Anda di halaman 1dari 7

K3LH MATERI 5

MENERAPKAN KAIDAH ATURAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


(K3)

1. Unsur-unsur dalam Lingkungan Kerja


a. Tempat kerja
Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, didalam
tanah, dipermukaan air, didalam air, di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia.
b. Perusahaan
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang memperkerjakan pekerja dengan tujuan
mencari laba/keuntungan atau tidak, baik hak milik swasta maupun milik Negara.
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun
diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
d. Pengusaha
Pengusaha adalah :
 Orang atau badan hukum yang menjalankan suatu usaha milik sendiri dan untuk
keperluan itu menggunakan tempat kerja
 Orang atau badan hokum yang secara sendiri menjalankan sesuatu usaha bukan miliknya
dan untuk keperluan itu menggunakan tempat usaha

2. Persyaratan K3
Pada prinsipnya tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja berada pada setiap
orang. Setiap orang atau karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan peternakan
khususnya peternakan ruminansia, harus berpartisipasi dalam setiap kegiatan K3 serta
bertanggung jawab atas keselamtan dirinya masing-masing.
Kegiatan-kegiatan teknis dalam perusahaan peternakan ruminansia senantiasa melibatkan
berbagai peralatan teknis dan sumber daya manusia. Maka secara keseluruhan beban tanggung
jawab atas operasinya suatu perusahaan peternakan berada pada pimpinan perusahaan
tersebut.

3. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen K3


Tujuan dan sasaran sistem manajemen K3 perusahaan peternakan khususnya ternak ruminansia
adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsure manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi
dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

4. Kaidah mengenai K3
Dalam system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja , program K3 merupakan bagian
dari perencanaan. Sebagaimana alur proses system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,
DASKOM 2
Liza Nofita., S.ST 1
K3LH MATERI 5

maka untuk dapat menerapkan dan memelihara program kerja K3 perusahaan perlu
adanya tahapan-tahapan diantaranya :
1). Pemahaman terhadap dasar hokum pelaksanaan program K3
2). Adanya komitmen dan kebijakan dari pengusaha/pemilik perusahaan
3). Perencanaan, yang didalamnya termasuk program kerja

5. Dasar Hukum Pelaksanaan Program K3


Bagi suatu perusahaan, tenaga kerja merupakan asset yang sangat berharga. Agar tenaga
kerja dapat melaukan tugasnya secara efektif dan efisien, maka kesejahteraan tenaga kerja perlu
diperhatikan. Salah satu bentuk kesejahteraan bagi tenaga kerja adalah perlindungan
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja-nya.
Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di
tempat kerja, serta menjamin keamanan terhadap sumber produksi, proses produksi dan
lingkungan kerja, perlu penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ini sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku di Indonesia. Peraaturan perundangan yang dimaksud adalah:
1). Pasal 27 ayat (2), UUD tahun 1945,
“Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.
2). Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang “Ketenaga kerjaan” Pasal 86
- Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : keselamatan dan
kesehatan kerja, Moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan hak-hak dan
martabat manusia serta nilai-nilai agama.
- Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan produktifitas kerja yang
optimal diselenggarakan upaya K3
- Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakansesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

6. Penerapan Sistem Manajemen K3


Setiap perusahaan peternakan ruminansia besar yang memperkerjakan tenaga kerja
sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh karakteristik dari proses produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan system
manajemen K3.
Dalam penerapan system manajemen K3 perusahaan peternakan ruminansia wajib
melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap
penerapan system manajemen K3
2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja
3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan
mengembangkan kemampuan dari mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai
kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja

DASKOM 2
Liza Nofita., S.ST 2
K3LH MATERI 5

4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta
melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan system manajemen K3 secara
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja

7. Kebijakan K3
 Kebijakan K3 suatu perusahaan peternakan ruminansia adalah suatu pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus perusahaan peternakan ruminansia, yang
memuat keseluruhan visi dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3, dan
program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan peternakan ruminansia secara
menyeluruh yang bersifat umum dan operasional
 Kebijakan K3 suatu perusahaan peternakan ruminansia, sebainya dalam pembuatannya
melalui proses konsultasi antara pengurus/pengelola dan wakil tenaga kerja/karyawan suatu
perusahaan tersebut, yang kemudian harus dijelaskan, disebarluaskan kepada seluruh tenaga
kerja yang ada di perusahaan tersebut.
 Kebijakan K3 yang disusun dan disepakati bersifat dinamik dan selalu ditinjau ulang, dalam
rangka peningkatan kinerja K3

8. Keselamatan Kerja
 Keselamatan kerja dalam perusahaan peternakan ruminansia adalah keselamatan kerja yang
menyangkut dengan unsure manusia, mesin/peralatan, bahan yang dikerjakan dan ternak yang
diusahakan.
 Fungsi keselamatan kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja
 Yang harus diperhatikan dalam keselamatan dan kesehatan kerja adalah terciptanya
keamanan dan lingkungan yang sehat di perusahaan peternakan ruminansia untuk semua
pekerja tanpa harus membedakan jenis atau klasifikasi pekerjaan
 Faktor- factor yang harus diperhatikan dalam keselamatan kerja :
1. Keselamatan atau keamanan personal (manusia)
Setiap orang yang bekerja di perusahaan peternakan ruminansia harus menggunakan
peralatan K3 pada waktu bekerja sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya
2. Keamanan peralatan
Semua peralatan yang akan digunakan atau yang sudah dipasang, hendaknya dilakukan
evaluasi ulang atau cek ulang.
3. Pemasangan instalasi pengaman
Setiap kali peralatan akan digunakan, kita harus selalu memeriksa apakah pengamannya
sudah terpasang dengan benar sesuai dengan petunjuknya atau kategori alat tertentu.
4. Pemasangan kabel
 Pengaman listrik,
petugas atau pemakai alat yang berhubungan dengan listrik harus memeriksa kondisi
pengaman listrik, untuk mengetahui kelayakan dari semua pengaman listrik yang ada
telah memenuhi syarat teknis.
5. Pemadam kebakaran

DASKOM 2
Liza Nofita., S.ST 3
K3LH MATERI 5

Semua gedung baik yang termasuk dalam instansi pemerintah maupun swasta sebaiknya
dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan bangunan.
Alat pemadam kebakaran dapat ditempatkan di laboratorium, bengkel, pabrik pakan,
gudang pakan, gedung atau kantor. Alat pemadam kebakaran secara periodic harus dicek
apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

9. Kesehatan Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan dengan kesehatan kerja dalam perusahaan
peternakan ruminansia adalah ;
1. Sirkulasi udara yang baik
Untuk menjaga agar udara dalam ruang kantor, kandang ternak, pabrik pakan tetap bersih dan
nyaman perlu dipasang peralatan seperti system penyedot atau pengisap debu, kipas angin,
AC dan penanaman pohon pelindung dan lain-lain.
2. Kebisingan, debu dan bau
Untuk mengantisipasi kebisingan yang ada di perusahaan peternakan ruminansia perlu
adanya alat penutup telinga. Selain alat tersebut masih ada alat-alat pelindung lainnya yang
wajib digunakan oleh pekerja (alat pelindung mata, hidung, mulut, tangan, kaki dll)

10. Perencanaan pelaksanaan manajemen K3


Perusahaan peternakan ruminansia besar harus membuat perencanaan yang efektif untuk
mencapai keberhasilan penerapan dan kegiatan system manajemen K3 dengan sasaran yang jelas
dan dapat diukur.
Perencanaan harus memuat :
1. Tujuan
2. Sasaran
3. Indicator kinerja dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya
4. Penilaian dan pengendalian resiko sesuai dengan persyaratan perundang-undangan
yang berlaku.

11. Penerapan Manajemen K3


Dalam mencapai tujuan K3 perusahaan peternakan ruminansia harus menunjuk personal
yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan system yang diterapkan.
 SDM, sarana dan dana
 Tanggung jawab
 Pelatihan dan kompetensi kerja
 Kegiatan pendukung

12. Menyimpan Alat-alat Produksi Bahan Kimia dan Biologis


 Alat-alat produksi (seperti cangkul, ember, sapu, sekop, copper, kereta dorong, tali tambang,
alat kesehatan dan alat lainnya)disimpan di tempat yang aman, baik itu dari pencurian
maupun keamanan kekuatan ataupun fungsi dari alat tersebut. Untuk menyimpan alat-lat
produksi perlu sarana pendukung seperti gudang. Peralatan kesehatan perlu juga disimpan
pada ruangan tertentu dan sebaiknya dipisahkan dengan alat-alat produksi.

DASKOM 2
Liza Nofita., S.ST 4
K3LH MATERI 5

 Bahan-bahan kimia sebaiknya disimpan pada ruangan khusus, tidak dicampur dengan bahan-
bahan biologis dan alat-alat produksi. Ruangan untuk menyimpan bahan-bahan kimia
sebaiknya terpisah dari tempat penyimpanan alat-alat yang lainnya dan diusahakan jauh dari
dapur

Pada intinya pada saat menyimpan semua alat-alat produksi, bahan kimia danbiologis sebainya
sesuai dengan standard operating procedure (SOP).

DASKOM 2
Liza Nofita., S.ST 5
K3LH MATERI 5

13. Lembar Kerja Siswa


I. Latihan Soal
1. Kepanjangan dari K3 adalah …
2. Keselamatan kerja dalam perusahaan peternakan ruminansia adalah keselamatan kerja yang
menyangkut unsure…
3. Kebijakan K3 suatu perusahaan peternakan ruminansia sebainya memuat tentang …
4. Pada prinsipnya tanggung jawab terhadap K3 berada pada…
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja yang mengatur tentang K3 adalah …
6. Undang-undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan adalah…

Jawab

DASKOM 2
Liza Nofita., S.ST 6
K3LH MATERI 5

II. Tugas
1. Aplikasi konsep
Mengidentifikasi k3 pada perusahaan peternakan sapi potong :
1.1. Lakukan identifikasi sumber bahaya yang berkaitan dengan kegiatan penggemukan sapi
potong yang meliputi :
- Kegiatan persiapan kandang
- Kegiatan pemilihan bibit atau pengadaan bibit
- Kegiatan pemberian pakan
- Kegiatan penanganan kesehatan
- Kegiatan pemanenan
1.2. Lakukan identifikasi dampak yang ditimbulkan akibat dari kegiatan tersebut
1.3. Carilah solusi atau alternative pemecahan dari masing-masing dampak tersebut.
1.4. Buatkan program K3 nya.

2. Analisa kasus
Seorang peternak sapi akan melakukan kegiatan penanganan ternak (memandikan
ternak) kebetulan ternaknya sulit dikendalikan. Padahal kegiatan memandikan merupakan
program penanganan kesehatan. Apa saran anda agar kegiatan tersebut berjalan lancer tanpa
menyebabkan cidera baik itu ternak maupun peternaknya !

DASKOM 2
Liza Nofita., S.ST 7

Anda mungkin juga menyukai