Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUK PRAKTIKUM

FISIKA MODERN

Materi Praktikum
Sebelum UTS :
1. Efek Fotolistrik
2. Radiasi Benda Hitam

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
1. EFEK FOTOLISTRIK

1. Tujuan
- Menentukan tetapan planck melalui eksperimen efek fotolistrik
- Menentukan frekuensi ambang suatu logam pada anoda

2. Dasar Teori
Interaksi gelombang elektromagnetik dengan materi dapat menyebabkan
berbagai hal, salah satunya efek fotolistrik yang merupakan peristiwa
terlontarnya electron dari suatu materi sebagai akibat ditumbuk gelombang
elektromagnetik. Energi cahaya datang (gelombang elektromagnetik) diserap
logam dalam bentuk paket-paket atau quanta yang disebut foton dengan energi
hf. Persamaan Einstein tentang efek fotolistrik tersebut yaitu :
1
ℎ𝑓 − ℎ𝑓0 = (𝑚𝑣 2 ) = 𝑒𝑉
2
Terjadi penambahan beda potensial karena permukaan katoda dan anoda berbeda,
1
(𝑚𝑣 2 ) = 𝑒𝑉 + ɸ
2
Jika dianggap ℎ𝑓0 dan ɸ bebas frekuensi, maka
ℎ (ℎ𝑓0 + ɸ)
𝑉= 𝑓−
𝑒 𝑒

Yang merupakan persamaan garis lurus y = mx + c, dimana m = dan
𝑒
(ℎ𝑓0 +ɸ)
c=− .
𝑒

Gambar 1. Hubungan antara f dengan V

Gambar 2. Rangkaian percobaan efek fotolistrik.


3. Langkah Simulasi
1. Buka simulasi pHET Efek Fotolistrik

2. Pilih jenis logam yang digunakan dengan cara klik Menu Options, lalu klik
Metals kemudian pilih Sodium
3. Atur spektrum warna gelombang elektromagnetik hingga ada elektron yang
terlepas dari plat logam
4. Kemudian catat frekuensi gelombang elektromagnetik tersebut
5. Perhatikan Ammeter pada simulasi. Ammeter harus menunjukkan arus nol.
Apabila belum menunjukkan angka nol maka ubah tegangan pada power
supply hingga arus yang terukur pada ammeter menjadi nol. Kemudian
catat besarnya tegangan ketika arusnya nol
6. Klik Record Data untuk merekam setiap data yang diambil
7. Ulangi langkah 4-6 hingga mendapatkan 10 data percobaan
8. Variasikan jenis logam. Variasi logam yang digunakan dalam simulasi ini
yaitu Sodium, Potassium dan Cesium.
9. Lakukan langkah 2-7 pada setiap variasi logam.
10. Masukkan data ke tabel percobaan pada masing-masing jenis logam yang
digunakan
11. Buat Grafik dari tabel data percobaan pada setiap variasi logam yang
digunakan. Klik Insert, pilih Scatter with only markers kemudian klik
kanan pada grafik , pilih Add Trendline dan tampilkan Equation on Charts
untuk memperoleh persamaan linear dari grafik.
12. Analisis persamaan linear pada grafik untuk mencari konstanta Planck dan
frekuensi ambang.
13. Bandingkan hasil percobaan yang diperoleh dengan dasar teori
4. Tabel
Material Anoda : Sodium
No F (10-14 Hz) Vs (Volt)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Material Anoda : Pottasium


No F (10-14 Hz) Vs (Volt)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Material Anoda : Cesium


No F (10-14 Hz) Vs (Volt)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5. Analisis Data Kuantitatif
Tentukan variabel-variabel :
- Variabel bebas :
- Variabel terikat :

a. Grafik Hubungan f terhadap Vs

V f vs Vs
6
5
4
3
2
1
0 f
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

b. Mencari Nilai Tetapan Planck


ℎ𝑓 = ℎ𝑓0 + e𝑉𝑠
ℎ ℎ
𝑓 = 𝑒 𝑓0 + 𝑉𝑠
𝑒
ℎ ℎ
𝑉𝑠 = 𝑒 𝑓 + 𝑒 𝑓0

Dari grafik, didapatkan persamaan :


𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑐
Di mana

𝑚=𝑒
sehingga
ℎ = 𝑚𝑒

menurut referensi, nilai h adalah 6,626 . 10-34 J.s

c. Mencari Kesalahan Relatif


ℎ𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖 −ℎℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑅 = 𝑥 100%
ℎ𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖

d. Mencari Frekuensi Ambang (f0)


1. Mencari persamaan y pada grafik
𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑐

2. ± 𝑐 = − 𝑓0
𝑒
2. RADIASI BENDA HITAM

1. Tujuan : Menentukan Konstanta Pergeseran Wien


2. Dasar Teori
Suatu benda jika dipanaskan akan memancarkan radiasi gelombang
elektromagnetik dengan rentang frekuensi yang lebar. Pengukuran terhadap
radiasi rongga (lubang kecil dari bejana tertutup yang dipanaskan oven)
menunjukkan bahwa intensitas radiasi berubah terhadap frekuensi radiasi. Jika
suhu benda naik, maka frekuensi puncak radiasi yang dipancarkan juga bergeser
naik. Suatu benda juga dapat menyerap radiasi gelombang elektromagnetik yang
mengenainya. Benda yang dapat memancarkan seluruh frekuensi radiasi maupun
menyerap seluruh frekuensi radiasi gelombang elektromagnetik yang mengenai
benda tersebut disebut benda hitam (Rahardjo, 2012).

Dinding dalam sebuah rongga yang dipanaskan juga dapat memancarkan


radiasi gelombang elektromagnet dengan rentang panjang gelombang yang lebar
melalui sebuah lubang kecil. Rongga ini juga dapat mewakili karakteristik benda
hitam. Variasi intensitas radiasi (I) yang dipancarkan sebagai fungsi panjang
gelombang λ ditunjukkan dalam gambar 2.1 yang ternyata hampir mirip dengan
kurva distribusi kecepatan Maxwell. Beberapa teori yang menjelaskan kurva
distribusi radiasi benda hitam tersebut salah satunya yaitu distribusi energi
radiasi Wien.
Dari kurva distribusi energi radiasi benda hitam terlihat nilai panjang
gelombang maksimal (λm) hanya bergantung pada suhu (T), dimana jika T naik
maka λm mengalami pergeseran turun (lebih pendek panjang gelombangnya)
dan jika T turun maka λm bergeser naik (lebih panjang), sehingga perkalian λmT
merupakan suatu tetapan. Pergeseran puncak kurva distribusi intensitas terhadap
perubahan suhu ternyata mengikuti hubungan empirik yang kemudian dikenal
sebagai hukum pergeseran Wien (tahun 1893 dirumuskan) yaitu :
λmT = C
Dengan λm merupakan panjang gelombang yang sesuai dengan radiasi energi
maksimum, T adalah temperatur termodinamik benda, dan C adalah tetapan
pergeseran Wien (2,898 × 10-3 mK).

3. Langkah Simulasi
1. Buka file simulasi pHET Radiasi Benda Hitam

2. Atur suhu dari radiasi dengan cara menaikkan/menurunkan scrool bar suhu
T(K).
3. Ceklist pada ikon “Show Ruler” dan akan muncul gambar penggaris
4. Arahkan penggaris pada titik puncak gelombang, dan ukur panjang
gelombang yang terbentuk
5. Catat data suhu dan panjang gelombang pada tabel dalam Microsoft Excel
6. Lakukan langkah 2-5 hingga memperoleh 10 data percobaan
7. Buat Grafik dari tabel data percobaan. Klik Insert, pilih Scatter with only
markers kemudian klik kanan pada grafik, pilih Add Trendline dan tampilkan
Equation on Charts untuk memperoleh persamaan linear dari grafik.
8. Analisis persamaan linear pada grafik untuk mencari konstanta Wien
9. Bandingkan hasil percobaan yang diperoleh dengan dasar teori
4. Tabel
Tabel Hasil Pengamatan
No λ (m) T (K) 1/T
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

5. Analisis Data Kuantitatif


Tentukan variabel-variabel :
- Variabel bebas :
- Variabel terikat :
a. Grafik Hubungan 1/T terhadap λ

λ 1/T vs λ
6
5
4
3
2
1
0 1/T
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

b. Mencari konstanta Wien


Untuk analisis dapat menggunakan spreadsheet dengan mengubah T
menjadi 1/T, selanjutnya buat grafik hubungan 1/T terhadap λ, dengan x = 1/T
dan y= lamda, tambahkan trendline maka dihasilkan persamaan
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
𝐶 = 𝜆. 𝑇
Maka m=C
C adalah konstanta wien
Sehingga didapatkan nilai konstanta pergeseran wien. Kemudian bandingkan
dengan dasar teori. Apabila terjadi selisih nilai maka cari kesalahan relatif.
b. Mencari Kesalahan Relatif
𝐶𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖 − 𝐶ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑅 = 𝑥 100%
𝐶𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖

Anda mungkin juga menyukai