ID Bentuk Perundungan Siber Di Media Sosial
ID Bentuk Perundungan Siber Di Media Sosial
Ranny Rastati
Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
r.rastati@gmail.com
ABSTRAK
Meningkatnya penetrasi internet di Indonesia membuat kasus perundungan siber di media sosial makin marak terjadi.
Di Indonesia, perundungan siber tidak hanya menimpa kalangan selebritas, tetapi juga masyarakat biasa. Beberapa
kasus bahkan menyebabkan korbannya bunuh diri. Akan tetapi, pelaku merasa tidak bersalah. Dari fenomena ini perlu
dijelaskan bentuk perundungan siber di media sosial dan pencegahannya bagi korban dan pelaku di Indonesia. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus dan observasi terhadap akun media sosial di Facebook,
Path, Twitter, dan Instagram yang teridentifikasi perundungan siber. Sesuai dengan teori Willard, penelitian menunjukkan
ada tujuh bentuk perundungan siber yaitu flaming (pertengkaran daring), harassment (pelecehan), denigration (fitnah),
impersonating (akun palsu), trickery (tipu daya), exclusion (pengucilan), dan cyberstalking (penguntitan siber). Di
Indonesia, ditemukan tiga objek perundungan siber selain pada individu yaitu wilayah, agama, dan institusi atau profesi
tertentu. Langkah pencegahan yang perlu dilakukan adalah sosialisasi UU ITE dan etika berinternet yang disebut ‘PIKIR’
yaitu Penting, Informatif, Kebaikan, Inspiratif, dan Realitas.
Kata kunci: perundungan siber, pencegahan, etika berinternet, UU ITE
ABSTRACT
Some cases of cyberbullying in social media have been increasing lately as the result of the internet penetration in
Indonesia. The cyberbullying happens not only to celebrities but also to common people. Some cases even lead to suicide
but the perpetrators tend to not feel guilty. Based on the phenomenon, it is important to describe forms of cyberbullying
in social media in Indonesia and the ways to prevent cyberbullying from happening both for the victims and perpetrators.
Using case studies and observations, this qualitative research examines some social media services where cyberbullying
happened, such as Facebook, Path, Twitter and Instagram. Relating to Willard theory, the finding shows that there
are seven forms of cyberbullying in Indonesia: flaming, harassment, denigration, impersonating, trickery, exclusion
and cyberstalking. The cyberbullying in Indonesia, however, have three other objects besides an individual as her/his
own including cyberbullying to region, religion and institution or a particular profession. The preventive acts to avoid
cyberbullying are the socialization of Law on Electronic Information and Transactions (UU ITE) and netiquette called
‘PIKIR’ as is it Prominent, Informative, Kind, Inspiring and Real.
Keywords: cyberbullying, prevention, victim and perpetrator, netiquette, Law on Electronic Information
and Transactions (UU ITE)
169
170 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 2, Agustus 2016
siber yang dilakukan oleh teman dan ibu said I hope she sees this and kills herself’
temannya. Ia kerap dihina sebagai orang (Suicide Prevention LLC, 2012) yang
gila karena pernah dirawat oleh psikiater berarti ’Saya tidak punya siapa-siapa.
pada usia sepuluh tahun akibat depresi Saya butuh seseorang. Mereka bilang,
karena berat badannya, ia sering diolok- aku harap ia melihat ini dan membunuh
olok teman. Pesan terakhir yang ia terima dirinya’. Kasus AT ini kemudian me-
di jejaring sosial adalah ‘Everybody in munculkan usulan dasar strategi nasional
O’Fallon knows how you are. You are mencegah perundungan siber di parlemen
a bad person and everybody hates you. Kanada.
Have a shitty rest of your life. The world Selain itu, ada pula kasus pe-
would be a better place without you’ rundungan siber yang dialami oleh
(Pokin, 2007), yang berarti ‘semua orang remaja perempuan berusia 13 tahun
di O’Fallon tahu siapa kamu. Kamu di Singapura pada 2014. Wn yang
orang jahat dan semua membencimu. merupakan atlet sekolah netball (seperti
Hiduplah dalam kesengsaraan. Dunia permainan basket, tetapi bola dioper
akan menjadi lebih baik tanpamu’. MM dan tidak menyentuh lantai) menyayat
yang baru berusia tiga belas tahun itu pergelangan tangannya dan berniat
pun memutuskan bunuh diri, dua puluh bunuh diri. Hal ini ia lakukan karena
menit setelah membaca pesan tersebut. selalu menerima komentar kejam dari
Ada pula kasus bunuh diri di teman-teman sekolahnya pada setiap
Kanada yang dialami oleh AT pada posting-an yang ia unggah di Facebook.
tahun 2010. Bermula dari pembicaraan Tidak hanya itu, Wn kerap dipermalukan
di ruang obrol, teman-temannya memuji baik di Twitter maupun grup WhatsApp.
kecantikannya kemudian memintanya Wn yang tidak mengerti mengapa mereka
berpose vulgar. AT yang merasa ter- bersikap demikian lalu mencoba bertanya
sanjung kemudian melakukannya ka- melalui Facebook. Bukan jawaban yang
rena iseng. Tanpa disangka, seseorang diperoleh, ia malah disebut bodoh dan
menyebarkan pose vulgarnya di intenet dungu.
sambil berusaha memerasnya. Tak ha- Sejak saat itu, Wn kehilangan
nya menjadi bahan olokan di internet, nafsu makan, banyak menghabiskan
ia pun dirundung di sekolah. Sebelum waktu di depan komputer, dan selalu
bunuh diri, ia menceritakan kisahnya mengecek telepon genggamnya. Nilai
lewat kartu yang diunggah di Youtube. sekolahnya menurun dan ia kehilangan
Beberapa kata-kata terakhirnya adalah kepercayaan diri. Ia lalu menarik
‘I have nobody, I need someone. They diri dari lingkungan dan keluarga.
umumnya menimpa selebritas dan politi- seseorang terlihat buruk sehingga me-
kus Indonesia, seperti yang terjadi pada rusak reputasi seseorang. Pada Maret
artis Sy di akun Instagram. Tidak hanya 2016, artis EA melaporkan gugatan
mengalami pelecehan, Sy pun kerap terhadap akun Facebook yang mencatut
dijadikan bahan olok-olok dalam bentuk namanya untuk berjualan tas bermerek
meme. Yang menarik adalah meskipun mahal. EA yang mengaku sudah tidak
Sy termasuk salah satu artis yang sering membuka akun Facebooknya sejak tahun
menerima perundungan siber, ia kerap 2010 ini merasa nama baiknya tercemar
menyikapinya dengan tenang. Dengan karena akun palsu menipu para pelanggan
jumlah pengikut mencapai 13.9 juta dan melarikan uang pembayaran tanpa
akun per Agustus 2016, Sy kerap mem- mengirimkan tas yang dijual.
posting berbagai foto dan video dengan Kelima, trickery atau tipu daya,
menam-bahkan jargon-jargon khas yang adalah memperdaya seseorang untuk
mem-buatnya semakin dikenal publik. melakukan sesuatu yang memalukan,
Ketiga, denigration atau fitnah, membuka informasi memalukan tentang
adalah perundungan siber yang dilakukan dirinya sendiri berupa teks, foto, dan
dengan cara menuliskan posting-an atau video untuk disebar secara luas di
komentar hinaan yang bohong, gosip internet. Tidak jarang perundungan siber
kejam, dan rumor tentang seseorang ini dilanjutkan dengan pemerasan disertai
untuk merusak reputasi. Beberapa kasus ancaman agar korban memberikan apa
bahkan membuat laman khusus di media yang diinginkan pelaku. Tahun 2012
sosial untuk mempermalukan seseorang. pernah ada kasus seorang anak dari
Sebuah laman di Facebook yang berjudul keluarga pengusaha berinisial SS dibawa
Say No to K dengan jumlah 336.003 like lari orang yang baru ia kenal di Facebook
atau suka dibuat untuk mempermalukan dengan inisial BH. SS yang bercita-cita
citra penyanyi K. Laman ini khusus mem- menjadi model diperdaya oleh BH. BH
posting berita-berita negatif tentang K mengatakan bahwa ia akan menjadikan
disertai komentar-komentar kejam dari SS model agar mau pergi dengannya.
para anggotanya. Selama sebelas hari SS menghilang
Keempat, impersonating atau karena dibawa pelaku ke motel dan kos
akun palsu, adalah meretas akun media di daerah Tanjung Duren. Selama masa
sosial seseorang, melakukan posting itu, SS difoto tanpa busana dan digagahi
sebagai orang tertentu, atau membuat oleh pelaku.
akun palsu dengan tujuan untuk membuat Keenam, exclusion atau
Yogyakarta sebagai kota yang miskin, ini mendapatkan kecaman keras dari
tolol, dan tidak berbudaya. Ia pun para tetua Bali dan warga Hindu Bali
mengimbau kepada teman-temannya hingga melaporkan sang pemilik akun
agar jangan mau tinggal di sana. Persoalan ke Polisi. Tak hanya itu, aksi pengusiran
ini berawal ketika FS mengeluh di Path IRF dari Bali pun terjadi. Dalam waktu
saat ia mengantre di stasiun pengisian beberapa hari saja, terkumpul lebih dari
bahan bakar bensin. Yang menarik, 39.000 akun Facebook yang mendukung
seorang netizen merekam aksinya pengusiran IRF karena dianggap mele-
sehingga menjadi viral di internet. cehkan warga Bali dan Hindu. IRF
Tidak hanya di Path, FS pun menuliskan kemudian menyatakan permintaan maaf-
berbagai hinaan dan cemooh kepada nya di Facebook yang disambut baik
Yogyakarta di akun Twitter-nya secara oleh warga Hindu Bali.
berkala. Yogyakarta dianggap mem- Profesi dan institusi pun ternyata
bosankan dan tidak ada apa-apanya tak lepas dari perundungan siber yang
tanpa UGM. Reaksi keras muncul dari biasanya terjadi dalam bentuk meme.
dalam dan luar Yogyakarta. Timbul Beberapa waktu lalu marak meme
gerakan mengusir FS dari Yogyakarta yang menyindir Polisi Cirebon di
dan wacana memberikan sanksi tegas media sosial. Berbagai akun di media
dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sosial memberikan kesaksian atau
tempat ia kuliah. Setelah mendapat testimoni mengenai Polisi Cirebon
kecaman keras, dan hal itu tidak hanya ya ng dia ngga p ge ma r me la kuka n
berasal dari warga Yogyakarta, FS tilang dengan alasan yang mengada-
pun akhirnya bersedia meminta maaf ada. Merespons hal tersebut, polisi
melalui akun Path. Secara khusus, ia pun kemudian membuka layanan pesan
menghadap Sultan untuk memohon maaf singkat 24 jam dan sosialisasi layanan
secara langsung. masyarakat melalui spanduk-spanduk.
Tidak hanya lokasi, ada pula Tidak hanya itu, Kepala Unit Pengaturan
kasus perundungan siber yang melibatkan dan Patroli Polres Cirebon Kota, Iptu
n a m a su atu agama. Sebuah a kun SW pun dimutasi menjadi Kepala Unit
Facebook milik IRF mendadak disorot Pembinaan Masyarakat Polsek Selatan
netizen karena menuliskan status yang Timur. Selain polisi, anggota DPR juga
menghina hari raya Nyepi agama Hindu. kerap disorot oleh pengguna internet
Status berisi ‘Nyepi sepi sehari kayak tai’ karena sering tertangkap kamera sedang
itu diunggah pada 16 Maret 2010. Status tidur saat sidang DPR. Satu kasus lain
yang sangat terkenal adalah kasus Prita ditempuh adalah dengan sosialisasi UU
Mulyasari yang dituduh mencemarkan ITE khususnya Bab VII pasal 27 sampai
nama baik Rumah Sakit OI melalui surel 32 yang mengatur bagaimana ketentuan
berisi komplain atas pelayanan buruk dalam menggunakan internet, melakukan
RS. Setelah enam bulan di penjara, media literacy atau ketermelekan media
Prita dibebaskan karena terbukti tidak sembari terus mengembangkan nilai-
melanggar UU ITE dan KUHAP. nilai moral etika dalam berkomunikasi
Berdasarkan temuan-temuan di melalui jejaring sosial. Inilah yang
atas, selain tujuh bentuk perundungan kemudian menjadi peluang bagi peme-
siber yang diajukan oleh Willard, dalam rintah untuk secara sistematis dan
konteks Indonesia, perundungan siber komprehensif memperkecil peluang bagi
m e m i l i k i karakter sendiri. Se la in para pengguna internet dalam melakukan
ditujukan kepada individu, ditemukan perundungan siber.
pula tiga objek perundungan siber yaitu
terhadap lokasi, keagamaan, dan institusi Pencegahan Perundungan Siber untuk
atau profesi. Adanya tiga bentuk lain itu Korban dan Pelaku
disebabkan oleh terbatasnya saluran Perundungan siber dapat ter-
komunikasi dari masyarakat ke birokrat jadi kapan pun tanpa mengenal waktu.
dan kritik yang ditujukan terhadap pihak Semua bentuk perundungan siber
tersebut. selalu didistribusikan dengan cepat
Kritik masyarakat yang selama kepada khalayak. Dibandingkan
ini disampaikan melalui rubrik opini dengan perundungan di dunia nyata,
pembaca koran kemudian bermigrasi perundungan siber sulit dilacak karena
menuju ranah media sosial. Hal ini adanya fasilitas anonim. Pihak yang
tentunya membuka ruang komunikasi memiliki otoritas seperti orangtua,
yang lebih interaktif dan memungkinkan guru, dan penegak hukum pun kesulitan
pertukaran informasi yang masif dan dalam mengontrol dan melihat apa saja
cepat. Namun, praktik melek internet ini yang terjadi di dunia siber. Itu juga
sayangnya tidak diikuti oleh pembentukan yang membuat perundungan siber sulit
kearifan dalam beretika di dunia siber untuk diprediksi kapan akan terjadi dan
atau netiket. Beberapa cara yang dapat berakhir. Untuk itu diperlukan berbagai
respons pada apapun di media sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, korban
mengarah pada pertengkaran daring dan dan pihak lain segeralah menghubungi
posting-an yang bernada negatif, serta, guru dan kepala sekolah agar dapat
(vi) jangan memberitahukan kata sandi ditangani dengan langsung. Jika terjadi di
media sosial yang dimiliki kepada siapa lingkungan kerja, segera melapor kepada
pun. Sangat perlu untuk mengganti kata atasan dan bagian kepegawaian untuk
sandi secara berkala untuk mengurangi mencegah perundungan siber terjadi
risiko peretasan. lebih jauh. Peran keluarga dan teman
Ada tiga langkah untuk mencegah juga penting dalam mengatasi hal ini.
perundungan siber (Keller, 2012), yaitu Langkah-langkah klarifikasi dan aplikasi
(i) jika mengetahui seseorang menjadi berbasiskan teknologi informatika dapat
target perundungan siber, segeralah dilakukan untuk menutup akun-akun
memberitahukan kepada keluarga, yang berisi perundungan siber. Sangat
t e m a n , g uru, dan atasan. L angka h penting bagi korban untuk menyimpan
lainnya, (i) berbicara dengan orang yang bukti berupa cuplik gambar pesan
mampu menghentikan perundungan dan materi perundungan siber yang
siber. (ii) jangan turut berpartisipasi dikirimkan pelaku agar memiliki cukup
dalam kegiatan yang merendahkan dan bukti untuk melaporkan kejadian pada
menyakiti orang lain. (iii) khusus untuk Polisi.
anak di bawah umur, biarkan orangtua Ha l pa ling sulit da r i pr a ktik
mengetahui kata kunci akun media perundungan siber adalah membedakan
sosial untuk menghindari perundungan antara bentuk perundungan siber yang
siber. Saling menghormati privasi sesungguhnya dengan sekadar candaan
masing-masing memang perlu, tetapi antarteman. Terkadang teman dekat
pencegahan dari perundungan siber tetap dapat berlaku atau berkata kasar satu
perlu diterapkan. sama lain, dengan cara bercanda yang
Beberapa hal yang perlu dilaku- dikategorikan berlebihan. Namun, ada
k a n p i h ak lain ketika m engeta hui tiga hal mendasar yang membedakan
seseorang menjadi korban perundungan keduanya, yaitu (i) perundungan siber
siber adalah mendengarkan unek- lebih ke arah mempermalukan secara
unek korban sambil mengukur tingkat terus-menerus, (ii) adanya niat untuk
keseriusan perundungan siber yang menyakiti, dan (iii) pelaku perundungan
dialami. Ketika perundungan siber siber memiliki relasi kuasa yang lebih
Gambar 8 Status Facebook IRF yang menghina hari raya Nyepi 16 Maret 2010
(sumber: http://www.pandebaik.com/2010/03/16/mengusik-nyepi-cara-ibnu-rachal-
farhansyah/, diakses pada 30 Maret 2016 Pk.20.32 WIB)
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 183
perundungan siber. Yang perlu dipahami Terkadang seseorang tidak sadar bahwa
adalah kesalahan seseorang tidak dirinya adalah pelaku perundungan siber.
serta merta membuatnya pantas untuk Untuk itu, sebelum mengunggah, mem-
dirundung secara siber. posting, dan membagikan sesuatu di
ICT Watch, organisasi pemerhati media sosial, perlu mengonfirmasikan
aktivitas internet di Indonesia, mem- hal-hal berikut sebagai bagian dari etika
berikan beberapa tips dalam menanggapi berinternet yaitu, (i) apakah itu Penting?,
permasalahan perundungan siber (dalam (ii) apakah itu Informatif?, (iii) apakah
Haryati, 2014), yaitu (i) tidak berbohong itu Kebaikan?, (iv) apakah itu Inspiratif?,
dan menyebarkan berita palsu, (ii) tidak dan (v) apakah itu Realitas?, yang
menyebarkan kebencian di internet, (iii) kelimanya dapat diakronimkan menjadi
berbagi hanya untuk informasi positif, ‘PIKIR’. Jadi, mari ber-‘PIKIR’ sebelum
(iv) tidak mengejek orang lain yang bermedia sosial.
berbeda pendapat, (v) tidak menulis
kata-kata yang melecehkan, (vi) cek SIMPULAN
kebenaran berita sebelum mem-posting Kemajuan teknologi internet
dan membagi informasi baru, (vii) memiliki berbagai dampak baik positif
meminta maaf jika melakukan kekeliruan maupun negatif. Salah satu dampak
di internet, (viii) tidak membalas pelaku negatifnya adalah munculnya perilaku
perundungan siber, (ix) tidak mengumbar yang tidak mengedepankan moral,
privasi dan hal sensitif baik milik pribadi menghina, mencaci, dan menyakiti orang
ataupun orang lain, dan (x) pikirkan lain. Di Indonesia, ditemukan tiga objek
dengan matang sebelum membuat perundungan siber selain pada individu
posting-an. yaitu wilayah, agama, dan institusi atau
Selain melakukan tindakan- profesi tertentu. Pentingnya pengetahuan
tindakan yang bersifat individual di atas, tentang etika di dunia internet atau netiket
pencegahan perundungan siber juga harus dapat menjadi solusi dalam mencegah
dilakukan dengan pelaksanaan kebijakan perundungan siber karena siapa pun
yang tegas. Oleh karena itu, pemerintah memiliki potensi untuk menjadi korban
perlu sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku perundungan siber. Langkah
tentang UU ITE yang menjelaskan pencegahan yang perlu dilakukan adalah
sanksi hukum yang akan diterima oleh sosialisasi UU ITE dan etika berinternet
pihak-pihak yang melanggar etika yang disebut ‘PIKIR’ yaitu Penting,
berkomunikasi di dunia siber. Beberapa Informatif, Kebaikan, Inspiratif, dan
pelaku mengaku tidak mengetahui Realitas.
bahwa apa yang dilakukannya salah.
Dengan alasan hanya iseng dan tidak UCAPAN TERIMA KASIH
ada maksud apa-apa, seseorang yang Penulis mengucapkan terima
tidak mengetahui etika berinternet dapat ke pa da Alla h SW T, ke pa da Pusa t
menjerumuskan dirinya sebagai pelaku Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan
perundungan siber. UU ITE ini pun dapat Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan
membantu korban untuk melaporkan Indonesia (Pusbindiklat Peneliti-LIPI),
kasusnya ke Polisi tim Cyber Crime seluruh rekan serta senior peneliti di
dan mendapatkan perlindungan hukum Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
secara optimal. Alangkah baiknya jika Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan
sosialisasi UU ITE disebarluaskan juga Indonesia (P2KK-LIPI), dan kepada Dr.
melalui media sosial dalam bentuk yang M. Alie Humaedi, M.Hum, M.Ag yang
menarik agar dapat dibagikan secara viral. bertindak sebagai pembimbing penelitian
Ranny Rastati | Bentuk Perundungan Siber..... 185
SUMBER INTERNET
Pokin, Steve. (2007). Megan’s Story.
http://www.meganmeierfoundation.
org/megans-story.html diakses pada
31 Maret 2016 Pk.20.03
Suicide Prevention LLC. (2012). Amanda
Todd Suicide. https://www.youtube.
com/watch?v=_gycqAJcDFM
diakses pada 31 Maret 2016 Pk.21.00