2. Alur
Cerpen menggunakan alur konvensional atau alur progresif (maju),
karena cerita dalam cerpen tersebut di narasikan secara urut dari awal
sampai akhir. Adapun dalam cerpen ini menggunakan tahapan-tahapan
sebagai berikut.
a) Perkenalan
Pada tahap ini penulis memperkenalkan tokoh Rahman dan
Piyan sebagai mahasiswa di salah satu universitas di kota
Bandung.
b) Konflik
Pada tahap ini konflik muncul pada saat Rahman dan Piyan
harus keluar tengah malam untuk mencari makan.
c) Klimaks
Masalah memuncak ketika Rahman dan Piyan ketika di
perjalanan pulang dihadapkan dengan orang yang
memanfaatkan sepinya malam untuk berniat jahat kepada
Rahman dan Piyan.
d) Antiklimaks
Masalah menurun ketika paman Piyan mengatasi orang yang
berniat jahat itu.
e) Penyelesaian
Di akhir cerita kejadian tersebut mengubah cara pandang
Rahman dan Piyan terhadap sesuatu.
3. Latar
a) Latar tempat
1. Kota Bandung
Bukti :
Hujan sore ini membuat langit yang biasanya menunjukan
layung nya, membuat langit kota Bandung menjadi gelap lebih
cepat.
2. Tempat Indecos
Bukti:
Berhubung di tempat indecos kami tidak ada makanan satu pun
maka aku dan Piyan berinisiatif untuk mencari makanan ke
luar
3. Jalan Pasoepati
Bukti :
Sesampainya di jalan pasoepati benar saja, di perjalanan aku
merasa ada 2 motor yang sedang mengikuti kami dari belakang
4. Rumah sakit
Bukti :
Setelah 2 hari dirawat di rumah sakit aku dibolehkan pulang
oleh dokter.
b) Latar waktu
1. Sore hari
Bukti
Hujan sore ini membuat langit yang biasanya menunjukan
layung nya, membuat langit kota Bandung menjadi gelap lebih
cepat
2. Tengah malam
Bukti :
Di tengah malam aku terbangun, mungkin karena tadi sore aku
tidak makan sehingga sekarang aku meraasa lapar
c) Latar suasana
1. Sejuk
Bukti :
Udara sejuk karena di sepanjang jalan selalu ada pohon besar
yang rindang disisinya ditambah kota ini termasuk kota yang
berada di dataran tinggi
2. Dingin
Bukti :
Rasa lapar ini memperbudak kami untuk memberanikan diri
mencari makanan, walaupun dengan udara malam yang dingin
sehingga kami pun tetap berangkat menggunakan motor.
3. Tentram
Bukti :
Baru kali kami keluar tengah malam, hawa dingin dan
sunyinya Bandung ini aku pikir bisa dijadikan metode
refreshing dari padatnya tugas-tugasku di kampus
4. Tegang
Bukti :
“ aaaawwh.. “ teriak Piyan yang tertusuk pisau salah seorang
begal.
“ Astagfirulloh yan ! “ sebutku sambil menoleh ke arah Piyan.
5. Gaya Bahasa
a) Bahasa daerah
Penggunaan bahasa daerah dalam cerpen ini terlihat dalam beberapa
percakapan “ duh parah.. sarua yan saya ge lapar.“ oleh tokoh
Rahman. Yang mana sarua artinya sama
b) Majas
1. Majas Sarkasme
Bukti :
Dan teruntuk begal malam itu, aku ingin mengucapkan selamat
menikmati rumah baru kalian.
2. Majas Metafora
Bukti :
Persetan untuk sampah masyarakat seperti kalian.
c) Kata populer
1. Kualifikasi :
Tingkatan atau pembatasan
2. Layung :
Warna kuning kemerah-merahan di langit pada saat matahari
akan terbenam
3. Argumen :
Diskusi yang melibatkan sudut pandang yang bertentangan.
4. Indekos :
Jasa yang menawarkan sebuah kamar atau tempat untuk ditinggali
dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode
tertentu.
5. Internet :
System jaringan computer yang saling terhubung secara global
untuk menghubungkan perangkat di seluruh dunia.
6. Deepweb
Dikenal dengan nama “Darkweb” merupakan bagian dari World
Wide Web, bila diibaratkan, internet merupakan sebagian kecil
bagian dari Darkweb. Darkweb sangat sulit di akses.
6. Sudut pandang
Sudut pandang dalam cerpen ini menggunakan sudut pandang orang
pertama sebagai pelaku utama dimana ditemukan kata ganti aku yang
digunakan untuk mengganti tokoh Rahman.
7. Amanat
Amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis cerpen
kepada pembaca adalah sebagai berikut.
1. Hendaklah menilai sesuatu dari beberapa sisi
2. Jangan bertindak gegabah
3. Jangan panik menghadapi suatu masalah
4. Berhati-hati karena kejahatan ada dimana-mana
B. Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang penulis
Muhammad Alif Fathurohman ( lahir di Bandung, Jawa Barat, 26 Desember
2001, umur 17 tahun) adalah seorang pelajar. Ia bersekolah di SMAN 1
Singaparna saat ini, awal sekolah ia mulai di TK Al-Muawanah, SDN Melong
Mandiri 2, SMPN 1 Singaparna. Ia merupakan anak pertama dari dua
bersaudara dari pasangan Ibu Novi Puspitasari dan Bapak Jajang Ridwan.
2. Latar belakang keagamaan
Unsur keagamaan dalam cerpen itu ditunjukan pada saat dialog tokoh aku
(Rahman). ““ Astagfirulloh yan ! “ sebutku sambil menoleh ke arah
Piyan.” Ketika melihat Piyan ditusuk oleh begal.
3. Latar belakang sosial
Unsur sosial dalam cerpen ini ditunjukan oleh hubunga perteman antara
Rahman dan Piyan yang saling menjaga dan tidak saling menyalahkan setelah
terjadi kecelakaan yang mengantarkan mereka ke rumah sakit.
4. Latar belakang budaya
Unsur budaya dalam cerpen ini ditunjukan oleh penggunaan bahasa sunda
dalam salah satu dialog antara tokoh Rahman dan Piyan, “ duh parah.. sarua
yan saya ge lapar.“ oleh tokoh Rahman. dan tutur bahasa sopan dan lembut
saat menyapa orang lain yang merupakan ciri khas orang Sunda.
TUGAS BAHASA INDONESIA
Cerita Pendek Beserta Analisisnya
Disusun oleh :