Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERKEMBANGAN HEWAN

“GASTRULA”

Oleh
Nama – Nama Kelompok
1. MUHAMMAD RAMLI
2. GEMA WAHYU RINJANI
3. SEPTIAWAN HIDAYAT
4. SUPARMAN
5. TAOZI
6. AKHIR JANNAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) HAMZANWADI SELONG
2011/2012

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Praktikan ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah
Perkembangan Hewan ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini ini adalah untuk melengkapi
persyaratan mengikuti mata kuliah Perkembangan Hewan
Adapun penyusunan Makalah Perkembangan Hewam ini berdasarkan
sumber – sumber media yang ada dan beberapa refrensi buku – buku perkuliahan
Penulis menyadari ada banyak kesalah dalm penulisan makalah ini,
dikarenakan keadaan penulis yang sedang menuntut ilmu, maka dari itu penulisa
sangat mengharapkan keritik dan saran dari pembaca

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ 2

A. GASTRULA........................................................................................... 2

B. GASTRULA PADA BEBERAPA HEWAN........................................ 3

C. FASE – FASE GASTRULA.................................................................. 6

D. GASTRULA PADA MANUSIA........................................................... 6

BAB III : PENUTUP......................................................................................... 9

A. KESIMPULAN...................................................................................... 9

DAFTAR FUSTAKA......................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu
telur yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil
penggabungan dari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-masing
induk berperan dalam menentukan sifat-sifat individu baru yakni dalam hal
ukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis dan pola perilakunya. Pada proses
perkembangan manusia melalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis
pada masing-masing induk, dimana induk jantan mengalami spermatogenesis
(proses pembentukan sperma), dan induk betina mengalami oogenesis ( proses
pembentukan ovum). Setelah terjadi vertilisasi (proses peleburan dua gamet
sehingga terbentuk individu dengan sifat genetik yang berasal dari kedua
induknya) maka akan terbentuk zigot. Zigot akan mulai membentuk suatu
organisme yang multiseluler yang dilakukan dengan proses-proses pembelahan.
Pembelahan awal yang terjadi disebut sebagai blastulasi, dimana sel yang
merupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami pembelahan menjadi 2, 4,
8, 16, 32, 64, 128, 256, dsb.
Setelah beberapa kali mengalami pembelahan sinkron, embrio kemudian
membentuk suatu bola yang disebut morulla. Setelah embrio menjalani tahap
pembelahan dan pembentukan blastula, embrio akan masuk kedalam suatu
tahapan yang paling kritis selama masa perkembangannya, yaitu stadium grastula.
Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan
susunan yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan
menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu lapisan
endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm disebelah
luar. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk
jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebut
organogenesis. Organ pertama yang terbentuk adalah jantung. Perkebangan
embrio manusia sangatlah kompleks dimana pada awalnya hanya satu sel
kemudian berkembang menjadi individu yang terdiri dari miliaran sel. Oleh
karena itu, perlu suatu pembelajaran khusus mengenai perkembangan manusia

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. GASTRULA
Pertumbuahan yang mengiringi tingkat blastula adalah gastrulasi atau
penggastrulan, dan embrio yang terjadi disbut dalam tingkat gastrula. Pada tingkat
ini terjadi proses dinmisasi daerah- daerah bakal membentuk alat pada blastula,
diatur dideretan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh spesies bersangkutan.
Gastrulasi bervariasi di berbagai filum.
Pada blastula terbentuk dua lapis benih: epiblast (sebagian besar bakal jadi
ectoderm), dan hypoblast (bakal jadi endoderm). Pada gastrula dua lapis benih itu
menjadi tiga lapis : ectoderm, endoderm dan mesoderm. Dalam proses gastrulasi
terjdi pembelahan dan perbanyakan sel terjadi pula gerakan sel dalam usaha
mengatur dan menderetkan mereka sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh
individu, dari spesies bersangkutan. Ada dua kelompok gerakan yaitu :
1. Epiboli
Gerakan melingkup terjadi disebelah luar embrio. Berlangsung pada
bakal ectoderm, epidermis dan saraf. Gerakkan yang besar berlangsung
menurut poros bakal anterior- posterior tubuh. Sementara bakal mesoderm dan
endoderm bergerak, epiboli menyesuaikan diri sehingga ectoderm terus
menyelaputi seluruh ebrio.
2. Emboli
Gerakan menyusup, terjadi disebelah dalam embryo, berlangsung pada
daerah- darah bakal mesoderm,notochord, dan pre-chorda, dan endoderm.
Daerah- daerah itu bergerak diaarah blastocoel.
Dibagi atas 7 macam :
1. Involusi, gerakan mrembelok kedalam.
2. Konvergensi, gerakan menyemit.
3. Invaginasi, gerakan mencekuk dan elipat suatu lapisan
4. Evaginasi, gerakkan menjulur suatu lapisan.
Delaminasi, gerakkan memisahkan diri sekelompok sel dari keompok
utama atau lapisan asal.
1. Devergensi, gerakkan memencar sebaliknya dari konvergensi.
2. Extensi, gerakkan meluas, ini meyertai gerakkan epiboli disebelah luar ,
sedangkan extensi gerakkan disebelah dalam embryo.

5
Sesuai dengan adanya dua macam blastula, maka gastrula pun dapat
dibedakan atas dua macam yakni:
1. Gastrula bundar,
2. Gastrula gepeng
B. GASTRULA PADA BEBERAPA HEWAN
1. Gastrulasi pada Amphioxus
Gerakan epiboli pada Amphioxus berlangsung pada seluruh bakal ectoderm yaitu
di sepanjang anterior-posterior tubuh. Proses epiboli ini berlangsung mengiringi
proses membesar dan melonjongnya embrio. Beberapa gerakan yang terjadi antara
lain :
a. Invaginasi terjadi pada daerah hypoblast yaitu di bagian median daerah yang
berbatasan dengan sabit dorsal yaitu kearah blastocoel sampai bertemu dengan
epiblast. Hypoblast mengalami perpanjangan menurut poros embrio akibat
adanya pertambahan jumlah sel. Daerah terjadinya invaginasi disebut juga
blastopore yang memiliki 3 bibir yaitu bibir dorsal, ventral dan lateral.
b. Involusi berlangsung pada bakal notochord dari sabit dorsal yang sesuai
dengan gerakan hypoblast kearah anterior, sehingga notochord akan terletak
didorso-median tepatnya persis di bawah ectoderm.
c. Ekstensi berlangsung pada seluruh daerah bakal pembentuk alat sehingga
keseluruhan embrio memanjang dan membesar.
d. Konvergensi di daerah bakal mesoderm kearah dorso-median blastopore
tepatnya di daerah bibir lateral. Pada akhirnya mesoderm akan berada di kedua
sisi bakal notochord.yang terletak di bibir dorsal
2. Amphibi (Katak)
Epiboli berlangsung pada ektoderem serentak dengan terjadinya berbagai
proses emboli, sehingga ektoderem selalu menyelimuti seluruh embrio.
Sementara itu bakal ektoderem saraf meluas ke batas pada daerah dorso media
embrio, sepanjang poros anterior posterior berbentuk perisai , disebut keping
neural atau keping saraf.
Invaginasi hipoblas dicelah yang terbentuk pada awal proses. Setelah itu
terletak di dorsal, disebut bibit dorsal blastopore. Bibir ventral terletak di
sebelah berlawanan. Blastopore sendiri berbentuk bundar , ditutupi sebagian
besar oleh yolk plug.

6
Bakal pre-chorda menyertai invaginasi di daerah dorso median bibir dorsal,
bergerak ke arah bakal anterior embrio. Diikuti oleh bakal notochord yang
bergerak ke posterior ke arah bibir dorsal dengan lalu berinvaginasi di daerah
dorso media mengikutkan pre-chorda. Notochord akan terletak di dorsal
median persis di bawah bakal ektoderem saraf.
Bakal mesoderm yang terletak dikedua sisi bakal notochord berkonvergensi ke
bibir basal dorsal lalu berimvolusi ke celah antara ektoderm dan endoderm di
kedua sisi embrio dan juga ke daerah ventral.
3. Aves (Ayam)
Mula-mula terjadi penebalan di daerah bakal median embrio di cauda.
Penebalan itu disebut primitif streak(lempeng awal). Primitif streak memiliki
bagian-bagian:
1. Primitif groove, berupa benda
2. Primitif fold, berupa lekukan ( disebut juga primitif ridge)
3. Primifif pit, lubang dibagian anterior
4. Primitif knot atau Hensen’s node, dianterior primitiv pit
Primitif streak mula-mula terbentuk didaerah posterior area pelucida,
tumbuh dari sel-sel epiblas yang bergerak ke arah median di posterior, lalu sel
sel dalam primitiv streak itu memperbanyak diri. Hampir separuh daerah
posterior area pelucida yang terdiri dari bakar pre-chorda, notochord dan
mesoderm, berkonvergensi ke primitif streak lalu berinvolusi antara hipoblas
dan epiblas.
Daerah Hensen’s node tempat invaginasi bakal pre-corda dan
notochord. Bagian lain primitif streak di posterior Hensen’s node sebagai
gerbang lewat sel mesoderm.
Bakal mesoderm yang terletak diseparuh posterior epiblas daerah area
pelucida berpindah ke posterior, berkonvergensi dari kedua sisi ke garis
median. Dari primitiv streak sel-sel epiblas bakal mesoderm itu berinvolusi,
bergerak ke antara epiblas dan hipoblas. Ini menyebar ke lateral dan anterior,
di kedua sisi garis median, berdivergensi membentuk lapisan mesoderm yang
luas. Sementara itu, sel-sel ecoderm saraf berkonvergensi ke median lalu
berepiboli sejak Hensen’s node ke anterior sepamjamg garis median
membentuk keping neural (neural plate).

7
Ketika primitif streak bergerak terus ke anterior ia mendekati bakal
pre-chorda notochord. Prechorda dan notochord berinvaginasi membentuk
primitif pit. Sel-sel pre-chorda, diiringi sel-sel notochord dari sabit notochord,
sejak dari primitif pit berkonvergensi ke primitif groove, berinvolusi lalu
berextensi ke depan sepanjang garis median antara garis median dengan
endoderm saraf.
Primitif streak yang lengkap terbentuk ketika embrio berumur 18 jam
eram. Area pellucida dari bentuk bundar akhirnya jadi lonjong. Proses epiboli
berlangsung bagi ektoderm, sampai melingkup ke daerah yolk. Ektoderm saraf
pun memanjang ke anterior, jadi berbentuk pita disebut keping neura.
Grastulasi selesai seitar 22 jam eram. Pada saat itu seluruh daerah
bakal pembentuk alat sudah tersusun di daerah masing-masing. Primitif streak
sebanding dengan perkembangan daerah bakal pembentuk alat, mengalami
penyusutan secara berangsur dan bergerak ke arah cauda embrio. Sisanya
membentuk bagian caudal.
4. Mamalia (Babi)
Proses gastrulasi berawal dari pembentukan primitive streak yang
berasal dari kovergensi epiblast. Sel-sel di epiblast memperbanyak diri dengan
cepat sehingga terjadilah penebalan yang kemudian membentuk Hensen’s
node. Primitive streak kemudian memanjang dengan terus menumbuhkan sel-
sel baru. Dari anterior Hensen’s node sel-sel ectoderm saraf berkonvergensi ke
garis median kemudian berepiboli ke arah anterior membentuk keping neural.
Di posterior Hensen’s node melakukan invaginasi sehingga terbentuklah
primitive pit. Sel-sel bakal pre-chorda dan notochord berinvolusi dan
berdelaminasi serta berextensi dari primitive pit ke arah anterior sepanjang
garis median tepat di bawah keping saraf. Sehingga pre-schorda yang awalnya
terletak di posterior akhirnya terletak di anterior notochord. Pre-chorda
merupakan bahan daerah caput ( kepala) embrio yang pertumbuhannya diatur
oleh host organizer bagian depan notochord. Bagian belakang notochord
disebut trunk organizer yang akan mengatur petumbuhan daerah badan
( truncus). Hypoblast akan menjadi endoderm seperti halnya pada ayam dan
akan bertemu dengan bagian posterior Hensen’s node.Sel-sel bakal mesoderm
membentuk semacam sayap dengan berdelaminasi keanterior yaitu di antara
hypoblast dan epiblast di sepanjang kedua sisi notochord. Pada sel-sel

8
mesoderm, sebagian berpindah keposterior dan sebagian kearah lateral
sehingga terbentuk 2 daerah mesoderm yaitu :
a. Mesoderm embrional
b. Mesoderm extra-embrional.
Mesoderm embryonal akan menumbuhkan mesoderm embrio
sedangkan mesoderm extra-embrional akan menumbuhkan dan membina
selaput embrio, amnion, kantong yolk, allantois, chorion. Pada manusia
jaringan mesoderm extra-embrional. Tumbuh dari tropoblast yang merupakan
lapisan kedua dari lapisan tropoblast tersebut. Dengan kata lain tidak terbentuk
dari primitive streak sperti pada babi. Jaringan extra-embrionik ini
menyelaputi tropoblast sebelah dalam dan kantung-kantung selaput embrio
sebelah luar. Primitive streak dapat pula disamakan dengan blastopore yang
tertutup. Sedangkan Hensen’s node dapat pula diibaratkan dengan bibir dorsal
blastopore yang menumbuhkan pre-chorda dan notochord. Dan bibir ventral
dan lateral yang menumbuhkan endoderm dan mesoderm dapat diibaratkan
sebagai badan primitive streak yang ada di belakang Hensen’s node.
C. FASE GASTRULA
Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel,
kutub animal akan berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan
melakukan invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi.
Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut:
1. Pembentukan blastopore (saluran invaginasi)
2. Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
3. Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan bantuan senyawa cadherin
dan integrin
D. GASTRULA PADA MANUSIA
Setelah embrio menjalani tahap pembelahan dan tahap blastula, embrio
akan masuk kedalam tahapan yang paling kritis selama tahap perkembangannya,
yaitu stadium grastula. Grastulasi ditandai dengan terjadinya perubahan susunan
yang sangat besar serta sangat rapi dari sel-sel didalam embrio. Salah satu
perubahan utama dalam yang terjadi selama masa grastulasi adalah bahwa sel-sel
memperoleh dan mencapai suatu kemampuan untuk melakukan gerakan
morfogentik, sehingga terjadi reorganisasi seluruh atau sebagian didaerah kecil
didialam embrio. Gastrulasi adalah proses perkembangan embrio, di mana sel

9
bakal organ yang telah terbentuk pada stadium blastula mengalami perkembangan
lebih lanjut. Proses perkembangan sel bakal organ ada dua, yaitu epiboli dan
emboli. Epiboli adalah proses pertumbuhan sel yang bergerak ke arah depan,
belakang, dan ke samping dari sumbu embrio dan akan membentuk epidermal,
sedangkan emboli adalah proses pertumbuhan sel yang bergerak ke arah dalam
terutama di ujung sumbu embrio. Stadium gastrula ini merupakan proses
pembentukan ketiga daun kecambah yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.
Pada proses gastrula ini terjadi perpindahan ektoderm, mesoderm,
endoderm, dan notochord menuju tempat yang definitif. Pada periode ini erat
hubungannya dengan proses pembentukan susunan syaraf. Gastrulasi berakhir
pada saat kuning telur telah tertutupi oleh lapisan sel. Beberapa jaringan
mesoderm yang berada di sepanjang kedua sisi notochord disusun menjadi
segmen segmen yang disebut somit yaitu ruas yang terdapat pada embrio.

Grastulasi pada manusia terjadi pada blastokista yang terdiri atas


tropoblast dan masa sel dalam yang merupakan bakal tumbuh embrio. Pemisahan
pertama dari sel-sel pada masa sel dalam adalah untuk pembentukan hipoblast,
yang membatasi rongga blastula dan yang akan mejadi endoderm kantung yolk.
Sisa dari masa sel dalam yang terletak diatas hipoblast terbentu suatu keping, yang
disebut keping embrio. Epiblast memisahkan diri, dengan membentuk suatu
rongga yang disebut amnion, dari epiblast yang mengandung semua bahan untuk

10
pembentukan tubuhnya, jadi identik dengan epiblast pada burung.Sambil epiblast
mengalami grastulasi. Sel-sel ekstra embrio mulai membentuk jaringan khusus
agar embrio dapat hidup dalam uterus induk. Sel-sel tropoblast membentuk suatu
populasi sel dan membentuk sinsistropoblast. Sinsitropoblast memasuki
permukaan uterus sehingg uterus tertanam dalam uterus. Uterus sebaliknya
membentuk banyak pembuluh darah yang berhubungan dengan sinsitropoblast.
Tidak lama sesudah ini, mesoderm meluas keluar embrio. Pembuluh ini
merupakan pembuluh darah dari tali puasat dan berda pada tangkai penyokong.
Jaringan tropoblast dengan mesoderm yang mengandung pembuluh darah dari tali
pusat berada pada tangki penyokong. Jaringan tropoblast dengan mesoderm yang
mengandung pembuluh darah disebut korion dengan dinding uterus membetuk
plasenta. Korion dapat berlekatan sekali dengan jaringan maternal, tetapi masih
dapat berdekatan sekali atau dapat berdekatan sangat erat sehingga kedua jaringan
tidak dapat dipisahkan tanpa merusak jaringan induk manpun fetus

Gasrulasi embrio Manusia.Massa sel-sel dalam berhadapan dengan


balstocoel pada pembentukan embryonic knob

11
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selama gastrulation sel bermigrasi ke pedalaman blastula, akibatnya
membentuk dua (binatang diploblastik) atau tiga lapisan nutfah (triploblastik).
Embrio selama proses ini disebut gastrula. Lapisan nutfah disebut
eksoderm, mesoderm, dan endoderm. Dalam binatang diploblastik hanya
eksoderm dan endoderm yang hadir.
1. Di antara binatang yang berbeda, berbagai kombinasi proses berikut terjadi
untuk tempat sel-sel di pedalaman embrio:
2. Epiboly - perluasan satu sel lembar atas sel-sel lain
3. Masuknya - sel bergerak dengan mukrotubulus
4. Invagination - membentuk mulut, anus dan arkenteron
5. Delamination - eksternal sel-sel membagi, meninggalkan sel anak dalam
rongga
6. Berkembang kutub proliferasi - sel pada ujung yang polar blastula/gastrula
biak, kebanyakan di kutub hewan.
7. Perubahan utama lainnya selama gastrulation:
- Berat RNA transkripsi menggunakan embrio gen; hingga saat ini RNA
digunakan adalah ibu (disimpan dalam telur belum dibuahi).
- Sel mulai proses utama diferensiasi, kehilangan totipotentiality mereka.
Pada kebanyakan hewan, blastopore dibentuk pada titik di mana sel memasuki
embrio. Dua kelompok utama hewan dapat dibedakan menurut blastopore nasib.
Pada deuterostomia anus bentuk dari blastopore, sedangkan pada protostomia
berkembang ke dalam mulut. Lihat Embryological usul mulut dan anus untuk
informasi lebih lanjut.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.news-medical.net/health/Formation-of-Gastrula-
(Indonesian).aspx/29/01/2012
http://www.scribd.com/29/01/2012
http://www.biologihamzanwadiselong.blogspot.com/29/01/2012

13

Anda mungkin juga menyukai