Anda di halaman 1dari 11

STANDAR PARAMETER NO DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD DISUSUN DISETUJUI

TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


JALAN
TAMBANG & HAULING HALAMAN : 1 / 11

REVISI :4 OTSC Dept. Staff OSTC Dept. Head

Standar Parameter Geometric & Trafficability Jalan Tambang & Hauling adalah standar parameter
untuk jalan angkut dari Front Loading sampai ROM Stockpile, Crusher maupun Disposal, dengan
spesifikasi sbb :
PARAMETER
NO DESCRIPTION
JALAN TAMBANG JALAN HAULING

Lebar Badan Jalan


1 Efektif (No Safety Min 3,5 L (L = Lebar unit hauler terbesar)
Berm)
Grade per Segmen Max 8% untuk Rigid ;
2 Max 3%
Jalan Max 12% untuk Articulated
Horizontal Curve
3 Min 50 meter (S-C-S)
Radius
Superelevasi
4 Max 5% Max 4%
(Curve Area)
5 Cross Fall Max 3% ; Shoulder 3 – 4% Max 2% ; Shoulder 4 – 8%
6 Jarak Pandang Min 80 meter Min 200 meter
7 Drainage Slope 1%
8 Safety Berm Min 3/4 D (D = Tinggi ban unit hauler terbesar)
Dibuat di setiap junction, area blind spot, jalan berbelok area turunan
9 Median
ataupun beresiko tinggi
Penempatan rambu-rambu disesuaikan dengan kondisi, resiko dan harus
10 Rambu-rambu
dipelihara dengan baik (Referensi : Memo JIEP/SHE/08/201/MM)
Dipasang di setiap ruas jalan sekaligus sebagai panduan jarak beriringan
11 Post Guide
(jaraknya sesuai kebijakan site)

12 Fleet Density 4 fleet (khusus jalan tambang)

Tabel 1. Standar Parameter Jalan Tambang & Hauling


Catatan:
• Jalan tambang dan hauling yang sudah tidak aktif harus diberi barikade dan penghalang yang
membatasi jalan orang maupun kendaraan.
• Jika jarak pandang < standar, maka jarak beriringan unit hauler min. adalah 80 meter di jalan
tambang dan 200 meter di jalan hauling.
• Jika jalan dalam kondisi jarak pandang < dari standar, atau licin, atau jalan dalam kondisi tidak
standar (misal: undulating, rutting, super elevasi terbalik, pothole), maka kecepatan maksimum
dari unit hauler adalah 20 Km/Jam.
• Jika jarak pandang < 30 meter (di jalan tambang) dan < 70 meter (di jalan hauling) maka intensitas
operasional di jalan tersebut (jumlah fleet) harus dikurangi atau di-STOP oleh GL yang
bertanggungjawab di area tersebut.
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 2 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

Persimpangan (Junction)
Persimpangan jalan merupakan salah satu area yang kritikal, dimana di area tersebut terdapat
perlintasan antar unit dari berbagai arah, sehingga jika tidak dilakukan pengaturan dengan baik,
maka dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan (tabrakan) antara alat angkut, alat support maupun
Light Vehicle (LV). Persimpangan diusahakan untuk dapat didesain max. 1 persimpangan per 1 Km
dengan tujuan untuk mengurangi perlambatan yang terjadi pada unit hauler.

Komunikasi dan interaksi antar unit di persimpangan jalan tambang.


Standar pelaksanaan :
1. Semua unit dan orang yang beraktivitas di area jalan tambang harus dilengkapi dengan radio
komunikasi.
2. Semua orang yang beraktifitas di jalan dan persimpangan jalan harus sudah mendapatkan
pelatihan dan cakap dalam berkomunikasi sesuai prosedur yang benar
(PAMA/SHED/17/001/STD).
3. Semua orang yang berkomunikasi harus menggunakan channel area yang telah ditetapkan untuk
area disposal.

Gambar 1. Simulasi Komunikasi 2 (dua) Arah di Persimpangan

Akan tetapi dikarenakan kondisi jalan, bentuk geometri pertambangan yang tidak memungkinkan maka
akan ada bentuk-bentuk simpang yang tidak standar. Simpangan tersebut diperbolehkan apabila telah
dibuat kontrol yang memadai dan mengikuti kaidah-kaidah persyaratan yang dapat diterima
(acceptable).

Dalam radius 75 meter, tinggi safety berm dikurangi untuk memberikan garis pandangan dari semua
arah kendaraan. Pada tambang yang memungkinkan memiliki lebar jalan yang memadai, pengaturan
lalu-lintas tambang dapat menggunakan 2 median pada 1 ruas jalan.

Pada persimpangan antara jalan tambang dan jalan hauling batu bara harus dilengkapi dengan
speed bump dan rambu batas antri kendaraan (jika terdapat rambu STOP) sebagai salah satu upaya
untuk mencegah terjadinya insiden tabrak belakang.
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 3 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

Kategori persimpangan
Persimpangan (Junction) dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori: High Risk Junction & Critical
Junction. Berdasarkan tingkat resikonya, semua junction dikategorikan menjadi High Risk Junction,
kecuali persimpangan yang bersinggungan dengan jalur hauling, jalur masyarakat, jalur kontraktor
lain, dan persimpangan yang memiliki blindspot, yang memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan High Risk Junction, disebut dengan Critical Junction.

A. High Risk Junction


2xL
2xL

2xL 2xL

Referensi: SK Direksi Khusus No. JIEP/IRD/18/15/SK,


tentang Kepatuhan Berlalulintas di Persimpangan Jalur
Tambang, yang didetailkan dengan persetujuan SHE
Division.
Catatan:
• L = Lebar unit hauler terbesar.
• Penempatan posisi rambu-rambu batas kecepatan yang tereduksi secara berkala di area
persimpangan, berlaku sama saat terdapat rambu STOP , GIVEWAY, atau TRAFFIC LIGHT.

Gambar 2. Standar Simpang Empat dengan Satu Median


NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 4 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

2xL
2xL

2xL 2xL

Referensi: SK Direksi Khusus No. JIEP/IRD/18/15/SK,


tentang Kepatuhan Berlalulintas di Persimpangan Jalur
Tambang, yang didetailkan dengan persetujuan SHE
Division.

Catatan:
• L = Lebar unit hauler terbesar.
• Penempatan posisi rambu-rambu batas kecepatan yang tereduksi secara berkala di area
persimpangan, berlaku sama saat terdapat rambu STOP , GIVEWAY, atau TRAFFIC LIGHT.

Gambar 3. Standar Simpang Tiga dengan Satu Median


NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 5 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

B. Critical Junction
Desain Critical Junction dan High Risk Junction tidak memiliki perbedaan (dapat juga dengan
desain single/double median), namun di Critical Junction wajib diberikan kontrol berupa Traffic
Light yang dikontrol langsung oleh petugas pos pantau yang berjumlah 2 (dua) orang per shift. Pada
Critical Junction, jalur hauling/jalur masyarakat/jalur kontraktor lain, default nya adalah sebagai
jalur prioritas.

2xL
2xL

2xL 2xL

Gambar 4. Standar Simpang Empat pada Critical Junction dengan Satu Median
2xL
2xL

2xL 2xL

Gambar 5. Standar Simpang Tiga pada Critical Junction dengan Satu Median
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 6 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

OTHER CONDITION

Jika fleet yang lewat per ruas jalan adalah > 4 fleet, maka harus dilakukan Change Management yang
didalamnya terdapat aktivitas Risk Assessment, untuk menentukan apakah junction masuk dalam
kategori High Risk Junction atau Critical Junction. Khusus junction tersebut juga direkomendasikan
untuk dibuat junction tipe double median, dengan ukuran dimensi simpang seperti pada Gambar 6.

2xL
2xL
2xL

2xL 2xL 2xL

Catatan:
• L = Lebar unit hauler terbesar

Gambar 6. Standar Dimensi Simpang Empat dengan Dua Median


NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 7 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

Specific Parameter

1. T – Junction Arrangement
T – junction harus dibentuk dengan sudut antara 70o – 90o.

Gambar 7. T – Junction Arrangement

2. Double T – Junction
Jarak antar dua T – junction tidak bolehkurang dari 75 meter, sudut junction harus 70o – 90o.

Gambar 8. Double T – Junction

3. Cross Junction
Lebar jalan yang dipasang median adalah 2 x lebar Dump Truck (DT) terbesar. 75 meter dari
ujung persimpangan, tinggi tanggul direndahkan untuk meningkatkan visibility kendaraan ringan
saat berada atau akan melintas di persimpangan.

Gambar 9. Cross Junction


NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 8 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

4. Median Jalan
Pada setiap tikungan dan persimpangan jalan tambang & hauling dipasang median jalan/pemisah
jalur/separator dengan tinggi minimum setengah diameter tyre unit hauler terbesar dan lebar
bagian atas minimum sama dengan lebar tyre unit hauler terbesar. Panjang median dibentuk
sesuai dengan kebutuhan dan analisa resiko (Traffic Assessment) akan tetapi batas minimal
panjang median adalah 10 meter.
X’

Dimensi Median
Lebar Bawah (X) = Min. ½ lebar tyre unit hauler terbesar
Lebar Atas (X’) = Min. ½ lebar tyre unit hauler terbesar
Tinggi (T) = Min. ½ tinggi tyre unit hauler terbesar

Gambar 10. Standar Median Jalan Simpang Tiga

Gambar 11. Median Jalan Simpang Empat

Gambar 12. Median Jalan Pada Jalan Turun Menikung


NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 9 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

5. Safety Berm
Safety berm dibentuk dengan material overburden atau red mud stone (scorea) (bukan terbentuk dari
mud, spoil, sub soil, maupun top soil), memiliki tinggi minimal 3/4 D (D = Tinggi tyre unit hauler
terbesar), dengan spesifikasi sebagai berikut (referensi: STD Pembuatan Tanggul
PAMA/OPRT/16/007/STD):

Gambar 13. Standar Safety Berm


Notes: Di area persimpangan (0 - 75 meter dari persimpangan), tinggi safety berm dibuat max.1,5
meter, agar tidak terdapat blind spot bagi kendaraan kecil yang lewat.

6.Post Guide (Delineator)


Post guide terbuat dari kayu balok/dolken, beton, besi, pipa pvc, atau bahan lain yang dicat dengan
warna putih dan dilengkapi dengan reflektor pada sisi yang lebar dengan warna merah pada sisi kiri
dan warna putih pada sisi kanan. Post guide berukuran minimal 10cm x 5cm, dengan tinggi 250 –
10 cm
350 cm di atas permukaan bahu jalan, sedangkan untuk jalan yang hanya dilalui kendaraan ringan
5 cm
maupun LV, maka tinggi post guide minimal 90 cm di atas permukaan bahu jalan. Jarak
pemasangan post guide diatur mengikuti jarak aman minimal (saat beriringan) di jalur
hauling site, sehingga dapat dijadikan patokan jarak aman alat angkut dengan alat angkut
yang berada di depannya.
10 cm
250 - 350 cm

5 cm
Tinggi Post Guide A = jarak aman minimal (saat beriringan)
dari Permukaan Jalan di jalur hauling site
250 - 350 cm

Tinggi Post Guide


dari Permukaan Jalan

A
NB: Gambar hanya menjelaskan
ilustrasi terkait parameter post guide
dan contoh pemasanganya
Gambar 14. Standar Parameter Post Guide
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 10 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

7. Rambu Kecepatan, Transmisi, dan RPM Engine


Rambu ini berfungsi sebagai panduan kecepatan yang optimum, dan transmisi serta RPM Engine
yang ideal saat melewati jalan tambang & hauling, bagi operator unit hauler.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses pemasangan rambu kecepatan, transmisi, dan
RPM Engine adalah sebagai berikut:
• Pembuatan design jalan sesuai standar oleh Dept. Engineering.
• Pemasangan guidance pembentukan design jalan di area rencana jalan.
• Pembentukan jalan dengan mengacu ke design jalan yang dikeluarkan Dept. Engineering.
• Pengamatan dan uji coba oleh Team OTD & Operasional untuk menentukan kecepatan yang
optimum, dan transmisi serta RPM Engine yang ideal per segmen jalan.
• Pemasangan rambu kecepatan, transmisi, dan RPM Engine di setiap segmen jalan.

F6 HD
40 KM/H

RPM
1500 - 1800

Gambar 15. Contoh Rambu & Dimensi Panduan Kecepatan, Transmisi, dan RPM Engine Unit
Hauler
F4 HD F6 HD F2 HD F1 HD
25 KM/H 40 KM/H 15 KM/H 10 KM/H

RPM RPM RPM RPM


1000 - 1500 1500 - 1800 800 - 1000 800 - 1000

F1 HD F4 HD F6 HD F2 HD
10 KM/H 25 KM/H 40 KM/H 15 KM/H

RPM RPM RPM RPM


800 - 1000 1000 - 1500 1500 - 1800 800 - 1000

Gambar 16. Contoh Pemasangan Rambu Panduan Kecepatan, Transmisi, dan RPM Engine
Unit Hauler
NO. DOKUMEN : PAMA/OPRT/16/004/STD

STANDAR PARAMETER TGL. EFEKTIF : 01 / 06 / 2019


PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA HALAMAN : 11 / 11
JALAN TAMBANG & HAULING
REVISI :4

8. Jari-Jari/Radius Tikungan & Junction


Pada saat unit hauler berbelok/menikung, tidak boleh dilakukan secara tajam untuk menghindari
kerusakan jalan & tyre, resiko unit terguling, maupun kemungkinan muatan yang tumpah. Sehingga
area tikungan & junction harus dibuat dengan jari-jari/radius sebagai berikut:

Min. Jari-Jari/Radius
Unit
Tikungan (R)

HM 400 6 Meter

HD 465 13 Meter

HD 785 15 Meter

HD 1500 17 Meter

Tabel 2. Standar Parameter Min. Jari-Jari/Radius Tikungan (R)

R
R

Detail Design Jari-Jari


/Radius Tikungan

NB: Gambar hanya menjelaskan ilustrasi terkait parameter jari-jari/radius tikungan

Gambar 17. Simulasi Design Jari-Jari/Radius Tikungan (R) Jalan

Anda mungkin juga menyukai