Anda di halaman 1dari 18

BENTUK PERUNDUNGAN SIBER DI MEDIA SOSIAL

DAN PENCEGAHANNYA BAGI KORBAN DAN PELAKU

FORMS OF CYBERBULLYING IN SOCIAL MEDIA AND ITS PREVENTION


FOR VICTIMS AND PERPETRATORS

Ranny Rastati
Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
r.rastati@gmail.com

ABSTRAK
Meningkatnya penetrasi internet di Indonesia membuat kasus perundungan siber di media sosial makin marak terjadi.
Di Indonesia, perundungan siber tidak hanya menimpa kalangan selebritas, tetapi juga masyarakat biasa. Beberapa
kasus bahkan menyebabkan korbannya bunuh diri. Akan tetapi, pelaku merasa tidak bersalah. Dari fenomena ini perlu
dijelaskan bentuk perundungan siber di media sosial dan pencegahannya bagi korban dan pelaku di Indonesia. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus dan observasi terhadap akun media sosial di Facebook,
Path, Twitter, dan Instagram yang teridentifikasi perundungan siber. Sesuai dengan teori Willard, penelitian menunjukkan
ada tujuh bentuk perundungan siber yaitu flaming (pertengkaran daring), harassment (pelecehan), denigration (fitnah),
impersonating (akun palsu), trickery (tipu daya), exclusion (pengucilan), dan cyberstalking (penguntitan siber). Di
Indonesia, ditemukan tiga objek perundungan siber selain pada individu yaitu wilayah, agama, dan institusi atau profesi
tertentu. Langkah pencegahan yang perlu dilakukan adalah sosialisasi UU ITE dan etika berinternet yang disebut ‘PIKIR’
yaitu Penting, Informatif, Kebaikan, Inspiratif, dan Realitas.
Kata kunci: perundungan siber, pencegahan, etika berinternet, UU ITE

ABSTRACT
Some cases of cyberbullying in social media have been increasing lately as the result of the internet penetration in
Indonesia. The cyberbullying happens not only to celebrities but also to common people. Some cases even lead to suicide
but the perpetrators tend to not feel guilty. Based on the phenomenon, it is important to describe forms of cyberbullying
in social media in Indonesia and the ways to prevent cyberbullying from happening both for the victims and perpetrators.
Using case studies and observations, this qualitative research examines some social media services where cyberbullying
happened, such as Facebook, Path, Twitter and Instagram. Relating to Willard theory, the finding shows that there
are seven forms of cyberbullying in Indonesia: flaming, harassment, denigration, impersonating, trickery, exclusion
and cyberstalking. The cyberbullying in Indonesia, however, have three other objects besides an individual as her/his
own including cyberbullying to region, religion and institution or a particular profession. The preventive acts to avoid
cyberbullying are the socialization of Law on Electronic Information and Transactions (UU ITE) and netiquette called
‘PIKIR’ as is it Prominent, Informative, Kind, Inspiring and Real.
Keywords: cyberbullying, prevention, victim and perpetrator, netiquette, Law on Electronic Information
and Transactions (UU ITE)

PENDAHULUAN Selain itu, ada pula perundungan siber


Belakangan ini, masyarakat yang menimpa siswi SMA di Medan
banyak menyoroti fenomena cyber- beinisial SD pada April 2016. SD
bullying karena merebaknya berbagai membentak polisi wanita (polwan) dan
k a su s yang diangkat oleh m edia . mengaku sebagai anak jenderal saat
Contohnya yang dialami artis berinisial ditilang. Hal yang sama dialami oleh
ZG akibat melecehkan lambang negara selebgram atau selebritas Instagram
pada Agustus 2015. Berkali-kali ybs berinisial AwK yang menjadi bulan-
meminta maaf dan berurusan dengan bulanan di media sosial pada
polisi, tidak membuat ZG lepas dari pertengahan tahun 2016 karena posting-
hujatan pada akun media sosialnya. an yang ia unggah dianggap tidak pantas

169
170 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

untuk remaja berusia 19 tahun, seperti Kasus perundungan siber di


berpakaian minim, merokok, minum Indonesia cukup tinggi, sebagaimana
minuman keras, romantisme bersama temuan dari penelitian yang dilakukan
kekasih, dan pemilihan kata-kata yang oleh Kementerian Komunikasi dan Infor-
kasar. matika bersama UNICEF pada tahun
Menilik Kamus Besar Bahasa 2011 hingga 2012 (Kominfo, 2012).
Indonesia (KBBI), terminologi bullying Penelitian tersebut melibatkan 400 anak
d i p a d a n kan sebagai perundungan dan remaja pada rentang usia 10 hingga
yang berasal dari akar kata rundung, 19 tahun yang berada di 11 provinsi di
berarti mengganggu, mengusik terus- Indonesia. Hasil riset menunjukkan
menerus, dan menyusahkan. Dalam bahwa 13% menyatakan mengalami
penelitian ini, penulis menggunakan perundungan siber dalam bentuk hinaan,
istilah perundungan siber sebagai ancaman, dan dipermalukan di media
padanan kata cyberbullying. Hal ini sosial dan pesan teks. Tidak hanya itu, 9%
berdasarkan pertimbangan bahwa dalam menyatakan pernah mengirimkan pesan
KBBI, kata siber digunakan sebagai berupa hinaan dan kemarahan melalui
padanan kata untuk cyber. Cybernetics media sosia dan 14% melalui pesan teks.
padanannya sibernetika. Selain itu Jumlah ini berarti 13 dari 100 responden
pula, dalam penjelasan umum UU No. merupakan korban perundungan siber,
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan dan 23 dari 100 responden merupakan
Transaksi Elektronik (UU ITE), kata pelaku perundungan siber. Selain
siber digunakan untuk menjelaskan itu, menurut penelitian IPSOS yang
cyberspace yang berarti ruang siber. bekerja sama dengan Reuters pada
B u r g e s s - P r o c t o r, H i n d u j a , tahun 2011, 74% responden Indonesia
dan Patchin (2009) mendefinisikan menunjuk media sosial seperti Facebook
perundungan siber sebagai perbuatan menjadi tempat terjadinya perundungan
merugikan yang dilakukan dengan siber (IPSOS, 2011).
sengaja dan berulang-ulang melalui Perundungan siber di Indonesia
komputer, telepon genggam, dan pe- tidak hanya terjadi di kalangan selebritas,
rangkat elektronik lainnya. Perbuatan tetapi juga dapat menimpa kalangan
ini dilakukan dengan mengirimkan pe- pelajar, politikus, bahkan institusi peme-
san mengancam atau mempermalukan rintah. Sebut saja perundungan siber
seseorang melalui pesan teks, surel atau yang dialami oleh mentalis DC (nama
email, menulis komentar menghina inisial). Ia diejek sebagai pecundang yang
seseorang di website atau media sosial, beruntung oleh AE di Instagram. Tak
mengancam atau mengintimidasi sese- tinggal diam, DC berhasil menemukan
orang melalui berbagai bentuk sang pelaku perundungan siber dan
daring atau dalam jaringan (Hinduja melaporkannya ke polisi. Ada pula
dan Patchin, 2010). Tidak hanya itu, penghinaan terhadap institusi Tentara
menyebarkan rumor tentang seseorang, Nasional Indonesia (TNI) di Facebook
mengintai, atau mengancam orang lain yang dilakukan oleh Bripda An (nama
melalui komunikasi elektronik pun inisial). Polisi asal Polres Toraja itu
diklasifikasikan sebagai perundungan menyindir TNI sebagai penakut dan takut
siber. Pada dasarnya perundungan siber mati saat terjadinya insiden bom dan
lebih mengerikan daripada perundungan penembakan di Sarinah pada awal tahun
di dunia nyata karena gangguan yang 2016. Tidak hanya penghinaan kepada
diterima tidak hanya terjadi di dunia si- sosok pribadi dan institusi, sebuah lokasi
ber, tetapi juga di dunia nyata. pun tak luput dari perundungan siber.
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 171

Kota Bekasi misalnya, sering dijadikan Mediated Communication (CMC) ini


sebagai bahan candaan khususnya dalam merupakan proses komunikasi yang
bentuk meme atau gambar yang diberi dilakukan melalui komputer yang me-
keterangan teks. libatkan khalayak, tersituasi dalam
Salah satu kasus perundungan konteks tertentu, dan proses tersebut
siber yang berakhir tragis telah dialami memanfaatkan media untuk tujuan-
oleh YC. Ketua Festival Musik Lockstock tujuan tertentu (Nasrullah, 2015).
2013 di Yogyakarta ini menabrakkan Dalam CMC, teks dan gambar
dirinya ke kereta api setelah akun menjadi satu-satunya sarana komunikasi.
Twitter-nya dibanjiri oleh hujatan akibat Mediasi komputer beserta aplikasi di
kegagalan festival yang ia tangani. Se- dalamnya dapat dimanfaatkan untuk me-
belum bunuh diri, alumnus FISIPOL nyampaikan tujuan dan kepentingan dari
UGM itu menuliskan salam perpisahan pihak pemberi pesannya, termasuk pesan-
di akun Twitter-nya pada 25 Mei 2013, pesan berupa perundungan. Perundungan
@effxxx_creatxxx, ‘Trimakasih atas siber berupa hinaan, ejekan, pelecehan,
sgala caci maki @locstockxxx.. Ini dan ancaman dilakukan melalui pesan
g e r a k a n . G erakan menuju Tuha n.. teks. Teks seolah-olah menjadi sebuah
Salam’. Tak hanya di Twitter, ia pun bahasa lisan yang disampaikan dalam
menulis status terakhir di Facebook pada komunikasi tatap muka dan dapat dimak-
26 Mei 2013 melalui akunnya yang nai secara beragam. Pada posisi tertentu
bernama BY,’Slamat pagi teman2 semua. teks tersebut dapat dimaknai seragam,
Mohon maaf atas segala kekurangan dan yaitu ketika teks yang ditulis benar-
kelemahan saya, jgn pernah menuntut benar bersifat vulgar dan menunjukkan
klg, anak, istri, dan orangtua saya, dan perundungan terhadap pihak lain.
tdk yg harus mrk lakukan.. Berkat Tuhan Beberapa penelitian perundungan
slalu brsama kalian..’. Berbagai kasus di siber di Indonesia pernah dilakukan.
atas menunjukkan bahwa perundungan Perundungan di kalangan siswa
siber merupakan masalah serius di se kola h pe r na h dila kuka n ole h
yang memerlukan penanganan lebih Rahayu (2012); Maya (2015), dan
lanjut, baik penanganan yang bersifat Budiarti (2016). Perundungan siber ter-
kebijakan ataupun kode etik yang hadap anak dan orang dewasa pernah
disepakati bersama. dikaji oleh Safaria (2015). Sementara
Realitas dunia siber merupakan beberapa contoh kasus perundungan
realitas yang berbeda dibandingkan de- siber di dunia pernah diteliti oleh
ngan dunia nyata walaupun pesan dari (Haryati, 2014). Namun demikian,
perilaku berkomunikasinya hampir mirip, penelitian tentang bentuk perundungan
yaitu tersampaikannya pesan berbentuk siber dan penanganannya belum banyak
tulisan kepada calon penerima pesannya. diteliti.
Pemaknaan terhadap pesan itu pun Kasus perundungan akan terus
beragam bergantung pada konteks ruang terjadi seiring dengan perkembangan
dan waktu, serta suasana yang meliputi dunia teknologi. Berkembangnya gadget
pemberi dan penerima pesan. Dalam atau gawai, tentu akan mengembangkan
konteks ilmu komunikasi, interaksi media-media sosial baru. Sementara
seseorang di media sosial pada dasarnya perkembangan media sosial tersebut,
bergantung pada penggunaan perangkat mau tidak mau, sadar atau tidak sadar
teknologi baru seperti internet, ponsel akan menghasilkan dampak negatif,
pintar dan komputer. Komunikasi melalui salah satunya adalah perundungan
mediasi komputer atau Computer- siber. Media siber tidak hanya akan
172 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

memberikan kesempatan orang untuk Lebih lanjut, Suler menjelaskan


mengakses akun media sosialnya, tetapi perundungan siber sebagai disasosiatif
j u g a a k a n mem udahkan seseora ng imajinatif yaitu orang merasa apa yang ia
untuk membuat akun anonim dan akun lakukan di dunia siber hanyalah terjadi di
palsu untuk tujuan-tujuan tertentu yang dunia siber tanpa memengaruhi psikologi
berhubungan dengan perundungan siber. seseorang di dunia nyata (dalam Navarro
Hal inilah yang membuat perundungan dkk (eds), 2008). Mungkin hal ini
siber relatif aman dan mudah dilakukan yang menjelaskan mengapa pelaku
oleh pihak-pihak tidak bertanggung merasa tidak melakukan hal yang
jawab. salah dan menganggap perilakunya
Dengan demikian, penelitian sebagai tindakan imajiner yang tidak
ini tidak hanya mengidentifikasi bentuk akan melukai siapapun. Pelaku pun
perundungan siber di media sosial, tetapi berpikir bahwa tindakan perundungan
juga penanganan dan pencegahannya siber yang dilakukan tanpa empati dan
bagi korban dan pelaku. Penelitian apa yang dilakukan tidak berdampak
ini juga dapat memberikan penjelasan besar bagi korban. Lebih lagi dunia
mengenai bentuk-bentuk perundungan siber memberikan kesempatan relatif
siber yang terjadi di Indonesia. Hal muda h ba gi pe la ku untuk se nga ja
ini penting untuk mengurai pengaruh menyakiti korban dan pada akhirnya
negatif media sosial, khususnya dalam memungkinkan terjadi intimidasi tanpa
kasus perundungan siber di dalam dibatasi ruang dan waktu (Hinduja dan
kehidupan masyarakat Indonesia yang Patchin, 2009).
baru dikenal sebagai komunitas “melek“
internet. Kasusnya tentu akan berbeda METODE
dengan contoh-contoh kasus luar negeri Penelitian mengenai perundungan
yang diajukan oleh penelitian- penelitian siber ini menggunakan metode deskriptif
lain, mayoritas penelitian tersebut kualitatif dengan studi kasus berupa
menggunakan perspektif psikologi dan observasi langsung terhadap akun-akun
pendidikan. terindikasi perundungan siber yang ada
Heirman dan Walrave (2008) di media sosial seperti Facebook, Path,
menganalogikan kasus perundungan Twitter, dan Instagram. Akun-akun
siber sebagai efek kokpit. Efek kokpit yang dipilih adalah yang teridentifikasi
menunjukkan absennya komunikasi memperoleh kasus perundungan siber
tatap muka dan minimnya kontak antara yaitu akun milik masyarakat biasa, sele-
pilot pesawat tempur dengan targetnya britas, dan politikus. Penelusuran data
pada Perang Dunia II. Pilot pesawat melalui berita website pun dilakukan
menjatuhkan bom, menghancurkan untuk mengidentifikasi persepsi netizen
desa, dan membunuh ratusan manusia. a ta u pe ngguna inte r ne t me nge na i
Pilot yang duduk di dalam kokpit tidak perundungan siber. Data-data yang
perlu berhadapan langsung dengan diperoleh kemudian dianalisis secara
korbannya sehingga memudahkan pilot deskriptif dengan cara mendeskripsikan
untuk membunuh tanpa memengaruhi dan menganalisis fakta-fakta untuk
psikologisnya. Sama seperti perundungan mendapatkan pemahaman dan jawaban
siber, pelaku melakukan berbagai gang- atas masalah penelitian yang diajukan.
guan tanpa melibatkan kontak langsung
dengan korbannya sehingga ia merasa HASIL DAN PEMBAHASAN
apa yang dilakukan tidak berarti apa-apa. Penetrasi Media Sosial dan Perun-
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 173

dungan Siber di Indonesia pemasaran dan kepentingan tertentu


Berkembangnya internet secara (Kemendag, 2015). Adanya jejaring
masif terlihat dari meningkatnya jum- sosial memudahkan penggunanya untuk
lah situs yang ada di internet. Pada be r ba gi ide , inf or ma si, da n mina t.
tahun 1995 hanya ada 1 juta situs Kemudahan penyebaran informasi dan
di internet. Pada tahun 2010 jumlahnya interaksi menjadi beberapa contoh dari
sudah mencapai 1.97 miliar (Humas dampak positif munculnya internet.
Kemendag, 2014). Tahun 2014 pengguna Namun, di sisi lain besarnya tingkat
internet sudah melampaui 2.2 miliar atau penetrasi internet dan jejaring sosial
sekitar 30% dari total populasi dunia. juga menimbulkan dampak negatif
Di Indonesia, pengguna internet pada seperti berkurangnya interaksi tatap
tahun 2013 mencapai 63 juta orang muka, kecanduan internet, longgarnya
dan 95% di antaranya menggunakan etika berinternet, dan perundungan si-
internet untuk mengakses jejaring ber. Perundungan siber merupakan ma-
sosial (Kominfo, 2013). Sementara itu, salah yang terus berkembang karena
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet semakin tingginya penetrasi internet di
Indonesia (APJII), mencatat ada kenaikan masyarakat.
pengguna internet di Indonesia yang Lebih jauh, perundungan siber
mencapai 88,1 juta jiwa pada akhir bahkan menimbulkan efek serius yaitu
tahun 2014 dengan penetrasi 34%. fenomena bunuh diri yang dikenal dengan
Situs jejaring sosial yang paling banyak istilah cyberbullicide atau bunuh diri
diakses adalah Facebook dan Twitter. akibat dirundung secara siber (Hinduja
Indonesia bahkan menempati peringkat & Patchin, 2009). Di seluruh dunia,
keempat pengguna Facebook terbesar di ada banyak kasus remaja mengakhiri
dunia, yaitu sebanyak 69 juta pengguna hidupnya akibat dipermalukan dan dicaci
setelah Amerika, Brazil, dan India. Selain melalui internet. Di Amerika misalnya,
itu, Indonesia juga menempati peringkat The Centers for Disease Control and
kelima pengguna Twitter terbesar di Prevention Amerika melaporkan bahwa
dunia dengan jumlah 50 juta pengguna pada tahun 2007, bunuh diri menjadi
setelah Amerika, Brazil, Jepang, dan penyebab ketiga kematian di kalangan
Inggris. Jejaring sosial lain yang populer remaja berusia 10-19 tahun. Di Indonesia,
di Indonesia adalah Path dan Linkedin ditemukan data mengenai perundungan
yang masing-masing memiliki 4 juta siber yang merupakan salah satu hasil
pengguna (Prahadi, 2015). survei APJII dan Puskakom UI (APJII,
Jika Rene Descartes mengatakan 2015). Survei terhadap 2.000 pengguna
‘cogito ergo sum’ yang berarti ‘saya ber- internet di 42 kota di Indonesia ini
pikir, maka saya ada’, di era media sosial dilakukan pada November 2014 sampai
saat ini jargon ‘saya bermedia sosial, Februari 2015. Dari survei tersebut
maka saya ada’ tentu representatif. ditemukan 7.2% responden menyatakan
Manusia telah sampai pada kesadaran diganggu oleh akun anonim. Hal ini
bahwa eksistensi dirinya belum diakui berarti ada 144 orang mengalami
jika tidak bermedia sosial. Kemunculan perundungan siber dalam kurun waktu
media sosial yang awalnya berfungsi tiga bulan.
untuk menghubungkan beragam orang
di seluruh dunia, kemudian berkembang Kasus Perundungan Siber di Dunia
menjadi sebuah komoditas yang tidak Beberapa kasus terkenal di dunia
hanya soal membangun jaringan dan seperti MM asal Amerika yang bunuh
relasi, tetapi juga berkembang ke arah diri pada tahun 2006 akibat perundungan
174 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

siber yang dilakukan oleh teman dan ibu said I hope she sees this and kills herself’
temannya. Ia kerap dihina sebagai orang (Suicide Prevention LLC, 2012) yang
gila karena pernah dirawat oleh psikiater berarti ’Saya tidak punya siapa-siapa.
pada usia sepuluh tahun akibat depresi Saya butuh seseorang. Mereka bilang,
karena berat badannya, ia sering diolok- aku harap ia melihat ini dan membunuh
olok teman. Pesan terakhir yang ia terima dirinya’. Kasus AT ini kemudian me-
di jejaring sosial adalah ‘Everybody in munculkan usulan dasar strategi nasional
O’Fallon knows how you are. You are mencegah perundungan siber di parlemen
a bad person and everybody hates you. Kanada.
Have a shitty rest of your life. The world Selain itu, ada pula kasus pe-
would be a better place without you’ rundungan siber yang dialami oleh
(Pokin, 2007), yang berarti ‘semua orang remaja perempuan berusia 13 tahun
di O’Fallon tahu siapa kamu. Kamu di Singapura pada 2014. Wn yang
orang jahat dan semua membencimu. merupakan atlet sekolah netball (seperti
Hiduplah dalam kesengsaraan. Dunia permainan basket, tetapi bola dioper
akan menjadi lebih baik tanpamu’. MM dan tidak menyentuh lantai) menyayat
yang baru berusia tiga belas tahun itu pergelangan tangannya dan berniat
pun memutuskan bunuh diri, dua puluh bunuh diri. Hal ini ia lakukan karena
menit setelah membaca pesan tersebut. selalu menerima komentar kejam dari
Ada pula kasus bunuh diri di teman-teman sekolahnya pada setiap
Kanada yang dialami oleh AT pada posting-an yang ia unggah di Facebook.
tahun 2010. Bermula dari pembicaraan Tidak hanya itu, Wn kerap dipermalukan
di ruang obrol, teman-temannya memuji baik di Twitter maupun grup WhatsApp.
kecantikannya kemudian memintanya Wn yang tidak mengerti mengapa mereka
berpose vulgar. AT yang merasa ter- bersikap demikian lalu mencoba bertanya
sanjung kemudian melakukannya ka- melalui Facebook. Bukan jawaban yang
rena iseng. Tanpa disangka, seseorang diperoleh, ia malah disebut bodoh dan
menyebarkan pose vulgarnya di intenet dungu.
sambil berusaha memerasnya. Tak ha- Sejak saat itu, Wn kehilangan
nya menjadi bahan olokan di internet, nafsu makan, banyak menghabiskan
ia pun dirundung di sekolah. Sebelum waktu di depan komputer, dan selalu
bunuh diri, ia menceritakan kisahnya mengecek telepon genggamnya. Nilai
lewat kartu yang diunggah di Youtube. sekolahnya menurun dan ia kehilangan
Beberapa kata-kata terakhirnya adalah kepercayaan diri. Ia lalu menarik
‘I have nobody, I need someone. They diri dari lingkungan dan keluarga.

Gambar 1 Cuplikan video AT yang diunggah di Youtube


(sumber: https://www.youtube.com/watch?v=_gycqAJcDFM diakses pada 31
Maret 2016 Pk.21.00 WIB)
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 175

Mengunci diri dalam kamar sambil yang telah melakukan perundungan


terus menangis padahal sebelumnya ia s i b e r p a d a n y a d a n s u a m i . Ya n g
selalu menceritakan masalahnya kepada mengejutkan adalah setelah merebaknya
keluarga. Wali kelas yang sadar dengan kasus ini, muncul puluhan akun palsu
perubahan muridnya lalu menghubungi mengatasnamakan ISN di Facebook dan
orangtua Wn. Sebagai respons, orangtua fanpage atau laman penggemar yang
Wn mendekati anaknya dengan sabar sebagian besar mencaci, menghina, dan
untuk mengetahui apa yang telah terjadi. mempermalukan DN. Terlepas dari benar
Mendengar cerita anaknya mengenai atau tidaknya tindakan DN, tidak seorang
perlakuan teman-teman sekolahnya, pun memiliki hak untuk menyebarkan
orangtuanya kemudian mengambil tinda- foto pribadi dan menyebarkannya dengan
kan tegas dengan memindahkan Wn ke tujuan menyakiti. Inilah pentingnya
sekolah lain dan membawanya untuk penggunaan internet secara cerdas
berkonsultasi dengan psikiater. Dengan dan beretika. Mencerca akun tertentu
penanganan yang cepat, Wn berhasil tanpa verifikasi akan menimbulkan
diselamatkan dari bunuh diri akibat implikasi besar dan liar tanpa asumsi
perundungan siber. dasar. Hal ini tidak hanya membunuh
karakter seseorang di internet tetapi juga
Kasus Perundungan Siber di Indonesia kehidupannya di dunia nyata.
Sama seperti di luar negeri, kasus Salah satu kasus yang paling
perundungan siber di Indonesia juga menarik perhatian masyarakat pada
terjadi di kalangan masyarakat biasa. tahun 2016 adalah perundungan siber
Selain itu, kalangan selebritas, politisi, yang dialami oleh siswa SMA asal
lokasi, bahkan institusi pemerintahan Medan dengan inisial SD. Konvoi
pun tak lepas dari perundungan siber. selepas ujian nasional yang dilakukan
Sebut saja perundungan siber yang SD bersama teman-teman sekolahnya
dialami oleh pemilik akun Facebook dihentikan oleh Polisi Ipda PP. Tidak
ISN yang ramai-ramai diserang oleh terima diperlakukan demikian, SD pun
netizen atau pengguna internet akibat membentak Ipda PP sambil mengatakan
foto mesumnya diunggah di Facebook. bahwa ia adalah anak salah satu petinggi
Perundungan siber ini dilakukan karena kepolisian. Belakangan diketahui bahwa
foto yang diunggah memperlihatkan SD bukanlah anak melainkan keponakan
wajah yang tampak seperti siswa SD dari petinggi kepolisian tersebut. Keja-
sehingga memicu kemarahan para dian yang direkam oleh media tersebut
netizen. Tanpa konfirmasi lebih dahulu menjadi viral dan menimbulkan kritik
kepada si pemilik foto, netizen beramai- ke r a s da r i ma sya r a ka t khususnya
ramai menyerang akun ISN dengan pengguna internet. SD ramai-ramai
cara meninggalkan komentar kejam dirundung secara siber karena dianggap
dan mencuplik layar atau screenshot bertindak arogan dan tidak mengakui
foto tersebut lalu disebarkan di dunia ayah kandungnya. Tidak hanya itu,
siber. Belakangan diketahui bahwa akun sebuah akun Instagram pun dibuat
Facebook tersebut adalah palsu. oleh anonim yang bertujuan untuk mem-
Pemilik akun yang asli bernama bagikan meme SD. Ayah kandung SD
DN mengakui bahwa foto yang beredar disebut-sebut merasa tertekan dengan
adalah foto lama dengan kekasih yang pemberitaan dan komentar tentang
k i n i t e lah m enjadi suaminya. DN anaknya sehingga mengalami serangan
yang kini sudah memiliki anak sangat jantung dan tidak tertolong nyawanya.
menyayangkan reaksi dari masyarakat Media daring seperti Tribunnews dan
176 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

IDNTimes mengabarkan bahwa setelah yang tidak mengomentari berita tersebut


kejadian itu SD mengalami depresi dan sehingga menimbulkan spekulasi publik.
ketakutan bertemu dengan orang lain. Hal itu, kemudian berakhir dengan
terjadinya pertengkaran daring antara
Bentuk Perundungan Siber di Media penggemar yang membela dan membenci
Sosial kemudian menghujat PU.
Perundungan siber adalah feno- Selain itu, ada pula pertengkaran
m e n a b aru seiring berkembang nya daring mengenai kasus prostitusi daring
internet di dunia dan Indonesia. Pada yang melibatkan artis AS dan TM,
kenyataannya terdapat banyak bentuk serta mucikari RA. Berawal ketika TM
perundungan siber. Willard (2006) memblokir akun media sosial dan nomor
membagi perundungan siber dalam kontak AS yang sedang terkena kasus
tujuh bentuk. Pertama, flaming atau prostitusi daring. AS pun menyindir
pertengkaran daring. Bentuk ini adalah TM yang dianggap mencari selamat
perang kata-kata di dunia siber dengan karena tidak mau mengakui bahwa TM
menggunakan bahasa yang mengandung juga terlibat kasus tersebut. Hal menarik
amarah, vulgar, mengancam, dan me- lainnya, seseorang yang diduga mucikari
rendahkan. Pertengkaran daring biasanya dengan inisial RA pun turut mengomentari
terjadi di surel, ruang obrol, dan media status AS. Komentar-komentar lain ikut
sosial. Beberapa kasus pertengkaran da- mengalir dari para pengguna sosial yang
ring yang terjadi di Indonesia adalah fans kemudian menjadi ajang perang kata-
atau penggemar dan haters atau pembenci kata dan saling menyindir.
PU yang terjadi di akun Instagram PU. Kedua, harassment atau peleceh-
Beredarnya foto mesra PU dengan ar- an. Bentuk ini adalah perundungan siber
tis AK membuat pengguna internet yang menggunakan kata-kata kasar,
terkejut karena keduanya sama- menyerang, dan melecehkan seseorang
sama berstatus menikah. PU dan AK secara berulang-ulang. Pelecehan ini

Gambar 2 Pertengkaran daring di akun Path AS (sumber: http://sidomi.com/wp-


content/uploads/2015/12/Instagram-Anggita-Sari-640x347.jpg diakses pada 1
April 2016 Pk.20.05 WIB)
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 177

umumnya menimpa selebritas dan politi- seseorang terlihat buruk sehingga me-
kus Indonesia, seperti yang terjadi pada rusak reputasi seseorang. Pada Maret
artis Sy di akun Instagram. Tidak hanya 2016, artis EA melaporkan gugatan
mengalami pelecehan, Sy pun kerap terhadap akun Facebook yang mencatut
dijadikan bahan olok-olok dalam bentuk namanya untuk berjualan tas bermerek
meme. Yang menarik adalah meskipun mahal. EA yang mengaku sudah tidak
Sy termasuk salah satu artis yang sering membuka akun Facebooknya sejak tahun
menerima perundungan siber, ia kerap 2010 ini merasa nama baiknya tercemar
menyikapinya dengan tenang. Dengan karena akun palsu menipu para pelanggan
jumlah pengikut mencapai 13.9 juta dan melarikan uang pembayaran tanpa
akun per Agustus 2016, Sy kerap mem- mengirimkan tas yang dijual.
posting berbagai foto dan video dengan Kelima, trickery atau tipu daya,
menam-bahkan jargon-jargon khas yang adalah memperdaya seseorang untuk
mem-buatnya semakin dikenal publik. melakukan sesuatu yang memalukan,
Ketiga, denigration atau fitnah, membuka informasi memalukan tentang
adalah perundungan siber yang dilakukan dirinya sendiri berupa teks, foto, dan
dengan cara menuliskan posting-an atau video untuk disebar secara luas di
komentar hinaan yang bohong, gosip internet. Tidak jarang perundungan siber
kejam, dan rumor tentang seseorang ini dilanjutkan dengan pemerasan disertai
untuk merusak reputasi. Beberapa kasus ancaman agar korban memberikan apa
bahkan membuat laman khusus di media yang diinginkan pelaku. Tahun 2012
sosial untuk mempermalukan seseorang. pernah ada kasus seorang anak dari
Sebuah laman di Facebook yang berjudul keluarga pengusaha berinisial SS dibawa
Say No to K dengan jumlah 336.003 like lari orang yang baru ia kenal di Facebook
atau suka dibuat untuk mempermalukan dengan inisial BH. SS yang bercita-cita
citra penyanyi K. Laman ini khusus mem- menjadi model diperdaya oleh BH. BH
posting berita-berita negatif tentang K mengatakan bahwa ia akan menjadikan
disertai komentar-komentar kejam dari SS model agar mau pergi dengannya.
para anggotanya. Selama sebelas hari SS menghilang
Keempat, impersonating atau karena dibawa pelaku ke motel dan kos
akun palsu, adalah meretas akun media di daerah Tanjung Duren. Selama masa
sosial seseorang, melakukan posting itu, SS difoto tanpa busana dan digagahi
sebagai orang tertentu, atau membuat oleh pelaku.
akun palsu dengan tujuan untuk membuat Keenam, exclusion atau

Gambar 3 Salah satu meme Sy


(sumber: http://forum.detik.com/bikin-ngakak-meme-video-syahrini-di-italia-
gemparkan-socmed-t992804p7.html diakses pada 1 Agustus 2016 Pk. 13.01
WIB)
178 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

pengucilan, adalah perundungan siber Melihat bentuk perundungan si-


dengan cara mengucilkan seseorang dari ber seperti yang dijelaskan oleh Willard
grup daring secara sengaja. Kasus ini di atas, dalam kasus di Indonesia ternyata
banyak terjadi di kalangan masyarakat tidak hanya manusia yang menerima
umum berupa peer-group atau kelompok perundungan siber. Suatu wilayah,
pertemanan. Di Facebook misalnya, agama, dan institusi pemerintah tertentu
muncul sebuah laman yang mengucilkan pun tak luput dari perundungan siber.
seseorang berinisial WASP dari kelompok Paling umum terjadi dalam bentuk
berteman. Laman itu bernama WSAP meme, komentar kejam dan pertengkaran
Pelacur Facebook Harus Dikucilkan daring. Kasus perundungan siber ter-
yang disukai oleh 11 akun Facebook. hadap wilayah yang paling terkenal
Ketujuh, cyberstalking atau pe- adalah Kota Bekasi yang dijadikan bahan
nguntitan siber, adalah perundungan siber ejekan berupa meme di internet. Tidak
yang dilakukan dengan mengirimkan jelas siapa yang memulai olok-olokan
pesan berkali-kali yang berisi ancaman, untuk Kota Bekasi. Namun, meme
intimidasi, dan secara terus-menerus yang marak muncul di tahun 2014 ini
mengikuti aktivitas daring seseorang tampaknya bermula dari status-status
dengan tujuan membuat orang itu tidak para pengguna internet di media sosial
nyaman dan merasa khawatir atas yang mengeluhkan durasi tempuh yang
keselamatannya. Salah satu penguntit harus dilalui ketika menuju ke Bekasi.
siber yang paling dikenal oleh masyarakat Tidak hanya itu, kondisi jalanan yang
Indonesia adalah pengacara berinisial dianggap kurang representatif serta udara
FA. Ia berulang kali menuliskan kata- yang cenderung panas pun membuat
kata intimidasi di akun Twitter-nya pengguna internet mulai membuat meme
secara terus-menerus tidak hanya ke- Bekasi. Polemik ini bahkan membuat
pada satu orang, tetapi beberapa orang Walikota Bekasi, RE, menyoroti kinerja
sekaligus. Beberapa orang yang ia kuntit para pegawainya agar lebih bekerja keras
secara siber adalah akun milik walikota dalam membangun citra kota.
berinisial RK, akun musisi AD, dan Selain Bekasi, Yogyakarta pun
gubernur BTP alias Ah. Akun Twitter FA pernah ditimpa kasus perundungan
pun kemudian diblokir oleh Twitter pada siber. Pelaku yang berinisial FS pernah
2015 karena dianggap meresahkan. menyebut di akun Path-nya bahwa

Gambar 4 Laman Facebook Say No to K


(sumber: https://www.facebook.com/sayno2kd/?fref=ts diakses
pada 1 April 2016 Pk. 20.20 WIB)
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 179

Yogyakarta sebagai kota yang miskin, ini mendapatkan kecaman keras dari
tolol, dan tidak berbudaya. Ia pun para tetua Bali dan warga Hindu Bali
mengimbau kepada teman-temannya hingga melaporkan sang pemilik akun
agar jangan mau tinggal di sana. Persoalan ke Polisi. Tak hanya itu, aksi pengusiran
ini berawal ketika FS mengeluh di Path IRF dari Bali pun terjadi. Dalam waktu
saat ia mengantre di stasiun pengisian beberapa hari saja, terkumpul lebih dari
bahan bakar bensin. Yang menarik, 39.000 akun Facebook yang mendukung
seorang netizen merekam aksinya pengusiran IRF karena dianggap mele-
sehingga menjadi viral di internet. cehkan warga Bali dan Hindu. IRF
Tidak hanya di Path, FS pun menuliskan kemudian menyatakan permintaan maaf-
berbagai hinaan dan cemooh kepada nya di Facebook yang disambut baik
Yogyakarta di akun Twitter-nya secara oleh warga Hindu Bali.
berkala. Yogyakarta dianggap mem- Profesi dan institusi pun ternyata
bosankan dan tidak ada apa-apanya tak lepas dari perundungan siber yang
tanpa UGM. Reaksi keras muncul dari biasanya terjadi dalam bentuk meme.
dalam dan luar Yogyakarta. Timbul Beberapa waktu lalu marak meme
gerakan mengusir FS dari Yogyakarta yang menyindir Polisi Cirebon di
dan wacana memberikan sanksi tegas media sosial. Berbagai akun di media
dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sosial memberikan kesaksian atau
tempat ia kuliah. Setelah mendapat testimoni mengenai Polisi Cirebon
kecaman keras, dan hal itu tidak hanya ya ng dia ngga p ge ma r me la kuka n
berasal dari warga Yogyakarta, FS tilang dengan alasan yang mengada-
pun akhirnya bersedia meminta maaf ada. Merespons hal tersebut, polisi
melalui akun Path. Secara khusus, ia pun kemudian membuka layanan pesan
menghadap Sultan untuk memohon maaf singkat 24 jam dan sosialisasi layanan
secara langsung. masyarakat melalui spanduk-spanduk.
Tidak hanya lokasi, ada pula Tidak hanya itu, Kepala Unit Pengaturan
kasus perundungan siber yang melibatkan dan Patroli Polres Cirebon Kota, Iptu
n a m a su atu agama. Sebuah a kun SW pun dimutasi menjadi Kepala Unit
Facebook milik IRF mendadak disorot Pembinaan Masyarakat Polsek Selatan
netizen karena menuliskan status yang Timur. Selain polisi, anggota DPR juga
menghina hari raya Nyepi agama Hindu. kerap disorot oleh pengguna internet
Status berisi ‘Nyepi sepi sehari kayak tai’ karena sering tertangkap kamera sedang
itu diunggah pada 16 Maret 2010. Status tidur saat sidang DPR. Satu kasus lain

Gambar 5 Perundungan siber yang dilakukan oleh akun Twitter FA


(Sumber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/farhat-abbas-
sebut-ahmad-dhani-ayah-bodoh-dan-gagal-aa1d1e.html diakses pada
30 Maret 2016 Pk. 20.26 WIB)
18 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

yang sangat terkenal adalah kasus Prita ditempuh adalah dengan sosialisasi UU
Mulyasari yang dituduh mencemarkan ITE khususnya Bab VII pasal 27 sampai
nama baik Rumah Sakit OI melalui surel 32 yang mengatur bagaimana ketentuan
berisi komplain atas pelayanan buruk dalam menggunakan internet, melakukan
RS. Setelah enam bulan di penjara, media literacy atau ketermelekan media
Prita dibebaskan karena terbukti tidak sembari terus mengembangkan nilai-
melanggar UU ITE dan KUHAP. nilai moral etika dalam berkomunikasi
Berdasarkan temuan-temuan di melalui jejaring sosial. Inilah yang
atas, selain tujuh bentuk perundungan kemudian menjadi peluang bagi peme-
siber yang diajukan oleh Willard, dalam rintah untuk secara sistematis dan
konteks Indonesia, perundungan siber komprehensif memperkecil peluang bagi
m e m i l i k i karakter sendiri. Se la in para pengguna internet dalam melakukan
ditujukan kepada individu, ditemukan perundungan siber.
pula tiga objek perundungan siber yaitu
terhadap lokasi, keagamaan, dan institusi Pencegahan Perundungan Siber untuk
atau profesi. Adanya tiga bentuk lain itu Korban dan Pelaku
disebabkan oleh terbatasnya saluran Perundungan siber dapat ter-
komunikasi dari masyarakat ke birokrat jadi kapan pun tanpa mengenal waktu.
dan kritik yang ditujukan terhadap pihak Semua bentuk perundungan siber
tersebut. selalu didistribusikan dengan cepat
Kritik masyarakat yang selama kepada khalayak. Dibandingkan
ini disampaikan melalui rubrik opini dengan perundungan di dunia nyata,
pembaca koran kemudian bermigrasi perundungan siber sulit dilacak karena
menuju ranah media sosial. Hal ini adanya fasilitas anonim. Pihak yang
tentunya membuka ruang komunikasi memiliki otoritas seperti orangtua,
yang lebih interaktif dan memungkinkan guru, dan penegak hukum pun kesulitan
pertukaran informasi yang masif dan dalam mengontrol dan melihat apa saja
cepat. Namun, praktik melek internet ini yang terjadi di dunia siber. Itu juga
sayangnya tidak diikuti oleh pembentukan yang membuat perundungan siber sulit
kearifan dalam beretika di dunia siber untuk diprediksi kapan akan terjadi dan
atau netiket. Beberapa cara yang dapat berakhir. Untuk itu diperlukan berbagai

Gambar 6 Meme Kota Bekasi


(Sumber: http://news.detik.com/berita/2716374/bekasi-dibully-di-sosmed-ini-
tanggapan-wali-kota, diakses pada 29 Maret 2016 Pk 22.08 WIB)
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 181

strategi dalam mencegah perundungan sosialisasi, dan selalu tampak sendiri


siber bagi korban dan pelaku. baik di sekolah maupun di tempat kerja.
Pencegahan terhadap Korban Selain itu, korban cenderung menghindari
Perundungan siber merupakan komputer, telepon genggam, dan gawai
fenomena gunung es karena korban yang memungkinkan ia mengakses surel,
cenderung enggan melaporkan kepada ruang obrol, dan pesan teks. Beberapa
polisi karena rasa malu, khawatir akses korban bahkan mengalami kesulitan
internet dibatasi oleh orangtua, dan tidur dan nafsu makan berkurang.
pemikiran bahwa melaporkan kepada Ada beberapa langkah yang perlu
pihak berwajib tidak akan menyelesaikan dilakukan untuk mencegah perundungan
masalah. Padahal, polisi tidak dapat siber terjadi, yaitu (i) jangan menerima
melakukan tindakan hukum jika korban permintaan pertemanan dari orang yang
tidak melaporkan perundungan siber tidak dikenal di media sosial dan orang-
yang menimpanya. Hal ini semakin orang yang terindikasi kerap melakukan
sulit karena orangtua dan guru banyak perundungan baik di dunia nyata maupun
yang gagap teknologi dan tidak fasih siber, (ii) gunakan filter atau penyaring
dalam menggunakan telepon pintar dan untuk sur e l, pa nggila n ma suk di
media sosial sehingga tidak peka ketika telepon genggam, dan sms, (iii) hindari
anak mengalami perundungan siber. mengunggah dan mengirimkan gambar
Education.com berupaya mengurai tidak senonoh kepada siapapun di dunia
tanda-tanda seperti apa yang ditunjukkan siber, (iv) jangan menuliskan semua
oleh orang-orang yang menjadi korban informasi diri di profil media sosial agar
perundungan siber (Gillete dan Daniels, tidak terjadi pencurian identitas yang
2009), yaitu depresi, gelisah, merasa tidak mengarah pada pembuatan akun palsu
aman, sedih berkepanjangan, percaya dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
diri rendah, kurangnya kemampuan ber- (v) Jangan terpancing untuk memberikan

Gambar 7 Status Twitter FS yang menghina Jogyakarta


(sumber: http://global.liputan6.com/read/2100091/dibui-karena-hina-yogya-
florence-sihombing-disorot-dunia, diakses pada 1 Agustus 2016 Pk. 11.28 WIB)
182 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

respons pada apapun di media sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, korban
mengarah pada pertengkaran daring dan dan pihak lain segeralah menghubungi
posting-an yang bernada negatif, serta, guru dan kepala sekolah agar dapat
(vi) jangan memberitahukan kata sandi ditangani dengan langsung. Jika terjadi di
media sosial yang dimiliki kepada siapa lingkungan kerja, segera melapor kepada
pun. Sangat perlu untuk mengganti kata atasan dan bagian kepegawaian untuk
sandi secara berkala untuk mengurangi mencegah perundungan siber terjadi
risiko peretasan. lebih jauh. Peran keluarga dan teman
Ada tiga langkah untuk mencegah juga penting dalam mengatasi hal ini.
perundungan siber (Keller, 2012), yaitu Langkah-langkah klarifikasi dan aplikasi
(i) jika mengetahui seseorang menjadi berbasiskan teknologi informatika dapat
target perundungan siber, segeralah dilakukan untuk menutup akun-akun
memberitahukan kepada keluarga, yang berisi perundungan siber. Sangat
t e m a n , g uru, dan atasan. L angka h penting bagi korban untuk menyimpan
lainnya, (i) berbicara dengan orang yang bukti berupa cuplik gambar pesan
mampu menghentikan perundungan dan materi perundungan siber yang
siber. (ii) jangan turut berpartisipasi dikirimkan pelaku agar memiliki cukup
dalam kegiatan yang merendahkan dan bukti untuk melaporkan kejadian pada
menyakiti orang lain. (iii) khusus untuk Polisi.
anak di bawah umur, biarkan orangtua Ha l pa ling sulit da r i pr a ktik
mengetahui kata kunci akun media perundungan siber adalah membedakan
sosial untuk menghindari perundungan antara bentuk perundungan siber yang
siber. Saling menghormati privasi sesungguhnya dengan sekadar candaan
masing-masing memang perlu, tetapi antarteman. Terkadang teman dekat
pencegahan dari perundungan siber tetap dapat berlaku atau berkata kasar satu
perlu diterapkan. sama lain, dengan cara bercanda yang
Beberapa hal yang perlu dilaku- dikategorikan berlebihan. Namun, ada
k a n p i h ak lain ketika m engeta hui tiga hal mendasar yang membedakan
seseorang menjadi korban perundungan keduanya, yaitu (i) perundungan siber
siber adalah mendengarkan unek- lebih ke arah mempermalukan secara
unek korban sambil mengukur tingkat terus-menerus, (ii) adanya niat untuk
keseriusan perundungan siber yang menyakiti, dan (iii) pelaku perundungan
dialami. Ketika perundungan siber siber memiliki relasi kuasa yang lebih

Gambar 8 Status Facebook IRF yang menghina hari raya Nyepi 16 Maret 2010
(sumber: http://www.pandebaik.com/2010/03/16/mengusik-nyepi-cara-ibnu-rachal-
farhansyah/, diakses pada 30 Maret 2016 Pk.20.32 WIB)
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 183

tinggi daripada korbannya (Keller, 2012). telah diretas.


Ada beberapa cara penting dalam
Pencegahan terhadap Pelaku mencegah terjadinya perundungan siber,
Jika orang yang dikenal melaku- yaitu dengan melakukan edukasi cara
kan perundungan siber kepada orang menggunakan internet yang bertanggung
lain, perlu dipastikan bahwa si pelaku jawab (Hinduja dan Patchin, 2014). Para
memahami apa yang ia lakukan adalah orangtua perlu dengan tegas melarang
salah. Tidak jarang pelaku perundungan anaknya yang belum cukup umur untuk
siber merasa apa yang dilakukan tidak tergabung dalam media sosial seperti
akan memengaruhi kehidupan orang Facebook dan Instagram. Anak masih
yang disakiti. Hal ini sesuai dengan efek belum memahami ragam ekspresi
kokpit yang telah dijelaskan sebelumnya. yang akan ditemui di media sosial
Pelaku juga sebaiknya mengikuti tersebut. Pengguna internet perlu diberi
kegiatan-kegiatan yang melibatkan informasi yang memadai tentang etika
hubungan komunikasi tatap muka agar berinternet atau netiket, berbagai bentuk
mengembalikan empati seperti klub hobi, perundungan siber, dan pemahaman
klub olah raga, dan klub yang mengasah bahwa perundungan siber adalah sesuatu
kemampuan. yang salah.
Beberapa ciri orang yang Pemerintah telah menyediakan
melakukan perundungan siber, yaitu kode-kode sosial bersama yang termuat
memiliki keterlibatan langsung dengan dalam Undang-Undang Republik Indo-
perundungan tradisional atau yang terjadi nesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang
di dunia nyata. Pelaku pun cenderung Informasi dan Transaksi Elektronik
menghindari pembicaraan mengenai (UU ITE). UU ini membahas hal-
komputer dan aktivitas telepon genggam. hal yang terkait dengan informasi
Ketika sedang menggunakan komputer melalui elektronik dan perbuatan yang
sendirian, pelaku akan mengganti laman menganggu. UU ITE pun melindungi
yang sedang dilihat jika ada orang lain setiap orang dari penghinaan, pelanggar-
yang mendadak muncul di dekatnya. a n ke susila a n, pe nc e ma r a n na ma
Pelaku juga tertawa secara berkala saat baik, pemerasan, pengancaman, dan
terkoneksi dengan internet. Di samping penyebaran berita bohong di dunia
itu, pelaku akan memiliki berbagai akun siber. Adanya UU ini pun diharapkan
media sosial baik miliknya sendiri, akun tidak hanya memberikan efek edukasi,
palsu, atau akun milik orang lain yang namun juga efek jera bagi para pelaku

Gambar 9 Meme anggota DPR yang tidur saat rapat


(sumber: http://www.bintang.com/lifestyle/read/2286404/meme-meme-anggota-
dpr-yang-ngeselin-tapi-bikin-ngakak, diakses pada 1 Agustus 2016 Pk.19.39 WIB)
184 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

perundungan siber. Yang perlu dipahami Terkadang seseorang tidak sadar bahwa
adalah kesalahan seseorang tidak dirinya adalah pelaku perundungan siber.
serta merta membuatnya pantas untuk Untuk itu, sebelum mengunggah, mem-
dirundung secara siber. posting, dan membagikan sesuatu di
ICT Watch, organisasi pemerhati media sosial, perlu mengonfirmasikan
aktivitas internet di Indonesia, mem- hal-hal berikut sebagai bagian dari etika
berikan beberapa tips dalam menanggapi berinternet yaitu, (i) apakah itu Penting?,
permasalahan perundungan siber (dalam (ii) apakah itu Informatif?, (iii) apakah
Haryati, 2014), yaitu (i) tidak berbohong itu Kebaikan?, (iv) apakah itu Inspiratif?,
dan menyebarkan berita palsu, (ii) tidak dan (v) apakah itu Realitas?, yang
menyebarkan kebencian di internet, (iii) kelimanya dapat diakronimkan menjadi
berbagi hanya untuk informasi positif, ‘PIKIR’. Jadi, mari ber-‘PIKIR’ sebelum
(iv) tidak mengejek orang lain yang bermedia sosial.
berbeda pendapat, (v) tidak menulis
kata-kata yang melecehkan, (vi) cek SIMPULAN
kebenaran berita sebelum mem-posting Kemajuan teknologi internet
dan membagi informasi baru, (vii) memiliki berbagai dampak baik positif
meminta maaf jika melakukan kekeliruan maupun negatif. Salah satu dampak
di internet, (viii) tidak membalas pelaku negatifnya adalah munculnya perilaku
perundungan siber, (ix) tidak mengumbar yang tidak mengedepankan moral,
privasi dan hal sensitif baik milik pribadi menghina, mencaci, dan menyakiti orang
ataupun orang lain, dan (x) pikirkan lain. Di Indonesia, ditemukan tiga objek
dengan matang sebelum membuat perundungan siber selain pada individu
posting-an. yaitu wilayah, agama, dan institusi atau
Selain melakukan tindakan- profesi tertentu. Pentingnya pengetahuan
tindakan yang bersifat individual di atas, tentang etika di dunia internet atau netiket
pencegahan perundungan siber juga harus dapat menjadi solusi dalam mencegah
dilakukan dengan pelaksanaan kebijakan perundungan siber karena siapa pun
yang tegas. Oleh karena itu, pemerintah memiliki potensi untuk menjadi korban
perlu sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku perundungan siber. Langkah
tentang UU ITE yang menjelaskan pencegahan yang perlu dilakukan adalah
sanksi hukum yang akan diterima oleh sosialisasi UU ITE dan etika berinternet
pihak-pihak yang melanggar etika yang disebut ‘PIKIR’ yaitu Penting,
berkomunikasi di dunia siber. Beberapa Informatif, Kebaikan, Inspiratif, dan
pelaku mengaku tidak mengetahui Realitas.
bahwa apa yang dilakukannya salah.
Dengan alasan hanya iseng dan tidak UCAPAN TERIMA KASIH
ada maksud apa-apa, seseorang yang Penulis mengucapkan terima
tidak mengetahui etika berinternet dapat ke pa da Alla h SW T, ke pa da Pusa t
menjerumuskan dirinya sebagai pelaku Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan
perundungan siber. UU ITE ini pun dapat Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan
membantu korban untuk melaporkan Indonesia (Pusbindiklat Peneliti-LIPI),
kasusnya ke Polisi tim Cyber Crime seluruh rekan serta senior peneliti di
dan mendapatkan perlindungan hukum Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
secara optimal. Alangkah baiknya jika Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan
sosialisasi UU ITE disebarluaskan juga Indonesia (P2KK-LIPI), dan kepada Dr.
melalui media sosial dalam bentuk yang M. Alie Humaedi, M.Hum, M.Ag yang
menarik agar dapat dibagikan secara viral. bertindak sebagai pembimbing penelitian
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 185

ini. Global Perspective. Global Advisory


Keller, Matt. (2012). Identifying and
DAFTAR PUSTAKA Preventing Cyberbullying Among
APJII. (2015). Profil Pengguna Internet Adolescents. Master Thesis. Gonzaga
di Indonesia. Jakarta: Asosiasi Pe- University
nyelenggara Jasa Internet Indonesia. Kominfo. (2012). Digital Citizenship
Burgess-Proctor, Amanda, Justin W. Safety among Children and Adoles-
Patchin dan Sameer Hinduja. (2009). cent in Indonesia. https://web.
Cyberbullyinging and Daring Har- kominfo.go.id/sites/default/files/
assment: Reconceptualizing the users/12/Kominfo-Presentasi%20
Victimization of Adolescent Girls. Laporan%20Hasil%20
In V. Garcia & J. Clifford (Eds.), Penelitian%20-%20Gati%20
Female Crime Victims: Reality Re- Gayatri.pdf
considered. Upper Saddle River, NJ: Novarro, Raul, Santiago Yubero, dan
Prentice Hall. Elisa Larranaga (eds). (2008).
Burgess-Proctor, Amanda, Sameer Hind- Cyberbullying Across the Globe:
uja, dan Justin W. Patchin. ( 2009). Gender, Family and Mental Health.
Cyberbullying Research Summary: Springer
Victimization of Adolescent Girls. Walther, Joseph B. (1996). Computer-
h t t p : / / w w w. c y b e r b u l l y i n g . u s / Mediated Communication:
cyberbullying_girls_victimization. Impersonal, Interpersonal, and
pdf Hyperpersonal Interaction. Sage
Gillete, Peter dan Denise Daniels (eds). Sosial Science Collection: Sage
(2009). Bullying at School and Publication
Daring, Quick Facts for Parents. Willard, Nancy. (2006). Cyberbullying
Education.com Holdings, Inc and Cyberthreats: Responding To the
Hinduja, Sameer dan Justin W. Pat- Challenge of Daring Social Cruelty,
chin. (2009). Bullying Beyond Threats, and Distress. Eugene:
the Schoolyard: Preventing and Center for Safe and Responsible
Responding to Cyberbullyinging. Internet Use
Thousand Oaks. CA: Sage Publi-
cations (Corwin Press). JURNAL
Hinduja, Sameer dan Justin W. Patchin. Budiarti, Arsa Ilmi. (2016). Pengaruh
(2010). Bullying, Cyberbullyinging Interaksi dalam Peer Group terhadap
and Suicide. Archives of Suicide Perilaku Cyberbullyinging Siswa.
Research, 14: 206-221. International Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol 3,
Academy for Suicide Research: No 1, 2016, Hal 1-15. Universitas
Routledge Taylor and Francis Group Gadjah Mada
Hinduja, Sameer dan Justin W Patchin. Donegan, Richard. (2012). Bullying and
(2014). Cyberbullying Identification, Cyberbullyinging: History, Statistics,
Prevention, and Response. Cyber- Law, Prevention and Analysis. The
bullying Research Center Elon Journal of Undergraduate
Humas Kemendag. (2014). Panduan Research in Communication, Vol. 3,
Optimalisasi Media Sosial. Jakarta: No. 1, Hal 33-42
Pusat Humas Kementerian Kemenda Haryati. (2014). Cyberbullying Sisi Lain
IPSOS. (2011). Cyberbullying: Citizen Dampak Negatif Internet. Mediakom
in 24 Countries Assess Bullying via Vol 11, hal 46-63
Information Technology for a Total Heirman Wannes dan Michel Walrave.
186 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016

(2008). Assessing Concern and


Issue about in the Mediation of
Te c h nology in C yberbullying.
Journal of Psychosocial Research
on Cyberspace, 2(2), article 1. http://
cyberpsychology.eu/view.
Maya, Nur. (2015). “Fenomena Cyber-
bullying di Kalangan Pelajar”. Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 4,
No. 3, hal 443-450
Nasrullah, Rulli. (2015). Perundungan
Siber (Cyber-Bullying) di Status
Facebook Divisi Humas Mabes
POLRI. Jurnal Sosioteknologi ITB
Vol 14, No 1, hal 1-11
Rahayu, Flourensia Sapty. (2012).
Cyberbullying Sebagai Dampak
Negatif Penggunaan Teknologi
Informasi. Journal of Information
System, Vol 8, Issue 1, April 2012,
hal 22-31
Safaria, Triantoro. (2015). Are Daily
Spiritual Experiences, Self-Esteem
and Family Harmony Predictors of
Cyberbullying Among High School
Student?. International Journal of
Research Studies in Psychology, Vol
4, No 3, hal 23-34

SUMBER INTERNET
Pokin, Steve. (2007). Megan’s Story.
http://www.meganmeierfoundation.
org/megans-story.html diakses pada
31 Maret 2016 Pk.20.03
Suicide Prevention LLC. (2012). Amanda
Todd Suicide. https://www.youtube.
com/watch?v=_gycqAJcDFM
diakses pada 31 Maret 2016 Pk.21.00

Anda mungkin juga menyukai