Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337051305

Pajak Berganda Internasional Serta Penghindaran Pajak Berganda Internasional

Article · November 2019

CITATIONS READS
0 11,361

1 author:

Yudha Mardinata
Universitas Sriwijaya
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Yudha Mardinata on 06 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pajak Berganda Internasional Serta
Penghindaran Pajak Berganda Internasional
Oleh :

YUDHA MARDINATA

Mahasiswa program studi S1 ilmu hukum fakultas hukum

universitas sriwijaya1

Abstrak

Penulisan ini yang berjudul “Pajak berganda internasional serta penghindaran pajak
berganda internasional”. Dalam hal ini pentingnya mengetahui penerapan pajak
berganda internasional khususnya dari segi pengertian, dampak,penyebab,dan cara
penghindaran pajak berganda internasional menjadi kajian yang menarik untuk dibahas
karena menimbulkan beberapa persoalan akan hal tersebut. Penulisan ini mencoba
mengkaji pengertian, dampak dan penyebab dari pajak berganda internasional serta
penghindaran pajak berganda internasional .

Kata kunci:Pengertian, Dampak,penyebab,penghindaran,pajak berganda internasional.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki
penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk di Indonesia sudah hampir mencapai
270 juta jiwa dan merupakan penduduk terbesar nomor 4 di dunia setelah dari Tiongkok,
India dan, Amerika serikat2. Dengan penduduk yang hampir mencapai 270 jiwa yang
berarti Negara Indonesia akan medapatkan pendapatan atau APBN (Anggaran
Pendapatan Belanja Negara) salah satunya dari pajak. Pendapatan Indonesia paling
besar saat ini berdasarkan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) adalah pajak.
Pajak merupakan suatu kontribusi wajib masyarkat untuk Negara yang diatur dalam pasal

1 Yudha mardinata adalah salah satu mahasiswa program studi S1 ilmu hukum fakultas hukum universitas
sriwijaya
2 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/29/jumlah-penduduk-indonesia-269-juta-jiwa-terbesar-

keempat-dunia , diakses pada hari selasa 5 november 2019 pukul 20:39 wib
1 ayat (3) undang-undang dasar 1945. Bentuk pengesahan hukum ini sebagai wujud agar
pajak tidak dianggap sebagai pencurian atas kekayaan pribadi yang mampu melanggar
hak asasi manusia3.

Keberadaan pajak sebagai hukum positif Indonesia menjadi suatu masalah ketika
adanya transaksi antar Negara. Transaksi antar Negara membuat dunia semakin
menyatu dan mengecil yang di sebabkan oleh adanya saling terkait dan saling
bergantung satu sama yang lain, seperti pertukaran barang, Migrasi sumber daya
manusia, transaksi jasa lintas perbatasan, arus modal serta pembiayaan antar Negara,
dan arus informasi. Saat ini mobilitas dunia4 usaha akhir-akhir ini sangat pesat dengan
adanya globalisasi modal dan perdagangan. Adanya dunia usaha yang sangat pesat
tersebut harus didukung dengan peraturan di bidang yang berkaitan dengan usaha
tersebut.salah satu hal yang penting dalam dunia usaha adalah pajak. Dalam dunia
usaha yang bertaraf internasional, hal yang mungkin menjadi isu adalah PAJAK
BERGANDA. Dimana pajak dapat saja dikenakan dua kali yaitu di Negara tempat usaha
dan di Negara asal entitas tersebut.

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PAJAK BERGANDA INTERNASIONAL

Pajak ganda (internasional) diartikan sebagai pengenaan jenis pajak yang sama oleh
dua negara (atau lebih) terhadap subjek pajak dan atas objek pajak yang sama, serta
dalam periode yang identik. Dapat pula diartikan sebagai pengenaan jenis pajak yang
sama oleh dua negara (atau lebih) terhadap subjek pajak yang berlainan atas objek pajak
yang sama. Jenis pajak ganda menurut pengertian yang pertama merupakan pajak
ganda internasional yuridis (juridical international double taxation), sementara jenis pajak
ganda menurut pengertian yang kedua merupakan pajak ganda internasional ekonomis
(economic international double taxation).5

Pengertian pajak berganda dapat diartikan secara luas maupun sempit, yang terdapat
dalam buku kneclitle yang berjudul “Basic Problems in International Fiscal Law”(1979).
Pengertian secara luas, Pajak berganda meliputi setiap bentuk pembebanan pajak dan
pungutan lainnya lebih dari satu kali, yang dapat benganda (double taxation) atau lebih
(multiple taxation) atas suatu fakta fiscal (subyek dan / atau obyek pajak). Pengertian
secara sempit pajak berganda dianggap dapat terjadi pada semua kasus pemajakan

3 https://www.academia.edu/32703274/Pajak_Berganda_Internasional_P3B_dan_Model-
Model_P3B_Studi_pada_Negara_Indonesia_.doc , diakses pada hari selasa 5 november 2019 pukul 21:17 wib
4 https://www.academia.edu/8905012/Pajak_Berganda_Internasional ,diakses pada hari selasa 5 november 2019

puku 22:03 wib


5 https://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_ganda , diakses pada hari selasa 5 november 2019 pukul 22. 21 wib
beberapa kali terhadap suatu subyek dan/atau obyek pajak dalam satu administrasi pajak
yang sama6

2. BENTUK PAJAK BERGANDA INTERNASIONAL


▪ Pajak Penjualan
Pajak berganda dapat terjadi apabila Negara pengekspor menganut prinsip
Negara asal, sedangkan Negara pengimpor menganut prinsip Negara tujuan.
Tapi umumnya Negara-negara menganut prinsip Negara tujuan. Eliminasi
pajak berganda internasional dalam prinsip Negara tujuan dilakukan dengan
penerapan tariff pajak 0% pada Negara ekspor dan mengenakan pajak dengan
tariff normal di Negara impor.
▪ Pajak penghasilan
Dalam pajak penghasilan dikenal dua pendekatan perpajakan yaitu:
a. Tidak terbatas atau penuh (worldwide,global,universal), merupakan hasil
dari pemajakan berdasarkan pertalian subjektif yang dapat berupa
nasionalitas atau tempat pendirian dan residensi.
b. Terbatas (territorial,limited tax liability), merupakan hasil dari pemajakan
berdasarkan pertalian objektif yang dapat berupa lokasi aktivitas ekonomi
dan sumber penghasilan

3. DAMPAK DARI PAJAK BERGANDA INTERNASIONAL

Secara ekonomis pajak merupakan pengorbanan sumberdaya (kemampuan


ekonomis ) yang harus ditanggung oleh pengusaha (dan masyarakat). Pajak berganda
sebagai akibat dari pemajakan oleh dua ketentuan pemajakan (dari dua negara)
memeberikan tambahan beban ekonomis terhadap pengusaha. memberikan tambahan
beban ekonomi terhadap pengusaha. Oleh karena itu tampak bahwa sudah merupakan
kebutuhan internasional antarnegara untuk mengupayakan agar kebijakan
perpajakannya bersifat netral terhadap kompetisi internasional. Netralitas tersebut
dicapai dengan penyediaan keringanan atau eliminasi atas PBI.

4. PENYEBAB DARI PAJAK BERGANDA INTERNASIONAL

Pajak berganda internasional umumnya terjadi karena pada dasarnya tidak ada
hukum internasional yang mengatur hal tersebut sehingga terjadi bentrokan hukum antar
dua negara atau lebih. Velkenbond memberikan pengertian bahwa pajak berganda
internasional terjadi apabila pengenaan pajak dari dua negara atau lebih saling menindih
sedemikian rupa, sehingga orang-orang yang dikenakan pajak di negara-negara yang
lebih dari satu memikul beban pajak yang lebih besar daripada jika mereka dikenakan

6http://pajakberganda.blogspot.com/2017/03/pajak-berganda-internasional.html , diakses pada hari selasa 5


november 2019 pukul 22.22 wib
pajak di satu negara saja. Beban tambahan yang terjadi tidak semata-mata disebabkan
karena perbedaan tarif dari negara-negara yang bersangkutan, melainkan karena dua
negara atau lebih secara bersamaan memungut pajak atas objek dan subjek yang sama.
Dari pengertian di atas jelas bahwa pajak berganda internasional akan timbul karena atas
suatu objek pajak dan subjek pajak yang sama dikenakan pajak lebih dari satu kali
sehingga menimbulkan beban yang berat bagi subjek pajak yang dikenakan pajak
tersebut.

Prof. Rochmat Soemitro7 menjelaskan bahwa ada beberapa sebab terjadinya pajak
berganda internasional, yaitu: Subjek pajak yang sama dikenakan pajak yang sama di
beberapa negera, yang dapat terjadi karena: Domisili rangkap; Kewarganegaraan
rangkap; Bentrokan atas domisili dan asas kewarganegaraan. Objek pajak yang sama
dikenakan pajak yang sama di beberapa negara. Subjek pajak yang sama dikenakan
pajak di negara tempat tinggal berdasarkan atas wold wide incom, sedangkan di negera
domisili dikenakan pajak berdasarkan asas sumber.

5. PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA INTERNASIONAL


Ada beberapa cara menghindari pajak berganda, yaitu

❖ Cara Unilateral Cara ini dilakukan dengan memasukan ketentuan-ketentuan untuk


menghindarkan pajak bergandadalam undang-undang suatu negara dengan suatu
prosedur yang jelas. Biasanya yang dimasukan dalamundang-undang suatu negara
adalh prinsip-prinsip yang sudah menjadi kelaziman internasional, sepertiketentuan
tentang pembahasan pajak wakil diplomatik, wakil-wakil organisasi internasional.
❖ Cara Bilateral atau MultilateralCara bilateral atau multilateral dilakukan melalui suatu
perundingan antar negara yang berkepentinganuntuk menghindarkan terjadinya
pajak berganda. Perjanjian yang dilakukan seecara bilateral oleh duanegara, sedangkan
multilateral dilakukan oleh lebih dari dua negara, yang lebih dikenal dengan sebutantraktat atau tax
treaty.
❖ Kedudukan Hukum Perjanjian PerpajakanKedudukan hukum tax treaty dengan
undang-undang perpajakan nasional, maka berlakuadagium yang menyatakan
bahwa ketentuan yangbersifat khusus (lex specialis) mengalahkanketentuan yang
bersifat umum (lex generalis), degan demikian, apabila terdapat ketentuan
dalamperjanjian perpajakan dan dalam undang-undang perpajakan nasional yang
sama-sama mengaturmengenai suatu masalah yang sama, maka ketentuan yang
bersifat khusus yang akan berlaku. Dengan kata lain, ketentuan yang bersifat khusus
akan mengesampingkan ketentuan yang bersifat umum.8

7https://slideplayer.info/slide/11996771/ , diakses pada hari selasa 5 november 2019 pukul 23.09 wib
8https://www.academia.edu/35524818/Pajak_Internasional , diakses pada hari selasa 5 november 2019 pukul
23.25 wib
Di Indonesia, persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) diatur dalam pasal
32A undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan undang-undang Nomor 36 tahun 2008 (UU PPh).
Proses pembentukan P3B seperti proses pendekatan, perundingan, ratifikasi serta
pemberlakuannya tunduk kepada undang-undang Nomor 24 tahun 2000 tetntang
perjanjian internasional. P3B merupakan istilah yang dikenal dalam UU PPh, dikenal juga
dengan istilah Tax Treaty atau Tax Convention/Agreement. P3B ini pada umumnya
merupakan kesepakatan dua Negara tentang bagaimana mengatur pengenaan pajak
yang memiliki hubungan internasional dari dua Negara yang melakukan kesepakatan
tersebut agar tidak terjadi pengenaan pajak secara ganda. Pengaturan ini sangat penting
karena beban pajak yang ditanggung oleh orang atau badan yang memiliki kaitan di dua
Negara tersebut akan mempengaruhi keputusan investasi dan pemodalan di antara
kedua Negara, selain itu mencangkup hak pemajakan suatu Negara.

Tax treaty adalah suatu perjanjian di bidang perpajakan antara dua Negara atau
lebih dengan membagi hak untuk mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang
berasal dari suatu Negara yang diuperoleh penduduk atau resident Negara lain dalam
rangka penghindaran pajak berganda dan pencegahan pajak agar tidal menghambat
perekonomian kedua Negara dengan prinsip saling menguntungkan antar kedua Negara
dan dilaksanakan oleh penduduk antar kedua Negara yang terlibat dalam perjanjian
tersebut.9

KESIMPULAN

Negara republik Indonesia adalah Negara terbesar nomor 4 di dunia dengan jumlah
penduduk hampir 270 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar maka besar
pula pendapatan Negara atau APBN yang diterima oleh Negara yang salah satunya dari
pajak. Karena kemajuan dari teknologi dan globalisasi melakukan kegiatan usaha di luar
negeri selain melakukan usaha banyak juga yang bekerja di luar negeri. Dalam
melakukan kegiatan diluar negeri mereka akan dikenakan pajak karena mendapatkan
penghasilan di Negara tempat mereka melangsukan kegiatan. Dampak dari hal tersebut
menyebabkan terjadinya pajak berganda bagi seseorang atau badan usaha. Maka dari
itu untuk menghindari pajak berganda internasional dibuatlah tax treaty yang diharapkan
bermanfaat dan saling menguntungkan bagi kedua Negara yang bersangkutan.

9https://www.academia.edu/29800124/TUGAS_PERPAJAKAN_INTERNASIONAL_-_update diakses pada hari selasa


5 november 2019 pukul 23.47 wib
DAFTAR PUSTAKA

Yudha mardinata adalah salah satu mahasiswa program studi S1 ilmu hukum fakultas
hukum universitas sriwijaya

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/29/jumlah-penduduk-indonesia-
269-juta-jiwa-terbesar-keempat-dunia , diakses pada hari selasa 5 november 2019 pukul
20:39 wib

.https://www.academia.edu/32703274/Pajak_Berganda_Internasional_P3B_dan_Model-
Model_P3B_Studi_pada_Negara_Indonesia_.doc , diakses pada hari selasa 5 november
2019 pukul 21:17 wib

https://www.academia.edu/8905012/Pajak_Berganda_Internasional ,diakses pada hari


selasa 5 november 2019 puku 22:03 wib

https://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_ganda , diakses pada hari selasa 5 november 2019


pukul 22. 21 wib

http://pajakberganda.blogspot.com/2017/03/pajak-berganda-internasional.html , Diakses
pada hari selasa 5 november 2019 pukul 22.22 wib

https://slideplayer.info/slide/11996771/ , diakses pada hari selasa 5 november 2019


pukul 23.09 wib

.https://www.academia.edu/35524818/Pajak_Internasional , diakses pada hari selasa 5


november 2019 pukul 23.25 wib

https://www.academia.edu/29800124/TUGAS_PERPAJAKAN_INTERNASIONAL_-
_update diakses pada hari selasa 5 november 2019 pukul 23.47 wib

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision
Making,Kader Bangsa Law Review,http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_
08_018.pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--
nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--
dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan


Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia,
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,
Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halama
n%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in
Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal
Thengkyang,http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/vi
ew/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYI
TAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JER
A_Oleh ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,


https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UN
TUK_INDONESIA_1,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=idhttps://unsri.aca
demia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arif
in

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai