Standar Parameter Geometric & Trafficability Jalan Tambang & Hauling adalah standar parameter
untuk jalan angkut dari Front Loading sampai ROM Stockpile, Crusher maupun Disposal, dengan
spesifikasi sbb :
PARAMETER
NO DESCRIPTION
JALAN TAMBANG JALAN HAULING
Persimpangan (Junction)
Persimpangan jalan merupakan salah satu area yang kritikal, dimana di area tersebut terdapat
perlintasan antar unit dari berbagai arah, sehingga jika tidak dilakukan pengaturan dengan baik,
maka dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan (tabrakan) antara alat angkut, alat support maupun
Light Vehicle (LV). Persimpangan diusahakan untuk dapat didesain max. 1 persimpangan per 1 Km
dengan tujuan untuk mengurangi perlambatan yang terjadi pada unit hauler.
Akan tetapi dikarenakan kondisi jalan, bentuk geometri pertambangan yang tidak memungkinkan maka
akan ada bentuk-bentuk simpang yang tidak standar. Simpangan tersebut diperbolehkan apabila telah
dibuat kontrol yang memadai dan mengikuti kaidah-kaidah persyaratan yang dapat diterima
(acceptable).
Dalam radius 75 meter, tinggi safety berm dikurangi untuk memberikan garis pandangan dari semua
arah kendaraan. Pada tambang yang memungkinkan memiliki lebar jalan yang memadai, pengaturan
lalu-lintas tambang dapat menggunakan 2 median pada 1 ruas jalan.
Pada persimpangan antara jalan tambang dan jalan hauling batu bara harus dilengkapi dengan
speed bump dan rambu batas antri kendaraan (jika terdapat rambu STOP) sebagai salah satu upaya
untuk mencegah terjadinya insiden tabrak belakang.
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD
Kategori persimpangan
Persimpangan (Junction) dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori: High Risk Junction & Critical
Junction. Berdasarkan tingkat resikonya, semua junction dikategorikan menjadi High Risk Junction,
kecuali persimpangan yang bersinggungan dengan jalur hauling, jalur masyarakat, jalur kontraktor
lain, dan persimpangan yang memiliki blindspot, yang memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan High Risk Junction, disebut dengan Critical Junction.
2xL 2xL
2xL
2xL
2xL 2xL
Catatan:
• L = Lebar unit hauler terbesar.
• Penempatan posisi rambu-rambu batas kecepatan yang tereduksi secara berkala di area
persimpangan, berlaku sama saat terdapat rambu STOP , GIVEWAY, atau TRAFFIC LIGHT.
B. Critical Junction
Desain Critical Junction dan High Risk Junction tidak memiliki perbedaan (dapat juga dengan
desain single/double median), namun di Critical Junction wajib diberikan kontrol berupa Traffic
Light yang dikontrol langsung oleh petugas pos pantau yang berjumlah 2 (dua) orang per shift. Pada
Critical Junction, jalur hauling/jalur masyarakat/jalur kontraktor lain, default nya adalah sebagai
jalur prioritas.
2xL
2xL
2xL 2xL
Gambar 4. Standar Simpang Empat pada Critical Junction dengan Satu Median
2xL
2xL
2xL 2xL
Gambar 5. Standar Simpang Tiga pada Critical Junction dengan Satu Median
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD
OTHER CONDITION
Jika fleet yang lewat per ruas jalan adalah > 4 fleet, maka harus dilakukan Change Management yang
didalamnya terdapat aktivitas Risk Assessment, untuk menentukan apakah junction masuk dalam
kategori High Risk Junction atau Critical Junction. Khusus junction tersebut juga direkomendasikan
untuk dibuat junction tipe double median, dengan ukuran dimensi simpang seperti pada Gambar 6.
2xL
2xL
2xL
Catatan:
• L = Lebar unit hauler terbesar
Specific Parameter
1. T – Junction Arrangement
T – junction harus dibentuk dengan sudut antara 70o – 90o.
2. Double T – Junction
Jarak antar dua T – junction tidak bolehkurang dari 75 meter, sudut junction harus 70o – 90o.
3. Cross Junction
Lebar jalan yang dipasang median adalah 2 x lebar Dump Truck (DT) terbesar. 75 meter dari
ujung persimpangan, tinggi tanggul direndahkan untuk meningkatkan visibility kendaraan ringan
saat berada atau akan melintas di persimpangan.
4. Median Jalan
Pada setiap tikungan dan persimpangan jalan tambang & hauling dipasang median jalan/pemisah
jalur/separator dengan tinggi minimum setengah diameter tyre unit hauler terbesar dan lebar
bagian atas minimum sama dengan lebar tyre unit hauler terbesar. Panjang median dibentuk
sesuai dengan kebutuhan dan analisa resiko (Traffic Assessment) akan tetapi batas minimal
panjang median adalah 10 meter.
X’
Dimensi Median
Lebar Bawah (X) = Min. ½ lebar tyre unit hauler terbesar
Lebar Atas (X’) = Min. ½ lebar tyre unit hauler terbesar
Tinggi (T) = Min. ½ tinggi tyre unit hauler terbesar
5. Safety Berm
Safety berm dibentuk dengan material overburden atau red mud stone (scorea) (bukan terbentuk dari
mud, spoil, sub soil, maupun top soil), memiliki tinggi minimal 3/4 D (D = Tinggi tyre unit hauler
terbesar), dengan spesifikasi sebagai berikut (referensi: STD Pembuatan Tanggul
PAMA/OPRT/16/007/STD):
5 cm
Tinggi Post Guide A = jarak aman minimal (saat beriringan)
dari Permukaan Jalan di jalur hauling site
250 - 350 cm
A
NB: Gambar hanya menjelaskan
ilustrasi terkait parameter post guide
dan contoh pemasanganya
Gambar 14. Standar Parameter Post Guide
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses pemasangan rambu kecepatan, transmisi, dan
RPM Engine adalah sebagai berikut:
• Pembuatan design jalan sesuai standar oleh Dept. Engineering.
• Pemasangan guidance pembentukan design jalan di area rencana jalan.
• Pembentukan jalan dengan mengacu ke design jalan yang dikeluarkan Dept. Engineering.
• Pengamatan dan uji coba oleh Team OTD & Operasional untuk menentukan kecepatan yang
optimum, dan transmisi serta RPM Engine yang ideal per segmen jalan.
• Pemasangan rambu kecepatan, transmisi, dan RPM Engine di setiap segmen jalan.
F6 HD
40 KM/H
RPM
1500 - 1800
Gambar 15. Contoh Rambu & Dimensi Panduan Kecepatan, Transmisi, dan RPM Engine Unit
Hauler
F4 HD F6 HD F2 HD F1 HD
25 KM/H 40 KM/H 15 KM/H 10 KM/H
F1 HD F4 HD F6 HD F2 HD
10 KM/H 25 KM/H 40 KM/H 15 KM/H
Gambar 16. Contoh Pemasangan Rambu Panduan Kecepatan, Transmisi, dan RPM Engine
Unit Hauler
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD
Min. Jari-Jari/Radius
Unit
Tikungan (R)
HM 400 6 Meter
HD 465 13 Meter
HD 785 15 Meter
HD 1500 17 Meter
R
R