Anda di halaman 1dari 3

LABORATORIUM KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR


Kode / No. Tanggal Tebit: No Revisi: Halaman
PD-3.01/ SOP September 2011 1 3
007.01.04 003
Disahkan Oleh
STANDAR OPERASIONAL Ka. STIKES Panakkukang
PROSEDUR

STANDAR SPMI
PEMBERIAN OBAT (MEDIKASI) SECARA ORAL
Asriyanti, SKM., M.Kes.
1. PENGERTIAN
 Pemberian obat secara oral adalah pemberian obat yang dilakukan lewat oral (mulut)
meliputi bukal (pipi) dan sublingual (dibawah lidah)

2. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


a. Indikasi
-
b. Kontraindikasi
1. Gangguan saluran pencernaan seperti muntah
2. Motilitas saluran pencernaan yang berkurang (setelah anastesi umum, inflamasi
usus,dll)
3. Reseksi sebagian saluran pencernaan
4. Ketidakmampuan untuk menelan (mis: pada pasien dengan kelainan neuromuscular,
striktur esophagus, lesi mulut)
5. Pasien dengan penyedotan/aspira lambung
6. Sebelum pemeriksaan/operasi tertentu
7. Pasien tidak sadar/disorientasi
8. Pasien dengan penurunan refleks tersedak
3. TUJUAN
1. Memberikan pengobatan yang mempunyai efek sistemik atau local ke dalam saluran
pencernaan
2. Menghindari pemberian obat yg akan menyebabkan kerusakan kulit & jaringan
3. Menghindari pemberian obat yg mampu menyebabkan nyeri

4. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan ini adalah :
1. Obat tablet, kapsul atau cair
2. Kartu obat/data pasien
3. Nampan obat
4. Cangkir bahan plastic/cangkir kertas
5. Gelas air
6. Cangkir/gelas takar sekali pakai yang sudah disesuaikan untuk obat cair
7. Mortir dan penumbuk (Optional)
8. Gunting
9. Nampan Ginjal
10. Lap kertas/Tissue (untuk obat cair)

5. PROSEDUR
a. Tahap Pre Interaksi :
1) Menciptakan lingkungan yang kondusif
2) Melakukan kontrak waktu
3) Menyiapkan alat dan bahan (obat sesuai dosis untuk setiap pasien, periksa tanggal
kadaluwarsa obat dan hitung dosis. Perhatikan obat yang biasa dipakai pasien. Obat
akan yang akan di berikan dalam kesempatan yang sama diletakkan pada suatu
tempat.
4) Tuangkan obat cair dengan cara: Buka tutup botol dan letakkan tutup dengan posisi
terbalik, Tuangkan obat dari botol dengan table arah keatas, Ukur dosis dengan
membaca di bawah meniscus

b. Tahap Orientasi :
1) Melakukan bina hubungan saling percaya
2) Identifikasi pasien dan jelaskan prosedurnya
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4) Cuci tangan

c. Tahap Kerja :
1. Atur posisi yang nyaman, klien sebaiknya dalam posisi duduk untuk mempermudah
menelan obat. Anjurkan untuk tidak menekuk leher waktu menelan berikan obat
kepada pasien dan menganjurkan untuk menelan dengan air atau cairan lain bila
tidak ada kontra indikasi
2. Observasi waktu klien minum obat, bila klien kesulitan menelan, masukkan jari
dengan sarung tangan hati-hati kedalam mulut untuk memasukkan obat jauh di
belakang lidah baru berikan minum kemudian pastikan obat sudah diminum

d. Tahap Terminasi :
1. Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah diberikan kepada pasien.
2. Berpamitan dengan pasien atau keluarga (apabila ada).
3. Membereskan alat.
4. Mencuci tangan kembali

e. Tahap Dokumentasi :
1. Catat semua obat yang di diberikan pada daftar obat dan tanda tangan sebagai bukti
obat sudah diberikan
2. Bila obat di tolak atau tidak di berikan catat secara tepat
3. Kembali ke pasien setelah 30 menit untuk mengevaluasi efektivitas obat
Referensi:
Yuniarlina, R., Lestari, T. B., Lisum, K., Rosalina, E., & Dwiana, C. (2007). Evaluasi
Keterampilan Klinik Keperawatan Dasar. Jakarta: STIK Sint Carolus.

Annamma, J., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures.
Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara

Anda mungkin juga menyukai