Kaidah Munasabah
USTADZ JAKA GHIANOVAN, S.Th.I, M.Ag
team
contents
Cara mengetahui munasabah
Urgensi Ilmu Munasabah
pendahuluan
Al-Qur`an adalah kalamullah yang dinisbatkan kepada sang nabi terakhir, Al Khaatimul
anbiyaa’, baginda nabi Muhammad SAW, sebagai mukjizat teragung sepanjang masa,
yang diturunkan secara mutawattir melalui perantara Malaikat Jibril. Kitab suci ini
mengandung sumber ilmu pengetahuan yang sangat luas, sehingga dibutuhkan
pengkajian dan pemahaman yang intens dalam mempelajarinya, sehingga pihak manapun
yang sedang mencari cahaya petunjuk dalam rangka mendekatkan diri kepada ajaran
dan makna ayat-ayatnya pun akan mencapai tujuannya.
Dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan sejumlah orang-orang yang menguasai
dalam bidang disiplin keilmuan Al-Quran yakni para mufassir Al-Quran. Dengan demikian
para mufassir dituntut untuk memiliki pemahaman dan penguasaan terhadap berbagai
ilmu dan kaidah-kaidah dalam penafsiran Al-Quran.
pengertian
Secara etimologi, munasabah berasal dari akar kata ; نسبyang mengandung arti satu,
berdekatan, mirip, menyerupai.
Menurut Imam Al-Suyuti dalam kitab al-Itqan, Menurut Al-Zarkasyi kata Al Nasibu adalah sama
disebutkan bahwa makna munasabah adalah artinya dengan Al-Qaribu Al-Muttasil yang artinya
المشاكلة, yang berarti keserupaan dan المقاربة, dekat dan bersambungan. Kata Al-munasabah
yang berarti kedekatan. Orang yang berasal yang terdiri dari huruf نسبberasal dari akar kata
dari nasab yang sama disebut qarabah(kerabat) nun, sin, ba’ yang berarti hubungan, hubungan
karena kedekatannya. Dari nasab itulah dibentuk .antara satu dengan yang lain
menjadi al-munasabah ( )المناسبةdalam arti al-
muqabarah ( )المقاربة, kedekatan satu sama lain.
pengertian
Adapun secara terminologi, munasabah ialah sebuah konsep di dalam Ulum Al-Qur’an yang
membahas tentang pemahaman makna ayat secara komprehensif dengan menghubungkan antara
ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, antara pembuka ayat dan penutup ayatnya, dan antara ayat
dengan nama surah yang menjadi tema sentralnya.
Menurut Manna’ Al-Qaththan, munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa ungkapan di
dalam satu ayat, atau antara ayat pada beberapa ayat, atau antara surah di dalam Al-Qur’an.
Menurut Al Biqa'i munasabah merupakan suatu ilmu yang mencoba mengetahui beberapa alasan di
balik susunan atau urutan pada bagian Al-Quran, baik antara ayat dengan ayat, atau surat dengan
surat.
Kaidah Munasabah
Ilmu munasabah ini bersifat taufiqi atau berdasarkan ijtihad seorang mufassir dan tingkat konsentrasi
serta fokusnya terhadap keajaiban Al Quran, misteri retorika dan segi deskripsinya yang independen.
Dalam Al Quran sekurang-kurangnya terdapat tujuh kaidah munasabah dalam Al Quran, diantaranya ;
Kata ( َيِلُجmasuk) dengan ( َيْخُرُجkeluarََ) (menyempitkan) dinilai sebagai ‘alaqah atau hubungan, berupa perlawanan.
Kaidah munasabah
surat
Menentukan tingkatan uraian-uraian itu, apakah ada hubungannya atau tidak
Dalam mengambil kesimpulan, hendaknya memperhatikan ungkapan-ungkapan
Seperti yang dikemukakan az-Zarkasyi dalam kitab al-Burhan Fi Ulumil Qur’an, bahwa
urgensi ilmu munasabah ialah: dapat menjadikan bagian pembicaraan menjadi tersusun
sedemikian rupa laksana sebuah bangunan yang tampak kokoh lagi serasi antara bagian
demi bagiannya.
Sebagai ilmu pendukung atau penopang dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Bahkan
tidak jarang dengan pendekatan ilmu munasabah penafsiran akan semakin menjadi jelas,
mudah dan indah.
Karena ilmu Munasabah termasuk pada kelompok ilmu-ilmu ijtihadi (bersifat penalaran),
sehingga memiliki peluang untuk dikembangkan dalam memperkaya dan memperkuat
penafsiran al-Qur’an. Dengan cara, antara lain dengan terus menerus mencari hubungan
antara ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai aspeknya
kesimpulan
Munasabah adalah keterkaitan atau hubungan ungkapan makna Al-Qur’an, baik itu hubungan
maknanya antar ayat dengan ayat, surat dengan surat, maupun ayat dengan surat, dan baik itu
adanya hubungan, keterkaitan, atau susunan komponen pada Al Qur’an, baik itu ayat dengan
ayat ataupun surat dengan surat. Jadi, keterkaitan yang dimaksud yakni bukan hanya dari sisi
kesamaannya saja, namun berlaku juga dari sisi kontaradiksi nya, hingga sisi yang dapat diterima
oleh akal manusia. Sebab kekuatan konsep munasabah terletak pada rasionalisasi akal.
Pengetahuan tentang munasabah dapat memudahkan orang dalam memahami makna ayat
atau surat al-Qur’an secara utuh. Adanya penafsiran yang sepenggalsepenggal terhadap ayat-