Anda di halaman 1dari 12

190 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm.

190-201

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO)


DI KAWASAN ASIA TENGGARA

Mochamad Yoesdinar Oktora


PT Pindad (Persero)

ABSTRAK

Pemasaran yang dilakukan PT Pindad berkenaan dengan konsep konsep G to G dan menjadikan kepentingan
publik serta isu keamanan negara sebagai nilai jualnya.. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk dapat
mendeskripsikan dan menganalisa Integrated Marketing Communication (IMC) PT Pindad (Persero) dalam
memasarkan Alutsista di Kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini berdasarkan paradigma postpositivisme, serta
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan sebanyak 4 orang yang dipilih secara purposif.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi non partisipan dan studi literatur. Teknik analisis
data melalui model interaktif dan Miles & Huberman, sedangkan teknik validasi data melalui triangulasi
sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa IMC PT Pindad dilakukan melalui Acara dan pengalaman,
Promosi penjualan, Hubungan masyarakat dan publisitas, Pemasaran langsung, Penjualan, dan Periklanan.
Alasan PT Pindad menggunakan IMC utamanya karena penerapan konsep G to G yang mengedepankan
lobi-lobi di tingkat pemerintah serta hubungan bilateral dapat mendukung seluruh kegiatan pemasarannya.
Evaluasi IMC PT Pindad menghasilkan output berupa kegiatan pemasaran yang berkontribusi positif pada
penjulan yakni kegiatan penjualan personal melalui lobi-lobi di kalangan pemerintah serta penempatan agen-
agen representatif PT Pindad di berbagai negara perwakilan Asia Tenggara. Sedangkan kegiatan pemasaran
yang kurang berkontribusi pada penjualan Alutsista yakni periklanan.

Kata-kata Kunci: Komunikasi pemasaran, komunikasi pemasaran terpadu, keunggulan komparatif,


kredibilitas sumber, pemerintah ke pemerintah

MARKETING COMMUNICATION OF PT PINDAD (PERSERO)


IN SOUTHEAST ASIA
ABSTRACT

This study aims to describe and analyze The Integrated Marketing Communication (IMC) of PT Pindad
(Persero) in marketing of weapons in Southeast Asia. This study based on postpositivism paradigm, qualitative
approach with case study method. The informants consist of four people were purposively selected. The
technique of collecting data through interviews, non-participant observation and study of literature. Data
analysis techniques through interactive models Miles & Huberman, while the data validation techniques
through triangulation. The results showed that the IMC of PT Pindad is through events and experiences,
sales promotion, public relations and publicity, direct Marketing, personal selling, and advertising. The
reasons of PT Pindad using IMC mainly because the application of the of G to G which emphasizes lobbying
at the government level as well as bilateral relations can support all marketing activities. Evaluation of PT
Pindad’s IMC generate output activities that contribute positively to the personal selling activities is through
lobbies to government as well as the placement agents representative of PT Pindad in various countries of
Southeast Asia representative. While the lack of marketing activities contribute to sales of defense equipment
that is advertising.

Keywords: Marketing communications, Integrated Marketing Communication, comparative advantage,


source credibility, government to government

Korespondensi: Mochamad Yoesdinar Oktora, M. Ikom. PT Pindad (Persero) Jl. Jend. Gatot Subroto No.
517 Bandung. Email: yusdinaroktora@yahoo.com

Submitted: June 2016, Accepted: August 2017, Published: December 2017


ISSN: 2303-2006 (print), ISSN: 2477-5606 (online). Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkk
Terakreditasi Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201 191

PENDAHULUAN konsep Government to Government (G to G)


merupakan ciri khas yang juga mempengaruhi
PT Pindad (Persero) merupakan bagian pemasaran PT Pindad di pasar Asia Tenggara.
dari perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Untuk itu PT Pindad pun melakukan
Negara) yang bergerak dalam bidang Alutsista bentuk-bentuk pemasaran yang kesemuanya
(Alat Utama Sistem Persenjataan) dan produk disesuaikan dengan konsep G to G yang menjadi
komersial. PT Pindad memiliki potensi besar benang merah dalam pemasaran Alutsista PT
untuk tumbuh sebagai industri pertahanan Pindad. Komunikasi pemasaran tentu dapat
nasional yang dapat menjadi salah satu memberikan kekuatan bagi PT Pindad untuk
tulang punggung ekonomi nasional. Tingkat lebih menjangkau segmen-segmen pasar
produktivitas sejak tahun 2009 sampai tahun Alutsista di Asia Tenggara karena Alutsista
2014 terus mengalami kenaikan. Adanya yang ditujukan pada segmen pertahanan militer
dukungan pemerintah untuk menggunakan menjadikan pendekatan komunikasi dialogis
Alutsista produksi dalam negeri juga menjadikan yang berbasis konsep G to G lebih memberikan
PT Pindad harus lebih siap dalam meningkatkan peluang besar. Pemasaran Alutsista yang
kemampuan, baik dalam hal peningkatan dilakukan PT Pindad perlu dilakukan dengan
penguasaan teknologi, pengembangan produk dukungan pendekatan komunikasi dalam
baru, maupun dalam peningkatan kapasitas, konsep G to G karena juga menyangkut tentang
serta lini-produksinya (Pindad, 2014) hubungan negara, legalitas, dan isu penting
Melihat banyaknya produk Alutsista yang mengenai pertahanan Negara.
diproduksinya, PT Pindad terus mengembangkan Komunikasi pemasaran tentu dapat
produksinya untuk pasar internasional. Kawasan memberikan kekuatan bagi PT Pindad untuk lebih
Asia menjadi target utama pengembangan pasar menjangkau segmen-segmen pasar Alutsista di
karena PT Pindad memiliki beberapa produk Asia Tenggara karena Alutsista yang ditujukan
yang memiliki keunggulan yang baik dan telah pada segmen pertahanan militer menjadikan
digunakan di beberapa Asia Tenggara seperti pendekatan komunikasi dialogis yang berbasis
Malaysia, Thailand, dan Singapura. Salah satu konsep G to G lebih memberikan peluang besar.
jenis produk yang dibeli beberapa negara Asean, Pemasaran Alutsista yang dilakukan PT Pindad
salah satunya senapan jenis SS2-V5-Silentcer perlu dilakukan dengan dukungan pendekatan
sebagai senapan tempur yang dapat meredam komunikasi dalam konsep G to G karena juga
suara telah sukses menembus pasar Malaysia menyangkut tentang hubungan negara, legalitas,
dan Thailand. Ada beberapa negara ASEAN dan isu penting mengenai pertahanan negara.
lainnya yang berkomitmen menggunakan Untuk itu pemasaran yang semuanya dilakukan
produk PT Pindad (Persero), utamanya Panser PT Pindad berkenaan dengan konsep konsep G
Anoa 6 x 6 dan SS2 yang salah satu diantaranya to G karena secara komprehensif menjadikan
yakni Brunei Darussalam (ADR, 2014) kepentingan publik dan isu keamanan negara
PT Pindad menklaim sebagai produsen sebagai nilai jualnya.
senjata terbesar di ASEAN, bahkan Asia Konsep komunikasi pemasaran pun
sebagaimana diungkapkan Widja Widjajanto, menjadi aplikatif bagi PT Pindad untuk
Direktur Change Management PT Pindad bahwa membangun dan meningkatkan kepercayaan
“Untuk kawasan Asia dan ASEAN, Pindad ini negara-negara tujuan PT Pindad untuk
adalah produsen senjata terbesar” (Jati, 2014). semakin mempercayai kualitas Alutsista
Posisi tersebut menjadikan Asia khususnya melalui implementasi pemasarannya melalui
ASEAN sebagai target pasar utama yang disasar konsep Integrated Marketing Communication
PT Pindad dalam memasarkan Alutsista yang (IMC) atau Komunikasi Pemasaran
dituangkan dalam visi PT Pindad untuk menjadi Terpadu. Pemahaman mengenai IMC sendiri
produsen peralatan pertahanan dan keamanan menunjukan bahwa kepentingan komunikasi
terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui pemasaran akan berkaitan dengan kemampuan-
upaya inovasi produk dan kemitraan strategik. kemampuan perusahaan dalam mengolah
Produk-produk persenjataan yang dipasarkan PT saluran-saluran komunikai beserta isi pesannya.
Pindad di Asia Tenggara merupakan kebutuhan IMC pun dinilai akan memberikan kontribusi
ketentaraan dan pertahanan yang berhubungan positif bagi PT Pindad untuk mengetengahkan
dengan Alutsista negara, sehingga dukungan strategi pemasaran yang tidak hanya terpaku

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
192 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201

pada keluasan pesan saja tetapi ketertujuan atau kelompok lainnya. Pesan sebagai suatu
pesan yang lebih efektif. Untuk itu komunikasi hasil yang digunakan dari akal sehat manusia
pemasaran melalui implementasi IMC akan dan dimanfaatkan demi terciptanya maksud dan
membuka peluang yang lebih besar untuk tujuan dari komunikasi tersebut. Media sebagai
meyakinkan dan membangun minat yang lebih sarana yang digunakan oleh komunikator
tinggi bagi negara-negara di Asia Tenggara untuk menyampaikan pesan. Komunikan yakni
pada produk Alutsista PT Pindad. suatu individu atau kelompok yang menerima
Selanjutnya, berkaitan dengan Teori pesan. Efek sebagai pengaruh komunikasi yang
Keunggulan Komparatif (comparative berasal dari komunikan terhadap pesan yang
advantage theory) menilai adanya kemampuan disampaikan oleh komunikator.
suatu negara untuk memproduksi beberapa Penelitian ini juga didukung oleh teori
produk lebih murah atau lebih baik daripada kredibilitas sumber (source credibility theory)
negara lain sebagaimana asumsi dasarnya yang mengasumsikan bahwa komunikan
yang diungkapkan Ricardo (dalam Lindert, akan lebih mungkin untuk diyakinkan ketika
1994: 24) bahwa “Setiap negara atau bangsa yang menyampaikan pesan menyajikan
seperti halnya orang, akan memperoleh hasil dirinya sebagai komunikator yang kredibel
dari perdagangannya dengan mengekspor sebagaimana diungkapkan Umeogu (2012:
barang atau jasa yang merupakan keunggulan 112) bahwa “The source credibility theory as
komparatif terbesarnya dan mengimpor propounded by Hovland, Janis and Kelly (1963)
barang atau jasa yang bukan keunggulan stated that people or receivers are more likely
komparatifnya.” to be persuaded when the source presents itself
Teori keunggulan komparatif dalam as credible.”
perdagangan internasional akan menimbulkan Asumsi dasar dari teori kredibilitas sumber
spesialisasi yang dapat menaikkan efisiensi secara jelas menunjukkan bahwa seseorang
produksi. Semua barang produksi yang dimungkinkan lebih mudah dibujuk (dipersuasi)
dihasilkan satu negara disusun menurut tinggi jika sumber-sumber persuasinya cukup
rendahnya biaya produksi atau nilai ekspor kredibel. Keefektifan komunikasi tidak saja
barang tersebut sebagaimana diungkapkan ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi
Nopirin (2012: 16) bahwa “Produk yang tetapi juga oleh diri komunikator itu sendiri
memiliki comparative advantage paling sebagaimana diungkapkan Effendy (2003: 43)
besar dimana produk tersebut memiliki biaya bahwa “Kepercayaan kepada komunikator
produksi rendah dan nilai eksport yang tinggi, (source credibility) ditentukan oleh keahlian
akan dieksport oleh negara tersebut.” dan dapat tidaknya ia dipercaya.”
Penyampaian pesan-pesan komunikasi Pemahaman mengenai keefektifan
pemasaran dalam mendukung teori keunggulan komunikasi tersebut bukan hanya diperoleh
komparatif tersebut tentu memanfaatkan fungsi dari kemampuan komunikator dalam berbicara,
komunikasi yang dilakukan untuk lebih dapat tetapi cara komunikator merepresentasikan dan
menyampaikan pesan-pesan pemasaran dengan menampilkan dirinya juga sangat mempengaruhi
lebih efektif melalui pemahaman lima elemen keefektifan komunikasi. Komunikator juga
Lasswell (dalam Effendy, 2003: 253) yakni: memerlukan penampilan yang meyakinkan
“Who says what in which channel to whom with komunikan dengan menunjukkan siapa dirinya
what effect? (Siapa mengatakan dengan saluran dan apa yang telah diperbuatnya sehingga
apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?” mampu memberikan keyakinan bagi orang
Paradigma Laswell ini menunjukkan bahwa lain untuk turut yakin dengan apa yang
komunikasi melewati 5 unsur sebagaimana dikatakannya pada orang lain. Pada pandangan
diungkapkan Effendy (2000: 10) yakni ini, komunikan tidak hanya memperhatikan
“Komunikator (communicator, source, sender), apa yang dikatakan komunikator tetapi juga
pesan (message), media (channel, media), memperhatikan siapa yang mengatakan pesan-
komunikan (communican, communicate, pesan tersebut sebagaimana diungkapkan
receiver, recipient), efek (effect, impact, dalam Rakhmat (2009: 255) bahwa “He doesn’t
influence).” Komunikator yang dimaksud adalah communicate what he says, he communicates
individu atau kelompok yang mengadakan what he is”. Berdasarkan pemahaman tersebut,
suatu kegiatan komunikasi dengan individu komunikator memerlukan kredibilitas yang

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201 193

dapat dibangun dan dibentuk sesuai dengan PT Pindad dalam memasarkan Alutsista.
yang diharapkan. Jelas bahwa kredibilitas akan Penelitian ini menetapkan subjek pihak-pihak
sangat tergantung kepada siapa yang memberi yang terkait dengan komunikasi pemasaran
persepsi karena persepsi merupakan pandangan IMC oleh PT Pindad dalam memasarkan
orang lain yang mempersepsikan (komunikan). Alutsista di Asia Tenggara. Subjek penelitian
Persepsi tersebut dapat dimanipulasi dengan menjadi sarana peneliti untuk menggunakan
cara menggunakan beragam atribut yang individu-individu dalam subjek penelitian
dapat mengubah persepsi orang lain terhadap sebagai sumber informasi yang dapat dipilih
komunikator. dengan berdasarkan pada penilaian tertentu
sebagaimana diungkapkan Glasser & Strauss
METODE PENELITIAN (dalam Denzin & Lincoln, 2009: 255) bahwa:
“Banyak para peneliti kualitatif yang
Penelitian ini berlandaskan pada paradigma menganut mazhab postpositivis,
postpositivisme yang juga dikenal dengan konstruksionis, teori-kritis menggunakan
sebutan paradigma interpretatif dan konstruktif teknik-teknik sampling bertujuan
sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2013: 14) (purposive) atau teoritis, bukan acak.
bahwa “Filsafat postpositivisme sering juga Mereka mencari kelompok-kelompok,
disebut sebagai paradigma interpretatif atau setting-setting, dan individu-individu yang
konstruktif, yang memandang realitas sosial berpotensi menjadi pusat kejadian dan
sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, peristiwa yang sedang dikaji.”
dinamis, penuh makna, dan hubungan gejalan
bersifat interaktif (reciprocal).” Penentuan subjek penelitian juga menjadi
Pendekatan penelitian yang menggunakan sarana peneliti untuk dapat menggunakan
paradigma postpositivisme memungkinkan bagian dari subjek sebagai informan penelitian.
peneliti untuk dapat melakukan bentuk penelitian Pemilihan informan dari subjek penelitian
yang interaktif, dimana peneliti secara langsung ini dapat dipilih secara purposif yang artinya
meneliti pada kekhasan alamiah permasalahan bahwa peneliti dapat menentukan orang-
fenomena yang ditelitinya sebagaimana sifat orang yang dianggap kredibel dan kompeten
dasar dari pendekatan kualitatif sebagaimana untuk dijadikan sebagai informan penelitian.
diungkapkan Sugiyono (2013: 14) bahwa Berdasarkan pemilihan informan secara purposif
“penelitian kualitatif adalah metode penelitian tersebut, maka peneliti menetapkan 3 informan
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, dari internal PT Pindad dan 1 key informan dari
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek eksternal PT Pindad yang berasal dari pihak TNI
yang ilmiah, (sebagai lawannya adalah sebagai pihak yang berpengalaman langsung
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai menggunakan produk senjata PT Pindad.
intrumen penelitian kunci.” Teknik pengumpulan data dilakukan
Selanjutnya peneliti menetapkan studi melalui wawancara, observasi non partisipan,
kasus berdasarkan pada cara peneliti dalam dan studi literatur. Teknik analisis data dilakukan
memilih karakter kasus tertentu yang dapat melalui model interaktif diungkapkan Miles
dipelajari sebagai bagian dari cara mempelajar & Huberman melalui reduksi data, penyajian
suatu kasus yang unik dan memiliki data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan
kekhasannya sebagaimana tujuan penggunaan teknik validasi data dilakukan melalui teknik
penelitian studi kasus menurut Yin (2012: triangulasi sumber dengan memperbandingkan
2) yakni “Untuk menjelaskan bagaimana antara data wawacara dengan observasi,
keberadaan dan mengapa kasus tersebut terjadi. atau observasi dengan studi literatur yang
Penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab membandingkan dengan informasi sebelumnya
pertanyaan penelitian tentang ‘apa’ (what) dan berbagai serangkaian cara perbandingan
objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan lainnya dari teknik analisis data yang peneliti
komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’ gunakan.
(how) dan ‘mengapa’ (why).”
Pada penelitian ini, kasus yang dipelajari HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan kasus tunggal yang berkaitan
dengan segala upaya pemanfaatan IMC oleh Hasil penelitian mengenai kegiatan

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
194 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201

komunikasi pemasaran melalui implementasi dalam kontrak kerjasama dengan pihak lain
IMC PT Pindad dalam memasarkan Alutsista dari berbagai negara. Kegiatan pameran pun
di Asia Tenggara terdiri dari beberapa program dijadikan sebagai media branding untuk lebih
kegiatan sebagai berikut: (1). Implementasi mengenalkan produk-produk PT Pindad
IMC PT Pindad melalui program kegiatan acara (Persero) dan menunjukan kemajuan kerjasama
dan pengalaman utamanya dilakukan melalui PT Pindad (Persero) dengan pihak-pihak
pameran dan berbagai bentuk demonstrasi penting dunia. Intinya, titik tekan marketing
produk. “Pameran ini termasuk ke dalam ada pada branding, sementara Humas bergerak
kegiatan publisitas” (Rakhmawati & Sani, di ranah publikasi (Ruliana & Dwiantari, 2006).
2016). Kegiatan pameran merupakan one Pameran juga akan mempertemukan PT
stop event yang dapat membuka kesempatan Pindad (Persero) dengan berbagai delegasi
kegiatan pemasaran lainnya seperti melalui negara-negara lain yang juga terlibat atau turut
komunikasi bilateral, penjajakan dengan hadir dalam kegiatan pameran. PT Pindad
delegasi dari berbagai, dan penguatan personal kemudian banyak mengundang delegasi-
selling di lapangan melalui delegasi-delegasi di delegasi dari negara-negara Asia Tenggara
tingkat pemerintah maupun di tingkat internal untuk datang langsung ke markas PT Pindad
PT Pindad dan langsung pada segmen-segmen di Bandung. Hal tersebut dilakukan untuk
yang spesifik sebagaimana diungkapkan Kadep. memberikan kesempatan bagi delegasi-delegasi
Pemasaran Ekspor PT Pindad Sena Maulana negara undangan untuk melakukan kunjungan
bahwa: studi maupun demonstrasi produk Alutsista
“Untuk acara dan pengalaman yang secara langsung. Seperti yang dilakukan
dilakukan adalah pameran, yang diadakan Militer Brunei Darussalam yang tertarik untuk
oleh bagian divisi Pemasaran Ekspor menggunakan senjata produksi PT. Pindad
biasanya dilakukan dengan bantuan Event senapan serbu 2 (SS2).
Organizer. Pameran ini sering dilakukan di Hasil temuan berikutnya adalah (2).
dalam atau luar negeri, karena dilakukan di Hubungan Masyarakat (Humas) dan publisitas
dalam negeri pun bisa saja calon konsumen berkaitan satu sama lain dalam implementasi
dari luar negeri yang datang seperti waktu IMC PT Pindad yang menunjukan adanya kaitan
acara Indodefence di datangi banyak negara atas kinerja Humas yang juga dapat menggarap
asing.” wilayah publisitas sebagaimana diungkapkan
Kadep. Pemasaran Ekspor PT Pindad Sena
Kegiatan pameran telah membuka banyak Maulana bahwa:
kesempatan dan dijadikan sebagai langkah “Humas dan publisitas yang dilakukan
awal yang baik bagi PT Pindad (Persero) untuk ekspor (Asia Tenggara) tidak banyak,
untuk melakukan komunikasi lanjutan. Dari tetapi jika dalam negeri banyak. Misalnya
pameran yang dilakukan dialog dapat tercipta untuk pasar luar negeri seperti Asia
dan mengenal segmen-segmen potensial secara Tenggara tentu ada lobi-lobi di tingkat atas,
langsung dengan melakukan komunikasi ada pertemuan delegasi, ada kunjungan-
secara personal. Keefektifan kegiatan pameran kunjungan kenegaraan yang sifatnya
dalam menunjang komunikasi pemasaran kemiliteran, ada juga forum kemiliteran.
karena dalam pameran, PT Pindad (Persero) Untuk pasar dalam negeri memang lebih
dapat secara langsung melakukan beberapa banyak karena menggabungkan kegiatan
kegiatan IMC lainnya melalui pembicaraan humas tersebut dengan publisitas yang
dengan delegasi, demonstrasi produk, menjadi lebih banyak misalnya ditunjang dengan
pembicara dalam forum yang biasanya terdapat press release, wawancara, layaknya
dalam kegiatan pameran sehingga membuka kegiatan media relations yang dilakukan
kesempatan kerjasama yang lebih besar dengan humas.”
negara-negera segmen Asia Tenggara seperti
berpartisipasi dalam pameran Defence Services Implementasi kegiatan kehumasan dalam
Asia (DSA) di Kuala Lumpur-Malaysia. mengaplikasikan IMC di PT Pindad selanjutnya
Acara pameran juga sering dijadikan juga terkait dengan produksi berita karena
sebagai kegiatan seremonial untuk menunjukan pemasaran senjata PT Pindad (Persero) pun
adanya pencapaian-pencapaian PT Pindad menuntut pemanfaatan berita. Bentuk berita

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201 195

atau penyediaan sumber informasi lain yang merupakan bentuk promosi juga mengingat
digunakan perusahaan dalam memasarkan akses PBB yang global serta diakui dunia
senjata akan menjadi media informasi bagi akan semakin meningkatkan nama PT Pindad
stakeholder, konsumen-konsumen potensial dan Indonesia. Kegiatan promosi penjualan
juga publik. Berita-berita mengenai informasi juga dilakukan dengan melibatkan produk
Pindad diberitakan melalui press release yang Alutsista PT Pindad langsung pada kegiatan
di-update secara berkala, berisi informasi yang kemiliteran juga dilakukan melalui dukungan
berkaitan dengan pertemuan atau kinerja PT produk PT Pindad dalam kegiatan kejuaraan
Pindad sebagaimana juga diungkapkan Permana militer sebagaimana yang diungkapkan Kadep.
dan Puspitasari (2015: 39) bahwa, “Pada Pemasaran Domestik PT Pindad Mahesa Ariya
dasarnya press release merupakan berita tentang Nebo bahwa:“Tim Indonesia yang diwakilkan
perusahaan (individu, kegiatan, pelayanan oleh TNI berhasil menjadi juara umum dalam
atau produk). Berita tersebut dikirimkan atau Lomba Tembak Australian Army Skills at Arms
disiarkan ke media (pers), sehingga disebut Meeting (AASAM) sejak tahun 2008 hingga
juga siaran pers atau newsrelease.” tahun 2015 terakhir kemarin.”
Penyediaan narasumber untuk wawancara Bentuk promosi langsung yang dilakukan
dan kegiatan press conference dan press PT Pindad dalam kejuaraan menembak seperti
gathering pun dilakukan untuk memberikan dalam acara AASAM ini menjadi ajang efektif
berita bagi pihak pers selain press release yang bagi PT Pindad untuk semakin memperkenalkan
juga diberikan atau disediakan untuk diakses kualitasnya dan sebagai bentuk keberanian
pihak pers. Pada implementasinya, kegiatan untuk unjuk gigi di level internasional dan
kehumasan PT Pindad (Persero) di bawah mampu bersaing dengan produk Alutsista
tanggung jawab Departemen Komunikasi khususnya senapan dari produsen negara lain.
Korporat yang memproduksi press release, Pada penyelenggaraan AASAM 2014 misalnya,
press conference, media gathering (press Indonesia harus menghadapi tim menembak
gathering), dan interview (wawancara). dari 15 negara yaitu Australia, Kanada, Perancis
Berbagai implementasi kegiatan media (FF New Caledonia), Timor Leste, Brunei
relations dari kegiatan Kehumasan dalam IMC Darussalam, Inggris, Angkatan Darat Amerika
PT Pindad tersebut dilakukan sebagai bagian Serikat, Angkatan Laut Amerika, Selandia
guna mendapatkan publisitas media. Baru, Singapura, Thailand, Jepang, Filipina,
Selanjutnya, temuan tentang (3). Promosi Papua Nugini, dan Tonga.
penjualan dalam implementasi IMC PT Promosi penjualan lainnya berkesempatan
Pindad (Persero) dilakukan melalui kegiatan dilakukan PT Pindad dengan memanfaatkan
yang berhubungan dengan kemiliteran, kegiatan latihan gabungan TNI dengan negara
baik dilakukan langsung oleh PT Pindad lainnya yang dilakukan PT Pindad dengan
atau memberikan dukungan pada kegiatan memberikan dukungan produk-produk Alutsista
kemiliteran sebagaimana diungkapkan Kadep. unggulan seperti senjata SS2, amunisi hingga
Pemasaran Ekspor PT Pindad Sena Maulana tank Anoa. Latihan gabungan bersama negara
(dalam wawancara, 25 Januari 2016) bahwa lain sering dilakukan TNI dengan negara-
“Promosi penjualan yang dilakukan yaitu negara lain termasuk dengan negara-negara di
berhubungan dengan produk Alutsista itu sendiri Asia Tenggara seperti dilakukan dengan pihak
pada saat kegiatan acara yang dilakukan PT. militer Singapura, Thailand, Malaysia, hingga
Pindad. Promosi penjualannya itu yang melalui negara di luar Asia lainnya seperti Australia
stand pameran atau di kegiatan kemiliteran.” dan Amerika Serikat. Latihan gabungan yang
Bentuk promosi penjualan yang dilakukan melibatkan TNI tersebut menjadi ajang yang
PT Pindad yang berkaitan langsung dengan efektif guna meningkatkan nama Indonesia dan
kegiatan kemiliteran dilakukan dengan otomatis terkait dengan nama PT Pindad selaku
memberikan dukungan dengan mengirim pemasok utama Alutsista TNI.
senjata atau pun tank yang digunakan jajaran Berikutnya (4). Penjualan Personal PT
TNI Angkatan Darat hingga pasukan penjaga Pindad (Persero). Penjualan personal PT
perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Pindad sendiri tidak diartikan sebagai bentuk
di Lebanon, Sudan, Darfur, dan lainnya. Bentuk pemasaran yang mengetengahkan person to
dukungan pada misi perdamaian PBB juga person atau satu perwakilan PT Pindad menemui

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
196 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201

satu orang orang perwakilan calon konsumen, masukan terhadap agen yang ada disana.”
tetapi penjualan personal ini dilakukan sebagai Agen PT Pindad di negara-negara Asia
bentuk interaksi dan campur tangan pemerintah Tenggara tersebut juga merupakan perusahaan
untuk berkomunikasi dengan pemerintah yang terkait dengan industri pertahanan,
calon konsumen yang dilakukan dalam kemiliteran dan Alutsista yang telah menjalin
kerangka kesepakatan pemerintah sebagaimana kerjasama terlebih dahulu dengan PT Pindad
diungkapkan Kadep. Pemasaran Ekspor PT dan memberikan keuntungan untuk masing-
Pindad Sena Maulana bahwa: “Kegiatan ini masing pihak. Kesepatakan ini dapat berupa
disubstitusikan melalui lobi, melalui sistem transfer teknologi, produksi bersama, atau
government to government. Jadi personal di sini lainnya seperti yang terjalin antara PT Pindad
merujuk pada pemerintah ke pemerintah secara dengan ST Kinetic Engineering sebagai satu
langsung.” perusahaan industri pertahanan di Singapura
Implementasi konsep G to G (Government yang juga berperan sebagai agen PT Pindad.
to Government/ Pemerintah ke Pemerintah) Adapun hal-hal yang berkaitan dengan
diterapkan sebagai bagian dari penjualan temuan lain, yaitu (5). Pemasaran Langsung
personal karena keputusan dari pihak pemerintah PT Pindad (Persero). Kegiatan pemasaran
di satu negara mewakili dari kebijakan satu langsung ini utamanya dilakukan melalui
negara. Konsep G to G dalam penjualan presentasi Alutsista di negara-negara yang
personal PT Pindad dengan melibatkan pihak telah melakukan komunikasi dengan PT Pindad
pemerintah yang terkait dengan pertahanan sehingga pada kelanjutannya ada komunikasi
seperti Kementerian Pertahanan atau lembaga lanjutan dan masuk pada tahap demonstrasi
lainnya dilakukan dengan melakukan dialog produk sebagaimana diungkapkan Kadep.
dan kesepatan kesepakan di tingkat atas dengan Pemasaran Ekspor PT Pindad Sena Maulana
pemerintah calon pembeli. bahwa:
Penjualan personal berkonsep G to G “Pemasaran langsung yang dilakukan
dalam pemasaran Alutsista PT Pindad di Asia biasanya lewat presentasi senjata dengan
Tenggara tidak hanya dilakukan pemerintah mengunjungi negara yang menjadi tujuan
Indonesia langsung pada pemerintah negara lalu dilakukan demonstrasi alat. Bisa juga
yang bersangkutan, tetapi konsep G to G ini sebaliknya, kami yang mengundang calon-
juga memungkinkan pemerintah melakukan calon konsumen tersebut untuk melakukan
kerjasama dengan negara lain di luar dari Asia demo di dalam negeri.”
Tenggara yang nantinya akan bedampak pada
penjualan Alutsista PT Pindad di Asia Tenggara. Pada dasarnya pemasaran langsung ini
Impementasi dari penjualan personal melalui sama halnya dengan acara dan pengalaman
konsep G to G ini dilakukan melalui pertemuan yang menyertakan demonstrasi produk sebagai
antar delegasi dari masing-masing negara. bagian dari strategi pemasarannya. Hal yang
Lobi-lobi di tingkat atas antar presiden dengan membedakan pemasaran langsung dengan
petinggi negara lainnya memungkinkan terjadi. elemen IMC acara dan pengalaman yakni pada
Penjualan personal juga terkait dengan kegiatan pemasaran langsung, pihak-pihak PT
pengadaan agen di negara-negara yang menjadi Pindad juga menyertakan presentasi produk di
segmen potensial PT Pindad di Asia Tenggara forum-forum tertutup maupun terbuka seperti
atau di negara yang memiliki akses untuk seminar, forum dialog, maupun di kegiatan
menjangkau segmen negara-negara di Asia kemiliteran di negara bersangkutan. Pemasaran
Tenggara sebagaimana diungkapkan Kadep. langsung melalui pidato dalam presentasi di
Pemasaran Ekspor PT Pindad Sena Maulana berbagai forum kemiliteran, seminar, hingga
bahwa: dialog tertutup dengan negara-negara calon
“Penguatan agen di negara tujuan yang di konsumen merupakan upaya edukasi pasar
sasar. Kenapa agen itu dikuatkan, karena sebagaimana diungkapkan Kadep. Pemasaran
agent itu lebih tahu kondisi sosial pasar Domestik PT Pindad Mahesa Ariya Nebo bahwa:
yang ada disana, agen lebih mengetahui “Untuk pemasaran langsung seperti edukasi
sifat dan bagaimana lika liku penjualan dan pasar, kita melakukan demo penggunaan produk
pemasaran disana, dan PT. Pindad disini dari Pindad di depan calon-calon pembeli.”
hanya akan menguatkan dan memberi Edukasi pasar ini diimplementasikan

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201 197

dalam bentuk penyampaian pesan-pesan dan bahkan tidak ada yang signifikan. Kecuali
secara langsung yang menempatkan delegasi- bentuknya publisitas di media massa atau media
delegasi PT Pindad untuk berkomunikasi periklanan itu ada, tetapi bukan kami yang
dengan perwakilan dari pihak swasta maupun secara khusus memasang iklan.”
pemerintah negara-negara calon konsumen Pihak PT Pindad menilai bahwa periklanan
terkait dengan berbagai Alutsista yang selama ini memang tidak memberikan
diproduksi PT Pindad. Pemasaran langsung kontribusi besar dalam hal penyumbang dalam
ini lebih menjadikan komunikasi atau dialog penjualan produknya karena PT Pindad sendiri
internal sebagai pilihan utamanya yang pada memiliki strategi pemasaran lain yang lebih
kelanjutannya sering dilakukan dalam bentuk diunggulkan untuk memasarkan Alutsista
demonstrasi produk baik di negara calon seperti melalui pemasaran langsung, acara, dan
konsumen maupun mengundang delegasi dari personal selling dalam kerangka G to G. Jika
negara bersangkutan ke PT Pindad. ada pemberitaan PT Pindad di media massa,
Berbeda dengan strategi pemasaran yang umumnya hal tersebut terjadi karena adanya
dilakukan PT Pindad, kegiatan periklanan justru pemberitaan dari pihak lain atau pun bentuk
menjadi pilihan terakhir dan hanya sebagai publisitas dari keikutsertaan PT Pindad tetapi
pelengkap mengingat keterbatasan pemasaran tidak secara langsung melakukan bentuk hard
terkait dengan Alutsista yang lebih menyasar selling melainkan lebih pada upaya branding.
pada segmen-segmen yang lebih spesifik Pada prinsipnya, ruang lingkup Humas
seperti pemerintah, kementerian pertahanan di yang mencakup atas: “membangun citra
suatu negara, dan pelaku industri pertahanan organisasi, pemerintah, bangsa dan negara”
dan kemiliteran sebagaimana diungkapkan (Rahmat & Bakti, 2016), sehingga periklanan
Kadep. Pemasaran Ekspor PT Pindad Sena yang dilakukan PT. Pindad, meskipun tidak
Maulana bahwa: “Untuk periklanan sebenarnya berkontribusi secara signifikan pada pemasaran
tidak banyak dilakukan untuk ekspor, tetapi Alutsista PT Pindad, tetapi tetap digunakan
di media cetak ada majalah luar negeri yang sebagai sarana dalam pembentukan citra PT
memuat. Senjata ini juga sifatnya terbatas Pindad. Periklanan yang dilakukan PT Pindad
konsumennya dan tidak bisa pasang iklan justru lebih diaplikasikan pada media lain yang
komersial sembarangan.” utamanya berkaitan dengan media online atau
Porsi yang sedikit dalam pemanfaatan media lini bawah sebagaimana diungkapkan
periklanan lebih banyak diimplementasikan Kadep. Pemasaran Domestik PT Pindad Mahesa
pada periklanan di media seperti majalah Ariya Nebo bahwa: “Periklanan yang dilakukan
kemiliteran. Periklanan lebih banyak merujuk adalah website dan itu selalu update, dan ada
pada bentuk publikasi yang dilakukan pihak lain katalog, brosur, media cetak, dan pada event
dengan mencantumkan nama PT Pindad sebagai tertentu kita mengundang media.”
bagian dari partisipan acaranya. Periklanan Katalog dan brosur yang dibagikan pada
meskipun digunakan hanya sebagai pelengkap saat acara pameran atau ketika presentasi
dari IMC untuk pemasaran Alutsista PT Pindad, demo produk berlangsung, dikategorikan
tetapi periklanan ini tetap digunakan sebagai sebagai bagian dari kegiatan periklanan PT
bagian dari upaya branding PT Pindad untuk Pindad. Beberapa media lini bawah tersebut
lebih dikenal publik. Branding ini diperlukan masuk dalam anggaran periklanan PT Pindad
mengingat PT Pindad sebagai merek juga yang juga berkaitan dengan kegiatan promosi
memerlukan pengakuan atas eksistensinya. penjualan dan pengadaan acara. Sama halnya
Untuk pasar luar negeri, periklanan lebih dengan penggunaan media massa yang minim
banyak memanfaatkan publisitas dari pihak lain dalam periklanan PT Pindad, penggunaan
yang turut memberitakan mengenai PT Pindad media lini bawah pun dinilai hanya sebagai
memingat pengaruh periklanan komersial yang pengkap dan tidak dijadikan sebagai pilihan
menggunakan media massa atau media luar utama pemasaran. Pada pemahaman beberapa
ruang dinilai tidak terlalu signifikan dalam hal pihak, media ini memang ditempatkan sebagai
pemasaran Alutsista sebagaimana diungkapkan media yang bersifat menunjang atau melengkapi
Kadep. Pemasaran Ekspor PT Pindad Sena (Yanto, Rodiah, & Lusiana, 2016).
Maulana bahwa: “Mengingat pengaruhnya juga Dari berbagai implementasi IMC PT
kecil untuk pemasaran, jadi jarang digunakan Pindad (Persero) dalam memasarkan Alutsista

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
198 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201

di Kawasan Asia Tenggara menunjukan bahwa dan perilaku dari program komunikasi
serangkaian upaya komunikasi pemasaran dari waktu ke waktu dengan konsumen,
yang pada prakteknya diaplikasikan dengan pelanggan, calon-calon konsumen
mendayagunakan berbagai elemen komunikasi potensial, target konsumen lainnya, dan
pemasaran. Begitu juga dengan PT Pindad yang khalayak eksternal dan internal yang
memanfaatkan berbagai saluran komunikasi relevan dengan bisnis organisasi.”
pemasaran melalui berbagai kegiatan
sebagaimana diungkapkan Kotler dan Keller Untuk itu pemahaman IMC semakin
(2009: 194) mengenai beberapa penerapan IMC menjelaskan peran strategis komunikasi dalam
“Misalnya iklan, respon langsung, promosi kemampuannya dalam memahami sikap-
penjualan, dan humas (hubungan masyarakat) sikap publik melalui komunikasi sehingga
serta menggabungkan disiplin-disiplin ini menjadikan komunikasi pemasaran mengolah
untuk memberikan kejelasan, konsistensi, dan saluran-saluran komunikai beserta isi pesannya.
dampak maksimum maksimal melalui integrasi Keuntungan yang banyak dikedepankan
pesan yang lancar.” PT Pindad dalam memasarkan Alutsista di
Kedekatan geografis dan diplomatik kawasan Asia Tenggara berupa harga yang
Indonesia dengan negara-negara diAsia Tenggara lebih murah serta teknologi Alutsista yang terus
menjadikan PT Pindad memiliki peluang yang diperbaiki menjadi keunggulan yang menjadi
lebih besar untuk mengimplementasikan IMC pesan-pesan yang mendominasi. Adanya
dalam bisnis yang mengedepankan G to G yang keunggulan yang menjadi nilai jual utama yang
menjadikan dialog-dialog serta lobi-lobi di dikedepankan PT Pindad tersebut menunjukan
level atas pemerintah sebagai bagian dari dialog adanya keselarasan dengan teori keunggulan
sebagaimana diungkapkan Duncan (dalam komparatif (comparative advantage theory).
Hobson, 2008: 12) bahwa “IMC merupakan Suatu negara dianggap memiliki
proses lintas fungsional untuk menciptakan keunggulan komparatif apabila memiliki biaya
dan memupuk hubungan yang menguntungkan relatif rendah dalam produksi bila dibandingkan
dengan pelanggan dan stakeholder lainnya dengan negara lain sebagaimana juga yang
melalui strategi kontrol atau mempengaruhi menjadi asumsi dasar dari teori keunggulan
semua pesan yang dikirim dan meningkatkan komparatif sebagaimana diungkapkan Ricardo
dialog dengan mereka.” (dalam Lindert, 1994: 24) bahwa “Setiap
Berbagai bentuk implementasi IMC PT negara atau bangsa seperti halnya orang,
Pindad menunjukan bahwa IMC ditujukan akan memperoleh hasil dari perdagangannya
untuk menyamakan persepsi pelanggan dengan mengekspor barang atau jasa yang
dengan produsen. Konvergensi penyamaan merupakan keunggulan komparatif terbesarnya
persepsi ini akan menghasilkan dialog sehingga dan mengimpor barang atau jasa yang bukan
memungkinkan produsen mengetahui apa keunggulan komparatifnya.”
keinginan konsumen, demikian juga sebaliknya Teori keunggulan komparatif menunjukan
(Sulaksana, 2003: 31-32). Dialog ini yang adanya nilai jual negara yang memungkinkan
senantiasa terjadi dalam konsep G to G pada IMC untuk terus dikembangkan berdasarkan adanya
PT Pindad yang menjadikan hubungan bilateral keunggulan yang tidak dimiliki negara lain.
dan lobi-lobi di tingkat atas antara Indonesia Keunggulan ini dapat menjadi nilai jual yang
dengan calon-calon konsumen berlangsung semakin meningkatkan nilai tawar negara
dan berkesinambungan. Keterintegrasian dibandingkan negara lainnya sebagaimana
komunikasi pemasaran dalam IMC menjadi diungkapkan Nopirin (2012: 16) bahwa “Produk
cara strategis organisasi untuk membangun yang memiliki comparative advantage paling
hubungan dengan konsumen yang memang besar dimana produk tersebut memiliki biaya
perlu dibangun secara berkesinambungan produksi rendah dan nilai ekspor yang tinggi,
sebagaimana diungkapkan D. Schultz and H. akan diekspor oleh negara tersebut.”
Schultz (dalam Kliatchko, 2005: 19) bahwa: Berdasarkan adanya pembelian serta
“IMC menjadi proses strategi bisnis biaya yang dikeluarkan menunjukan bahwa
yang digunakan untuk merencanakan, PT Pindad dinilai telah berhasil menjalin
mengembangkan, melaksanakan, dan komunikasi pemasaran berdasarkan pada
mengevaluasi kordinasi, keterukuran, pesan-pesan yang sejalan dengan regulasi yang

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201 199

disesuaikan kembali dengan kesepakatan atas memanfaatkan publikasi pihak ke tiga di media
kemudahan transaksi dengan negara konsumen cetak maupun media luar ruang.
di Asia Tenggara. Pesan-pesan komparatif Selanjutnya tentang alasan PT PINDAD
tersebut tentu harus di dukung oleh pihak-pihak menggunakan Integrated Marketing
yang memiliki kredibilitas yang tepat agat Communication sebagai alat untuk memasarkan
pesan-pesan pemasaran yang terkait dengan Alutsista di Kawasan Asia Tenggara itu
keunggulan komparatif PT Pindad dapat sampai disesuaikan dengan kegiatannya yang
dengan efektif yang juga sejalan dengan teori dilakukan, antara lain: a) Acara dan pengalaman
kredibiltas sumber (source credibility theory) dilakukan karena banyak kegiatan pameran
sebagaimana diungkapkan Effendy (2003: 43) di dalam negeri dan Asia Tenggara yang
bahwa “Kepercayaan kepada komunikator dikunjungi perwakilan negara-negara, selain itu
(source credibility) ditentukan oleh keahlian bentuk pendelegasian akan lebih memberikan
dan dapat tidaknya ia dipercaya.” pengalaman langsung melalui demo produk
Pada implementasi IMC PT Pindad secara langsung; b) Promosi penjualan dilakukan
dalam memasarkan Alutsista, lebih banyak di karena menunjukan keunggulan produk
dominasi oleh kegiatan-kegiatan yang berkaitan Alutsista PT Pindad secara langsung dalam
dengan lobi-lobi, presentasi, pidato di level atas kegiatan kemiliteran; c) Hubungan masyarakat
negara. Sehingga dukungan sumber informasi dan publisitas untuk meningkatkan citra PT
yang merepresentasikan PT Pindad diperlukan Pindad dengan dukungan pers yang dilakukan
yang memiliki kredibilitas yang baik. Baik melalui media relations; d) Pemasaran langsung
dari segi keahliannyad alam bidang Alutsista, untuk memberikan perhatian bagi negara-
pemasaran dan diplomasi, juga terkait dengan negara yang hadir dalam berbagai forum dialog
keterpercayaannya sebagai perwakilan PT kemiliteran; e) Penjualan personal di lingkup
Pindad sekaligus mewakili negara karena pemerintah mengedepankan lobi-lobi personal,
berkaitan dengan G to G. serta penempatan agen juga dapat menjadi
agen representatif yang memahami keunggulan
SIMPULAN PT Pindad; f) Periklanan digunakan karena
mendukung branding PT Pindad di kalangan
Integrated Marketing Communication PT masyarakat.
Pindad (Persero) dalam memasarkan Alutsista Terakhir tentang evaluasi pada penerapan
di Kawasan Asia Tenggara dilakukan itu Integrated Marketing Communication PT
melalui berbagai kegiatan, yakni: a) Acara Pindad (Persero) dalam memasarkan Alutsista
dan pengalaman dalam kegiatan pameran di Kawasan Asia Tenggara yaitu dengan
dan undangan delegasi negara-negara calon melibatkan divisi ekspor dan divisi lainnya yang
konsumen. b) Promosi penjualan dilakukan terlibat dalam kegiatan pemasaran di dalam dan
melalui kejuaraan menembak dan dukungan luarnegeri. Evaluasi ini menghasilkan output
Alutsista bagi pengadaan misi perdamaian berupa kegiatan-kegiatan pemasaran yang
PBB. c) Hubungan masyarakat dan publisitas dinilai berkontribusi positif pada penjulan yakni
memanfaatkan media relations yang berisi kegiatan penjualan personal melalui lobi-lobi di
mengenai produksi press release, wawancara, kalangan pemerintah serta penempatan agen-
dan press gathering sedangkan publisitas agen representatif PT Pindad di berbagai negara
dilakukan melalui produksi buletin dan annual perwakilan Asia Tenggara. Undangan delegasi
report. d) Pemasaran langsung dilakukan juga berkontribusi menguatkan pilihan pada
melalui kegiatan acara yang berkaitan dengan PT Pindad karena delegator berkesempatan
pidato dengan menjadi speaker note di berbagai mencoba langsung atau melihat langsung demo
forum dialog kemiliteran di dalam maupun luar Alutsista yang ditawarkan. Sedangkan kegiatan
negeri, presentasi hingga demonstrasi produk. pemasaran yang kurang berkontribusi langsung
e) Penjualan personal diaplikasikan melalui pada penjualan Alutsista yakni periklanan.
berbagai pertemuan yang dibahas di level Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti
atas terkait dengan kesepakatan-kesepakatan temukan, maka ada beberapa saran bagi pihak-
mengenai komitmen penggunaan Alutsista pihak terkait, yaitu, PT Pindad sebaiknya
PT Pindad serta melalui keberadaan agen di dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-
negara-negara perwakilan. f) Periklanan lebih perusahaan industri kemiliteran di berbagai

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
200 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201

negara di Asia Tenggara yang dapat berperan and Learning Company. May (1-85)
sebagai agen PT Pindad di luar negeri. Kerjasama Jati, G. P. (2014). Pindad jadi produsen senjata
dengan perusahaan kemiliteran lainnya dari luar perusahaan eropa. CNN Indonesia.
negeri juga berkesempatan untuk meningkatkan Diakses dari http://www.cnnindonesia.
kualitas melalui transfer teknologi. com/ekonomi/20141106161543-92-10083/
Selanjutnya PT Pindad sebaiknya lebih pindad-jadi-produsen-senjata-perusahaan-
memanfaatkan kedekatan bilateral antara eropa/. Diakses pada pada tanggal 29
Indonesia dengan negara-negara peserta Desember 2015
ASEAN untuk dapat mengundang delegasi- Kliatchko, J. (2005). Towards a new definition
delegasinya berkunjung ke PT Pindad atau of integrated marketing communications
sebaliknya mengirimkan delegasi dari PT (imc). world advertising research center.
Pindad ke ASEAN guna mencoba langsung International Journal of Advertising,
produk Alutsista atau menunjukan/demonstrasi Vol.24, No.1 (7-34)
produk Alutsista secara lebih intim sehingga Kotler, P. & Kevin L. K. (2009). Manajemen
memungkinkan adanya obrolan lebih mendalam pemasaran: Jilid 2 (Cetakan ketiga belas).
antara delegasi. Dan yang terakhir seharusnya Jakarta: Erlangga
PT Pindad semakin gencar mengikuti pameran Lindert, P. H. (1994). Hukum ekonomi
kemiliteran di seluruh dunia khususnya negara- internasional (Edisi kesembilan). Jakarta:
negara ASEAN seperti di Singapura, Malaysia, Bumi Aksara
Brunei, Thailand maupun negara di luar ASEAN Nopirin. (2011). Ekonomi moneter (Edisi
lainnya untuk semakin memperkenalkan nama Keempat). Yogyakarta: BPFE
PT Pindad ke seluruh dunia, di mana kegiatan Permana, T. A., & Puspitasari, L. (2015).
pameran-pemeran kemiliteran tersebut menjadi Strategi pemasaran public relations md
salah satu strategi PT Pindad untuk melakukan entertainment pasa pemasaran film habibie
branding produk di luar negeri. & ainun. Jurnal Kajian Komunikasi.
Volume 3, No. 1, Juni (33-40)
DAFTAR PUSTAKA PT Pindad (Persero). (2014). Bidang usaha dan
perkembangan usaha. Official Website
ADR. (2014). Diminati brunei, pindad PT Pindad. Dalam situs http://www.
kembangkan pasar asia pasifik. Jabar Today: pindad.com/business-field-and-business-
Ekonomi. Diakses dari http://jabartoday. development. Diakses pada pada tanggal
com/ekonomi/2014/05/07/1815/18139/ 29 Oktober 2015
diminati-brunei-pindadkembangkan pasar- Rahmat, A., & Bakti, I. (2016). Kinerja
asia-pasifik pada tanggal 29 Oktober 2015 hubungan masyarakat (humas) pemerintah
Denzin, N. K & Lincoln, I. S. (2009). Handbook daerah kabupaten dan kota di jawa barat.
of qualitative research (terj. Dariyatno; Jurnal Kajian Komunikasi, 4/2, 133–141
Badrus Samsul Fata; Abi; John Rinaldi). Rakhmat, J. (2009). Psikologi komunikasi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar (cetakan keduapuluh tujuh). Bandung:
Effendy, O. U. (2000). Ilmu komunikasi: teori Remaja Rosdakarya
dan praktek (cetakan keduapuluhdua). Rakhmawati, R. & Sani, A. (2016). Implementasi
Bandung: Remaja Rosdakarya kegiatan corporate communication oleh
Effendy, O. U. (2003). Ilmu, teori dan filsafat divisi corporate secretary pt. Bio farma
komunikasi. Cetakan ketiga. Bandung: (persero). PRofesi Humas, 1(1), 40–52
Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2013). Metode penelitian
Estaswara. (2008). Think IMC: efektifitas pendidikan: pendekatan kuantitatif,
komunikasi untuk meningkatkan. loyalitas kualitatif, dan r&d (cetakan ketujuh belas).
merek dan laba perusahaan. Jakarta: Bandung: Alfabeta
Gramedia Pustaka Utama Sulaksana, U. (2003). Integrated marketing
Hermawan, A. (2012). Komunikasi pemasaran. communications. Yogyakarta: Pustaka
Jakarta: Erlangga Pelajar
Hobson, P. L. (2008). Integrated marketing Umeogu, B. (2012). Source credibility: a
ccmmunications at community colleges. philosophical analysis. Awka: Open
UMI Microform, ProQuest Information
KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA
(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 190-201 201

Journal of Philosophy, Scientific Research. Kajian Informasi & Perpustakaan, 2(1),


May Vol.2, No.2 (112-115) 107–118
Yanto, A., Rodiah, S., & Lusiana, E. (2016). Yin, R. K. (2012). Studi kasus: desain dan
Model aktivitas gerakan literasi berbasis metode (Edisi Revisi). Jakarta: Raja
komunitas di sudut baca Soreang. Jurnal Grafindo Persada

KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(MOCHAMAD YOESDINAR OKTORA)

Anda mungkin juga menyukai