Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN RUANG ANTHURIUM

RS INTAN HUSADA
TAHUN 2021

A. Profil Ruangan
1. Jenis Pelayanan
Ruang Rawat Inap Anthurium adalah ruang perawatan untuk semua kategori usia dan
kategori penyakit akibat gangguan sistem tubuh (Baik penyakit menular mauapun tidak
menular) dan kecacatan. Ruang Rawat Inap Anthurium menyediakan kemampuan dan
sarana, prasarana serta peralatan untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan
menggunakan keterampilan staf medis, perawat dan staf lain yang berpengalaman
dalam pengelolaan keadaan-keaadaan tersebut.

2. Area Praktek
Ruang Rawat Inap Anthurium harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien yang dilaksanakan dalam 24 jam. Ruang lingkupnya meliputi memberikan
Asuhan Keperawatan penyakit Dalam, Bedah, Syaraf, Obgyn, Jantung, Anak, Paru,
Gigi, THT, Kulit kelamin, Kejiwaan, Mata, Bedah Syaraf, Orthopedik, Urology,
Anastesidan Bedah Digestif. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan
terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit dan memberikan bantuan
psikologis pada pasien yang memerlukan dukungan psikologis.

3. Profil Pasien
a. Karakteristik Demografis Pasien
Karakteristik pasien yang di Rawat di Ruang Anthurium selama periode Januari-
September 2021 adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Karakteristik Demografis Pasien

Karakteristik
No Kategori Nilai
Pasien
1 Usia Neonatus (rata-rata) 13,4% (153 Orang)
Pediatrik (rata-rata) 14,1 % (162 Orang)
Adult (rata-rata) 72,5% (826 Orang)
2 Jenis Kelamin Laki-laki 41,8% (478 Orang)
Perempuan 58,2% (663 Orang)
3 Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 21,4% (245 Orang)
Dasar 21% (242 Orang)
Menengah 30% (338 Orang)
Tinggi 27,6% (316 Orang)
4 Agama Islam 99.6% (1.137 Orang)
Protestan 0%
Katholik 0,4% (4 Orang)
Hindu 0%
Budha 0%
5 Pekerjaan Tidak Bekerja 33% (372 Orang)
PNS 11% (130 Orang)
Swasta 16% (183 Orang)
Wiraswasta 21% (241 Orang)
Lainnya 19% (215 Orang)
6 Status Jaminan 13% (148 Orang)
Pembayaran Mandiri 87% (993 Orang)
7 Asal masuk IGD 48% (547 Orang)
POLI 21% (240 Orang)
OK 7,3% (84 Orang)
VK 5,2% (58 Orang)
HCU 9,2% (105 Orang)
Ruang Rawat Inap 9,3% (107 Orang)
8 Keadaan keluar Izin 84,6% (966 Orang)
Pindah ruangan 7% (79 Orang)
APS pulang 5% (57 Orang)
Meninggal 0,9% (11 Orang)
Rujuk 1,4% (16 Orang)
Hcu 1,1% (12 Orang)

Tabel 1 memperilihatkan pada variabel usia, usia rata-rata pasien yang dirawat di
Ruang Anthurium adalah usia adult sebanyak 826 pasien, dengan kunjungan pasien
perempuan lebih banyak dari laki-laki, tingkat Pendidikan menengah sebanyak 338
pasien dan didominasi juga dengan pasien beragama islam, status pembayaran rata-
rata secara umum dengan jumlah 993 pasien dengan pekerjaan sebagai wiraswasta
sejumlah 241 pasien. Cara masuk pasien di Ruang Anthurium lebih banyak dari IGD
dengan jumlah 547 pasien dan keadaan pasien keluar dari Ruang Anthurium sebanyak
966 di izinkan pulang. Data ini membawa dampak pelayanan keperawatan yang
diberikan harus optimal dengan kunjungan pasien usia tua lebih banyak dari pasien
anak sehingga berdampak pada pentingnya meningkatkan mutu layanan Ruang
Anthurium RS Intan Husada sesuai standar pelayanan minimal untuk mencapai tujuan
dari pelayanan Ruang Rawat Inap.

b. Karakteristik 10 Besar Penyakit


Karakteristik 10 besar penyakit di Ruang Anthurium selama periode Januari-
September 2021 adalah sebagai berikut:

Grafik 1
Karakteristik 10 Besar Penyakit
400

350

300

250

200

150

100

50

Grafik 1 memperlihatkan jumlah kunjungan pasien tertinggi dengan penyakit dalam


dan penyakit anak yang masuk ke Ruang Anthurium. Hal ini membawa
konsekuensi dalam pelayanan keperawatan agar kompetensi yang dimiliki oleh
perawat Ruang Anthurium adalah didominasi oleh Kewenangan klinis untuk
pelayanan pasien penyakit dalam dan penyakit anak.

c. Karakteristik 10 Besar Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan yang sering ditemukan pada pasien yang dirawat di Ruang
Rawat Inap Anthurium selama periode Januari 2021 - September 2021 terlihat
pada grafik 2 berikut ini.

Grafik 2
Distribusi Presentase Diagnosa Keperawatan Tersering Pada Pasien yang
Dirawat di Ruang Anthurium
gg rasa nyaman nyeri
6% 1% 1% 1% 1% 29% hipertermi
3% 2% gg pola eliminasi
3% 1%
7% gg bersihan jalan nafas
mobilitas fisik
intoleransi aktivitas
gg pola nafas tidak efektif
8% nutrisi kurang dari kebutuhan
kelebihan volume cairan
gg pola istirahat tidur
12% 26% devisit volume cairan
gangguan integritas kulit
konstipasi
devisit perawatan diri

Dari Grafik 2 diatas menunjukan bahwa diagnosa keperawatan yang paling


dominan di Ruang Rawat Inap Anthurium adalah Gangguan rasa nyaman nyeri,
kemudian hipertermi karena pasien yang ada di Ruang Rawat Inap Anthurium
cenderung pasien yang membutuhkan bantuan untuk perbaikan organ-organ vital
dan dominasi pasien tertinggi yang masuk Ruang Rawat Inap Anthurium juga
adalah pasien Dalam dan Anak.

d. Derajat Ketergantungan
Derajat ketergantungan pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap Anthurium
dalam periode Januari 2021-September 2021 terlihat pada grafik berikut ini

Grafik 3
Prosentase Derajat Ketergantungan Pada Pasien yang Dirawat di Unit ICU
140

120

100

80
minimal care
partial care
60 total care

40

20

0
januari februari maret april mei juni juli agustus

Grafik 3 memperilihatkan bahwa selama 1 tahun terakhir komposisi terbesar


pasien berdasarkan derajat ketergantungan adalah Partial Care. Komposisi
terbesar kedua adalah Total Care. Kondisi ini akan mempengaruhi terhadap
komposisi ketenagaan perawat khususnya pada level kliniknya.

e. Rata-rata Jam Perawatan


Rata–rata jam perawatan pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium selama periode
Januari 2021-September 2021 adalah sebagai berikut:

Data Rata-rata jam perawatan pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium


No Periode Rata-rata jam Rata-rata jam
perawatan/bulan perawatan/hari
1 Januari 63,25 jam 5 jam/hari
2 Februari 63,25 jam 5 jam/hari
3 Maret 63,25 jam 5 jam/hari
4 April 50 jam 4 jam/hari
5 Mei 50 jam 4 jam/hari
6 Juni 73 jam 5 jam/hari
7 Juli 73 jam 5 jam/hari
8 Agustus 73 jam 5 jam/hari
Rata-rata keseluruhan 64 jam 5 jam/hari

Hasil survey yang dilakukan pada periode Januari 2021-September 2021


diperoleh hasil bahwa rata-rata jam perawatan pasien di Ruang Rawat Inap
Anthurium adalah 64 jam/bulan. Maka rata-rata jumlah perawatan per
pasien per hari adalah sekitar 5 jam per pasien per hari.
f. Jumlah Hari Perawatan
Jumlah hari perawatan pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium selama periode
Januari-September 2021 adalah sebagai berikut:

Data jumlah hari perawatan pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium


No Kelas Bulan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1. VVIP 12 11 12 12 15 14 18 1069
0 9 6 3 1 99 5 6
2. UTAMA 13 11 12 12 17 136 15 18 1149
1 4 7 1 5 8 7
3. KELAS1 13 13 15 14 18 174 17 19 1290
3 9 2 2 3 7 0
Jumlah 38 37 40 38 50 409 48 56 3508
4 2 5 6 9 0 3

Hasil survey yang dilakukan pada periode Januari-September 2021 diperoleh hasil
bahwa jumlah hari perawatan pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium adalah
3508 hari.

4. Profil Perawat/Bidan dan Staf lainnya


a. Jumlah Perawat/Bidan dan Staf lainnya
Jumlah Perawat yang ada saat ini adalah 14 orang dan jumlah admin yang ada
saat ini adalah 1 orang.

b. Kebutuhan Menurut Gillies


Berdasarkan tabel diatas jumlah kunjungan pasien pada Bulan Januari
2021 - September 2021 adalah sebanyak 1141 orang, maka BOR ruang
Anthurium Periode Januari 2021 - September 2021 adalah sebagai berikut :

jumlah hari perawatan


BOR = X 100%
Jumlah tempat tidur x hari dalam satu periode

3508
= X 100 = 76,2%
19 x 242
Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah BOR pada Bulan Januari
2021 – September 2021 adalah sebesar 76,2%, maka rata - rata jumlah
pasien Anthurium per hari pada periode bulan Januari 2021 - September
2021 adalah sebanyak 76,2% x 19 = 15 orang.
Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien, BOR dan tingkat
ketergantungan pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium pada periode
Januari 2021-September 2021, maka perhitungan kebutuhan tenaga
perawat setiap shift berdasarkan formula Gillies adalah sebagai berikut :

TP = A x B x C Keterangan
(C - D) x E A jam perawatan/24jam
B sensus harian (BOR X TT)
= 5 x (76,2% x 19) x 365 C jumlah hari libur
(365 – 86) x 7 365 = jumlah hari kerja
selama setahun

= 26.462,5 = 14 orang
1.953

Faktor koreksi
14 X 20% = 3
Jadi 14 + 3 = 17

Maka total jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang anthurium adalah


17 orang. Yang terdiri dari 1 kepala tim, 4 penanggung jawab shif, dan 12
pelaksana.

c. Data Profil Perawat

Pendi Sertifikat
Tahun
Nama Lengkap Tanggal dikan Jenjang Pelatihan Masa
No Masuk
Perawat/Bidan Lahir Terak Karir Aktif STR
RSIH Jenis Tahun
hir
1. Yeliani Rachmi Fauzi 12/06/1991 2017 D3 PK 1 PPGD 2013 2025
2. FITRI SITI ALAWIYAH 12/01/1993 .2015 D3 PK 1 PPGD 2015 2026
3. RICKY FATIHA 26/05/1995 2017 D3 PK 1 BTCLS 2016 2022
4. AI SITI NURSANTIKA 04/04/1997  2021 NERS PK 0  BTCLS 2020   2025
5. RIZZA AZIZ PRATAMA 16/10/1991 2017 NERS PK 1 BTCLS 2015 2022
6. DETRI DININGSIH 24/09/1998 2021 D3 PK 0 BTCLS 2020 2025
7. WULAN MARLIAN 07/01/1995 2019 D3 PK 0 BTCLS 2016 2022
8. FERDI ARIANSYAH 13/12/1990 2014 D3 PK 1 BTCLS 2019 2022
9. MEGA TRI 21/12/1995 2020 NERS PK 0 BTCLS 2018 2025
10. AGUNG PRAWOTO 05/08/1996 2019 NERS PK 0 BTCLS 2018 2025
11. MIRA SAFIRA 17/10/1998 2020 D3 PK 0 BTCLS 2019 2024
12. TEJA SULAKSANA 15/09/1996 2019 NERS PK 0 PPGD 2019 2025
13. REGINA JULIANTI 03/07/1996 2019 NERS PK 0 PPGD 2019 2025
14. ASRI YULIANI 18/10/1994 2017 D3 PK 1 PPGD 2015 2022

1) Profil Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin


Profil Perawat di Ruang Anthurium berdasarkan karakteristik jenis kelamin
terlihat pada grafik 1 berikut ini:

8%

92%

Laki - laki
Perempuan

Untuk jumlah SDM Perawat yang tersedia di Ruang Anthurium lebih banyak
perawat perempuan di bandingkan denganperawat laki-laki, yaitu perawat
perempuan sebanyak 64,3% (9 orang) dan perawat laki-laki sebanyak 35,7%
(5 orang).

2) Profil Perawat Berdasarkan Usia


Profil Perawat di Ruang Anthurium berdasarkan karakteristik Usia terlihat
pada grafik 2 berikut ini:
Grafik 2

7%

43%

20 tahun - 25 tahun
50% 26 tahun - 30 tahun
31 tahun - 35 tahun
Untuk SDM Perawat yang tersedia di Ruang Anthurium lebih banyak perawat
yang berusia 26 tahun - 30 tahun sebanyak 50% (7 orang), perawat berusia
20 tahun-25 tahun sebanyak 43% (6 orang) dan perawat berusia 31 tahun-35
tahun sebanyak 7% (1 orang).

3) Profil Perawat Berdasarkan Lama Kerja


Profil Perawat di Ruang Anthurium berdasarkan karakteristik lama kerja
terlihat pada grafik 3 berikut ini:

Grafik 3

14% 14%

< 1 Tahun
1 -4 Tahun
5 - 8 Tahun

71%

Untuk SDM Perawat yang tersedia di Ruang Anthurium lebih banyak perawat
dengan lama kerja 1 -4 tahun sebanyak 71,40% (10 orang), perawat dengan
lama kerja 5 -8 tahun sebanyak 14,30% (2 orang) dan perawat dengan lama
kerja < 1 tahun sebanyak 14,30% (2 orang).

4) Profil Perawat Berdasarkan Pendidikan


Profil Perawat di Ruang Anthurium berdasarkan karakteristik pendidikan
terlihat pada grafik 4 berikut ini:

Grafik 4
43%

57%

D3
NERS

Untuk SDM Perawat yang tersedia di Ruang Anthurium lebih banyak perawat
dengan pendidikan D3 sebanyak 57% (8 orang) dan perawat dengan
pendidikan NERS sebanyak 43% (6 orang)

5) Profil Perawat Berdasarkan Jenjang Karir


Profil Perawat di Ruang Anthurium berdasarkan karakteristik jenjang karir
terlihat pada grafik 5 berikut ini:

Grafik 5

43%

57%

PK 0
PK 1

Untuk SDM Perawat yang tersedia di Ruang Anthurium lebih banyak perawat
dengan jenjang karir PK 0 sebanyak 57,20% (8 orang) dan perawat dengan
jenjang karir PK 1 sebanyak 42,80% (6 orang)

6) Profil Perawat Berdasarkan CPD


Profil Perawat di Ruang Anthurium berdasarkan karakteristik CPD belum ada
yang pernah mengikuti pelatihan khusus.
7) Profil Perawat Berdasarkan Legalitas STR/SIP
Profil Perawat di Ruang Anthurium berdasarkan karakteristik legalisir
STR/SIP terlihat pada grafik 7 berikut ini:

Grafik 7

7%
36%

50%
Masa aktif tahun 2022
Masa aktif tahun 2024
7%
Masa aktif tahun 2025
Masa aktif tahun 2026

Untuk SDM Perawat yang tersedia di Ruang Anthurium lebih banyak perawat
yang mempunyai STR/SIP dengan masa aktif tahun 2025 sebanyak 50% (7
orang), masa aktif tahun 2022 sebanyak 36% (5 orang), masa aktif tahun
2024 sebanyak 7% (1 orang), dan masa aktif tahun 2026 sebanyak 7% (1
orang).

5. Sarana dan Prasarana


(Lihat kesesuaian standar alat di Unit/Ruangan dengan ketersediaan yang ada. Lihat
kesesuaian akhir berapa %. Apa yang kurangnya itu yang diuliskan)

Tabel 2
Ketersediaan Alat Tenun, Alat Kesehatan dan Alat Kantor Ruang Anthurium

Kondisi Capaian
No Jenis Standar Kebutuhan Ketersediaan
Baik Rusak
Alat Tenun
1 Laken Belum
1:3 78 57 57
tercapai
2 Stik Laken 1:3 57 57 57 Tercapai
3 Perlak Belum
1:3 57 24 24
tercapai
4 Bantal Belum
1:3 78 57 57
tercapai
5 Sarung Bantal 1:3 78 57 57 Belum
tercapai
6 Selimut Belum
1:3 57 18 18
tercapai
7 Selimut Vvip Belum
1:3 21 12 12
tercapai
8 Baju Pasien Belum
1:3 57 38 38
tercapai
9 Baju Pasien Anak Belum
1:3 18 3 3
tercapai

Alat Kesehatan
1 Stetoskop Dewasa Tercapai
3 3 3 v
dan anak litmen
2 Tensimeter air raksa
- - 1 v
reister
3 Tensimeter elektrik Tercapai
2 2 2 v
reister
4 Belum
Tensimeter manual 1 0
tercapai
5 Bak spuit + tutup 1 1 1 v Tercapai
6 Bak instrument besar Tercapai
1 1 1 v
+ tutup
7 Nebulizer omron 1 1 1 v Tercapai
8 Belum
Sterilisator 1 1 1 v
tercapai
9 Troli instrument Tercapai
4 4 4 v
stinless
10 Pen light 1 1 1 v Tercapai
11 Tounge spatel 1 1 1 v Tercapai
12 Korentang + wadah 1 1 1 v Tercapai
13 Tromol besar kassa 1 1 1 v Tercapai
14 Reflek hammer Tercapai
1 1 2 v
(Tylor)
15 1/kamar Tercapai
(kecuali 1
Termometer digital bh/ruang
2 2 v
(microlife) isolasi/infeksiu
s/kamar
dengan 1 TT
16 Viewing box 1/ruangan 1 1 v Tercapai
17 Accu check (GDS) 1 1 1 v Tercapai
18 Pulse oxymetri 2-4/ruangan 2 2 v Tercapai
19 Troli ekg kecil 1/ruangan 1 1 v Tercapai
20 EKG (FUKUDA) 1/ruangan 1 1 v Tercapai
21 Timbangan dewasa Tercapai
1/ruangan 1 1 v
Oxon
22 Timbangan bayi 1/ruangan 1 0 Belum
tercapai
23 Pengukur Belum
panjang/tinggi tercapai
1/ruangan 1 0
badan ( bayi,
anak, dewasa)
24 Torniquet puremed 2 2 2 v Tercapai
25 Ambu bag pediatrik 1 1 1 v Tercapai
26 Tabung oksigen kecil 1 1 1 v Tercapai
27 Humidifire omega 1 1 1 v Tercapai
28 Troley alten 1 1 1 v Tercapai
29 Ambubag dewasa 1 1 1 v Tercapai
30 kasur decubitus Tercapai
1 1 1 v
puremed
31 Belum
infus pump 1set/kamar 5 5 v
tercapai
32 Belum
Syring pump 1set/kamar 3 3 v
tercapai
33 GV set 1:3 3 3 v Tercapai
34 Aff hacting set 1:2 2 2 v Tercapai
35 Hacting set 1:1 1 1 v Tercapai
36 Diagnostik set Belum
(otolaringoskop 1/ruangan 1 0 tercapai
dan oftalmoskop)
37 Spekulum hidung 1/ruangan 1 1 v Tercapai
38 Tiang infus 1 set/bed 19 19 v Tercapai
39 Oxygen set + flow Tercapai
1 set/kamar 19 19 v
meter
40 Kursi roda 1/ruangan v Tercapai
41 Belum
Brankar 1/ruangan 1 0
tercapai
42 Belum
Lampu periksa 1/ruangan 1 0
tercapai

Alat Perkantoran
1 Lemari Besar 1 1 1 V Tercapai
2 Kursi abu abu zown 6 6 6 v Tercapai
3 Kulkas Besar polytron 1 1 1 v Tercapai
4 Tempat sampah
2 2 2 v Tercapai
plastik injak besar
5 Jam Dinding quarts 1 1 1 v Tercapai
6 Pesawat Telpon 1 1 1 v Tercapai
7 Komputer lenovo 1 1 1 v Tercapai
8 Belum
Printer epson l220 1 1 1 v
tercapai
9 Belum
Nurse call 2 2 2 v
tercapai
10 Staples besar 1 1 1 v Belum
tercapai
11 Staples kecil joyko 2 2 2 V Tercapai
12 Belum
Gunting besar 2 2 2 1
tercapai
13 Bindex/ box file 6 6 6 V Tercapai
14 Penggaris stainless 2 2 2 V Tercapai
15 kalkulator besar
1 1 1 V Tercapai
citizen
16 Kalkulator kecil Belum
1 1 1 V
citizen tercapai
17 Pembolong 1 1 1 V Tercapai
18 Cap Dokter spesialis 27 27 27 V Tercapai
19 Cap dokter umum 9 9 9 V Tercapai
20 Cap ruangan 2 2 2 V Tercapai
21 Cap jaminan 1 1 1 V Tercapai
22 Cutter besar 1 1 1 V Tercapai
23 Dispenser tape 1 1 1 V Tercapai
24 Papan dada 3 3 3 V Tercapai
25 Penghapus white
1 1 1 V Tercapai
board
26 Rak file 3 susun 1 1 1 V Tercapai
27 Sterofoam 1 1 1 V Tercapai
28 Hanger 10 15 10 V Tercapai
29 Belum
2 2 2 v
Gantungan baju tercapai
30 White board 1 1 1 v Tercapai
31 HANDPHONE
1 1 1 v Tercapai
SAMSUNG A20
32 laci kecil 5 susun 2 2 2 v Tercapai
33 meja kerja besar 1 1 1 v Tercapai
34 tempat sampah
2 2 2 v Tercapai
kecil injak
35 tempat pencil 1 1 1 V Tercapai
36 lemari kayu sekat 1 1 1 V Tercapai
37 keranjang obat
19 19 19 V Tercapai
besar
38 ac & remot 1 1 1 V Tercapai
39 tv ruang tunggu 1 1 1 V Tercapai
40 rak sepatu plastik 3 3 3 V Tercapai
41 lemari kayu paket 1 1 1 V Tercapai
Beri Interpretasi………….

6. Manajemen Pelayanan
a. Pencapaian Mutu
1) Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan periode Januari 2021 – September 2021

NO Indikator Capaian saat ini


1 BOR 63%
2 LOS 2,9
3 TOI 1,9
4 NDR 5,2
5 GDR 7

2) Mutu Pelayanan Keperawatan


a) Patien Savety
 Kejadian decubitus : 0%
 Kesalahan obat : 0%
 Pasien jatuh : 0%
 Cedera akibat restrain : 0%
 Phlebitis : 10,6%
b) Perawatan diri : 80%
c) Kepuasan pasien : 80%
d) Kecemasan : 25%
e) Kenyamanan : 80%
f) Pengetahuan : 85%
g) Kepatuhan pada SOP : 90%
h) Dokumentasi asuhan keperawatan
 Pengkajian : 80%
 Diagnosa Keperawatan : 80%
 Perencanaan : 80%
 Pelaksanaan : 80%
 Evaluasi : 80%

b. Sistem Pemberi Asuhan


Metode asuhan yang diberikan adalah moduler dengan 3 tim. Pelaksanaan
metode penugasan ini dengan metode tim. Metode tim merupakan
pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat dan
sekelompok pasien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat berijasah dan
berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian
tugasdalam kelompok dilakukan oleh ketua tim. Selain itu ketua tim bertanggung
jawab dalam mengatur anggotanya sebelum tugas dan menerima laporan
kemajuan pelayanan keperawatan pasien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Pembagian tugas dalam tim
keperawatan dapat didasarkan pada tempat/kamar pasien, tingkat penyakit
pasien, jenis penyakit pasien, dan jumlah pasien yang dirawat. Untuk menjalankan
metode tim ini harus ada kerjasama yang terdiri dari :
1) Ketua Tim
Ketua tim sebagai perawat professional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang
prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan.
Adapun tanggung jawab ketua tim sebagai berikut:
 Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan.
 Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan medis
 Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok
 Memberikan bimbingan melalui konferensi
 Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai
serta mendokumentasikannya.
2) Anggota Tim
Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim membantu
anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas sesuai dengan
kemampuan mereka. Adapun tanggung jawab anggota tim sebagai berikut :
 Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berada di bawah
tanggung jawabnya bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
 Memberikan laporan

c. Supervisi
Supervisi dilaksanakan dengan dua jenis supervisi, yaitu supervisi manajemen dan
supervisi klinik. Supervisi manajemen dilakukan bidang keperawatan untuk
menjamin daya dukung bagi pelayanan keperawatan. Area supervisi ini meliputi
ketenagaan (baik kualitas maupun kuantitas), ketersediaan sarana prasarana,
implementasi metode penugasan, indikator mutu pelayanan keperawatan meliputi
kemanan pasien, edukasi pasien, kepuasan pasien , dst. Supervisi manajemen
dilakukan Kepala Ruangan, Bidang Keperawatan satu bulan sekali akan datang ke
ruangan untuk supervisi manajemen ini.

Supervisi klinik dilakukan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam


memberikan asuhan keperawatan. Supervisi klinik dilakukan berjenjang dimana
perawat pelaksana disupervisi oleh Ketua Tim, Ketua Tim disupervisi oleh Kepala
Ruangan. Area supervisi klinik perawat pelaksana diarahkan pada peningkatan
kinerja individu perawat dalam memberikan asuhan keperwatan kepada pasien

d. Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Kegiatan Ronde di Ruang Anthurium dilaksanakan……………………………..

B. Tujuan Unit Ruang Rawat


1. Meningkatkan efisiensi pelayanan asuhan kepeawatan dengan indicator
a. Meningkatkan jam asuhan keperawatan pasien dengan minimal care dari 2 jam
menjadi 1 jam/pasien
b. Meningkatkan jam asuhan keperawatan pasien dengan partial care dari 4 Jam
menjadi 3 jam/pasien
c. Meningkatkan jam asuhan keperawatan pasien dengan total care dari 7 jam
menjadi 5 jam/pasien
d. Meningkatkan ketersediaan alat dari 78% menjadi 100%
e. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat dari 75% menjadi 100%
2. Meningkatkan efektifitas dengan indikator
a. Meningkatkan kepatuhan SPO dari 90% menjadi 100%
b. Dokumentasi asuhan keperawatan
1) Pengkajian : dari 80% menjadi 100%
2) Diagnosa Keperawatan : dari 80% menjadi 100%
3) Perencanaan : dari 80% menjadi 100%
4) Pelaksanaan : dari 80% menjadi 100%
5) Evaluasi : dari 80% menjadi 100%
3. Meningkatkan Kualitas pasien dengan indikator
a. Meningkatkan Patien Savety
1) Menurunkan kejadian decubitus : dari 0
% menjadi 0%
2) Menurunkan Kesalahan obat : dari
0% menjadi 0%
3) Menurunkan Pasien jatuh : dari
0% menjadi 0%
4) Menurunkan Cedera akibat restrain : dari
0% menjadi 0%
b. Menurunkan Phlebitis : dari 10,6% menjadi <1,5%
c. Meningkatkan Perawata diri : dari 80% menjadi 100%
d. Kepuasan pasien : dari 80% menjadi >90%
e. Kecemasan : dari 25% menjadi 0%
f. Kenyamanan : dari 80% menjadi >90%
g. Pengetahuan : dari 85% menjadi 100%

C. Sasaran
1. Pelayanan Asuhan Keperawatan
a) Lingkup praktek
Asuhan keperawatan komprehensif pada klien dengan gangguan system tubuh
pada akibat proses penyakit. Melakukan asuhan keperawatan secara langsung
yang meliputi pengkajian bio, psiko, sosio, spiritual dengan pemeriksaan fisik
secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung, menentukan
masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan
keperawatan.
Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang diberikan kepada pasien,
dokumentasi ini diperlukan sebagai pertangung jawaban dan tanggung gugat
untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan yang diberikan oleh
perawat. Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain.
b) Standar asuhan
Tersedianya Standar Asuhan Keperawatan (Sak) di Ruang Anthurium
c) SOP
Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) di Ruang Anthurium

2. Ketenagaan
a) Jumlah kebutuhan tenaga perawat
Jumlah kebutuhan tenaga perawat di Ruang Anthurium sebanyak 17 orang
sedangkan perawat yang ada sekarang sebanyak 13 orang
b) Level Klinik yang dibutuhkan
Level klinik yang dibutuhkan di Ruang Anthurium minimal PK 1. Perawat klinis I
adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis keperawatan
dibawah bimbingan. Kompetensi perawat klinis I yaitu :
1) Melakukan asuhan keperawatan
(pengkajian, menetapkan diagnosis keperawatan, menetapkan intervensi dan
melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi) dengan lingkup
keterampilan tehnik dasar.
2) Menerapkan prinsip etik, legal, dan
peka budaya dalam asuhan keperawatan.
3) Melakukan komunikasi terapeutik di
dalam asuhan keperawatan.
4) Menerapkan caring dalam
keperawatan.
5) Menerapkan prinsip keselamatan
klien.
6) Menerapkan prinsip Pengendalian
dan Pencegahan Infeksi.
7) Melakukan kerjasama tim dalam
asuhan keperawatan.
8) Menerapkan prinsip mutu dalam
tindakan keperawatan.
9) Melakukan proses edukasi
kesehatan pada klien terkait dengan kebutuhan dasar.
10) Mengumpulkan data kuantitatif untuk
kegiatan pembuatan laporan kasus klien.
11) Mengumpulkan data riset sebagai
anggota tim penelitian.
12) Menunjukkan sikap memperlakukan
klien tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan.
13) Menunjukkan sikap pengharapan
dan keyakinan terhadap pasien.
14) Menunjukkan hubungan saling
percaya dengan klien dan keluarga.
15) Menunjukkan sikap asertif.
16) Menunjukkan sikap empati.
17) Menunjukkan sikap etik.
18) Menunjukkan kepatuhan terhadap
penerapan standar dan pedoman keperawatan.
19) Menunjukkan tanggung jawab
terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai kewenangannya.
20) Menunjukkan sikap kerja yang
efektif dan efisien dalam pengelolaan klien.
21) Menunjukkan sikap saling percaya
dan menghargai antara anggota tim dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
c) Asessment kompetensi
Asessment kompetensi sangat dibutuhkan untuk memutuskan seseorang
kompeten atau tidak dalam melaksanakan tugasnya
d) Pemberian kewenangan klinik
perawat yang selesai asessment yang diajukan ke Komite Keperawatan.
Penetapan Kewenangan Klinik Sesuai Penjenjangan Karirnya (PK I, II, III, IV, dan
V). Pada tahap ini dilakukan review, evaluasi terhadap bukti-bukti untuk
menetapkan kewenangan klinis setiap perawat sesuai dengan masing-masing
penjenjangan.
e) Surat penempatan
Surat penempatan sesuai dari komite keperawatan
f) Penilaian kinerja
Penilaian kinerja perawat merupakan mengevaluasi kinerja perawat sesuai dengan
standar praktik professional dan peraturan yang berlaku. Proses penilaian
kinerja dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku pegawai,
dalam rangka menghasilkan jasa keperawatan dalam kualitas dan volume yang
tinggi. Penilaian kinerja dilakukan 1x/bulan oleh kepala ruangan.

3. Manajuemen pelayanan – Asuhan keperawatan


a) Metode penugasan
Saat ini di Ruang Rawat Inap Anthurium belum dilakukan metode penugasan.
Metode penugasan yang akan dijalankan di Ruang Rawat Inap Anthurium adalah
Metode tim. Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota
kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa tanggung jawab
yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan keperawatan akan
meningkat.

b) Penjadualan
Pelaksanaan metode tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman yang kaku. Metode
tim dapat diimplementasikan pada tugas pagi, sore, dan malam. Apakah terdapat
2 atau 3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan serta jumlah dan kualitas
tenaga keperawatan. Umumnya satu tim terdiri dari 3-5 orang tenaga keperawatan
untuk 10-20 pasien.
penjadualan di Ruang Rawat Inap Anthurium menggunakan 3 shift dengan jumlah
jam kerja/bulan adalah 176jam. Penjadualan memperhatikan distribusi level PK
untuk setiap tim dan setiap shiftnya. Setiap shift terdiri dari 1 PJ shif/ketua tim dan
3 anggota tim yang berdinas dengan pengelolaan pasien setiap tim rata-rata 15
pasien, rata-rata individu perawat merawat pasien 5 orang dengan rata-rata
perawatan 5 jam/hari.

c) Timbang terima/Hand over


Komunikasi hand-over atau timbang terima adalah komunikasi yang dilakukan
antar tim/petugas jaga shif, dimana petugas jaga yang telah selesai melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya selama kurun waktu tertentu akan
menginformasikan kepada petugas/tim jaga selanjutnya tentang hal-hal, program
atau tindak lanjut yang harus dilaksanakan dalam pelayanan keperawatan kepada
pasien. Timbang terima dilakukan 3 kali dalam 24 jam yaitu
 Timbang terima pagi jam 07.00 antara shift malam dengan shift pagi
 Timbang terima siang jam 13.30 antara shift pagi dengan shift sore
 Timbang terima malam jam 19.30 antara shift sore dengan shift malam
Timbang terima menggunan SOP nomor 322 tentang timbang terima

d) Supervisi
1) Supervisi manajemen
Dilakukan Kepala Ruangan setiap hari dengan cara sebagai berikut :
a. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi
kelemahannya yang ada saat itu.
b. Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang pelaksanaan
tugas.
c. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
2) Supervisi klinik
Dilakukan Ketua Tim kepada perawat pelaksana setiap hari salah satu
metode supervisi yang dapat dilakukan adalah Ketua Tim melihat secara
langsung bagaimana perawat pelaksana memberikan perawatan kepada
satu atau beberapa orang pasien. Jika pada saat supervisi ini, Ketua Tim
menemukan tindakan yang tidak sesuai dengan standar, atau perawat
pelaksana membutuhkan bantuan, maka ketua tim dapat secara langsung
membantu atau memastikan bahwa apa yang dilakukan oleh perawat
pelaksana sudah benar dan sesuai dengan prosedur. Metode lain yang dapat
digunakan adalah Ketua Tim dapat mendemonstrasikan prosedur tindakan
dan memberi saran metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah pasien.

D. Rencana Kegiatan
(Disesuaikan dengan masalah yang dialami sesuai dengan profil masalah yang ada,
misalkan:
1. Sasaran pelayanan asuhan keperawatan
a. Meningkatkan angka self care, kegiatan :
2). Tinjauan ulang SPO perawatan diri
3). Klasifikasi pasien berdasarkan derajat ketergantung
4). Implementasi tindakan perawatan diri sesuai ketergantungan pasien

b. Meningkatkan Dokumentasi Asuhan Keperawatan


1) Tinjau ulang mengenai SAK
2) Sosialisasi ulang mengenai standar Asuhan di Ruang Anthurium
3) Implementasi SAK

c. Mempertahankan 0% kejadian decubitus


1) Tinjauan ulang SPO pencegahan dan perawatan pasien decubitus
2) Identifikasi pasien high risk kejadian decubitus
3) Implementasi tindakan pencegahan dan perawatan decibitus

d. Mempertahankan 0% kesalahan obat


1) Tinjau ulang SOP pemberian obat
2) Sosialisasi ulang mengenai 7 benar pemberian obat
3) Implementasi tindakan 7 benar pemberian obat

e. Menurunkan Kejadian Phlebitis


1) Tinjau ulang SOP pemasangan infus
2) Tinjau ulang SOP pencegahan dan pengendalian phlebitis
3) Implementasi tindakan Pemasangan dan Perawatan sesuai dengan
kebutuhan pasien

f. Meningkatkan Kepuasan Pasien


1) Memberikan Pelayanan prima dengan Salam, Sapa, Sopan, Santun dan
Bantu
2) Memberikan pelayanan keperawatan dengan profesional

g. Meningkatkan pengetahuan untuk menurunkan kecemasan Pasien


1) Meningkatkan komunikasi terapeutik dengan pasien
2) Meningkatkan edukasi
3) Implementasi Komunikasi efektif dan edukasi pasien dan keluarga

2. Sasaran Ketenagaan
a. Memenuhi standar kuantitas perawat
1) Analisis kebutuhan tenaga
2) Menganjurkan kebutuhan tenaga kepada Bidang Keperawatan

b. Memenuhi standar kualitas perawat


1) Lulus asesment kompetensi sesuai level PK
2) Memiliki surat penugasan klinik dan rincian kewenangan klinik dari direktur

3. Sarana dan Prasarana


a. Menganalisa Ketersediaan Sarana dan Prasarana
1) Melakukan pendataan Alkes, Alten, Alat kantor dan alat penunjang lainnya
2) Mendokumentasikan inventori yang ada

b. Memenuhi standar Sarana dan Prasarana


1) Analisis ketersediaan sarana dan prasarana
2) Perencanaan Sarana dan prasarana sesuai PMK NO 24 TAHUN 2016
3) Pengajuan perubahan Sarana dan prasarana sesuai PMK NO 24 TAHUN
2016
4) Penyimpanan dan penyaluran sarana dan prasarana
5) Penghapusan dan Pengendalian sarana dan prasarana
POA
2021 PIC Ket
No Aspek Tujuan Kegiatan 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
1 Pelayan/Asuhan
Keperawatan
Pemenuhan Meningkat Tinjauan ulang SPO Karu dan
kebutuhan self kan self perawatan diri Katim
care care dari Klasifikasi pasien Katim
85% berdasarkan derajat
menjadi ketergantung
100% Implementasi Katim dan
tindakan perawatan Perawat
diri sesuai
ketergantungan
pasien
Dokumentasi Meningkat Tinjau ulang Karu dan
asuhan kan mengenai SAK Katim
keperawatan dokumenta Sosialisasi ulang Karu dan
si asuhan mengenai standar Katim
keperawat asuhan di Ruang
an dari Rawat Inap
80% Anthurium
menjadi Implementasi SAK Katim dan
100% Perawat
Kejadian Memperta Tinjau ulang SPO Karu
decubitus hankan 0% pencegahan dan
kejadian perawatan pasien
decubitus decubitus
Identifikasi pasien Katim dan
high risk kejadian Perawat
decubitus
Implementasi Perawat
tindakan
pencegahan dan
perawatan pasien
decubitus
Kesalahan obat Memperta Tinjau ulang SPO Karu dan
hankan 0% pemberian obat Katim
kejadian Sosialisasi ulang Karu dan
salah obat mengenai 7 benar Katim
pemberian obat
Implementasi Perawat
tindakn 7 benar
pemberian obat
kejadian Menurunka Tinjau ulang SPO Karu dan
phlebitis n kejadian pemasangan infus Katim
phlebitis Tinjau ulang SPO Karu dan
dari 10,6% pencegahan dan Katim
menjadi pengendalian
<1,5% phlebitis
Implementasi Katim dan
tindakan perawatan Perawat
infus
Implementasi Katim dan
tindakan Perawat
pencegahan
phlebitis
kepuasan Memperta Memberikan Karu , Katim
pasien hankan Pelayanan prima dan Perawat
kepuasan dengan menerapkan
pasien dari 5S
80%
menjadi Memberikan Karu , Katim
>90% pelayanan dan Perawat
keperawatan
dengan profesional
2 Ketenagaan
Memenuhi Memenuhi
standar kuantitas
kuantitas perawat
perawat sesuai
dengan
kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai