Anda di halaman 1dari 4

Tafsir bi al-Ma’tsur adalah pendekatan yang

digunakan dalam menafsirkan Alquran yang


didasarkan kepada penjelasan-penjelasan yang
Tafsirbi Al-Ma'sur diperoleh melalui riwayat-riwayat sunnah, hadis
PENDEKATAN PENAFSIRAN AL-QUR'AN
maupun a tsar, termasuk Alquranyang lain. Oleh
karena itu, tafsir bi al-ma’tsur disebut juga tafsir bi
al-riwayah.

Al-Ra’y berarti pikiran atau nalar, karena itu tafsir


bi al-ra’y adalah penafsiran seorang mufassir yang
diperoleh melalui hasil penalarannya atau
ijtihadnya, di mana penalaran sebagai sumber
Tafsir Bi Ar Ra'yi utamanya. Seorang mufassir di sini tentu saja
adalah orang yang secara kompeten keilmuannya
dan telah dianggap telah memenuhi persyaratan
sebagai mufassir.

tafsir isyari adalah suatu upaya untuk menjelaskan


Tafsir bi al-Isyarah atau kandungan Alquran dengan menakwilkan ayat-
Tafsir Isyari ayat sesuai isyarat yang tersirat dengan tanpa
mengingkari yang tersurat atau zahir ayat
Suatu
Suatu ayat dapat ditafsirkan
ayat dapat ditafsirkan dengan
dengan
ayat yang
ayat yang lain,
lain, baik
baik ayat
ayat itu
itu
kelanjutan dari ayat yang ditafsirkan
ataupun ayat yang
ataupun ayat yang menafsirkan
menafsirkan
berada di surat yang lain.
a) Penafsiran ayat
dengan ayat Alquran
yang lain Misalnya
Misalnya pada surat al-Ikhlas
pada surat al-Ikhlas ayat
ayat
pertama
pertama yang
yang menjelaskan
menjelaskan tentang
tentang
ketauhidan Allah Swt, ditafsirkan
oleh ayat berikutnya, yaitu ayat
kedua, ketiga dan keempat.

Ayat-ayat Alquran lebih banyak


yang bersifat global
yang bersifat global (mujmal)
(mujmal)
daripada
daripada yang
yang terperinci (tafshil).
terperinci (tafshil).
Untuk
Untuk dapat
dapat memahami
memahami
kandungannya
kandungannya tidak bisa hanya
tidak bisa hanya
ayat
ayat tersebut
tersebut
Tafsir bi Al-ma'tsur b) Penafsirat ayat
secara rinci pendekatan Alquran dengan hadis
dengan beberapa cara Nabi Saw Misalnya,
Misalnya, ayat
ayat tentang perintah
tentang perintah
salat disampikan dalam Alquran
secara umum tanpa menyertakan
penjelasan tatacaranya, kemudian
Ayat tersebut kemudian ditafsirkan
oleh hadis Nabi
oleh hadis Nabi Saw:
Saw: contoh
contoh
telampir
telampir

Setelah
Setelah mendapatkan
mendapatkan penjelasan
penjelasan
melalui
melalui riwayat
riwayat hadis,
hadis, kemudian
kemudian
bisa diperkaya dengan penjelasan
c) Penafsirat ayat Alquran para
para sahabat dan tabi’in.
sahabat dan tabi’in.
dengan keterangan Keterangan
Keterangan dari
dari para
para sahabat
sahabat
atau tabi’in penting karena
sahabat Nabi saw. dan mereka adalah orang-orang yang
tabi’in dekat
dekat bersama
bersama Nabi
Nabi Saw
Saw dan
dan
sangat memahami situasi
sangat memahami dan
situasi dan
kondisi
kondisi bagaimana
bagaimana Alquran
Alquran ituitu
diturunkan.
diturunkan.
1. Tidak bertentangan dengan makna lahir (pengertian
terimanya sebuah Tafsir Bir Ra'yi

tekstual) Alquran.
Tafsir bi Ra'yi dan syarat di

2. Penafsirannya didukung atau diperkuat oleh dalil-dalil


syara’ lainnya.

3. Penafsirannya tidak bertentangan dengan dalil syara‘


atau rasio.

4. Penafsirannya tidak menganggap bahwa hanya itu saja


tafsiran yang dikehendaki Allah, bukan pengertian tekstual
ayat terlebih dahulu.

5. Penafsirannya tidak terlalu jauh sehingga tidak ada


hubungannya dengan lafadz.
METHODE PENAFSIRAN
AL-QURAN

METHODE
METHODE TAHLILI METHODE IJMALI METHODE MAUDHU'I
METHODE MAUDHU'I
(ANALITIS) N(GLOBAL) MUQORON (TEMATIK)
(KOOPERATIF)

Metode terakhir yang


Metode ijmali adalah Metode
Metode muqaran
muqaran adalah
adalah
Metode tahlili adalah lazim digunakan dalam
sebuah metode
metode menjelaskan
menjelaskan ayat-
ayat-
suatu metode dalam sebuah metode
metode dalam
dalam ayat
menafsirkan Alquran
menjelaskan ayat Alquran menjelaskan
menjelaskan ayat
ayat Alquran
Alquran ayat Alquran
Alquran dengan
dengan adalah metode
dengan cara membandingkan
membandingkan dengan
dengan
dengan cara dengan cara ayat
ayat lain
lain yang
yang memiliki
memiliki maudhu’I atau metode
menguraikan ayat
menguraikan demi
ayat demi mengemukakan makna kedekatan atau kemiripan
kemiripan tematik. Metode ini
kedekatan atau
ayat, surat demi surat, yang bersifat global tema namun redaksinya berupaya menjelaskan
sesuai tata urutan
sesuai tata urutan dengan
dengan dengan bahasa yang berbeda; atau memiliki ayat-ayat Alquran
penjelasan ringkas supaya mudah kemiripan redaksi tetapi dengan mengambil suatu
yang cukup terperinci dipahami maknanya berbeda; atau tema tertentu.
membandingkannya
dengan penjelasan teks
hadis Nabi Saw, perkataan
sahabat maupun tabi’in.

Anda mungkin juga menyukai