Laporan Pendahuluan Infus PDF Free
Laporan Pendahuluan Infus PDF Free
1. Pengertian
Pemberian cairan intravena adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh ke dalam
pembuluh vena untuk memperbaiki atau mencegah gangguan cairan dan elektrolit,
darah, maupun nutrisi (Perry & Potter, 2006). Pemberian cairan intravena disesuaikan
dengan kondisi kehilangan cairan pada klien, seberapa besar cairan tubuh yang hilang.
Pemberian cairan intravena merupakan salah satu tindakan invasif yang dilakukan oleh
perawat.
2. Tujuan
Tujuan terapi intravena (Rhoad, J, & Bonnie, J., M, 2008):
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
melalui oral.
2. Mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit.
3. Memperbaiki keseimbangan asam dan basa.
4. Memberikan tranfusi darah.
5. Menyediakan medium untuk pemberian obat intravena.
6. Membantu pemberian nutrisi secara parenteral.
- 20 Gauge (pink) untuk pemberian obat yang lama atau pemberian 2-3 liter
cairan/hari.
- 22 Gauge (biru) untuk pemberian obat yang lama, klien kanker dan vena kecil.
- 24 Gauge (kuning) untuk bayi, anak atau dewasa yang venanya kecil/ rapuh.
Rumus =
8. Protokol/Prosedur
1. Baca status dan data klien untuk memastikan program terapi IV
2. Cek alat-alat yang akan digunakan
3. Cuci tangan
4. Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
5. Perkenalkan nama perawat
6. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
7. Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
8. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
9. Tanyakan keluhan klien saat ini
10. Jaga privasi klien
11. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
12. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
13. Letakkan klien dalam posisi semifowler atau supine jika tidak memungkinkan (buat
klien senyaman mungkin)
14. Buka kemasan steril dengan meanggunakan tehnik steril dan sarung tangan bersih
15. Periksa larutan dengan menggunakan lima benar dalam pemberian obat
16. Buka set infus, pertahankan sterilitas kedua ujungnya
17. Letakkan klem yang dapat digeser tepat di bawah ruang drip dan gerakkan klem
pada posisi off
18. Lepaskan pembungkus lubang slang IV pada kantung larutan IV plastik tanpa
menyentuh ujung tempat masuknya alat set infus
19. Tusukkan set infus ke dalam kantong atau botol cairan (untuk kantong, lepaskan
penutup protektor dari jarum insersi selang, jangan menyentuh jarumnya, dan
tusukkan jarum ke lubang kantong IV. Untuk botol, bersihkan stopper pada botol
dengan menggunakan antiseptik dan tusukkan jarum ke karet hitam stopper botol
IV.
20. Gantungkan botol infus yang telah dihubungkan dengan set infus pada tempat yang
telah disediakan (pertahankan kesterilan set infus)
21. Isi selang infus dengan cairan, pastikan tidak ada udara dalam selang (terlebih dulu
lakukan pengisian pada ruang tetesan/the drip chamber). Setelah selang terisi, klem
dioffkan dan penutup ujung selang infus ditutup
22. Beri label pada IV dengan nama pasien, obat tambahan, kecepatan pemberian.
23. Pasang perlak kecil/pengalas di bawah lengan/tangan yang akan diinsersi
24. Kenakan sarung tangan sekali pakai, sehingga sarung tangan menjadi double.
25. Identifikasi aksesibilitas vena untuk pemasangan kateter IV atau jarum
26. Posisikan tangan yang akan diinsersi lebih rendah dari jantung, pasang torniket
mengitari lengan, di atas fossa antekubital atau 10-15 cm di atas tempat insersi yang
dipilih (jangan memasang torniket terlalu keras untuk menghindari adanya cidera
atau memar pada kulit). Pastikan torniket bisa menghambat aliran IV. Periksa nadi
distal.
27. Pilih vena yang berdilatasi baik, dimulai dari bagian distal, minta klien untuk
mengepal dan membuka tangan (apabila belum menemukan vena yang cocok,
lepaskan dulu torniket, dan ulangi lagi setelah beberapa menit).
28. Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi, dengan gerakan sirkuler dari
tempat insersi ke daerah luar dengan larutan yodium—povidon, biarkan sampai
kering. Klien yang alergi terhadap yodium, gunakan alkohol 70 % selama 30 detik.
29. Lakukan pungsi vena, fiksasi vena dengan menempatkan ibu jari tangan yang tidak
memegang alat infus di atas vena dengan cara meregangkan kulit. Lakukan
penusukan dengan sudut 20-30°, tusuk perlahan dengan pasti
30. Jika tampak aliran darah balik, mengindikasikan jarum telah masuk vena.
31. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik IV
kateter ke dalam vena
32. Stabilkan kateter IV dengan satu tangan dan lepaskan torniket dengan tangan yang
lain
33. Tekan dengan jari ujung plastik IV karteter, lalu tarik jarum infus keluar
34. Sambungkan plastik IV kateter dengan ujung selang infus dengan gerakan cepat,
jangan menyentuh titik masuk selang infus
35. Buka klem untuk memulai aliran infus sampai cairan mengalir lancar
36. Fiksasi sambungan kateter infus (apabila sekitar area insersi kotor, bersihkan
terlebih dulu)
37. Oleskan dengan salep betadin di atas area penusukan, kemudian tutup dengan kasa
steril, pasang plester
38. Atur tetesan infus sesuai ketentuan
39. Beri label pada tempat pungsi vena dengan tanggal, ukuran kateter, panjang kateter,
dan inisial perawat.
40. Lepaskan dan buang sarung tangan dan rapikan persediaan yang digunakan
41. Cuci tangan
42. Berikan reinforcement positif
43. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
44. Akhiri kegiatan dengan baik
45. Observasi klien setiap jam untuk menentukan respon terhadap terapi cairan (jumlah
cairan benar sesuai program yang ditetapkan, kecepatan aliran benar, kepatenan
vena, tidak terdapat infiltrasi, flebitis atau inflamasi).
DAFTAR PUSTAKA
Ignatavicius, D. D. dan Workman, M. L. (2006). Medical-Surgical Nursing: Critical
Thinking for Collaborative Care. Vol.1. 5th Ed. USA: Elsevier.
McCann, J. A. S. (2004). Nursing Procedures. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Phillips, L. D. (2005). IV Therapy Notes: Nurse’s Clinical Pocket Guide. China: Imago.
Potter, P. A. & Perry, A. G. (1997). Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and
Practice. 4th Ed. St. Louise, MI: Elsevier Mosby, Inc.
_______. (2005). Clinical Nursing Skill & Technique. 6th Ed. St. Louise, MI: Elsevier
Mosby, Inc.
Rhoad, J. & Bonnie, J., M. (2008). Clinical Nursing Skill. USA: F. A. Davis Company.