Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nur Aliska Azaliya

Tingkat: 2D/kelompok H

Nim: PO713201191181

MK: PKBB (Tugas Praktikum)

RESUME 5 MATERI WORKHSOP “OPTIMALISASI LAYANAN APLIKASI


INLISLITE KEPADA PEMUSTAKA

Materi 1

Pemateri: Didik Pribadi, S.kom (dari perpusnas)

Topik materi: Inlislite

Inlislite adalah suatu aplikasi otomatis penggunaan perpustakaan yang dikembangkan


oleh perpusna RI. Pada tampilan materi yang pertama diperlihatkan menu inlislite. Di dalam
menu ini menampilkan beberapa bagian seperti katalog, koleksi, cover, konten digital, jurnal,
dan lain sebagainya. Kemudian diperlihatkan sebuah contoh proses pengunggahan sebuah buku
serta kelengkapan bahan unggahannya.

Pada bagian katalog kita akan diarahkan untuk mengisi beberapa format dan diberikan
petunjuk untuk batas-batas kapasitas penerima file atau berkas yang akan dimasukkan.
Kemudian mengisi nama PJ, topiknya apa, penerbitan dan seterusnya. Lalu jangan lupa di
simpan data yang telah dimasukkan tadi.

Selanjutnya pada bagian koleksi. Pada bagian ini akan diarahkan untuk mengisi
kelengkapan buku seperti jumlah buku yang akan ditambahkan, no. induk, barcode, jenis, nama,
bentuk, kategori dan seterusnya lalu simpan data yang telah diisi.

Pada bagian cover, kita terlebih dahulu melakukan pengecekan pada situs opac (online
public acsess katalog) untuk mengetahui adanya judul buku yang sama dan dapat
membedakannya.

Pada bagian konten digital, kita dapat memasukkan lebih banyak file dan kita bisa
mengatur public dan privasi dari unggahan kita tersebut.

Langkah selanjutnya yaitu pengunggahan artikel. Ada 6 menu yang kita dapatkan dalam
mengunggah artikel, yaitu katalog, edisi serial, cover, konten digital, koleksi, artikel dan konten
digital artikel.
Materi 2

Pemateri: Drg. Ria Purwanti, M.Kes (dari perpustakaan kemenkes RI)

Topik materi: perpustakaan kemenkes

Perpustakaan kemenkes dari waktu ke waktu mengalami peningkatan baik dalam bentuk fasilitas
maupun SDA. Telah ditampilkan pintu masuk dari perpus kemenkes di Jl. Rasuna Said, Gedung
A, Ruang 105. Waktu pelayanan dimulai dari hari senin-jumat jam 08.00-16.00. Adapun No.
Telp dan Email tertera pada layar.

Visi: menjadikan perpustakaan kementrian kesehatan sebagai perpustakaan unggulan, mutu


krepositorik terbitan kemenkes, dan pusat terjalin perpustakaan kemenkes.

Misi:

1. Melaksanakan karya cetak dan karya rekam hasil terbitan kementrian kesehatan
2. Membangun dan mengembangkan perpustakaaan terpadu berbasis teknologi informasi
3. Membina dan membangun jejaring dengan perpustakaan di lingkungan kementrian
kesehatan
4. Menyelenggarakan layanan perpustakaan

Sarana yang tersedia:

- Sarana anak
- Ruang
- 4 komputer OPAC
- Wifi

Jumlah koleksi:

- Audio visual tdk terlalu banyak


- 8375 judul terbitan kemenkes
- Terbitan dari WHO 1995 judul
- Terbitan umum 231 judul
Total jumlah judul koleksi sebesar 9990.

Jadi seluruh judul yang dihasilkan oleh unit kesehatan akan diserahkan ke perpustakaan
kemenkes dengan 5 eksamplar.

Organisasi perpustakaan kemenkes berada dibawah secretariat jendral kemenkes di dalam biro
komunikasi pelayanan masyarakat dan merupakan bagian pelayanan masyarakat dan bagian
penerbitan perpustakaan.
Tenaga perpustakaan yang ada di kemenkes sebanyak 6 orang. Untuk 2019 sdh diisi oleh
pustakawan. Terdiri dari 2 pustakawan madya, 1 pustakawan muda, 2 pustakawan pertama, dan
1 pustakawan penyedia.

Pada tahun 2019, perpustakaan kemenkes sudah mempunyai aplikasi yang bernama KOHA
namun terdapat kendala dalam perjalanannya. Maka dialihkan dari KOHA ke inlislite. Akan
tetapi tetap ada kendala yang terjadi.

Materi 3

Pemateri: Moh. Hasan, SH, M.H (kadis perpustakaan dan kearsipan Prov.
Sulsel)/diwakilkan kepala UPT

Topic Materi: penerapan Inlislite di dinas perpustakaan dan kearsipan Prov. Sulawesi
selatan

Kebijakan inlislite dilatar belakangi menurut undang-undang no. 43 tahun 2007 tentang
perpustakaan pada pasal 12 ayat 1 bahwa yang terkait dengan inlislite ini adalah terkait dengan
koleksi perpustakaan. Pasal 14 ayat 3 terkait dengan pelayanan perpustakaan. Pasal 19 ayat 2
terakit dengan pengembangan perpustakaan. Pasal 38 ayat 2 terkait dengan sarana dan prasarana
perpustakaan. Pasal 42 ayat 3 terkait kerja sama peprustakaan dengan system. Jadi setiap
perpustakaan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Ada 5 kantor: perintis kemerdekaan (unit kerasipan/sekretariat), talasalapang (layanan


umum), perpustakaan multimedia, gowa, dan jl. Lanto (pelayanan ibu & anak).

Pada program inlislite yang telah dikembangkan telah menyerahkan sekitar 200 titik baca
di tahun ini di 24 kabupaten kota.

Seluruh program-program yang dilakukan dinas perpustakaan ini merupakan terobosan


dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Jadi 5 kantor tersebut sedang dalam proses rehab.

Materi 4

Pemateri: Dr. Fierenziana G. Junus, M. Hum (kepala UPT Perpustakaan Unhas)

Topik Materi: layanan online perpustakaan perguruan tinggi di masa pandemic covid 19

Ciri perpustakaan perguruan tinggi, yang membedakan dengan perpustakaan umum yaitu
koleksi pemustaka dan layanannya. Koleksi yang ada di perpustakaan umum berbeda dengan yg
ada di perpustakaan perguruan tinggi karena misalnya menurut jenisnya karya ilmiah tidak ada di
perpustakaan umum/daerah (karya ilmiah civitas akademika). Perbedaan dalam segi topic
maupun pemustakanya.

Layanan perpustakaan perguruan tinggi menggunakan inlislite. Karena dengan


menggunakan inlislite di perpustakaan perguruan tinggi ini sudah ada dukungan atau support
system tersendiri. Dan meminimalkan penggunaan my sipisis. Layanan berikutnya ada karya
ilmiah (jurnal, tesis, hasil penelitian, dll). Sama seperti perpus lain, ada layanan koleksi khusus
tapi yang khas dari peprpustakaan PT ini menjadi penunjang akademi atau bebas pustaka yang
menjadi syarat ujian tutup atau ujian skripsi. Ada juga pemeriksaan plagiarism.

Ada 4 sistem layanan pada masa pandemic:

1. System layanan tertutup


2. System layanan terbuka
3. System layanan online
4. System layanan gabungan

Perpustakaan PT juga melakukan sosialisasi melalui media social, mengakomodir


peminjaman buku yang tidak sempat dikembalikan karena keadaan.covid 19 mengubah banyak
hal, orang yang tadinya tidak mau bergabung dengan sifatnya online mau tidak mau harus
menggunakan system online.

Layanan online perpustakaan PT yang harus diperhatikan ialah penggunaan seluruh media
social untuk berkomunikasi kepada para pemustaka dan akan berlanjut jika covid sudah berlalu.
Juga harus membuat aturan atau prosedur tentang layanan online karena adanya perubahan
keadaan dari pandemic dan sebelum pandemic. Selanjutnya menyediakan hasil karya tulis tidak
lagi dalam bentuk hard akan tetapi dalam bentuk digital atau dalam media online.

Materi 5

Pemateri: Elsy Premiwati, SS, S.Hum (pustakawan polkesmas)

Topic materi: Pemakaian Inlislite Untuk Mahasiswa Poltekkes Makassar

Undang-undang No. 43 Tahun 2007 pada pasal 24 yang secara khusus membahas tentang
perpustakaan perguruan tinggi. Dikatakan bahwa “setiap perguruan tinggi diharuskan
menyelenggarakan perpustakaan sesuai standar nasional. Perpustakaan PT juga harus memiliki
koleksi yang baik jumlah judul maupun jumlah eksamplarnya harus dapat memenuhi tugas
institusi PT tersebut yaitu untuk penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Perpustakaan poltekkes Makassar sudah memiliki kurang lebih 1000 judul yang dapat
diakses secara offline. Dan untuk koleksi digital sudah dimasukkan ke dalam inlislite sekitar 100
judul. Untuk menyatukan koleksi yang terpisah-pisah itu menggunakan aplikasi inlislite untuk
menjadi perpustakaan terpadu. Pustakawan sudah dapat mengakses koleksi digital dan OPAC.

Jika telah menjadi anggota perpustakaan, anggota sudah bisa mengatur sendiri
peminjaman buku, dan apa yang dilakukan semua tercatat pada catatan keanggotaannya. Bisa
juga mengusulkan koleksi-koleksi dan lain sebagainya.

Koleksi digital yang tersedia di website sudah bisa diakses oleh mahasiswa. Jadi, tidak
perlu datang ke kampus karena bisa melalui online.

Anda mungkin juga menyukai