Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 PENGANTAR

ILMU HUKUM
D.T

UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS 2 PENGANTAR ILMU HUKUM

1. Pada hakikatnya, sumber hukum dibagi menjadi sumber hukum materiil dan
sumber hukum formil. Sumber hukum materiil merupakan faktor-faktor yang
dianggap dapat membantu pembentukan hukum. Coba jelaskan menurut analisis
saudara disertai contoh.

A. Sumber Hukum Materil (Welbron),


Sumber Hukum Materil dapat dijabarka sebagai sumber hukum yang terdiri dari prinsip hukum
dan ketentuan hukum (Norma – Norma) yang menjadi dasar atas bagaimana berlakunya suatu
hukum tersebut. Menurut BMP Pengantar Ilmu Hukum, pendapat Urthrect yang dikutip pada
modul 6 berpendapat bahwa, sumber hukum materil dapat diperlakuan atau dilihat sebagai
perasaan hukum itu sendiri, keyakinan hukum individu, dan pendapat umum yang menjadi
factor penentu dari isi hukum tersebut. Tunardy 2020, dalam jurnal hukumnya juga bersudut
pandang bahwa sumber hukum materil bisa juga berupa hal-hal yang mempengaruhi
pembentukan hukum, seperti pandangan hidup, hubungan sosial dan politik, situasi ekonomi,
corak, peradaban (agama dan bkebudayaan) dan juga seperti letak geografir dan konfigurasi
internasional.

Contoh Hukum Materil.


 KUHAP (Pidana Umum, Kejahatan, dan Pekanggaran)
 KUHPerdata (Mengatur Orang, Perjanjian, barang, perikatan, pembuktian dan
kadaluwarsa)
 Pancasila (ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1996,)
 Undang Undang dalam arti Materil (Setiap peraturan atau ketetapan yang isinya
berlaku dan mengikat secara umum.

B. Sumber Hukum Formal (Kenbron),
Adalah suber hukum yang dilihat dari bagaimana caranya atau prosesnya terbentuk suatu
hukum. Algra dikutip oleh Sudikno Mertokusumo, mengatakan bahwa sumber hukum formal
mendapatkan kekuatan hukumnya berdasarkan tempat asalnya atau dalam bahasa inggris
adalah Origin atau Asal Muasal. Tumardy 2020 juga berpendapat bahwa sumber hukum formil
adalah sumber hukum yang dikenal atau digali dalam bentuknya (Peraturan perundang-
undangan). Maka dari itu Tunardy 2020, menegaskan kembalik bahwa suatu hukum baru hanya

1
TUGAS 2 PENGANTAR ILMU HUKUM

berupa perasaan hukum dan cita-cita jika belum memiliki kekuatan mengikat, maka dari itu
harus diformalkan.

Contoh Hukum Formil


 Undang-Undang dalam arti Formil, Setiap peraturan atau keteapan yang dibentuk
oleh alat perlengkapan negara yang diberi kekuasaan membentuk undang undang.
Undang Undang 1945 yang dibuat oleh pemerintah, Bersama-sama DPR.
 Kebiasaan dan Adat (Custom)
 Traktat (Treaty)
 Yurisprudensi (Putusan Hakim)
 Pendapat Ahli Hukum (Doktrin)

2. Berdasarkan artikel di atas, analisis oleh saudara faktor-faktor apa yang


mendasari pembentukan hukum terkait perlindungan wilayah perairan Indonesia
serta pengaturan perikanan. Jelaskan.

A. Perlindungan Wilayah UU Kelautan (UU No. 32 Tahun 2014)

Seperti yang kita ketahui, pembentukan Hukum terkait dengan perairan wlayah Indonesia diatur
dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang kelautan (UU Kelautan). Secara
Materil UU Kelautan mengatur dan menjabarkan ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan atau
penyelenggaraanya (Pasal 3 UU Kelautan), dan Penjagaan batas wilayah kelautan (Pasal
7,8,9). Dan jika dilihat secara Formil, UU Kelautan adalah UU yang dibuat oleh pemerintah,
DPR, dan di sah kan oleh Presiden RI sebegai alat perlengkapan negara yang memiliki tujuan
untuk menyelenggarakan pengelolaan atas sumber daya kelautan yang berkolasi di wilayah
NKRI.

Dasar pembentukan hukum UU Kelautan pertama kali diselenggarakan pada Konvensi PP


1982 yang dikenal dengan sebutan United Nation Convention of Law of the sea atau UNCLOS
1982. Dan dalam ketentuan yang dibuat dalam UNCLOS 1982, Pasal 62 ayat (1) “Negara
pantai harus menggalakkan tujuan pemanfatan yang optimal sumber kekayaan hayati di zona
ekonomi eksklusif tanpa mengurangi arti ketentuan Pasal 61.” Kemudian kebijakan Indonesia
sebagai Negara Pantai juga diatur dan mengacu kepada Bab V Pasal 56 UNCLOS 1982
tentang “Hak-hak, yurisdiksi dan kewajiban Negara pantai dalam zona ekonomi eksklusif’.
Pembentukan hukum perlindungan wilayah kelautan ini kemudian disahkan sebagai pedoman

2
TUGAS 2 PENGANTAR ILMU HUKUM

sumber hukum denga keluarnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 mengenai


pengesahan United Nations Conventions on The Law of The Sea. Pada pasal 1 menyebutkan
“Mengesahkan United Nations Convention the Law of the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Hukum Laut), yang salinan naskah aslinya dalam bahasa inggeris dilampirkan
pada Undang-undang ini.”. Pembentukan UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang kelautan ini juga
didasari beberapa pasal yang juga berasal dari Undang Undang 1945 yang mengatur atas
sumber daya yang terkandung di dalam NKRI. Beberapa pasal yang menjadi dasar UU Nomor
32 tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Pasal 20, 2. Pasal 22d ayat (1), 3. Pasal 25A, dan
Pasal 33 ayat (3) UU 1945.

B. Perlindungan Perikanan UU No.45 Tahun 2009

UU No.45 Tahun 2009 adalah UU yang diperbaharui ketentuanya atas perubahan terhadap UU
31 Tahun 2004 yang mengatur tentang perikanan. Dari sisi sumber hukum formil Indoneisa
adalah negara kepulauan (Bab IV Pasal 56 (a)(b) UNCLOS 1982) yang sangat besar
wilayahnya, maka dari itu memiliki potensi sumber daya kelautan yang begitu besar potensinya.
Dengan tujuan untuk melindungi sumber daya kelautan NKRI, dibuatlah UU No. 31 Tahun 2004
tentang Perikanan yang berlandaskan dengan Konvensi UNCLOS 1982, juga telah diratifikasi
oleh UU No.17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1985. Penyempurnaan hukum
perikanan juga dijelaskan pembentukanya berdasarkan UUD 1945 1. Pasal 20, 2. Pasal 21, 3.
Pasal 33 ayat (3).

Indonesia ditempatkan untuk memiliki hak berdaulat (sovereign rights) untuk melakukan
pemanfaatn, konservasi, dan pengelolaan sumber datya ikan pada Zona Ekonomi Eslusif (ZEE)
yang diatur pada Pasal 61 ayat (5) tentang konservasi sumber kekayaan hayati dan juga
Pasal 62 ayat (4) tentang pemanfaatan sember kekayaan hayati.

C. Kesimpulan Faktor yang mempengaruhi adalah

1. Menyadari bahwa masalah-masalah ruang samudera adalah berkaitan erat satu sama
lain dan perlu dianggap sebagai suatu kebulatan.
2. Mengakui keinginan untuk membentuk, melalui Konvensi ini, dengan mengindahkan
secara layak kedaulatan semua Negara, suatu tertib hukum untuk laut dan samudera
yang dapat memudahkan komunikasi internasional
3. Menjaga pendayagunaan sumber kekayaan alamnya secara adil dan efisien, konservasi
sumber kekayaan hayati dan pengkajian, perlindungan dan pelestarian lingkungan laut
dan konservasi kekayaan alam hayatinya.

3
TUGAS 2 PENGANTAR ILMU HUKUM

3. Undang-undang merupakan salah satu sumber hukum formil. Untuk


berlakunya undang-undang terdapat beberapa asas. Sebutkan apa saja asas-asas
tersebut dan menurut saudara pada artikel di atas terkandung asas apa. Jelaskan

Pada umumnya terdapat beberapa asa yang mendasari pembuatan suatu undang-undang,
mengutip dari pendapat Nugroho, Djunarsjah, dan Windupranata 2016, Asas yang mendasari
pembuaatan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 dilandasi oleh beberapa macam asas
sebagai berikut.
1. Keberlanjutan (Proses)
Berfokus kepada sumber daya kelautan NKRI supaya agar tetap terjaga, dan pemanfaatan
sumber daya kelautan yang bersifat terus menerus.
2. Konsistesi (Subjek)
Konsistensi terhadap instansi yang menyelenggarakan pengawasan pada sumber daya
kelautan.
3. Keterpaduan (Hukum)
Terpadunya kebijakan kelautan.
4. Kepastian hukum (Proses)
Memiliki kepastian akan hukum kelautan yang tegas.
5. Kemitraan (Subjek)
Terjaganya kepentingan setiap pihak yang terkait.
6. Pemerataan (Proses)
Pemerataan dalam penggunaan manfaat pada sumber daya kelautan.
7. Peran serta Masyarakat (Proses)
Mendorong peran serta masyarakat dalam menjaga sumber daya kelautan NKRI
8. Keterbukaan (Proses)
Penyelenggaraan kelautan yang terbuka .
9. Desentralisasi (Subjek)
Pelimpahan kewajiban untuk menjaga kelautan terhadap pemerintah daerah atau wakil
pemerintah.
10. Akuntabilitas (Proses)
Menerapkan prinsip akuntabilitas terhadap pelaksanaa UU Kelautan.
11. Keadilan (Hukum)
Materi muatan dari hukum yang mengacu kepada asa keadilan.
Daftar Pustaka

4
TUGAS 2 PENGANTAR ILMU HUKUM

Nugroho, Agung., Djunarsjah, Eka., & Windupranata, Wiwin. 2016. “Analisis Asas dan Tujuan
dari Undang Undang kelautan, serta Peran Keilmuan Geodesi dan Geomatika dalam
Implementasinya di Indonesia” dalam: Jurnal Online Institut: Teknologi Nasional No.1, Vol.
2016, No. 1-13. Reka Geomatika.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014


Tentang Kelautan. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603. Jakarta:
Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009


Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Perikanan. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073. Jakarta: Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 1985. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1985


Tentang Pengesahan United Nations Convention on The Law of The Sea. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3319. Jakarta: Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta:
Presiden Republik Indonesia.

Afriansyah, Arie. 2015. “Kewenangan Negara Pantai Dalam mengelola Wilayah Laut” dalam:
Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-45 No.4 Oktober – Desember 2015.

United Nations. 1982. United Nations on Convention on the Law of the Sea, 10 December
1982, United Nations Treaty Series Vol. 1833, No. 31363. Montego Bay, Jamaica.
https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/P4K/Pencemaran
%20Laut/unclos_terjemahan(1).doc.

Paramita, Kartika. 2020. Kenali ZEE dan Hak-Hak Berdaulatnya, diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5feab8757d883/kenali-zee-dan-hak-hak-
berdaulatnya/#_ftn3 , Pada 9 Januari 2021.

Kompas.com. 2020. Sumber Hukum: Pengertian dan Jenisnya, diakses dari


https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/01/193928169/sumber-hukum-pengertian-dan-
jenisnya?page=all , Pada ( Januari 2021.

Tunardy, Wibowo. 2020. Sumber Hukum Materiil dan Sumber Hukum Formil, diaskes dari
https://www.jurnalhukum.com/sumber-sumber-hukum/#sumber-hukum-materiil , Pada 9 Januari
2021.

5
TUGAS 2 PENGANTAR ILMU HUKUM

Jogloabang. 2019. UU 32 tahun 2014 tentang Kelautan, diakses dari


https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-32-2014-kelautan , Pada 9 Januari 2021.

Jogloabang. 2019. UU 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan, diakses dari https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-45-2009-perubahan-uu-31-
2004-perikanan , Pada 9 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai