Ichtiyaumullail
PEMBIMBING:
dr. Devi Anyaprita
PASIEN
PENYAKIT
Keluhan Utama
Pucat dan lemas sejak 1 bulan lalu, disertai mual, nyeri ulu hati, dan nyeri perut sisi kiri
PENYAKIT
Riwayat Penyakit Dahulu
Riw Hipertensi (-)
Riw Jantung (-)
Riw Ginjal (-)
Riw Asma (-)
Riw DM (-)
2 GCS = E4M6V5= 15
3 Tanda Vital =
Tekanan Darah : 122/70 mmHg
Nadi : 105 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,5 0C
SpO2 : 99%
BB = 65 kg
TB = 155cm
PEMERIKSAAN FISIK
4
Kepala : Leher : Pembesaran KGB (-), Trakea ditengah
• Normocephali
• Rambut hitam ke abu-abuan terdistribusi rata
• Tidak teraba benjolan, kulit kepala tidak ada Telinga : deformitas (-), secret (-)
kelainan
Hidung : Deformitas (-) sekret-/-,hiperemis -/-
Mata :
• Conjunctiva anemis (+/+) Tenggorokan : Faring tidak Hiperemis ,tonsil t1-t1
• Sklera ikterik (-/-)
• Pupil Isokor ,bulat ,diameter 3 mm,reflek
cahaya +/+
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
vesicular breathing sound
bentuk dan gerak vocal fremitus normal kiri
Paru sonor kiri = kanan normal +/+, rhonki-/-,
simetris, deformitas (-) = kanan
wheezing -/-
4 batas jantung (ICS 2
sternalis dex, ICS 3
iktus kordis tidak iktus kordis tidak kuat Bunyi jantung S1 dan S2
Jantung strenalis sin, ICS 4
terlihat angkat normal, gallop -, murmur-
parasternal sin, ICS 5
midclavicular sin)
Tulang-tulang intak.
Lengkung hemidiafragma kanan-kiri licin. Sinus
kostofrenikus kanan-kiri lancip.
Kardiomegali (-), CTR <50%. ((a+b):c)x100%= (5):15
x100%= 33%
Aorta dan mediastinum tidak melebar.
Trakea ditengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkhovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat/ nodul/ coin lession pada
kedua lapangan paru.
Kesan:
Normal, tidak ada infiltrat, tidak ada metastasis,
tidak ada kardiomegali
DIAGNOSIS
Anemia gravis + Melena + Ca Colon
DEFINISI
Kanker kolorektal adalah suatu tumor maligna yang muncul dari jaringan
epitel dari kolon atau rektum. Lebih jelasnya kolon berada dibagian
proksimal usus besar dan rektum di bagian distal sekitar 5-7 cm di atas
anus.
FAKTOR RISIKO
- riwayat KKR atau polip adenoma individual dan keluarga
- riwayat individual penyakit kronis inflamatori pada usus
- inaktivitas, obesitas , konsumsi tinggi daging merah, merokok dan
konsumsi alkohol
KANKER KOLOREKTAL
EPIDEMIOLOGI
• Berdasarkan survei GLOBOCAN 2012, insidens KKR di seluruh dunia menempati
urutan ketiga dan menduduki peringkat keempat sebagai penyebab kematian.
• Lebih dari 30% kasus didapat pada pasien yang berumur 40 tahun atau lebih
muda, sedangkan di negara maju, pasien yang umurnya kurang dari 50 tahun
hanya 2-8 % saja.
KANKER KOLOREKTAL
ETIOLOGI
• Genetik. Mutasi dari gen Adenomatous Polyposis Coli (APC) adalah penyebab Familial
Adenomatous polyposis (FAP), yang mempengaruhi individu membawa resiko hampir 100%
mengembangkan kanker usus besar pada usia 40 tahun
FAKTOR RISIKO
- Diet tinggi lemak, rendah serat
- Usia lebih dari 50 tahun
- Riwayat keluarga satu tingkat generasi dengan riwayat kanker kolorektal
mempunyai resiko lebih besar 3 kali lipat
- Inflammatory bowel disease.
- Kolitis Ulseratif
- Crohn disease, berisiko 4 sampai 10 kali lipat
KANKER KOLOREKTAL
GEJALA KLINIS
• Diare
• Perut terasa penuh
• Ditemukannya darah (baik merah terang atau sangat gelap) di feses
• Feses yang dikeluarkan lebih sedikit dari biasanya
• Sering mengalami sakit perut, kram perut, atau perasaan penuh atau kembung.
• Kehilangan berat badan tanpa alasan yang diketahui
• Merasa sangat lelah sepanjang waktu
• Mual atau muntah
KANKER KOLOREKTAL
GEJALA SUBAKUT
• Tumor yang berada di kolon kanan seringkali tidak menyebabkan perubahan
pada pola buang air besar (meskipun besar).
• Sakit perut bagian bawah biasanya berhubungan dengan tumor yang berada
pada kolon kiri, yang mereda setelah buang air besar.
GEJALA AKUT
• Obstruksi atau perforasi
• Pasien dengan total obstruksi mungkin mengeluh tidak bisa flatus atau
buang air besar, kram perut dan perut yang menegang.
• Perforasi juga dapat terjadi pada tumor primer, dan hal ini dapat
disalah artikan sebagai akut divertikulosis.
PEMERIKSAAN FISIK
• palpasi dinding abdomen: kadang-kadang teraba masa di daerah kolon kanan dan kiri.
• colok dubur/Rectal Toucher : Metastasis intraperitoneal dapat teraba pada bagian anterior rektum dimana
sesuai dengan posisi anatomis cavum douglas sebagai akibat infiltrasi sel neoplastik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• pemeriksaan darah, Hb, elektrolit, dan pemeriksaan tinja yang merupakan pemeriksaan rutin
• menegakkan diagnosa karsinoma kolorektal dilakukan juga skrining CEA (Carcinoma Embrionic Antigen).
• Pemeriksaan laboratorium Patologi Anatomi
• Radiologi
• Kolonoskopi
KANKER KOLOREKTAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoskopi. Prosedur diagnostik utama dan dapat dilakukan dengan
sigmoidoskopi (>35% tumor terletak di rektosigmoid) atau dengan
kolonoskopi total.
DIAGNOSIS BANDING
1. Irritable bowel syndrome (IBS)
2. Kolitis ulseratif
3. Penyakit Crohn
4. Hemoroid
5. Fisura anus
6. Penyakit divertikulum
KANKER KOLOREKTAL
TATA LAKSANA
• Terapi bedah merupakan modalitas utama untuk kanker stadium
dini dengan tujuan kuratif.
TATA LAKSANA
Penatalaksanaan Pada keadaan emergensi :
1. Memperkirakan jumlah darah yang hilang, dan mencari sumber
perdarahan.
2. Penilaian keadaan umum pasien (tensi,nadi,dan respirasi)
3. Kolonoskopi merupakan pemeriksaan yang mempunyai nilai diagnostik
yang tinggi untuk semua penyebab baik polips, ulkus, ataupun fissura
4. Transfusi darah bila perlu.
5. Pada keadaan perdarahan aktif, perlu dipasang iv-line 2 jalur.
6. Konsultasi bidang terkait (radiologi, bedah anak dan gawat darurat anak)
ANEMIA
DEFINISI
Anemia adalah kondisi terjadinya penurunan konsentrasi eritrosit atau
hemoglobin pada darah sampai dibawah normal. Hal ini terjadi apabila
keseimbangan antara kehilangan darah (lewat perdarahan atau
penghancuran sel) dan produksi darah terganggu.
DEFINISI
Anemia gravis adalah jenis anemia berat yang ditandai dengan kadar Hb di
bawah 8 g/dL. Kekurangan darah karena anemia gravis bukan hanya
menyebabkan lelah dan kelemahan, tapi juga berisiko menimbulkan
komplikasi berupa kerusakan beberapa organ tubuh.
ANEMIA
ETIOLOGI
Berdasarkan proses patofisiologi terjadinya anemia, dapat digolongkan
pada tiga kelompok:
1. Anemia akibat produksi sel darah merah yang berkurang atau gagal
2. Anemia akibat penghancuran sel darah merah
3. Anemia akibat kehilangan darah
ANEMIA GRAVIS
PEMERIKSAAN KHUSUS
• STATUS BESI (SI, TIBC, FERITINBILIRUBIN, COMB TEST, HB ELEKTROFORESA D;;
KLASIFIKASI ANEMIA
KLASIFIKASI ANEMIA
Diagnosis Banding
TERAPI ANEMIA DEFISIENSI BESI
TERAPI KAUSAL
• SESUAI ETIOLOGI
PREPARAT BESI
PREPARAT BESI ORAL
• PREPARAT SULFAS FEROSUS 3X200 mg
• Setiap 200 mg mengandung 66 mg besi elemental
• Pemberian 3x200 mg absorbsi besi 50 mg per hari
PREPARAT
TRANSFUSI
BESI
ERITROPETIN