Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS VICTORY SORONG

"ADAT ISTIADAT DAERAH TEMINABUAN"


"SUKU TEHID"

Nama Lengkap :Salomo Kamesrar


Mata kuliah:Pengantar ilmu Sosiologi dan Antropologi
Dosen pengampuh:ibu wiesje Ferdinandus,S.Sos.,M,Si

FAKULITAS ILMU SOSIAL PROGRAM STUDI


ADMINISTRASI PUBLIK 2021
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

-Latar belakang permasalahan suku tehid

-Tujuan Pembahasan suku tehid

BAB 2 PEMBAHASAN ATAU ISI


-Asal usul suku Tehid

-Perkembangan suku Tehid

-Sejarah suku tehid

BAB 3 PENUTUP

-Kesimpulan
-Saran
"ASAL USUL DAERAH TEMINABUAN SUKU TEHID"

A.PENDAHULUAN
Pertama tama kita patut bersyukur kepada Tuhan yang maha esa
karena berkat penyertaan nya kita ada sampai saat ini dan terima
kasih juga kesempatan yang di berikan untuk saya untuk
menyampaikan "ADAT ISTIADAT DAERAH TEMINABUAN SUKU
TEHID".

B.Latar Belakang Permasalahan


Orang Tehid atau suku Tehid berdiam di daerah jazirah kepala
burung papua yakni antara bagian selatan barat daya hingga barat
daya,kata tehid berasal dari tahiyid artinya "mereka"lah tehid arti
leksikalnya telah hilang.Mereka mungkin datang ke daerah ini
beberapa ratus tahun yang lalu dan mendesak penduduk yang lebih
dulu datang, yaitu suku Safledrar,kelompok pribumi papua yang
tergolong pigmi.

C.Tujuan Pembahasan
Supaya kita dapat menjaga dan merawat Adat Istiadat di daerah
kita masih agar Tetap berjalan baik dan bisa turun temurun sampai
ke anak cucu kita nanti nya,agar mereka juga bisa mengetahui adat
adat kita masing-masing.
BAB 2 PEMBAHASAN ATAU ISI

"ADAT ISTIADAT SUKU TEHID"


Pada masa dulu orang Tehid di pimpin oleh raja-raja kecil yang
berkedudukan di empat buah weri (bandar) yakni weri ambuam
(teminabuan),weri sar,weri konda,dan weri kasrer(seribau)raja yang
paling dominan berkedudukan di teminabuan gelarnya kaibus dam
woronemin.

masyarakat tehid terdiri dari terdiri dari klen patrilineal anggota


klen disebut wendla dan pemimpinannya disebut ini
nakhohokh.kemimpinannya ini terutama kelihatan dalam masalah
kemasyarakatan,seperti dalam masalah pembagian harta waris,aturan
perkawina,pelanggaran adat dan sebagainya.
Sama seperti berbagai suku bangsa pribumi lain di jazirah kepala
burung,alat bayar bergengsi pada orang tehid ini ialah not hokh
"kain saklal",terutama sebagai maskawin.Dalam perkawinan itu
sendiri syolo"saudara laki laki" ibu sangat berperan dalam
menentukan jodoh kemanakannya,karena itu perkawinan ideal dalam
masyarakat ini adalah antara saudara sepupu silang.

AGAMA DAN KEPERCAYAAN SUKU TEHID


Orang tehid percaya bahwa wua"roh" orang yang baru meninggal
akan pergi ke milfitain disana wua akan mengawasi anak cucunya
yang masih hidup diatas dunia.bila terjadi pelanggaran maka wua
akan datang menjelma kedalam bentuk penganggu tujuan
sebenarnya ialah supaya anak cucunya tidak melanggar lagi.wua bisa
datang dalam bentuk penyakit,babi perusak tanaman atau menutup
rejeki orang dalam berburu atau dalam pekerjaan nya,gangguan wua
disebut khlembet ysimari "diawasi arwah".

MATA PERCAHARIAN SUKU TEHIT


Orang tehid yang berdiam didaerah berawa-rawa hidup dari mata
pencaharian menebang dan mencari pati sagu,sedangkan yang diam
di tanah kering membuka lahan untuk tanami ubi,keladi,dan labi dan
lain-lain.
BAHASA SUKU TEHIT
Bahasa suku tehit terdiri atas 12 dialek yakni dialek tehid tehiyit "di
teminabuan dan sekitarnya", dialek tehid afsya atau mbolfle"di
bagian selatan teminabuan":weri konda dan mbariat,dialek tehid
gemma "di sebelah utara teminabuan" :wehali dan eles,dialek tehid
yemian di kampung hana dan sanekh,dialek tehid sawiat dikampung
soroan dan sekitarnya,dialek tehid Fkar di bagian pengununga,dialek
tehid yatfle,dialek tehid sayfi,dialek tehid konyokh,dialek tehid
salmeit.

RUMAH ADAT SUKU TEHIT


BAB 3 PENUTUP

Saran saya:
Masyarakat suku tehid dapat berpegang teguh pada adat dan istiadat
yang ada di daerah mereka masing-masing dan dapat melestarian
bahasa mereka masing-masing.

kesimpulan:
kita sebagai generasi muda dapat melanjutkan dan membudayakan
adat istiadat di daerah kita masing masing yang sudah di tinggalkan
dari nenek moyang kita masing-masing dan bisa kita jaga dan
lestarian lagi dan sampai pada anak cucu kita nantinya.

Anda mungkin juga menyukai