
6 -8.1913 62.4345 131.4194 177.7607 211.8202 264.0373 315.9291 1400.0
7 -4.1366 45.8388 94.6531 127.4445 151.5454 188.4946 225.2137
2
8 -1.2675 34.0955 68.6369 91.8404 108.8944 135.0399 161.0227 1200.0
9 0.7628 25.7859 50.2277 66.6467 78.7142 97.2150 115.6006

Qp (m3/det)
5
10 2.1994 19.9059 37.2011 48.8194 57.3584 70.4498 83.4596
1000.0 10
11 3.2159 15.7452 27.9835 36.2046 42.2469 51.5105 60.7163
12 3.9352 12.8011 21.4609 27.2783 31.5539 38.1088 44.6230 20
800.0
13 4.4442 10.7178 16.8456 20.9620 23.9874 28.6258 33.2352
25
14 4.8044 9.2436 13.5797 16.4925 18.6333 21.9154 25.1771
15 5.0593 8.2005 11.2687 13.3298 14.8447 17.1672 19.4752 600.0 50
16 5.2396 7.4624 9.6335 11.0919 12.1639 13.8073 15.4404
100
17 5.3672 6.9401 8.4763 9.5084 10.2669 11.4298 12.5854 400.0
18 5.4575 6.5705 7.6576 8.3878 8.9246 9.7474 10.5652
19 5.5214 6.3089 7.0782 7.5949 7.9747 8.5570 9.1356 200.0
20 5.5666 6.1239 6.6682 7.0339 7.3026 7.7146 8.1241
21 5.5986 5.9929 6.3781 6.6368 6.8270 7.1186 7.4083 0.0
22 5.6212 5.9003 6.1728 6.3559 6.4905 6.6968 6.9018 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
23 5.6373 5.8347 6.0276 6.1571 6.2523 6.3983 6.5434 t (jam)
24 5.6486 5.7883 5.9248 6.0165 6.0838 6.1871 6.2898
37
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 37

Analisa Hidrologi Dan Hidrometri : Metode Hidrograf Banjir Rancangan

Metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I


Hidrograf Banjir Rancangan Debit Maximum Bulanan Sta AWLR P. Berhala
Metode HSS Gamma I
Grafik Hidrograf Banjir Sungai Indragiri DEBIT MAKSIMUM BULANAN STASIUN AWLR P. BERHALA
2000.0 1500.00
Debit Banjir Tertinggi 1.421,97 m3/dt
1400.00
1800.0
1300.00
1600.0
1200.00
1400.0

Debit Maksimum Bulanan (m3/dt)


1100.00
2
1200.0 1000.00
Qp (m3/det)

1000.0 10 900.00

20 800.00
800.0
25
700.00
600.0 50
600.00 Debit Rata-rata 566,88 m3/dt
100
400.0
500.00

200.0 400.00

0.0 300.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
t (jam)
200.00
Debit Terendah 65 m3/dt
100.00

0.00
juli 11

juli 12

juli 13

juli 14

juli 15

juli 16

juli 17

juli 18

juli 19

juli 20
apr 14

apr 15

apr 16

apr 17

apr 18
apr 11

apr 12

apr 13

apr 19

apr 20
okt 11

okt 12

okt 13

okt 14

okt 15

okt 16

okt 17

okt 18

okt 19

okt 20
Jan 11

Jan 12

Jan 13

Jan 14

Jan 15

Jan 16

Jan 17

Jan 18

Jan 19

Jan 20
Bulan
38
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 38

ANALISA HIDRAULIK SUNGAI MENGGUNAKAN HEC-RAS 5.0.7 38

Tujuan dari simulasi ini adalah Untuk mengetahui


fenomena perilaku hidraulika aliran di sungai dan
pemodelan genangan banjir, Analisis ini dilakukan
untuk mengetahui dampak dari banjir di sepanjang
wilayah studi.

Kelebihan Hec-Ras 5.0.7 dibandingkan dengan versi


sebelumnya (Versi 4.0) adalah pemodelan jenis 2D
sehingga mampu memodelkan area/Kawasan
genangan banjir, menampilkan secara visual maupun
tabel berupa ketinggian genangan, debit, arus dan
kecepatan (velocity).
39
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 39

39

Pembuatan Project
Pembuatan Geometri dan 2DMesh
Kawasan Sepanjang 5Km

Detail 2DMesh Tebing Sungai Indragiri di


Desa Kampung Baru

Kampung Baru
40
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 40

40

Hidrograf Banjir
Input Data Unsteady Flow Lokasi Studi
Hidrograf Banjir
Dan
Kondisi Batas
41
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA HIDROLOGI & HIDROMETRI 41

Kondisi Banjir
Model Arus Dan 41
Kecepatan Aliran

Kecepatan Aliran
42
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data BOR INTI DAN SPT

Tujuan Bor Inti Dan SPT adalah untuk mengetahui


jenis lapisan tanah atau lapisan batuan yang ada
dibawah permukaan tanah.

Bagan Alir Bor Inti dan SPT


43
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data BOR INTI DAN SPT

BH01 BH02
44
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data BOR INTI DAN SPT

BH03 BH04
45
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data BOR INTI DAN SPT

BH05 BH06
46
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data BOR INTI DAN SPT

OGL STA 2+375

MA Banjir : 30.96

MA Normal : 24.30

MA Surut : 21.60

Dari ke 6 (enam) titik lokasi Bor inti Nspt diatas 50 diperoleh pada kedalaman 16m-19m dari
OGL. Dan berdasarkan Plotting hasil Bor Inti dengan Profil Melintang Sungai menunjukan
Dasar sungai memiliki nilai Nspt > 50, dengan karakteristik tanah lempung abu-abu,
non plastisy dan konsistensi sangat padat
47
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Analisa Laboratorium Sampel Disturb

Sampel Terganggu (Disturbed Sample) ini digunakan untuk mencari/mendapatkan sifat-


sifat tanah seperti : klasifikasi tanah, berat jenis tanah, analisis butiran dan Atteberg Limit.
48
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Analisa Laboratorium Sampel Undisturb

Sampel Tak Terganggu (Undisturbed Sample) ini digunakan untuk mendapatkan sifat-sifat
tanah antara lain : berat isi tanah, kadar air, konsolidasi, permeabilitas dan kekuatan tanah.
Umpamanya Unconfined Compressive Strength, Direct Shear atau Vane Shear Test.
49
KEGIATAN SURVEY dan KEBUTUHAN DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data SONDIR (DCP)

Tujuan Sondir (DCP) adalah


mengetahui kedalaman tanah keras
dengan cara uji tekan hingga diperoleh
angka perlawanan ujung (end bearing)
dan perlawanan kulit (skin friction)
50
KEGIATAN SURVEY dan KEBUTUHAN DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data SONDIR (DCP)

S01 S02
51
KEGIATAN SURVEY dan KEBUTUHAN DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data SONDIR (DCP)

S03 S04
52
KEGIATAN SURVEY dan KEBUTUHAN DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data SONDIR (DCP)

S05 S06
53
KEGIATAN SURVEY dan KEBUTUHAN DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data SONDIR (DCP)

OGL STA 2+375

MA Banjir : 30.96

MA Normal : 24.30

MA Surut : 21.60

Berdasarkan hasil uji sondir di ke 6 (enam) titik lokasi menunjukan Tekanan Konus (QC)
250 kg/cm2 pada kedalaman 4,2m-8,8m dari OGL, dari nilai Friction Ratio menunjukan
karakteristik tanah lempung
54
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data UJI SAMPEL SEDIMEN


Sampel Sedimen Dan Analisa :
- Pengambilan sampel Bed Load dan
Suspension Load kemudian di uji
laboratorium tanah
- Menghitung Laju Sedimentasi pada sungai
lokasi studi
55
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

Kegatan Survey Dan Analisa Data UJI SAMPEL SEDIMEN


56
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA LINGKUNGAN 56

Kegatan Survey Dan Analisa Data SAMPEL AIR


57
KEGIATAN SURVEY dan ANALISA DATA LINGKUNGAN 57

Kegatan Survey Dan Analisa Data SOSIAL EKONOMI

Secara umum masyarakat desa Kampung Baru bermata pencaharian dari pertanian dan
perkebunan, kemudian wiraswasta dll, sebagian besar masyarakat terdampak banjir dari
luapan Sungai Indragiri.
.. 58
PENYEBAB PERMASALAHAN

Proses terjadinya banjir dan kerusakan tebing sungai Indragiri di Kabupaten Kuantan Singingi
khususnya Desa Kampung Baru Timur, sangat berkaitan erat dengan beberapa hal, antara lain
kondisi alam, peristiwa alam dan kegiatan manusia.
1. Kondisi alam (statis), meliputi:
✓ Geografi, tebing sungai merupakan lapisan tanah lempung berpasir yang cenderung mudah
tergerus oleh aliran sungai. Hal ini sesuai dengan kondisi dilapangan dimana jenis longsoran
tebing yg terjadi yaitu Longsoran Jatuhan yang ditandai dengan tebing relative tegak lurus.
✓ Geometri alur sungai, lokasi studi terletak di meander sungai, sehingga terjadi scouring
dasar/tebing sungai pada sisi tingkungan luar dan penumpukan sedimen pada sisi tikungan
dalam.

2. Peristiwa alam (dinamis), meliputi:


✓ Curah hujan yang tinggi dan perubahan tutupan lahan dihulu, mengakibatkan debit banjir
bertambah besar dan durasi waktu yang cepat, sehingga terjadi fenomena Rapit Drawdown
berpengaruh pada stabilitas tebing.
✓ Pendangkalan akibat adanya sedimentasi

3. Kegiatan manusia (dinamis), meliputi kegiatan:


✓ Permukiman di bantaran sungai yang mengakibatkan vegetasi alami penyangga
bantaran sungai berubah menjadi permukiman warga
.. 59
IDENTIFIKASI PENAMPANG SUNGAI LOKASI STUDI
Perlu dilakukan identifikasi typical bentuk penampang sungai dilokasi studi terlebih dahulu sebelum
menentukan alternatif desain, sehingga diperoleh suatu penanganan yang tepat.

MA Banjir : 30.96

MA Normal : 24.30

MA Surut : 21.60

STA 2+275 s/d 2+525


STA 2+275 s/d 2+525 memiliki bentuk tebing
tinggi tegak dan bertingkat
Rekomendasi :
❖ Tebing Bawah diberi Struktur
Perkuatan Tebing
❖ Tebing Atas diberi Struktur
Pelindung Tebing
MA Banjir : 30.96

MA Normal : 24.30
STA 2+550 s/d 2+775 memiliki bentuk tebing
MA Surut : 21.60 tinggi sedikit landai dan tidak bertingkat
Rekomendasi :
❖ Tebing diberi Struktur Perkuatan
Tebing
STA 2+2550 s/d 2+775
.. 60

Pelindung Tebing
Kondisi lapangan Pasangan Batu Perkerasan Beton
Pasangan batu Susunan Blok beton Beton berkisi
Bronjong bertulang
No.1 No.2 No.3 No.4
gelombang besar Cocok Cocok Cocok Cocok
Longsor pada tebing Kurang Cocok
Cocok Kurang Cocok Kurang Cocok
Cocok Kurang Cocok
Cocok
Gerusan pada tebing Cocok
Kurang Cocok Cocok Cocok Cocok
Pemakaian alat berat Tidak perlu Tidak perlu Tidak perlu Tidak perlu
Material Mendatangkan Lokal Lokal Lokal
Pelaksanaan Cepat, Cepat, kontrol ketat Lama Cepat
Kekuatan struktur Menengah Kuat Kuat Kuat
Arsitektural Baik
Kurang Baik Baik Baik
Tebing curam Tidak sesuai Tidak sesuai Tidak sesuai Tidak sesuai
Tebing landai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai

Perkuatan Tebing
Dinding penahan Portal dengan
Kondisi lapangan Dinding sheet pile Kolom dengan
tanah dengan perkuatan pile
diperkuat angker dinding horisontal
pile/sheet pile
No.1 No.2 No.3 No.4
Arus deras cocok Cocok cocok Cocok
Longsor pada tebing cocok Cocok Cocok Cocok
Kurang cocok, tidak
Gerusan pada tebing cocok, kedap Cocok, kedap cocok, kedap kedap terhadap
butiran
PantaiSungai
Dasar dalamDalam cocok Cocock Cocok Cocok
Pemakaian alat berat Perlu Perlu Perlu Perlu
Pile dan sheet pile Pile dan sheet pile Perlu pengadaan Pile banyak
Material
banyak dipasaran banyak dipasaran khusus kolom H dipasaran
Lama., timbunan
Cepat, balok
Lama, dinding dan perlu dipadatkan
Cepat, item horisontal dibuat
Pelaksanaan plat perlu dicor di terlebih dahulu
pekerjaan sedikit precast, tetapi perlu
tempat sebelum
dilakukan instal
pengecoran plat
Kekuatan struktur Kuat Kuat Kuat Kuat
Baik, apabila
Arsitektural Baik Baik penempatan balok Baik
dirapikan
Tebing curam Cocok Cocok Cocok Cocok
Kurang sesuai, perlu Kurang sesuai, perlu Kurang sesuai, perlu Kurang sesuai, perlu
Tebing landai
timbunan timbunan timbunan timbunan
.. 61

1. MEMPERBESAR GAYA TAHAN GESER TANAH DENGAN BANGUNAN PELINDUNG TEBING


PELINDUNG TEBING adalah Bangunan berfungsi untuk memperkuat tanah tebing terhadap longsoran
dan erosi tebing, dimana tebing tersebut biasanya tidak stabil terhadap bahaya longsor.

Bangunan Pelindung Tebing dengan


Pasangan Batu Bronjong

Bangunan Pelindung Tebing dengan Lining Beton


Bertulang
.. 62

2. MEMPERBESAR GAYA TAHAN GESER TANAH DENGAN BANGUNAN PERKUATAN TEBING


PERKUATAN TEBING (TURAP DEPAN) adalah Bangunan berfungsi untuk memperkuat tanah tebing
terhadap erosi tebing dan scouring pada dasar sungai akibat gaya hidrodinamis air (arus dan
gelombang).

Perkuatan Tebing dengan Turap Sheet Pile


TMA BANJIR diperkuat dengan Angker/Jangkar, sangat
Tie Rod Ø 32 Pj. 8 m
cocok pada tebing yang curam, keadaan
lingkungan yang tidak terlalu padat karena ada
pemancangan angker/jangkar ke sisi darat
TMA SURUT
(panjang tie rod 2x h tebing).
Beton Plat Lantai

Beton Plat Dinding Miring


MA Banjir Perkuatan Tebing dengan Dinding Penahan
Balok Melintang Balok Memanjang
Tanah Diperkuat Dengan Pile/Sheetpile,
Balok Miring
sangat cocok pada tebing yang curam,
keadaan lingkungan yang padat dan tidak
memungkinkan relokasi penduduk.
MA Surut
Tiang Pancang Beton
Tiang Pancang Beton
Tiang Pancang Beton
Sheet Pile Beton
.. 63

Alternatif I Penganan Tebing


❖ Tebing Bawah diberi Struktur DINDING PENAHAN TANAH DIPERKUAT DENGAN
PILE/SHEETPILE
❖ Tebing Atas diberi Struktur LINING BETON BERTULANG
Tebing Atas
OGL STA 2+375
Tebing Bawah

MA Banjir : 30.96

MA Normal : 24.30

MA Surut : 21.60
.. 64

Plotting Alternatif 01

Tebing Atas

Tebing Bawah

Rumah Terdampak Saat Pembangunan : 3 Unit


.. 65

Alternatif 2 Penganan Tebing


❖ Tebing Bawah diberi Struktur TURAP SHEET PILE DIPERKUAT DENGAN ANGKER/JANGKAR
❖ Tebing Atas diberi Struktur PASANGAN BATU BRONJONG

Tebing Atas

OGL STA 2+375


Tebing Bawah

MA Banjir : 30.96

Tie Rod Ø 36 Pj. 8 m

Muka Tanah Asli Rata2 = 19.680 Beton Pembungkus 25/25

MA Normal : 24.30

MA Surut : 21.60
.. 66

Plotting Alternatif 02

Tebing Atas

Tebing Bawah

Rumah Terdampak Saat Pembangunan : 3 Unit


67
STABILITAS BANGUNAN 67

SIMULASI NUMERIK STABILITAS LERENG


MENGGUNAKAN GEOSLOPE
Analisis Stabilitas Lereng adalah suatu
perhitungan analisis yang dilakukan pada
daerah lereng suatu konstruksi bangunan
atau pada tanah asli untuk memberikan
informasi mengenai tingkat kestabilan
lereng yang sering kali dinyatakan dalam
suatu koefisien dengan membandingkan
jumlah gaya atau momen pendorong
dengan jumlah momen yang menahan

Untuk Analisa dipakai Safty Faktor : 1,2


68
STABILITAS BANGUNAN 68

OUTPUT SIMULASI NUMERIK STABILITAS TEBING KONDISI EKSISTING


MENGGUNAKAN GEOSLOPE

Kondisi eksisting pada saat MA surut diperoleh Kondisi Eksisting pada saat MA Banjir diperoleh
tingkat Safty Faktor 0,333 ===> Tidak Aman tingkat Safty Faktor 0,433 ===> Tidak Aman

Diperlukan Bangunan Pengaman Dan Pelindung Tebing Sungai


69
STABILITAS BANGUNAN 69

OUTPUT SIMULASI NUMERIK STABILITAS TEBING ALTERNATIF DESAIN 01


MENGGUNAKAN GEOSLOPE

Pada Altenatif Desain 01, pada saat MA surut Pada Altenatif Desain 01, pada saat MA Banjir
diperoleh tingkat Safty Faktor 1,403 ===> Aman diperoleh tingkat Safty Faktor 1,311 ===> Aman
70
STABILITAS BANGUNAN 70

OUTPUT SIMULASI NUMERIK STABILITAS TEBING ALTERNATIF DESAIN 02


MENGGUNAKAN GEOSLOPE

Pada Altenatif Desain 02, pada saat MA surut Pada Altenatif Desain 02, pada saat MA Banjir
diperoleh tingkat Safty Faktor 1,284 ===> Aman diperoleh tingkat Safty Faktor 1,217 ===> Aman
71
STABILITAS BANGUNAN 71

ANALISA TURAP SHEET PILE BERJANGKAR

FREE EARTH FIXED EARTH


SUPPORT SUPPORT
72
STABILITAS BANGUNAN 72

A A A

Pa Pa

D D D

B Titik Pusat Pp
Pp

Pp' Pp'
C C C

(a) Defleksi Turap Akibat (b) Distribusi Tekanan (c) Penyederhanaan Distribusi
Tekanan Tanah Tanah Ke Turap Tekanan Tanah Ke Turap
73
STABILITAS BANGUNAN 73

PANJANG TIERODS DAN KEDALAMAN ANGKER


(Piling Handbook)
74
STABILITAS BANGUNAN Gaya Yang Bekerja74Adalah
ANALISA TURAP BETON BERTULANG Tekanan Air Saat Rapid
Drawdown dan Tekanan
Aktif Tanah
Dimana :
.. 75

Alaternatif Tambahan Adalah KRIB


Tujuan untuk mengarahkan arus/aliran, sehingga mengurangi resiko scouring pada tebing sisi
luar meander

p max : 30.96
p nor : 24.30
p min : 21.60 MA Banjir : 30.96
Tebing Atas
MA Normal : 24.30
MA Surut : 21.60

Tebing Bawah

Krib
Impermeabel

Krib
Impermeabel
76
TYPICAL CROSS SECTION DI LOKASI STUDI

Estimasi Bidang Longsor

MASUKAN UNTUK PEMDA KAB. KUANTAN SINGINGI


Berdasarkan Typical Cross Section di Lokasi Studi, ketinggian rata-rata tebing +/- 8m dan jarak
antara tebing sungai dengan rumah warga 1,0m - 8,0m, sehingga pada saat pelaksanaan fisik
nantinya perlu dilakukan sosialiasi dan relokasi sebagian rumah warga yang terdampak langsung
pembangunan, hal disebabkan :
1. Jalan akses keluar masuk alat dan material/bahan.
2. Penumpukan material/bahan konstruksi
3. Manuver alat berat (Excavator, Crane, Mobil Molen/Concreat Mixer), minimal 2x panjang
badan/body excavator 6m – 8m.
4. Jika konstruksi menggunakan turap sheetpile berjangkar maka akan memerlukan ruang bebas
ke arah darat untuk memancang jangkar dan memasang tie rod (diluar bidang longsor)
77

Anda mungkin juga menyukai