Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I

EFEK HALL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Eksperimen Fisika I
Dosen pengampu : Drs. David Edison Tarigan, M.Si.

Disusun oleh :
Lani Fitriani NIM 1503549

Teman Sekelompok :
Rizky Kurniawati NIM 1500681

LABORATORIUM FISIKA LANJUT


DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
JUDUL
Efek Hall.

PENDAHULUAN
A. Tujuan : Menentukan rapat muatan pembawa dan jenis muatan pembawa.

B. Dasar Teori :
Efek Hall ditemukan oleh Dr. Edwin Hall pada tahun 1879 ketika ia
sedang menempuh pendidikannya untuk mendapatkan gelar doktor di
Universitas Johns Hopkins di Baltimore. Ia menemukan bahwa jika sebuah
magnet diletakkan dan medan magnet tersebut tegak lurus dengan suatu
permukaan pelat emas yang dialiri arus, maka akan timbul beda potensial pada
ujung-ujung yang saling berlawanan.
Gaya Lorentz merupakan prinsip utama bekerjanya efek Hall. Seperti yang
telah kita ketahui, apabila suatu muatan q bergerak dengan kecepatan v dalam
medan magnetik B, gaya magnetik F pada muatan ialah :
F=q v × B
Gaya tersebut dipindahkan ke kawat oleh gaya yang mengikat elektron pada
kawat di permukaannya. Karena pembawa muatan itu sendiri mengalami gaya
magnetik ketika kawat yang sedang menyalurkan arus itu berada dalam medan
magnetik luar, pembawa muatan itu dipercepat ke arah salah satu sisi kawat.
Ini menghasilkan pemisahan muatan dalam kawat yang disebut efek Hall.
Efek Hall memberikan infromasi mengenai tanda muatan pada pembawa
muatan dan jumlah pembawa muatan per volume satuan n dalam suatu
konduktor. Fenomena ini juga memberikan metode yang mudah untuk
mengukur medan magnetik.
Fenomena efek Hall dapat dijelaskan melalui gambar berikut ini.
Gambar 1 : Skema Efek Hall
Sumber : Fundamental Of Physics, Halliday, 1989.

Pada gambar di atas terlihat bahwa suatu pelat konduktor mengalirkan arus I
pada arah x dan suatu medan magnetik homogen B diterapkan dalam arah y.
Jika muatan pembawa berupa elektron yang sedang bergerak dalam arah x
negatif dengan kecepatan drift vd, maka muatan pembawa tersebut akan
mengalami gaya magnetik sebesar F B=q v d × B yang mengarah ke atas.
Partikel-partikel negatif bergerak ke atas pelat dan terkumpul di sisi bagian
atas pelat sehingga menyebabkan bagian bawah pelat mengandung muatan
postif yang berlebihan (seperti pada gambar 2).

Gambar 2 : Ketika muatan pembawa bermuatan negatif, sisi bagian atas pelat
konduktor menjadi bermuatan negatif dan potensial di c lebih rendah daripada
potensial di a.
Sumber : Fundamental Of Physics, Halliday, 1989.
Pengumpulan muatan di sisi-sisi pelat meningkat hingga gaya listik yang
dihasilkan dari pemisahan muatan tersebut mengimbangi gaya magnetik yang
sedang bekerja pada muatan pembawa. Ketika kondisi seimbang ini dicapai,
elektron tidak lagi dibelokkan ke atas. Sebuah voltmeter sensitif atau
potensiometer dihubungkan pada rangkaian tersebut sehingga dapat mengukur
beda potensial yang dihasilkan karena adanya pemisahan muatan pada pelat
konduktor, yang dikenal sebagai tegangan Hall.
Jika muatan pembawa berupa muatan positif yang bergerak pada arah x
positif, seperti ditunjukkan pada gambar 1, maka muatan-muatan tersebut juga
mengalami gaya magnetik yang arahnya ke atas. Peristiwa ini menghasilkan
terkumpulnya muatan positif pada sisi bagian atas pelat konduktor dan muatan
negatif terkumpul pada sisi bagian bawah pelat. Hal tersebut menyebabkan
tanda dari tegangan Hall yang dihasilkan berlawanan dengan tanda tegangan
Hall dari pembelokkan elektron. Tanda muatan pembawa dapat ditentukan
dari pengukuran polarisasi tegangan Hall.

Gambar 3 : Ketika muatan pembawa bermuatan positif, sisi bagian atas pelat
konduktor menjadi bermuatan positif dan potensial di c lebih tinggi daripada
potensial di a.
Sumber : Fundamental Of Physics, Halliday, 1989.

Pada keadaan keseimbangan, besar gaya magnetik q v d B diimbangi oleh


besar gaya listrik q E H , dimana EH adalah besar medan magnet yang dihasilkan
oleh pemisahan muatan (beberapa sumber menyebut medan Hall).
q v d B=q E H
v d B=E H
Jika d adalah lebar dari pelat konduktor, maka tegangan Hall adalah :
V H =E H d
V H =v d Bd
Kita dapat mengetahui densitas muatan pembawa n dengan mengukur besar
arus pada rangkaian. Seperti yang telah kita ketahui bahwa arus adalah :
I =nq v d A
Maka
I
v d=
nqA
dengan A adalah luas pelat konduktor. Substitusikan rumusan kecepatan drift
tersebut pada VH, maka diperoleh :
IBd
V H=
nqA
Karena A=td, dengan t merupakan ketebalan pelat konduktor, maka VH dapat
juga dinyatakan dalam persamaan :
IB
V H=
nqt
Dari persamaan tersebut, maka kita dapat menentukan rapat muatan pembawa
n melalui persamaan :
IB
n=
qt V H

C. Identifikasi Variabel :
1. Percobaan I : Medan magnet (B) tetap, arus (I) berubah.
a. Variabel bebas : Arus (I)
b. Variabel terikat : Tegangan Hall (VH)
c. Variabel kontrol : Besar medan magnet (B).

2. Percobaan II : Medan magnet (B) berubah, arus (I) tetap.


a. Variabel bebas : Besar medan magnet (B)
b. Variabel terikat : Tegangan Hall (VH)
c. Variabel kontrol : Arus (I).
EKSPERIMEN
A. Alat dan Bahan yang Digunakan :
No. Nama Alat / Bahan Jumlah Kegunaan
1. Hall Effect Apparatus 1 buah Untuk mengukur besar tegangan Hall.
2. Pelat konduktor 1 buah Media tempat pemisahan muatan.
3. Kabel penghubung 4 buah Untuk menghubungkan rangkaian.
Untuk mengukur besar medan
4. Gauss meter digital 1 buah
magnetik di antara kedua magnet.
5. Magnet 2 buah Untuk menghasilkan medan magnetik

B. Prosedur Percobaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menghubungkan pelat konduktor pada Hall Effect Apparatus
menggunakan kabel penghubung dengan rangkaian sebagai berikut.

3. Meletakkan pelat di antara dua magnet yang berlawanan kutub.


Percobaan I :
a. Menetapkan jarak antara kedua magnet.
b. Mengukur besar medan magnet di antara kedua magnet menggunakan
gaussmeter digital dan mencatatnya.
c. Menyalakan Hall Effect Apparatus.
d. Mengkalibrasi alat ukur tegangan Hall dengan mengatur besar
tegangan nol (di-zero-kan).
e. Mengatur arus yang mengalir pada rangkaian dan mencatatnya.
f. Menetapkan nilai tegangan Hall yang dihasilkan oleh arus yang telah
diatur sebelumnya dan mencatatnya.
g. Mengulangi langkah 8 dan 9 untuk besar arus yang berbeda sebanyak
data yang ingin diperoleh.
Percobaan II :
a. Mengkalibrasi alat ukur tegangan Hall dengan mengatur besar
tegangan nol (di-zero-kan).
b. Menetapkan besar arus yang mengalir pada rangkaian dan
mencatatnya.
c. Mengatur jarak antara kedua magnet.
d. Mengukur besar medan magnet di antara kedua magnet menggunakan
gaussmeter digital dan mencatatnya.
e. Menetapkan nilai tegangan Hall dan mencatatnya.
f. Mengulangi langkah 13 – 15 untuk besar medan magnet yang berbeda,
yaitu dengan cara mengubah jarak antara kedua magnet.
4. Mencatat semua data percobaan di dalam tabel percobaan.
5. Merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Data Percobaan :
1. Percobaan I : Besar medan magnet (B) tetap, arus berubah.
B=1800 mG
No. I (mA) VH (mV)
1. 0,10 0,61
2. 0,15 0,68
3. 0,20 0,88
4. 0,25 0,99
5. 0,30 1,06

2. Percobaan II : Besar medan magnet (B) berubah, arus tetap.


I =0,05 mA
No. B (mG) VH (mV)
1. 923 0,27
2. 1388 0,71
3. 2763 0,99

Data lainnya :
Lebar pelat b=0,55 mm

B. Pengolahan Data
1. Percobaan 1 : Tegangan (V) berubah dan arus (I) tetap.
Metode statistik
IB
n= ; dengan B=1,8 ×10−4 T
eb V H

e=1,602 ×10−19 C
b=0,00055 m
Maka,
( 1,8 ×10−4 T ) I
n=
( 1,602×10−19 C ) ( 0,00055m ) V H

2
n |n i−ń| ( n i−ń )
No. I (A) VH (V)
(elektron/m3) (elektron/m3) (elektron/m3)2
1. 0,00010 0,00061 3,35 ×1017 1,15 ×1017 1,3225 ×1034
2. 0,00015 0,00068 4,51 ×10 17 0,17 ×10 17 0,0289 ×1034
3. 0,00020 0,00088 4,64 ×1017 0,04 × 1017 0,0016 ×10 34
4. 0,00025 0,00099 5,16 ×1017 0,48 ×1017 0,2304 × 1034
5. 0,00030 0,00106 5,78 ×1017 1,10 ×1017 1,2100 ×1034
Jumlah 2,34 × 1016 Jumlah 2,7934 ×10 34

 Menghitung harga n rata-rata :  Menghitung ketidakpastian n :


∑ ni ∑ ( n i−ń )2
ń=
N
2,34 ×10 16
s=∆ n=
√ N −1

ń= 2,7934 ×1034


5
17
ń=4,68 ×10 elektron/m 3
∆ n=
√ 4
∆ n=0,84 × 1017

Maka, rapat muatan pembawa adalah n=ń ± ∆ n


n=( 4,68 ± 0,84 ) ×1017 elektron/m3

∆n
dengan persentase kesalahan presisi sebesar ¿ × 100 %

0,84 ×1017
¿ × 100 %
4,68 ×1017
¿ 17,9 %

Metode grafik
Grafik yang dibuat merupakan hubungan antara nilai variabel bebas (arus)
dan nilai variabel terikat (tegangan Hall). Perhatikan persamaan
menentukan V H berikut ini.
IB
V H=
ebn
Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat mengetahui bahwa nilai
tegangan Hall (VH) sebanding dengan nilai arus (I).
No. I (A) VH (V)
1. 0,00010 0,00061
2. 0,00015 0,00068
3. 0,00020 0,00088
4. 0,00025 0,00099
5. 0,00030 0,00106

Data tersebut kemudian diplot ke dalam grafik berikut ini.

Dan nilai linear regression untuk data tersebut adalah sebagai berikut.
Garis lurus yang terbentuk dari grafik di atas memiliki persamaan :
y= (2,42 ± 0,24522 ) x + ( 3,6E-4 ± 5,20192E-5 )
VH
Gradien persamaan garis lurus dalam grafik di atas adalah m= =2,42
I
dan ketidakpastiannya yaitu ∆ m=0,24522. Dengan mensubstitusikan
kedua nilai tersebut ke dalam persamaan, maka akan diperoleh harga n.
 Menghitung harga n :
B I
n=
eb V H
B 1
n=
eb m
1,8 ×10− 4 1
n=
( 1,602×10 C ) ( 0,00055m ) 2,42
−19 ( )
n=844,17 ×1015
n=8,44 ×10 17 elektron/m3.
 Menghitung ketidakpastian n :
B 1
n=
eb m
−B
∆ n= ∆m
eb m 2
−1,8 ×10−4
∆ n= ( 0,24522 )
( 1,602× 10−19 C ) ( 0,00055 m )( 2,42 )2
∆ n=−85,54 × 1015 elektron/m3
|∆ n|=0,86× 1017 elektron/m3.
Maka, rapat muatan pembawa adalah n=ń ± ∆ n
n=( 8,44 ± 0,86 ) ×1017 elektron/m3

∆n
dengan persentase kesalahan presisi sebesar ¿ × 100 %

0,86 ×1017
¿ × 100 %
8,44 ×1017
¿ 10,2 % .

2. Percobaan II : Besar medan magnet (B) berubah, arus tetap.


Metode statistik
IB
n= ; dengan I =0,00005 A
eb V H

e=1,602 ×10−19 C
b=0,00055 m
Maka,
( 0,00005 A ) B
n=
( 1,602×10−19 C ) ( 0,00055m ) V H

2
n |n i−ń| ( n i−ń )
No. B (T) VH (V)
(elektron/m3) (elektron/m3) (elektron/m3)2
1. 0,923 ×10−4 0,00027 1,94 ×10 17 0,40 ×1017 0,1600 ×1034
17
2. 1,388 ×10−4 0,00071 1,11×10 0,43 ×1017 0,1849 ×1034
3. 2,763 ×10−4 0,00099 1,58 ×1017 0,04 × 1017 0,0016 ×10 34
Jumlah 4,63 × 1017 Jumlah 0,3465 ×1034

 Menghitung harga n rata-rata :  Menghitung ketidakpastian n :


∑ ni ∑ ( n i−ń )2
ń=
N
4,63 ×1017
s=∆ n=
√ N −1

ń= 0,3465× 1034


3
ń=1,54 ×1017 elektron/m3
∆ n=
√ 2
∆ n=0,42 ×1017
Maka, rapat muatan pembawa adalah n=ń ± ∆ n
n=( 1,54 ± 0,42 ) ×10 17 elektron/m3

∆n
dengan persentase kesalahan presisi sebesar ¿ × 100 %

0,42× 1017
¿ ×100 %
1,54 ×1017
¿ 27,3 %

Metode grafik
Grafik yang dibuat merupakan hubungan antara nilai variabel bebas
(medan magnetik) dan nilai variabel terikat (tegangan Hall). Perhatikan
persamaan menentukan V H berikut ini.
IB
V H=
ebn
Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat mengetahui bahwa nilai
tegangan Hall (VH) sebanding dengan nilai medan magnetik (B).

No. B (T) VH (V)


1. 0,923 ×10−4 0,00027
2. 1,388 ×10−4 0,00071
3. 2,763 ×10−4 0,00099

Data tersebut kemudian diplot ke dalam grafik berikut ini.

Dan nilai linear regression untuk data tersebut adalah sebagai berikut.
Garis lurus yang terbentuk dari grafik di atas memiliki persamaan :
y= (3,48551 ± 1,49729 ) x + ( 6,71504E-4 ± 2,78949E-5 )
Gradien persamaan garis lurus dalam grafik di atas adalah

VH
m= =3,48551 dan ketidakpastiannya yaitu ∆ m=1,49729. Dengan
B
mensubstitusikan kedua nilai tersebut ke dalam persamaan, maka akan
diperoleh harga n.
 Menghitung harga n :
I B
n=
eb V H
I 1
n=
eb m
(0,00005 A) 1
n= (
( 1,602×10 C ) ( 0,00055m ) 3,48551
−19 )
n=0,0163 ×1019
n=1,63× 1017 elektron/m3
 Menghitung ketidakpastian n :
I 1
n=
eb m
−I
∆ n= ∆m
eb m 2
−(0,00005 A)
∆ n= ( 1,49729 )
( 1,602× 10 C ) ( 0,00055 m )( 3,48551 )2
−19

∆ n=−6,99 ×10 16 elektron/m3


|∆ n|=0,70× 1017 elektron/m3

Maka, rapat muatan pembawa adalah n=ń ± ∆ n


n=( 1,63± 0,70 ) ×10 17 elektron/m3

∆n
dengan persentase kesalahan presisi sebesar ¿ × 100 %

0,70× 1017
¿ ×100 %
1,63× 1017
¿ 42,9 %

C. Analisis :
Berdasarkan hasil eksperimen kita dapat membuktikan kebenaran
hubungan antara besar arus (I) dan tegangan Hall (VH) dan hubungan antara
besar medan magnetik (B) dan tegangan Hall (V H). Pada percobaan I, data
menunjukkan bahwa semakin besar nilai arus (I) maka semakin besar pula
tegangan Hall (VH) yang dihasilkan. Fakta tersebut sesuai dengan perumusan

IB
V H= . Hal itu dapat terjadi karena semakin besar arus (I), maka semakin
nqt
banyak muatan yang mengalir per satuan waktu sehingga semakin banyak
muatan yang dipisahkan dalam pelat konduktor. Apabila semakin banyak
pemisahan muatan, maka semakin besar beda potensial Hall di antara sisi-sisi
pelat. Sementara itu, pada percobaan II, data menunjukkan bahwa semakin
besar nilai medan magnetik (B) maka semakin besar pula tegangan Hall (V H)
yang dihasilkan. Hal itu dapat terjadi karena, semakin besar medan magnetik
(B), maka semakin besar gaya magnetik yang dialami oleh muatan pembawa.
Hal tersebut menyebabkan semakin banyak dan semakin cepat muatan
dibelokkan dan mengakibatkan tegangan Hall semakin besar.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan persamaan

IB
n= , maka diperoleh rapat muatan pembawa n adalah sebagai berikut.
qt V H
1. Percobaan I : Besar medan magnet (B) tetap, arus berubah.
 Metode statistik : n=( 4,68 ± 0,84 ) ×1017 elektron/m3
dengan kesalahan presisi = 17,9 %.
 Metode grafik : n=( 8,44 ± 0,86 ) ×1017 elektron/m3
dengan kesalahan presisi = 10,2 %.
2. Percobaan II : Besar medan magnet (B) berubah, arus tetap.
 Metode statistik : n=( 1,54 ± 0,42 ) ×10 17 elektron/m3
dengan kesalahan presisi = 27,3 %.
 Metode grafik : n=( 1,63± 0,70 ) ×10 17 elektron/m3
Dengan kesalahan presisi = 42,9 %.

Setelah dilakukan percobaan dengan dua prosedur yang berbeda, maka


dapat diketahui bahwa prosedur percobaan I yaitu besar medan magnet (B)
tetap dan arus berubah adalah prosedur yang paling baik. Dapat dilihat dari
hasil pengolahan data baik metode statistik maupun metode grafik bahwa
percobaan menggunakan prosedur I memiliki persentase kesalahan presisi
yang lebih kecil daripada percobaan menggunakan prosedur II. Hal tersebut
dikarenakan pada percobaan 2 medan magnetik yang divariasikan
menyebabkan peluang kesalahan pengambilan data lebih besar.
Hasil yang diperoleh di atas ternyata menyimpang jauh dari hasil pada
literatur, percobaan yang sama oleh Rahayu Dwi Harnum pada tahun 2015.
Dalam percobaannya, diperoleh rapat muatan pembawa
n=( 11,03 ±1,22 ) ×10 20 elektron/m3 dengan persentase kesalahan presisi
sebesar 0,11 %. Perbedaan yang signifikan antara literatur dan hasil pecobaan
hingga mencapai orde 103. Setelah dilakukan analisis, maka diketahui bahwa
penyebab dari perbedaaan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Percobaan efek Hall ini dapat memberikan informasi mengenai rapat
muatan pembawa. Sementara, nilai rapat muatan pembawa bukanlah suatu
konstanta tetap. Sehingga setiap percobaan pasti akan menghasilkan nilai
yang berbeda.
2. Nilai tegangan Hall sendiri dapat dipengaruhi oleh arus maupun medan
magnetik. Untuk mengontrol arus mungkin cukup mudah, tapi tidak
dengan medan magnetik. Perubahan yang kecil saja dari medan magnetik
akan menyebabkan perubahan nilai tegangan Hall. Hal tersebut
mengakibatkan tegangan Hall yang terbaca pada display selalu berubah-
ubah, tidak pernah mencapai nilai keseimbangan. Sehingga tingkat
kesalahan dalam menentukan nilai tegangan Hall cukup besar.

Selanjutnya, dalam menentukan jenis muatan pembawa dapat dilakukan


dengan mengukur tanda beda potensial antara sisi bagian atas dan bagian
bawah pelat. Pada percobaan, sisi bagian atas berada pada potensial lebih
rendah, sehingga dapat ditentukan bahwa jenis muatannya adalah negatif.

D. Tugas Akhir :
Semua pertanyaan telah terjawab dan jawabannya terintegrasi dalam
pembahasan-pembahasan di atas.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan :
Dari hasil ekperimen, pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan,
maka diperoleh rapat muatan pembawa n adalah sebagai berikut.
1. Percobaan I : Besar medan magnet (B) tetap, arus berubah.
 Metode statistik : n=( 4,68 ± 0,84 ) ×1017 elektron/m3
dengan kesalahan presisi = 17,9 %.
 Metode grafik : n=( 8,44 ± 0,86 ) ×1017 elektron/m3
dengan kesalahan presisi = 10,2 %.
2. Percobaan II : Besar medan magnet (B) berubah, arus tetap.
 Metode statistik : n=( 1,54 ± 0,42 ) ×10 17 elektron/m3
dengan kesalahan presisi = 27,3 %.
 Metode grafik : n=( 1,63± 0,70 ) ×10 17 elektron/m3
dengan kesalahan presisi = 42,9 %.
Dan jenis muatan pembawa tersebut adalah muatan negatif.
B. Saran :
Untuk memudahkan penentuan nilai tegangan Hall, maka disarankan
untuk memvideo perubahan nilai tegangan Hall yang ditunjukkan pada display
kemudian dicari modus nya atau angka yang sering muncul.
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, dkk. 1989. Fundamental Of Physics. E-book.
Harnum, Rahayu Dwi. 2015. Laporan Efek Hall [Online]. Tersedia:
http://www.academia.edu/16650715/EKSPERIMEN_FISIKA_I_FPMIPA
_UPI_Efek_Hall. Diakses : 29 Oktober 2017.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia. 2016. Efek Hall [online]. Tersedia :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Efek_Hall. Diakses : 25 Oktober 2017.

LAMPIRAN

Hall Effect Apparatus

Pengukuran medan magnet menggunakan gauss meter


digital.

Anda mungkin juga menyukai