Bab Vii
Bab Vii
1. Pendahuluan
Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis. Syarat
pertama untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah kemauan. Jika
kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus
menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiri. Syarat kedua untuk
jadi penulis adalah kemampuan memotivasi diri sendiri.
Bagaimana cara memotivasi diri sendiri untuk menghasilkan sebuah
tulisan? Bergantung pada diri-sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu
sering manjur untuk maksud itu. Misalnya, karena ingin cepat selesai
kuliah, namanya dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang,
membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis orang,
menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi suatu keadaan, menambah
penghasilan, dan lain-lain.
Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi karena
memiliki pengetahuan dan kemampuan. Pengetahuan dan kemampuan
adalah syarat berikutnya untuk menjadi penulis. Tetapi, jika kita telah
mempunyai kemauan dan motivasi, pengetahuan dan kemampuan lebih
mudah untuk dikembangkan. Pengetahuan dan kemampuan berkaitan
dengan isi tulisan, apa yang diuraikan dalam karya tulis. Namun, berkaitan
juga dengan cara dan tatacara mengungkapnya. Selanjutnya seorang
penulis akan mengaitkan kemampuan membahasakan apa yang ingin
diungkapkan dengan format penulisan. Jadi, pada intinya, untuk menjadi
penulis yang akan menghasilkan karya tulis harus memiliki kemauan dan
kemampuan. Kemauan adanya motivasi, sedangkan kemampuan adanya
potensi.
Kemampuan mengungkapkan ide dalam bahasa yang benar dan
komunikatif adalah kunci keberhasilan seeseorang untuk menjadi penulis.
Singkatnya, ada dua unsur pengetahuan dan kemampuan yang harus
dimiliki seorang penulis yaitu: apa yang akan diungkapkan (isi) dan
bagaimana cara mengungkapkan (bentuk). Aspek isi dan bentuk adalah
dua hal yang mendukung eksistensi sebuah karya tulis; keduanya saling
terkait dan saling melengkapi. Tulisan dengan bahasa yang benar jika isi
tidak meyakinkan, orang akan malas membaca karena tidak memberi nilai
tambah. Tulisan dengan ide yang bagus, orisinal, dan luas, tetapi jika
bahasanya tidak benar akan kacau (bahasa menunjukkan karakter
penulis). Berlatihlah menulis karya ilmiah mesti melibatkan kedua unsur
itu.
MAKALAH
Disusun oleh:
Kelompok I Kelas F1
1. Mochammad Faisal
2. Ali Mukti
3. Syarif
4. Munandar
5. Dedi Kusdinar
LOGO
Perguruan Tinggi
2) Daftar Isi
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Jatinangor, 2017
3) Daftar Tabel
2) Daftar Isi
Daftar isi di dalam ................
3) Teks Utama
Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah.
Isi bagian teks utama sangat bervariasi, bergantung topik yang dibahas
dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, misalnya, maka
ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan
penulisan makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks
utama makaiah merupakan cerminan tinggi rendahnya kualitas makalah
yang disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat
membahas topik secara mendalam dan tuntas, serta menggunakan
bahasa yang baik dan benar. Dalam penulisan teks utama, hindarilah
penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang
melingkar-Iingkar. Hindarilah penggunaan kata-kata seperti dan
sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya
(seberapa besarnya).
Penulisan bagian teks utama makalah sangat bervariasi,
bergantung pada jenis topik yang dibahas. Kegiatan pokok penulisan
bagian teks utama adalah membahas topik beserta subtopiknya sesuai
dengan tujuan penulisan makalah. Pembahasan topik beserta subtopiknya
dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah
dikumpulkan. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik
beserta subtopiknya dapat dikemukakan seperti berikut.
(I) Mulailah dan ide/hal yang bersifat sederhana khusus menuju hal yang
bersifat kompleks, umum, atau sebaliknya.
(2) Gunakan teknik metafor, kiasan perumpamaan, penganalogian, dan
perbandingan.
(3) Gunakan teknik diagram dan kiasiflkasi,
(4) Gunakan teknik pemberian contoh.
Kegiatan penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan
setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan
dapat berupa bahan yang bersifat teoretis (yang diperoleh dan buku teks,
laporan penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak Iainnya) atau dapat
juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat
dalam kehidupan nyata).
4) Penutup
Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan
saran-saran (jika memang dipandang perlu). Bagian penutup menandakan
berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
(1) Penegasan kembali atau ringkasan dan pembahasan yang telah
dilakukan, tanpa dilkuti dengan simpulan. Hal ini dilakukan karena
masih belum cukup bahan untuk memberikan simpulan terhadap
masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik
simpulan sendiri.
(2) Menarik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama
makalah.
Tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat
dilakukan dengan dua cara berikut.
(I) Setiap unsur bagian pendahuluan ditonjolkan dan dituliskan
sebagai subbagian.
Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka,
maka dapat dijumpai sub-subbagian seperti berikut.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah atau Topik Bahasan
1.3 Tujuan
(2) Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan
sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya sub-subbagian
dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur
(misalnya, untuk membedakan antara paparan yang berisi latar
belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian
paragraf.
HARAPAN KENYATAAN
GAP
1. lulusan memiliki 1. banyak pengangguran
-- kemampuan untuk Kesenjangan
berdaya saing hasil lulusan 2. inflasi gelar akademik
pendidikan
2. membangun daya 3. rendahnya minat
dengan
saing sesuai UU siswa untuk
tuntutan dunia
sisdiknas berwirausaha
kerja dalam
kreativitas dan 4. rendahnya mutu
3. tanggungjawab
kemandirian lulusan
pemerintah mencetak
lulusan yang unggul 5. lulusan tidak kreatif
4. tuntutan era globalisasi dan tidak mandiri
untuk kualitas hasil
lulusan
JUDUL MAKALAH:
PENUMBUHAN KREATIVITAS SISWA BAGI PENINGKATAN KUALITAS
LULUSAN PENDIDIKAN
1.2 Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
....................................................................................................
...............................................................................................................
..................................
Jika ada beberapa buku yang disajikan sumber ditulis oleh orang
yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun
penerbitan diikuti oleh Jambang a, b, c dan seterusnya yang urutannya
ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Cornet, L. and Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and
Emerging Issues-I985. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
a. Pengetikan / Percetakan
Kertas yang digunakan dalalah jenis HVS putih, ukuran kuarto (21 x
28 cm), niinimal 70 gram untuk skripsi dan 60 gram untuk makalah dan
antikel. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dan tepi kiri kertas, 4 cm dari tepi
atas, tepi kanan dan tepi bawah kertas. Tiap halaman hendaknya tidak
berisi Iebih dari 26 baris (untuk teks yang diketik dengan spasi ganda).
Sebab paragraf hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang
memuat kurang dari tiga baris.
Karya ilmiah hendaknya diketik dengan komputer, menggunakan
huruf yang baku baik jenis maupun ukuran (10 huruf dalam I inci, misal
huruf Arial). Pengetikan yang menggunakan cara rata kanan hendaknya
tidak mengorbankan aturan spasi antarkata dalam teks.
Awal paragraf diketik pada ketukan ketujuh dan baris kiri bidang
pengetikan. Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma dan koma,
hendaknya diberi satu ketukan kosong.
lstilah tertentu yang belum lazim ditulis dengan dimiringkan.
Lambang-lambang huruf Yunani dan yang tidak dapat ditulis dengan mesin
tik atau komputer hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitani.
Bilangan hendaknya diketik dengan angka, kecuali pada permulaan
kalimat.
Paragraf ilmiah diketik dengan 1,5 sedangkan skripsi, tesis, disertasi
dan makalah diketik dengan spasi ganda (kecuali keterangan gambar,
grafik, lampiran, tabel dan daftar rujukan diketik dengan spasi tunggal).
Judul bab diketik turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketikan. Jarak
antar akhir judul dengan sub judul 3 spasi dan jarak antara subjudul
dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara alinea sama dengan
jarak antar bans, yalta 2 spasi untuk skripsi dan makalah, dan 1,5 spasi
untuk artikel. Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan bahan
pustaka lain dalam Daftar Rujukan boleh sama dengan jarak
antarbarisnya, yaitu I spasi atau menggunakan spasi ganda (2 spasi).
Bagian awal makalah diberi nomor halaman angka Romawi kecil di
tengah bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan
bagian penutup makalan dengan angka Arab di kanan atas, kecuali nomor
halaman bab baru ditulis di tengah bagian bawah halaman. Nomor
halaman untuk lampiran ditulis dengan menggunakan angka Arab di sudut
kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
Contoh :
Contoh :
Dyek, E.V., Meheus, A. Z., dan Piot, P.1999. Human Immunodeficiency Virus,
Laboratory Daignosis of Sexually Transmitted Diseases. WHO.
Geneva : 85-98
Contoh :
Gostin, L.O., Lazzarini, Z., Jones, T.S., dan Flaherty, K. 1997. Prevention of
HIV/AIDS and Other Blood-Borne Diseases Among Injection Drug
Users. A National Survey on the Regulation of Syringes and Needles.
JAMA, 227 : 53-62.
4) Karya Tulis Ilmiah, Karya Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja
Lapang, Tesis dan Disertasi
Urutan kepustakaan sebagai berikut : nama penulis, tahun penulisan,
kata “KTI, Karya Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang, Tesis atau
Disertasi” judul (KTI, Karya Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang,
Tesis atau Disertasi), tempat penerbitan universitas atau institut, halaman.
Judul dan kata “Karya Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang, Tesis
atau Disertasi ditulis miring.
Contoh :
Sutiono, Iwan. 2010. Penerapan 12 Langkah Hazard Analysis Critical Point
(HACCP) Pada Proses Pembekuan Fillet Ikan Kakap Merah
(Lutjanus sanguineus) di PT. Marindo Makmur Usaha Jaya
Kabupaten Sidoarjo. Karya Ilmiah Praktek Akhir. Akademi Perikanan
Sidoarjo: 50-75
Rahardjo, Tri Budi W. 2000. Hubungan Erosi Gigi dengan Kebiasaan makan
Pempek di Palembang Sumatera Selatan. Tesis. Surabaya.
Universitas Airlangga : 148-160
Contoh:
1
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999, hlm. 8.
2
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001,
hlm. 46.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zainal, dkk. (1998). Cerinat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Bandung : Tarsito.
Sunardi, Haris, dkk. (1995). Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SM!] Ke!ac
3. Jakarta: Yudistira.