Anda di halaman 1dari 3

SENI BUDAYA

KURASI KARYA SENI RUPA


LUKISAN

OLEH:
XI MIPA I

Nama Anggota :
1) I Kadek Ayu Nira Utami (17)
2) Komang Kartika Noviyanti (13)
3) Ni Putu Intan Maha Ayu Diyanti (22)
4) Priscillia Ardhita Martsha (28)

SMAN 5 DENPASAR
Tahun Ajaran 2018/2019
Burung Kasmaran

Kaya yang berjudul “Burung Kasmaran” terinspirasi dari hasil potretan Brad Pedersen
(Hawaii, 2010). Dimana, hasil potretan tersebut terdapat dua burung peach-faced lovebirds yang
sedang bertengger di atas dahan pohon. Dengan latar suasana di hutan yang cukup rindang.
Berdasarkan hasil potretan tersebut, kami melakukan beberapa modifikasi pada lukisan tersebut
dengan mengubah dan menambah beberapa unsur seperti halnya pada bentuk dahan dan bunga
yang terdapat pada pohon untuk menambah nilai estetika sehingga kesannya lebih alami. Hal ini
mendorong kami untuk mengabadikan suasana ini dalam bentuk lukisan. Dalam menyelesaikan
karya ini, teknik yang kami terapkan adalah teknik opaque (pada leher burung), semblok (pada
sayap dan ekor burung) untuk membedakan antara badan burung dengan sayap dan ekor,
pointilis (pada sari bunga), gradasi (pada langit).
Unsur-unsur pada lukisan tersebut antara lain yaitu, unsur titik yang terdapat pada sari-
sari bunga, unsur garis ; (berombak) yang terdapat pada dahan pohon, garis halus (berlengkung-
lengkung berirama) yang terdapat pada bunga mengesankan kelembutan, unsur bidang ;
(lingkaran) yang terdapat pada kelopak bunga sakura, (elips) yang terdapat pada daun bunga
sakura, unsur ruang yang terdapat pada karya seni rupa yaitu ruang khayalan yang biasanya
terdapat pada lukisan, unsur tekstur yang terdapat pada karya seni rupa yaitu semu karena ada
kesan yang berbeda antara perabaan dan penglihatan, unsur warna ; (warna pokok) yang terdapat
pada bulu kepala burung yaitu kuning, pada langit yaitu biru, pada gradasi bunga sakura yaitu
merah, (warna sekunder) yang terdapat pada bulu di badan burung yaitu warna hijau, (warna
tersier) yang terdapat pada sekitaran leher burung yaitu warna kuning kehijau-hijauan, pada
gradasi latar yaitu warna biru kehitaman, pada kelopak bunga sakura yaitu warna merah muda,
unsur gelap-terang yang terdapat pada latar lukisan untuk memberikan kesan mendalam karena
adanya perbedaan intensitas cahaya. Prinsip-prinsip harmonis dalam lukisan antara lain,
proporsi secara keseluruhan telah sesuai dengan keadaan sebenarnya, keseimbangan yang
diterapkan pada karya seni merupakan keseimbangan memusat pada burung lovebirds, irama
yang diterapkan pada karya seni yaitu irama tipe progresif yaitu pengulangan dengan perubahan
ukuran, kesatuan yang diterapkan pada lukisan yaitu kesatuan metastatis yang memiliki
perpaduan antara statis dan dinamis, klimaks yang terdapat pada lukisan yaitu pada objek burung
karena memiliki penekanan terhadap ukuran dan warna objek, lukisan tersebut telah menerapkan
prinsip-prinsip karya seni rupa sehingga telah memenuhi prinsip harmoni.
Tema yang diterapkan dari karya seni rupa tersebut adalah flora dan fauna. Fungsi karya
seni dapat ditinjau secara umum, individual seniman, dan sosial. Karya berjudul “Burung
Kasmaarn” dari fungsi umum adalah sebagai seni murni untuk hiasan atau pajangan. Fungsi
individual sebagai ungkapan perasaan terhadap kehidupan pribadi melalui dua ekor burung cinta
(lovebirds) yang menggambarkan kehidupan percintaan. Sedangkan fungsi sosial sebagai
rekreasi bagi orang lain yang menikmatinya.
Karya ini yang berjudul “Burung Kasmaran”, penataan unsur-unsur rupa sangat
memperhatikan harmoni karya baik dari aspek proporsi, keseimbangan, kesatuan, klimaks, dan
irama. Unsur yang dominan adalah unsur bentuk dan warna. Unsur bentuk dan warna ditata
degan proporsi yang ideal antara bagian/unsur yang satu dengan yang lainnya. Lukisan “Burung
Kasmaran” menerapkan kesimbangan memusat terlihat dari bentuk, ukuran, jarak, dan warna
yang memusat pada objek dua ekor burung tersebut. Kesatuan yang digunakan adalah metastatis
karena memiliki perpaduan kesatuan statis dan dinamis. Klimaks lukisan fokus pada ukuran dan
warna pada obyek burung lovebirds. Sedangkan irama garis dan warna menggunakan irama
progresif yaitu unsur-unsur yang diterapkan nampak berubah ukuran dan bentuk. Jadi dapat
disimpulkan karya yang berjudul “Burung Kasmaran” pengornisaian unsur-unsur rupa pada
visual lukisan sangat harmonis secara subyektif dan obyektif.

Anda mungkin juga menyukai