Anda di halaman 1dari 9

Alat Penangkapan Ikan Yang Ramah Lingkungan Berbasis Code

of Conduct For Responsible Fisheries di Kota Banda Aceh

Zainal Sumardi*, M. Ali Sarong**, Muhammad Nasir***

ABSTRACT
This study aims to (1) know the fishing gear that has the highest level of
environmental friendliness (2) aspects of the code of conduct for responsible
fisheries CCRF is often violated and (3) determine the level of concern for fishermen
to use fish-friendly tool arrests lingkungannelaya Banda Aceh. The study was
conducted in March through May 2014 in Fishing Port Beach (PPP) Lampulo and
Fish Landing Places (TPI) Alue Naga. Descriptive method with the number of
samples used in this study divided 175 people fishing the Purse Seine fishing,
Tramell Net, and Gill Net Fishermen. Collecting data using a questionnaire and
analyzed using descriptive analysis of the results of the research described in
graphic form, frequency and percentage (persen). The results of the study (1) a
means of catching the highest level of environmental friendliness is a gill net (2)
Aspects of CCRF most often violated by fishermen is the aspect of fishing gear
selectivity and fishing aspects of the Act are protected and (3) the highest awareness
level of fishing gears environmentally friendly fishing is done by using the capture
tool Gill Net.

Keywords: CCRF, fishing equipment.


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Code Of Conduct for menyusun technical guidelines yang
Responsible Fisheries (CCRF) adalah mendukung pelaksanaan dari
salah satu kesepakatan dalam CCRF. Tatalaksana ini menjadi asas
konferensi Committee on dan standar internasional mengenai
Fisheries (COFI) ke-28 FAO di Roma pola perilaku bagi praktek yang
pada tanggal 31 Oktober 1995, yang bertanggung jawab, dalam
tercantum dalam resolusi Nomor: pengusahaan sumberdaya perikanan
4/1995 yang secara resmi mengadopsi dengan maksud untuk menjamin
dokumen Code of Conduct for terlaksananya aspek konservasi,
Responsible Fisheries. Resolusi yang pengelolaan dan pengembangan efektif
sama juga meminta pada FAO untuk sumberdaya hayati akuatik berkenaan
berkolaborasi dengan anggota dan dengan pelestarian ekosistem dan
organisasi yang relevan untuk keaneka-ragaman hayati.

_____
* Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh
** Staf Pengajar Fakultas FKIP Biologi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
*** Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 10


Tatalaksana tersebut mengakui Dahuri (2000) menambahkan
arti penting aspek gizi, ekonomi, bahwa pengelolaan sumberdaya ikan
sosial,lingkungan dan budaya yang sangat erat kaitannya dengan
menyangkut kegiatan perikanan dan pengelolaan operasi penangkapan ikan
terkait dengan semua pihak yang dan sasaran penangkapan ikan yang
berkepertingan yang peduli terhadap dilakukan. Kegiatan ini berusaha untuk
sektor perikanan. Tatalaksana turut menjaga kelestarian sumberdaya ikan
memperhatikan karakteristik biologi dari ancaman kepunahan, dan telah
sumberdaya perikanan yang terkait dilakukan sejak lama oleh berbagai ahli
dengan lingkungannya serta menjaga penangkapan ikan di seluruh dunia.
terwujudnya secara adil dan Direktorat Produksi Ditjen
berkelanjutan kepentingan para Perikanan (2000) menetapkan faktor-
konsumen maupun pengguna hasil faktor yang harus diperhatikan oleh
pengusahaan perikanan lainnya (Dirjen
ahli penangkapan ikan dalam
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan melaksanakan penangkapan ikan yang
dan Pemasaran DKP, 2003). ramah lingkungan. Kriteria tersebut
CCRF atau ketentuan perikanan adalah:
yang bertaggungjawab dipergunakan a) Kriteria penangkapan ikan ramah
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan OLQJNXQJDQ ³PHQHQWXNDQ DODW
perikanan secara bertanggung jawab. penangkapan ikan yang dalam
Pedoman ini memberi kelengkapan operasinya produktif dan hasil
bagi upaya nasional dan internasional tangkapannya mempunyai nilai
untuk menjamin pemanfaatan ekonomis tinggi. Oleh karena itu
sumberdaya laut yang lestari dan para ahli penangkapan ikan perlu
berkelanjutan. Sasaran dari CCRF memperhatikan beberapa hal yang
ditujukan bagi para pengambil terkandung dalam point ini, antara
keputusan dalam otoritas pengelolaan lain yaitu: alat penangkapan ikan
perikanan, termasuk perusahaan harus selektif; tidak merusak
perikanan, organisasi nelayan, serta sumberdaya dan lingkungan;
organisasi non pemerintah yang peduli meminimalisir ikan buangan atau
terhadap kelestarian sumberdaya laut discaUG´
dan perikanan. b) )LVKLQJ JURXQG ³SHQHQWXDQ GDHUDK
Kegiatan penangkapan ikan penangkapan ikan yang sesuai
yang ramah lingkungan sebagai acuan dengan ukuran kapal dan jenis alat
dalam penggunaan teknologi dan alat tangkap yang dioperasikan,
penangkapan ikan ramah lingkungan. perlunya pengaturan operasi
Kondisi tersebut dapat dilihat dari segi penangkapan ikan di lapangan,
metode pengoperasian, bahan dan diharapkankan konflik antar
kontruksi alat, daerah penagkapan serta NHORPSRN QHOD\DQ WHUKLQGDUL´
ketersedian sumberdaya ikan tetap c) Pemamfaatan sumberdaya
menjaga kelestarian lingkungan dan perikanan harus dikelola secara
sumberdaya ikan. Harapannya adalah ZDMDU ³+DO LQL GLPDNVXG DJDU
nelayan dan semua pihak yang kontrubusinya terhadap nutrisi
bergerak dibidang perikanan diseluruh ekonomi dan kesejahteraan social
perairan Indonesia dapat mematuhi SHQGXGXN GDSDW GLWLQJNDWNDQ´
peraturan dalam mengoperasikan alat d) 3HUDWXUDQ ³3HUOX GLSHUKDWLNDQ
tangkap dengan tetap menjaga adanya peraturan-peraturan yang
lingkungan dan kelestarian sumber mengatur jalannya operasi
daya ikan (Dahuri, 1993). penangkapan ikan yang menuju

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 11


ramah lingkungan dan pemamfaatan sumberdaya hayati laut
bertanggungjawab. yang ramah lingkungan, meliputi:
Monitja (2001) menyebutkan 1. Memiliki selektifitas yang tinggi
bahwa kriteria teknologi penangkapan 2. Tidak merusak habitat atau
ikan memiliki beberapa aturan penting, ekosistem sekitarnya
yaitu: Selektifitas yang tinggi, tidak 3. Tidak membahayakan
membahayakan nelayan, tidak keanekaragaman hayati dan tidak
destruktif terhadap nelayan, menangkap spesies yang
produksinya berkualitas, produknya dilindungi.
tidak tidak membahayakan konsumen, 4. Tidak membahayakan kelestarian
ikan buangan minimum, tidak target tangkapan
menangkap spesies yang dilindungi 5. Tidak membahayakan keselamatan
atau terancam punah, dampak dan kesehatan nelayan.
minimum terhadap keanekaragaman
hayati dan dapat diterima secara social. Martasuganda (2005),
Merujuk kepada pernyataan ini dapat merincikan beberapa hal penting yang
disimpulkan bahwa operasi harus diperhatikan, agar dapat
penangkapan ikan dapat dikatakan memenuhi kriteria teknologi
berjalan lancar apabila suatu usaha penangkapan ikan yang ramah
perikanan memiliki beberapa kriteria lingkungan, antara lain sebagai berikut:
teknologi penangkapan ikan yang 1. Melakukan seleksi terhadap ikan
ramah lingkungan. yang akan dijadikan target
.DMLDQ .HSXVWDNDDQ penangkapan atau layak tangkap
Subani (1978) mendefinisikan baik dari segi jenis dan ukurannya
alat penangkapan ikan adalah alat yang dengan membuat desain dan
di gunakan untuk melakukan kontruksi alat tangkap yang sesuai
penangkapan ikan dan udang. Alat dengan jenis dan ukuran dari
penangkapan yag digunakan untuk habitat perairan yang akan
mengejar gerombolan ikan di perairan, dijadikan target tangkapan.
baik di perairan laut maupun di Dengan demikian diharapkan bias
perairan tawar. memininumkan hasil tangkapan
sampingan yang tidak diharapkan
Alat penangkapan ikan yang dari spesies perairan yang
ramah lingkungan merupakan suatu dilindungi.
alat penangkapan ikan yang tidak 2. Tidak memakai ukuran mati jaring
memberikan dampak negatif terhadap yang dilarang (berdasarkan SK.
lingkungan, yaitu sejauh mana alat Menteri Pertanian
tersebut tidak merusak dasar perairan, No.607/KPB/UM/1976 butir 3)
kemungkinan hilangnya alat tangkap, yang menyatakan bahwa mata
serta kontribusinya terhadap polusi. jarring dibawah 25 mm dengan
Factor lain adalah dampak terhadap toleransi 5% dilarang untuk
bio-diversity dan target resources dioperasikan dimana-mana
yaitu komposisi hasil tangkapan, perairan.
adanya by catch serta tertangkapnya 3. Tidak melakukan kegiatan usaha
ikan-ikan muda (Arimoto, et al., 1999). penangkapan di daerah
FAO (1995) serta beberapa penagkapan ikan yang sudah
pakar perikanan, seperti; Monitja dinyatakan over fishing, di daerah
(1994) dan Arimoto, et al., (1999), konservasi yang dilarang, di
menyatakan bahwa karakteristik daerah penangkapan yang
dinyatakan tercemar baik dengan

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 12


logam maupun bahan kimia dilindungi, dan (9) Data operasi
lainnya. penangkapan ikan yang diterima secara
4. Tidak melakukan pencemaran sosial dimasyarakat.
yang akan mengakibatkan
Peneliti menggunakan analisis
berubahnya tatanan lingkungan
deskriptif yaitu hasil penelitian
sehingga kualitas lingkungan turun
disajikan dalam bentuk frekuensi, dan
sampai ketingkat tertentu yang
persentase (%). Analisis ini dilakukan
menyebabkan lingkungan menjadi
untuk mengetahui alat penangkapan
kurang atau tidak dapat berfungsi
ikan yang memiliki tingkat keramahan
lagi sesuai dengan peruntukannya.
lingkungan paling tinggi, aspek CCRF
Sebagai contoh tidak membuang
yang paling sering dilanggar oleh
jaring bekas atau potongan-
nelayan Kota Banda Aceh, dan Tingkat
potongan jaring serta benda-benda
kepedulian nelayan terhadap
lain yang berupa bahan bakar
pengggunaan alat penangkapan yang
bekas pakai seperti pelumas mesin,
ramah lingkungan berdasarkan
bensin, dan bahan kimia lainnya.
ketentuan CCRF. Metode analisis
METODOLOGI dalam penelitian ini secara
keseluruhannya menggunakan
Penelitian ini dilaksanakan di kuantitatif desrkriptif frekuensi dan
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) persentase.
Lampulo dan Tempat Pendaratan Ikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
(TPI) Alue Naga Kota Banda Aceh.
Penelitian ini berlangsung mulai bulan 1. Selektivitas Alat Tangkap
Maret samapai dengan bulan Mei 2014.
Kuisioner (angket) digunakan sebagai Nelayan Purse Seine (53,8%),
alat untuk mengumpulkan data. Nelayan Gill Net (3,5%)., dan nelayan
Sebanyak 175 orang nelayan yang Trammel Net (21,2%) menyatakan
terdiri dari (nelayan Purse Seine= 52; bahwa alat tangkap dapat menangkap
nelayan Gill Net=57; nelayan Trammel lebih dari tiga spesies dengan ukuran
Net=66) telah dijadikan sampel dalam yang berbeda jauh dalam sekali
penelitian ini. Pengumpulan data yang hauling. Alat tangkap Purse Seine
berkaitan dengan aspek ramah (21,2%), Gill Net (82,5%) dan
lingkungan terhadap unit penangkapan Trammel Net (40,9%) menyatakan
ikan yang di operasikan oleh nelayan bahwa alat tangkap menangkap kurang
Kota Banda Aceh, mengacu pada dari tiga spesies dengan ukuran yang
kriteria FAO 1995. Data unit kurang lebih sama dalam sekali
penangkapan yang dikumpulkan hauling. Tidak terdapat seorang
adalah terkait dengan aspek ramah nelayan pun yang menyatakan alat
lingkungan antara lain: (1) Data tangkap Purse Seine menangkap satu
selektifitas alat tangkap, (2) Data spesies saja dengan ukuran yang
tentang kerusakan habitat oleh unit kurang lebih sama dalam sekali
penangkapan, (3) Data tentang kualitas hauling, Gill Net (1,8%) dan Trammel
Hasil tangkapan, (4) Data tingkat Net (21,2%). Sebanyak 25,0% nelayan
keamanan nelayan, (5) Data tingkat Purse Seine ,nelayan gill net 12,3%,
keamanan konsumen, (6) Data by-catch dan 40,9% nelayan Trammel Net
dari unit penangkapan, (7) Data yang 40,9% menyatakan alat tangkap ini
tentang biodiversity dari operasi alat dapat menangkap paling banyak tiga
penagkapan, (8) Data yang berkaitan spesies dengan ukuran yang berbeda
dengan bahaya operasi unit jauh dalam sekali hauling.
penangkapan ikan terhadap ikan yang

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 13


2. Alat Tangkap Yang Digunakan 4. Alat Tangkap Tidak
Tidak Merusak Habitat Membahayakan Nelayan
Sebanyak 63,5% nelayan Purse Nelayan Purse Seine 48,1%,
Seine, nelyan gill net 86,0% , dan Gill Net 50,9% dan Trammel Net
nelayan Trammel Net 36,4% 22,7% menyatakan bahwa alat tangkap
menyatakan pada saat alat tangkap aman bagi nelayan pada saat proses
yang dioperasikan tidak merusak pengoperasian, 46,2%, Nelayan Purse
habibat. 32,7% nelayan Purse Seine, Seine, Gill Net 49,1%) dan Trammel
nelayan gill net 12,3% dan nelayan Net 50,0% menyatakan bahwa alat
Trammel Net 45,5% menyatakan tangkap dapat mengakibatkan
bahwa pada saat pengoperasian alat gangguan kesehatan yang sifatnya
tangkap Purse Seine dapat sementara pada nelayan, dan 5,8%
menyebabkan kerusakan pada sebagian nelayan Purse Seine,dan Trammel Net
habitat pada wilayah yang luas, nelayan 24,2% menyatakan bahwa Alat
3,8% nelayan Purse Seine, nelayan gill tangkap dan cara penggunaannya dapat
net 1,9% dan nelayan Trammel Net berakibat cacat menetap pada nelayan,
15,2% yang menyatakan bahwa pada dari ketiga alat tangkap tersebut tidak
saat alat tangkap yang dioperasikan ada seorang nelayan pun yang
dapat menyebabkan kerusakan habitat menyatakan bahwa alat tangkap dan
pada wilayah yang sempit. Disisi lain cara penggunaannya dapat berakibat
tidak terdapat seorang nelayan pun kematian pada nelayan.
yang menyatakan bahwa alat tangkap
Purse Seine dapat menyebabkan 5. Produksi Tidak Membahayakan
kerusakan habitat pada wilayah lain Konsumen
(bukan tempat operasi penangkapan sebanyak 78,8% nelayan Purse
sedangkan untuk gill net 1,9% dan Seine, 82,5% nelayan Gill Net dan
Trammel Net 3,0%. 72,7% nelayan Trammel Net
menyatakan bahwa ikan hasil tangkap
3. Menghasilkan Ikan Yang dengan alat tangkap Purse Seine aman
Berkualitas Tinggi. untuk di konsumsi oleh konsumen,
Alat tangkap Purse Seine, 13,8% nelayan Purse Seine, 12,3%
menunjukkan 75,0%, Gill Net 84,2% nelayan Gill Net dan 19,7% nelayan
dan Trammel Net 71,2%. Nelayan Trammel Net menyatakan hasil
menyatakan bahwa hasil tangkapan tangkapan berpeluang sangat kecil bagi
(ikan) masih dalam kondisi hidup pada gangguan kesehatan konsumen, 5,8%
saat jaring diangkat keatas kapal. Hasil nelayan Purse Seine, 3,5% nelayan dan
sampel sebanyak 25,0% nelayan Purse 6,1% nelayan Trammel Net
Sein, 12,3% nelayan Gill Net dan menyatakan bahwa hasil tangkapan
27,3% nelayan Trammel Net dengan alat tangkap Purse Seine
menyatakan ikan sudah mati tetapi berpeluang menyebabkan gangguan
kondisi ikan masih segar pada saat kesehatan konsumen, 0,6% nelayan
jaring diangkat. Disisi lain tidak Purse Seine, 1,8% nelayan Gill Net dan
terdapat seorang nelayan pun yang 1,5% nelayan Trammel Net yang
menyatakan hasil tangkapan dari alat menyatakan hasil tanggkapn yang
tangkap Purse Seine ikan mati, segar, dihasilkan dengan alat tangkap
cacat fisik dan busuk pada saat jaring menyebabkan kematian konsumen.
diangkat kapal nelayan gill net 3,5%
dan Trammel Net 1,5%.

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 14


6. By-Catch Rendah 8. Tidak Membahayakan Ikan-
53,8% nelayan Purse Seine, Ikan Yang Dilindungi
12,3% nelayan Gill Net dan 33,3%
57.7% nelayan Purse Seine,
nelayan Trammel Net menyatakan
63,2% nelayan Gill Net dan 54,5%)
bahwa hasil tangkapan sampingan (by-
nelayan Trammel Net menyatakan
catch) kurang dari tiga jenis dan laku
bahwa pada saat pengoperasian alat
dijual di pasar. Ssebanyak 25,0%
tangkap ikan yang dilndungi pernah
nelayan Purse Seine, 73,7% nelayan
tertangkap. Sebanyak 30,8% nelayan
Gill Net dan 54,5% nelayan Trammel
Purse Seine, 3,5%) nelayan Gill Net
Net menyatakan bahwa hasil tangkapan
dan 16,7% nelayan Trammel Net
sampingan (by-catch) terdiri dari
menyatakan bahwa ikan yang
beberapa jenis spesies yang laku dijual
dilindungi tidak pernah tertangkap pada
di pasar. Sebanyak 19,2% nelayan
saat alat tangkap dioperasikan, 7,7%
Purse Seine, 10,5% nelayan Gill Net
nelayan Purse Seine, 33,3% nelayan
dan 9,1% nelayan Trammel Net hasil
Gill Net dan 24,2% nelayan Trammel
tangkapan sampingan (by-catch)
Net menyatakan bahwa pada saat
kurang dari tiga jenis dan berharga
pengoperasian alat tangkap ikan yang
tinggi di pasar, 1,9% nelayan Purse
dilndungi pernah beberapa kali
Seine, 3,5% nelayan Gill Net dan 3,0%)
tertangkap, Selanjutnya 3,8% nelayan
nelayan Tramell Net menyatakan
Purse Seine, 4,5% nelayan Trammel
bahwa hasil tangkapan sampingan (by-
Net menyatakan bahwa ikan yang
catch) terdiri dari beberapa jenis
dilindungi sering tertangkap pada saat
spesies yang tidak laku dijual di pasar.
alat tangkap dioperasikan .
7. Dampak Biodiversity Rendah
57,7% nelayan Purse Seine, 9. Dapat Diterima Secara Sosial
61,4% nelayan Gill Net dan 40,9%
Alat tangkap Purse Seine,
nelayan Trammel Net menyatakan
menunjukkan bahwa sebanyak 28
bahwa alat tangkap dan cara
orang nelayan (53,8%) menyatakan
pengoperasiannya menyebabkan
bahwa alat tangkap Purse Seine
kematian beberapa spesies tetapi tidak
memenuhi tiga dari empat butir
merusak habitat. 34,6% nelayan Purse
persyaratan yang ditetapkan Sebanyak
Seine, 8,8% nelayan Gill Net dan 4,5%
16 orang nelayan (30,8%) menyatakan
nelayan Trammel Net menyatakan
bahwa alat tangkap Purse Seine hanya
bahwa alat tangkap dan cara
memenuhi dua dari empat butir
pengoperasinya menyebabkan
persyaratan yang ditetapkan, sebanyak
kematian beberapa jenis spesies dan
enam orang nelayan (11,5%)
merusak habitat. Selanjutnya 5,8%
menyatakan bahwa alat tangkap Purse
nelayan Purse Seine, 1.8% dan 1,5%
Seine memenuhi semua butir
nelayan Trammel Net menyatakan
persyaratan yang ditetapkan. Sebanyak
bahwa alat tangkap dan cara
dua orang nelayan (3,8%) menyatakan
pengoperasiannya menyebabkan
bahwa alat tangkap Purse Seine hanya
kematian semua mahluk hidup dan
memenuhi satu dari empat butir
merusak habitat, 1.9% nelayan Purse
persyaratan yang ditetapkan.
Seine, 28,1% nelayan Gill Net dan
53,0% nelayan Trammel Net yang Alat tangkap Gill Net,
menyatakan bahwa alat tangkap Purse menunjukkan sebanyak 31 orang
Seine aman bagi keanekaragaman nelayan (54,4%) menyatakan bahwa
sumberdaya hayati. alat tangkap Gill Net memenuhi semua
butir persyaratan yang ditetapkan,

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 15


sebanyak 23 orang nelayan (40,4%) oleh nilai R/C rasio sebesar 1,32
menyatakan bahwa alat tangkap Gill sedangkan cantrang 1,18.
Net memenuhi tiga dari empat butir Penggunaan alat penangkapan
persyaratan yang ditetapkan, kemudian Trammel Net secara umumnya dapat
dua orang nelayan menyatakan bahwa disimpulkan bahwa kurang ramah
alat tangkap Gill Net memenuhi dua lingkungan dibandingkan dengan hasil
dari empat butir persyaratan yang kajian penggunaan alat penangkapan
ditetapkan, dan satu orang nelayan Gill Net diatas, yang menunjukkan
(1,8%) menyatakan bahwa alat tangkap tingkat keramahan lingkungan yang
Gill Net memenuhi satu dari empat paling tinggi. Dengan demikian, hal ini
butir persyaratan yang ditetapkan. sesuai dengan hasil penelitian yang
Alat tangkap Trammel Net, dilakukan oleh Rusmilyansari (2012)
menunjukkan sebanyak 31 orang yang menyatakan bahwa alat
nelayan (47,0%) menyatakan bahwa penangkapan ikan kategori kurang
alat tangkap tramel net memenuhi tiga bertanggung jawab yaitu alat
dari empat butir persyaratan yang penangkap ikan; ialah jaring insang
ditetapkan, sebanyak 26 orang nelayan lingkar(encircling Gill Net), jaring
(39,4%) menyatakan bahwa alat insang hanyut (drift gill net), jaring
tangkap tramel net memenuhi semua tiga lapis (trammel net), pukat cincin
butir persyaratan yang ditetapkan, (Purse Seine), Jermal dan pukat
kemudian enam orang nelayan(9,1%) pantai (beach seine). Sedangkan
menyatakan bahwa alat tangkap tramel menurut Sadhori (1985),
net memenuhi dua dari empat butir menyatakan bahwa dalam
persyaratan diatas, dan tiga orang pengoperasian Trammel Net dianggap
nelayan (4,5%) menyatakan bahwa alat sebagai alat tangkap ramah lingkungan
tangkap tramel net memenuhi satu dari karena dalam pengoperasian Trammel
empat butir persyaratan yang Net tidak merusak ekosistem dasar
ditetapkan. perairan. Bahan pembuatan Trammel
Net juga ramah lingkungan tidak
Penelitian ini menunjukkan
mencari perairan karena tidak
bahwa alat penangkapan dengan
meninggalkan ampas. Pengoperasian
menggunakan Gill Net di perairan kota
(setting) Trammel Net juga termasuk
Banda Aceh ialah mempunyai tingkat
mudah dan tidak berbahaya bagi
keramahan lingkungan paling tinggi
nelayan.
dan mempunyai selektifitas yang
tinggi. Hasil kajian ini merujuk pada Alat tangkap Purse Seine
Supardi (2007) yang menyatakan memiliki tingkat kepedulian keramahan
bahwa Gill Net termasuk alat lingkungan paling rendah dibandingkan
penangkap ikan yang pasif, selektif dan dengan nelayan yang mengoperasikan
juga ramah lingkungan. Pengoperasian alat penangkapan Trammel Net dan
Gill Net konvesional (yang umum Gill Net. Hasil penelitian pakar biologi
dioperasikan di Indonesia) relatif perikanan di selat bali mengungkapkan
sederhana, sebagian besar pelaksanaan bahwa lemuru menjadi target
operasi menggunakan tenaga manusia. penangkapan ikan perahu Purse Seine
Selanjutnya, penelitian terdahulu yang sudah mengalami over exploited
dilakukan oleh Sutanto (2005) dalam (Mertha et al., 2000 dan Setyohadi,
kegiatan usaha penangkapan laut di 2009). Hal ini dapat disimpulkan
kabupaten pemalang dengan alat bahwa pengoperasian alat tangkap
tangkap Gill Net dan cantrang masih Purse Seine secara terus menerus dapat
cukup menguntungkan, seperti ditunjuk menimbulkan over fishing dan tidak

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 16


ramah lingkungan dikarenakan akibat Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-
penangkapan yang berlebihan. BPSDMKP. Jakarta
Arimoto, T., S.J. Choi., dan Y.G.
KESIMPULAN Choi.1999. Trends and
Perspectives for Fishing
Penelitian ini menunjukkan Technology Research Towards
bahwa alat penangkapan dengan the Sustainable Development.
menggunakan Gill Net di perairan kota Proceeding of 5th International
Banda Aceh ialah mempunyai tingkat Symposium on Efficient
keramahan lingkungan paling tinggi Application and Preservation of
dan mempunyai selektifitas yang Marine Biological Resourse.
tinggi. Penggunaan alat penangkapan OSU National University.
Trammel Net secara umumnya dapat Ayodhyoa. 1981. Metode Penangkapan
disimpulkan bahwa kurang ramah Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.
lingkungan dibandingkan dengan hasil Dahuri, R. 1993. Model Pembangunan
kajian penggunaan alat penangkapan Sumberdaya Perikanan Secara
Gill Net sedangkan alat tangkap Purse Berkelanjutan. Prosiding
Seine memiliki tingkat kepedulian Simposium Perikanan Indonesia
keramahan lingkungan paling rendah I: 297-316.
dibandingkan dengan nelayan yang Dahuri, R. 2000. Pembungan Kawasan
mengoperasikan alat penangkapan Pesisir dan Lautanan : Tinjauan
Trammel Net dan Gill Net. Aspek Ekologis dan Ekonomi.
Jurnal Ekonomi Lingkungan..
Direktorat Jenderal Peningkatan
SARAN
Kapasitas Kelembagaan dan
Menyimak kesimpulan hasil Pemasaran DKP. 2003. Urgensi
penelitian yang telah di uraikan Implementasi Code Of Conduct
sebelumnya selanjutnya untuk For Responsible Fisheries
pengembangan kedepan dalam (CCRF) Dalam Pengusahaan
kegiatan perikanan tangkap maka Sumberdaya Kelautan dan
disampaikan saran-saran sebagai Perikanan.
berikut: (1) Diharapkan kepada nelayan Direktorat Produksi. Direktorat
Trammel Net dan Purse Seine agar Jenderal Perikanan. 2000.
lebih memperhatikan lagi kriteria- Petunjuk Teknis Penangkapan
kriterian yang terdapat dalam CCRF. Ikan Ramah Lingkungan. Jakarta
(2) Diharapkan kepada nelayan agar FAO. 1995. Code of Conduct for
meminimalisir penggunaan alat Responsible Fisheries. FAO
tangkap yang tidak selektiv dan lebih Fisheries Departement
memperhatikan lagi hasil tangkapan Martasuganda, S. 2005. Jaring Insang .
terutama ikan yang dilindungi Undang Serial Teknologi Penangkapan
Undang. (3) Diharapkan nelayan dapat Ikan Berwawasan Lingkungan:
mempertahankan tingkat kepedulian Edisi Baru. Bogor: Jurusan
terhadap alat penangkapan yang ramah Pemamfaatan Sumberdaya
lingkungan seprti saat ini. Perikanan. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan. Institut
DAFTAR PUSTAKA Pertanian Bogor. Bogor.
Ardidja, Supardi. 2011. Usaha Monitja. D. 2001. Pemamfaatan
Penangkapan Ikan Dengan Sumberdaya Pesisir Dalam
Gillnet. Materi Penyuluhan Bidang Perikanan Tangkap.
Prosiding Pelatihan Pengelolaan

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 17


Wilayah Pesisir Terpadu. Pusat
Kajian Sumberdaya Pesisir dan
Laut. Institut Pertanian Bogor.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara, Cet.3.
Djambatan. Jakarta.
Rusmilyansari (2012) Inventarisasi
Alat Tangkap Berdasarkan
Kategori Status Penangkapan
Ikan Yang Bertanggungjawab.
JURNAL Fish Scientiae, Volume
2 No. 4, Desember 2012,Fakultas
Perikanan, UNLAM
Sadhori, N. (1985). Teknik
penangkapan ikan. Angkasa.
Bandung
Subani,W. 1978. Alat dan Cara
Penangkapan Ikan di Indonesia.
Jilid I. LPPL. Jakarta.
Sutanto, A., H. (2005) Analisis
Efisiensi Alat Tangkap Perikanan
Gill Net dan Cantrang. Tesis
Pasca Sarjana. Universitas
DIPONEGORO. Semarang

Agrisep Vol (15) No. 2 , 2014 18

Anda mungkin juga menyukai