Anda di halaman 1dari 20

Human Capital:

Education and Health in


Economic Studies
ERLYN YUNIASHRI
206020102111007
Human Capital

Investasi produktif terhadap penduduk


negara; mencakup pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, gagasan,
keseharan dan lokasi.
Sering kali dihasilkan dari pengeluaran
di bidang Pendidikan, program
pelatihan dalam pekerjaan, dan
perawatan Kesehatan.
Human Capital
Konsep Human Capital pada dasarnya seperti contoh
berikut:

Negara Singapore adalah negara yang minim Natural


Resources jauh berbeda dengan Indonesia yang sangat
kaya dari sisi sumber daya alam.
Tetapi mengapa produktivitas di Singapore lebih tinggi
dari Indonesia? Pertumbuhan ekonomi Singapore lebih
tinggi dari Indonesia?
Salah satu alasannya karena Human Capital Singapore
lebih baik dibanding Indonesia.
Arti Penting Pendidikan dan Kesehatan

Pendidikan dan Kesehatan adalah tujuan pembangunan yang mendasar. Kesehatan sangat penting
artinya bagi kesejahteraan dan Pendidikan bersifat esensial bagi kehidupan. Keduanya bersifat
fundamental dalam kaitannya dengan gagasan lebih luas mengenai peningkatan kapabilitas manusia
sebagai inti makna pembangunan yang sesungguhnya.

Kesehatan dan Pendidikan juga dapat dipandang sebagai komponen pertumbuhan dan pembangunan yang
vital sebagai input bagi fungsi produksi agregat. Peran Kesehatan dan Pendidikan sebagai input sekaligus
output menjadikan Kesehatan dan Pendidikan sangat penting artinya bagi pembangunan ekonomi.
Pendidikan dan Kesehatan sebagai Investasi Gabungan bagi Pembangunan

Modal kesehatan yang semakin besar dapat meningkatkan pengembalian atas


investasi di bidang pendidikan.

Modal pendidikan yang semakin besar dapat meningkatkan pengembalian atas


investasi di bidang kesehatan.
Kaitan antara Investasi Kesehatan dan Pendidikan
Modal Kesehatan terhadap Return Modal Pendidikan terhadap Return
Investasi Pendidikan Investasi Kesehatan

a. Kesehatan adalah factor penting berkenaan


dengan tingkat kehadiran di sekolah.
a. Banyak program Kesehatan yang bergantung
pada keterampilan yang dipelajari di sekolah.
b. Anak-anak yang lebih sehat akan lebih
berhasil dan belajar lebih efisien.
b. Sekolah mengajarkan Kesehatan dan
kebersihan pribadi dasar.
c. Kematian anak-anak usia sekolah juga
mempertinggi biaya Pendidikan per pekerja.
c. Pendidikan diperlukan untuk membentuk
dan melatih petugas Kesehatan.
d. Rentang hidup lebih lama meningkatkan
pengembalian atas investasi Pendidikan.
d. Pendidikan mendorong orang untuk
menunda kelahiran anak, yang dapat
e. Orang-orang yang lebih sehat lebih mampu
meningkatkan Kesehatan.
memanfaatkan Pendidikan secara produktif
dalam kehidupannya.
Berinvestasi dalam Pendidikan dan
Kesehatan: Pendekatan Modal Manusia

Kesehatan dan Pendidikan juga berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan. Maka, pendekatan
dasar modal manusia berfokus pada kemampuan tak langsung dari Kesehatan dan Pendidikan untuk
meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan.
Asumsi Model Pekerja Anak
ILO melaporkan bahwa lebih dari separuh pekerja anak bekerja keras selama sembilan jam atau lebih
setiap hari.

1. Rumah tangga yang berpendapatan cukup tinggi tidak akan menyuruh anaknya bekerja.

2. Pekerja anak dan pekerja dewasa saling mensubstitusi


Pekerja Anak di India
Berdasarkan data yang dihimpun UNICEF terdapat 10
juta anak-anak di India yang terlibat dalam Child Labour
and Exploitation, yang terdiri dari 5.6 juta anak laki-laki
dan 4.5 juta anak perempuan.

Di India, pekerja anak dapat ditemukan di berbagai


macam industry: tempat pembakaran batu bata,
penenunan karpet, pembuatan garmen, asisten rumah
tangga, food and beverages service, pertanian, perikanan,
dan pertambangan. Beberapa pekerjaan berat seperti
buruh terikat, tentara anak, bahkan perdagangan anak.
Pekerja Anak di Indonesia

UNICEF menyatakan 2.7 juta anak-anak di Indonesia


masih terlibat dengan pekerja anak dalam berbagai
sektor dan setengahnya masih berumur di bawah 13
tahun.

Pekerja anak didominasi oleh sektor pertanian kelapa


sawit dan tembakau.
Problematika Pendidikan di Indonesia
Dimensi Kepemimpinan Kesenjangan Pendidikan

a. Sarana Prasarana, kerusakan sarana


Pendidikan yang begitu parah ditambah
dengan prasarana yang tidak menunjang

Arah dan bentuk transformasi Pendidikan membuat proses pembelajaran menjadi tidak
kondusif. Ini merupakan salah satu faktor
di Indonesia banyak dipengaruhi oleh
utama yang mempengaruhi keberhasilan
kepemimpinan. Arah Pendidikan
penyelenggara Pendidikan.
disesuaikan dengan keadaan dan
b. Tenaga Pendidik, tenaga pendidik yang
kepentingan penguasa, sehingga seringkali kurang merata memberikan kesenjangan pada
meninggalkan esensi dari Pendidikan. sekolah di pedesaan dan perkotaan, jumlah
guru di pedesaan hanya ada 3-4 orang
sedangkan di perkotaan terjadi penumpukan
tenaga pendidik.
Children School Enrollment (Primary) in South East Asia

102

100

98

96

94

92

90

88

86

84
2014 2015 2016 2017
Malaysia Indonesia Philippines Cambodia
Faktor yang Mempengaruhi Minat Anak-anak
untuk Berpartisipasi dalam Pendidikan

Faktor Ekonomi Faktor Perhatian


Fasilitas Pembelajaran
Orang tua

Faktor Budaya Faktor Lokasi


Mortality Rate (%) per 1000 people in South East Asia

0
2014 2015 2016 2017 2018
Malaysia Thailand Indonesia Philippines Vietnam
Angka Kematian Anak-anak di Indonesia Tahun
1960 – 2019 (per 1.000 kelahiran)
250

200

150

100

50

< 28 hari < 1 tahun < 5 tahun


Problematika Kesehatan di Low Middle
Income Country

• (Fernando, 2010), anak-anak yang terlahir dalam keluarga miskin di negara low middle income country
memiliki resiko kematian yang tinggi.
• (Dian, 2011), semakin tinggi PDB dan tingkat Pendidikan masyarakat Indonesia, akan menekan jumlah
anak stunting.
• (Meylina, 2013), pengeluaran pemerintah Indonesia pada sector Kesehatan tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan IPM. Pengeluaran pemerintah terhadap Kesehatan hanya sebesar 1% dari PDB.
• (Michael, 2018), rendahnya tingkat Pendidikan di Nigeria menjadi salah satu factor yang menyebabkan
tingginya angka kematian anak-anak yang disebabkan oleh diare.
Cita-cita Indonesia di Tahun 2030 berdasarkan Sustainable Development Goals
Cita-cita Indonesia di Tahun 2030 berdasarkan Sustainable Development Goals

Berdasarkan tujuan 3 dan tujuan 4 dalam program Sustainable Development Goals (SDGs), bahwa
pada tahun 2030 Indonesia akan mencapai:

Kehidupan Sehat dan Sejahtera, menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan
seluruh penduduk semua usia.
Pendidikan Berkualitas, menjamin kualitas Pendidikan yang inklusif dan merata serta
meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai