Anda di halaman 1dari 24

ULUMUL QUR’N

AL-MUNASABAH 

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 5 (LIMA):
Dara Filda
Indah Yasintia
Reka

Kelas 2A
Dosen Pembimbing : Drs. Abu Anwar, M. Ag.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan Matematika
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2013
Pengertian Munasabah

Secara etimologi, munasabah semakna dengan mushaakalah dan


muqaarabah, yang berarti serupa dan berdekatan. Secara istilah, munasabah
berarti hubungan atau keterkaitan dan keserasian antara ayat-ayat Al-Qur’an.

Menurut pengertian terminologi, munasabah dapat didefinisikan sebagai


berikut:
1. Menurut Az-Zarkasyi
Munasabah adalah suatu hal yang dapat dipahami. Tatkala dihadapkan
kepada akal, pasti akal itu akan menerimanya.
ULUM
2. Menurut Manna’ Al-qathan QUR’A
Munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa ungkapan didalam
suatu ayat, atau antar ayat pada beberapa ayat, atau antar surat (didalam Al-
qur’an).

Jadi, dalam konteks ‘Ulum Al-quran, munasabah berarti menjelaskan korelasi


antar ayat atau antar surat, baik kolerasi itu bersifat umum maupun khusus:
rasional (‘aqli), persepsi (hassiy) atau imajinatif (hayal) : atau korelasi atau
berupa sebab akibat ,’llat dan Ma’lul, perbandingan dan perlawanan.
Tentang Munasabah

Ilmu munasabah yang juga disebut dengan “Tanasubil Aayati Wassuwari”


pertama kali di cetus oleh  Imam Abu Bakar An-Naisaburi (wafat tahun 324 H).

Apakah ilmu
munasabah
itu ada?

Pihak kedua mengatakan tidakULUM


perlu ada munasabah ayat, sebabQUR’A
Pihak pertama mengatakan secara
pristiwa-pristiwa tersebut  saling
pasti pertalian yang erat antara
berlainan. Al-Quran disusun dan
surat dengan surat dan antara ayat
diturunkan serta diberi hikmah
dengan ayat (munasabah).
secara tauqifi dan tersusun atas
petunjuk Allah
Bentuk-Bentuk
Munasabah
Mudmah
Zhaahir (Jelas) (tersembunyi)

1. Dihubungkan oleh huruf ‘athaf


1. Suatu ayat menyempurnakan Munaasabah dengan waw ‘athaf
ini biasanya menghubungkan dua hal
penjelasan ayat sebelumnya.
yang berlawanan, seperti masuk dan
Penjelasan suatu ayat kadang- keluar, turun dan naik
kadang belum lengkap, kemudian 2. Al-Mudhaaddah (berlawanan)
ayat berikutnya menyempurnakan
dua ayat berurutan ULUM
yang
penjelasan itu. memperbincangkan dua hal yang QUR’A
2. Tawkiid (menguatkan). berlawanan seperti surga dan neraka
serta kafir dan iman.
Suatu ayat menguatkan isi
3. Istithraad (sampai)
kandungan ayat lainnya
Perbincanganayat mengenai
3. Tafsiir (menjelaskan). masalah sampai kepada yang tidak
Suatu ayat menjelaskan atau berkaitan langsung dengan yang
menafsirkan ayat sebelumnya diperbincangkan, tetapi hukumnya
sama dengan hal yang
diperbincangkan itu
Macam-Macam
Munasabah

Ada delapan macam munasabah dalam Al-Quran yaitu:

1. Munasabah antar surat dengan surat sebelumnya


As-suyuthi menyimpulkan bahwa munasabah antar satu surat dengan
surat sebelumnya berfungsi menerangkan atau menyempurnakan ungkapan
pada surat sebelumnya.
ULUM
QUR’A
2. Munasabah antar nama surat dan tujuan turunnya
Setiap surat mempunyai tema pembicaraan yang menonjol, dan itu
tercermin pada namanya masing-masing.

3. Munasabah antar bagian suatu ayat


Munasabah antar bagian surat sering berbentuk pola munasabah al-
thadhodat (perlawanan).
Macam-Macam
Munasabah

5. Munasabah antar suatu kelompok ayat dan kelompok ayat disampingnya


6. Munasabah antar fashilah (pemisah) dan isi ayat
Bacaan munasabah ini mengandung tujuan-tujuan tertentu. Diantaranya
adalah untuk menguatkan (tamkin) makna yang terkandung dalam suatu ayat. ULUM
7. Munasabah antar awal surat dan akhir surat yang sama QUR’A
Munasabah disini terletak dari sisi kesamaan kondisi
8. Munasabah antar penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya
Jika diperhatikan pada setiap pembukaan surat, akan dijumpai munasabah
surat sebelumnya sekalipun tidak mudah untuk mencarinya
Cara Mencari Dan Menentukan Munasabah

1. Topik inti yang diperbincangkan dalam ayat, perlu mengetahui permasalahan


utama yang diperbincangkan oleh suatu ayat
2. Topik inti itu biasanya mempunyai sub-subtopiknya, perlu pula dilihat dan
dipahami hal-hal yang dicakupi oleh topik inti tersebut ULUM
3. Sub-subtopik itu mempunyai unsur-unsur tersendiri pula. Maka masing-masing QUR’A
ayat, ada yang berbincang mengenai topik inti, subtopik, dan ada pula yang
memperbincangkan unsur-unsur yang ada pada subtopik. Munasabah Al-qur’an
dapat dilihat dari sisi ini.
 
Urgensi Ilmu Munasabah

Ilmu munasabah Al-qur’an sangat penting dikuasai dalam menafsirkannya. Ia


sangat membantu mufassir dalam memahami dan mengeluarkan isi
kandungannya.. Tanpa memperhatikan aspek munasabah, mungkin akan terjadi
pemahaman di luar konteks ayat, bahkan bisa keliru dalam memahaminya.
Ayat-ayat Al-qur’an itu banyak bercerita tentang umat-umat terdahulu, baik
peristiwa yang berlaku pada mereka maupun kewajiban-kewajiban yang pernah
ULUM
dibebankan atas mereka. Jika suatu ayat dipelajari, tanpa melihat keterkaitannya
QUR’A
dengan ayat-ayat lain, maka mungkin akan terjadi penetapan hukum yang
sebenarnya hukum itu hanya dibebankan kepada umat sebelum Nabi Muhammad
SAW, yang tidak diwajibkan kepada umat Muhammad.
Bagi mufassir, yaitu dapat memperluas pemahaman terhadap ayat yang
sedang ditafsirkan. Hal ini dapat dilihat dalam munasabah suatu ayat dengan
berbagai ayat lainnya yang terdapat dalam berbagai surah, di mana ayat-ayat itu
memperbincangkan permasalahan yang sama.
contoh

Surah Al-baqarah (2) ayat 3-5:

ULUM
Yaitu, orang-orang yang beriman dengan yang gaib, mendirikan shalat, dan QUR’A
menafkahkan rezeki yang Kami berikan kepadanya (di jalan Alla). Dan orang-orang
yang beriman dengan apa yang diturunkan kepada kamu dan apa-apa yang diturunkan
sebelummu, serta mereka meyakini akan adanya hari akhir. Mereka itu mendapatkan
petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itu mendapatkan kemenangan. (QS. Al-Baqarah
(2): 3-5)

BACK
contoh

Surah Al-baqarah (2) ayat 149-150:

ULUM
QUR’A
Dan dari mana pun kamu keluar, maka palingkanlah mukamu ke ara Masjidil Haram.
Sesungguhnya hal itu benar-benar yang hak, berasal dari Tuhanmu. Dan tiadalah
Tuhanmu lalai dari apa yang kamu kerjakan. Dan dari mana pun kamu keluar, maka
palingkanlah mukamu ke arahnya,agar tidak lagi menjadi hujah bagi manusia atasmu
kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Dan Aku benar-benar telah menyempurnakan
nikmat-Ku atasmu, semoga kamu mendapat petunjuk.(QS. Al-Baqarah (2): 149-150)
  BACK
contoh
Surah Al-baqarah (2) ayat 26-27:

ULUM
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah
QUR’A
dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar
dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini
untuk perumpamaan?" dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan
Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah
perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang di perintahkan Allah (kepada mereka) untuk
menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
(QS. Al-Baqarah (2): 26-27) BACK
DARA INDAH MELDA REKA 15/05/2014
contoh

Surah Saba’ (34) ayat 2:

Allah mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar dari padanya. Allah
mengetahui apa-apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke atasnya. Dan Dia-lah ULUM
yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. (QS. Saba’ (34) : 2) QUR’A
 

DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014 BACK


contoh

Surah An-nisa’ (4) ayat 150, 151, dan 152.

ULUM
QUR’A

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud
memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan:
"Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)",
serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian
(iman atau kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami Telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. Orang-orang
yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di
antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nisa (4): 150-152)
DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014 BACK
contoh

surah Al-a’raf (7) ayat 26:

ULUM
QUR’A

Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
Mudah-mudahan mereka selalu ingat.(QS. Al-A’raf (7): 26)

DARA INDAH MELDA REKA 15/05/2014 BACK


contoh

Dalam surat Al-Fatihah ayat satu ada ungkapan Alhamdulillah. Ungkapan ini
berkolerasi dengan surat Al-Baqarah ayat 152

ULUM
QUR’A
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
(QS. Al-Baqarah (2): 152)

DARA INDAH MELDA REKA 15/05/2014 BACK


contoh

Lihatlah firman Allah surat Al-Baqarah ayat 67-71 :

ULUM
QUR’A

DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014


67.  Dan (ingatlah), ketika Musa Berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” mereka berkata: “Apakah kamu
hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada
Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil”.
68.  Mereka menjawab: ” mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar dia
menerangkan kepada Kami; sapi betina apakah itu.” Musa menjawab:
ULUM
“Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang
QUR’A
tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu”.
69.  Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia
menerangkan kepada kami apa warnanya”. Musa menjawab: “Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang
kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”

DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014


70.  Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia
menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, Karena
Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan Sesungguhnya kami insya
Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
71.  Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah
sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula
ULUM
untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” mereka berkata:
QUR’A
“Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”.
Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan
perintah itu.(QS. Al-Baqarah (2): 67-71)
Cerita tentang lembu betina dalam surat Al-Baqarah diatas merupakan inti
pembicaraannya, yaitu kekuasaan Tuhan membangkitkan orang mati dengan
perkataan lain, tujuan surat ini adalah menyangkut kekuasaan tuhan dan keimanan
kepada hari kemudian, sama seperti surat An-Naml.
DARA INDAH MELDA REKA 15/05/2014 BACK
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian diaULUM
bersemayam di atas ´arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa QUR’A
yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik
kepada-Nya . dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)

Antara kata “auliju”(masuk) dengan kata “yakhruju”(keluar)

DARA INDAH MELDA REKA 15/05/2014 BACK


Dalam surat Al-Baqarah ayat 1-20, misalnya Allah memulai penjelasannya tentang
kebenaran dan fungsi Al-quran bagi orang-orang yang bertaqwa. Dalam kelom[opk
ayat-ayat berikutnya dibicarakan tiga kelompok manusia dan sifat-sifat mereka
yang berbeda, yaitu mukmin,kafir, dan munafik.
ULUM
QUR’A

DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014 BACK


surat Al-Ahzab ayat 25 :

Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh
kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. dan Allah
menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan . dan adalah Allah Maha
Kuat lagi Maha Perkasa. ULUM
QUR’A
Dalam ayat ini, Allah menghindarkan orang mukmin dari peperangan bukan karena
lemah, melainkan karena Allah maha kuat dan maha perkasa. Jadi, adnya fashilah
diantara kedua penggalan ayat diatas dimaksudkan agar pemahaman terhadap
ayat tersebut menjadi lurus dan sempurna. Tujuan lain dari fashilah adalah
memberi penjelasan tambahan yang meskipun tanpa faashilah sebenarnya, makna
ayat sudah jelas

DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014 BACK


Munasabah antar awal surat dan akhir surat yang sama
Tentang munasabah semacam ini, As-Suyuthi telah mengarang sebuah buku yang
berjudul “Marasit Al-mathali fi tanasub Al-maqati’ wa al-madhali” contoh
munasabah ini tedapat dalam surat Al-Qashas yang bermula dengan menjelaskan
pejuangan nabi Musa as. Dalam berhadapan dengan kekejaman Fir’aun. AtasULUM
perintah dan pertolongan Allah nabi Musa berhasil keluar dari Mesir dengan penuh QUR’A
tekanan.diakhir surat Allah menyampaikan kabar gembira kepada Nabi
Muhammad yang mengahdap tekanan dari kaumnya dan janji Allah atas
kemenanganny. Kemudian, jika diawal surat dikemukakan bahwa nabi Musa tidak
akan menolong orang kafir. Munasabah disini terletak dari sisi kesamaan kondisi
yang dihadapi oleh kedua nabi tersebut

DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014 BACK


permulaan surat Al-Hadid ayat 1 :

Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah
(menyatakan kebesaran Allah). dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana ULUM
QUR’A
Ayat ini bermunasabah dengan akhir surat sebelumnya, Al-waqi’ah ayat 96
yang memrintahkan bertasbih :

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar.

DARA INDAH MELDA REKA 22/05/2014 BACK


KEWARGANEG
N

Anda mungkin juga menyukai