NIM : 10520043
2021
Percobaan 1
Radiasi Benda Hitam
I. Tujuan Percobaan
1.1 menganalisis spektrum hasil fenomena radiasi benda hitam
Semua benda yang memiliki suhu di atas 0 mutlak (-273℃) memancarkan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi benda hitam merupakan radiasi elektromagnetik
termal yang terjadi di dalam atau disekitar benda yang berada dalam keadaan setimbang
dengan lingkunagnnya atau saat ada proses pelepasan dari benda hitam tersebut. Pada
tahun 1800, astronom William Herschel melakukan sebuah percobaan yang
menghasilkan spektrum cahaya menggunakan prisma dan mengukur suhu pada berbagai
bagian spektrum. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini yaitu terdapat suhu yang
bervariasi di seluaruh bagian spektrum. Hal ini dapat disimpulkan bawha aadanya
keterkaitan antara radiasi termal dengan gelombang cahaya.
Gambar 1.1 hubungan energi terhadap panjang gelombang pada berbagai suhu
ρ(λ, T) = 8πkT
λ4
Setelah grafik sudah siap, dilakukan fitting pada data spektrum yang akan dianalisis dengan
cara mengklik menu “Analysis”, lalu dipilih “Fit Wizard…”. Lalu, di kotak bagian bawah,
diisi dengan persamaan Plack yang sudah ditambahkan faktor pengali a. Faktor pengali a
dan suhu (T) pada persamaan Planck dijadikan sebagai parameter untuk fitting, lalu tombol
“Fit > >” diklik. Setelah itu, pada kotak “Initial guesses”, parameter faktor pengali a
diisikan angka 1 dan suhu (T) diisikan suhu yang sudah dihitung dengan persamaan
pergeseran Wien sebelumya. Data yang akan dilakukan fitting adalah data yang ada di
grafik (tidak semua data mentah dijadikan data untuk fitting). Pada fitting yang pertama,
kotak “constant” untuk parameter suhu (T) diaktifkan. Untuk melakukan fitting, tombol
“Fit” ditekan. Terlihat nilai dari parameter a berubah. Pada fitting kedua, kotak “constant”
dari parameter a diaktifkan dan parameter suhu dinonaktifkan, lalu dilakukan fitting.
Terlihat nilai dari parameter suhu berubah. Nilai suhu yang terlihat dicatat. Selanjutnya,
dilakukan fitting pada data yang sama, tetapi dengan menggunakan persamaan Wien. Suhu
yang muncul pada fitting dengan persamaan Wien dicatat. Lalu, fitting dilakukan pada dua
data yang lain dan suhu dari hasil masing-masing fitting dicatat.
V. Data Pengamatan
λ maks ×T =C
Dari hasil plot data awal dengan analisis fit wizard pada aplikasi SciDavis, diperoleh untuk
masing masing data sebagai berikut:
a. e490_00a_amo
Gambar 6.1 perbandingan plot fitting model distribusi Planck dengan data awal
Gambar 6.2 perbandingan plot fitting model distribusi Wien dengan data awal
Gambar 6.3 perbandingan plot fitting model distribusi Planck dan Wien dengan data awal
b. gj644_dat
Gambar 6.4 perbandingan plot fitting model distribusi Planck dengan data awal
Gambar 6.5 perbandingan plot fitting model distribusi Wien dengan data awal
Gambar 6.6 perbandingan plot fitting model distribusi Planck dan Wien dengan data awal
c. Proxima_ced_cen
Gambar 6.7 perbandingan plot fitting model distribusi Planck dengan data awal
Gambar 6.8 perbandingan plot fitting model distribusi Wien dengan data awal
Gambar 6.9 perbandingan plot fitting model distribusi Planck dan Wien dengan data awal