Anda di halaman 1dari 26

Laporan Praktikum

Fisika Lanjutan
“EFEK HALL”

Oleh:
Pekan 2 Kelas 4A

1. Abror Mulia Mukti (11210163000057)


2. Ade Sylviana Rohendi (11210163000036)
3. Luma Alfiasti Sulton (11210163000060)
4. Finna Pramudita (11210163000044)

(Rabu, 5 April 2023)

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
EFEK HALL

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menganalisis hubungan antara arus listrik degan medan magnet.
2. Memahami prinsip kerja dari efek hall.
3. Menganalisis kerapatan pembawa muatan n.
4. Menentukan jenis pembawa muatan yang mengalir dalam penghantar.

B. DASAR TEORI

Efek Hall merupakan suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat
konduktor karena pengaruh medan magnet. Efek Hall ditemukan oleh Dr. Edwin Hall
pada tahun 1879 ketika ia sedang menempuh pendidikannya untuk mendapatkan gelar
doktor di Universitas Johns Hopkins di Baltimore. Dia menemukan bahwa jika sebuah
magnet di letakkan dan medan magnet tersebut tegak lurus dengan suatu permukaan pelat
emas yang dialiri arus, maka akan timbul beda potensial pada ujungujung yang saling
berlawanan (Zikri. N, 2021).

Adanya medan magnet menyebabkan terjadinya pembelokan dalam arah berlawanan


pada muatan positif dan negative. Hal itu menyebabkan pada satu sisi permukaan benda
terjadi penumpukan muatan positif dan pada sisi yang berlawanan terjadi penumpukan
muatan negatif. Dua sisi benda seolah-oleh kemudian bersifat sebagai dua pelat sejajar
yang diberi muatan listrik sehingga tirabul beda potensial antara dua sisi tersebut. Dari
nilai tegangan Hall maka dapat ditentukan konsentrasi pembawa muatan dalam material.
Efek Hall merupakan metode yang sangat sederhana untuk menentukan kerapatan
pembawa muatan (muatan per satuan volum) dalam bahan semikonduktor (Febri
Rismaningsih, 2022).

Di dalam konduktor berbentuk lempengan, setiap pembawa muatan akan mengalami


gaya Lorentz sehingga electron akan bergerak ke atas sedangkan pembawa muatan positif
akan bergerak ke bawah. Muatan-muatan tersebut bergerak hingga medan listrik
terbentuk pada arah melintang/horizontal berada pada posisi kesetimbangan. Oleh karena
itu, akan terjadi keadaan setimbangan sehingga tidak terdapat arus yang mengalir pada
arah melintang di dalam konduktor. Dengan demikian, seluruh gaya-gaya yang bekerja
pada arah melintang akan menjadi nol (Christian Gerthsen, 1996).
Arus muatan negatif yang bergerak ke kanan ekivalen dengan muatan positif yang
bergerak ke kiri, setidaknya untuk kebanyakan tujuan. Tetapi efek hall dapat
membedakan kedua ini. Sebagaimana dapat dilihat dari gambar 1, partikel positif yang
bergerak ke kiri dibelokkan ke bawah, sehingga permukaan bawah positif relatif terhadap
permukaan atas. Ini merupakan kebalikan dari bagian (a). dan memang arah ggl pada efek
hall pertama kali menunjukkan bahwa partikel negatif yang bergerak pada konduktor,
efek hall menunjukkan bahwa pembawa arus adalah positif (Giancoli, 2001).

Gambar 1. Efek Hall. (a) Muatan negatif bergerak ke kanan sebagai arus. (b)
Muatan positif bergerak ke kiri sebagai arus.

Apabila suatu pita konduktor lengan yang dialiri arus listrik diletakkan pada daerah
yang memili medan magnet tegak lurus dengan arah arus listrik. Maka pada plat tersebut
akan dihasilkan suatu medan listrik transversal. Besarnya tegangan transversal atau
tegangan hall U H yang dihasilkan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

B .i
U H=
n.e.d

Dimana B adalah kerapatan fluks magnet, I adalah kuat arus listrik(A), d adalah tebal plat
konduktor, e adalah besar muatan electron dan n adalah kosentrasi pembawa muatan
(Rosana, 2015).
C. ALAT DAN BAHAN

No Alat dan Bahan Jumla Gambar Fungsi Alat


h
1 Multimeter 2 Buah Untuk Membaca
Tegangan

2 Transformator 2 Buah Untuk mengaliri arus


Variabel Tegangan ke kabel multicore
Ekstra Rendah dan kumparan

3 Peralatan efek hall 1 Buah Alat yang terdiri 2


(perak) kumparan yang
nantinya akan dialiri
arus listrik

4 Mikrovoltmeter 1 Buah Untuk menguatkan


suatu sinyal
tegangan hall

5 Kumparan 250 1 Buah Untuk menghasilkan


lilitan medan magnet yang
tegak lurus dengan
arus listrik
6 Kabel Penghubung 12 Untuk
Buah menghubungkan alat
ke alat lainnya
7 Teslameter 1 Buah Untuk membaca
medan magnet yang
dihasilkan

8 Tangential B-probe 1 Buah

9 Kabel multicore 6- 1 Buah Mengaliri arus listrik


kutub dari ujung satu ke
ujung lainnya secara
horizontal

D. LANGKAH KERJA
a) Kalibrasi Medan Magnet

No Langkah Kerja Gambar


1 Praktikan menyiapkan serta di cek alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk percobaan efek
hall kalibrasi medan magnet

2 Setelah dari itu praktikan merangkai alat dan


bahan untuk percobaan kalibrasi medan
magnet sesuai dengan sketsa rangkaian yang
tersedia

3 Praktkan menghubungkan peralatan efek hall


bagian kumparan A ke negatif transformator
dan menghubungkan E bagian peralatan efek
hall kumparan ke ground multimeter dan
menghubungkan A bagian efefk hall
kumparan ke positif transformator dan E
bagian efek hall kumparan ke amper pada
multimeter dan menghubungkan teslameter
pada input ke stop kontak
4 Pada percobaan ini menggunakan tangential
B-probe yang diletakkan diantara batang
kutub dengan jarak 5mm
5 Kemudian praktikan mencatat nilai kerapatan
fluks magnet B yang terbaca pada teslameter
setiap kenaikan arus IB sebesar 0,5 A dari 0
hingga 5 A dengan mengatur potensio
pengatur tegangan yang terdapat pada
transformator

b) Penentuan Konstanta Hall dan Konsentrasi Pembawa Muatan

No Langkah Kerja Gambar


1 Praktikan menyiapkan serta di cek alat dan
bahan yang dibutuhan untuk percobaan
penentuan konstanta hall dan konsetrasi
pembawa muatan

2 Dengan mengguanakan alat dan bahan yang


telah disiapkan praktikan membuat rangkaian
sesuai dengan sketsa yang ada di modul yaitu
dengan menghubungkan kumparan A ke
negatif transformator, kemudian
menghubungkan E ke ground multimeter
satu, dan A kumparan ke transformator satu
positif dan E ke amper multimeter satu
3 Kemudian praktikan menghubungkan kabel
multicore 6 kutub ke multimeter kedua
transformator ke dua dan menghubungkan ke
microvoltmeter menggunakan kabel
penghubung

4 Setelah dari itu melakukan koreksi posisi nol


pada microvoltmeter dengan arus kumparan
bernilai nol dan menekan tombol “Auto
Comp” dan pengaturan “----0---“ sehingga
pengukuran stabil

5 Kemudian memutar saklar pada catu daya


untuk memperoleh data yang diinginkan

6 Sambil memutar saklar catu daya, yaitu


memperhatikan kenaikan arus kumparan pada
multimeter secara bertahap yaitu dari 0.0
sampai 5 A yang pada saat jarum mencapai
arus diperhatikan nilai yang didapat
microvoltmeter
7 Setelah itu mencatat hasil data yang terdapat
pada display microvoltmeter

E. DATA PERCOBAAN
A. Kalibrasi Medan Magnet

No I B ( A) B(mT)
1 0.0 0
2 0.5 33
3 1.0 56
4 1.5 84
5 2.0 111
6 2.5 139
7 3.0 168
8 3.5 195
9 4.0 216
10 4.5 244
11 5.0 269

B. Penentuan Konstanta Hall dan Konsentrasi Pembawa Muatan

No Tegangan Hall, U H (Volt)


I B ( A) ¿ ¿
1 0 0 0
2 0.5 −0,70 x 10
5
−0,72 x 10
5

3 1.0 −1,29 x 105 −1,22 x 105


4 1.5 −1,82 x 10
5
−1,87 x 10
5

5 2.0 −2,38 x 105 −2,37 x 10 5


6 2.5 −2,98 x 10
5
−3,02 x 10
5

7 3.0 −3,53 x 105 −3,56 x 105


8 3.5 −4,12 x 10
5
−4,11 x 10
5

9 4.0 −4,76 x 105 −4,60 x 105


10 4.5 −5,12 x 10
5
−5,39 x 10
5

11 5.0 −5,96 x 10
5
−5,74 x 10
5

F. PENGOLAHAN DATA

A) Kalibrasi Medan Magnet


1) Metode kuadrat terkecil/ regresi linier untuk pengolahan data dengan model :

B=k .i

y=bx+ a

2) Buat tabel pengolahan data sebagai berikut :

2 2
No. i B i B i.B
1. 0 0 0 0 0
2. 0,5 33 0,25 1089 16,5
3. 1 56 1 3136 56
4. 1,5 84 2,25 7056 126
5. 2 111 4 12321 222
6. 2,5 139 6,25 19321 347,5
7. 3 168 9 28224 504
8. 3,5 195 12,25 38025 682,5
9. 4 216 16 46656 864
10. 4,5 244 20,25 59536 1098
11. 5 269 25 72361 1345
n 11 11 11 11 11
⅀ 27,5 1515 96,25 287725 5261,5

3) Hitung Koefisien regresi a,b, dan r


 Koefisien regresi a

a=( ∑ B)¿ ¿

(1515 )( 96,25 )−(27,5)(5261,5)


a=
11 ( 96,25 )−( 27,5 )2
a=3,727273
 Koefisien regresi b

b=n ( ∑ i . B ) −¿ ¿

11 ( 5261,5 )−(27,5)(1515)
b=
11 ( 96,25 )−( 27,5 )2
b=53,6
 Koefisien regresi r

r =n ¿ ¿

11 ( 5261,5 )−(27,5)(1515)
r=
√[ 11 ( 96,25 )−( 27,5 ) ] ¿ ¿ ¿
2

r =0,999609237
y=bx+ a
y=53,6 x−3,7272727
Tabel perhitungan regresi a,b dan r
Koefisien Hasil Perhitungan
Regresi
a (∑𝐵)(∑𝑖2) − (∑𝑖)(∑𝑖. 𝐵)
𝑎=
𝑛(∑𝑖2) − (∑𝑖2)
(1515)(96,25) − (27,5)(5261,5)
𝑎=
11(96,25) − (27,5)2

1135.75
= = 3.7272
302.5
b 𝑛(∑𝑖. 𝐵) − (∑𝑖)(∑𝐵)
𝑏=
𝑛(∑𝑖2) − (∑𝑖)2
11(5261,5) − (27,5)(1515)
𝑏=
11(96,25) − (756,25)

16214
𝑏= = 53,6
302,5
r 𝑛(∑𝑖. 𝐵) − (∑𝑖)(∑𝐵)
𝑟=
√[𝑛(∑𝑖2) − (∑𝑖)2][𝑛(∑𝐵2) − (∑𝐵))2]
𝑟
11(5261,5) − (27,5)(1515)
=
√[11(96,25) − (756,25)][11(287.725) −
(2.295.225)) ]

16214
𝑟 = −2.395.807.249,52 = 0,999609
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
𝑦 = 53,6 𝑥 − 3,7272727

4) Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri
dari plot data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri
judul dan keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya

Grafik Hubungan Arus Listrik terhadap Medan Magnet pada


Praktikum Efek Hall
300
269
f(x) = 26.8 x − 23.0727272727273 244
250
R² = 0.999218626041966 216
Medan Magnet (mT)

195
200
168

150 139
111
100 84
56
50 33
0
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Arus Listrik (A)
B) Menentukan Nilai Konstanta Hall
1) Menentukan Nilai Konstanta Hall (Iq=5 A)
Metode kuadrat terkecil/ regresi linier untuk pengolahan data dengan model:
IQ
U H= B
n.e.d
y=bx+ a
2) Buat tabel pengolahan data sebagai berikut :
No. B UH B^2 UH^2 B.UH

1. 0 0 0 0
0

2. 33 -0.7 1089 0.49 -23.1

3. 56 -1.29 3136 1.6641 -72.24

4. 84 -1.82 7056 3.3124 -152.88

5. 111 -2.38 12321 5.6644 -264.18

6. 139 -2.98 19321 8.8804 -414.22

7. 168 -3.53 28224 12.4609 -593.04

8. 195 -4.12 38025 16.9744 -803.4

9. 216 -4.76 46656 22.6576 -1028.16

10. 244 -5.21 59536 27.1441 -1271.24

11. 269 -5.96 72361 35.5216 -1603.24

n 11 11 11 11 11

⅀ 1515 -32.75 287725 135 -6225.7

3) Hitung Koefisien regresi a,b, dan r


 Regresi a
a=( ∑ U H )¿ ¿

a=¿0.010280828
 Regresi b

b=n ( ∑ B . U H ) −¿ ¿

b=¿10.76568301
 Regresi r

r ¿n( ∑ B . U H ) −¿ ¿

r =¿495.9027
y=bx+ a

y=10,6942 x−0,01211

Tabel perhitungan regresi a,b dan r (5A)

Koefisien Hasil Perhitungan


Regresi
a (∑ 𝑈𝐻)(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)(∑ 𝐵. 𝑈𝐻)
𝑎=
𝑛(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)2
(−32,75)(287725) − (1515)(−6225.7)
𝑎=
11(287725) − (2.295.225)
8.941,75
𝑎= = 0,0102
869.750

B 𝑛(∑ 𝐵. 𝑈𝐻) − (∑ 𝐵)(∑ 𝐵. 𝑈𝐻)


𝑏=
𝑛(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)2
11(−6225.7) − (1515)(−6225.7)
𝑏= 11(287725) − (2.295.225)
9.363.452,8
𝑏= 869.750 = 10,69

r 𝑛(∑ 𝐵. 𝑈𝐻) − (∑ 𝐵)(∑ 𝐵. 𝑈𝐻)


𝑟=
√[𝑛(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)2][𝑛(∑ 𝑈 2) − (∑ 𝑈 )2]
𝐻 𝐻
11(−6225.7) − (1515)(−6225.7)
𝑟=
√[11(287725) − (2.295.225)][11(135) − (1.056,25)]
9.363.452,8
𝑟= 18882 = 495,9
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
y = 10,76568301 𝑥 + 0,010280828

4) Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri dari plot
data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri judul dan
keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya

Grafik hubungan medan magnet terhadap tegangan Hall


pada praktikum Efek Hall (IQ = 5A)
-7 300

Tegangan Hall (V)


-6 -5.96 250
-5 f(x) = − 0.581818181818182 x + 0.513636363636364 -5.21
R² = 0.999252512280853 -4.76 200
-4 -4.12
-3.53 150
-3 -2.98
-2 -2.38 100
-1.82
-1 -1.29 50
0 0.5-0.7 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
0 0 0
Medan Magnet (mT)

UH Linear (UH)

1) Menentukan Nilai Konstanta Hall (Iq=7,5 A )


Metode kuadrat terkecil/ regresi linier untuk pengolahan data dengan model:
IQ
U H= B
n.e.d
y=bx+ a

2) Buat tabel pengolahan data sebagai berikut

No B UH B^2 UH^2 B.UH


1. 0 0 0
0 0
2. 33 -0.72 1089 0.5184 -23.76
3. 56 -1.22 3136 1.4884 -68.32
4. 84 -1.87 7056 3.4969 -157.08
5. 111 -2.37 12321 5.6169 -263.07
6. 139 -3.02 19321 9.1204 -419.78
7. 168 -3.56 28224 12.6736 -598.08
8. 195 -4.11 38025 16.8921 -801.45
9. 216 -4.6 46656 21.16 -993.6
10. 244 -5.39 59536 29.0521 -1315.2
11. 269 -5.74 72361 32.9476 -1544.1
n 11 11 11 11 11
-
28772
⅀ 1515 -32.6 133 6184.3
5
6

3) Hitung Koefisien regresi a,b, dan r


 Regresi a

a=(∑ U H )¿ ¿

a=−0,121
 Regresi b

b=n ( ∑ B . U H ) −¿ ¿

b=10,69
 Regresi r
r ¿n( ∑ B . U H )−¿ ¿
r =498,8

y=bx+ a

y=10,6942 x−0,01211

Tabel perhitungan regresi a,b dan r (7,5A)

Koefisien Hasil Perhitungan


Regresi
A (∑ 𝑈𝐻)(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)(∑ 𝐵. 𝑈𝐻)
𝑎=
𝑛(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)2
(−32,6)(287725) − (1515)(−6184,36)
𝑎=
11(287725) − (2.295.225)
−1030
𝑎= = 0,0121
869.750

B 𝑛(∑ 𝐵. 𝑈𝐻) − (∑ 𝐵)(∑ 𝐵. 𝑈𝐻)


𝑏=
𝑛(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)2
11(−6184.36) − (1515)(−6184.36)
𝑏= 11(287725) − (2.295.225)
9.301.277,44
𝑏= 869.750 = 10,694

r 𝑛(∑ 𝐵. 𝑈𝐻) − (∑ 𝐵)(∑ 𝐵. 𝑈𝐻)


𝑟=
√[𝑛(∑ 𝐵2) − (∑ 𝐵)2][𝑛(∑ 𝑈 2) − (∑ 𝑈 )2]
𝐻 𝐻
11(−6184,36) − (1515)(−6184,36)
𝑟=
√[11(287725) − (2.295.225)][11(133) − (1.062,76)]
9.301.277,44
𝑟= 18649 = 498,8

𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
y = 10,6942 𝑥 − 0,01211
4) Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri dari plot
data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri judul dan
keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya

Grafik hubungan medan magnet terhadap tegangan Hall


pada praktikum Efek Hall (IQ = 7,5A)
-7 300

Tegangan Hall (V)


-6 f(x) = − 0.574454545454546 x + 0.483090909090909 -5.74 250
-5.39
-5 R² = 0.998567560889728 200
-4.6
-4 -4.11
-3.56 150
-3 -3.02
-2 -2.37 100
-1.87
-1 -1.22 50
0 -0.72
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
0 0 0
Medan Magnet (mT)

UH Linear (UH)

G) ANALISIS DATA

Telah dilakukan praktikum Efek Hall dengan menggunakan alat dan bahan yang
diperlukan sesuai dengan modul dimana prinsip kerja pada percobaan efek hall yaitu dengan
menggunakan Gaya Lorenz. Pada percobaan ini terjadi peristiwa berbeloknya arus yang
mengalir karena adanya medan magnet yang tegak lurus terhadap arus listri. Pada percobaan
ini terdapat dua percobaan meliputi tiga data.

Pada percobaan pertama yaitu Kalibrasi Medan Magnet dengan menggunakan pelat
konduktor yang dialiri arus listrik yang kemudian berbelok karena adanya medan magnet
yang tegak lurus dengan arus listrik. Pada percobaan ini dilakukan 11 pengulangan dengan
beda tiap pengulangan 0,5 A. Maka berdasarkan perbedaan arus disetiap pengulangan dapat
dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik Hubungan Arus Listrik terhadap
Medan Magnet pada Praktikum Efek Hall
300 269
244
250 f(x) = 26.8 x − 23.0727272727273
R² = 0.999218626041966 216
Medan Magnet (mT)

195
200 168
139
150
111
100 84
56
50 33
0
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Arus Listrik (A)

Grafik 1. Hubungan arus terhadap medan magnet

Berdasarkan Grafik 1. Dapat dilihat bahwa semakin besar arus yang mengalir pada pelat
konduktor maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan, oleh karena itu
hubungan arus terhadap medan magnet adalah berbanding lurus dengan y = 26.8x-23.073.

Untuk percobaan kedua yaitu penentuan Konstanta Hall dan konsentrasi pembawa
muatan. Dimana peristiwa Konstanta Hall ini dapat terjadi sebab adanya perbandingan
antara tegangan Hall (𝑈𝐻) dan tebalnya plat perak (d). Dimana pada nilai konstanta Hall
bergantung pada jenis pembawa muatan dalam proses konduksi dan konsentrasi pembawa
muatan bergantung pada konstanta Hall tersebut. Maka nilai konstanta Hall pada percobaan
ini dilakukan dari perak dan terdapat pada 𝐼𝑄 = 5 𝐴 didapatkan 𝑅𝐻 = 10,765 × 10−5.
Berdasarkan hasil percobaan kedua dengan I=5A
maka dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik hubungan medan magnet terhadap tegangan


Hall pada praktikum Efek Hall (IQ = 5A)
-8 300
Tegangan Hall (V)

250
-6 -5.96
f(x) = − 0.581818181818182 x + 0.513636363636364 -4.76 -5.21 200
-4 R² = 0.999252512280853 -4.12 150
-2.98 -3.53 100
-2 -1.82 -2.38
0 0.5-0.7 1 -1.29 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 50
0 0 0
Medan Magnet (mT)
UH Linear (UH)
Grafik 2. Hubungan medan magnet terhadap tegangan hall (5A)

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa dinyatakan pada konstanta hall ini
berbanding lurus dengan tegangan hall dan tebal plat pada konduktor sedangkan berbanding
terbalik terbalik dengan arus listrik dan medan magnetnya. Sehingga apabila semakin kuat
arus listrik maka tegangan hall yang dihasilkan akan semakin besar, sedangkan pada
konstanta Hallnya semakin kecil dengan y = - 0.5818x+0.5136. Selanjutnya untuk percobaan
kedua dengan I=7.5A pada percobaan ini sama dengan I=5 A hanya saja arusnya yang
berbeda maka konstanta hall yang didapat berdasarkan hasil perhitungan pada 𝐼𝑄= 7,5𝐴
didapatkan 𝑅𝐻 = 7,129 × 10−5. Adapun hasil percobaan pada IQ=7.5 A berdasarkan grafik
dibawah ini,

Grafik hubungan medan magnet terhadap tegangan Hall


pada praktikum Efek Hall (IQ = 7,5A)
-7 300

Tegangan Hall (V)


-6 f(x) = − 0.574454545454546 x + 0.483090909090909 -5.74 250
-5 -5.39
R² = 0.998567560889728 -4.6 200
-4 -4.11
-3.56 150
-3 -3.02
-2 -2.37 100
-1.87
-1 -1.22 50
0 -0.72
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
0 0 0
Medan Magnet (mT)

UH Linear (UH)

Grafik 3. Hubungan medan magnet terhadap tegangan hall (7,5A)

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa dinyatakan pada konstanta Hall ini
berbanding lurus dengan tegangan hall dan tebal plat pada konduktor sedangkan berbanding
terbalik terbalik dengan arus listrik dan medan magnetnya. Sehingga apabila semakin kuat
arus listrik maka tegangan hall yang dihasilkan akan semakin besar, sedangkan pada
konstanta Hallnya semakin kecil dengan y= -0.5745x + 0.4831.
H) KESIMPULAN
Dari hasil praktikum efek hall ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Arus listrik berbanding lurus dengan medan magnet dimana semakin besar
arus listrik maka semakin besar (kuat) medan magnetnya.
b. Efek hall menggunakan gaya Lorentz yang merupakan prinsip utama
bekerjanya efek hall. Ketika sebuah penghantar konduktor berbentuk plat dan
diberi medan magnet yang dialiri arus listrik, maka gaya Lorentz akan muncul.
c. Jenis pembawa muatan (n) dapat dilihat dari nilai konstanta hall
d. Nilai konsentrasi pembawa muatan akan berbanding lurus dengan kerapatan
fluks magnet dan arus listrik serta berbanding terbalik dengan tegangan hall
dan tebal pita konduktor logam dan muatan elektron
I) KOMENTAR
Kritik: Alat dan bahan yang kurang berfungsi dengan baik
Saran: Sebelum praktikum sebaiknya praktikan mengecek alat dan bahan yang akan
digunakan berfungsi dengan baik
J) DAFTAR PUSTAKA

Christian Gerthsen, D. (1996). Dr. Christian Gerthsen, Dr. H.O. Kneser, Dr. Helmot Vogel
(M. Musbach, Ed). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa-Depdikbud.
Febri Rismaningsih, Y. M. (2022). Fisika Magnet Untuk Teknik. Jakarta: Media Sains
Indonesia.
Giancoli. (2001). Fisika Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Rosana. (2015). Kumpulan Fisika. Jakarta: Indonesia Tera.
Zikri. N, I. D. (2021). Fisika dan Teknologi Semi Konduktor. Jakarta: GUEPEDIA.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai