Anda di halaman 1dari 12

F1

POSTER BERTEMA KANKER PAYUDARA

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan sel-sel payudara. kanker payudara
merupakan masalah paling besar bagi wanita di seluruh dunia dan menyebabkan kematian utama bagi
penderita kanker payudara.Penyakit kanker payudara di negara berkembang menunjukkan bahwa
penyakit kanker dengan persentase kasus tertinggi, kurang lebih 43% kasus dan persentase

kematian yaitu 12,9%. Menurut WHO sekitar 8-9% wanita menderita penyakit kanker payudara. Kasus
kankerr payudara terus meningkat lebih dari 250,000 kasus baru, di Eropa dilakukan penelitian kanker
payudara oleh American Cancer Society( ACS) hampir 178.000 wanita yang telah di diagnosis kanker
payudara dan jumlah tersebut ditambah 2 juta wanita yang memiliki riwayat penyakit ini (Peter, 2012).
Kanker payudara di Indonesia merupakan penyakit yang sering terjadi dialami oleh wanita, menurut
Depkes RI tahun 2013, kanker payudara ini merupakan kanker yang paling mendominasi di Indonesia
yaitu memiliki kontribusi sebesar 30%, mengalahkan kanker servik yang berkontribusi sekitar 24%.
Pravalensi Riskesda tahun 2013 jumlah penderita penyakit kanker payudara di Indonesia 0,5 per-seribu
dengan estimasi jumlah penderita penyakit kanker payudara sejumlah 62.685 penderita.

Penyakit kanker payudara masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan, dibuktikan dari
berbagai kasus komplikasi fisik fungsional dan dapat juga menyebabkan gangguan kualitas hidup.
Penurunan kualitas hidup wanita penderita kanker payudara dapat dilihat dari sisi kesehatan fisik, status
psikologi, hubungan sosial, kemandirian dan spiritual. Kualitas hidup merupakan persepsi individu dalam
kemampuan, keterbatasan psikologi dalam konteks budaya dan system nilai untuk mengetahui peran
dan fungsi.

membuat poster dengan adanya data mengenai kanker payudara dan menjelaskan tentang faktor risiko,
tanda dan gejala yang sering dialami pada pasien apabila mencuriga adanya kanker payudara

membuat poster dengan adanya data mengenai kanker payudara dan menjelaskan tentang faktor risiko,
tanda dan gejala yang sering dialami pada pasien apabila mencuriga adanya kanker payudara
Promosi Kesehatan berupa poster dengan tema

Kanker Payudara
F1

COVID – 19

Infeksi virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS - CoV - 2) yang menyebabkan Covid
- 19 yaitu virus yang dapat menginfeksi sistem pernafasan maupun sistem organ lainnya pada tubuh
manusia. Sebagian besar kasus Covid - 19 menyebabkan infeksi pernafasan derajat ringan hingga sedang
dengan gejala klinis seperti flu. Namun, tidak jarang infeksi pernafasan derajat berat juga terjadi.
Penularan SARS - CoV - 2 sangat cepat sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan
pandemi Covid - 19 pada tanggal 11 Maret 2020. Data menunjukkan bahwa infeksi SARS - CoV - 2 yang
menyebabkan Covid - 19 sudah menyerang 10 juta pasien seluruh dunia. Kasus terkonfirmasi Covid - 19
di Indonesia juga masih terus bertambah. Laporan dari Kemenkes RI pada tanggal 16 Mei 2021 tercatat
1.739.750 kasus terkonfirmasi dengan angka kematian 48.093 kasus. Vaksin adalah salah satu cara yang
efektif untuk mencegah penyakit menular dan pada kasus ini adalah Covid - 19. Vaksin Covid - 19 sudah
diberikan di Indonesia sejak Januari 2021 kepada para tenaga kesehatan terlebih dahulu. Kemudian
vaksin Covid - 19 dilanjutkan kepada seluruh lapisan masyarakat secara bertahap di Indonesia.

Masyarakat Indonesia pada umumnya kurang mengetahui informasi mengenai vaksinasi covid - 19
membuat kurangnya antusias dan partisipasi aktif dalam ikut serta kegiatan vaksinasi. Banyak sekali
yang belum mengetahui informasi terkait vaksinasi covid - 19 yang dilakukan.

Metode yang dipilih untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai vaksinasi Covid - 19 yang
diadakan oleh Puskesmas adalah dengan memberikan edukasi langsung. Edukasi yang diberikan berisi
informasi seputar jenis vaksin Covid - 19 yang sudah diterima dan fungsi vaksin dalam menghentikan
pandemi Covid - 19, gejala apa saja yang kemungkinan timbul setelah vaksin, tetap melakukan protokol
kesehatan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak
minimal 2 meter, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas, serta untuk lansia atau sasaran yang
memiliki penyakit komorbid tetap harus rutin kontrol ke dokter penanggung jawab dan meminum obat
yang dianjurkan bila ada. Penyuluhan edukasi yang diberikan pada saat sasaran berada di ruangan
observasi setelah mendapat vaksin Covid - 19.

Penyuluhan dilakukan secara langsung di live IG kepada seluruh sasaran yang sedang dalam ruang
observasi, sasaran juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab dengan dokter.

Sasaran menyimak edukasi yang diberikan mengenai informasi penting mengenai vaksin Covid - 19 yang
sudah diterima. Beberapa sasaran juga bertanya mengenai topik terkait. Setelah dilakukan penyuluhan,
sasaran diharapkan dapat mengerti serta memperluas pengetahuan mengenai vaksin Covid - 19 dan
pentingnya tetap menjalani protokol kesehatan serta kontrol rutin penyakit komorbid yang dimiliki.
F4

PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak berbentuk globulus dalam air, mengandung agregat protein,
laktosa dan garam - garam organik yang diproduksi oleh alveoli kelenjar payudara seorang ibu. ASI
eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan
dan / atau mengganti dengan makanan atau minimuman lain (kecuali obat, vitamin dan mineral)
Manfaat pemberian ASI pada bayi adalah ASI merupakan nutrisi yang ideal serta kaya akan antibodi
untuk meningkatkan daya tahan tubuh, membantu ikatan batin ibu dengan bayi, meningkatkan
kecerdasan anak,berat badan bayi ideal dan dapat mencegah Sudden Infant Death Syndrome.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 mengenai arti ASI ekslusif yaitu ASI yang
diberikan kepada bayi sejak dilahirkan 6 bulan tanpa menambahkan dan atau mengangti makanan
minuman lain (keculai obat vitamin dan mineral) Rekomendasi untuk pemberian ASI yaitu sampai 2
tahun atau lebih. ASI tetap diberikan setelah bayi berusia 6 bulan karena 2/3 kebutuhan energi seorang
bayi pada umur 6 - 8 bulan masih harus dipenuhi melalui ASI

Melalui hasil laporan tahunan PKM tahun 2020, didapatkan bahwa indikator PHBS pada sepuluh rukun
warga yang dilakukan secara daring, terdapat kekurangan mengenai ASI ekslusif. Serta, cakupan ASI
ekslusif di Indonesia secara keseluruhan berdasarkan data Ditjen Gizi dan KIA kemenkes RI hanya
sebesar 55.7%

penyuluhan mengenai ASI ekslusif dan cara menyusui yang benar dan nyaman merupakan salah satu
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui. Metode yang
digunakan adalah metode penyuluhan secara daring melauli media online. Materi edukasi yang
disampaikan antara lain arti ASI ekslusif, perbedaan ASi awal dan ASI akhir (foremilk dan hindmilk)
manfaat ASI bagi ibu, keluarga, bayi serta lingkungan, persiapan dan langkah - langkah menyusui, jenis -
jenis posisi menyusui, pengongsongan payudara, tanda bayi cukup ASI, carta mengatasi nyeri saat
menyusui, lingkungan peduli ASI, dan panduan menyusui di masa pandemi.

Penyuluhan dilakukan secara daring dan dihadiri oleh ibu - ibu =. Selain dilakukan sesi edukasi, para
peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab dengan pembicara.

Peserta menyimak materi edukasi yang diberikan mengenai pentingnya ASi ekslusif dan posisi yang
nyaman saat menyusui. Beberapa peserta juga menanyakan berbagai macam pertanyaan mengenai
topik terkait. Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mengerti dan menerpakan proses
menyusui yang aman dan nyaman kedepannya.
F2

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Perilaku Hidup bersih dan Sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan - kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS merupakan upaya untuk pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka
jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam tatanan masing - masing agar dapat menerapkan
cara - cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memlihara dan meningkatkan kesehatan. Beberapa
indikator yang digunakan sebagai dasar dalam pemeriksaan pola hidup bersih dan sehat diantaranya
adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, asi ekslusif untuk bayi 0 - 6 bulan, penimbangan
berat badan balita setaip 3 bulan sekali, air bersih, cuci tangan dengan sabun, jamban sehat,
pemberantasan jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, aktifitas fisik minimal 30 menit per hari dan
menghindari rokok.

Masih banyak masyarakat yang belum memahami definisi PHBS dan tata cara PHBS yang benar da;a,
perorangan maupun dalam rumah tangga

Penyuluhan mengenai PHBS yaitu cuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi buah dan sayur dan
melakukan aktifitas fisik dilakukan secaea perorangan kepada pasien dan keluarga pasien di Puskesmas
Kelurahan Kebon Bawang dengan target pasien serta keluarga pasien yang setelah melakukan konsultasi
dengan dokter atau tenaga kesehatan.

Penyuluhan dilakukan di Puskesmas kebon Bawang pada pasien dan keluarga pasien setelah melakukan
konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.

Pelaksanaan dilakukan dengan tertib. Pasien dan keluarga pasien mengerti pentingnya PHBS seperti
rajin mencuci tangan 6 langkah dengan sabun, mengkonsumsi buah dan sayur, serta melakukan aktifitas
fisik minimal 30 menit per hari dan berniat untuk mengimplimentasinya di rumah.
F3

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Program keluarga berencana (KB) adalah program pembatasan

jumlah anak, yakni dua anak untuk setiap keluarga. Program tersebut ditujukan untuk

meningkatkan status kesehatan wanita dan menyelamatkan kehidupannya. Hal itu dapat

dilakukan dengan memungkinkan wanita untuk merencanakan kehamilan sebagai hak

reproduksi sehingga dapat menghindari kehamilan pada usia atau jumlah persalinan

yang membawa bahaya dengan menurunkan kesuburan. Berdasarkan Data

Kementerian Kesehatan Indonesia (2016), Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia tahun

2015 sebanyak 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Pencegahan dan

penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu alasan diperlukannya pelayanan

KB. Program keluarga berencana dapat menurunkan angka kematian ibu dalam

beberapa cara. Keluarga berencana dapat menyebabkan penurunan jumlah kelahiran

karena setiap kehamilan yang berkaitan dengan beberapa risiko dapat dihindari.

Keluarga berencana dapat mengurangi kehamilan yang tidak tepat waktunya misalnya

kehamilan pada wanita yang sangat muda dan pada wanita yang sudah tua. KB

membantu menurunkan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan karena kehamilan yang

tidak diinginkan selalu menjadi ancaman bagi kesehatan wanita. Beberapa metode

kontrasepsi yang dapat dipilih meliputi kondom, pil, suntik, Alat Kontrasepsi Intrauterine

(AKDR), implant, dan Metode Operasi Wanita (MOW)

Banyaknya pilihan dan minimnya pengetahuan mengenai kontrasepsi

membuat pasien perempuan usia subur bingung memilih jenis kontrasepsi yang sesuai

dengan kebutuhan dan keadaan masing - masing pasien. Kontrasepsi suntik merupakan
jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan karena praktis dan efektif walau

memiliki beberapa efek samping. Cara kerja KB suntik yaitu dengan menekan ovulasi,

mencegah implantasi, mengentalkan lendir sehingga sperma sulit masuk, dan membuat

atrofi endometrium. Efek samping dari KB suntik (kombinasi / progestin) yaitu pola haid

tidak teratur, cenderung banyak dan lama, nyeri haid yang bisa menyebabkan anemia,

bisa muncul jerawat, meningkatkan berat badan, mual, serta perubahan mood.

Melakukan pelayanan program Keluarga

Berencana berupa penyuntikan alat kontrasepsi suntik pada Wanita Usia Subur yang

ingin menjarangkan kehamilan dan pada wanita dengan potensi kehamilan berisiko

tinggi. Sasaran diberikan penjelasan tentang masing - masing kontrasepsi, kelebihan

dan kekurangan masing - masing kontrasepsi, dengan dilakukan pemeriksaan apakah

terdapat kontraindikasi dalam pemakaian kontrasepsi yang dipilih, dalam hal ini KB

suntik

Kegiatan diawali

dengan anamnesis mengenai identitas, usia, tujuan ingin melakukan KB, jumlah

kehamilan yang pernah dialami, jumlah anak, apakah pernah mengalami keguguran,

keteraturan menstruasi, riwayat keputihan sebelumnya, riwayat pengobatan, riwayat KB

sebelumnya dan riwayat penyakit sebelumnya. Pasien diberikan edukasi mengenai jenis

- jenis KB beserta kelebihan dan kekurangan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan

fisik yang terdiri dari pengecekan tanda - tanda vital serta pemeriksaan status generalis.

Kemudian dilakukan persiapan untuk menyuntikkan KB suntik meliputi penyiapan


alcohol swab, spuit, dan Depo Progestin. Pasien dibimbing untuk menyiapkan diri,

mempersilahkan membuka bagian bokong dan menempatkan diri di bed pasien. Setelah

petugas kesehatan siap menggunakan hand scoen, petugas kesehatan membersihkan

lokasi penyuntikkan dengan alcohol swab untuk mencegah infeksi, menyuntik dengan

metode intramuskular pada bagian bokong yakni tegak lurus kulit. Jumlah pasien yang

disuntik dengan KB suntik pada 7/5/2021 sebanyak 2 orang

Menanyakan keluhan pasien selama penyuntikan KB suntik

dan setelah penyuntikan, mengedukasi pasien efek samping KB suntik yaitu haid tidak

teratur, sakit kepala, rasa gelisah, gugup, timbul jerawat, dan berat badan bisa

bertambah. Pasien diberikan kartu KB yang berisi tanggal selanjutnya untuk suntik KB

atau tanggal kontrol.


f5

DIABETES MELLITUS

Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau

gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya

kadar gula darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai

akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh

gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel - sel beta Langerhans kelenjar

pankreas atau disebabkan oleh kurangnya respon sel - sel tubuh terhadap insulin.

Etiologi terjadinya DM tipe 2 merupakan multifaktor yang belum sepenuhnya terungkap

dengan jelas. Faktor genetik dan pengaruh lingkungan cukup besar dalam

menyebabkan terjadinya DM tipe 2 diantaranya obesitas, diet tinggi lemak dan rendah

serat. Diabetes seringkali muncul tanpa gejala dan seringkali menimbulkan komplikasi

dalam jangka waktu panjang salah satunya yaitu ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetik

merupakan komplikasi kronis dari penyakit diabetes mellitus yang berupa luka pada

permukaan kulit kaki penderita diabetes seperti adanya kerusakan jaringan bagian

dalam atau kematian jaringan, baik dengan ataupun tanpa infeksi, yang berhubungan

dengan adanya neuropati dan atau penyakit arteri perifer pada penderita diabetes

mellitus. Ulkus kaki diabetik yang kronis dan sulit disembuhkan menjadi penyebab

tersering dilakukannya amputasi non - traumatik (lower leg amputation / LEA) pada

penderita diabetes mellitus yaitu mencapai 82%.

Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara yang memiliki

prevalensi penyakit diabetes mellitus yang tinggi dan cenderung meningkat dari tahun

ke tahun. Tahun 1983 prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 1.63% yang

terus meningkat menjadi 5.7% pada tahun 2007 dan diperkirakan menjadi 6.0% pada

tahun 2030. Pada populasi penderita diabetes diperkirakan sebanyak 15% akan
mengalami komplikasi berupa ulkus kaki diabetik (UKD). UKD merupakan penyebab

tersering pasien mendapat perawatan di rumah sakit dan meningkatkan kejadian

amputasi non - traumatik dengan prevalensi 4 - 10% di antara populasi penderita

diabetes mellitus dengan insiden mengalami ulkus selama masa hidup penderitanya

mencapai 25%. Pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kalisari masih

banyak ditemukan untuk itu perlu dilakukan adanya penyuluhan agar tidak

meningkatkan angka komplikasi UKD.

Penyuluhan mengenai tanda - tanda awal

UKD pada penderita diabetes mellitus merupakan salah satu upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan pengetahuan pasien. Metode yang digunakan adalah metode

penyuluhan langsung ketika pasien datang untuk kontrol ke poli umum. Materi

penyuluhan yang disampaikan mengenai tanda - tanda awal UKD adalah memberikan

pemahaman penyebab ulkus diabetikum, faktor - faktor yang meningkatkan risiko

terjadinya UKD, tanda - tanda awal munculnya luka pada penderita diabetes, cara

merawat kaki diabetes yang benar, perawatan apabila borok muncul pada kaki penderita

diabetes, dan langkah pencegahan ulkus diabetikum.

Live Ig mengenai UKD


Pasien menyimak edukasi yang diberikan mengenai tanda -

tanda awal UKD pada penderita diabetes mellitus serta dapat dipahami. Beberapa

pasien juga menanyakan berbagai macam pertanyaan mengenai topik terkait. Pasien

diharapkan dapat memahami tanda - tanda awal terjadinya luka hingga ulkus kaki

diabetes sehingga angka kejadian UKD pada pasien DM tipe 2 dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai