Perkembangan Ketenagakerjaan Di Indonesia
Perkembangan Ketenagakerjaan Di Indonesia
KETENAGAKERJAAN
DALAM DATA edisi 3
2021
PUSDATINAKER
3 6
2
2021
EDISI 3
ISBN : 978-623-96099-1-7
Naskah :
Bidang Pengolahan dan Analisis Data
Penerbit:
Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan
Redaksi :
Jl. Jenderal Gatot Subroto
Kav. 51 Jakarta Selatan 12950
Telp : 021 – 5273609
Fax. : 021 – 5273609
Website : https://satudata.kemnaker.go.id
Email : latpen.pusdatin@kemnaker.go.id
TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan Buku Ketenagakerjaan Dalam Data (KDD) edisi ketiga ini, yang
menggambarkan kondisi ketenagakerjaan Indonesia tahun 2020. Sama halnya
dengan dua edisi sebelumnya, data ketenagakerjaan dalam buku KDD edisi ketiga
ini adalah hasil olahan Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan (Pusdatinaker)
yang bersumber dari data hasil survei angkatan kerja nasional (SAKERNAS) yang
dilakukan BPS Agustus 2020 dan data hasil kompilasi administrasi Produsen Data
Ketenagakerjaan internal maupun eksternal Kemnaker per kondisi tahun 2020.
Semoga buku KDD edisi ketiga ini memberikan manfaat yang lebih kepada
pengguna data ketenagakerjaan baik itu pemerintah, swasta, akademisi dan
masyarakat terutama bagi mereka yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam
kondisi ketenagakerjaan Indonesia selama pandemi covid19, karena kondisi
ketenagakerjaan Indonesia akibat dampak pandemi covid19 sangat terlihat
jelas dalam data-data yang ditampilkan, termasuk upaya yang dilakukan
pemerintah Indonesia untuk meredam dampak pandemi covid19 terhadap
dunia ketenagakerjaan Indonesia juga ikut mewarnai substansi isi buku KDD
edisi ketiga ini.
Selain tantangan yang terkait dengan pandemi covid19, upaya lain untuk
menghadapi tantangan ketenagakerjaan seperti bagaimana memanfaatkan
bonus demografi dengan baik sehingga bisa memberikan manfaat maksimal
bagi pertumbuhan ekonomi dan produktivitas nasional, dan tantangan untuk
menjawab kehadiran era industri 4.0 diharapkan akan lebih efektif dan efisien
untuk diwujudkan dengan kebijakan, program dan kegiatan ketenagakerjaan
yang dirumuskan berdasarkan data. Oleh karenanya, data ketenagakerjaan
yang tersedia dalam buku KDD edisi ketiga ini diharapkan juga bisa menjadi
salah satu dasar yang strategis untuk mengimplementasikan kebijakan 9
lompatan besar Kementerian Ketenagakerjaan yang baru saja dilahirkan pada
akhir tahun 2020.
Sekali lagi, semoga kehadiran buku KDD edisi ketiga ini semakin
memudahkan semua pihak untuk mewujudkan dunia ketenagakerjaan
Indonesia yang lebih kompetitif, lebih produktif dan lebih harmonis. Tidak
lupa, kepada semua pihak yang berkontribusi penuh terhadap lahirnya buku
KDD edisi ketiga ini, Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
memberikan penghargaan yang setingg-tingginya.
Kepala Badan
Perencanaan dan Pengembangan
Ketenagakerjaan
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Pengklasifikasian Penduduk Usia Kerja dalam Pasar Kerja...... 19
Gambar 4.1 Skema Pengklasifikasian NEET Dalam Populasi Pemuda
(15-24 Tahun)....................................................................................................... 86
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penduduk Usia Kerja menurut Kegiatan dan Jenis Kelamin........ 20
Tabel 2.2 Penduduk Usia Kerja menurut Pendidikan Tertinggi yang
ditamatkan dan Jenis Kelamin .............................................................. 20
Tabel 2.3 Penduduk Usia Kerja menurut Golongan Umur dan Jenis
Kelamin........................................................................................................... 21
Tabel 2.4 Penduduk Usia Kerja menurut Daerah Tempat Tinggal dan
Jenis Kelamin................................................................................................ 22
Tabel 2.5 Penduduk Usia Kerja menurut Provinsi dan Jenis Kelamin.......... 22
Tabel 2.6 Angkatan Kerja menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan dan Jenis Kelamin............................................................... 24
Tabel 2.7 Angkatan Kerja menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin.... 25
Tabel 2.8 Angkatan Kerja menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis
Kelamin........................................................................................................... 25
Tabel 2.9 Angkatan Kerja menurut Provinsi dan Jenis Kelamin.................... 26
Tabel 2.10 Penduduk yang Bekerja menurut Klasifikasi Daerah Tempat
Tinggal dan Jenis Kelamin....................................................................... 27
Tabel 2.11 Penduduk yang Bekerja menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin........................................................................................................... 28
Tabel 2.12 Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan dan Jenis Kelamin............................................................... 29
Tabel 2.13 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha 17 Sektor
dan Jenis Kelamin........................................................................................ 30
Tabel 2.14 Penduduk yang Bekerja menurut Jenis Pekerjaan/ Jabatan dan
Jenis Kelamin................................................................................................ 31
Tabel 2.15 Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama dan
Jenis Kelamin................................................................................................ 32
Tabel 2.16 Penduduk yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja seluruh
Pekerjaan Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin......................... 33
Tabel 2.17 Penduduk yang Bekerja menurut Provinsi dan Jenis Kelamin.... 34
Tabel 6.8 Angkatan Kerja Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi
Tahun 2020.................................................................................................... 165
Tabel 6.9 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020..................................................... 167
Tabel 6.10 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur Tahun 2020................................................................. 168
Tabel 6.11 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2020...................... 168
Tabel 6.12 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Lapangan Usaha Tahun 2020.................................................................. 169
Tabel 6.13 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Jenis Pekerjaan/Jabatan Tahun 2020................................................... 170
Tabel 6.14 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Status Pekerjaan Utama Tahun 2020.................................................... 171
Tabel 6.15 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Jumlah Jam Kerja Seluruh Pekerjaan Seminggu yang Lalu
Tahun 2020.................................................................................................... 172
Tabel 6.16 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Provinsi Tahun 2020.................................................................................... 173
Tabel 6.17 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020..................................................... 174
Tabel 6.18 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur Tahun 2020.................................................................. 175
Tabel 6.19 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2020...................... 176
Tabel 6.20 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Kategori Pengangguran Terbuka Tahun 2020.................................. 176
Tabel 6.21 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Provinsi Tahun 2020.................................................................................... 177
Tabel 6.22 Penduduk Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah
Tempat Tinggal Tahun 2020.................................................................... 179
Tabel 6.23 Penduduk Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur Tahun 2020........................................................................................ 180
Tabel 6.24 Penduduk Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2020.............................................. 180
Tabel 7.11 Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang Terdaftar Menurut Provinsi
Tahun 2020.................................................................................................... 263
Tabel 7.12 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Pendidikan
dan Jenis Kelamin........................................................................................ 265
Tabel 7.13 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Golongan
Umur dan Jenis Kelamin........................................................................... 266
Tabel 7.14 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin....................................................... 267
Tabel 7.15 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Lapangan
Usaha dan Jenis Kelamin.......................................................................... 267
Tabel 7.16 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Jenis
Pekerjaan dan Jenis Kelamin................................................................... 269
Tabel 7.17 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Jam Kerja
dan Jenis Kelamin........................................................................................ 270
Tabel 7.18 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin........................................................................................ 270
Tabel 7.19 Jumlah Buruh/Karyawan/Pegawai Terhadap Ump Tempat
Kerja di Indonesia Menurut Kalsifikasi Upah Terhadap UMP
dan Provinsi Tempat Kerja Di Indonesia Agustus 2020................. 272
Tabel 7.20 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Pendidikan, Kategori
Upah, dan Jenis Kelamin........................................................................... 274
Tabel 7.21 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Golongan Umur,
Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin...................................................... 275
Tabel 7.22 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Daerah Tempat Tinggal,
Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin...................................................... 276
Tabel 7.23 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Jenis Pekerjaan,
Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin...................................................... 277
Tabel 7.24 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Jam Kerja, Klasifikasi
Upah, dan Jenis Kelamin........................................................................... 279
Tabel 7.25 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Status Pekerjaan,
Klasifikasi upah, dan Jenis Kelamin....................................................... 281
Tabel 7.26 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Lapangan Usaha,
Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin...................................................... 283
Tabel 7.27 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Provinsi, Klasifikasi
Upah, dan Jenis Kelamin........................................................................... 286
Tabel 7.48 Lembaga Kerjasama Tripartit Menurut Provinsi Tahun 2020....... 311
Tabel 8.1 Pekerja Anak Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin.................. 313
Tabel 8.2 Pekerja Anak Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis
Kelamin........................................................................................................... 314
Tabel 8.3 Pekerja Anak Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin........ 314
Tabel 8.4 Pekerja Anak Menurut Jenis Pekerjaan danJenis Kelamin........... 316
Tabel 8.5 Pekerja Anak Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin........ 317
Tabel 8.6 Pekerja Anak Menurut Rentang Upah dan Jenis Kelamin............ 318
Tabel 8.7 Pekerja Anak Menurut Region dan Jenis Kelamin........................... 319
Tabel 8.8 Persebaran Pekerja Anak Program PPA-PKH Tahun 2020............. 321
Tabel 8.9 Pelanggaran Norma Kerja triwulan IV 2020....................................... 324
Tabel 8.10 Pelanggaran Norma K3 triwulan IV 2020............................................ 327
Tabel 8.11 Perusahaan Objek Pengawasan Ketenagakerjaan triwulan IV
2020.................................................................................................................. 330
Tabel 8.12. Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja triwulan IV 2020....... 333
Tabel 8.13 Putusan Penyidikan Tindak Pidana Ketenagakerjaan Tahun
2020.................................................................................................................. 336
Tabel L.1 Sampling Error Penduduk Usia Kerja Menurut Klasifikasi Desa/
Kelurahan dan Jenis Kelamin.................................................................. 355
Tabel L.2 Sampling Error Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin........................................................................................ 355
Tabel L.3 Sampling Error Penduduk Usia Kerja Menurut Pendidikan
Tertinggi yang DItamatkan dan Jenis Kelamin................................. 356
Tabel L.4 Sampling Error Penduduk Usia Kerja Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin................................................................................................ 357
Tabel L.5 Sampling Error Angkatan Kerja Menurut Klasifikasi Desa/
Kelurahan dan Jenis Kelamin.................................................................. 360
Tabel L.6 Sampling Error Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin................................................................................................ 360
Tabel L.7 Sampling Error Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin.................................................... 361
Tabel L.8 Sampling Error Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin........................................................................................................... 362
Tabel L.9 Sampling Error Bukan Angkatan Kerja Menurut Klasifikasi
Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin....................................................... 365
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 yang merebak merata diseluruh dunia sejak awal tahun
2020 dimana saat ini kondisinya justru semakin buruk dengan meningkatnya
jumlah orang yang terinfeksi walaupun vaksin Covid-19 sudah ditemukan dan
dampak yang ditimbulkan semakin melemahkan aktivitas ekonomi sampai pada
titik paling rendah bahkan minus, semakin menambah jumlah tantangan berat
yang harus diantisipasi oleh dunia ketenagakerjaan saat ini selain tantangan untuk
menjawab kehadiran era industri 4.0 dan tantangan bagaimana memanfaatkan
bonus demografi yang sedang terjadi.
Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, pada akhir tahun 2020
memasuki awal 2021, Kementerian Ketenagakerjaan RI melahirkan suatu kebijakan
yang disebut dengan “9 Lompatan Besar Kementerian Ketenagakerjaan, yaitu (1).
Reformasi Birokrasi, (2). Pengembangan Ekosistem Digital Ketenagakerjaan, (3).
Transformasi BLK, (4). Link and Match Ketenagakerjaan, (5). Transformasi Program
Perluasan Kesempatan Kerja, (6). Pengembangan Talenta Muda, (7). Perluasan
Pasar Kerja Luar Negeri, (8). Visi Baru Hubungan Industrial, dan (9). Reformasi
Pengawasan.
Agar dapat menjawab tantangan-tantangan berat dunia ketenagakerjaan
yang saat ini sedang terjadi sampai dengan beberapa tahun kedepan tersebut
melalui 9 lompatan besar Kementerian Ketenagakerjaan secara efisien, efektif
dan berkualitas, data memegang peran yang paling penting.
Data adalah bahan bakar baru yang membuat suatu negara/perusahaan
menjadi inovatif, berdaya saing tinggi dan produktif di era 4.0. Dengan data pula,
keputusan atau kebijakan yang dibuatakan lebih akurat, terpercaya dan tepat
sasaran. Data juga membuat pengaturan alur kerja antar unit ataupun stakeholder
dunia ketenagakerjaan lainnya dalam melaksanakan 9 lomapatn besar tersebut
menjadi lebih mudah. Bahkan pelaksanaan masing-masing lompatan dengan
memperhatikan kondisi yang ada saat ini secara keseluruhan hanya dapat
dilakukan jika data terkelola dengan baik.
B. Tujuan
Buku KDD edisi ketiga ini disusun dengan tujuan untuk:
• Menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan yang komprehensif,
berkualitas, dan terbaru (up to date) secara berkesinambungan;
• Mewujudkan prinsip – prinsip satu data ketenagakerjaan dalam
mendukung pemenuhan data ketenagakerjaan yang akurat, terbuka
dan mudah dibagipakaikan antar pengguna data;
• Mendorong perwujudan pembangunan ketenagakerjaan berbasis
data;
• Sebagai dasar dalam melaksanakan 9 lompatan besar Kementerian
Ketenagakerjaan, dan
C. Ruang Lingkup
Buku KDD edisi ketiga ini merupakan produk buku series yang dihasilkan
oleh Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan pada tahun 2021. Berbeda
dengan buku KDD edisi sebelumnya, Buku KDD edisi ketiga ini jauh lebih lengkap
dan komprehensif karena selain data – data ketenagakerjaan seperti data
ketenagakerjaan umum, data terkait NEET (not in employment, education and
training), data terkait pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, data terkait dengan
penempatan dan perluasan kesempatan kerja; data terkait dengan hubungan
industrial dan jaminan sosial; dan data terkait pengawasan ketenagakerjaan, data
terkait kondisi ketenagakerjaan Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19,
upaya yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan untuk meredam dampak
Covid-19, dan data ketenagakerjaan lainnya yang sangat penting seperti
informasi pasar kerja ikut melengkapi jumlah dan jenis data ketenagakerjaan
yang ditampilkan dalam buku KDD edisi ketiga ini.
D. Karakteristik Data
1. Sumber data
• Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2020 yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS);
• Kompilasi administrasi data – data ketenagakerjaan dengan data
cutoff Desember 2020 yang bersumber dari unit teknis Kementerian
Ketenagakerjaan serta sumber lainnya seperti Badan Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) maupun organisasi internasional.
• Kompilasi administrasi Data Tenaga Kerja Terdampak Covid-19,
yang bersumber dari Kementerian/Lembaga, Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi seluruh Indonesia, Microsoft Form dengan data
cutoff Desember 2020.
2. Pengolahan dan Analisis Data
• Data Ketenagakerjaan Umum diolah dengan menggunakan
Software SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel serta dianalisis
dengan menggunakan analisis deskriptif
E. Glosarium
a
Ahli Keselamatan : tenaga teknis yang berkeahlian khusus dari luar
dan Kesehatan Kerja instansi yang membidangi ketenagakerjaan yang
(Ahli K3) ditunjuk oleh Menteri untuk mengawasi ditaatinya
peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
di bidang K3
(Permenaker No.33 tahun 2016)
b
Badan : Lembaga pemerintah nonkementerian yang
bertugas sebagai pelaksana kebijakan dalam
pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran
Indonesia secara terpadu
(Undang-undang No. 18 Tahun 2017)
Badan : Badan hukum yang menyelenggarakan program
Penyelenggara Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia
Jaminan Sosial (BPJS) (Undang-undang No. 18 Tahun 2017)
Badan Pusat Statistik : Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang
(BPS) bertanggung jawab kepada Presiden untuk
melaksanakan survei atau sensus
(https://www.bps.go.id)
c
Calon Pekerja : Setiap tenaga kerja Indonesia yang memenuhi
Migran Indonesia syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di
(CPMI) luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan
(Undang-undang No. 18 Tahun 2017)
Coronavirus : Suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis
coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran
nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga
yang lebih serisu seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang
ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19.
(https://www.who.int/indonesia)
Covid-19 : Penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan
penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal
sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok,
bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang
menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak
negara di seluruh dunia.
(https://www.who.int/indonesia)
d
Dinas Provinsi : instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan di provinsi
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
Dinas Kabupaten/ : instansi yang bertanggung jawab di bidang
Kota ketenagakerjaan di kabupaten/kota
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
Data : a. Informasi yang berupa angka tentang
karakteristik atau ciri-ciri khusus suatu populasi
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
b. Catatan atas kumpulan fakta atau deskripsi
berupa angka, karakter, simbol, gambar, peta,
tanda, isyarat, tulisan, suara, dan/atau bunyi,
yang merepresentasikan keadaan sebenarnya
atau menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau
situasi
(Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2019)
Data statistik : Data berupa angka tentang karakteristik atau ciri
khusus suatu populasi yang diperoleh dengan cara
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis
(Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2019)
e
-
f
Fasilitas : fasilitas kesejahteraan bagi pekerja/buruh yang
kesejahteraan disediakan oleh perusahaan
pekerja/buruh (Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
g
Golongan : uraian lebih lanjut dari golongan pokok data dan
informasi ketenagakerjaan
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
Golongan Pokok : tingkat pengelompokan yang paling luas dari
golongan klasifikasi dari jenis data dan informasi
ketenagakerjaan
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
h
Hubungan Kerja : Hubungan antara pengusaha dengan pekerja/
buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang
mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Hubungan Industrial : suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan/atau
jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/
buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Hakim Ad-Hoc : Hakim Ad-Hoc pada Pengadilan Hubungan
Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah
Agung yang pengangkatannya atas usul serikat
pekerja/serikat buruh atau organisasi pengusaha
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
i
Instruktur : Seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
pelatihan dan pembelajaran kepada peserta
pelatihan di bidang atau kejuruan tertentu
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
Iuran Sejumlah uang yang dibayar secara teratur
oleh peserta dan pemberi kerja kepada BPJS
Ketenagakerjaan
(https://bpjsketenagakerjaan.go.id)
j
Jumlah jam kerja : Jumlah kerja mereka yang bekerja (tidak termasuk
seluruh pekerjaan jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang
digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan) selama
seminggu yang lalu
(https://www.bps.go.id)
Jenis Pekerjaan/ : Macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
Jabatan atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang
bekerja atau sementara tidak bekerja
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
Jaminan Hari Tua : manfaat uang tunai yang dibayarkan sekaligus pada
(JHT) saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal
dunia, atau mengalami cacat total tetap
(https://bpjsketenagakerjaan.go.id)
Jaminan Kecelakaan : manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan
Kerja (JKK) kesehatan yang diberikan pada saat peserta
mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja
(https://bpjsketenagakerjaan.go.id)
Jaminan Kematian : manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli
(JK) waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat
kecelakaan kerja
(https://bpjsketenagakerjaan.go.id)
Jaminan Kesehatan : Program jaminan kesehatan yang diselenggarakan
Nasional (JKN) secara nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan.
(Peraturan Dewan Jaminan Sosial Nasional No. 1
Tahun 2016)
Jaminan Pensiun : jaminan sosial yang bertujuan untuk
(JP) mempertahankan derajat kehidupan yang layak
bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan
memberikan penghasilan setelah peserta
memasuki usia pensiun, mengalami cacat total
tetap, atau meninggal dunia
(https://bpjsketenagakerjaan.go.id)
Jaminan sosial : salah satu bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak
(https://bpjsketenagakerjaan.go.id)
Jaring Pengaman : merupakan program yang diberikan oleh
Sosial (JPS) Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian
Ketenagakerjaan untuk membantu keluarga miskin
dan rentan di daerah episentrum Covid-19 agar
meringankan beban masyarakat selama pandemi
serta untuk mempercepat pemulihan ekonomi
nasional
k
Karakteristik Data : Ciri-ciri khusus yang melekat pada data
Ketenagakerjaan ketenagakerjaan menurut substansinya
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
l
Lanjut Usia : Seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas
(Undang-undang No. 13 Tahun 1998)
Lembaga Pelatihan : Instansi pemerintah, badan, atau perorangan yang
Kerja memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan
pelatihan kerja
((Permenaker No. 17 Tahun 2016)
Lapangan Usaha : bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/
kantor tempat seseorang bekerja
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
Lembaga Kerja Sama : forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-
Bipartit hal yang berkaitan dengan hubungan industrial
di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari
pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh yang
sudah tercatat di instansi yang bertanggung jawab
di bidang ketenagakerjaan atau unsur pekerja/
buruh
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Lembaga kerja sama : Forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah
tripartit tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya
terdiri dari unsur organisasi pengusaha, serikat
pekerja/serikat buruh, dan pemerintah
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
m
Mogok Kerja : Tindakan pekerja/buruh yang direncanakan dan
dilaksanakan secara bersama-sama dan/atau oleh
serikat pekerja/serikat buruh untuk menghentikan
atau memperlambat pekerjaan
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Mediator : pegawai instansi pemerintah yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan yang memenuhi
syarat-syarat sebagai mediator yang ditetapkan
oleh Menteri untuk bertugas melakukan mediasi
dan mempunyai kewajiban memberikan anjuran
tertulis kepada para pihak yang berselisih untuk
menyelesaikan perselisihan hak, perselisihan
kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan
kerja, dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat
buruh hanya dalam satu perusahaan
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
n
Notifikasi : Persetujuan penggunaan TKA yang diterbitkan oleh
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja sebagai
dasar penerbitan Itas
(Permenaker No. 10 Tahun 2018)
o
-
p
Pekerja/Buruh : Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Pekerjaan Layak : Kondisi pekerjaan yang memenuhi aspirasi orang-
orang dalam kehidupan kerja, termasuk mengenai
peluang pekerjaan yang produktif, pendapatan
yang adil, keamanan di tempat kerja, perlindungan
sosial bagi keluarga, prospek yang lebih baik
untuk pengembangan pribadi dan integrasi sosial,
kebebasan untuk mengekspresikan keprihatinan,
dan partisipasi dalam membuat keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka, serta mengenai
kesetaraan kesempatan dan perlakuan untuk semua
wanita dan pria. (https://www.ilo.org/global/topics/
decentwork/lang—en/index.htm)
s
Serikat pekerja/ : Organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
serikat buruh pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di
luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta melindungi
hak dan kepentingan pekerja/buruh serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Sub golongan : Uraian lebih lanjut dari golongan data dan informasi
ketenagakerjaan
(Permenakertrans No.1 Tahun 2014)
t
Tenaga kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Tenaga kerja asing : Warga negara asing pemegang visa dengan maksud
bekerja di wilayah Indonesia
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
Tenaga kerja : Tiga negara yang tergabung dalam IMT-GT yaitu
berkeahlian Indonesia, Malaysia dan Thailand menyepakati
menggunakan asumsi yang didekati dari jenis
pekerjaan untuk mengkatagorikan tenaga kerja
berdasarkan skill yang dimiliki. Mereka yang
bekerja sebagai Manager, Profesional serta Teknisi
dan Asisten Profesional digolongkan sebagai
Skilled Labor. Sementara itu, yang masuk ke dalam
kategori Semi-skilled adalah mereka yang memiliki
jenis pekerjaan sebagai Tenaga Tata Usaha, Tenaga
Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan, Pekerja Terampil
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Pekerja
Pengolahan, Kerajinan dan YBDI serta Operator dan
Perakit Mesin. Untuk Basic-skilled, adalah mereka
yang memiliki jenis pekerjaan sebagai Pekerja Kasar.
u
Upah : Hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/
buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjangan
bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan
(Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
v
-
w
Wajib lapor : Laporan perusahaan secara tertulis setiap
ketenagakerjaan mengangkat, memindahkan menghentikan,
menjalankan kembali tenaga kerja kepada pejabat
yang ditunjuk
(Undang-undang No. 7 Tahun 1981)
Y
-
Z
-
BAB II
Ketenagakerjaan Umum
Tabel 2.1 Penduduk Usia Kerja menurut Kegiatan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kegiatan Jumlah
Laki-laki Perempuan
Penduduk Usia Kerja 101.957.262 102.015.198 203.972.460
Angkatan Kerja 84.023.390 54.198.548 138.221.938
Bekerja 77.755.026 50.699.158 128.454.184
Penganggur Terbuka 6.268.364 3.499.390 9.767.754
Bukan Angkatan Kerja 17.933.872 47.816.650 65.750.522
sekolah 7.490.406 7.862.233 15.352.639
mengurus rumah tangga 4.378.179 36.582.473 40.960.652
lainnya 6.065.287 3.371.944 9.437.231
TPAK (%) 82,41 53,13 67,77
TPT (%) 7,46 6,46 7,07
TKK (%) 92,54 93,54 92,93
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Penduduk usia kerja berdasarkan data Sakernas periode Agustus 2020 yang
diolah Pusdatinaker sebagaimana Tabel 2.1, sebesar 203,97 juta orang atau sekitar
75,49 persen dari jumlah populasi di Indonesia (dibandingkan Sensus Penduduk
2020, BPS). Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 1,39 persen dibanding tahun
lalu pada periode Agustus 2019. Sama halnya pada tahun sebelumnya Agustus
2019, penduduk usia kerja yang berjenis kelamin perempuan masih mendominasi.
Yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 50,01 persen dari total penduduk
usia kerja, sedangkan laki-laki sebesar 49,99 persen.
Tabel 2. 2 Penduduk Usia Kerja menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan Jenis Kelamin
Tabel 2.3 Penduduk Usia Kerja menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
15 - 19 tahun 11.181.150 10.936.802 22.117.952
20 - 24 tahun 11.083.720 10.877.814 21.961.534
25 - 29 tahun 10.944.662 10.743.528 21.688.190
30 - 34 tahun 10.770.158 10.518.758 21.288.916
35 - 39 tahun 10.503.866 10.331.009 20.834.875
40 - 44 tahun 9.858.139 9.719.287 19.577.426
45 - 49 tahun 9.160.333 9.047.428 18.207.761
50 - 54 tahun 8.013.857 7.987.478 16.001.335
55 - 59 tahun 6.653.703 6.712.430 13.366.133
60-64 tahun 5.286.099 5.338.685 10.624.784
65 tahun + 8.501.575 9.801.979 18.303.554
Jumlah 101.957.262 102.015.198 203.972.460
Tabel 2.4 Penduduk Usia Kerja menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Jumlah
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 57.867.602 57.955.254 115.822.856
Perdesaan 44.089.660 44.059.944 88.149.604
Jumlah 101.957.262 102.015.198 203.972.460
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.5 Penduduk Usia Kerja menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Aceh 1.928.216 1.952.886 3.881.102
Sumatera Utara 5.304.855 5.398.456 10.703.311
Sumatera Barat 1.986.085 2.030.691 4.016.776
Riau 2.528.627 2.417.478 4.946.105
Jambi 1.374.388 1.329.465 2.703.853
Sumatera Selatan 3.191.343 3.115.669 6.307.012
Bengkulu 764.260 735.312 1.499.572
Lampung 3.278.765 3.120.779 6.399.544
Bangka-Belitung 571.380 532.839 1.104.219
Kepulauan Riau 874.605 835.989 1.710.594
DKI Jakarta 4.057.218 4.142.476 8.199.694
Jawa Barat 18.953.523 18.559.309 37.512.832
Jawa Tengah 13.300.816 13.708.480 27.009.296
D I Yogyakarta 1.534.636 1.598.118 3.132.754
Jawa Timur 15.506.236 16.151.975 31.658.211
Banten 4.905.756 4.730.304 9.636.060
Bali 1.732.365 1.722.762 3.455.127
Nusa Tenggara Barat 1.853.517 1.964.179 3.817.696
Nusa Tenggara Timur 1.912.908 1.982.545 3.895.453
Kalimantan Barat 1.925.044 1.866.612 3.791.656
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Kalimantan Tengah 1.056.174 963.343 2.019.517
Kalimantan Selatan 1.591.543 1.562.856 3.154.399
Kalimantan Timur 1.450.313 1.324.858 2.775.171
Kalimantan Utara 279.888 242.944 522.832
Sulawesi Utara 983.631 948.005 1.931.636
Sulawesi Tengah 1.153.749 1.115.395 2.269.144
Sulawesi Selatan 3.264.194 3.480.727 6.744.921
Sulawesi Tenggara 962.055 972.747 1.934.802
Gorontalo 446.190 447.555 893.745
Sulawesi Barat 497.049 494.674 991.723
Maluku 648.447 641.190 1.289.637
Maluku Utara 462.010 444.242 906.252
Papua Barat 376.735 331.934 708.669
Papua 1.300.741 1.148.404 2.449.145
Total 101.957.262 102.015.198 203.972.460
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Angkatan Kerja atau Labor Force adalah mereka yang sudah dan bersedia
bekerja. Sebagaimana Tabel 2.1 terlihat bahwa dari 203,97 juta penduduk usia
kerja, sekitar 138,22 juta penduduk atau sekitar 67,77 persen adalah mereka yang
berpartispasi aktif ke dalam pasar kerja atau menjadi angkatan kerja. Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) periode Agustus tahun 2020 ini mengalami
peningkatan sebesar 0,24 persen jika dibandingkan dengan periode Agustus
2019 yang sekitar 67,53 persen.
Tabel 2.6 Angkatan Kerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
kerja dan berusia 25 – 29 tahun sebanyak 16,16 juta atau sebesar 11,69 persen
yang juga didominasi oleh laki – laki sebesar 63,02 persen.
Tabel 2.7 Angkatan Kerja menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
15 - 19 tahun 3.784.618 2.889.787 6.674.405
20 - 24 tahun 8.772.208 5.959.529 14.731.737
25 - 29 tahun 10.181.381 5.975.293 16.156.674
30 - 34 tahun 10.313.999 5.899.487 16.213.486
35 - 39 tahun 10.100.182 6.182.301 16.282.483
40 - 44 tahun 9.513.438 6.239.659 15.753.097
45 - 49 tahun 8.786.225 5.918.588 14.704.813
50 - 54 tahun 7.555.480 5.184.177 12.739.657
55 - 59 tahun 5.880.435 4.066.073 9.946.508
60-64 tahun 4.149.027 2.722.514 6.871.541
65 tahun + 4.986.397 3.161.140 8.147.537
Jumlah 84.023.390 54.198.548 138.221.938
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.8 Angkatan Kerja menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Jumlah
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 46.680.040 29.659.932 76.339.972
Perdesaan 37.343.350 24.538.616 61.881.966
Jumlah 84.023.390 54.198.548 138.221.938
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
sebanyak 24,21 juta atau sebesar 17,51 persen, dan didominasi oleh laki – laki
sebesar 64,12 persen. Provinsi dengan jumlah angkatan kerja terbanyak kedua
adalah Provinsi Jawa Timur yaitu sebanyak 22,26 juta atau sebesar 16,11 persen
dari total angkatan kerja yang ada pada periode Agustus 2020 dengan angkatan
kerja yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, yaitu
sekitar 58,97 persen. Provinsi Jawa Tengah menduduki urutan ketiga dengan
jumlah angkatan kerja sekitar 18,75 juta atau sebesar 13,57 persen. Sama halnya
dengan angkatan kerja di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, angkatan kerja di
Provinsi Jawa Tengah yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan
perempuan, yaitu sebesar 57,93 persen.
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Aceh 1.570.854 955.651 2.526.505
Sumatera Utara 4.318.939 3.031.118 7.350.057
Sumatera Barat 1.630.157 1.141.976 2.772.133
Riau 2.105.190 1.121.635 3.226.825
Jambi 1.167.697 665.296 1.832.993
Sumatera Selatan 2.639.454 1.690.292 4.329.746
Bengkulu 651.320 424.362 1.075.682
Lampung 2.800.355 1.689.322 4.489.677
Bangka-Belitung 480.355 258.282 738.637
Kepulauan Riau 724.709 409.067 1.133.776
DKI Jakarta 3.265.617 1.966.414 5.232.031
Jawa Barat 15.523.163 8.684.767 24.207.930
Jawa Tengah 10.863.481 7.887.796 18.751.277
D I Yogyakarta 1.200.033 1.028.129 2.228.162
Jawa Timur 13.128.863 9.135.249 22.264.112
Banten 4.007.816 2.205.417 6.213.233
Bali 1.398.823 1.169.096 2.567.919
Nusa Tenggara Barat 1.537.239 1.152.147 2.689.386
Nusa Tenggara Timur 1.580.890 1.266.949 2.847.839
Kalimantan Barat 1.604.471 1.005.386 2.609.857
Kalimantan Tengah 894.315 487.127 1.381.442
Kalimantan Selatan 1.319.548 867.419 2.186.967
Kalimantan Timur 1.182.286 635.394 1.817.680
Kalimantan Utara 232.049 115.682 347.731
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Sulawesi Utara 791.989 433.061 1.225.050
Sulawesi Tengah 990.166 585.562 1.575.728
Sulawesi Selatan 2.600.203 1.676.234 4.276.437
Sulawesi Tenggara 806.162 544.930 1.351.092
Gorontalo 370.439 223.534 593.973
Sulawesi Barat 423.956 272.162 696.118
Maluku 496.004 343.186 839.190
Maluku Utara 375.626 206.873 582.499
Papua Barat 302.754 190.097 492.851
Papua 1.038.467 728.936 1.767.403
Total 84.023.390 54.198.548 138.221.938
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Penduduk yang bekerja (PYB) adalah penduduk usia kerja yang bekerja,
dan yang punya pekerjaan namun ketika pencacahan selama seminggu yang lalu
sementara tidak bekerja karena beberapa sebab seperti sakit, cuti, menunggu
panenan, mogok dan sebagainya.
Secara nominal sebagaimana Tabel 2.1 terlihat bahwa penduduk yang
bekerja pada Agustus 2020 mengalami penurunan sebesar 0,23 persen dibanding
Agustus 2019. Sebagian besar penduduk yang bekerja berjenis kelamin laki-laki.
Pada Agustus 2020 penduduk laki-laki yang bekerja sebesar 77,76 juta orang atau
sekitar 60,53 persen, dan penduduk perempuan yang bekerja sebanyak 50,70
juta orang atau sekitar 39,47 persen. Dibandingkan dengan kondisi pada Agustus
2019, jumlah penduduk laki-laki yang bekerja mengalami penurunan sebesar
2,02 persen sedangkan untuk penduduk perempuan yang bekerja mengalami
peningkatan sebesar 2,64 persen.
Tabel 2.10 Penduduk yang Bekerja menurut Klasifikasi Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Jumlah
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 42.217.567 27.268.914 69.486.481
Perdesaan 35.537.459 23.430.244 58.967.703
Jumlah 77.755.026 50.699.158 128.454.184
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.11 Penduduk yang Bekerja menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
15-19 tahun 2.886.318 2.163.622 5.049.940
20-24 tahun 7.055.052 4.920.666 11.975.718
25-29 tahun 9.139.860 5.438.948 14.578.808
30-34 tahun 9.666.879 5.614.682 15.281.561
35-39 tahun 9.624.488 5.954.695 15.579.183
40-44 tahun 9.088.036 6.046.869 15.134.905
45-49 tahun 8.442.608 5.741.241 14.183.849
50-54 tahun 7.226.005 5.053.277 12.279.282
55-59 tahun 5.657.333 3.969.996 9.627.329
60-64 tahun 4.051.675 2.682.660 6.734.335
65 tahun + 4.916.772 3.112.502 8.029.274
Jumlah 77.755.026 50.699.158 128.454.184
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.12 Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
≤ SD 29.008.117 20.951.416 49.959.533
SMP 14.885.618 8.584.069 23.469.687
SMA 15.650.358 8.689.663 24.340.021
SMK 10.207.164 4.638.518 14.845.682
Akademi / Diploma 1.588.719 1.885.237 3.473.956
S1/S2/S3 6.415.050 5.950.255 12.365.305
Jumlah 77.755.026 50.699.158 128.454.184
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.13 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha 17 Sektor dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 24.428.631 13.795.740 38.224.371
B. Pertambangan dan Penggalian 1.236.325 115.911 1.352.236
C. Industri Pengolahan 9.847.144 7.635.705 17.482.849
D. Pengadaan Listrik dan Gas 263.950 39.601 303.551
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
378.982 112.002 490.984
Limbah, dan Daur Ulang
F. Konstruksi 7.906.078 160.419 8.066.497
G. Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi
12.284.993 12.417.702 24.702.695
dan Perawatan Mobil dan Sepeda
H. Transportasi dan Pergudangan 5.347.575 244.366 5.591.941
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan
3.477.089 5.066.705 8.543.794
Minum
J. Informasi dan komunikasi 616.875 316.398 933.273
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 984.887 573.040 1.557.927
L. Real Estate 283.011 110.654 393.665
M,N. Jasa Perusahaan 1.368.577 428.178 1.796.755
O. Administrasi Pemerintah, Pertahanan,
3.245.196 1.324.750 4.569.946
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 2.284.509 3.744.101 6.028.610
Q. jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 648.724 1.356.798 2.005.522
R,S,T,U. Jasa Lainnya 3.152.480 3.257.088 6.409.568
Jumlah
77.755.026 50.699.158
128.454.184
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.14 Penduduk yang Bekerja menurut Jenis Pekerjaan/ Jabatan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan Jumlah
Laki-laki Perempuan
0. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
dan Kepolisian Negara Republik 519.076 17.962 537.038
Indonesia (POLRI)
1. Manajer 1.889.193 933.738 2.822.931
2. Profesional 2.915.030 4.449.192 7.364.222
3. Teknisi dan Asisten Profesional 2.580.892 999.613 3.580.505
4. Tenaga Tata Usaha 3.077.974 2.607.776 5.685.750
5. Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga
15.495.689 17.770.410 33.266.099
Penjualan
6. Pekerja Terampil Pertanian,
18.428.651 10.248.675 28.677.326
Kehutanan, dan Perikanan
7. Pekerja Pengolahan, Kerajinan,
9.586.626 4.717.224 14.303.850
dan YBDI
8. Operator dan Perakit Mesin 6.697.233 985.876 7.683.109
9. Pekerja Kasar 16.564.662 7.968.692 24.533.354
Jumlah 77.755.026 50.699.158 128.454.184
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
dan tenaga penjualan yaitu sebanyak 33,27 juta orang atau sekitar 25,90 persen,
sebagai pekerja terampil pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 28,68
juta orang sekitar 22,32 persen, dan sebagai pekerja kasar sebanyak 24,53 juta
orang atau sekitar 19,10 persen. Selanjutnya dari keseluruhan jenis pekerjaan/
jabatan yang ada (10 jenis pekerjaan/jabatan), sebagian besar didominasi
oleh jenis kelamin laki-laki kecuali 2 (dua) jenis pekerjaan/jabatan lainnya yaitu
profesional dan tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama, terdapat
3 (tiga) jenis jabatan dengan penurunan jumlah penduduk yang bekerja, dan
7 (tujuh) jenis jabatan dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja
dari tahun sebelumnya. Jenis jabatan yang mengalami peningkatan jumlah
penduduk bekerja paling tinggi adalah pekerja terampil pertanian, kehutanan,
dan perikanan sebesar 5,78 persen, tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan
sebesar 5,19 persen, dan pekerja kasar sebesar 1,87 persen. Sementara jabatan
yang mengalami penurunan jumlah penduduk yang bekerja paling banyak
adalah manager sebesar -17,19 persen; operator dan perakit mesin sebesar -15,96
persen, dan teknisi dan asisten professional sebesar -15,62 persen.
Tabel 2.15 Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan Utama Jumlah
Laki-laki Perempuan
jenis kelamin dan perbandingan dengan kondisi tahun yang lalu. Berdasarkan
Sakernas Agustus 2020, penduduk yang bekerja sebagian besar terkategorikan
sebagai buruh/ karyawan/ pegawai, yaitu sebanyak 46,72 juta orang atau sekitar
36,37 persen, berusaha sendiri sebanyak 26,17 juta orang atau 20,38 persen, dan
berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap sebanyak 20,07 juta orang atau sekitar
15,63 persen. Laki-laki mendominasi, kecuali pada status pekerjaan sebagai
pekerja keluarga/ tidak dibayar didominasi oleh mereka yang berjenis kelamin
perempuan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang
sama, terdapat 5 status pekerjaan utama yang mengalami peningkatan jumlah
penduduk yang bekerja dan 2 status yang mengalami penurunan jumlah
penduduk yang bekerja. Status pekerjaan utama yang mengalami peningkatan
jumlah penduduk bekerja paling tinggi adalah pekerja keluarga/tidak dibayar
sebesar 24,10 persen, pekerja bebas di pertanian sebesar 12,12 persen, dan
berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga sebesar 5,98 persen. Status
pekerjaan yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja paling tinggi
adalah buruh/karyawan/pegawai sebesar -10,74 persen dan berusaha dibantu
buruh tetap dan dibayar sebesar -9,24 persen.
Jika dilihat berdasarkan jumlah jam kerja seluruh pekerjaan seminggu yang
lalu pada Tabel 2.16, sebagian besar penduduk yang bekerja, bekerja selama 1
– 34 jam dalam seminggu yang lalu, yaitu sebanyak 46,43 juta orang atau 36,15
persen. Selanjutnya jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, mereka yang berjenis
kelamin laki-laki sebagian besar bekerja selama 1 – 34 jam per minggu yaitu
sebanyak 23,45 juta orang atau sekitar 30,16 persen, begitupun mereka yang
berjenis kelamin perempuan sebagian besar bekerja selama 1-34 jam per minggu,
yaitu sebanyak 22,98 juta orang atau sekitar 45,32 persen. Dibandingkan dengan
tahun sebelumnya di periode yang sama, jumlah penduduk yang tidak bekerja
(ketika dilakukan pencacahan / 0* jam kerja) meningkat sebesar 32,23 persen,
sedangkan penduduk yang bekerja selama 41 – 48 jam perminggu mengalami
penurunan tertinggi yaitu sebesar -14,51 persen.
Tabel 2.17 Penduduk yang Bekerja menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Aceh 1.475.608 884.297 2.359.905
Sumatera Utara 4.024.293 2.817.959 6.842.252
Sumatera Barat 1.519.406 1.062.118 2.581.524
Riau 1.972.123 1.050.865 3.022.988
Jambi 1.115.881 623.122 1.739.003
Sumatera Selatan 2.494.798 1.596.585 4.091.383
Bengkulu 624.639 407.242 1.031.881
Lampung 2.675.335 1.604.774 4.280.109
Bangka-Belitung 456.837 243.044 699.881
Kepulauan Riau 645.906 370.694 1.016.600
DKI Jakarta 2.904.501 1.754.750 4.659.251
Jawa Barat 13.829.693 7.845.161 21.674.854
Jawa Tengah 10.088.536 7.448.399 17.536.935
D I Yogyakarta 1.135.585 990.731 2.126.316
Jawa Timur 12.277.508 8.685.459 20.962.967
Banten 3.583.037 1.969.135 5.552.172
Bali 1.304.692 1.118.727 2.423.419
Nusa Tenggara Barat 1.460.882 1.115.074 2.575.956
Nusa Tenggara Timur 1.508.348 1.217.607 2.725.955
Kalimantan Barat 1.505.404 952.892 2.458.296
Kalimantan Tengah 854.359 463.774 1.318.133
Kalimantan Selatan 1.251.883 831.436 2.083.319
Kalimantan Timur 1.096.579 596.217 1.692.796
Kalimantan Utara 220.228 110.213 330.441
Sulawesi Utara 736.174 398.628 1.134.802
Sulawesi Tengah 951.427 564.920 1.516.347
Sulawesi Selatan 2.426.579 1.580.041 4.006.620
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Sulawesi Tenggara 769.787 519.445 1.289.232
Gorontalo 353.655 214.908 568.563
Sulawesi Barat 409.932 263.054 672.986
Maluku 456.213 319.488 775.701
Maluku Utara 356.134 196.368 552.502
Papua Barat 280.337 179.013 459.350
Papua 988.727 703.018 1.691.745
Jumlah 77.755.026 50.699.158 128.454.184
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.18 Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
Tabel 2.19 Pengangguran Terbuka menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Total
Laki-laki Perempuan
15 - 19 tahun 898.300 726.165 1.624.465
20 - 24 tahun 1.717.156 1.038.863 2.756.019
25 - 29 tahun 1.041.521 536.345 1.577.866
30 - 34 tahun 647.120 284.805 931.925
35 - 39 tahun 475.694 227.606 703.300
40 - 44 tahun 425.402 192.790 618.192
45 - 49 tahun 343.617 177.347 520.964
50 - 54 tahun 329.475 130.900 460.375
55 - 59 tahun 223.102 96.077 319.179
60-64 tahun 97.352 39.854 137.206
65 tahun + 69.625 48.638 118.263
Total 6.268.364 3.499.390 9.767.754
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.20 Pengangguran Terbuka menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Total
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 4.462.473 2.391.018 6.853.491
Perdesaan 1.805.891 1.108.372 2.914.263
Total 6.268.364 3.499.390 9.767.754
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, terlihat pada Tabel 2.20 bahwa
jumlah penganggur terbuka yang tinggal di daerah perkotaan lebih banyak jika
dibandingkan dengan yang tinggal di perdesaan. Penganggur yang tinggal di
perkotaan sebanyak 6,85 juta orang atau sebesar 70,16 persen dan didominasi
oleh laki – laki sebesar 65,11 persen. Sedangkan penganggur yang tinggal di
daerah perdesaan sebanyak 2,91 juta orang atau sebesar 29,84 persen dan juga
didominasi oleh laki – laki sebesar 61,97 persen.
Selanjutnya berdasarkan persebaran provinsi sebagaimana Tabel 2.21,
terlihat bahwa sebagian besar penganggur terbuka di Indonesia berada di
Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 2,53 juta orang atau sebesar 25,93 persen
dan didominasi oleh laki – laki sebesar 66,85 persen. Provinsi Jawa Timur berada
di urutan kedua dengan jumlah penganggur terbuka sebanyak 1,30 juta orang
atau sebesar 13,32 persen dan didominasi oleh laki – laki sebesar 65,43 persen.
Selanjutnya adalah Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penganggur sebanyak
1,21 juta orang atau sebesar 12,43 persen yang juga didominasi oleh laki – laki
sebesar 63,82 persen.
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 95.246 71.354 166.600
Sumatera Utara 294.646 213.159 507.805
Sumatera Barat 110.751 79.858 190.609
Riau 133.067 70.770 203.837
Jambi 51.816 42.174 93.990
Sumatera Selatan 144.656 93.707 238.363
Bengkulu 26.681 17.120 43.801
Lampung 125.020 84.548 209.568
Bangka-Belitung 23.518 15.238 38.756
Kepulauan Riau 78.803 38.373 117.176
DKI Jakarta 361.116 211.664 572.780
Jawa Barat 1.693.470 839.606 2.533.076
Jawa Tengah 774.945 439.397 1.214.342
D I Yogyakarta 64.448 37.398 101.846
Jawa Timur 851.355 449.790 1.301.145
Banten 424.779 236.282 661.061
Bali 94.131 50.369 144.500
Nusa Tenggara Barat 76.357 37.073 113.430
Nusa Tenggara Timur 72.542 49.342 121.884
Kalimantan Barat 99.067 52.494 151.561
Kalimantan Tengah 39.956 23.353 63.309
Kalimantan Selatan 67.665 35.983 103.648
Kalimantan Timur 85.707 39.177 124.884
Kalimantan Utara 11.821 5.469 17.290
Sulawesi Utara 55.815 34.433 90.248
Sulawesi Tengah 38.739 20.642 59.381
Sulawesi Selatan 173.624 96.193 269.817
Sulawesi Tenggara 36.375 25.485 61.860
Gorontalo 16.784 8.626 25.410
Sulawesi Barat 14.024 9.108 23.132
Maluku 39.791 23.698 63.489
Maluku Utara 19.492 10.505 29.997
Papua Barat 22.417 11.084 33.501
Papua 49.740 25.918 75.658
Total 6.268.364 3.499.390 9.767.754
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Dilihat dari jenis kelamin, dari total Penduduk Usia Kerja yang berjenis
kelamin laki-laki, 17,41 persen diantaranya terdampak pandemi Covid-19,
sementara perempuan sekitar 11,15 persen yang terdampak dari total PUK yang
berjenis kelamin perempuan.
Dilihat dari daerah tempat tinggal, PUK yang tinggal di perkotaan sekitar
17,75 persen yang terdampak pandemi Covid-19, sedangkan PUK yang tinggal di
perdesaan, sekitar 9.71 persen yang terdampak Covid-19.
Tabel 2.24 Pengangguran Terbuka Karena Covid-19 menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Total
Laki-laki Perempuan
15 - 19 tahun 96.884 68.635 165.519
20 - 24 tahun 433.180 272.954 706.134
25 - 29 tahun 329.271 160.991 490.262
30 - 34 tahun 214.051 87.707 301.758
35 - 39 tahun 140.028 79.820 219.848
40 - 44 tahun 129.866 71.967 201.833
45 - 49 tahun 101.052 71.154 172.206
50 - 54 tahun 96.178 44.760 140.938
55 - 59 tahun 64.872 24.412 89.284
60-64 tahun 37.237 12.523 49.760
65 tahun + 17.820 7.168 24.988
Total 1.660.439 902.091 2.562.530
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.25 Pengangguran Terbuka Karena Covid-19 menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Total
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 1.265.929 678.632 1.944.561
Perdesaan 394.510 223.459 617.969
Total 1.660.439 902.091 2.562.530
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.26 Pengangguran Terbuka Karena Covid-19 menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 9.936 8.024 17.960
Sumatera Utara 59.347 48.401 107.748
Sumatera Barat 18.883 16.574 35.457
Riau 22.296 13.106 35.402
Jambi 10.551 8.237 18.788
Sumatera Selatan 34.331 15.478 49.809
Bengkulu 5.524 3.814 9.338
Lampung 26.185 26.400 52.585
Bangka-Belitung 5.808 4.401 10.209
Kepulauan Riau 28.889 13.321 42.210
DKI Jakarta 111.260 64.630 175.890
Jawa Barat 481.640 215.556 697.196
Jawa Tengah 252.141 125.058 377.199
D I Yogyakarta 21.642 10.729 32.371
Jawa Timur 205.343 113.266 318.609
Banten 133.974 71.266 205.240
Bali 65.172 33.011 98.183
Nusa Tenggara Barat 16.730 11.657 28.387
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Nusa Tenggara Timur 7.683 6.079 13.762
Kalimantan Barat 22.152 11.070 33.222
Kalimantan Tengah 5.050 4.278 9.328
Kalimantan Selatan 18.046 9.669 27.715
Kalimantan Timur 17.712 13.273 30.985
Kalimantan Utara 2.567 593 3.160
Sulawesi Utara 14.521 10.398 24.919
Sulawesi Tengah 4.629 4.495 9.124
Sulawesi Selatan 38.645 22.503 61.148
Sulawesi Tenggara 4.893 5.873 10.766
Gorontalo 3.509 2.801 6.310
Sulawesi Barat 2.494 2.029 4.523
Maluku 4.258 3.510 7.768
Maluku Utara 1.360 370 1.730
Papua Barat 1.481 1.479 2.960
Papua 1.787 742 2.529
Total 1.660.439 902.091 2.562.530
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Selain survei yang dilakukan oleh BPS pada Agustus 2020 untuk
mengetahui dampak pandemi covid terhadap ketenagakerjaan, sebagai instansi
pemerintah yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan, Kementerian
Ketenagakerjaan RI juga melakukan pendataan jauh sebelum survei yang
dilakukan oleh BPS tersebut.
Berdasarkan kompilasi administrasi yang dilakukan oleh Pusdatinaker
terhadap pihak-pihak terkait, sekitar 2.265.366 orang yang terdata terdampak
Covid-19. Jumlah tersebut terdiri atas :
1) Hasil pendataan Kementerian Ketenagakerjaan RI bekerja sama dengan
pihak-pihak terkait, sejak April 2020 sampai dengan Juli 2020, tercatat
sekitar 2.175.928 pekerja yang terdampak. Mereka yang terdampak
Covid-19 terbagi dalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu:
a) Mereka yang dirumahkan dari perusahaan tempatnya bekerja;
b) Mereka yang mengalami Pemutuhan Hubungan Kerja (ter-PHK); dan
c) Kelompok Pekerja Informal/Bangkrut/Kehilangan Usaha
2) Peserta magang di Jepang yang dipulangkan sebanyak 465 orang;
3) Hasil pendataan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
melalui SISKOP2MI diketahui bahwa dari registrasi periode Januari –
Maret 2020 terdapat 88.973 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang
terdampak penghentian sementara akibat diterbitkannya Kepmen 151
Tahun 2020.
Tabel 2.27 Pekerja Indonesia Terdampak Covid-19 Menurut Provinsi Domisili (Kondisi 30 Agustus 2020)
Informal/
Bangkrut/
Provinsi PHK Dirumahkan Jumlah
Kehilangan
usaha
ACEH 3.942 4.267 7.449 15.658
BALI 5.324 86.038 6.022 97.384
BANGKA BELITUNG 1.275 4.931 12.597 18.803
BANTEN 18.404 43.532 5.800 67.736
BENGKULU 1.006 2.870 3.727 7.603
DKI JAKARTA 39.868 247.761 32.485 320.114
GORONTALO 512 1.782 7.907 10.201
JAMBI 3.045 10.522 6.580 20.147
JAWA BARAT 110.497 181.155 73.057 364.709
JAWA TENGAH 47.378 159.913 56.713 264.004
JAWA TIMUR 46.206 90.320 24.691 161.217
KALIMANTAN BARAT 4.231 11.602 2.812 18.645
KALIMANTAN SELATAN 3.632 9.019 17.527 30.178
KALIMANTAN TENGAH 2.595 7.757 2.019 12.371
KALIMANTAN TIMUR 22.043 23.628 1.018 46.689
KALIMANTAN UTARA 774 2.416 5.531 8.721
KEPULAUAN RIAU 6.455 20.015 15.632 42.102
LAMPUNG 10.985 12.952 3.634 27.571
MALUKU 757 4.015 9.593 14.365
MALUKU UTARA 383 47 3.137 3.567
NUSA TENGGARA BARAT (NTB) 2.720 17.607 28.121 48.448
NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) 1.290 8.903 12.672 22.865
PAPUA 611 1.599 2.315 4.525
PAPUA BARAT 2.343 2.407 3.098 7.848
RIAU 6.886 26.475 122.785 156.146
SULAWESI BARAT 426 2.330 4.797 7.553
SULAWESI SELATAN 7.504 17.994 16.562 42.060
SULAWESI TENGAH 1.503 5.220 16.625 23.348
SULAWESI TENGGARA 1.114 4.394 28.946 34.454
SULAWESI UTARA 2.708 7.712 19.137 29.557
Informal/
Bangkrut/
Provinsi PHK Dirumahkan Jumlah
Kehilangan
usaha
SUMATERA BARAT 4.643 17.179 17.589 39.411
SUMATERA SELATAN 7.570 19.301 29.996 56.867
SUMATERA UTARA 12.576 69.613 26.218 108.407
YOGYAKARTA 3.924 26.825 3.979 34.728
N/A 1.747 3.529 2.650 7.926
Total 386.877 1.155.630 633.421 2.175.928
Sumber:
- Hasil Rekon Data Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan, periode data 1 – 22 April 2020
- Update data dari Disnaker provinsi melalui Ditjen PHI dna Jamsos TK per tanggal 25-29 April 2020
- Update data dari Disnaker provinsi melalui Ditjen PHI dna Jamsos TK per tanggal 8 Mei 2020
- Update data dari asosiasi pengusaha anggota KADIN melalui Mic Form Pusdatin per tanggal 4 - 10 Mei 2020 pukul
19.33
- Update data dari Disnaker provinsi melalui Ditjen PHI dna Jamsos TK per tanggal 22 Mei 2020
- Update data dari asosiasi pengusaha anggota KADIN melalui Mic Form Pusdatin per tanggal 11 - 27 Mei 2020
pukul 19.33
- Update dan Perbaikan data dari dari DISNAKER PROVINSI yang dikumpulkan Pusdatin per tanggal 31 Juni 2020
- Update data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan per tanggal 9 Juli 2020
- Update data dari Disnaker Provinsi per tanggal 19 Agustus 2020
Informal/ Bangkrut/
Jenis Kelamin PHK Dirumahkan Jumlah
Kehilangan usaha
Laki-Laki 249.843 761.472 541.206 1.552.521
Perempuan 137.034 394.158 92.215 623.407
Total 386.877 1.155.630 633.421 2.175.928
Sumber:
- Hasil Rekon Data Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan, periode data 1 – 22 April 2020
- Update data dari Disnaker provinsi melalui Ditjen PHI dna Jamsos TK per tanggal 25-29 April 2020
- Update data dari Disnaker provinsi melalui Ditjen PHI dna Jamsos TK per tanggal 8 Mei 2020
- Update data dari asosiasi pengusaha anggota KADIN melalui Mic Form Pusdatin per tanggal 4 - 10 Mei 2020
pukul 19.33
- Update data dari Disnaker provinsi melalui Ditjen PHI dna Jamsos TK per tanggal 22 Mei 2020
- Update data dari asosiasi pengusaha anggota KADIN melalui Mic Form Pusdatin per tanggal 11 - 27 Mei 2020
pukul 19.33
- Update dan Perbaikan data dari dari DISNAKER PROVINSI yang dikumpulkan Pusdatin per tanggal 31 Juni 2020
- Update data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan per tanggal 9 Juli 2020
- Update data dari Disnaker Provinsi per tanggal 19 Agustus 2020
Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin sebagaimana Tabel 2.28, pekerja laki-
laki mendominasi pada ketiga kelompok atau jenis dampak, baik pada kategori
pekerja ter-PHK, dirumahkan, maupun Pekerja Informal Terdampak/ Bangkrut/
Kehilangan Usaha akibat pandemi Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 71,35 persen
dari total pekerja terdampak yang terdata merupakan pekerja berjenis kelamin
laki-laki, dan sisanya sebanyak 28,65 persen merupakan pekerja perempuan.
Tabel 2.29 Daftar Kepulangan Peserta Magang Jepang Terdampak Covid-19 Menurut Asal Provinsi
Selain para pekerja formal dan informal di Indonesia yang terkena dampak
pandemi Covid-19, peserta pemagangan di Jepang pun terkena dampaknya.
Berdasarkan data dari Direktorat Bina Pemagangan, Ditjen Binalattas sebagaimana
Tabel 2.29, terlihat bahwa per tanggal 31 Juli 2020 sebanyak 465 peserta yang
sedang melakukan pemagangan di Jepang dipulangkan. Dari total peserta
magang di Jepang yang dipulangkan tersebut, sebanyak 69,25 persen merupakan
peserta yang mengikuti magang melalui jalur Sending Organization (SO)/Swasta
dan sisanya sebanyak 30,75 persen melalui jalur IM Japan/Pemerintah. Mereka
yang dipulangkan sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat yakni sebanyak
42,58 persen, diikuti oleh provinsi Jawa Tengah sekitar 27,10 persen dan hanya
sebagian kecilnya yang berasal dari provinsi Bengkulu, Riau, dan Sumatera Barat,
dengan jumlah masing-masing sekitar 0,43 persen dari total peserta pemagangan
yang dipulangkan.
Selain peserta pemagangan yang dipulangkan, antisipasi penyebaran
Covid-19 juga berdampak pada tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja
maupun yang sedang berada di luar negeri.
Dengan mempertimbangkan kondisi global dan untuk memutus mata
rantai penularan Covid-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan
untuk melakukan penghentian sementara penempatan PMI ke seluruh negara
tujuan penempatan PMI. Kebijakan mengenai penghentian penempatan, upaya
pelindungan PMI yang masih berada di negara penempatan termasuk pengaturan
bagi PMI yang pulang ke Indonesia lebih lanjut diatur dalam Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan RI (Kepmenaker RI) Nomor 151 Tahun 2020 tentang Penghentian
Sementara Penempatan PMI yang ditetapkan pada tanggal 18 Maret 2020 dan
mulai berlaku pada tanggal 20 Maret 2020.
49
Total 28.323 15.905 2.715 5.166 3.992 15.359 11.200 2.223 850 295 411 88.973
Sumber: SISKOBP2MI, BP2MI
EDISI 3
Tabel 2.31 Bukan Angkatan Kerja Karena Covid-19 menurut Kegiatan yang Dilakukan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kegiatan Jumlah
Laki-laki Perempuan
Sekolah 10.550 17.965 28.515
Mengurus Rumah Tangga 118.479 486.260 604.739
Lainnya 105.651 18.669 124.320
Jumlah 234.680 522.894 757.574
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.32 Bukan Angkatan Kerja Karena Covid-19 menurut Latar Belakang Pendidikan dan Jenis Kelamin
Tabel 2.33 Bukan Angkatan Kerja Karena Covid-19 menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
15 - 19 tahun 18.021 17.093 35.114
20 - 24 tahun 40.761 62.145 102.906
25 - 29 tahun 25.872 65.814 91.686
30 - 34 tahun 15.399 63.121 78.520
35 - 39 tahun 21.430 54.384 75.814
40 - 44 tahun 13.974 63.067 77.041
45 - 49 tahun 14.243 51.234 65.477
50 - 54 tahun 20.723 45.994 66.717
55 - 59 tahun 23.815 36.664 60.479
60-64 tahun 12.329 32.261 44.590
65 tahun + 28.113 31.117 59.230
Jumlah 234.680 522.894 757.574
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.34 Bukan Angkatan Kerja Karena Covid-19 menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Jumlah
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 165.885 363.184 529.069
Perdesaan 68.795 159.710 228.505
Jumlah 234.680 522.894 757.574
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
atau sebesar 16,47 persen dan didominasi oleh perempuan sebesar 64,46 persen.
Provinsi Jawa Timur menduduki urutan ketiga dengan jumlah Bukan Angkatan
Kerja karena Covid-19 sekitar 112.425 orang atau sebesar 14,84 persen. Sama
halnya dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, Bukan Angkatan Kerja
karena Covid-19 di Provinsi Jawa Timur didominasi oleh perempuan yaitu sebesar
74,29 persen dari total Bukan Angkatan Kerja karena Covid-19 di wilayahnya.
Tabel 2.35 Bukan Angkatan Kerja Karena Covid-19 menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Aceh 983 4.200 5.183
Sumatera Utara 13.312 25.940 39.252
Sumatera Barat 3.141 10.781 13.922
Riau 1.768 8.830 10.598
Jambi 653 1.964 2.617
Sumatera Selatan 3.795 10.362 14.157
Bengkulu 993 1.852 2.845
Lampung 1.820 10.844 12.664
Bangka-Belitung 1.612 4.147 5.759
Kepulauan Riau 2.183 6.404 8.587
DKI Jakarta 8.721 31.430 40.151
Jawa Barat 52.135 111.116 163.251
Jawa Tengah 44.345 80.425 124.770
D I Yogyakarta 8.901 13.924 22.825
Jawa Timur 28.907 83.518 112.425
Banten 9.115 19.472 28.587
Bali 17.066 17.447 34.513
Nusa Tenggara Barat 3.884 8.780 12.664
Nusa Tenggara Timur 1.530 3.454 4.984
Kalimantan Barat 2.030 6.490 8.520
Kalimantan Tengah 1.261 4.964 6.225
Kalimantan Selatan 3.214 8.125 11.339
Kalimantan Timur 4.772 9.567 14.339
Kalimantan Utara 270 871 1.141
Sulawesi Utara 4.435 6.179 10.614
Sulawesi Tengah 1.632 3.816 5.448
Sulawesi Selatan 7.266 14.023 21.289
Sulawesi Tenggara 1.440 4.632 6.072
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Gorontalo 768 2.085 2.853
Sulawesi Barat 892 2.258 3.150
Maluku 506 1.645 2.151
Maluku Utara 275 920 1.195
Papua Barat 373 1.176 1.549
Papua 682 1.253 1.935
Total 234.680 522.894 757.574
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.36 Penduduk Bekerja yang Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
Menurut Klasifikasi Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Jumlah
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 797.961 471.216 1.269.177
Perdesaan 296.584 206.999 503.583
Jumlah 1.094.545 678.215 1.772.760
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.37 Penduduk Bekerja yang Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
15-19 tahun 28.584 14.188 42.772
20-24 tahun 102.876 69.927 172.803
25-29 tahun 142.801 72.069 214.870
30-34 tahun 144.518 92.322 236.840
35-39 tahun 137.624 92.966 230.590
40-44 tahun 120.467 79.407 199.874
45-49 tahun 133.836 90.063 223.899
50-54 tahun 103.089 67.280 170.369
Jenis Kelamin
Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
55-59 tahun 87.242 50.292 137.534
60-64 tahun 47.709 27.088 74.797
65 tahun + 45.799 22.613 68.412
Jumlah 1.094.545 678.215 1.772.760
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.38 Penduduk Bekerja yang Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
≤ SD 289.952 181.277 471.229
SMP 222.367 125.541 347.908
SMA 254.967 172.274 427.241
SMK 195.797 85.956 281.753
Akademi / Diploma 39.132 31.390 70.522
S1/S2/S3 92.330 81.777 174.107
Jumlah 1.094.545 678.215 1.772.760
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
persen, dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59,68 persen. Begitu pun dengan
tingkat pendidikan SMP yang berada pada posisi ketiga sebanyak 347.908 orang
atau sekitar 19,63 persen yang didominasi juga oleh laki-laki sebanyak 63,92
persen. Lalu pada seluruh kategori pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh
pekerja yang sementara tidak bekerja, keseluruhannya didominasi oleh pekerja
laki-laki.
Tabel 2.39 Penduduk Bekerja yang Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
menurut Lapangan Usaha 17 Sektor dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 57.398 16.950 74.348
B. Pertambangan dan Penggalian 20.669 1.125 21.794
C. Industri Pengolahan 175.909 187.530 363.439
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4.953 - 4.953
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 2.745 837 3.582
Limbah, dan Daur Ulang
F. Konstruksi 191.002 2.324 193.326
G. Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 160.891 141.895 302.786
Perawatan Mobil dan Sepeda
H. Trabsportasi dan Pergudangan 173.493 6.268 179.761
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 105.412 131.829 237.241
J. Informasi dan komunikasi 9.498 979 10.477
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 7.805 4.899 12.704
L. Real Estate 8.298 1.764 10.062
M,N. Jasa Perusahaan 46.839 9.322 56.161
O. Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan 15.665 6.905 22.570
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 31.695 91.894 123.589
Q. jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4.184 10.999 15.183
R,S,T,U. Jasa Lainnya 78.089 62.695 140.784
Jumlah 1.094.545 678.215 1.772.760
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda sebanyak 302.786
orang atau sekitar 17,08 persen dan sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar 237.241 orang atau sekitar 13,38 persen. Berdasarkan klasifikasi
jenis kelamin, status sementara tidak bekerja karena Covid-19 lebih banyak terjadi
pada pekerja laki-laki di hampir seluruh sektor yang ada, kecuali pada sektor
penyedia akomodasi dan makan minum; sektor jasa pendidikan; dan sektor jasa
kesehatan dan kegiatan sosial yang justru didominasi oleh pekerja perempuan.
Tabel 2.40 Penduduk Bekerja yang Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
menurut Jenis Pekerjaan/ Jabatan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan Jumlah
Laki-laki Perempuan
0. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
670 - 670
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
1. Manajer 43.140 17.753 60.893
2. Profesional 59.004 88.842 147.846
3. Teknisi dan Asisten Profesional 61.563 17.876 79.439
4. Tenaga Tata Usaha 33.228 32.000 65.228
5. Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan 275.096 296.813 571.909
6. Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan, dan
37.030 10.119 47.149
Perikanan
7. Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan YBDI 195.840 123.827 319.667
8. Operator dan Perakit Mesin 194.990 24.911 219.901
9. Pekerja Kasar 193.984 66.074 260.058
Jumlah 1.094.545 678.215 1.772.760
Tabel 2.41 Penduduk Bekerja yang Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan Uatama Jumlah
Laki-laki Perempuan
Berusaha sendiri 332.975 242.405 575.380
Berusaha dibantu buruh tidak
86.933 98.630 185.563
tetap/pekerja keluarga/tidak
Berusaha dibantu buruh tetap
71.633 28.987 100.620
dan dibayar
Buruh/karyawan/pegawai 603.004 308.193 911.197
Jumlah 1.094.545 678.215 1.772.760
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 2.42 Penduduk Bekerja yang Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Aceh 9.492 11.545 21.037
Sumatera Utara 36.169 27.940 64.109
Sumatera Barat 15.696 12.067 27.763
Riau 11.271 17.333 28.604
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Jambi 7.867 5.870 13.737
Sumatera Selatan 23.589 17.404 40.993
Bengkulu 3.363 4.158 7.521
Lampung 19.384 21.540 40.924
Bangka-Belitung 4.416 3.215 7.631
Kepulauan Riau 8.162 4.406 12.568
DKI Jakarta 46.909 30.427 77.336
Jawa Barat 277.037 120.544 397.581
Jawa Tengah 172.078 100.684 272.762
D I Yogyakarta 21.215 15.359 36.574
Jawa Timur 149.910 102.663 252.573
Banten 74.239 29.309 103.548
Bali 47.449 24.743 72.192
Nusa Tenggara Barat 19.525 16.134 35.659
Nusa Tenggara Timur 9.000 7.497 16.497
Kalimantan Barat 8.861 6.393 15.254
Kalimantan Tengah 6.927 3.834 10.761
Kalimantan Selatan 15.656 12.751 28.407
Kalimantan Timur 15.496 5.706 21.202
Kalimantan Utara 2.766 1.501 4.267
Sulawesi Utara 10.500 6.780 17.280
Sulawesi Tengah 4.408 7.014 11.422
Sulawesi Selatan 32.812 28.497 61.309
Sulawesi Tenggara 8.390 9.755 18.145
Gorontalo 2.789 2.941 5.730
Sulawesi Barat 3.045 3.972 7.017
Maluku 8.742 5.408 14.150
Maluku Utara 2.902 3.547 6.449
Papua Barat 8.372 4.827 13.199
Papua 6.108 2.451 8.559
Jumlah 1.094.545 678.215 1.772.760
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Jumlah
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 10.415.035 6.404.400 16.819.435
Perdesaan 4.342.170 2.865.971 7.208.141
Jumlah 14.757.205 9.270.371 24.027.576
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
15-19 tahun 262.168 227.350 489.518
20-24 tahun 1.198.236 1.036.094 2.234.330
25-29 tahun 1.902.039 1.238.804 3.140.843
30-34 tahun 2.079.974 1.225.733 3.305.707
35-39 tahun 2.092.694 1.208.522 3.301.216
40-44 tahun 1.956.525 1.151.337 3.107.862
45-49 tahun 1.791.618 1.038.333 2.829.951
50-54 tahun 1.459.391 838.170 2.297.561
55-59 tahun 999.914 640.195 1.640.109
60-64 tahun 530.395 343.058 873.453
65 tahun + 484.251 322.775 807.026
Jumlah 14.757.205 9.270.371 24.027.576
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
≤ SD 3.737.127 2.133.940 5.871.067
SMP 2.742.419 1.359.700 4.102.119
SMA 3.343.487 1.878.813 5.222.300
SMK 2.356.269 1.053.143 3.409.412
Akademi / Diploma 437.701 490.005 927.706
S1/S2/S3 2.140.202 2.354.770 4.494.972
Jumlah 14.757.205 9.270.371 24.027.576
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.162.946 474.005 1.636.951
B. Pertambangan dan Penggalian 180.651 18.039 198.690
C. Industri Pengolahan 2.576.864 2.052.693 4.629.557
D. Pengadaan Listrik dan Gas 44.380 6.373 50.753
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
79.597 10.368 89.965
Limbah, dan Daur Ulang
F. Konstruksi 1.358.743 48.175 1.406.918
G. Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi
2.707.921 1.976.500 4.684.421
dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
H. Transportasi dan Pergudangan 2.094.863 85.640 2.180.503
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan
881.181 968.354 1.849.535
Minum
J. Informasi dan komunikasi 161.464 64.320 225.784
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 258.835 157.822 416.657
L. Real Estate 53.848 23.120 76.968
M,N. Jasa Perusahaan 423.724 128.743 552.467
O. Administrasi Pemerintah, Pertahanan,
548.969 298.528 847.497
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 1.142.624 2.055.659 3.198.283
Q. jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 105.019 221.865 326.884
R,S,T,U. Jasa Lainnya 975.576 680.167 1.655.743
Jumlah 14.757.205 9.270.371 24.027.576
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan Jumlah
Laki-laki Perempuan
0. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 26.393 524 26.917
Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI)
1. Manajer 522.652 232.218 754.870
2. Profesional 1.261.656 2.086.187 3.347.843
3. Teknisi dan Asisten Profesional 716.711 244.167 960.878
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan Jumlah
Laki-laki Perempuan
4. Tenaga Tata Usaha 831.703 757.646 1.589.349
5. Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga 3.387.455 3.093.899 6.481.354
Penjualan
6. Pekerja Terampil Pertanian, 726.931 301.023 1.027.954
Kehutanan, dan Perikanan
7. Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan 2.230.178 1.211.414 3.441.592
YBDI
8. Operator dan Perakit Mesin 2.323.753 337.590 2.661.343
9. Pekerja Kasar 2.729.773 1.005.703 3.735.476
Jumlah 14.757.205 9.270.371 24.027.576
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Jam Kerja (per Minggu) Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 - 34 5.830.926 5.192.456 11.023.382
35 - 40 ** 2.675.274 1.568.782 4.244.056
41 - 48 *** 3.118.733 1.285.177 4.403.910
> 48 3.132.272 1.223.956 4.356.228
Jumlah 14.757.205 9.270.371 24.027.576
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker Catatan :
** Jam Kerja Normatif berdasarkan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan (40 jam kerja per minggu)
*** Jam Kerja Normatif berdasarkan International Labour Organization (48 jam kerja per minggu) Sumber : BPS,
Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Jika dilihat berdasarkan jumlah jam kerja seminggu yang lalu pada Tabel
2.49, sebagian besar pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja saat
ini bekerja pada rentang waktu kerja selama 1 – 34 jam yaitu sebanyak 11,02
juta pekerja atau 45,88 persen dari total penduduk bekerja yang mengalami
pengurangan jam kerja karena Covid-19. Di posisi kedua, ditempati oleh pekerja
yang saat ini bekerja pada rentang waktu kerja selama 41 - 48 jam kerja yaitu
sebanyak 4,4 juta pekerja atau sekitar 18,33 persen. Pada seluruh kategori rentang
waktu kerja yang ada, pengurangan jam kerja lebih banyak terjadi pada pekerja
laki-laki dibanding pekerja perempuan.
Tabel 2.50 Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan Jam kerja menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Provinsi Jumlah
Laki-laki Perempuan
Aceh 200.554 143.629 344.183
Sumatera Utara 601.291 419.088 1.020.379
Sumatera Barat 262.600 191.814 454.414
Riau 258.085 188.229 446.314
Jambi 133.423 84.315 217.738
Sumatera Selatan 279.212 213.714 492.926
Bengkulu 62.834 51.308 114.142
Lampung 326.098 223.584 549.682
Bangka-Belitung 45.742 30.650 76.392
Kepulauan Riau 143.393 81.791 225.184
DKI Jakarta 1.119.400 553.628 1.673.028
Jawa Barat 3.417.706 1.686.703 5.104.409
Jawa Tengah 1.846.737 1.344.451 3.191.188
D I Yogyakarta 236.352 211.999 448.351
Jawa Timur 2.126.847 1.418.417 3.545.264
Banten 1.004.657 506.177 1.510.834
Bali 341.580 306.671 648.251
Nusa Tenggara Barat 220.819 158.033 378.852
Nusa Tenggara Timur 192.321 145.654 337.975
Kalimantan Barat 170.005 99.207 269.212
Kalimantan Tengah 99.772 64.225 163.997
Kalimantan Selatan 195.913 136.672 332.585
Kalimantan Timur 220.326 124.525 344.851
Kalimantan Utara 41.656 21.231 62.887
Sulawesi Utara 142.027 92.797 234.824
Sulawesi Tengah 115.032 87.887 202.919
Sulawesi Selatan 381.064 276.466 657.530
Sulawesi Tenggara 101.088 83.601 184.689
Gorontalo 59.953 43.346 103.299
Sulawesi Barat 56.601 49.227 105.828
Maluku 96.427 76.012 172.439
Maluku Utara 53.662 34.176 87.838
Papua Barat 65.331 43.247 108.578
Papua 138.697 77.897 216.594
Jumlah 14.757.205 9.270.371 24.027.576
Sumber : Sakernas, Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
BAB III
Meredam Dampak Covid-19
Tabel 3.1 Jumlah Penerima Kartu Pra Kerja Menurut Batch dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Batch Jumlah
Laki-laki Perempuan Tdk Terdefinisi
1 101,383 66,728 - 168,111
2 183,296 104,853 1 288,150
3 141,011 83,644 2 224,657
4 487,715 312,258 4 799,977
5 442,400 357,616 7 800,023
6 421,158 378,835 7 800,000
7 428,125 371,865 10 800,000
8 424,490 375,502 8 800,000
9 426,582 373,406 12 800,000
10 57,540 58,720 1 116,261
11 197,183 193,310 2 390,495
Total 3,310,883 2,676,737 54 5,987,674
Sumber: PMO Kartu Prakerja diolah Pusdatinaker
Catatan: Jumlah tersebut masih mencakup 478.619 orang penerima yang dicabut kepesertaanya sesuai aturan
Tabel 3.2 Jumlah Penerima Kartu Pra Kerja Menurut Pendidikan dan Janis Kelamin
Jenis Kelamin
Pendidikan Tdk Jumlah
Laki-laki Perempuan
Terdefinisi
BELUM TAMAT SD 2,173 1,540 - 3,713
SD 296,187 220,012 8 516,207
SMP 390,457 283,361 5 673,823
SMA/SMAK SEDERAJAT 1,999,798 1,436,559 27 3,436,384
D1/D2 SEDERAJAT 46,473 37,611 1 84,085
D3 SEDERAJAT 107,163 156,044 4 263,211
S1 458,847 531,712 9 990,568
S2 9,653 9,796 - 19,449
S3 132 102 - 234
Total 3,310,883 2,676,737 54 5,987,674
Sumber: PMO Kartu Prakerja diolah Pusdatinaker
Catatan: Jumlah tersebut masih mencakup 478.619 orang penerima yang dicabut kepesertaanya sesuai aturan
Selanjutnya pada Tabel 3.2 dapat dijelaskan bahwa lebih dari separuh
penerima Kartu Prakerja adalah mereka yang berpendidikan SMA/SMK dan
sederajat. Jumlahnya mencapai 3.436.384 juta orang atau sekitar 57,39 persen dari
total penerima Kartu Prakerja. Demikian juga jika dilihat dari jenis kelamin, baik
laki-laki maupun perempuan lebih banyak adalah mereka yang berpendidikan
SMA/SMK dan sederajat.
Dari keseluruhan jenjang pendidikan, penerima Kartu Prakerja pada setiap
jenjang pendidikan didominasi oleh laki-laki. Hanya pada jenjang pendidikan D3/
sederajat dan S2, penerima Kartu Prakerja didominasi oleh perempuan.
Tabel 3.3 Jumlah Penerima Kartu Pra Kerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan Tdk Terdefinisi
Aceh 74,664 59,279 - 133,943
Sumatera Utara 138,925 128,774 3 267,702
Sumatera Barat 70,891 64,362 1 135,254
Riau 83,760 67,498 6 151,264
Jambi 48,835 42,828 - 91,663
Sumatera Selatan 89,795 77,023 2 166,820
Bengkulu 40,386 37,147 - 77,533
Lampung 74,771 56,658 1 131,430
Bangka-Belitung 30,658 30,427 1 61,086
Kepulauan Riau 47,607 42,275 3 89,885
DKI Jakarta 349,016 264,538 2 613,556
Jawa Barat 517,129 359,024 1 876,154
Jawa Tengah 301,718 205,612 10 507,340
D I Yogyakarta 61,254 44,570 2 105,826
Jawa Timur 397,825 309,259 1 707,085
Banten 167,261 127,145 2 294,408
Bali 68,233 54,167 3 122,403
Nusa Tenggara Barat 63,545 49,265 - 112,810
Nusa Tenggara Timur 42,272 41,750 2 84,024
Kalimantan Barat 57,231 49,259 - 106,490
Kalimantan Tengah 46,045 44,982 5 91,032
Kalimantan Selatan 77,485 68,892 4 146,381
Kalimantan Timur 61,060 59,705 2 120,767
Kalimantan Utara 15,535 16,212 1 31,748
Sulawesi Utara 43,828 46,334 - 90,162
Sulawesi Tengah 38,921 38,486 - 77,407
Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan Tdk Terdefinisi
Sulawesi Selatan 128,642 127,278 - 255,920
Sulawesi Tenggara 47,789 43,739 - 91,528
Gorontalo 35,907 31,159 - 67,066
Sulawesi Barat 38,822 34,075 2 72,899
Maluku 30,698 33,247 - 63,945
Maluku Utara 8,803 9,449 - 18,252
Papua Barat 4,029 4,460 - 8,489
Papua 7,543 7,859 - 15,402
Total 3,310,883 2,676,737 54 5,987,674
Sumber: PMO Kartu Prakerja diolah Pusdatinaker
Catatan: Jumlah tersebut masih mencakup 478.619 orang penerima yang dicabut kepesertaanya sesuai aturan
Sebagaimana yang dilaporkan BBC, pada awal tahun ini, Sekretaris Jenderal
PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 akan
dialami secara tidak proporsional pada kelompok masyarakat paling rentan, yaitu
orang yang hidup dalam kemiskinan, pekerja miskin, perempuan dan anak-anak,
penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya.
Untuk meredam dampak pandemi Covid-19 terutama terhadap masyarakat
rentan, salah satunya dilakukan melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(Program PEN), dimana salah satu bentuk programnya adalah Subsidi Gaji/
Upah bagi Pekerja/Buruh. Bantuan tersebut masuk ke dalam kriteria Bantuan
Pemerintah, yaitu bantuan yang ditujukan untuk mereka yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan.
Dilansir dari laman daring setkab.go.id, program bantuan subsidi gaji/upah
merupakan program stimulus yang dikoordinasikan dan dibahas bersama
tim Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Kementerian BUMN, Kementerian
Ketenagakerjaan, Kementerian Keuangan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut
disampaikan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, saat memberikan keterangan
pers di Kantor Presiden di Jakarta (10/8/20).
Bantuan subsidi gaji/upah kepada pekerja lebih dikenal dengan akronim
BSU (Bantuan Subsidi Upah). Program ini merujuk kepada Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah Bagi Pekerja/Buruh
Dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Regulasi
tersebut disusun untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam
Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.
Target jumlah penerima Bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU) ini yaitu sebanyak
12,403,896 pekerja. Bantuan Subsidi Gaji/Upah akan diberikan kepada pekerja/
buruh penerima gaji/upah, WNI (dibuktikan dengan NIK), terdaftar sebagai
peserta aktif Program Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan, serta memiliki
rekening bank yang aktif. Selain itu, bantuan tersebut akan diberikan kepada
pekerja yang memiliki gaji dibawah Rp 5 juta, dengan skema diberikan dalam
bentuk uang sebesar Rp 600.000,- /bulan selama 4 bulan, yang akan diberikan
setiap 2 bulan sekali yang artinya satu kali pencairan subsidi itu sebesar Rp 1,2
juta. Bantuan subsidi gaji/upah ini nantinya akan ditransfer langsung ke rekening
pekerja melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Alasan bantuan subsidi gaji/upah ini diberikan kepada pekerja yang terdaftar
sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk memberikan apresiasi
kepada para pekerja atau buruh yang sudah terdaftar dan aktif membayar iuran
BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu juga dimaksudkan sebagai momentum untuk
meningkatkan kepesertaan Jamsostek sebagai bagian dari upaya transformasi
menuju Indonesia maju.
upaya transformasi
Tahapan menuju Indonesia
Periode maju. Target Realisasi %
Gelombang-1
BerdasarkanAgustus - Oktober 2020
Tabel 3.4 Realisasi penyaluran12,403,896 12,302,005
Bantuan Subsidi 99.18%
Gaji/Upah
Gelombang-2 November 2020 12,403,896 12,238,106 98.66%
(BSU) dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang yang pertama dilaksanakan pada
Anggaran BSU yang tidak tersalurkan telah dikembalikan ke kas negara
periode
SumberAgustus – Oktober
: Laporan Tahunan 2020.
Kementerian Dari targettahun
Ketenagakerjaan sekitar
2020 12,403,896 pekerja, telah
Tabel 3.5 Rekap Peserta Wirausaha Inkubasi Bisnis Berdasarkan Provinsi dan Jenis Usaha
Agar memiliki hasil yang semakin efektif, maka mulai tahun 2021,
Kemnaker akan mulai melaksanakan program kewirausahaan yang
terintegrasi dan berkelanjutan sehingga akan mendorong lahirnya
wirausahawan – wirausahawan baru serta meningkatkan wirausahawan
rintisan menjadi lebih produktif.
8 jenis pelatihan tanggap Covid-19. Dilihat dari lokasi dan tempat latihan, BLK
Padang dan binaannya adalah BLK yang paling banyak melatih peserta, yaitu
sebanyak 1,536 orang atau sekitar 13.06 persen dari total peserta pelatihan yang
ada. Dari 1,536 orang yang mengikuti pelatihan tanggap Covid-19 di BLK Padang,
944 peserta mengikuti pelatihan pembuatan Masker, 528 peserta mengikuti
pelatihan pembuatan makanan, serta masing-masing 32 peserta mengikuti
pelatihan instalasi wastafel dan pembuatan peti jenazah.
Satuan kerja selanjutnya yang melatih peserta dalam jumlah terbanyak
kedua, yaitu BBPLK Bandung dan Binaannya dengan total 1,472 peserta pelatihan,
terdiri dari 752 peserta pelatihan pembuatan Masker, 448 peserta pelatihan
pembuatan hand sanitizer/disinfectan, 128 peserta pelatihan instalasi wastafel, 96
peserta pelatihan pembuatan face shield dan 48 peserta pelatihan pembuatan
APD. Sisanyaa, terdapat 8,752 peserta pelatihan yang tersebar di hampir seluruh
BLK UPTP.
Dilihat berdasarkan program pelatihan, pembuatan masker merupakan
program pelatihan yang paling banyak diikuti, yaitu sebanyak 4,372 peserta
pelatihan, selanjutnya adalah pelatihan pembuatan makanan sebanyak 2,792
peserta pelatihan, instalasi wastafel sebanyak 1,856 peserta pelatihan dan
pembuatan APD sebanyak 1,104 peserta pelatihan.
84
Realisasi Peserta Pelatihan
Bilik
EDISI 3
BAB IV
NEET
(NOT IN EMPLOYMENT, EDUCATION AND TRAINING)
1. Konsepsi NEET
Tabel 4.1 Persentase NEET Secara Global Menurut Jenis Kelamin (dalam %)
Negara Tahun
2017 2018 2019
Brunei Darussalam 19,97 20,72 20,09
Indonesia 21,45 21,71 20,49
Cambodia 6,09
Lao PDR 42,08
Myanmar 17,38 13,60 14,93
Malaysia 11,80 12,47
Philippines 21,70 19,89 18,76
Singapore 4,50 4,30
Thailand 15,59 14,78 14,88
Vietnam 9,70 8,31 14,58
Sumber: International Labour Organization, ILOSTAT database. Data diperoleh pada 21 Juni 2020
Tabel 4.3 Penduduk Usia Muda (15 – 24 tahun) yang Tidak Sekolah, Bekerja, atau Mengikuti Pelatihan
menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Tabel 4.4 Penduduk Usia Muda (15 – 24 tahun) yang Tidak Sekolah, Bekerja, atau Mengikuti Pelatihan
menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Apabila dilihat berdasarkan kelompok umur yaitu umur 15-19 tahun dan
umur 20-24 tahun, Tabel 4.4 menjelaskan bahwa tingkat NEET yang berumur
20-24 tahun lebih tinggi daripada umur 15 – 19 tahun, dalam artian bahwa
kecenderungan untuk tergolong NEET bagi anak muda yang berusia 20-24
tahun lebih besar dibandingkan dengan mereka yang berada pada kategori
usia 15- 19 tahun. Tingkat NEET yang berumur 15 – 19 tahun sebesar 17,53
persen atau naik sebesar 2,10 persen dibanding Agustus 2019. Sedangkan
tingkat NEET yang berumur 20 – 24 tahun sebesar 31,07 persen atau naik
sebesar 2,95 persen. Untuk anak muda laki-laki, tingkat NEET kelompok
umur 20 – 24 tahun lebih tinggi daripada kelompok umur 15 – 19 tahun yaitu
masing-masing sebesar 23,54 persen dan 16,50 persen. Sama halnya untuk
anak muda perempuan, kelompok umur 15 -19 tahun mempunyai tingkat
NEET sebesar 18,58 persen dan untuk kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar
38,75 persen.
Tabel 4.5 Penduduk Usia Muda (15 – 24 tahun) yang Tidak Sekolah, Bekerja, atau Mengikuti Pelatihan
menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
Tabel 4.6 Penduduk Usia Muda (15 – 24 tahun) yang Tidak Sekolah, Bekerja, atau Mengikuti Pelatihan
menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
BAB V
DAYA SAING TENAGA KERJA
Tabel 5.1 Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 5.2 Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Tabel 5.3 Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2020
perdagangan besar dan eceran sebanyak 2,69 juta orang atau sekitar 15,90
persen, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial sebanyak 2,16 juta orang atau sekitar 12,78 persen. Sedangkan
apabila dilhat berdasarkan jenis kelamin dan lapangan usaha/sektor
diketahui bahwa untuk yang berjenis kelamin laki – laki, penduduk bekerja
yang pernah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat lebih banyak
bekerja di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial yaitu sebanyak 1,51 juta orang atau sekitar 15,29 persen, diikuti
dengan sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 1,39 juta orang
atau sekitar 14,17 persen, dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
sebanyak 1,25 juta orang atau sekitar 12,65 persen. Sementara untuk yang
berjenis kelamin perempuan, penduduk bekerja yang pernah mengikuti
pelatihan dan mendapatkan sertifikat lebih banyak berada di sektor jasa
pendidikan, yaitu sebanyak 1,93 juta orang sekitar 27,33 persen, diikuti
dengan perdagangan besar dan eceran sebanyak 1,29 juta orang atau
sekitar 18,32 persen, dan industri pengolahan sebanyak 770 ribu orang
atau sekitar 10,90 persen.
Tabel 5.4 Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lapangan Usaha Tahun 2020
Tabel 5.5 Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jenis Pekerjaan/Jabatan Tahun 2020
Tabel 5.6 Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Pekerjaan Utama Tahun 2020
Tabel 5.7 Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Tabel 5.15. Pengangguran Terbuka yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 5.16 Pengangguran Terbuka yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Tabel 5.17 Pengangguran Terbuka yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2020
persen, dan berpendidikan SLTA Umum sebanyak 223 ribu orang atau
sekitar 24,85 persen. Sementara untuk perempuan, penganggur terbuka
yang pernah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat lebih banyak
berpendidikan Universitas yaitu sebanyak 197 ribu orang atau sekitar 33,75
persen, berpendidikan SLTA Kejuruan sebanyak 170 ribu orang atau sekitar
29,08 persen, dan berpendidikan SLTA Umum sebanyak 345 ribu orang
atau sekitar 20,94 persen.
Tabel 5.18 Pengangguran Terbuka yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kategori Pengangguran Terbuka Tahun 2020
sekitar 87,29 persen dari total penganggur terbuka yang pernah mengikuti
pelatihan dan mendapatkan sertifikat adalah mereka yang mencari
pekerjaan. Selanjutnya yang sedang mempersiapkan usaha sekitar 7,43
persen, yang sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja sekitar 3,65
persen, dan yang putus asa/merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan
sekitar 1,64 persen. Karena program strategis pemerintah untuk meredam
dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia ketenagakerjaan lebih banyak
dikhususkan kepada mereka yang kehilangan pekerjaan, dimana sektor
jasa seperti transportasi dan pariwisata yang paling terdampak yang nota
bene sektor-sektor ini lebih banyak berlokasi diperkotaan dan didominasi
oleh pekerja berusia muda dan produktif, adalah sangat beralasan jika
pengangguran terbuka yang pernah mengikuti pelatiha dan mendapatkan
sertifikat lebih banyak yang berusia muda dan produktif, bertempat tinggal
di perkoraan, lulusan SMU dan sedang mencari pekerjaan kembali karena
kehilangan pekerjaan sebelumnya akibat Covid-19.
Selanjutnya pada Tabel 5.19, dilihat berdasarkan persebaran provinsi,
sebagian besar pengangguran terbuka yang pernah mengikuti pelatihan
dan mendapatkan sertifikat bertempat tinggal di Provinsi Jawa Barat yaitu
sebanyak 317 ribu orang atau sekitar 21,41 persen, kemudian diikuti dengan
Provinsi Jawa Timur sebanyak 179 ribu atau sekitar 12,11 persen, dan Provinsi
Jawa Tengah sebanyak 175 ribu orang atau sekitar 11,80 persen. Bila dilihat
berdasarkan jenis kelamin dan provinsi, penganggur laki-laki yang pernah
mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat, lebih banyak bertempat
tinggal di Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 189 ribu orang atau sekitar
21,11 persen, di Provinsi Jawa Timur sebanyak 118 ribu orang atau sekitar
13,16 persen, dan di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 102 ribu orang atau
sekitar 11,37 persen. Begitu pula penganggur perempuan yang sedang
mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat lebih banyak bertempat
tinggal di Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 128 ribu orang atau sekitar
21,88 persen, kemudian yang bertempat tinggal di Provinsi Jawa Tengah
yaitu sebanyak 73 ribu orang atau sekitar 12,45 persen, dan di Provinsi Jawa
Timur sebanyak 61 ribu orang atau sekitar 10,51 persen.
Tabel 5.19 Pengangguran Terbuka yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapatkan Sertifikat
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
sekitar 3,28 persen, dan mereka yang putus asa/merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan sebanyak 7 ribu orang atau sekitar 2,46 persen.
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin dan kategori pengangguran terbuka,
penganggur laki-laki yang sedang mengikuti pelatihan lebih banyak
berasal dari mereka yang dikatagorikan mencari pekerja yaitu sebanyak
87,69 persen, yang mempersiapkan usaha sekitar 5,21 persen, dan yang
sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja sekitar 4,11 persen.
Sedangkan untuk mereka yang berjenis kelamin perempuan, penganggur
terbuka yang sedang mengikuti pelatihan sebagian besar adalah mereka
yang mencari pekerjaan, yaitu sekitar 90,91 persen, yang mempersiapkan
usaha sekitar 5,31 persen, yang sudah diterima bekerja tetapi belum mulai
bekerja sekitar 2,08 persen, dan yang putus asa/merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan sekitar 1,69 persen.
Jenis Kelamin
Wilayah
Laki-laki Perempuan Total
Sumatera 20.825 23.350 44.175
Jawa 104.474 68.300 172.774
Bali, NTB, NTT dan Kalimantan 16.770 7.157 23.927
Sulawesi dan Papua 14.297 9.903 24.200
Total 156.366 108.710 265.076
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Level skill (IMT-GT)
Laki-laki Perempuan Total
Skilled 7,385,115 6,382,543 13,767,658
Semi-skilled 53,286,173 36,329,961 89,616,134
Basic-skilled 16,564,662 7,968,692 24,533,354
Total 77,235,950 50,681,196 127,917,146
Sumber : BPS Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 5.29 PYB Berdasarkan Level Skill dan Daerah tempat tinggal
tenaga kerja per tahun. Angka produktivitas tenaga kerja ini meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2018, yaitu sebesar Rp 84.07 juta per tenaga
kerja per tahun. Peningkatan produktivitas tenaga kerja kemungkinan
terjadi karena adanya peningkatan rata-rata upah secara nasional, tingkat
pendidikan, keahlian dan keterampilan para pekerja, usia pekerja (usia
produktif ), inovasi, sistem manajemen dan budaya kerja yang produktif.
Namun, kondisi mulai berubah ketika pandemi Covid-19 mulai
merambat kesegala sektor/lapangan usaha. Tentunya fenomena ini
memberikan dampak yang cukup parah terhadap kondisi perekonomian
Indonesia pada tahun 2020. Hal ini dapat terlihat dari persentase
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif tahun 2020 yang
terkontraksi 2.07 persen. Akibatnya, produktivitas tenaga kerja tahun 2020
pun mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019, yaitu
turun sekitar 3.55 persen. Angka Produktivitas tenaga kerja tahun 2020
yaitu sebesar 83.47 juta per tenaga kerja per tahun.
Jika dilihat berdasarkan lapangan usahanya sebagaimana terlihat
pada Tabel 5.30, lapangan usaha Real Estate memiliki tingkat produktivitas
tenaga kerja yang paling tinggi, yaitu sebesar Rp 823.69 juta per tenaga
kerja per tahun. Selain Real Estate, lapangan usaha Informasi dan
Komunikasi juga memiliki daya saing yang cukup tinggi dengan tingkat
produktivitas tenaga kerjanya sebesar Rp 698.54 juta per tenaga kerja per
tahun. Sedangkan sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang memiliki angka produktivitas tenaga kerja yang paling rendah
yaitu sebesar Rp 19.25 juta per tenaga kerja per tahun.
2020
Lapangan Usaha Produktivitas
PDB PYB Tenaga Kerja (per
tenaga kerja/tahun)
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,378,131 38,224,371 36.05
B. Pertambangan dan Penggalian 790,475 1,352,236 584.57
C. Industri Pengolahan 2,209,920 17,482,849 126.41
D. Pengadaan Listrik dan Gas 108,826 303,551 358.51
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 9,449 490,984 19.25
F. Konstruksi 1,072,335 8,066,497 132.94
2020
Lapangan Usaha Produktivitas
PDB PYB Tenaga Kerja (per
tenaga kerja/tahun)
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 1,386,695 24,702,695 56.14
H. Transportasi dan Pergudangan 393,482 5,591,941 70.37
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 299,248 8,543,794 35.03
J. Informasi dan Komunikasi 651,931 933,273 698.54
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 457,482 1,557,927 293.65
L. Real Estate 324,259 393,665 823.69
M,N. Jasa Perusahaan 195,671 1,796,755 108.90
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 365,441 4,569,946 79.97
P. Jasa Pendidikan 350,330 6,028,610 58.11
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 142,310 2,005,522 70.96
R,S,T,U. Jasa lainnya 196,609 6,409,568 30.67
Produk Domestik Bruto 10,722,443 128,454,184 83.47
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Pelatihan Sertifikasi
Satuan Kerja dan
No. Belum
Binaan Realisasi Kompeten Total
Kompeten
1 BBPLK BEKASI 7,999 2,977 699 3,676
UPTP 1,295 805 139 944
UPTD 4,336 563 119 682
BLK KOMUNITAS 2,368 1,609 441 2,050
2 BBPLK BANDUNG 14,944 3,536 480 4,016
UPTP 1,856 1,822 242 2,064
UPTD 6,528 1,714 238 1,952
BLK KOMUNITAS 6,560 -
3 BBPLK MEDAN 7,683 159* 46* 205*
UPTP 3,459 159 46 205
UPTD 2,928 - - -
BLK KOMUNITAS 1,296 -
4 BBPLK SERANG 8,800 1,432 120 1,552
UPTP 1,616 1,270 58 1,328
UPTD 3,296 162 62 224
BLK KOMUNITAS 3,888 -
5 BBPLK SEMARANG 12,534 472 40 512
UPTP 1,254 472 40 512
UPTD 4,880 - - -
BLK KOMUNITAS 6,400 -
6 BLK BANDA ACEH 3,904 207 76 283
UPTP 1,824 207 76 283
UPTD 1,552 - - -
BLK KOMUNITAS 528 -
7 BLK PADANG 6,672 466 624 1,090
UPTP 1,344 - - -
UPTD 4,096 - - -
BLK KOMUNITAS 1,232 466 624 1,090
8 BLK SURAKARTA 17,430 4,498 606 5,104
UPTP 1,142 656 112 768
Pelatihan Sertifikasi
Satuan Kerja dan
No. Belum
Binaan Realisasi Kompeten Total
Kompeten
UPTD 10,400 3,842 494 4,336
BLK KOMUNITAS 5,888 -
9 BLK SAMARINDA 3,745 1,056 428 1,484
UPTP 1,009 373 55 428
UPTD 2,240 683 373 1,056
BLK KOMUNITAS 496 -
10 BLK MAKASSAR 5,405 1,591 1,642 3,233
UPTP 1,901 947 447 1,394
UPTD 2,496 557 867 1,424
BLK KOMUNITAS 1,008 87 328 415
11 BLK KENDARI 2,144 64 16 80
UPTP 1,328 59 5 64
UPTD 752 5 11 16
BLK KOMUNITAS 64 -
12 BLK TERNATE 2,144 480 400 880
UPTP 1,216 306 286 592
UPTD 848 174 114 288
BLK KOMUNITAS 80 -
13 BLK AMBON 1,232 - - -
UPTP 1,072 -
UPTD 160 - - -
BLK KOMUNITAS -
14 BLK SORONG 3,501 959 401 1,360
UPTP 1,872 445 163 608
UPTD 1,469 514 238 752
BLK KOMUNITAS 160 -
15 BLK LEMBANG 2,176 923 37 960
UPTP 1,952 923 37 960
UPTD -
BLK KOMUNITAS 224 -
16 BLK LOMBOK TIMUR 6,160 1,456 808 2,264
UPTP 720 172 28 200
UPTD 3,952 950 266 1,216
BLK KOMUNITAS 1,488 334 514 848
17 BLK BANTAENG 1,776 410 426 836
UPTP 944 225 147 372
Pelatihan Sertifikasi
Satuan Kerja dan
No. Belum
Binaan Realisasi Kompeten Total
Kompeten
UPTD 704 185 279 464
BLK KOMUNITAS 128 -
18 BLK SIDOARJO 7,744 350* 67* 417*
UPTP 544 227 45 272
UPTD 4,384 123 22 145
BLK KOMUNITAS 2,816 -
19 BLK BANYUWANGI 3,808 677 36 713
UPTP 416 316 22 338
UPTD 1,088 361 14 375
BLK KOMUNITAS 2,304 -
20 BLK PANGKEP 368 - - -
UPTP 368 - - -
UPTD -
BLK KOMUNITAS -
21 BLK BELITUNG 368 - - -
UPTP 368 - - -
UPTD -
BLK KOMUNITAS -
Grand Total 120,537 21,713 6,952 28,665
Sumber : UPTP, UPTD dan BLK Komunitas seluruh Indonesia, diolah Pusdatinaker
Keterangan : *Angka Sementara
sebanyak 6,560 orang atau sekitar 43.90 persen, di UPTD sebanyak 6,528
orang atau sekitar 43.68 persen, dan di UPTP sebanyak 1,856 orang atau
sekitar 12.42 persen.
Di posisi ketiga adalah BBPLK Semarang dan binaannya, dengan
jumlah peserta PBK sebanyak 12,534 orang atau sekitar 10.40 persen dari
total peserta PBK. Yang dilatih di BLK Komunitas sebanyak 6,400 orang
atau sekitar 51.06 persen, di UPTD sebanyak 4,880 orang atau sekitar 38.93
persen dan di UPTP sebanyak 1,254 orang atau sekitar 10.00 persen.
Selanjutnya pada Tabel. 5.25 juga terlihat bahwa dari keseluruhan
peserta pelatihan PBK tahun 2020, terdapat sebanyak 28,665 orang yang
telah mengikuti sertifikasi atau sekitar 23,78 persen dari total peserta
PBK. Dilihat dari satuan kerja, BLK Surakarta dan Binaannya yang memiliki
peserta pelatihan PBK yang telah disertifikasi paling banyak dibandingkan
dengan satuan kerja lainnya, yaitu sebanyak 5,104 orang lulusan pelatihan
telah disertifikasi atau sekitar 17.81 persen. Dari yang telah mengikuti
sertifikasi tersebut, sekitar 88.13 persen telah dinyatakan kompeten dan
sisanya 11.87 persen dinyatakan belum kompeten.
Selain BLK Surakarta dan Binaannya, BBPLK Bandung dan binaannya
juga memiliki jumlah peserta pelatihan PBK yang telah disertifikasi paling
banyak, atau berada diurutan kedua setelah BLK Surakarta dan Binaannya.
Peserta pelatihan PBK di BBPLK Bandung dan Binaannya yang telah
disertifikasi sebanyak 4,016 lulusan pelatihan atau sekitar 14.01 persen,
dimana sekitar 88.05 persen telah dinyatakan kompeten dan sisanya 11.95
persen dinyatakan belum kompeten.
Di urutan ketiga adalah BBPLK Bekasi dan binaannya yang telah
melaksanakan sertifikasi terhadap 3,676 lulusan pelatihan atau sekitar
12.82 persen. Dari jumlah tersebut, 80.99 persen lulusan pelatihan yang
mengikuti sertifikasi telah dinyatakan kompeten dan sisanya 19.01 persen
dinyatakan belum kompeten.
Tabel 5.32 Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Penempatan Lulusan Pelatihan tahun 2020
Pelatihan Penempatan
No. Satuan Kerja
Realisasi Mandiri Industri Total
1 BBPLK BEKASI DAN BINAAN 7,999 807 637 1,444
UPTP 1,295 266 332 598
UPTD 4,336 469 254 723
BLK KOMUNITAS 2,368 72 51 123
BBPLK BANDUNG DAN
14,944 1,576 2,449 4,025
2 BINAAN
UPTP 1,856 - 96 96
UPTD 6,528 950 1,343 2,293
BLK KOMUNITAS 6,560 626 1,010 1,636
3 BBPLK MEDAN DAN BINAAN 7,683 2,835 41 2,876
UPTP 3,459 976 - 976
UPTD 2,928 1,859 41 1,900
BLK KOMUNITAS 1,296 - - -
4 BBPLK SERANG DAN BINAAN 8,800 1,501 1,670 3,171
UPTP 1,616 37 68 105
UPTD 3,296 473 107 580
BLK KOMUNITAS 3,888 991 1,495 2,486
BBPLK SEMARANG DAN
12,534 3,952 2,624 6,576
5 BINAAN
UPTP 1,254 150 148 298
UPTD 4,880 1,448 782 2,230
BLK KOMUNITAS 6,400 2,354 1,694 4,048
BLK BANDA ACEH DAN
3,904 559 257 816
6 BINAAN
UPTP 1,824 194 118 312
UPTD 1,552 285 24 309
BLK KOMUNITAS 528 80 115 195
7 BLK PADANG DAN BINAAN 6,672 65 85 150
UPTP 1,344 37 67 104
UPTD 4,096 - - -
BLK KOMUNITAS 1,232 28 18 46
BLK SURAKARTA DAN
17,430 3,344 1,509 4,853
8 BINAAN
UPTP 1,142 46 407 453
UPTD 10,400 1,846 523 2,369
BLK KOMUNITAS 5,888 1,452 579 2,031
Pelatihan Penempatan
No. Satuan Kerja
Realisasi Mandiri Industri Total
BLK SAMARINDA DAN
3,745 414 142 556
9 BINAAN
UPTP 1,009 9 44 53
UPTD 2,240 289 33 322
BLK KOMUNITAS 496 116 65 181
BLK MAKASSAR DAN
5,405 893 574 1,467
10 BINAAN
UPTP 1,901 157 212 369
UPTD 2,496 736 362 1,098
BLK KOMUNITAS 1,008 - - -
11 BLK KENDARI DAN BINAAN 2,144 46 31 77
UPTP 1,328 46 31 77
UPTD 752 - - -
BLK KOMUNITAS 64 - - -
12 TERNATE 2,144 315 32 347
UPTP 1,216 308 32 340
UPTD 848 7 - 7
BLK KOMUNITAS 80 - - -
13 AMBON 1,232 68 11 79
UPTP 1,072 68 11 79
UPTD 160 - - -
BLK KOMUNITAS - - -
14 SORONG 3,501 96 99 195
UPTP 1,872 45 22 67
UPTD 1,469 48 67 115
BLK KOMUNITAS 160 3 10 13
15 LEMBANG 2,176 303 69 372
UPTP 1,952 303 69 372
UPTD - - -
BLK KOMUNITAS 224 - - -
16 LOMBOK TIMUR 6,160 925 326 1,251
UPTP 720 123 69 192
UPTD 3,952 227 196 423
BLK KOMUNITAS 1,488 575 61 636
17 BANTAENG 1,776 827 371 1,198
UPTP 944 466 281 747
UPTD 704 297 90 387
Pelatihan Penempatan
No. Satuan Kerja
Realisasi Mandiri Industri Total
BLK KOMUNITAS 128 64 - 64
18 SIDOARJO 7,744 - 3 3
UPTP 544 - 3 3
UPTD 4,384 - - -
BLK KOMUNITAS 2,816 - - -
19 BANYUWANGI 3,808 2,132 59 2,191
UPTP 416 - - -
UPTD 1,088 47 21 68
BLK KOMUNITAS 2,304 2,085 38 2,123
20 BLK PANGKEP 368 90 68 158
UPTP 368 90 68 158
UPTD - - -
BLK KOMUNITAS - - -
21 BLK BELITUNG 368 84 72 156
UPTP 368 84 72 156
UPTD - - -
BLK KOMUNITAS - - -
Grand Total 120,537 20,832 11,129 31,961
Sumber : UPTP, UPTD dan BLK Komunitas seluruh Indonesia, diolah Pusdatinaker
Tabel 5.33 Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja Dana Mandiri tahun 2020
Tabel 5.34 Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja Dana APBN tahun 2020
Keterangan
Jumlah
No Nama LSP Belum
(Orang) Kompeten
Kompeten
1 LSP Klining Servis 2,500 2,500 -
2 LSP MSDM Universal 2,300 2,166 134
3 LSP Garment 2,000 1,963 37
4 LSP Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 2,000 1,844 156
5 LSP Transportasi Global Indonesia 2,000 1,982 18
LSP Telekomunikasi dan Informatika
2,000 1,960 40
6 Nusantara
7 LSP Koperasi Nusantara 2,000 1,585 415
8 LSP Teknologi Digital 1,500 1,324 176
9 LSP Pertanian Nasional 1,500 1,457 43
10 LSP Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 1,500 1,217 283
11 LSP Peternakan Indonesia 1,400 1,380 20
12 LSP Klining Servis 1,300 1,283 17
13 LSP Administrasi Perkantoran Nusantara 1,300 1,279 21
14 LSP Koperasi Nusantara 1,200 1,149 51
15 LSP Pertanian Nasional 1,200 1,155 45
16 LSP Kelautan dan Perikanan 1,200 1,186 14
17 LSP INFORMATIKA 1,000 857 143
18 LSP TENAGA TEKNIK INDONESIA 1,000 982 18
19 LSP Komputer 1,000 929 71
20 LSP Transportasi Logistik Indonesia 1,000 996 4
... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
341 LSP BLK Lombok Timur 20 9 11
342 LSP Pengendali Hama, Penyakit dan Mutu Ikan 20 19 1
Total 150,340 137,469 12,871
Sumber : Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Sesditjen Binalattas
5. Pemagangan
Pemagangan
5.Pemaganganadalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di Lembaga Pelatihan
dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan
Instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses
produksi barang dan/jasa di Perusahaan, dalam rangka menguasai
keterampilan atau keahlian tertentu. Selain itu juga, pemagangan
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kerja sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha. Pemagangan adalah cara paling efektif untuk mengatasai
pengangguran dan mempersiapkan calon tenaga kerja agar siap memasuki
dan bekerja di pasar kerja. Berbekal ilmu dari dunia pendidikan saja belum
menjamin kita bisa mendapatkan keseluruhan jenis-jenis keterampilan/
keahlian yang harus kita kuasai ketika nanti berada di dunia kerja. Melalui
pemagangan, kita belajar dengan melihat atau mengalami sendiri, yang
mana hal ini jauh lebih efektif untuk menguasai keterampilan/keahlian yang
dibutuhkan secara cepat daripada belajar dari membaca atau mendengar
dari orang lain. Perusahaan pun merasa lebih diuntungkan jika menerima
pekerja mantan magang, karena proses produksi langsung bisa berjalan.
Tabel 5.36 Peserta Pemagangan Dalam Negeri Sumber Dana Dekonsenterasi APBN, APBD dan Mandiri
Triwulan IV Tahun 2020
Peserta Pemagangan
No Provinsi
APBN APBD Mandiri
1 Aceh 150 - 75
2 Sumatera Utara 250 - 256
3 Sumatera Barat 500 20 78
4 Riau 500 - 107
5 Jambi 270 - 49
6 Sumatera Selatan 450 - 151
7 Bengkulu 500 - 30
8 Lampung 300 - 73
9 Bangka-Belitung 100 - 13
10 Kepulauan Riau 120 - 159
11 DKI Jakarta 100 - 1,567
12 Jawa Barat 350 - 1,170
13 Jawa Tengah 630 20 383
14 D I Yogyakarta 450 20 135
15 Jawa Timur 400 10 680
16 Banten 250 40 314
17 Bali 400 - 155
18 Nusa Tenggara Barat 550 - 91
19 Nusa Tenggara Timur 180 - 76
20 Kalimantan Barat 300 - 121
21 Kalimantan Tengah 220 - 52
22 Kalimantan Selatan 270 - 74
23 Kalimantan Timur 380 - 115
24 Kalimantan Utara 70 - 19
25 Sulawesi Utara 230 - 124
26 Sulawesi Tengah 180 20 35
Peserta Pemagangan
No Provinsi
APBN APBD Mandiri
27 Sulawesi Selatan 250 - 234
28 Sulawesi Tenggara 200 - 58
29 Gorontalo 280 150 27
30 Sulawesi Barat 120 - 9
31 Maluku 130 - 30
32 Maluku Utara 180 - 19
33 Papua Barat 130 - 23
34 Papua 100 - 63
Total 9,490 280 6,565
Sumber: Direktorat Bina Pemagangan, Ditjen Binalattas diolah Pusdatinaker
orang atau sekitar 14.29 persen, Provinsi Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakarta dan Sulawesi Tengah masing masing merealisasikan sebanyak
20 orang atau sekitar 7.14 persen, dan terakhir Jawa Timur merealisasikan
sebanyak 10 orang atau sekitar 3.57 persen. Hingga triwulan IV tahun 2020,
terdapat 27 Provinsi yang belum tercatat realisasi program pemagangan
dalam negeri melalui sumber dana APBD. Salah satu penyebab yang
menjadi penghambat utama nya adalah, adanya efisiensi anggaran yang di
alokasikan untuk kepentingan lain yang dianggap lebih prioritas di tengah
masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, untuk program pemagangan ke luar negeri selama
pandemi Covid-19, hanya dilaksanakan pada 3 bulan pertama tahun 2020
(triwulan I 2020) Dengan kata lain, selama periode April – Desember 2020
tidak ada realisasi terkait program pemagangan luar negeri. Total peserta
pemagangan luar negeri sampai dengan triwulan I 2020 hanya sekitar 2.595
orang. Jumlah ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2019
(sebanyak 10,430 perserta pemagangan luar negeri), karena pelaksanaan
pemagangan luar negeri hanya bisa dilaksanakan sampai dengan triwulan
I 2020 akibat pandemi Covid-19 yang membuat beberapa negara menjadi
tujuan pemagangan luar negeri salah satunya ialah Negara Jepang
memberlakukan aturan lockdown. Bahkan, ada beberapa negara tertentu
yang secara terang-terangan memblokir kedatangan Warga Negara Asing
di negaranya khususnya Warga Negara Indonesia, sehingga beberapa
program perluasan kesempatan kerja ke luar negeri menjadi terhambat.
Tabel 5.37 Peserta Pemagangan Luar Negeri Menurut Lembaga/Instansi Pengirim Tahun 2020
yang memiliki jumlah SKKNI paling banyak, yaitu sekitar 190 SKKNI,
kemudian diikuti oleh industri pengolahan sebanyak 150 SKKNI, dan sektor
konstruksi sebanyak 122 SKKNI. Sedangkan real estat merupakan sektor
yang memiliki jumlah SKKNI paling sedikit, yaitu sebanyak 1 SKKNI. Begitu
pula sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial
Wajib yang memiliki 6 SKKNI dan sektor penyediaan akomodasi makan
minum sebanyak 7 SKKNI.
Tabel 5.40 Lembaga Pelatihan Kerja yang melatih masyarakat menurut institusi pembina
Selain BLK UPTP, BLK UPTD dan LPK Swasta, jenis lembaga pelatihan
kerja lainnya yang juga menjadi binaan Kementerian Ketenagakerjaan
adalah BLK Komunitas. BLK Komunitas adalah unit pelatihan kerja pada
suatu komunitas di lembaga pendidikan keagamaan dan/atau lembaga
keagamaan non-pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi untuk
memberikan bekal keterampilan teknis berproduksi atau keahlian kejuruan
sesuai kebutuhan pasar kerja. Cakupan BLK Komunitas yaitu Pondok
Pesantren binaan NU, Muhammdiyah dan Persis, Seminari Katolik, serta
lembaga keagamaan lainnya seperti Gereja, Tahfidz Qur’an, MWC NU,
Perkumpulan Muhamadiyah.
Berdasarkan Tabel 5.44, jumlah BLK Komunitas dari tahun 2017 –
2020 yaitu sebanyak 2,127 lembaga. Hingga saat ini, Provinsi Jawa Barat
merupakan Provinsi yang memiliki jumlah BLK Komunitas terbanyak, yaitu
478 lembaga atau sekitar 22.47 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur dengan
467 lembaga atau sekitar 21.96 persen dan Provinsi Jawa Tengah dengan
418 lembaga atau sekitar 19.65 persen.
BAB VI
CIPTA KERJA
A. Penduduk Muda
Tabel 6.1 Penduduk Usia Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 6.2 Penduduk Usia Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
15-19 tahun 11.181.150 10.936.802 22.117.952
20-24 tahun 11.083.720 10.877.814 21.961.534
Total 22.264.870 21.814.616 44.079.486
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.4 Penduduk Usia Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 485.811 482.282 968.093
Sumatera Utara 1.358.982 1.314.179 2.673.161
Sumatera Barat 483.593 471.161 954.754
Riau 589.366 569.065 1.158.431
Jambi 298.442 297.686 596.128
Sumatera Selatan 737.676 721.166 1.458.842
Bengkulu 164.183 161.869 326.052
Lampung 709.689 697.572 1.407.261
Bangka-Belitung 122.270 119.887 242.157
Kepulauan Riau 205.745 204.456 410.201
DKI Jakarta 830.978 880.050 1.711.028
Jawa Barat 4.290.498 4.113.045 8.403.543
Jawa Tengah 2.757.420 2.650.479 5.407.899
D I Yogyakarta 298.659 301.016 599.675
Jawa Timur 2.920.467 2.924.203 5.844.670
Banten 1.087.084 1.084.545 2.171.629
Bali 354.054 339.395 693.449
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Nusa Tenggara Barat 421.163 429.987 851.150
Nusa Tenggara Timur 480.851 479.811 960.662
Kalimantan Barat 435.851 428.667 864.518
Kalimantan Tengah 223.478 221.928 445.406
Kalimantan Selatan 349.251 334.510 683.761
Kalimantan Timur 306.108 296.509 602.617
Kalimantan Utara 62.244 59.429 121.673
Sulawesi Utara 196.764 188.968 385.732
Sulawesi Tengah 255.687 251.777 507.464
Sulawesi Selatan 718.045 714.596 1.432.641
Sulawesi Tenggara 246.159 244.664 490.823
Gorontalo 98.901 96.408 195.309
Sulawesi Barat 118.510 119.503 238.013
Maluku 163.232 159.614 322.846
Maluku Utara 111.446 108.634 220.080
Papua Barat 94.243 85.725 179.968
Papua 288.020 261.830 549.850
Total 22.264.870 21.814.616 44.079.486
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.5 Angkatan Kerja Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 6.6 Angkatan Kerja Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
15-19 tahun 3.784.618 2.889.787 6.674.405
20-24 tahun 8.772.208 5.959.529 14.731.737
Total 12.556.826 8.849.316 21.406.142
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.8 Angkatan Kerja Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 265.664 161.396 427.060
Sumatera Utara 820.011 580.155 1.400.166
Sumatera Barat 254.629 172.638 427.267
Riau 323.024 195.115 518.139
Jambi 173.923 110.302 284.225
Sumatera Selatan 436.384 280.806 717.190
Bengkulu 92.607 55.634 148.241
Lampung 452.386 278.674 731.060
Bangka-Belitung 72.128 44.461 116.589
Kepulauan Riau 114.145 90.878 205.023
DKI Jakarta 423.362 406.160 829.522
Jawa Barat 2.353.845 1.678.764 4.032.609
Jawa Tengah 1.576.344 1.164.380 2.740.724
D I Yogyakarta 146.087 132.296 278.383
Jawa Timur 1.677.078 1.199.304 2.876.382
Banten 589.015 473.374 1.062.389
Bali 186.588 168.888 355.476
Nusa Tenggara Barat 247.714 179.083 426.797
Nusa Tenggara Timur 277.442 197.844 475.286
Kalimantan Barat 257.294 172.447 429.741
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Kalimantan Tengah 135.051 76.348 211.399
Kalimantan Selatan 193.128 134.280 327.408
Kalimantan Timur 166.446 104.680 271.126
Kalimantan Utara 33.812 20.992 54.804
Sulawesi Utara 100.434 55.251 155.685
Sulawesi Tengah 159.924 84.271 244.195
Sulawesi Selatan 401.419 240.938 642.357
Sulawesi Tenggara 149.515 90.924 240.439
Gorontalo 55.735 25.493 81.228
Sulawesi Barat 78.531 42.448 120.979
Maluku 75.247 48.414 123.661
Maluku Utara 59.750 28.112 87.862
Papua Barat 48.768 30.264 79.032
Papua 159.396 124.302 283.698
Total 12.556.826 8.849.316 21.406.142
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.9 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 6.10 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
15-19 tahun 2.886.318 2.163.622 5.049.940
20-24 tahun 7.055.052 4.920.666 11.975.718
Total 9.941.370 7.084.288 17.025.658
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
sebanyak 4,44 juta orang atau sebesar 26,10 persen, dan mereka yang
berpendidikan SLTP yaitu sebanyak 3,98 juta orang atau sebesar 23,38
persen. Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin dan pendidikannya, laki –
laki yang bekerja lebih banyak berpendidikan SLTA Kejuruan sebanyak 2,7
juta orang atau sekitar 27,15 persen, berpendidikan SLTA Umum sebanyak
2,55 juta orang atau sekitar 25,63 persen, dan berpendidikan SLTP sebanyak
2,49 juta orang atau sekitar 25,01 persen. Khusus untuk perempuan, lebih
banyak berpendidikan SLTA Umum yaitu sekitar 2,34 juta orang atau 32,98
persen, berpendidikan SLTA Kejuruan sebanyak 1,74 juta orang atau sekitar
24,63 persen, dan berpendidikan SLTP sebanyak 1,49 juta orang atau sekitar
21,09 persen.
Tabel 6.12 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lapangan Usaha Tahun 2020
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha 17 Kategori Total
Laki-laki Perempuan
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2.812.265 978.183 3.790.448
B Pertambangan dan Penggalian 164.464 15.009 179.473
C Industri Pengolahan 1.562.259 1.353.264 2.915.523
D Pengadaan Listrik dan Gas 39.350 8.021 47.371
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 38.639 8.850 47.489
Limbah, dan Daur Ulang
F Konstruksi 774.503 33.962 808.465
G Perdagangan Besar dan Eceran; 1.961.262 2.277.882 4.239.144
Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 613.770 72.405 686.175
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 694.411 778.844 1.473.255
Minum
J Informasi dan Komunikasi 121.428 102.939 224.367
K Jasa Keuangan dan Asuransi 117.237 170.857 288.094
L Real Estat 12.882 14.715 27.597
M,N Jasa Perusahaan 176.560 97.128 273.688
O Administrasi Pemerintahan, 225.144 162.282 387.426
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 160.757 453.474 614.231
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 73.724 202.333 276.057
R,S,T,U Jasa Lainnya 392.715 354.140 746.855
Total 9.941.370 7.084.288 17.025.658
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan/Jabatan (KBJI 2014) Total
Laki-laki Perempuan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 35.671 2.649 38.320
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
Manajer 71.724 76.796 148.520
Profesional 215.775 545.586 761.361
Teknisi dan Asisten Profesional 288.997 186.802 475.799
Tenaga Tata Usaha 335.264 617.518 952.782
Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan 2.436.245 3.097.502 5.533.747
Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan, dan 1.885.488 717.015 2.602.503
Perikanan
Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan YBDI 1.227.576 662.996 1.890.572
Operator dan Perakit Mesin 815.615 263.391 1.079.006
Pekerja Kasar 2.629.015 914.033 3.543.048
Total 9.941.370 7.084.288 17.025.658
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan Utama Total
Laki-laki Perempuan
Berusaha sendiri 999.943 642.793 1.642.736
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ 367.042 258.750 625.792
pekerja keluarga/tidak
Berusaha dibantu buruh tetap/ 93.251 30.662 123.913
dibayar
Buruh/ karyawan/ pegawai 4.545.718 3.737.340 8.283.058
Pekerja bebas di pertanian 436.597 64.209 500.806
Pekerja bebas di nonpertanian 758.891 116.512 875.403
Pekerja keluarga/tidak dibayar 2.739.928 2.234.022 4.973.950
Total 9.941.370 7.084.288 17.025.658
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Pada Tabel 6.14 terlihat bahwa penduduk muda yang bekerja lebih
banyak berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebanyak 8,28
juta orang atau sekitar 48,65 persen, dan mereka yang bekerja sebagai
pekerja keluarga/tidak dibayar, yaitu sebanyak 4,97 juta orang atau
sekitar 29,21 persen. Untuk mereka yang berjenis kelamin laki-laki, lebih
Tabel 6.16 Penduduk Muda yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 223.197 129.563 352.760
Sumatera Utara 682.808 472.504 1.155.312
Sumatera Barat 209.518 134.272 343.790
Riau 267.225 159.346 426.571
Jambi 148.400 86.584 234.984
Sumatera Selatan 364.281 221.002 585.283
Bengkulu 79.854 46.273 126.127
Lampung 399.411 228.747 628.158
Bangka-Belitung 60.750 37.674 98.424
Kepulauan Riau 87.751 73.064 160.815
DKI Jakarta 294.156 303.518 597.674
Jawa Barat 1.618.435 1.244.377 2.862.812
Jawa Tengah 1.233.490 952.492 2.185.982
D I Yogyakarta 125.555 117.063 242.618
Jawa Timur 1.358.704 992.679 2.351.383
Banten 401.400 329.768 731.168
Bali 156.921 149.606 306.527
Nusa Tenggara Barat 221.868 163.716 385.584
Nusa Tenggara Timur 248.051 176.643 424.694
Kalimantan Barat 209.423 140.854 350.277
Kalimantan Tengah 113.743 62.559 176.302
Kalimantan Selatan 169.323 113.713 283.036
Kalimantan Timur 133.844 82.427 216.271
Kalimantan Utara 29.659 18.106 47.765
Sulawesi Utara 78.607 39.964 118.571
Sulawesi Tengah 142.446 74.675 217.121
Sulawesi Selatan 333.322 194.847 528.169
Sulawesi Tenggara 131.629 79.726 211.355
Gorontalo 48.884 20.650 69.534
Sulawesi Barat 73.085 37.343 110.428
Maluku 61.550 39.203 100.753
Maluku Utara 52.398 22.412 74.810
Papua Barat 39.284 24.797 64.081
Papua 142.398 114.121 256.519
Total 9.941.370 7.084.288 17.025.658
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.17 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 6.18 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
15-19 tahun 898.300 726.165 1.624.465
20-24 tahun 1.717.156 1.038.863 2.756.019
Total 2.615.456 1.765.028 4.380.484
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Kategori pengangguran terbuka Total
Laki-laki Perempuan
mencari pekerjaan 2.332.907 1.615.482 3.948.389
mempersiapkan usaha 36.507 36.904 73.411
putus asa/merasa tdk mungkin 131.572 52.094 183.666
mendapatkan pekerjaan
sudah diterima bekerja tetapi belum 114.470 60.548 175.018
mulai bekerja
Total 2.615.456 1.765.028 4.380.484
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.21 Pengangguran Terbuka Muda Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 42.467 31.833 74.300
Sumatera Utara 137.203 107.651 244.854
Sumatera Barat 45.111 38.366 83.477
Riau 55.799 35.769 91.568
Jambi 25.523 23.718 49.241
Sumatera Selatan 72.103 59.804 131.907
Bengkulu 12.753 9.361 22.114
Lampung 52.975 49.927 102.902
Bangka-Belitung 11.378 6.787 18.165
Kepulauan Riau 26.394 17.814 44.208
DKI Jakarta 129.206 102.642 231.848
Jawa Barat 735.410 434.387 1.169.797
Jawa Tengah 342.854 211.888 554.742
D I Yogyakarta 20.532 15.233 35.765
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Jawa Timur 318.374 206.625 524.999
Banten 187.615 143.606 331.221
Bali 29.667 19.282 48.949
Nusa Tenggara Barat 25.846 15.367 41.213
Nusa Tenggara Timur 29.391 21.201 50.592
Kalimantan Barat 47.871 31.593 79.464
Kalimantan Tengah 21.308 13.789 35.097
Kalimantan Selatan 23.805 20.567 44.372
Kalimantan Timur 32.602 22.253 54.855
Kalimantan Utara 4.153 2.886 7.039
Sulawesi Utara 21.827 15.287 37.114
Sulawesi Tengah 17.478 9.596 27.074
Sulawesi Selatan 68.097 46.091 114.188
Sulawesi Tenggara 17.886 11.198 29.084
Gorontalo 6.851 4.843 11.694
Sulawesi Barat 5.446 5.105 10.551
Maluku 13.697 9.211 22.908
Maluku Utara 7.352 5.700 13.052
Papua Barat 9.484 5.467 14.951
Papua 16.998 10.181 27.179
Total 2.615.456 1.765.028 4.380.484
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
A. Penduduk Lansia
Tabel 6.22 Penduduk Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 6.23 Penduduk Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
60-64 tahun 5.286.099 5.338.685 10.624.784
65 tahun + 8.501.575 9.801.979 18.303.554
Total 13.787.674 15.140.664 28.928.338
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
orang atau sebesar 8,72 persen, serta mereka yang berpendidikan SLTA
Umum yaitu sebanyak 1,82 juta orang atau sebesar 6,28 persen. Untuk
mereka yang berjenis kelamin laki-laki, didominasi oleh mereka yang
berpendidikan SD ke bawah sebanyak 9,71 juta orang atau sekitar 70,44
persen, berpendidikan SLTP sebanyak 1,43 juta orang atau sekitar 10,39
persen, dan berpendidikan SLTA Umum sebanyak 1,1 juta orang atau sekitar
7,94 persen. Sedangkan untuk mereka yang berjenis kelamin perempuan,
lebih banyak didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah
sebanyak 12,51 juta orang atau sekitar 82,63 persen, berpendidikan SLTP
sebanyak 1,09 juta orang atau sekitar 7,21 persen, dan berpendidikan SLTA
Umum sebanyak 722 ribu orang atau sekitar 4,77 persen.
Tabel 6.25 Penduduk Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 203.591 228.963 432.554
Sumatera Utara 605.371 708.798 1.314.169
Sumatera Barat 246.997 285.369 532.366
Riau 231.964 223.701 455.665
Jambi 173.779 173.876 347.655
Sumatera Selatan 372.986 396.130 769.116
Bengkulu 97.056 93.942 190.998
Lampung 436.994 422.199 859.193
Bangka-Belitung 70.536 66.563 137.099
Kepulauan Riau 68.022 65.005 133.027
DKI Jakarta 456.622 492.791 949.413
Jawa Barat 2.439.696 2.579.210 5.018.906
Jawa Tengah 2.259.696 2.591.062 4.850.758
D I Yogyakarta 270.223 323.255 593.478
Jawa Timur 2.647.241 3.075.832 5.723.073
Banten 542.304 542.828 1.085.132
Bali 253.895 284.041 537.936
Nusa Tenggara Barat 223.430 267.572 491.002
Nusa Tenggara Timur 234.397 270.680 505.077
Kalimantan Barat 225.357 227.663 453.020
Kalimantan Tengah 114.431 97.202 211.633
Kalimantan Selatan 207.353 223.022 430.375
Kalimantan Timur 164.064 143.822 307.886
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Kalimantan Utara 31.961 26.687 58.648
Sulawesi Utara 153.976 165.301 319.277
Sulawesi Tengah 138.397 139.977 278.374
Sulawesi Selatan 440.465 549.563 990.028
Sulawesi Tenggara 103.626 114.588 218.214
Gorontalo 53.518 60.655 114.173
Sulawesi Barat 51.050 58.276 109.326
Maluku 73.080 78.643 151.723
Maluku Utara 49.370 48.855 98.225
Papua Barat 31.223 26.998 58.221
Papua 115.003 87.595 202.598
Total 13.787.674 15.140.664 28.928.338
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.26 Angkatan Kerja Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Tabel 6.27 Angkatan Kerja Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
60-64 tahun 4.149.027 2.722.514 6.871.541
65 tahun + 4.986.397 3.161.140 8.147.537
Total 9.135.424 5.883.654 15.019.078
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
persen, dan berpendidikan SMU sebanyak 539 ribu orang atau sekitar 5,90
persen. Hal yang sama terjadi pada angkatan kerja lansia yang berjenis
kelamin perempuan, dimana juga lebih banyak yang berpendidikan SD ke
bawah sebanyak 5,14 juta orang atau sekitar 87,30 persen, berpendidikan
SMP sebanyak 371 ribu orang atau sekitar 6,30 persen, dan berpendidikan
SMU sebanyak 180 ribu orang atau sekitar 3,07 persen.
Tabel 6.29 Angkatan Kerja Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 128.434 70.380 198.814
Sumatera Utara 388.471 292.877 681.348
Sumatera Barat 167.787 115.573 283.360
Riau 151.873 69.289 221.162
Jambi 121.143 57.625 178.768
Sumatera Selatan 251.281 146.869 398.150
Bengkulu 72.000 39.832 111.832
Lampung 316.756 174.369 491.125
Bangka-Belitung 43.014 20.040 63.054
Kepulauan Riau 39.404 14.733 54.137
DKI Jakarta 211.685 115.965 327.650
Jawa Barat 1.553.472 854.998 2.408.470
Jawa Tengah 1.546.354 1.109.830 2.656.184
D I Yogyakarta 189.166 160.407 349.573
Jawa Timur 1.895.291 1.375.234 3.270.525
Banten 330.594 169.004 499.598
Bali 154.931 140.526 295.457
Nusa Tenggara Barat 148.970 111.375 260.345
Nusa Tenggara Timur 165.252 134.134 299.386
Kalimantan Barat 140.635 78.370 219.005
Kalimantan Tengah 75.097 37.022 112.119
Kalimantan Selatan 132.254 83.026 215.280
Kalimantan Timur 99.903 49.798 149.701
Kalimantan Utara 21.187 6.910 28.097
Sulawesi Utara 99.405 52.363 151.768
Sulawesi Tengah 97.583 51.261 148.844
Sulawesi Selatan 274.177 158.836 433.013
Sulawesi Tenggara 67.873 46.265 114.138
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Gorontalo 35.985 20.495 56.480
Sulawesi Barat 37.734 23.165 60.899
Maluku 45.152 31.040 76.192
Maluku Utara 30.412 16.922 47.334
Papua Barat 20.508 12.299 32.807
Papua 81.641 42.822 124.463
Total 9.135.424 5.883.654 15.019.078
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.31 Penduduk Lansia yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
60-64 tahun 4.051.675 2.682.660 6.734.335
65 tahun + 4.916.772 3.112.502 8.029.274
Total 8.968.447 5.795.162 14.763.609
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Pendidikan tertinggi yang
Total
ditamatkan Laki-laki Perempuan
<=SD 6.836.763 5.067.465 11.904.228
SLTP 915.760 363.385 1.279.145
SLTA Umum 519.595 174.194 693.789
SLTA Kejuruan 293.624 68.917 362.541
Diploma I/II/III/ Akademi 102.046 41.816 143.862
Universitas (S1/S2/S3) 300.659 79.385 380.044
Total 8.968.447 5.795.162 14.763.609
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
ke bawah sebanyak 5,07 juta orang atau sekitar 87,44 persen, kemudian
diikuti oleh mereka yang berpendidikan SLTP sebanyak 363 ribu orang
atau sekitar 6,27 persen, dan berpendidikan SLTA Umum sebanyak 174 ribu
orang sekitar 3,01 persen.
Tabel 6.33 Penduduk Lansia yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lapangan Usaha Tahun 2020
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha 17 Kategori Total
Laki-laki Perempuan
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 5.303.035 2.788.817 8.091.852
B Pertambangan dan Penggalian 49.555 10.082 59.637
C Industri Pengolahan 648.751 677.062 1.325.813
D Pengadaan Listrik dan Gas 6.350 2.635 8.985
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 45.305 22.956 68.261
Limbah, dan Daur Ulang
F Konstruksi 498.036 4.671 502.707
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 1.091.587 1.299.634 2.391.221
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 325.451 2.786 328.237
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 309.262 480.167 789.429
Minum
J Informasi dan Komunikasi 7.831 1.428 9.259
K Jasa Keuangan dan Asuransi 19.306 4.122 23.428
L Real Estat 47.232 20.136 67.368
M,N Jasa Perusahaan 77.272 12.877 90.149
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 71.336 8.957 80.293
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 94.733 52.195 146.928
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 32.971 51.399 84.370
R,S,T,U Jasa Lainnya 340.434 355.238 695.672
Total 8.968.447 5.795.162 14.763.609
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
perikanan, yaitu sebanyak 5,30 juta orang atau sekitar 59,13 persen, diikuti
dengan sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 1,09 juta orang
atau sekitar 12,17 persen, dan sektor industri pengolahan sebanyak 649 ribu
orang atau sekitar 7,23 persen. Untuk yang berjenis kelamin perempuan,
juga lebih banyak bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan,
yaitu sebanyak 2,79 juta orang atau sekitar 48,12 persen, diikuti dengan
sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 1,3 juta orang atau sekitar
22,43 persen, dan sektor industri pengolahan sebanyak 677 ribu orang atau
sekitar 11,68 persen.
orang atau sekitar 50,62 persen, sebagai pekerja kasar sebanyak 1,45 juta
orang atau sekitar 16,12 persen dan sebagai tenaga usaha jasa dan tenaga
penjualan sebanyak 1,43 juta orang atau sekitar 15,95 persen. Sementara
untuk lansia bekerja dan berjenis kelamin perempuan lebih banyak bekerja
sebagai pekerja terampil pertanian, kehutanan, dan perikanan, yaitu
sebanyak 2,12 juta orang atau sekitar 36,56 persen, sebagai tenaga usaha
jasa dan tenaga penjualan sebanyak 1,84 juta orang atau sekitar 31,83
persen, dan sebagai pekerja kasar sebanyak 1,05 juta orang atau sekitar
18,06 persen.
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan Utama Total
Laki-laki Perempuan
Berusaha sendiri 2.445.014 1.816.618 4.261.632
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/
3.525.665 1.241.149 4.766.814
pekerja keluarga/tidak
Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 510.888 155.419 666.307
Buruh/ karyawan/ pegawai 1.016.875 409.433 1.426.308
Pekerja bebas di pertanian 603.303 435.321 1.038.624
Pekerja bebas di nonpertanian 411.175 123.740 534.915
Pekerja keluarga/tidak dibayar 455.527 1.613.482 2.069.009
Total 8.968.447 5.795.162 14.763.609
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.37 Penduduk Lansia yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 127.938 69.139 197.077
Sumatera Utara 381.656 287.562 669.218
Sumatera Barat 165.838 114.640 280.478
Riau 149.048 68.802 217.850
Jambi 119.734 57.625 177.359
Sumatera Selatan 246.567 144.191 390.758
Bengkulu 71.277 39.777 111.054
Lampung 313.089 173.267 486.356
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Bangka-Belitung 42.448 19.763 62.211
Kepulauan Riau 38.778 14.067 52.845
DKI Jakarta 195.781 107.081 302.862
Jawa Barat 1.528.634 839.931 2.368.565
Jawa Tengah 1.517.454 1.097.576 2.615.030
D I Yogyakarta 187.187 158.174 345.361
Jawa Timur 1.866.408 1.362.659 3.229.067
Banten 310.539 154.259 464.798
Bali 153.742 139.618 293.360
Nusa Tenggara Barat 147.760 110.509 258.269
Nusa Tenggara Timur 163.558 133.447 297.005
Kalimantan Barat 137.051 77.670 214.721
Kalimantan Tengah 74.774 36.727 111.501
Kalimantan Selatan 130.384 82.845 213.229
Kalimantan Timur 98.279 49.055 147.334
Kalimantan Utara 20.523 6.787 27.310
Sulawesi Utara 97.623 51.762 149.385
Sulawesi Tengah 96.898 50.960 147.858
Sulawesi Selatan 272.286 156.021 428.307
Sulawesi Tenggara 67.140 45.939 113.079
Gorontalo 34.848 20.495 55.343
Sulawesi Barat 37.189 23.055 60.244
Maluku 43.970 30.458 74.428
Maluku Utara 30.037 16.680 46.717
Papua Barat 20.205 12.205 32.410
Papua 79.804 42.416 122.220
Total 8.968.447 5.795.162 14.763.609
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
orang atau sekitar 20,81 persen, Provinsi Jawa Barat sebanyak 1,53 juta
orang atau sekitar 17,04 persen, dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1,52
juta orang atau sekitar 16,92 persen. Sementara itu, lansia perempuan yang
bekerja lebih banyak bertempat tinggal di Provinsi Jawa Timur sebanyak
1,36 juta orang atau sekitar 23,51 persen, Provinsi Jawa Tengah sebanyak
1,1 juta orang atau sekitar 18,94 persen, dan Provinsi Jawa Barat sebanyak
840 ribu orang atau sekitar 14,49 persen.
sekitar 76,09 persen, dan yang tinggal di perdesaan sekitar 23,91 persen.
Untuk penganggur lansia perempuan, lebih banyak bertempat tinggal di
perkotaan, yaitu sekitar 58,37 persen, dan di perdesaan sekitar 41,63 persen.
Tabel 6.39 Pengangguran Terbuka Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
60-64 tahun 97.352 39.854 137.206
65 tahun + 69.625 48.638 118.263
Total 166.977 88.492 255.469
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
Muda (15 – 24 Tahun) 319.270 319.151 638.421
Produktif (25 – 59 Tahun) 3.331.423 3.634.174 6.965.597
Lansia (60 Tahun +) 4.484.711 5.863.780 10.348.491
Total 8.135.404 9.817.105 17.952.509
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.46 Penduduk Usia Kerja yang Mengalami Disabilitas menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 161.343 212.714 374.057
Sumatera Utara 437.837 554.027 991.864
Sumatera Barat 166.717 219.046 385.763
Riau 219.477 230.327 449.804
Jambi 129.046 141.563 270.609
Sumatera Selatan 275.399 306.404 581.803
Bengkulu 64.760 77.136 141.896
Lampung 264.791 283.693 548.484
Bangka-Belitung 46.123 51.514 97.637
Kepulauan Riau 56.893 58.652 115.545
DKI Jakarta 274.072 316.260 590.332
Jawa Barat 1.319.595 1.620.310 2.939.905
Jawa Tengah 1.050.308 1.288.013 2.338.321
D I Yogyakarta 93.095 121.914 215.009
Jawa Timur 1.177.950 1.525.533 2.703.483
Banten 403.202 472.199 875.401
Bali 125.410 147.806 273.216
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Nusa Tenggara Barat 169.045 221.016 390.061
Nusa Tenggara Timur 199.989 247.289 447.278
Kalimantan Barat 211.910 224.634 436.544
Kalimantan Tengah 98.589 95.021 193.610
Kalimantan Selatan 131.233 160.276 291.509
Kalimantan Timur 104.432 99.293 203.725
Kalimantan Utara 24.500 20.847 45.347
Sulawesi Utara 80.509 89.385 169.894
Sulawesi Tengah 121.353 146.054 267.407
Sulawesi Selatan 338.651 451.541 790.192
Sulawesi Tenggara 85.324 104.009 189.333
Gorontalo 43.649 54.124 97.773
Sulawesi Barat 49.814 63.534 113.348
Maluku 63.997 70.907 134.904
Maluku Utara 42.124 49.000 91.124
Papua Barat 26.118 26.416 52.534
Papua 78.149 66.648 144.797
Total 8.135.404 9.817.105 17.952.509
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
Muda (15 – 24 Tahun) 98.288 96.307 194.595
Produktif (25 – 59 Tahun) 2.475.455 1.862.327 4.337.782
Lansia (60 Tahun +) 2.050.727 1.413.889 3.464.616
Total 4.624.470 3.372.523 7.996.993
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.50 Angkatan Kerja yang Mengalami Disabilitas menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2020
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 94.029 76.887 170.916
Sumatera Utara 263.053 228.428 491.481
Sumatera Barat 103.881 93.253 197.134
Riau 151.426 85.446 236.872
Jambi 84.727 49.246 133.973
Sumatera Selatan 180.658 117.324 297.982
Bengkulu 44.106 32.051 76.157
Lampung 155.513 95.243 250.756
Bangka-Belitung 27.398 14.868 42.266
Kepulauan Riau 30.569 17.243 47.812
DKI Jakarta 123.084 94.674 217.758
Jawa Barat 706.370 487.862 1.194.232
Jawa Tengah 521.629 379.905 901.534
D I Yogyakarta 39.645 43.109 82.754
Jawa Timur 610.450 488.539 1.098.989
Banten 229.821 157.641 387.462
Bali 64.529 62.560 127.089
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Nusa Tenggara Barat 109.772 86.104 195.876
Nusa Tenggara Timur 136.558 127.800 264.358
Kalimantan Barat 141.927 95.503 237.430
Kalimantan Tengah 65.804 37.442 103.246
Kalimantan Selatan 72.611 53.622 126.233
Kalimantan Timur 57.020 29.789 86.809
Kalimantan Utara 16.000 6.501 22.501
Sulawesi Utara 44.092 26.082 70.174
Sulawesi Tengah 86.761 59.752 146.513
Sulawesi Selatan 200.573 137.484 338.057
Sulawesi Tenggara 53.920 42.795 96.715
Gorontalo 26.556 19.089 45.645
Sulawesi Barat 36.603 27.257 63.860
Maluku 43.473 32.425 75.898
Maluku Utara 28.186 19.394 47.580
Papua Barat 18.277 15.088 33.365
Papua 55.449 32.117 87.566
Total 4.624.470 3.372.523 7.996.993
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.52 Penduduk Disabilitas yang Bekerja menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
Muda (15 – 24 Tahun) 81.596 74.639 156.235
Produktif (25 – 59 Tahun) 2.343.082 1.789.000 4.132.082
Lansia (60 Tahun +) 2.007.396 1.382.099 3.389.495
Total 4.432.074 3.245.738 7.677.812
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha 17 Kategori Total
Laki-laki Perempuan
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2.301.202 1.376.606 3.677.808
B Pertambangan dan Penggalian 37.938 7.362 45.300
C Industri Pengolahan 380.964 362.512 743.476
D Pengadaan Listrik dan Gas 5.232 2.291 7.523
E Pengadaan Air, Pengelolaan 31.685 13.123 44.808
Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
F Konstruksi 258.881 7.205 266.086
G Perdagangan Besar dan Eceran; 528.859 701.154 1.230.013
Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 194.304 5.823 200.127
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 159.386 286.599 445.985
Minum
J Informasi dan Komunikasi 19.347 4.445 23.792
K Jasa Keuangan dan Asuransi 18.897 9.970 28.867
L Real Estat 16.716 15.642 32.358
M,N Jasa Perusahaan 43.533 12.510 56.043
O Administrasi Pemerintahan, 117.018 38.082 155.100
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 111.222 149.503 260.725
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20.410 43.932 64.342
R,S,T,U Jasa Lainnya 186.480 208.979 395.459
Total 4.432.074 3.245.738 7.677.812
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan/Jabatan (KBJI 2014) Total
Laki-laki Perempuan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 7.025 - 7.025
Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI)
Manajer 112.994 60.938 173.932
Profesional 135.350 167.695 303.045
Teknisi dan Asisten Profesional 87.337 37.107 124.444
Tenaga Tata Usaha 87.927 61.228 149.155
Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga 694.926 1.012.120 1.707.046
Penjualan
Pekerja Terampil Pertanian, 1.913.223 1.056.696 2.969.919
Kehutanan, dan Perikanan
Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan 395.097 287.049 682.146
YBDI
Operator dan Perakit Mesin 207.082 23.691 230.773
Pekerja Kasar 791.113 539.214 1.330.327
Total 4.432.074 3.245.738 7.677.812
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan Utama Total
Laki-laki Perempuan
Berusaha sendiri 1.197.284 959.646 2.156.930
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ 1.398.749 624.947 2.023.696
pekerja keluarga/tidak
Berusaha dibantu buruh tetap/di- 190.456 66.670 257.126
bayar
Buruh/ karyawan/ pegawai 883.969 489.915 1.373.884
Pekerja bebas di pertanian 278.528 190.879 469.407
Pekerja bebas di nonpertanian 214.618 73.520 288.138
Pekerja keluarga/tidak dibayar 268.470 840.161 1.108.631
Total 4.432.074 3.245.738 7.677.812
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
buruh tidak tetap, yaitu sebanyak 2,02 juta orang atau sekitar 26,36 persen.
Untuk mereka yang berjenis kelamin laki-laki, lebih banyak yang berstatus
berusaha dibantu buruh tidak tetap, yaitu sebanyak 1,4 juta orang atau
sekitar 31,56 persen, dan diikuti dengan mereka yang memiliki status
pekerjaan berusaha sendiri sebanyak 1,2 juta orang atau sekitar 27,01
persen. Sementara yang berjenis kelamin perempuan, didominasi oleh
mereka yang memiliki status pekerjaan berusaha sendiri, yaitu sebanyak
960 ribu orang atau sekitar 29,57 persen, dan diikuti dengan mereka yang
memiliki status pekerjaan berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak
625 ribu orang atau sekitar 19,25 persen.
Jenis Kelamin
Provinsi Total
Laki-laki Perempuan
Aceh 91.726 74.222 165.948
Sumatera Utara 251.579 217.189 468.768
Sumatera Barat 101.609 89.714 191.323
Riau 146.820 83.508 230.328
Jambi 82.848 48.293 131.141
Sumatera Selatan 176.049 112.889 288.938
Bengkulu 43.583 31.532 75.115
Lampung 152.192 94.621 246.813
Bangka-Belitung 26.442 14.026 40.468
Kepulauan Riau 29.812 15.923 45.735
DKI Jakarta 111.692 86.701 198.393
Jawa Barat 664.930 463.230 1.128.160
Jawa Tengah 497.588 364.874 862.462
D I Yogyakarta 37.409 42.941 80.350
Jawa Timur 586.515 472.916 1.059.431
Banten 209.441 141.246 350.687
Bali 63.615 61.283 124.898
Nusa Tenggara Barat 107.636 84.280 191.916
Nusa Tenggara Timur 133.209 125.521 258.730
Kalimantan Barat 135.239 92.913 228.152
Kalimantan Tengah 64.551 36.960 101.511
Kalimantan Selatan 68.978 52.756 121.734
Kalimantan Timur 54.705 29.402 84.107
Kalimantan Utara 15.461 6.400 21.861
Sulawesi Utara 42.673 25.076 67.749
Sulawesi Tengah 84.870 58.905 143.775
Sulawesi Selatan 194.744 133.971 328.715
Sulawesi Tenggara 53.127 42.162 95.289
Gorontalo 26.177 18.313 44.490
Sulawesi Barat 35.553 26.928 62.481
Maluku 41.402 31.483 72.885
Maluku Utara 27.291 18.983 46.274
Papua Barat 17.971 14.862 32.833
Papua 54.637 31.715 86.352
Total 4.432.074 3.245.738 7.677.812
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
D. Disabilitas Penganggur
Tabel 6.60 Penganggur Terbuka Disabilitas menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-laki Perempuan
Muda (15 – 24 Tahun) 16.692 21.668 38.360
Produktif (25 – 59 Tahun) 132.373 73.327 205.700
Lansia (60 Tahun +) 43.331 31.790 75.121
Total 192.396 126.785 319.181
Sumber: BPS. Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel 6.63 Penganggur Terbuka Disabilitas menurut Klasifikasi Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020
Aceh 4.968
Sumatera Utara 22.713
Sumatera Barat 5.811
Riau 6.544
Jambi* 2.832
Sumatera Selatan 9.044
Bengkulu* 1.042
Lampung 3.943
Bangka-Belitung* 1.798
Kepulauan Riau* 2.077
DKI Jakarta 19.365
Jawa Barat 66.072
Jawa Tengah 39.072
D I Yogyakarta* 2.404
Tabel 6.64 Tenaga Kerja yang Menggunakan Internet pada Pekerjaan Utama
menurut Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
Tabel 6.65 Tenaga Kerja yang Menggunakan Internet pada Pekerjaan Utama
menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan Total
15-19 tahun 630,794 689,640 1,320,434
20-24 tahun 2,678,012 2,474,551 5,152,563
25-29 tahun 3,937,619 2,804,674 6,742,293
30-34 tahun 3,948,940 2,342,521 6,291,461
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan Total
35-39 tahun 3,645,104 2,071,682 5,716,786
40-44 tahun 3,116,852 1,699,278 4,816,130
45-49 tahun 2,560,507 1,323,152 3,883,659
50-54 tahun 2,024,928 987,521 3,012,449
55-59 tahun 1,205,888 620,141 1,826,029
60-64 tahun 422,516 150,536 573,052
65 tahun + 291,646 93,897 385,543
Total 24,462,806 15,257,593 39,720,399
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 6.66 Tenaga Kerja yang Menggunakan Internet pada Pekerjaan Utama
menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal
Laki-laki Perempuan Total
Perkotaan 17,863,624 11,088,494 28,952,118
Perdesaan 6,599,182 4,169,099 10,768,281
Total 24,462,806 15,257,593 39,720,399
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
pekerjaan utama dan berjenis kelamin perempuan, ternyata juga lebih banyak
bertempat tinggal di perkotaan yaitu sebesar 11,088,494 orang atau sekitar 72.68
persen.
Tabel 6.67 Tenaga Kerja yang Menggunakan Internet pada Pekerjaan Utama
menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha
Laki-laki Perempuan Total
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,576,563 325,871 1,902,434
B Pertambangan dan Penggalian 345,278 31,445 376,723
C Industri Pengolahan 3,441,558 2,053,948 5,495,506
D Pengadaan Listrik dan Gas 182,692 23,538 206,230
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah,
120,275 26,891 147,166
dan Daur Ulang
F Konstruksi 1,635,746 100,977 1,736,723
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
4,946,357 4,079,923 9,026,280
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2,587,484 190,833 2,778,317
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,144,671 1,191,718 2,336,389
J Informasi dan Komunikasi 566,525 286,944 853,469
K Jasa Keuangan dan Asuransi 830,534 522,372 1,352,906
L Real Estat 152,854 66,566 219,420
M,N Jasa Perusahaan 874,893 310,486 1,185,379
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
2,544,867 1,108,092 3,652,959
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1,866,562 3,131,128 4,997,690
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 449,709 954,019 1,403,728
R,S,T,U Jasa Lainnya 1,196,238 852,842 2,049,080
Total 24,462,806 15,257,593 39,720,399
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 6.68 Tenaga Kerja yang Menggunakan Internet pada Pekerjaan Utama
menurut Jenis Pekerjaan/Jabatan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
KBJI 2014
Laki-laki Perempuan Total
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 448,053 16,849 464,902
Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI)
Manajer 1,203,435 468,627 1,672,062
Profesional 2,471,362 3,701,385 6,172,747
Teknisi dan Asisten Profesional 1,902,442 727,881 2,630,323
Tenaga Tata Usaha 2,531,244 2,291,717 4,822,961
Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan 6,410,041 5,521,633 11,931,674
Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan, 1,063,772 216,761 1,280,533
dan Perikanan
Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan YBDI 2,713,018 1,078,740 3,791,758
Operator dan Perakit Mesin 2,941,272 321,875 3,263,147
Pekerja Kasar 2,778,167 912,125 3,690,292
Total 24,462,806 15,257,593 39,720,399
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
pekerjaan baik laki-laki maupun perempuan, paling banyak terdapat pada status
pekerjaan Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan, yaitu berturut-turut 6,410,041
orang atau sekitar 26.20 persen dan 5,521,633 orang atau sekitar 36.19 persen.
Tabel 6.69 Tenaga Kerja yang Menggunakan Internet pada Pekerjaan Utama
menurut Jumlah Jam Kerja dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jam kerja keseluruhan
Laki-laki Perempuan Total
0* 711,566 461,860 1,173,426
1-9 536,247 845,847 1,382,094
10-14 620,033 900,258 1,520,291
15-24 1,920,101 1,984,211 3,904,312
25-34 2,405,941 1,977,293 4,383,234
35-44 7,067,774 4,368,667 11,436,441
45-59 7,745,642 3,252,334 10,997,976
60+ 3,455,502 1,467,123 4,922,625
Total 24,462,806 15,257,593 39,720,399
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Tabel 6.70 Tenaga Kerja yang Menggunakan Internet pada Pekerjaan Utama
menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan
Laki-laki Perempuan Total
Berusaha sendiri 4,422,475 2,599,683 7,022,158
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/
1,602,468 1,106,315 2,708,783
pekerja keluarga/tidak
Berusaha dibantu buruh tetap/
1,511,903 403,144 1,915,047
dibayar
Buruh/karyawan/pegawai 15,023,383 9,547,789 24,571,172
Pekerja bebas di pertanian 193,105 27,462 220,567
Pekerja bebas di nonpertanian 972,293 166,407 1,138,700
Pekerja keluarga/tidak dibayar 737,179 1,406,793 2,143,972
Total 24,462,806 15,257,593 39,720,399
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
Jenis Kelamin
Provinsi
Laki-laki Perempuan Total
Aceh 375,079 246,010 621,089
Sumatera Utara 894,350 670,076 1,564,426
Sumatera Barat 353,422 288,245 641,667
Riau 528,591 353,656 882,247
Jambi 233,179 147,149 380,328
Sumatera Selatan 486,282 346,641 832,923
Bengkulu 152,448 110,084 262,532
Jenis Kelamin
Provinsi
Laki-laki Perempuan Total
Lampung 585,266 386,342 971,608
Bangka-Belitung 114,577 78,766 193,343
Kepulauan Riau 283,149 178,303 461,452
DKI Jakarta 1,813,793 983,448 2,797,241
Jawa Barat 5,327,583 2,752,009 8,079,592
Jawa Tengah 3,152,879 2,092,071 5,244,950
D I Yogyakarta 601,300 468,601 1,069,901
Jawa Timur 3,956,279 2,484,949 6,441,228
Banten 1,346,682 726,525 2,073,207
Bali 584,922 420,019 1,004,941
Nusa Tenggara Barat 308,727 211,342 520,069
Nusa Tenggara Timur 253,949 185,487 439,436
Kalimantan Barat 315,393 188,876 504,269
Kalimantan Tengah 243,329 148,059 391,388
Kalimantan Selatan 406,469 240,462 646,931
Kalimantan Timur 487,167 276,738 763,905
Kalimantan Utara 80,589 46,250 126,839
Sulawesi Utara 193,889 159,312 353,201
Sulawesi Tengah 165,020 141,738 306,758
Sulawesi Selatan 570,613 447,251 1,017,864
Sulawesi Tenggara 164,396 135,266 299,662
Gorontalo 72,416 67,951 140,367
Sulawesi Barat 54,384 49,277 103,661
Maluku 86,536 71,752 158,288
Maluku Utara 70,020 44,969 114,989
Papua Barat 69,967 41,229 111,196
Papua 130,161 68,740 198,901
Total 24,462,806 15,257,593 39,720,399
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020 diolah Pusdatinaker
2,797,241 orang atau sekitar 7.04 persen, dan Provinsi Banten sebanyak 2,073,207
orang atau sekitar 5.22 persen. Jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, baik laki-
laki maupun perempuan yang menggunakan internet pada pekerjaan utama,
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang paling banyak terdapat tenaga
kerjanya, secara berturut-turut yaitu 5,327,583 orang atau sekitar 21.78 persen
dan 2,752,009 orang atau sekitar 18.04 persen.
Dari data kelima provinsi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelima
nya merupakan provinsi yang terdapat di Pulau Jawa yang nota bene perusahaan-
perusahaan atau jenis pekerjaan lainnya yang mengandalkan digitalisasi lebih
banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa, sehingga adalah wajar jika penduduk
yang menggunakan internet pada pekerjaan utama lebih banyak di Pulau Jawa
dibandingkan daerah lainnya. Koneksi internet yang belum kondusif di daerah
juga menjadi hal yang sangat berpengaruh. Jika dilihat dari proporsi PYB secara
nasional pun, memang terpusat di 5 Provinsi di Pulau Jawa.
Dalam rangka melaksanakan amanah UUD 1945 pasal 27 ayat (2) yang
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan,
pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI berupaya
semaksimal mungkin agar penduduk usia kerja bisa bekerja dengan produktif.
Upaya-upaya dilakukan dari sebelum tenaga kerja memasuki pasar kerja, selama
bekerja dan setelah masa kerja berakhir.
Upaya yang dilakukan sebelum tenaga kerja memasuki pasar kerja antara
lain berupa pemberian pelatihan kepada calon tenaga kerja untuk mempersiapkan
kompetensi yang dimiliki calon tenaga kerja tersebut sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja, dan pemberian pelayanan penempatan tenaga kerja, dimana upaya-
upaya dimaksud ditujukan untuk mempermudah calon tenaga kerja memasuki
pasar kerja.
Sebagaimana Permenaker nomor 39 tahun 2019 tentang Penempatan
Tenaga Kerja, disebutkan bahwa penempatan tenaga kerja adalah proses
pelayanan penempatan yang diberikan kepada pencari kerja untuk memperoleh
pekerjaan. Sedangkan pelayanan penempatan tenaga kerja adalah kegiatan
untuk mempertemukan tenaga kerja dengan pemberi kerja, sehingga tenaga
kerja dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuan, serta pemberi kerja dapat memperoleh tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhannya.
230
Penempatan/Pemenuhan
EDISI 3
231
EDISI 3
EDISI 3
Tabel 6.73 Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Tahun 2014 – 2020
Tabel 6.75 Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020
Tabel 6.76 Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Berdasarkan Provinsi Asal Tahun 2020
Sumber: Data Penempatan dan Pelindungan PMI Periode Tahun 2020 (bp2mi.go.id), publikasi 26 Februari 2021
Keterangan: Periode data di tarik pada tanggal 04 januari 2021
Tabel 6.77 Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Berdasarkan Negara Penempatan Tahun 2020
Sumber: Data Penempatan dan Pelindungan PMI Periode Tahun 2020 (bp2mi.go.id), publikasi 26 Februari 2021
Keterangan: Periode data di tarik pada tanggal 04 januari 2021
Sumber: Data Penempatan dan Pelindungan PMI Periode Tahun 2020 (bp2mi.go.id), publikasi 26 Februari 2021
Keterangan: Periode data di tarik pada tanggal 04 januari 2021
Selama delapan tahun terakhir, tren jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang
bekerja di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Sebagaimana yang
terlihat pada Tabel 6.80, pada tahun 2020 tercatat bahwa terdapat 93.761 TKA
yang masih berada dan bekerja di Indonesia. Jumlah ini meningkat sebesar 33,71
persen jika dibandingkan dengan keberadaan TKA pada tahun 2013.
Sedangkan apabila dilihat dari data setiap bulan pada tahun 2020, tercatat
bahwa pada Desember 2020 terdapat 93.761 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang
masih berada dan bekerja di Indonesia. Jumlah tersebut mengalami penurunan
sebesar 13 persen dibandingkan dengan keberadaan TKA pada Januari 2020
sebesar 107.771 orang.
Tabel 6.81 TKA yang Berlaku menurut Jenis Usaha Tahun 2020
Jenis
No Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20
Usaha
1 Industri 40.456 40.430 40.137 38.439 36.246 35.098 34.947 35.242 36.408 37.677 37.692 38.087
2 Jasa 64.550 63.768 61.877 58.879 54.573 52.482 51.267 51.991 53.768 54.608 53.775 53.323
Pertanian
3 dan 2.765 2.691 2.584 2.582 2.485 2.456 2.380 2.456 2.450 2.326 2.343 2.351
Maritim
Total 107.771 106.889 104.598 99.900 93.304 90.036 88.594 89.689 92.626 94.611 93.810 93.761
Sumber: Direktorat Pengendalian Penggunaan TKA, Ditjen Binapenta & PKK
Tabel 6.82 TKA yang Berlaku menurut Level Jabatan Tahun 2020
No Level Jabatan Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20
Advisor /
1 26.899 26.606 25.872 24.008 21.961 20.931 19.906 19.849 20.729 21.510 21.610 21.600
Consultant
2 Direksi 11.314 11.236 11.288 10.994 10.555 10.368 10.197 10.142 10.127 10.079 9.648 9.596
3 Komisaris 970 953 961 942 885 853 821 803 802 784 732 718
4 Manager 23.032 23.046 22.951 22.154 21.139 20.529 20.247 20.268 20.404 20.475 20.042 19.941
5 Profesional 45.556 45.048 43.526 41.802 38.764 37.355 37.423 38.627 40.564 41.763 41.778 41.906
Total 107.771 106.889 104.598 99.900 93.304 90.036 88.594 89.689 92.626 94.611 93.810 93.761
Apabila dilihat berdasarkan level jabatan pada Tabel 6.82, TKA yang bekerja
di Indonesia sebagian besar bekerja pada level Jabatan Profesioal, advisor/
consultant, dan manager. Pada Desember 2020, TKA yang bekerja sebagai
profesional sebanyak 41.906 orang atau sekitar 44,69 persen. Jumlah ini mengalami
penurunan sebesar 8,01 persen dibanding Januari 2020 yang berjumlah 45.556
orang. Pada level jabatan advisor/ consultant jumlah TKA sebanyak 21.600 orang
atau sekitar 23,04 persen, dimana hal ini mengalami penurunan sebesar 19,70
persen dibanding Januari 2020. TKA yang bekerja pada level jabatan manager,
pada Desember 2020 sebanyak 19.941 TKA atau sekitar 21,27 persen, juga
mengalami penurunan sebesar 13,42 persen dibanding Januari 2020.
No Negara Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20
Amerika
1 2.745 2.922 2.747 2.625 2.401 2.235 2.154 2.204 2.161 2.178 2.116 2.087
Serikat
2 Australia 2.746 2.744 2.723 2.569 2.408 2.293 2.188 2.137 2.128 2.106 1.994 1.962
3 India 7.631 7.680 7.638 7.399 7.052 6.814 6.574 6.463 6.421 6.498 6.409 6.381
4 Inggris 2.286 2.391 2.336 2.200 2.091 1.983 1.878 1.882 1.919 1.929 1.953 1.947
5 Jepang 13.947 14.164 13.860 12.965 12.004 11.483 11.068 10.817 10.821 11.000 10.989 10.864
6
Korea
9.452 9.619 9.486 9.144 8.819 8.694 8.656 8.718 8.820 9.152 9.291 9.451
Selatan
7 Malaysia 5.137 5.214 5.182 4.878 4.590 4.412 4.249 4.152 4.119 4.113 4.030 3.949
8 Philippina 4.546 4.721 4.706 4.574 4.338 4.164 4.151 4.217 4.251 4.316 4.311 4.299
Republik
9 Rakyat 40.837 38.751 37.492 36.139 33.243 32.212 32.695 34.364 37.158 38.535 38.368 38.814
China
10 Singapura 2.171 2.170 2.152 2.028 1.884 1.792 1.693 1.632 1.625 1.609 1.520 1.485
11 Lain lain 16.273 16.513 16.276 15.379 14.474 13.954 13.288 13.103 13.203 13.175 12.829 12.522
Total 107.771 106.889 104.598 99.900 93.304 90.036 88.594 89.689 92.626 94.611 93.810 93.761
orang. Apabila dilihat menurut jenis usahanya, sektor jasa merupakan sektor yang
paling banyak menyerap Tenaga Kerja Pendamping, yaitu sebesar 50,73 persen,
kemudian diikuti oleh sektor industri sebesar 41,25 persen, dan sektor pertanian
dan maritim sebesar 8,03 persen.
Tabel 6.84 Tenaga Kerja Pendamping Berdasarkan Jenis Usaha Tahun 2020
Jenis Usaha Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des Jumlah
Jasa 7.858 7.454 5.058 3.592 1.772 5.163 6.733 6.282 6.490 6.389 6.546 5.629 68.966
Industri 4.789 4.343 5.762 2.475 2.053 2.666 4.579 4.493 9.347 5.436 5.172 4.961 56.076
Pertanian dan
1.674 2.035 3.351 208 72 189 1.719 365 462 150 302 384 10.911
Maritim
Total 14.321 13.832 14.171 6.275 3.897 8.018 13.031 11.140 16.299 11.975 12.020 10.974 135.953
BAB VII
HARMONI KERJA
Tabel 7.1 Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Penerima Upah Aktif
Menurut Provinsi Tahun 2020
Tenaga Kerja (Orang)
Perusahaan
NO. PROVINSI
Terdaftar Terdaftar (Orang) JKK JK JHT JP
4.405 orang peserta atau sekitar 0,18 persen pada program JKK dan JKm,
sedangkan pada program JHT adalah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan
jumlah 549 orang peserta atau sekitar 0,24 persen.
Tabel 7.2 Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bukan Penerima Upah
Menurut Provinsi Tahun 2020
3. Jasa Konstruksi
4. Klaim
Tabel 7.5 Jumlah Klaim Jaminan Kematian (JKm) Menurut Provinsi Tahun 2020
KASUS NILAI (Rp)
NO. PROVINSI Jasa Jasa
PU BPU PU BPU
Konstruksi Konstruksi
1 Aceh 675 21 1 26,004,000,000 836,000,000 42,000,000
2 Sumatera Utara 2,365 161 3 90,773,000,000 6,526,000,000 126,000,000
3 Sumatera Barat 427 25 3 16,750,800,000 978,000,000 108,000,000
4 Riau 1,014 71 2 38,689,000,000 2,789,000,000 66,000,000
5 Jambi 343 18 2 13,262,000,000 700,000,000 84,000,000
6 Sumatera Selatan 625 32 1 24,734,000,000 1,334,000,000 42,000,000
7 Bengkulu 143 3 1 5,652,000,000 108,000,000 42,000,000
8 Lampung 420 14 0 16,414,600,000 534,000,000 0
9 Bangka Belitung 141 11 0 5,576,000,000 426,000,000 0
10 Kepulauan Riau 406 50 2 15,565,600,000 1,942,000,000 45,000,000
11 DKI Jakarta 3,988 237 13 154,767,450,000 9,109,000,000 489,000,000
12 Jawa barat 4,958 325 10 192,117,800,000 12,871,000,000 366,000,000
13 Jawa Tengah 3,503 155 8 137,226,800,000 6,016,000,000 336,000,000
14 DI Yogyakarta 395 20 1 15,171,800,000 794,000,000 42,000,000
15 Jawa Timur 4,571 260 9 177,650,150,000 10,224,000,000 270,000,000
16 Banten 2,087 283 5 81,082,000,000 10,801,000,000 192,000,000
17 Bali 538 27 0 21,078,000,000 1,052,000,000 0
18 Nusa Tenggara Barat 236 42 0 9,870,200,000 1,728,000,000 0
19 Nusa Tenggara Timur 202 44 1 7,527,000,000 1,762,000,000 42,000,000
20 Kalimantan Barat 458 28 1 16,666,000,000 1,158,000,000 42,000,000
21 Kalimantan Tengah 391 51 1 14,516,000,000 2,016,000,000 24,000,000
22 Kalimantan Selatan 586 68 0 22,752,000,000 2,802,000,000 0
23 Kalimantan Timur 776 40 3 29,400,900,000 1,518,000,000 108,000,000
24 Kalimantan Utara 104 8 0 3,944,000,000 318,000,000 0
25 Sulawesi Utara 697 59 5 27,461,000,000 2,334,000,000 156,000,000
26 Sulawesi Tengah 271 13 0 10,633,000,000 510,000,000 0
27 Sulawesi Selatan 803 97 1 30,636,500,000 3,813,000,000 42,000,000
28 Sulawesi Tenggara 151 20 1 5,852,000,000 786,000,000 42,000,000
29 Gorontalo 186 213 2 7,319,000,000 8,578,000,000 84,000,000
30 Sulawesi Barat 83 10 0 3,210,000,000 384,000,000 0
31 Maluku 130 8 0 4,917,000,000 336,000,000 0
32 Maluku Utara 84 4 0 3,210,000,000 150,000,000 0
33 Papua Barat 172 45 2 6,634,000,000 1,692,000,000 84,000,000
34 Papua 262 16 1 9,704,000,000 672,000,000 24,000,000
Jumlah 32,191 2,479 79 1,246,767,600,000 97,597,000,000 2,898,000,000
Sumber : BPJS Ketenagakerjaan (data per-Desember 2020), Diolah Pusdatinaker
Pada segmen bukan penerima upah, jumlah kasus klaim JKm paling
tinggi juga berada di Provinsi Jawa Barat yaitu 325 kasus atau sekitar 13,11
persen. Wilayah ini juga memiliki nilai kalim paling besar yaitu 12,87 miliar
rupiah atau sekitar 13,19 persen. Kemudian untuk jumlah kasus klaim
paling rendah di segmen ini berada di Provinsi Bengkulu yaitu 3 kasus atau
sekitar 0,12 persen. Begitu pun nilai klaim paling rendah berada di wilayah
yang sama dengan nilai 108 juta rupiah atau sekitar 0,11 persen.
Jumlah kasus klaim JKm tertinggi pada segmen jasa konstruksi berada
di wilayah Provinsi DKI Jakarta yaitu 13 kasus atau sekitar16,46 persen, dan
wilayah ini juga memiliki nilai klaim terbesar yaitu 489 juta rupiah atau
sekitar 16,87 persen. Ada beberapa wilayah yang tidak ada pengajuan
atas klaim JKm antara lain Provinsi Lampung, Bangka Belitung, Bali, Nusa
Tabel 7.6 Jumlah Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) Menurut Provinsi Tahun 2020
KASUS NILAI (Rp)
NO. PROVINSI
PU BPU PU BPU
1 Aceh 34,720 75 379,989,117,741 83,464,213
2 Sumatera Utara 125,256 447 1,502,207,322,210 569,740,098
3 Sumatera Barat 44,607 112 469,634,970,865 173,642,651
4 Riau 67,118 203 916,457,817,850 224,604,235
5 Jambi 30,007 151 295,055,152,131 118,683,108
6 Sumatera Selatan 56,615 103 635,740,926,296 108,993,176
7 Bengkulu 15,449 104 151,743,921,685 112,120,410
8 Lampung 43,934 33 472,351,570,881 40,302,230
9 Bangka Belitung 13,946 25 133,062,389,150 24,345,962
10 Kepulauan Riau 57,274 254 644,151,936,458 394,410,433
11 DKI Jakarta 307,403 863 7,209,617,622,263 1,246,477,705
12 Jawa barat 477,496 1,395 5,761,908,088,279 2,143,560,476
13 Jawa Tengah 297,528 596 2,596,592,847,438 785,424,069
14 DI Yogyakarta 33,353 95 347,092,032,957 86,879,339
15 Jawa Timur 305,296 1,199 3,815,068,516,015 1,582,320,905
16 Banten 178,489 371 2,778,234,916,109 463,800,757
17 Bali 70,401 147 850,941,550,134 212,409,979
18 Nusa Tenggara Barat 28,233 31 271,684,024,003 32,469,900
19 Nusa Tenggara Timur 19,895 18 179,739,353,936 22,325,819
20 Kalimantan Barat 32,880 88 305,115,452,855 103,906,571
21 Kalimantan Tengah 28,519 104 284,070,542,014 111,267,241
22 Kalimantan Selatan 35,413 137 365,814,505,071 129,435,769
23 Kalimantan Timur 66,434 159 873,756,980,153 247,455,271
24 Kalimantan Utara 9,869 36 92,662,356,883 21,296,955
25 Sulawesi Utara 15,425 22 161,515,566,601 35,936,835
26 Sulawesi Tengah 17,824 28 156,637,339,629 25,914,108
27 Sulawesi Selatan 51,179 135 546,145,605,137 355,194,513
28 Sulawesi Tenggara 9,541 8 79,025,376,817 2,976,691
29 Gorontalo 4,436 5 35,104,221,601 3,663,802
30 Sulawesi Barat 9,548 16 96,968,337,029 20,408,127
31 Maluku 9,347 22 103,212,389,404 22,571,036
32 Maluku Utara 7,812 12 80,488,720,744 17,382,946
33 Papua Barat 16,200 57 155,232,547,330 105,658,118
34 Papua 24,413 31 346,863,694,703 24,628,608
Jumlah 2,545,860 7,082 33,093,887,712,371 9,653,672,056
Sumber : BPJS Ketenagakerjaan (data per-Desember 2020), Diolah Pusdatinaker
Pada tahun 2020 jumlah kasus klaim jaminan hari tua (JHT)
mengalami peningkatan sebesar 15,22 persen dari tahun 2019 yang
berjumlah 2,21 juta kasus menjadi 2,55 juta kasus. Sama halnya dengan
nilai pembayaran klaim JHT yang naik 24,25 persen menjadi 33,09 triliun
rupiah dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai 26,64 triliun rupiah.
Jumlah kasus dan nilai klaim ini merupakan jumlah dari kasus dan nilai
klaim segmen peserta penerima upah dan bukan penerima upah.
Jika dilihat dari Tabel 7.6, jumlah kasus klaim JHT paling banyak di
tahun 2020 untuk segmen penerima upah terdapat di Provinsi Jawa Barat
yaitu 477.496 kasus atau sekitar 18,76 persen. Tetapi wilayah yang memiliki
nilai klaim JHT paling besar pada segmen ini adalah Provinsi DKI Jakarta
yaitu 7,21 triliun rupiah atau sekitar 21,79 persen. Sedangkan jumlah
kasus klaim JHT paling sedikit terdapat di Provinsi Gorontalo yaitu 4.436
kasus atau sekitar 0,17 persen. Begitu pun dengan nilai klaim paling kecil
terdapat di wilayah yang sama dengan nilai 35,10 miliar rupiah atau sekitar
0,11 persen.
Jumlah kasus klaim JHT untuk segmen bukan penerima upah paling
banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebesar 1.395 kasus atau 19,70
persen. Wilayah ini juga memiliki nilai klaim paling besar yaitu 2,14 miliar
rupiah atau sekitar 22,20 persen. Pada segmen ini, Provinsi Gorontalo juga
menjadi wilayah yang memiliki jumlah kasus klaim JHT paling sedikit yaitu
5 kasus atau sekitar 0,07 persen. Sedangkan wilayah yang memiliki nilai
klaim JHT paling kecil adalah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan nilai 2,98
miliar rupiah atau sekitar 0,03 persen.
Pengajuan klaim untuk program jaminan pensiun (JP) hanya berlaku
bagi segmen peserta penerima upah. Pada tahun 2020 jumlah kasus
klaim JP sebanyak 97.485 kasus dengan nilai klaim pembayaran sebesar
489,47 miliar rupiah. Hal ini berarti terjadi kenaikan sebesar 145,26 persen
untuk kasus klaim dan naik sebesar 313,65 persen untuk nilai klaim jika
dibandingkan tahun sebelumnya.
Tabel 7.7 Jumlah Klaim Jaminan Pensiun (JP) Menurut Provinsi Tahun 2020
Tabel 7.8 Tenaga Kerja Aktif Berdasarkan Lapangan Usaha di Indonesia Menurut Kantor Wilayah Periode Desember Tahun 2020
1 Sumbagut 225,768 5,194 35,831 48,605 72,711 6,253 35,106 33,900 537,907 1,001,275
2 Sumbagsel 250,286 33,228 12,262 25,876 91,596 22,771 43,787 40,331 472,603 992,740
3 DKI Jakarta 78,434 73,065 59,943 208,797 337,150 73,401 413,194 710,363 2,972,903 4,927,250
4 Jawa Barat 77,108 7,918 256,769 687,952 367,348 29,611 102,814 61,388 1,184,457 2,775,365
5 Jateng & DIY 103,828 2,388 80,998 327,852 395,369 27,401 63,629 72,612 1,144,153 2,218,230
6 Jatim 128,386 6,886 121,933 192,782 411,856 29,388 113,020 62,293 1,048,837 2,115,381
7 Kalimantan 656,217 167,446 11,567 39,518 63,882 28,944 89,355 39,425 401,709 1,498,063
8 Sulawesi Maluku 62,734 100,112 10,775 16,979 50,150 34,566 49,115 57,319 888,045 1,269,795
9 Sumbarriau 228,517 16,956 46,197 122,619 79,628 23,908 95,731 43,174 440,067 1,096,797
10 Banten 19,403 1,795 139,016 229,068 197,027 14,504 45,017 57,845 588,569 1,292,244
11 Banuspa 52,148 16,940 3,302 13,562 57,634 30,763 39,130 57,575 505,502 776,556
Nasional 1,882,829 431,928 778,593 1,913,610 2,124,351 321,510 1,089,898 1,236,225 10,184,752 19,963,696
% 9.43 2.16 3.90 9.59 10.64 1.61 5.46 6.19 51.02 100.00
Segmen Jumlah
Penerima Bantuan Iuran (PBI) 96,602,766
Pekerja/Buruh 85,583,384
Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN) 17,371,291
Pekerja Penerima Upah Non Penyelenggara Negara (PPU Non PN) 37,775,609
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) 30,436,484
Bukan Pekerja (BP) 4,111,361
Penduduk yang didaftarkan Pemda (Jamkesda) 36,164,395
Total 222,461,906
Jumlah Penduduk (Hasil SP 2020) 270,200,000
Cakupan (Total Peserta/Jumlah Penduduk) 82.33%
Sumber : Dewan Jaminan Sosial Nasional dan Ditjend. PHI dan JSK, diolah oleh Pusdatinaker
Kepesertaan program JKP berasal dari peserta penerima upah dan wajib
mengikuti program jaminan sosial lainnya yaitu program jaminan kecelakaan
kerja (JKK), jaminan kematian (JK), jaminan hari tua (JHT), dan jaminan pensiun
(JP). Adapun ketentuan minimal kepesertaan program JKP adalah 24 bulan,
masa iuran 12 bulan dan membayar iuran selama 6 (enam) bulan berturut-turut.
Pembayaran iuran bersumber dari rekomposisi iuran JKK, modal awal, dan iuran
pemerintah. Untuk penerimaan manfaat program JKP diberikan selama paling
lama 6 (enam) bulan dengan persentase tertentu dari upah yang dilaporkan atau
rata-rata upah nasional.
oleh provinsi Jawa Barat sekitar 9,88 persen dan Jawa Timur sekitar 6,96
persen. Wilayah sekitar Pulau Jawa masih merupakan area utama yang
mendominasi terbentuknya perusahaan-perusahaan baru yang muncul di
Indonesia.
Provinsi dengan jumlah PP disahkan paling sedikit adalah Provinsi
Kepulauan Bangka-Belitung dengan jumlah PP yang disahkan sebanyak
114 PP atau sekitar 0,14 persen dari total PP yang telah disahkan hingga
Desember 2020. Selain itu, Provinsi Kalimantan Utara merupakan satu-
satunya provinsi yang belum memiliki PP yang disahkan hingga akhir
tahun 2020.
Kementerian Ketenagakerjaan RI sejak tahun 2019 telah
mengembangkan layanan pengesahan Peraturan Perusahaan (PP) dan
pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara daring (online). Hal
ini bertujuan untuk menciptakan layanan persyaratan kerja yang cepat,
murah, bersih, dan berkualitas. Layanan tersebut terintegrasi dalam Sistem
Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER), serta dapat dikunjungi pada laman
pppkb.kemnaker.go.id. Selain itu, dengan adanya layanan PP dan PKB secara
daring ini juga diharapkan agar perusahaan taat dan patuh terhadap
regulasi yang berkaitan dengan keharmonisan hubungan industrial antara
pengusaha dan pekerja.
Tabel 7.10 Peraturan Perusahaan yang Disahkan Menurut Provinsi Tahun 2020
No. Provinsi PP
1 Aceh 327
2 Sumatera Utara 1.499
3 Sumatera Barat 480
4 Riau 2.032
5 Jambi 924
6 Sumatera Selatan 1.925
7 Bengkulu 359
8 Lampung 746
9 Kep. Bangka-Belitung 114
10 Kepulauan Riau 404
11 DKI Jakarta 19.225
12 Jawa Barat 8.083
13 Jawa Tengah 4.168
14 DI. Yogyakarta 1.125
No. Provinsi PP
15 Jawa Timur 5.695
16 Banten 1.528
17 Bali 785
18 Nusa Tenggara Barat 786
19 Nusa Tenggara Timur 693
20 Kalimantan Barat 578
21 Kalimantan Tengah 446
22 Kalimantan Selatan 747
23 Kalimantan Timur 175
24 Kalimantan Utara -
25 Sulawesi Utara 593
26 Sulawesi Tengah 598
27 Sulawesi Selatan 1.863
28 Sulawesi Tenggara 291
29 Gorontalo 345
30 Sulawesi Barat 963
31 Maluku 395
32 Maluku Utara 232
33 Papua Barat 1.164
34 Papua 571
35 Pusat 21.919
Jumlah 81.778
Sumber : Ditjen. PHI dan JSK, Data sampai dengan Desember 2020; Diolah Pusdatinaker
Berdasarkan Tabel 7.11 , diketahui bahwa dari total PKB yang telah
didaftarkan hingga akhir 2020, sebanyak 4.078 PKB atau sekitar 25,89
persen telah didaftarkan di Kementerian Ketenagakerjaan melalui Ditjen
PHI dan JSK karena lokasi operasional perusahaan yang berada pada
lebih dari 1 (satu) provinsi. Selain PKB yang didaftarkan di Kementerian
Ketenagakerjaan, berdasarkan wilayah administrasi pendaftarannya,
PKB yang telah didaftarkan lebih banyak tersebar di Provinsi DKI Jakarta
dengan jumlah PKB yang telah didaftarkan sebanyak 2.301 PKB atau sekitar
14,61 persen dari total PKB yang telah didaftarkan, diikuti oleh Provinsi
Jawa Barat sekitar 7,75 persen dan Provinsi Jawa Timur sekitar 7,41 persen.
Selanjutnya wilayah dengan jumlah PKB yang didaftarkan paling sedikit
adalah Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung dengan jumlah PKB yang
didaftarkan sebanyak 21 PKB atau sekitar 0,13 persen dari total PKB yang
telah didaftarkan hingga Desember 2020. Selain itu, Provinsi Kalimantan
Utara merupakan satu-satunya provinsi yang belum memiliki PKB yang
didaftarkan hingga akhir tahun 2020.
Tabel 7.11 Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang Terdaftar Menurut Provinsi Tahun 2020
V. Pengupahan
1. Rata-Rata Upah
Tabel 7.12 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Tabel 7.13 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Tabel 7.15 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin
Tabel 7.16 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Tabel 7.17 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin
Tabel 7.18 Rata-rata Upah Buruh/karyawan/pegawai Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel 7. 20 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Pendidikan, Kategori Upah, dan Jenis Kelamin
Tabel 7. 21 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Golongan Umur, Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin
Kategori Upah
Kelompok umur/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
umur muda Laki-laki 3.375.596 364.174 2.001.436 5.741.206
(15-24 tahun) Perempuan 2.353.831 229.589 1.334.641 3.918.061
Total 5.729.427 593.763 3.336.077 9.659.267
umur dewasa Laki-laki 12.856.107 2.095.292 17.356.601 32.308.000
(25-59 tahun) Perempuan 8.557.868 547.379 5.766.298 14.871.545
Total 21.413.975 2.642.671 23.122.899 47.179.545
umur lanjut usia Laki-laki 1.402.290 86.980 542.083 2.031.353
(>=60 tahun) Perempuan 892.034 16.597 59.863 968.494
Total 2.294.324 103.577 601.946 2.999.847
Total Laki-laki 17.633.993 2.546.446 19.900.120 40.080.559
Perempuan 11.803.733 793.565 7.160.802 19.758.100
Total 29.437.726 3.340.011 27.060.922 59.838.659
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.23 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Jenis Pekerjaan, Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin
Kategori Upah
Jenis Pekerjaan/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 6.479 1.564 511.033 519.076
TNI dan POLRI Perempuan 272 - 17.690 17.962
Total 6.751 1.564 528.723 537.038
Laki-laki 114.293 26.792 732.558 873.643
Manajer Perempuan 65.609 10.531 229.759 305.899
Total 179.902 37.323 962.317 1.179.542
Laki-laki 712.097 93.369 1.747.187 2.552.653
Profesional Perempuan 1.898.884 136.234 2.125.716 4.160.834
Total 2.610.981 229.603 3.872.903 6.713.487
Kategori Upah
Jenis Pekerjaan/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 352.604 92.483 1.693.858 2.138.945
Teknisi dan
Asisten Perempuan 249.963 42.676 538.017 830.656
Profesional
Total 602.567 135.159 2.231.875 2.969.601
Laki-laki 646.241 165.064 2.181.419 2.992.724
Tenaga Tata
Perempuan 733.892 138.197 1.669.426 2.541.515
Usaha
Total 1.380.133 303.261 3.850.845 5.534.239
Tenaga Laki-laki 2.442.025 426.736 2.840.597 5.709.358
Usaha Jasa
Perempuan 2.342.779 188.484 988.265 3.519.528
dan Tenaga
Penjualan Total 4.784.804 615.220 3.828.862 9.228.886
Pekerja Laki-laki 1.473.240 130.267 517.718 2.121.225
Terampil
Perempuan 633.765 8.739 53.034 695.538
Pertanian,
Kehutanan,
Total 2.107.005 139.006 570.752 2.816.763
dan Perikanan
Pekerja Laki-laki 2.588.754 437.360 2.759.632 5.785.746
Pengolahan,
Perempuan 1.141.040 64.837 405.845 1.611.722
Kerajinan, dan
YBDI Total 3.729.794 502.197 3.165.477 7.397.468
Laki-laki 1.250.956 313.382 2.335.692 3.900.030
Operator dan
Perempuan 284.357 45.529 466.423 796.309
Perakit Mesin
Total 1.535.313 358.911 2.802.115 4.696.339
Laki-laki 8.047.304 859.429 4.580.426 13.487.159
Pekerja Kasar Perempuan 4.453.172 158.338 666.627 5.278.137
Total 12.500.476 1.017.767 5.247.053 18.765.296
Laki-laki 17.633.993 2.546.446 19.900.120 40.080.559
Total Perempuan 11.803.733 793.565 7.160.802 19.758.100
Total 29.437.726 3.340.011 27.060.922 59.838.659
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.24 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Jam Kerja, Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin
Kategori Upah
Jam Kerja/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 570.778 72.874 415.328 1.058.980
0*) sementara tidak
Perempuan 404.904 21.995 153.752 580.651
bekerja
Total 975.682 94.869 569.080 1.639.631
Laki-laki 5.627.898 457.152 2.397.218 8.482.268
1-34 jam Perempuan 5.159.722 164.176 1.605.400 6.929.298
Total 10.787.620 621.328 4.002.618 15.411.566
Laki-laki 7.015.907 1.218.636 11.582.845 19.817.388
35-48 jam Perempuan 4.006.122 390.761 4.442.039 8.838.922
Total 11.022.029 1.609.397 16.024.884 28.656.310
Laki-laki 4.419.410 797.784 5.504.729 10.721.923
> 48 jam Perempuan 2.232.985 216.633 959.611 3.409.229
Total 6.652.395 1.014.417 6.464.340 14.131.152
Laki-laki 17.633.993 2.546.446 19.900.120 40.080.559
Total Perempuan 11.803.733 793.565 7.160.802 19.758.100
Total 29.437.726 3.340.011 27.060.922 59.838.659
Catatan:
* Sementara Tidak Bekerja
** Jam Kerja Normatif berdasarkan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan (40 jam kerja per minggu)
*** Jam Kerja Normatif berdasarkan International Labour Organization (48 jam kerja per minggu)
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
atau sekitar 47,89 persen. Sementara itu PPU yang bekerja dengan jam kerja
per minggu kurang dari jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu)
sebanyak 15,41 juta orang atau sekitar 25,76 persen, dan PPU yang bekerja
dengan jam kerja berlebih (lebih dari 48 jam per minggu) sebanyak 23,62
persen.
Meskipun sebagian besar PPU bekerja dengan jam kerja yang
bisa dikatakan normal/wajar, akan tetapi proporsinya belum mencapai
lebih dari lima puluh persen. Artinya, dari data yang ada terlihat bahwa
sebenarnya mayoritas PPU masih bekerja dengan jam kerja per minggu
yang belum sesuai jam kerja normal atau wajar. Masih banyak PPU yang
bekerja dengan jam kerja yang kurang atau malah berlebih, dimana jika
dilihat dari sisi jam kerja, keduanya dikategorikan memiliki implikasi yang
tidak baik bagi pekerja.
Jika PPU yang bekerja dengan jam kerja kurang atau berlebih
dicermati lebih jauh menurut jenis kelaminnya, maka akan terlihat pola
yang berbeda. Pada PPU laki-laki, jumlah mereka yang bekerja dengan
jam kerja kurang atau berlebih sebanyak 19,20 juta orang, dimana jumlah
ini sedikit lebih rendah dibanding mereka yang bekerja dengan jam kerja
normal/wajar (35-48 jam per minggu) yang sebanyak 19,82 juta orang.
Sedangkan pada PPU perempuan jumlah mereka yang bekerja dengan jam
kerja kurang atau berlebih ada sebanyak 10,34 juta orang, dimana jumlah
ini lebih banyak dibanding mereka yang bekerja dengan jam kerja normal/
wajar (35-48 jam per minggu) yang sebanyak 8,84 juta orang.
Lalu berdasarkan hasil pengklasifikasian PPU menurut jam kerja dan
rentang upah yang diperoleh, diketahui bahwa pada PPU yang bekerja
selama 1-34 jam per minggu sebagian besar mendapatkan upah kurang
dari Rp. 1 juta sebulan. Pada Agustus 2020, jumlah mereka mencapai 10,79
juta orang atau sekitar 70 persen dari total PPU dengan jam kerja 1-34 jam
per minggu. Sementara itu, PPU yang bekerja pada rentang jam kerja 35-48
jam per minggu, sebagian besar telah mendapatkan upah di atas Rp. 2 juta
sebulan. Sedangkan pada PPU yang memiliki jam kerja lebih dari 48 jam
per minggu, sebagian besar mendapatkan upah kurang dari Rp. 1 juta per
bulan.
Dari data tersebut, terlihat bahwa PPU yang bekerja dengan jam
kerja memenuhi ketentuan normal atau wajar cenderung mendapatkan
upah yang lebih besar. Sedangkan PPU yang bekerja kurang dari jam
kerja normal cenderung mendapatkan upah yang lebih rendah. Hal ini
wajar terjadi karena secara teori, balas jasa (upah) yang diterima pekerja
berbanding lurus dengan jumlah jam kerja yang diberikan untuk bekerja.
Yang menarik adalah bahwa pada PPU yang bekerja dengan jam
kerja berlebih, ternyata mereka yang mendapatkan upah kurang dari Rp.
1 juta sebulan masih lebih banyak dibanding mereka yang mendapatkan
upah di atas Rp. 2 juta sebulan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pada
kelompok PPU yang bekerja dengan jam kerja berlebih ini, sebagian besar
dari mereka bekerja pada jenis pekerjaan kelas bawah dengan balas jasa
yang kecil. Sehingga, untuk mencukupi kebutuhan mau tidak mau harus
menambah jam kerja untuk mendapatkan upah yang lebih banyak.
Tabel 7.25 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Status Pekerjaan, Klasifikasi upah, dan Jenis Kelamin
Kategori Upah
Status Pekerjaan/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 10.676.828 1.981.853 17.327.429 29.986.110
Buruh/
karyawan/ Perempuan 8.919.605 763.079 7.052.367 16.735.051
pegawai
Total 19.596.433 2.744.932 24.379.796 46.721.161
Laki-laki 3.367.770 164.083 456.993 3.988.846
Pekerja bebas di
Perempuan 1.869.022 13.425 48.489 1.930.936
pertanian
Total 5.236.792 177.508 505.482 5.919.782
Laki-laki 3.589.395 400.510 2.115.698 6.105.603
Pekerja bebas di
Perempuan 1.015.106 17.061 59.946 1.092.113
nonpertanian
Total 4.604.501 417.571 2.175.644 7.197.716
Laki-laki 17.633.993 2.546.446 19.900.120 40.080.559
Total Perempuan 11.803.733 793.565 7.160.802 19.758.100
Total 29.437.726 3.340.011 27.060.922 59.838.659
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.26 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Lapangan Usaha, Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin
Kategori Upah
Lapangan Usaha/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 4.812.056 354.501 1.551.181 6.717.738
Pertanian, Kehutanan
Perempuan 2.403.357 31.132 168.892 2.603.381
dan Perikanan
Total 7.215.413 385.633 1.720.073 9.321.119
Laki-laki 304.817 65.437 521.117 891.371
Pertambangan dan
Perempuan 20.551 1.015 31.426 52.992
Penggalian
Total 325.368 66.452 552.543 944.363
Laki-laki 2.481.015 430.744 3.819.322 6.731.081
Industri Pengolahan Perempuan 2.204.619 170.387 1.564.284 3.939.290
Total 4.685.634 601.131 5.383.606 10.670.371
Laki-laki 41.379 12.122 188.982 242.483
Pengadaan Listrik dan
Perempuan 4.494 1.894 17.739 24.127
Gas
Total 45.873 14.016 206.721 266.610
Pengadaan Air, Laki-laki 101.366 18.648 94.498 214.512
Pengelolaan Sampah,
Perempuan 33.510 1.404 12.536 47.450
Limbah, dan Daur
Ulang Total 134.876 20.052 107.034 261.962
Laki-laki 2.973.106 463.065 3.538.876 6.975.047
Konstruksi Perempuan 38.276 7.048 95.650 140.974
Total 3.011.382 470.113 3.634.526 7.116.021
Perdagangan Besar Laki-laki 1.888.099 361.306 2.094.026 4.343.431
dan Eceran; Reparasi
Perempuan 1.372.506 146.749 840.053 2.359.308
dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor Total 3.260.605 508.055 2.934.079 6.702.739
Laki-laki 1.008.977 207.363 1.309.076 2.525.416
Transportasi dan
Perempuan 36.701 12.623 137.634 186.958
Pergudangan
Total 1.045.678 219.986 1.446.710 2.712.374
Laki-laki 591.970 79.637 425.491 1.097.098
Penyediaan
Akomodasi dan Perempuan 684.573 46.017 185.675 916.265
Makan Minum
Total 1.276.543 125.654 611.166 2.013.363
Laki-laki 96.944 23.251 323.276 443.471
Informasi dan
Perempuan 52.563 6.954 118.177 177.694
Komunikasi
Total 149.507 30.205 441.453 621.165
Laki-laki 138.449 51.540 752.045 942.034
Jasa Keuangan dan
Perempuan 107.008 24.617 422.174 553.799
Asuransi
Total 245.457 76.157 1.174.219 1.495.833
Laki-laki 51.541 13.427 119.494 184.462
Real Estat Perempuan 18.261 1.542 35.344 55.147
Total 69.802 14.969 154.838 239.609
Kategori Upah
Lapangan Usaha/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 341.727 73.253 617.293 1.032.273
Jasa Perusahaan Perempuan 119.915 18.053 177.253 315.221
Total 461.642 91.306 794.546 1.347.494
Administrasi Laki-laki 726.223 131.842 2.387.131 3.245.196
Pemerintahan,
Perempuan 451.767 55.999 816.984 1.324.750
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib Total 1.177.990 187.841 3.204.115 4.569.946
Laki-laki 863.926 86.837 1.208.681 2.159.444
Jasa Pendidikan Perempuan 1.931.231 115.769 1.523.517 3.570.517
Total 2.795.157 202.606 2.732.198 5.729.961
Laki-laki 168.723 30.872 365.276 564.871
Jasa Kesehatan dan
Perempuan 421.634 63.634 761.765 1.247.033
Kegiatan Sosial
Total 590.357 94.506 1.127.041 1.811.904
Laki-laki 1.043.675 142.601 584.355 1.770.631
Jasa Lainnya Perempuan 1.902.767 88.728 251.699 2.243.194
Total 2.946.442 231.329 836.054 4.013.825
Laki-laki 17.633.993 2.546.446 19.900.120 40.080.559
Total Perempuan 11.803.733 793.565 7.160.802 19.758.100
Total 29.437.726 3.340.011 27.060.922 59.838.659
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.27 Pekerja Penerima Upah (PPU) Menurut Provinsi, Klasifikasi Upah, dan Jenis Kelamin
kategori upah
Status Pekerjaan/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 357.151 61.711 301.788 720.650
Aceh Perempuan 233.775 8.493 116.555 358.823
Total 590.926 70.204 418.343 1.079.473
Laki-laki 898.046 173.087 1.064.945 2.136.078
Sumatera Utara Perempuan 653.562 42.886 334.846 1.031.294
Total 1.551.608 215.973 1.399.791 3.167.372
Laki-laki 322.502 62.572 303.003 688.077
Sumatera Barat Perempuan 233.579 15.957 133.026 382.562
Total 556.081 78.529 436.029 1.070.639
Laki-laki 448.280 107.911 555.170 1.111.361
Riau Perempuan 254.410 18.195 158.692 431.297
Total 702.690 126.106 713.862 1.542.658
Laki-laki 259.930 52.421 213.720 526.071
Jambi Perempuan 159.013 9.462 56.883 225.358
Total 418.943 61.883 270.603 751.429
Laki-laki 565.339 85.107 476.553 1.126.999
Sumatera Selatan Perempuan 385.649 21.384 140.178 547.211
Total 950.988 106.491 616.731 1.674.210
Laki-laki 126.421 21.696 104.945 253.062
Bengkulu Perempuan 87.468 5.828 40.433 133.729
Total 213.889 27.524 145.378 386.791
Laki-laki 662.838 78.587 420.705 1.162.130
Lampung Perempuan 346.033 11.694 126.405 484.132
Total 1.008.871 90.281 547.110 1.646.262
Laki-laki 89.908 21.421 121.886 233.215
Bangka-Belitung Perempuan 65.766 4.244 40.998 111.008
Total 155.674 25.665 162.884 344.223
Laki-laki 65.060 25.098 338.749 428.907
Kepulauan Riau Perempuan 56.397 8.059 165.423 229.879
Total 121.457 33.157 504.172 658.786
Laki-laki 216.238 110.353 1.513.720 1.840.311
DKI Jakarta Perempuan 260.880 75.356 699.752 1.035.988
Total 477.118 185.709 2.213.472 2.876.299
Laki-laki 3.392.567 481.733 4.208.089 8.082.389
Jawa Barat Perempuan 1.889.681 147.585 1.529.602 3.566.868
Total 5.282.248 629.318 5.737.691 11.649.257
kategori upah
Status Pekerjaan/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 2.987.441 310.846 1.960.701 5.258.988
Jawa Tengah Perempuan 2.200.256 109.342 668.699 2.978.297
Total 5.187.697 420.188 2.629.400 8.237.285
Laki-laki 334.822 35.641 217.594 588.057
D I Yogyakarta Perempuan 274.933 15.945 99.254 390.132
Total 609.755 51.586 316.848 978.189
Laki-laki 3.232.117 288.719 2.790.760 6.311.596
Jawa Timur Perempuan 2.161.725 103.014 856.985 3.121.724
Total 5.393.842 391.733 3.647.745 9.433.320
Laki-laki 549.085 124.597 1.497.036 2.170.718
Banten Perempuan 385.993 44.259 587.133 1.017.385
Total 935.078 168.856 2.084.169 3.188.103
Laki-laki 279.009 54.221 372.037 705.267
Bali Perempuan 260.008 28.950 160.846 449.804
Total 539.017 83.171 532.883 1.155.071
Laki-laki 406.410 28.345 205.937 640.692
Nusa Tenggara
Perempuan 273.324 5.720 66.022 345.066
Barat
Total 679.734 34.065 271.959 985.758
Laki-laki 291.426 24.411 143.848 459.685
Nusa Tenggara
Perempuan 176.424 9.556 82.555 268.535
Timur
Total 467.850 33.967 226.403 728.220
Laki-laki 270.723 55.829 391.680 718.232
Kalimantan Barat Perempuan 176.465 11.789 91.080 279.334
Total 447.188 67.618 482.760 997.566
Laki-laki 152.703 41.248 262.723 456.674
Kalimantan Tengah Perempuan 83.775 10.110 82.630 176.515
Total 236.478 51.358 345.353 633.189
Laki-laki 231.399 44.776 337.729 613.904
Kalimantan Selatan Perempuan 167.359 10.729 97.306 275.394
Total 398.758 55.505 435.035 889.298
Laki-laki 125.974 50.262 473.150 649.386
Kalimantan Timur Perempuan 108.040 16.201 133.523 257.764
Total 234.014 66.463 606.673 907.150
Laki-laki 37.011 9.576 72.867 119.454
Kalimantan Utara Perempuan 26.171 2.420 23.590 52.181
Total 63.182 11.996 96.457 171.635
kategori upah
Status Pekerjaan/Jenis Kelamin
< 1 juta 1 - 2 juta > 2 juta Total
Laki-laki 142.224 38.379 205.394 385.997
Sulawesi Utara Perempuan 65.111 10.052 96.029 171.192
Total 207.335 48.431 301.423 557.189
Laki-laki 217.814 23.620 151.124 392.558
Sulawesi Tengah Perempuan 124.395 6.528 71.358 202.281
Total 342.209 30.148 222.482 594.839
Laki-laki 439.706 54.568 477.612 971.886
Sulawesi Selatan Perempuan 360.017 15.567 208.492 584.076
Total 799.723 70.135 686.104 1.555.962
Laki-laki 146.800 20.522 157.225 324.547
Sulawesi Tenggara Perempuan 101.682 5.082 56.945 163.709
Total 248.482 25.604 214.170 488.256
Laki-laki 86.372 8.504 54.886 149.762
Gorontalo Perempuan 63.287 3.181 30.440 96.908
Total 149.659 11.685 85.326 246.670
Laki-laki 88.757 6.372 49.468 144.597
Sulawesi Barat Perempuan 49.290 557 20.683 70.530
Total 138.047 6.929 70.151 215.127
Laki-laki 67.123 8.093 92.952 168.168
Maluku Perempuan 45.163 2.776 56.603 104.542
Total 112.286 10.869 149.555 272.710
Laki-laki 62.112 9.146 73.524 144.782
Maluku Utara Perempuan 33.654 2.486 27.324 63.464
Total 95.766 11.632 100.848 208.246
Laki-laki 36.894 10.753 91.830 139.477
Papua Barat Perempuan 20.080 4.488 33.860 58.428
Total 56.974 15.241 125.690 197.905
Laki-laki 43.791 16.321 196.770 256.882
Papua Perempuan 20.368 5.670 66.652 92.690
Total 64.159 21.991 263.422 349.572
Laki-laki 17.633.993 2.546.446 19.900.120 40.080.559
Total Perempuan 11.803.733 793.565 7.160.802 19.758.100
Total 29.437.726 3.340.011 27.060.922 59.838.659
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.28 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
<=SD 15.808.152 9.119.377 24.927.529
SLTP 6.069.791 3.368.319 9.438.110
SMU 5.684.133 3.077.111 8.761.244
SMK 2.836.517 1.424.486 4.261.003
Diploma I / II / III / IV 559.035 406.476 965.511
S1/S2/S3 1.288.686 656.068 1.944.754
Total 32.246.314 18.051.837 50.298.151
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.29 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Golongan Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
Tabel 7.30 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal Jumlah
Laki-laki Perempuan
Perkotaan 15.021.123 9.708.455 24.729.578
Perdesaan 17.225.191 8.343.382 25.568.573
Total 32.246.314 18.051.837 50.298.151
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.31 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan Jumlah
Laki-laki Perempuan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia - - -
(POLRI)
Manajer 980.321 533.457 1.513.778
Profesional 349.629 255.770 605.399
Teknisi dan Asisten Profesional 425.123 146.440 571.563
Tenaga Tata Usaha 70.626 34.762 105.388
Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan 8.185.884 10.468.136 18.654.020
Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan,
14.017.685 3.493.245 17.510.930
dan Perikanan
Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan YBDI 3.347.101 2.192.722 5.539.823
Operator dan Perakit Mesin 2.736.635 141.593 2.878.228
Pekerja Kasar 2.133.310 785.712 2.919.022
Total 32.246.314 18.051.837 50.298.151
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Pada Tabel 7.31 terlihat bahwa ada dua jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh sebagian besar PBPU. Yang pertama adalah Tenaga Usaha
Jasa dan Tenaga Penjualan, dimana jumlahnya mencapai 18,65 juta orang
atau sekitar 37,09 persen dari total PBPU. Dan yang kedua adalah Pekerja
Tabel 7.32 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jam Kerja (per Minggu) Jumlah
Laki-laki Perempuan
0*)sementara tidak bekerja 1.318.534 949.834 2.268.368
1-34 jam 11.247.135 7.306.588 18.553.723
35-48 jam** 9.672.574 3.768.623 13.441.197
> 48 jam*** 10.008.071 6.026.792 16.034.863
Total 32.246.314 18.051.837 50.298.151
Catatan:
* Sementara Tidak Bekerja
** Jam Kerja Normal berdasarkan International Labour Organization (35 jam kerja per minggu)
*** Jam Kerja Berlebih berdasarkan International Labour Organization (>48 jam kerja per minggu)
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.33 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah
Tabel 7.34 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14.800.538 3.713.393 18.513.931
Pertambangan dan Penggalian 323.423 36.318 359.741
Industri Pengolahan 2.617.972 2.534.156 5.152.128
Pengadaan Listrik dan Gas 20.626 12.755 33.381
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
152.433 40.233 192.666
Limbah, dan Daur Ulang
Kontruksi 838.768 11.561 850.329
Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi
6.743.449 7.344.066 14.087.515
dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Transportasi dan Pergudangan 2.793.033 47.186 2.840.219
Penyediaan Akomodasi dan Makan
1.852.097 2.928.802 4.780.899
Minum
Informasi dan komunikasi 163.183 113.511 276.694
Jasa Keuangan dan Asuransi 40.314 16.364 56.678
Real Estate 96.817 48.137 144.954
Jasa Perusahaan 317.207 79.164 396.371
Administrasi Pemerintah, Pertahanan,
- - -
dan Jaminan Sosial Wajib
Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
Jasa Pendidikan 114.114 145.499 259.613
jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 80.044 101.690 181.734
Jasa Lainnya 1.292.296 879.002 2.171.298
Total 32.246.314 18.051.837 50.298.151
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.35 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Menurut Provinsi, Rata-Rata Upah, dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Provinsi Laki-laki Perempuan Jumlah
Jenis Kelamin
Provinsi Laki-laki Perempuan Jumlah
Tabel 7.36 Upah Minimum Provinsi Menurut Provinsi Tahun 2016 – 2020
Tabel 7.37 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Penduduk Bekerja (A) Pengangguran Terbuka (B) Bukan Angkatan Kerja (C)
Pendidi- Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
kan Jumlah Jumlah Jumlah
Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
laki puan Laki puan laki puan
≤ SD 110.046 31.854 141.900 59.576 29.602 89.178 13.294 19.339 32.633
SMP 135.063 39.163 174.226 80.083 46.768 126.851 11.711 21.642 33.353
SMA 197.034 54.847 251.881 183.904 102.693 286.597 15.817 25.293 41.110
SMK 208.020 63.511 271.531 226.893 97.990 324.883 13.384 19.730 33.114
Akademi/
19.237 11339 30.576 21.648 10087 31.735 2257 2288 4545
Diploma
S1/S2/S3 48.912 19.994 68.906 43.778 30.776 74.554 2.310 5.886 8.196
Jumlah 718.312 220.708 939.020 615.882 317.916 933.798 58.773 94.178 152.951
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.38 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Penduduk Bekerja (A) Pengangguran Terbuka (B) Bukan Angkatan Kerja (C)
Golongan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Umur Jumlah Jumlah Jumlah
Laki- Perem Laki- Perem Laki- Perem
laki puan laki puan laki puan
15 - 24 tahun 140.358 86.432 226.790 227.477 148.948 376.425 24.125 23.743 47.868
25 - 59 tahun 563.339 130.767 694.106 378.859 167.505 546.364 30.867 68.989 99.856
≥ 60 tahun 14.615 3.509 18.124 9.546 1463 11.009 3.781 1446 5.227
Jumlah 718.312 220.708 939.020 615.882 317.916 933.798 58.773 94.178 152.951
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.39 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Penduduk Bekerja (A) Pengangguran Terbuka (B) Bukan Angkatan Kerja (C)
Daerah
Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Tempat
Tinggal Laki- Perem- Jumlah Laki- Perem- Jumlah Laki- Perem- Jumlah
laki puan laki puan laki puan
Perkotaan 509.602 169.679 679.281 499.730 262.070 761.800 42.333 69.439 111.772
Perdesaan 208.710 51.029 259.739 116.152 55.846 171.998 16.440 24.739 41.179
Jumlah 718.312 220.708 939.020 615.882 317.916 933.798 58.773 94.178 152.951
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.40 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin
Penduduk Bekerja (A) Penganggur Terbuka (B) Bukan Angkatan Kerja (C)
Lapangan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Usaha Jumlah
Laki- Perem Laki- Perem Jumlah Laki- Perem Jumlah
laki puan laki puan laki puan
Pertanian 135.640 21.917 157.557
Manufaktur 113.405 49.956 163.361
Konstruksi 84.432 2.100 86.532
Jasa 384.835 146.735 531.570
Jumlah 718.312 220.708 939.020
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.41 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Pengangguran
Penduduk Bekerja (A) Bukan Angkatan Kerja (C)
Terbuka (B)
Jenis Pekerjaan/
Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jabatan
Jumlah Perem- Jumlah Jumlah
Laki- Perem- Laki- Laki- Perem-
laki puan laki puan laki puan
0 Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Negara - - -
Republik Indonesia
(POLRI)
1 Manajer 8.781 2.938 11.719
Tabel 7.42 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin
Penduduk Bekerja (A) Pengangguran Terbuka (B) Bukan Angkatan Kerja (C)
Jam Kerja
Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
(per
Minggu) Laki- Perem- Jumlah Laki- Perem- Jumlah Laki- Perem- Jumlah
laki puan laki puan laki puan
0* 34.525 9.125 43.650
1-34 259.494 93.430 352.924
35 - 40 ** 80.289 29.322 109.611
41 - 48 *** 156.755 43.316 200.071
> 48 187.249 45.515 232.764
Jumlah 718.312 220.708 939.020
Catatan:
* Sementara Tidak Bekerja
** Jam Kerja Normatif berdasarkan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan (40 jam kerja per minggu)
*** Jam Kerja Normatif berdasarkan International Labour Organization (48 jam kerja per minggu)
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2020 (diolah Pusdatinaker)
Tabel 7.43 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Tabel 7.44 Tenaga Kerja Ter-PHK Menurut Pulau dan Jenis Kelamin
Penduduk Bekerja (A) Penganggur Terbuka (B) Bukan Angkatan Kerja (C)
Kondisi dan situasi dalam dunia kerja tidak selalu mengalami keadaan yang
baik, baik dari sisi pengusaha maupun dari pekerja. Perselisihan dapat mungkin
terjadi dalam hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja. Keadaan diatas
dapat disebut juga dengan perselisihan hubungan industrial, yang didefinisikan
sebagai perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja atau buruh atau serikat
pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan
kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja, serta perselisihan
antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.
Menurut catatan dari Ditjen PHI dan Jamsos (Tabel 7.46), pada tahun
2020 kasus perselisihan yang terjadi sebanyak 8.714 kasus. Angka tersebut
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari periode yang sama pada
tahun sebelumnya yang hanya 1.586 kasus (atau naik 449,4%). Perselisihan
yang paling banyak terjadi pada tahun 2020 yaitu pada kategori perselisihan
pemutusan hubungan kerja sebesar 83,34 persen sedangkan yang paling sedikit
yaitu perselisihan Serikat Pekerja/Serikat Buruh (0,14%).
Pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh wilayah di dunia
merupakan salah satu hal yang memberi poin kontribusi terbesar dalam perselisihan
hubungan industrial di Indonesia, khususnya dalam perselisihan pemutusan
hubungan kerja. Ketidakmampuan pengusaha dalam memperpanjang masa
kerja para pekerjanya dikarenakan iklim dan kondisi perekonomian yang semakin
memburuk akibat pandemi menjadikan banyaknya kasus PHK di Indonesia.
Dilihat dari wilayahnya, Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan
kasus perselisihan hubungan industrial terbanyak pada tahun 2020 yaitu sebesar
16,31 persen kemudian diikuti oleh Provinsi Kepulauan Riau sebesar 12,11
persen; dengan catatan bahwa kasus perselisihan pemutusan hubungan kerja
mendominasi angka kasus perselisihan hubungan industrial secara keseluruhan.
Perselisihan hubungan industrial yang terjadi di Indonesia perlu menjadi
perhatian lebih oleh pemerintah dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan
yang kondusif di negara ini. Sehingga kedepannya diharapkan angka kasus
perselisihan hubungan industrial menjadi berkurang. Selain itu juga untuk
memberikan peluang yang lebih besar sebagai negara yang dapat bersaing
dalam mendapatkan investasi.
Tabel 7.45 Perselisihan Hubungan Industrial Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2020
BAB VIII
RAMBU KERJA
1. Pekerja Anak
Anak yang bekerja berbeda dengan Pekerja Anak. Anak yang bekerja adalah
anak yang diperbolehkan bekerja sesuai UU Ketenagakerjaan nomor 13 tahun
2003 yaitu mereka yang berusia minimum 15 tahun, sedangkan yang disebut
dengan Pekerja Anak adalah anak usia 15-17 tahun yang bekerja lebih dari 40 jam
seminggu. Jadi pekerja anak adalah bagian dari populasi anak yang bekerja.
Sebagaimana data Sakernas Agustus 2020 yang diolah Pusdatinaker, anak
yang bekerja di Indonesia sekitar 2,176,389 orang. Jumlah ini meningkat sebesar
33.27 persen atau bertambah sekitar 543,369 orang jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, Agustus 2019 yang berjumlah sekitar 1,633,020 orang. Dari
total anak yang bekerja pada Agustus 2020, sekitar 18.01 persen atau sebanyak
392,051 orang adalah mereka yang dikatagorikan sebagai pekerja anak. Jumlah
pekerja anak ini juga menurun sekitar 9.47 persen atau sekitar 41,005 orang
jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun sebelumnya Agustus 2019 yang
berjumlah sekitar 433,056 orang. Pekerja anak yang berjenis kelamin laki-laki
cenderung lebih banyak jika dibandingkan dengan pekerja anak berjenis kelamin
perempuan. Jumlah pekerja anak laki-laki sebanyak 232,393 orang atau sekitar
59.28 persen, sedangkan pekerja anak perempuan sebanyak 159,658 orang atau
sekitar 40.72 persen.
Tabel 8.2 Pekerja Anak Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Tabel 8.3 Pekerja Anak Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin
Tabel 8.5 Pekerja Anak Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Tabel 8.6. Pekerja Anak Menurut Rentang Upah dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
No. Kab/Kota Total
Laki-laki Perempuan
1 Bandar Lampung 46 56 102
2 Bandung Barat 2 - 2
3 Brebes 1 1 2
4 Jakarta Barat 87 122 209
5 Jakarta Pusat 24 25 49
6 Jakarta Selatan 75 68 143
7 Jakarta Timur 647 503 1,150
8 Jakarta utara 510 511 1,021
9 Jember 217 183 400
10 Kab. Bandung 206 117 323
11 Kab. Bekasi 219 206 425
12 Kab. Bogor 371 342 713
13 Kab. Cirebon 1 1 2
14 Kab. Garut 3 - 3
15 Kab. Indramayu 5 - 5
16 Kab. Karawang 11 - 11
17 Kab. Kuningan 1 - 1
18 Kab. Serang 407 430 837
19 Kab. Sleman 90 107 197
20 Kab. Subang 1 - 1
21 Kab. Sukabumi 6 2 8
22 Kota Bandung 189 192 381
23 Kota Banjar 1 - 1
24 Kota Bantul 32 21 53
25 Kota Bekasi 106 105 211
26 Kota Bogor 2 - 2
27 Kota Cimahi 1 - 1
28 Kota Depok 82 96 178
29 Kota Garut 158 92 250
30 Kota Metro 40 35 75
31 Kota Semarang 144 107 251
32 Kota Sukabumi 1 - 1
33 Kota Tangerang 84 79 163
34 Kota Tangerang Selatan 52 48 100
35 Kota Tasikmalaya 2 - 2
36 Lahat 1 - 1
Jenis Kelamin
No. Kab/Kota Total
Laki-laki Perempuan
37 Lampung Tengah 180 193 373
38 Lumajang 113 87 200
39 Majalengka 1 - 1
40 Malang 394 406 800
41 Pandeglang 1 - 1
42 Pringsewu 28 22 50
43 Probolinggo 109 91 200
44 Purbalingga 1 - 1
45 Surakarta 66 34 100
Total 4,718 4,282 9,000
Sumber: Direktorat Norma Kerja Perempuan dan Anak, diolah Pusdatinaker
324
PROVINSI/ PRSHN PRSHN JENIS PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN
NO KABUPATEN/ MELANG- YG UPAH CUTI CUTI PP/ P4/ PDS. PDS. PDS. PRSHN LAIN-
EDISI 3
KOTA GAR DINOTA WLK WKWI TKA TKI UMP THR PWDB KET
LEMBUR TAHUNAN HAID PKB P4P TK UPAH PROG MNGGK 2
1 Aceh 49 49 45 - - - 9 3 - 5 - 21 - - 2 - 1 - 18
2 Sumatera Utara 89 90 47 29 2 - 36 3 - 1 - 2 - - 28 2 7 4 -
3 Sumatera Barat 1,860 1,860 310 19 - - 37 12 14 3 - 93 - 19 62 - 6 - 233
4 Riau 25 22 12 7 - - 19 10 - 1 - 4 - 4 2 1 - - 11
5 Jambi 82 67 98 45 - - 16 28 1 6 - - 1 - - - - - -
6 Sumatera Selatan 74 74 20 13 1 - 35 4 - - - 4 - - - - - - -
7 Bengkulu 120 80 17 20 - - 20 12 9 - - 18 - - 12 4 7 - -
8 Lampung 54 10 46 - - - - - - - - 10 - - - 2 - - 28
Kep. Bangka
9 104 27 15 3 1 11 9 5 2 1 - 17 - 1 8 4 5 3 23
Belitung
10 Kep. Riau 183 184 44 11 - 13 85 19 - - - 29 - - 21 - - - 25
11 DKI Jakarta 324 277 23 - 21 - 12 4 - 1 - 32 - - 2 - 32 - 378
12 Jawa Barat 571 608 146 38 8 4 106 61 1 8 4 153 12 23 113 10 7 10 194
13 Jawa Tengah 971 812 598 54 2 - 91 64 4 20 4 339 - 161 250 20 25 4 176
14 DI Yogyakarta 1,336 1,278 335 168 10 - 216 62 23 21 4 139 - 113 118 106 196 53 43
15 Jawa Timur 885 833 496 50 24 - 152 3 - 11 - 38 - 32 95 69 10 - 173
16 Banten 270 109 157 28 - - 220 66 3 1 61 37 - - 18 19 - 1 110
17 Bali 179 5 107 - 2 1 27 7 2 3 11 65 - 29 29 7 13 3 27
Nusa Tenggara
18 99 - 1,579 38 9 - 725 8 1 - - 396 - - - 67 23 - -
Barat
4. Pelanggaran Norma K3
327
21 Kalimantan Tengah 6 4 - - - 2 5 - - - - 11 - -
EDISI 3
JENIS PELANGGARAN NORMA K3
PROVINSI/ PEMERIKSAAN KESEHATAN
328
NO OP/
KABUPATEN/ KOTA AHLI KLINIK PENGL. DOKTER PRMEDIS DOKTER TK
P2K3 PJK3 CATERING TEHNIS LAIN-2 KET
K3 PRSH PESTISIDA PRSHN PRSHN PKTK
EDISI 3
Sumber : Ditjen Binwasnaker & K3, Triwulan IV Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
330
JUMLAH TENAGA KERJA
PROVINSI/ JUMLAH KLASIFIKASI PERUSAHAAN STATUS PERUSAHAAN
NO WNI WNA
EDISI 3
6. Kecelakaan Kerja
333
EDISI 3
PROVINSI/ Jml Jumlah TIPE KECELAKAAN KERJA
NO Keracunan PAK
KABUPATEN/ KOTA Kecelakaan Korban
334
A B C D E F G H I J KET
23 Kalimantan Timur 257 259 - 3 105 24 22 19 1 14 6 4 - 28
EDISI 3
24 Kalimantan Utara 5 1 - - 3 2 - - - - - - - -
25 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - - - -
26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - - - -
27 Sulawesi Selatan 1 1 - - - 1 - - - - - - - -
28 Sulawesi Tenggara 1 - - - - - 2 - - - - - - -
29 Gorontalo - - - - - - - - - - - - - -
30 Sulawesi Barat 3 2 - - 1 - - - - - - - 2 -
31 Maluku 3 3 - - - - - - - 1 - - 1 -
32 Maluku Utara 2 2 - - 1 - - - - - - 1 1 -
33 Papua Barat 4 4 - 1 4 - - - 1 - - 2 1 -
34 Papua - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 6,037 4,287 1 81 1,486 399 581 103 89 781 414 109 28 1,606
Sumber : Ditjen Binwasnaker & K3, Triwulan IV Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
Catatan : Jumlah berdasarkan data administratif yang dilaporkan di instansi ketenagakerjaan sesuai Permenakertrans Nomor 09/2005 (Form K8A)
Keterangan :
PAK = Penyakit Akibta Kerja
*) Tipe Kecelakaan Kerja :
7. Penegakkan Hukum
336
PUTUSAN ATURAN YANG
NO PROVINSI PERUSAHAAN PASAL YANG DILANGGAR
EDISI 3
337
Industri
EDISI 3
PUTUSAN ATURAN YANG
NO PROVINSI PERUSAHAAN PASAL YANG DILANGGAR
338
DENDA KURUNGAN DILANGGAR
EDISI 3
BAB IX
KESIMPULAN
I. Ketenagakerjaan Umum
tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2004 hingga 2020 berjumlah 918
SKKNI. Jasa perusahaan merupakan sektor yang memiliki jumlah
SKKNI paling banyak, yaitu sekitar 190 SKKNI, sedangkan real estat
merupakan sektor yang memiliki jumlah SKKNI paling sedikit, yaitu
sebanyak 1 SKKNI.
j. Lembaga Pelatihan Kerja yang ada di Indonesia sampai dengan
31 Desember 2020, terdata sebanyak 18,127 lembaga, dimana yang
dikelola pemerintah 827 LPK (4.56 persen), 15,173 LPK (83.70 persen)
dikelola swasta, dan sebanyak 2,127 LPK (11.73 persen) adalah BLK
Komunitas. Dilihat dari institusi pembina, dari 16 institusi pembina
LPK yang terdata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah
institusi yang paling banyak memiliki LPK binaan, yaitu sebanyak
8,980 LPK atau sekitar 49.54 persen dari total LPK yang terdata.
V. Cipta Kerja
a. Dari total anak yang bekerja sekitar 2,176,389 orang pada Agustus
2020, sekitar 18.01 persen atau sebanyak 392,051 orang adalah
mereka yang dikatagorikan sebagai pekerja anak. Dilihat dari
karakteristiknya, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (59.28
persen), berpendidikan rendah atau SD-SMP (83.23 persen),
bertempat tinggal di perkotaan (53.97 persen), bekerja di lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda (28.55 persen), sebagai Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga
Penjualan (38.04 persen), berstatus sebagai buruh/karyawan/
pegawai (49.92 persen), dan mayoritas mendapatkan upah kurang
dari Rp 1 juta perbulan (52.19 persen).
b. Khusus Khusus untuk tahun 2020, melalui program PPA-PKH
telah ditarik sebanyak 9,000 pekerja anak dari dunia kerja untuk
dikembalikan ke dunia pendidikan. Jumlah pekerja anak yang ditarik
dari dunia kerja paling banyak terjadi di Kota Administrasi Jakarta
Timur, yakni sebanyak 1,150 pekerja anak atau sekitar 12.78 persen.
c. Jumlah perusahaan yang melanggar norma ketenagakerjaan
pada triwulan IV tahun 2020 sebanyak 11,018 perusahaan, dan
sekitar 90,33 persen telah dinota oleh pengawas ketenagakerjaan.
Jenis pelanggaran paling banyak dilakukan oleh perusahaan adalah
pelanggaran terkait Wajib Lapor Ketenagakerjaan (WLK) sebanyak
6,971 pelanggaran atau sekitar 32,18 persen.
d. Kasus pelanggaran norma K3 periode triwulan IV tahun 2020
sebanyak 5,721 kasus, dan paling banyak terjadi disebabkan karena
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2020. Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2020. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2020. Berita Resmi Statistik No. 64/08/Th. XXIII, 5 Agustus 2020.
Jakarta.
Data hasil Kompilasi Administrasi yang dihasilkan dari unit : Direktorat
Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja,
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan K3, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia,
Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Dinas Tenaga Kerja Provinsi seluruh Indonesia, Kamar Dagang
dan Industri, Asosiasi Pengusaha Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan.
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan. 2020. Buku Saku Pembinaan Hubungan Industrial. Jakarta.
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas. 2020. Buku Informasi
Pelatihan dan Produktivitas. Jakarta.
International Labour Organization. 2011. The Labour Force Concept. Geneva : ILO
Departmen of Statistics.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2020. Kebijakan Ekonomi Makro dan
Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2021. Jakarta.
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2020. Keynote Speech : Tatanan
Kenormalan Baru Ketenagakerjaan dan Upaya Peningkatan Produktivitas
Tenaga Kerja. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Ketenagakerjaan. 2020. Menghadapi
Fenomena NEET, Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda di Indonesia.
Jakarta.
LAMPIRAN
Tabel L. 1 Sampling Error Penduduk Usia Kerja Menurut Klasifikasi Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin
Klasifikasi Desa/
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
Kelurahan
1 Perkotaan 1 Laki-laki 57.867.602 220.263 0,38%
2 Perempuan 57.955.254 204.979 0,35%
Total 115.822.856 386.972 0,33%
2 Perdesaan 1 Laki-laki 44.089.660 114.631 0,26%
2 Perempuan 44.059.944 104.826 0,24%
Total 88.149.604 192.688 0,22%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 2 Sampling Error Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
yang ditamatkan
<=SD 1 Laki-laki 35.840.359 166.104 0,46%
2 Perempuan 40.786.779 161.354 0,40%
Total 76.627.138 300.555 0,39%
SLTP 1 Laki-laki 22.216.398 117.606 0,53%
2 Perempuan 21.776.410 112.611 0,52%
Total 43.992.808 188.423 0,43%
SLTA Umum 1 Laki-laki 20.804.722 121.473 0,58%
2 Perempuan 19.387.185 113.938 0,59%
Total 40.191.907 196.921 0,49%
SLTA Kejuruan 1 Laki-laki 13.314.844 110.489 0,83%
2 Perempuan 9.051.138 86.227 0,95%
Total 22.365.982 164.774 0,74%
Diploma I/II/III/ Akademi 1 Laki-laki 2.036.339 37.036 1,82%
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
yang ditamatkan
2 Perempuan 2.931.719 43.869 1,50%
Total 4.968.058 64.401 1,30%
Universitas (S1/S2/S3) 1 Laki-laki 7.744.600 91.223 1,18%
2 Perempuan 8.081.967 86.304 1,07%
Total 15.826.567 160.257 1,01%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 4 Sampling Error Penduduk Usia Kerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
11 Aceh 1 Laki-laki 1.928.216 21.334 1,11%
2 Perempuan 1.952.886 20.123 1,03%
Total 3.881.102 36.623 0,94%
12 Sumatera Utara 1 Laki-laki 5.304.855 49.826 0,94%
2 Perempuan 5.398.456 46.089 0,85%
Total 10.703.311 84.829 0,79%
13 Sumatera Barat 1 Laki-laki 1.986.085 27.778 1,40%
2 Perempuan 2.030.691 26.479 1,30%
Total 4.016.776 49.990 1,24%
14 Riau 1 Laki-laki 2.528.627 34.443 1,36%
2 Perempuan 2.417.478 30.616 1,27%
Total 4.946.105 60.567 1,22%
15 Jambi 1 Laki-laki 1.374.388 17.568 1,28%
2 Perempuan 1.329.465 15.307 1,15%
Total 2.703.853 29.400 1,09%
16 Sumatera Selatan 1 Laki-laki 3.191.343 45.337 1,42%
2 Perempuan 3.115.669 43.252 1,39%
Total 6.307.012 83.460 1,32%
17 Bengkulu 1 Laki-laki 764.260 11.758 1,54%
2 Perempuan 735.312 10.857 1,48%
Total 1.499.572 20.559 1,37%
18 Lampung 1 Laki-laki 3.278.765 35.055 1,07%
2 Perempuan 3.120.779 33.693 1,08%
Total 6.399.544 61.516 0,96%
19 Bangka-Belitung 1 Laki-laki 571.380 9.238 1,62%
2 Perempuan 532.839 8.450 1,59%
Total 1.104.219 15.837 1,43%
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
21 Kepulauan Riau 1 Laki-laki 874.605 27.684 3,17%
2 Perempuan 835.989 25.867 3,09%
Total 1.710.594 49.338 2,88%
31 DKI Jakarta 1 Laki-laki 4.057.218 73.606 1,81%
2 Perempuan 4.142.476 70.557 1,70%
Total 8.199.694 135.297 1,65%
32 Jawa Barat 1 Laki-laki 18.953.523 141.393 0,75%
2 Perempuan 18.559.309 125.710 0,68%
Total 37.512.832 239.177 0,64%
33 Jawa Tengah 1 Laki-laki 13.300.816 71.377 0,54%
2 Perempuan 13.708.480 65.271 0,48%
Total 27.009.296 116.785 0,43%
34 D I Yogyakarta 1 Laki-laki 1.534.636 31.943 2,08%
2 Perempuan 1.598.118 33.213 2,08%
Total 3.132.754 60.007 1,92%
35 Jawa Timur 1 Laki-laki 15.506.236 92.922 0,60%
2 Perempuan 16.151.975 88.377 0,55%
Total 31.658.211 161.227 0,51%
36 Banten 1 Laki-laki 4.905.756 72.165 1,47%
2 Perempuan 4.730.304 68.556 1,45%
Total 9.636.060 130.463 1,35%
51 Bali 1 Laki-laki 1.732.365 27.482 1,59%
2 Perempuan 1.722.762 25.890 1,50%
Total 3.455.127 50.056 1,45%
52 Nusa Tenggara Barat 1 Laki-laki 1.853.517 24.485 1,32%
2 Perempuan 1.964.179 23.679 1,21%
Total 3.817.696 41.608 1,09%
53 Nusa Tenggara Timur 1 Laki-laki 1.912.908 21.498 1,12%
2 Perempuan 1.982.545 20.488 1,03%
Total 3.895.453 38.298 0,98%
61 Kalimantan Barat 1 Laki-laki 1.925.044 23.801 1,24%
2 Perempuan 1.866.612 22.901 1,23%
Total 3.791.656 43.356 1,14%
62 Kalimantan Tengah 1 Laki-laki 1.056.174 17.097 1,62%
2 Perempuan 963.343 15.180 1,58%
Total 2.019.517 30.177 1,49%
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
63 Kalimantan Selatan 1 Laki-laki 1.591.543 20.743 1,30%
2 Perempuan 1.562.856 19.997 1,28%
Total 3.154.399 36.425 1,15%
64 Kalimantan Timur 1 Laki-laki 1.450.313 28.334 1,95%
2 Perempuan 1.324.858 27.491 2,07%
Total 2.775.171 52.742 1,90%
65 Kalimantan Utara 1 Laki-laki 279.888 8.874 3,17%
2 Perempuan 242.944 7.349 3,02%
Total 522.832 15.207 2,91%
71 Sulawesi Utara 1 Laki-laki 983.631 14.526 1,48%
2 Perempuan 948.005 13.528 1,43%
Total 1.931.636 26.083 1,35%
72 Sulawesi Tengah 1 Laki-laki 1.153.749 15.291 1,33%
2 Perempuan 1.115.395 14.430 1,29%
Total 2.269.144 26.702 1,18%
73 Sulawesi Selatan 1 Laki-laki 3.264.194 33.882 1,04%
2 Perempuan 3.480.727 33.135 0,95%
Total 6.744.921 60.092 0,89%
74 Sulawesi Tenggara 1 Laki-laki 962.055 15.973 1,66%
2 Perempuan 972.747 14.567 1,50%
Total 1.934.802 28.462 1,47%
75 Gorontalo 1 Laki-laki 446.190 8.162 1,83%
2 Perempuan 447.555 7.447 1,66%
Total 893.745 14.002 1,57%
76 Sulawesi Barat 1 Laki-laki 497.049 8.662 1,74%
2 Perempuan 494.674 8.970 1,81%
Total 991.723 16.064 1,62%
81 Maluku 1 Laki-laki 648.447 11.142 1,72%
2 Perempuan 641.190 10.522 1,64%
Total 1.289.637 19.536 1,51%
82 Maluku Utara 1 Laki-laki 462.010 9.635 2,09%
2 Perempuan 444.242 8.135 1,83%
Total 906.252 16.721 1,85%
91 Papua Barat 1 Laki-laki 376.735 9.990 2,65%
2 Perempuan 331.934 8.960 2,70%
Total 708.669 17.857 2,52%
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
94 Papua 1 Laki-laki 1.300.741 22.721 1,75%
2 Perempuan 1.148.404 19.333 1,68%
Total 2.449.145 40.028 1,63%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 5 Sampling Error Angkatan Kerja Menurut Klasifikasi Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin
Klasifikasi
Desa/ Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
Kelurahan
1 Perkotaan 1 Laki-laki 46.680.040 195.647 0,42%
2 Perempuan 29.659.932 152.966 0,52%
Total 76.339.972 298.339 0,39%
2 Perdesaan 1 Laki-laki 37.343.350 104.696 0,28%
2 Perempuan 24.538.616 95.410 0,39%
Total 61.881.966 166.364 0,27%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 6 Sampling Error Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kelompok
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
Umur
15-19 tahun 1 Laki-laki 3.784.618 41.480 1,10%
2 Perempuan 2.889.787 37.968 1,31%
Total 6.674.405 58.451 0,88%
20-24 tahun 1 Laki-laki 8.772.208 72.265 0,82%
2 Perempuan 5.959.529 62.253 1,04%
Total 14.731.737 100.330 0,68%
25-29 tahun 1 Laki-laki 10.181.381 83.338 0,82%
2 Perempuan 5.975.293 61.812 1,03%
Total 16.156.674 112.689 0,70%
30-34 tahun 1 Laki-laki 10.313.999 82.578 0,80%
2 Perempuan 5.899.487 56.901 0,96%
Total 16.213.486 109.090 0,67%
35-39 tahun 1 Laki-laki 10.100.182 73.272 0,73%
2 Perempuan 6.182.301 52.517 0,85%
Total 16.282.483 99.035 0,61%
40-44 tahun 1 Laki-laki 9.513.438 64.887 0,68%
2 Perempuan 6.239.659 49.778 0,80%
Total 15.753.097 88.580 0,56%
Kelompok
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
Umur
45-49 tahun 1 Laki-laki 8.786.225 59.067 0,67%
2 Perempuan 5.918.588 46.838 0,79%
Total 14.704.813 81.253 0,55%
50-54 tahun 1 Laki-laki 7.555.480 54.051 0,72%
2 Perempuan 5.184.177 43.121 0,83%
Total 12.739.657 73.903 0,58%
55-59 tahun 1 Laki-laki 5.880.435 47.664 0,81%
2 Perempuan 4.066.073 39.439 0,97%
Total 9.946.508 65.499 0,66%
60-64 tahun 1 Laki-laki 4.149.027 41.081 0,99%
2 Perempuan 2.722.514 32.307 1,19%
Total 6.871.541 54.930 0,80%
65 tahun + 1 Laki-laki 4.986.397 48.880 0,98%
2 Perempuan 3.161.140 40.240 1,27%
Total 8.147.537 69.435 0,85%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 8 Sampling Error Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 9 Sampling Error Bukan Angkatan Kerja Menurut Klasifikasi Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin
Klasifikasi Desa/
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
Kelurahan
1 Perkotaan 1 Laki-laki 11.187.562 91.842 0,82%
2 Perempuan 28.295.322 149.670 0,53%
Total 39.482.884 195.738 0,50%
2 Perdesaan 1 Laki-laki 6.746.310 51.745 0,77%
2 Perempuan 19.521.328 93.228 0,48%
Total 26.267.638 116.327 0,44%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 10 Sampling Error Bukan Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
yang ditamatkan
<=SD 1 Laki-laki 5.555.756 53.741 0,97%
2 Perempuan 19.241.120 115.592 0,60%
Total 24.796.876 137.778 0,56%
SLTP 1 Laki-laki 6.232.590 55.435 0,89%
2 Perempuan 12.669.013 86.511 0,68%
Total 18.901.603 107.789 0,57%
SLTA Umum 1 Laki-laki 3.493.518 47.254 1,35%
2 Perempuan 9.695.924 80.069 0,83%
Total 13.189.442 101.594 0,77%
SLTA Kejuruan 1 Laki-laki 1.567.322 30.124 1,92%
2 Perempuan 3.626.379 50.445 1,39%
Total 5.193.701 61.761 1,19%
Diploma I/II/III/ Akademi 1 Laki-laki 285.004 12.892 4,52%
2 Perempuan 903.837 23.644 2,62%
Total 1.188.841 28.102 2,36%
Universitas (S1/S2/S3) 1 Laki-laki 799.682 23.805 2,98%
2 Perempuan 1.680.377 37.070 2,21%
Total 2.480.059 49.484 2,00%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 12 Sampling Error Bukan Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Klasifikasi Desa/
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
Kelurahan
1 Perkotaan 1 Laki-laki 42.217.567 182.123 0,43%
2 Perempuan 27.268.914 144.324 0,53%
Total 69.486.481 278.923 0,40%
2 Perdesaan 1 Laki-laki 35.537.459 102.060 0,29%
2 Perempuan 23.430.244 93.497 0,40%
Total 58.967.703 164.231 0,28%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 14 Sampling Error Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
yang ditamatkan
<=SD 1 Laki-laki 29.008.117 146.001 0,50%
2 Perempuan 20.951.416 110.534 0,53%
Total 49.959.533 224.992 0,45%
SLTP 1 Laki-laki 14.885.618 94.684 0,64%
2 Perempuan 8.584.069 67.342 0,78%
Total 23.469.687 130.360 0,56%
SLTA Umum 1 Laki-laki 15.650.358 99.639 0,64%
2 Perempuan 8.689.663 71.528 0,82%
Total 24.340.021 136.920 0,56%
SLTA Kejuruan 1 Laki-laki 10.207.164 94.030 0,92%
2 Perempuan 4.638.518 57.821 1,25%
Total 14.845.682 123.296 0,83%
Diploma I/II/III/ 1 Laki-laki 1.588.719 31.613 1,99%
Akademi
2 Perempuan 1.885.237 33.033 1,75%
Total 3.473.956 49.871 1,44%
Universitas (S1/S2/S3) 1 Laki-laki 6.415.050 76.890 1,20%
2 Perempuan 5.950.255 64.280 1,08%
Total 12.365.305 123.402 1,00%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 18 Sampling Error Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin
Tabel L. 19 Sampling Error Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dan Jenis Kelamin
Tabel L. 20 Sampling Error Penduduk yang Bekerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Klasifikasi Desa/
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
Kelurahan
1 Perkotaan 1 Laki-laki 4.462.473 64.199 1,44%
2 Perempuan 2.391.018 44.360 1,86%
Total 6.853.491 84.024 1,23%
2 Perdesaan 1 Laki-laki 1.805.891 30.678 1,70%
2 Perempuan 1.108.372 22.797 2,06%
Total 2.914.263 40.786 1,40%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 22 Sampling Error Pengangguran Terbuka Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tabel L. 24 Sampling Error Pengangguran Terbuka Menurut Klasifikasi Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin
Kategori pengangguran Standard
Jenis Kelamin Estimate RSE
terbuka Error
mencari pekerjaan 1 Laki-laki 5.397.354 57.801 1,07%
2 Perempuan 2.965.541 42.206 1,42%
Total 8.362.895 70.081 0,84%
mempersiapkan usaha 1 Laki-laki 178.660 10.099 5,65%
2 Perempuan 162.393 9.630 5,93%
Total 341.053 14.473 4,24%
putus asa/merasa tdk mungkin 1 Laki-laki 408.830 16.902 4,13%
mendapatkan pekerjaan 2 Perempuan 193.502 12.272 6,34%
Total 602.332 23.050 3,83%
sudah diterima bekerja tetapi 1 Laki-laki 283.520 15.124 5,33%
belum mulai bekerja 2 Perempuan 177.954 11.311 6,36%
Total 461.474 20.627 4,47%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 25 Sampling Error Pengangguran Terbuka Menurut Klasifikasi Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
11 Aceh 1 Laki-laki 95.246 4.790 5,03%
2 Perempuan 71.354 4.011 5,62%
Total 166.600 6.673 4,01%
12 Sumatera Utara 1 Laki-laki 294.646 13.507 4,58%
2 Perempuan 213.159 12.129 5,69%
Total 507.805 19.259 3,79%
13 Sumatera Barat 1 Laki-laki 110.751 6.481 5,85%
2 Perempuan 79.858 4.654 5,83%
Total 190.609 8.628 4,53%
14 Riau 1 Laki-laki 133.067 7.357 5,53%
2 Perempuan 70.770 4.956 7,00%
Total 203.837 9.663 4,74%
15 Jambi 1 Laki-laki 51.816 3.892 7,51%
2 Perempuan 42.174 3.550 8,42%
Total 93.990 5.724 6,09%
16 Sumatera Selatan 1 Laki-laki 144.656 9.065 6,27%
2 Perempuan 93.707 6.272 6,69%
Total 238.363 11.886 4,99%
17 Bengkulu 1 Laki-laki 26.681 2.273 8,52%
2 Perempuan 17.120 1.560 9,11%
Total 43.801 2.860 6,53%
18 Lampung 1 Laki-laki 125.020 7.590 6,07%
2 Perempuan 84.548 6.896 8,16%
Total 209.568 11.336 5,41%
19 Bangka-Belitung 1 Laki-laki 23.518 1.948 8,28%
2 Perempuan 15.238 1.522 9,99%
Total 38.756 2.554 6,59%
21 Kepulauan Riau 1 Laki-laki 78.803 6.786 8,61%
2 Perempuan 38.373 5.883 15,33%
Total 117.176 10.418 8,89%
31 DKI Jakarta 1 Laki-laki 361.116 17.971 4,98%
2 Perempuan 211.664 15.128 7,15%
Total 572.780 25.968 4,53%
32 Jawa Barat 1 Laki-laki 1.693.470 47.340 2,80%
2 Perempuan 839.606 30.721 3,66%
Total 2.533.076 59.712 2,36%
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
33 Jawa Tengah 1 Laki-laki 774.945 22.182 2,86%
2 Perempuan 439.397 15.298 3,48%
Total 1.214.342 28.875 2,38%
34 D I Yogyakarta 1 Laki-laki 64.448 5.932 9,20%
2 Perempuan 37.398 3.962 10,60%
Total 101.846 7.460 7,32%
35 Jawa Timur 1 Laki-laki 851.355 25.510 3,00%
2 Perempuan 449.790 17.676 3,93%
Total 1.301.145 32.815 2,52%
36 Banten 1 Laki-laki 424.779 21.013 4,95%
2 Perempuan 236.282 15.524 6,57%
Total 661.061 29.690 4,49%
51 Bali 1 Laki-laki 94.131 6.160 6,54%
2 Perempuan 50.369 4.254 8,44%
Total 144.500 8.132 5,63%
52 Nusa Tenggara Barat 1 Laki-laki 76.357 5.517 7,22%
2 Perempuan 37.073 3.691 9,96%
Total 113.430 7.125 6,28%
53 Nusa Tenggara Timur 1 Laki-laki 72.542 4.604 6,35%
2 Perempuan 49.342 3.390 6,87%
Total 121.884 6.404 5,25%
61 Kalimantan Barat 1 Laki-laki 99.067 5.831 5,89%
2 Perempuan 52.494 3.981 7,58%
Total 151.561 7.868 5,19%
62 Kalimantan Tengah 1 Laki-laki 39.956 3.084 7,72%
2 Perempuan 23.353 2.464 10,55%
Total 63.309 4.491 7,09%
63 Kalimantan Selatan 1 Laki-laki 67.665 4.639 6,86%
2 Perempuan 35.983 3.194 8,88%
Total 103.648 5.805 5,60%
64 Kalimantan Timur 1 Laki-laki 85.707 5.440 6,35%
2 Perempuan 39.177 3.754 9,58%
Total 124.884 7.100 5,68%
65 Kalimantan Utara 1 Laki-laki 11.821 1.301 11,01%
2 Perempuan 5.469 869 15,88%
Total 17.290 1.635 9,46%
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
71 Sulawesi Utara 1 Laki-laki 55.815 3.774 6,76%
2 Perempuan 34.433 2.614 7,59%
Total 90.248 5.068 5,62%
72 Sulawesi Tengah 1 Laki-laki 38.739 3.271 8,44%
2 Perempuan 20.642 2.239 10,85%
Total 59.381 4.307 7,25%
73 Sulawesi Selatan 1 Laki-laki 173.624 10.860 6,25%
2 Perempuan 96.193 6.436 6,69%
Total 269.817 13.611 5,04%
74 Sulawesi Tenggara 1 Laki-laki 36.375 2.954 8,12%
2 Perempuan 25.485 2.128 8,35%
Total 61.860 3.874 6,26%
75 Gorontalo 1 Laki-laki 16.784 1.818 10,83%
2 Perempuan 8.626 1.046 12,13%
Total 25.410 2.308 9,08%
76 Sulawesi Barat 1 Laki-laki 14.024 1.579 11,26%
2 Perempuan 9.108 1.351 14,83%
Total 23.132 2.239 9,68%
81 Maluku 1 Laki-laki 39.791 2.895 7,28%
2 Perempuan 23.698 2.168 9,15%
Total 63.489 3.809 6,00%
82 Maluku Utara 1 Laki-laki 19.492 1.596 8,19%
2 Perempuan 10.505 1.164 11,09%
Total 29.997 2.227 7,43%
91 Papua Barat 1 Laki-laki 22.417 2.088 9,32%
2 Perempuan 11.084 1.455 13,13%
Total 33.501 3.031 9,05%
94 Papua 1 Laki-laki 49.740 2.989 6,01%
2 Perempuan 25.918 2.083 8,04%
Total 75.658 4.080 5,39%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
11 Aceh 1 Laki-laki 87.878 4.363 4,97%
2 Perempuan 140.638 6.022 4,28%
Total 228.516 7.807 3,42%
12 Sumatera Utara 1 Laki-laki 248.303 11.189 4,51%
2 Perempuan 362.973 14.128 3,89%
Total 611.276 18.973 3,10%
13 Sumatera Barat 1 Laki-laki 87.544 5.299 6,05%
2 Perempuan 107.836 5.687 5,27%
Total 195.380 8.295 4,25%
14 Riau 1 Laki-laki 101.685 5.856 5,76%
2 Perempuan 171.891 7.508 4,37%
Total 273.576 9.898 3,62%
15 Jambi 1 Laki-laki 44.503 3.403 7,65%
2 Perempuan 90.566 4.353 4,81%
Total 135.069 5.876 4,35%
16 Sumatera Selatan 1 Laki-laki 146.803 8.629 5,88%
2 Perempuan 225.998 9.371 4,15%
Total 372.801 13.365 3,59%
17 Bengkulu 1 Laki-laki 22.721 1.819 8,01%
2 Perempuan 44.545 2.784 6,25%
Total 67.266 3.217 4,78%
18 Lampung 1 Laki-laki 106.417 7.043 6,62%
2 Perempuan 222.145 10.278 4,63%
Total 328.562 13.349 4,06%
19 Bangka-Belitung 1 Laki-laki 24.401 2.045 8,38%
2 Perempuan 41.810 2.793 6,68%
Total 66.211 3.556 5,37%
21 Kepulauan Riau 1 Laki-laki 37.570 4.921 13,10%
2 Perempuan 47.380 5.484 11,57%
Total 84.950 7.747 9,12%
31 DKI Jakarta 1 Laki-laki 164.756 10.956 6,65%
2 Perempuan 179.639 11.982 6,67%
Total 344.395 17.288 5,02%
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
32 Jawa Barat 1 Laki-laki 1.112.471 35.194 3,16%
2 Perempuan 1.352.082 39.227 2,90%
Total 2.464.553 55.748 2,26%
33 Jawa Tengah 1 Laki-laki 577.942 18.018 3,12%
2 Perempuan 720.355 19.556 2,71%
Total 1.298.297 27.714 2,13%
34 D I Yogyakarta 1 Laki-laki 36.522 3.691 10,11%
2 Perempuan 39.695 4.363 10,99%
Total 76.217 5.648 7,41%
35 Jawa Timur 1 Laki-laki 516.796 17.641 3,41%
2 Perempuan 792.775 22.284 2,81%
Total 1.309.571 29.073 2,22%
36 Banten 1 Laki-laki 269.971 13.932 5,16%
2 Perempuan 327.253 15.749 4,81%
Total 597.224 23.066 3,86%
51 Bali 1 Laki-laki 53.977 4.068 7,54%
2 Perempuan 49.340 3.673 7,44%
Total 103.317 5.756 5,57%
52 Nusa Tenggara Barat 1 Laki-laki 70.707 5.190 7,34%
2 Perempuan 118.549 6.748 5,69%
Total 189.256 8.994 4,75%
53 Nusa Tenggara Timur 1 Laki-laki 69.872 4.376 6,26%
2 Perempuan 114.271 5.032 4,40%
Total 184.143 7.179 3,90%
61 Kalimantan Barat 1 Laki-laki 84.673 4.813 5,68%
2 Perempuan 135.148 6.054 4,48%
Total 219.821 8.263 3,76%
62 Kalimantan Tengah 1 Laki-laki 36.330 2.741 7,54%
2 Perempuan 73.663 4.318 5,86%
Total 109.993 5.200 4,73%
63 Kalimantan Selatan 1 Laki-laki 53.615 3.462 6,46%
2 Perempuan 91.047 4.591 5,04%
Total 144.662 6.067 4,19%
64 Kalimantan Timur 1 Laki-laki 53.213 4.243 7,97%
2 Perempuan 92.924 5.835 6,28%
Total 146.137 7.391 5,06%
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE
Error
65 Kalimantan Utara 1 Laki-laki 11.098 1.409 12,70%
2 Perempuan 16.391 1.582 9,65%
Total 27.489 2.149 7,82%
71 Sulawesi Utara 1 Laki-laki 47.293 2.538 5,37%
2 Perempuan 68.183 3.520 5,16%
Total 115.476 4.647 4,02%
72 Sulawesi Tengah 1 Laki-laki 35.755 2.455 6,87%
2 Perempuan 77.072 4.264 5,53%
Total 112.827 5.253 4,66%
73 Sulawesi Selatan 1 Laki-laki 148.699 8.043 5,41%
2 Perempuan 216.402 8.310 3,84%
Total 365.101 12.272 3,36%
74 Sulawesi Tenggara 1 Laki-laki 40.010 3.190 7,97%
2 Perempuan 72.864 3.495 4,80%
Total 112.874 5.068 4,49%
75 Gorontalo 1 Laki-laki 18.722 1.642 8,77%
2 Perempuan 34.688 2.406 6,94%
Total 53.410 3.054 5,72%
76 Sulawesi Barat 1 Laki-laki 16.491 1.562 9,47%
2 Perempuan 40.986 3.175 7,75%
Total 57.477 3.549 6,17%
81 Maluku 1 Laki-laki 38.280 3.008 7,86%
2 Perempuan 50.370 2.907 5,77%
Total 88.650 4.954 5,59%
82 Maluku Utara 1 Laki-laki 20.180 1.761 8,73%
2 Perempuan 37.861 2.207 5,83%
Total 58.041 3.096 5,33%
91 Papua Barat 1 Laki-laki 18.182 1.579 8,68%
2 Perempuan 25.022 2.209 8,83%
Total 43.204 2.936 6,80%
94 Papua 1 Laki-laki 50.671 3.230 6,37%
2 Perempuan 64.382 3.757 5,84%
Total 115.053 5.793 5,03%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 27 Sampling Error Penduduk Bekerja yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapat Sertifikat
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE (%)
Error
Aceh Laki-laki 226.646 7.900,595 3,5
Perempuan 177.025 7.565,632 4,3
Total 403.671 13.137,809 3,3
Sumatera Utara Laki-laki 426.854 18.147,691 4,3
Perempuan 346.371 14.640,456 4,2
Total 773.225 28.120,336 3,6
Sumatera Barat Laki-laki 280.628 11.103,062 4,0
Perempuan 262.940 9.232,923 3,5
Total 543.568 17.808,913 3,3
Riau Laki-laki 283.522 13.165,327 4,6
Perempuan 189.465 9.805,131 5,2
Total 472.987 20.094,644 4,2
Jambi Laki-laki 126.807 7.813,521 6,2
Perempuan 86.443 5.628,144 6,5
Total 213.250 12.092,906 5,7
Sumatera Selatan Laki-laki 291.532 15.337,091 5,3
Perempuan 210.268 12.673,627 6,0
Total 501.800 24.434,367 4,9
Bengkulu Laki-laki 109.334 5.775,375 5,3
Perempuan 73.186 4.038,330 5,5
Total 182.520 8.884,817 4,9
Lampung Laki-laki 274.798 12.960,550 4,7
Perempuan 199.573 11.010,146 5,5
Total 474.371 21.146,209 4,5
Bangka-Belitung Laki-laki 59.036 3.996,408 6,8
Perempuan 40.628 2.844,998 7,0
Total 99.664 6.167,162 6,2
Kepulauan Riau Laki-laki 125.003 12.205,122 9,8
Perempuan 71.276 7.579,314 10,6
Total 196.279 17.580,069 9,0
DKI Jakarta Laki-laki 423.252 26.168,634 6,2
Perempuan 292.282 22.960,698 7,9
Total 715.534 44.112,532 6,2
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE (%)
Error
Jawa Barat Laki-laki 1.559.985 56.793,737 3,6
Perempuan 978.931 39.657,094 4,1
Total 2.538.916 85.708,874 3,4
Jawa Tengah Laki-laki 1.077.252 27.698,160 2,6
Perempuan 917.448 25.115,288 2,7
Total 1.994.700 46.157,091 2,3
D I Yogyakarta Laki-laki 244.603 14.284,645 5,8
Perempuan 209.167 13.334,406 6,4
Total 453.770 24.752,424 5,5
Jawa Timur Laki-laki 1.233.714 36.218,190 2,9
Perempuan 907.500 28.008,845 3,1
Total 2.141.214 56.534,847 2,6
Banten Laki-laki 416.885 27.808,295 6,7
Perempuan 290.413 23.135,528 8,0
Total 707.298 47.330,089 6,7
Bali Laki-laki 263.267 13.442,698 5,1
Perempuan 188.030 9.850,688 5,2
Total 451.297 20.778,536 4,6
Nusa Tenggara Barat Laki-laki 235.510 11.028,904 4,7
Perempuan 143.720 7.922,172 5,5
Total 379.230 16.946,082 4,5
Nusa Tenggara Timur Laki-laki 204.765 7.804,477 3,8
Perempuan 147.504 6.282,684 4,3
Total 352.269 12.507,859 3,6
Kalimantan Barat Laki-laki 145.116 8.221,384 5,7
Perempuan 84.303 6.102,689 7,2
Total 229.419 12.929,943 5,6
Kalimantan Tengah Laki-laki 140.308 7.092,774 5,1
Perempuan 90.087 5.332,361 5,9
Total 230.395 11.257,067 4,9
Kalimantan Selatan Laki-laki 253.704 10.263,554 4,0
Perempuan 173.771 8.272,801 4,8
Total 427.475 15.861,375 3,7
Kalimantan Timur Laki-laki 260.650 13.138,213 5,0
Perempuan 126.224 8.490,265 6,7
Total 386.874 19.764,929 5,1
Standard
Kode Provinsi Jenis Kelamin Estimate RSE (%)
Error
Kalimantan Utara Laki-laki 40.718 3.309,539 8,1
Perempuan 24.089 2.429,196 10,1
Total 64.807 5.362,194 8,3
Sulawesi Utara Laki-laki 117.321 5.393,043 4,6
Perempuan 87.500 4.491,446 5,1
Total 204.821 8.711,617 4,3
Sulawesi Tengah Laki-laki 137.255 6.671,104 4,9
Perempuan 100.974 5.910,081 5,9
Total 238.229 11.243,348 4,7
Sulawesi Selatan Laki-laki 351.356 15.447,829 4,4
Perempuan 292.799 11.733,425 4,0
Total 644.155 24.158,294 3,8
Sulawesi Tenggara Laki-laki 135.274 6.357,335 4,7
Perempuan 92.098 5.949,606 6,5
Total 227.372 11.105,859 4,9
Gorontalo Laki-laki 48.788 3.254,178 6,7
Perempuan 48.194 3.401,375 7,1
Total 96.982 5.883,468 6,1
Sulawesi Barat Laki-laki 51.383 3.526,071 6,9
Perempuan 37.564 2.827,894 7,5
Total 88.947 5.597,826 6,3
Maluku Laki-laki 74.171 4.848,594 6,5
Perempuan 61.045 4.577,982 7,5
Total 135.216 8.365,530 6,2
Maluku Utara Laki-laki 54.519 3.704,420 6,8
Perempuan 32.238 2.716,066 8,4
Total 86.757 5.865,873 6,8
Papua Barat Laki-laki 71.031 3.879,900 5,5
Perempuan 39.797 2.582,712 6,5
Total 110.828 5.850,773 5,3
Papua Laki-laki 99.154 6.521,634 6,6
Perempuan 46.673 3.767,873 8,1
Total 145.827 9.354,507 6,4
Indonesia 16.913.667 154.317,196 0,9
Tabel L. 29 Sampling Error Pengangguran Terbuka yang Pernah Mengikuti Pelatihan dan Mendapat Sertifikat
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 31 Sampling Error Penduduk Usia 15 – 24 Tahun Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 32 Sampling Error Angkatan Kerja Usia 15 – 24 Tahun Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 34 Sampling Error Pengangguran Terbuka Usia 15 – 24 Tahun Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 35 Sampling Error Penduduk Usia 60 Tahun Keatas Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 36 Sampling Error Angkatan Kerja Usia 60 Tahun Keatas Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 38 Sampling Error Pengangguran Terbuka Usia 60 Tahun Keatas Menurut Provinsi
Tabel L. 39 Sampling Error Penduduk Usia Penyandang Disabilitas Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 40 Sampling Error Angkatan Kerja Penyandang Disabilitas Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tabel L. 41 Sampling Error Penyandang Disabilitas yang Bekerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Klasifikasi Desa/
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE (%)
Kelurahan
1 Laki-laki 3.261.614 26.206 0,80
1 Perkotaan
2 Perempuan 2.616.793 21.727 0,83
1 Laki-laki 2.350.844 12.668 0,54
2 Perdesaan
2 Perempuan 1.714.969 13.948 0,81
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE (%)
yang ditamatkan
1 Laki-laki 1.885.121 11.587 0,61
<=SD
2 Perempuan 1.142.238 17.472 1,53
1 Laki-laki 2.166.813 17.817 0,82
SLTP
2 Perempuan 1.542.276 20.597 1,34
1 Laki-laki 2.947.377 18.723 0,64
SMU
2 Perempuan 2.064.207 25.232 1,22
1 Laki-laki 2.896.447 21.483 0,74
SMK
2 Perempuan 2.163.206 24.030 1,11
1 Laki-laki 4.300.838 96.657 2,25
Diploma I / II / III / IV
2 Perempuan 3.025.517 48.049 1,59
1 Laki-laki 5.087.652 84.332 1,66
S1/S2/S3
2 Perempuan 3.487.572 39.072 1,12
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Lapangan Usaha 17
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE (%)
Kategori
1. Kategori A Pertanian, 1 Laki-laki 2.058.027 27.964 1,36
Kehutanan dan Perikanan 2 Perempuan 1.295.061 26.500 2,05
2. Kategori B 1 Laki-laki 4.491.310 157.134 3,50
Pertambangan dan
Penggalian 2 Perempuan 4.255.452 376.903 8,86
3. Kategori C Industri 1 Laki-laki 2.915.594 30.331 1,04
Pengolahan 2 Perempuan 2.155.609 27.453 1,27
4. Kategori D Pengadaan 1 Laki-laki 3.737.694 140.791 3,77
Listrik dan Gas 2 Perempuan 3.702.576 395.311 10,68
5. Kategori E Pengadaan 1 Laki-laki 2.553.825 111.677 4,37
Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur Ulang 2 Perempuan 1.965.033 251.801 12,81
1 Laki-laki 2.727.204 44.185 1,62
6. Kategori F Konstruksi
2 Perempuan 3.970.149 216.278 5,45
7. Kategori G Perdagangan 1 Laki-laki 2.518.841 30.274 1,20
Besar dan Eceran; Reparasi
dan Perawatan Mobil dan 2 Perempuan 2.076.508 31.435 1,51
Sepeda Motor
8. Kategori H Transportasi 1 Laki-laki 3.081.365 68.757 2,23
dan Pergudangan 2 Perempuan 3.935.847 207.031 5,26
9. Kategori I Penyediaan 1 Laki-laki 2.193.773 48.926 2,23
Akomodasi dan Makan
Minum 2 Perempuan 1.604.707 30.656 1,91
10. Kategori J Informasi 1 Laki-laki 4.063.738 150.086 3,69
dan Komunikasi 2 Perempuan 3.649.601 185.067 5,07
11. Kategori K Jasa 1 Laki-laki 4.144.027 107.309 2,59
Keuangan dan Asuransi 2 Perempuan 4.156.560 126.284 3,04
1 Laki-laki 3.247.408 143.374 4,42
12. Kategori L Real Estat
2 Perempuan 3.681.688 341.152 9,27
13. Kategori M,N Jasa 1 Laki-laki 3.406.457 104.297 3,06
Perusahaan 2 Perempuan 3.166.144 152.040 4,80
14. Kategori O Administrasi 1 Laki-laki 3.991.603 43.732 1,10
Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 2 Perempuan 3.300.353 59.423 1,80
15. Kategori P Jasa 1 Laki-laki 3.126.899 45.808 1,46
Pendidikan 2 Perempuan 2.393.704 26.283 1,10
16. Kategori Q Jasa 1 Laki-laki 3.646.545 117.057 3,21
Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 2 Perempuan 3.114.933 58.990 1,89
Lapangan Usaha 17
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE (%)
Kategori
17. Kategori R,S,T,U Jasa 1 Laki-laki 2.195.473 50.822 2,31
Lainnya 2 Perempuan 1.333.671 30.274 2,27
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
kategori jam kerja Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE (%)
0*)sementara tidak 1 Laki-laki 2.303.467 62.861 2,73
bekerja 2 Perempuan 1.594.222 57.710 3,62
1 Laki-laki 2.473.009 34.961 1,41
1-34 jam
2 Perempuan 1.940.051 27.475 1,42
1 Laki-laki 3.311.724 28.572 0,86
35-48 jam
2 Perempuan 2.816.438 23.343 0,83
1 Laki-laki 2.764.566 20.044 0,73
> 48 jam
2 Perempuan 1.960.301 27.788 1,42
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 50 Sampling Error Rata – rata TK Ter-PHK berstatus Penduduk Yang Bekerja
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
yang ditamatkan
<=SD 1 Laki-laki 59,576 6,425 10.78%
2 Perempuan 29,602 4,012 13.55%
Total 89,178 7,745 8.68%
SLTP 1 Laki-laki 80,083 7,236 9.04%
2 Perempuan 46,768 6,053 12.94%
Total 126,851 9,568 7.54%
SLTA Umum 1 Laki-laki 183,904 10,819 5.88%
2 Perempuan 102,693 9,543 9.29%
Total 286,597 14,264 4.98%
SLTA Kejuruan 1 Laki-laki 226,893 13,518 5.96%
2 Perempuan 97,990 8,557 8.73%
Total 324,883 15,648 4.82%
Diploma I/II/III/ Akademi 1 Laki-laki 21,648 3,895 17.99%
2 Perempuan 10,087 2,454 24.33%
Total 31,735 4,588 14.46%
Universitas (S1/S2/S3) 1 Laki-laki 43,778 5,636 12.87%
2 Perempuan 30,776 5,320 17.29%
Total 74,554 7,762 10.41%
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020, diolah Pusdatinaker
Tabel L. 52 Sampling Error Rata – rata TK Ter-PHK berstatus Bukan Angkatan Kerja
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
yang ditamatkan
<=SD 1 Laki-laki 13,294 2,493 18.76%
2 Perempuan 19,339 3,166 16.37%
Total 32,633 4,004 12.27%
SLTP 1 Laki-laki 11,711 2,916 24.90%
2 Perempuan 21,642 3,950 18.25%
Total 33,353 4,883 14.64%
SLTA Umum 1 Laki-laki 15,817 2,515 15.90%
2 Perempuan 25,293 3,938 15.57%
Total 41,110 4,660 11.34%
SLTA Kejuruan 1 Laki-laki 13,384 2,577 19.26%
2 Perempuan 19,730 3,439 17.43%
Total 33,114 4,278 12.92%
Pendidikan tertinggi
Jenis Kelamin Estimate Standard Error RSE
yang ditamatkan
Diploma I/II/III/ 1 Laki-laki 2,257 1,198 53.09%
Akademi 2 Perempuan 2,288 1,104 48.24%
Total 4,545 1,670 36.74%
Universitas (S1/S2/S3) 1 Laki-laki 2,310 1,067 46.20%
2 Perempuan 5,886 1,708 29.01%
Total 8,196 2,015 24.59%
Tabel L.53 Sampling Error Anak Yang Bekerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
439
30 Sulawesi Barat 120 120 27 13 4 2 28 - 17 - - 11 - 19 10 7 4 58 -
31 Maluku 768 768 768 768 5 8 510 259 38 199 61 139 6 79 13 11 - - 1
EDISI 3
JENIS PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN
PRSHN PRSHN UP
440
PROVINSI/ WAKT CUTI
MELA YG WAJIB UPAH AH CUTI PDS. PDS. PRSHN
NO KABUPATEN/ U TK TAH PP/PK P4/P PW PDS. KE
NGGA DINOT
EDISI 3
441
31 Maluku 1,940 1,940 1,940 1,940 5 8 872 304 44 158 61 137 6 79 13 11 - - 1
EDISI 3
JENIS PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN
PRSHN PRSH
PROVINSI/ CUT PDS PRSH
442
MELA N YG WAJIB WAKTU UPAH UPAH CUTI
NO KABUPATEN/ TK I PP/PK P4/ PW PDS. . PDS. N LAIN KE
NGGA DINOT LAPO KERJ/IS TKA MINI LEMB THR TAHU
KOTA I HAI B P4P DB TK UPA PROG MNG -2 T
EDISI 3
R A R KK TR MUM UR NAN
D H GK
32 Maluku Utara - - - 2 - - 1 - - - - 1 - - - - - - -
33 Papua Barat 495 495 269 108 6 - 157 67 1 208 180 175 - 1 1 - - - 295
34 Papua - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 8,909 5,918 5,645 2,679 89 52 2,573 699 183 425 341 1,342 50 367 560 337 415 243 565
Sumber : Ditjen. Binwasnaker & K3, Triwulan II Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
Catatan : Jumlah berdasarkan data administratif yang dilaporkan di instansi ketenagakerjaan sesuai Permenakertrans Nomor 09/2005 (Form K9A)
Keterangan :
WLK : Wajib Lapor Ketenagakerjaan
WKWI : Waktu Kerja Waktu Istirahat
TKA : Tenaga Kerja Asing
TKI : Tenaga Kerja Indonesia
UMP : Upah Minimum Indonesia
THR : Tunjangan Hari Raya
PP/PKB : Peraturan Perusahaan/ Perjanjian Kerja Bersama
Pelanggaran terhadap putusan yang telah ditetapkan melalui Pengadilan HI / Mediasi
PWBD : Perusahaan Wajib Daftar
PDSTK : Perusahaan Daftar Sebagian Tenaga Kerja
PDSUph : Perusahaan Daftar Sebagian Upah
PDSPrg : Perusahaan Daftar Sebagian Program
443
31 Maluku 1,940 1,940 1,940 1,940 5 8 872 304 44 158 61 137 6 79 13 11 - - 1
EDISI 3
JENIS PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN
PRSHN PRSHN
444
PROVINSI/
N MELA YG WAJIB WAKTU UPAH UPAH CUTI CUTI PDS. PDS. PRSHN
KABUPATEN/ TK TK PP/PK P4/P PWD PDS. LAIN KE
O NGGA DINOT LAPOR KERJ/IST MINI LEMB THR TAHU HAI UPA PRO MNGG
EDISI 3
KOTA A I B 4P B TK -2 T
R A KK R MUM UR NAN D H G K
32 Maluku Utara - - - 2 - - 1 - - - - 1 - - - - - - -
33 Papua Barat 495 495 269 108 6 - 157 67 1 208 180 175 - 1 1 - - - 295
34 Papua - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH 8,967 5,987 5,778 2,631 71 36 2,685 828 219 424 341 1,444 50 366 479 283 438 167 960
Sumber : Ditjen. Binwasnaker & K3, Triwulan III Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
Catatan : Jumlah berdasarkan data administratif yang dilaporkan di instansi ketenagakerjaan sesuai Permenakertrans Nomor 09/2005 (Form K9A)
Keterangan :
WLK : Wajib Lapor Ketenagakerjaan
WKWI : Waktu Kerja Waktu Istirahat
TKA : Tenaga Kerja Asing
TKI : Tenaga Kerja Indonesia
UMP : Upah Minimum Indonesia
THR : Tunjangan Hari Raya
PP/PKB : Peraturan Perusahaan/ Perjanjian Kerja Bersama
Pelanggaran terhadap putusan yang telah ditetapkan melalui Pengadilan HI / Mediasi
PWBD : Perusahaan Wajib Daftar
PDSTK : Perusahaan Daftar Sebagian Tenaga Kerja
PDSUph : Perusahaan Daftar Sebagian Upah
PDSPrg : Perusahaan Daftar Sebagian Program
445
25 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - - - -
EDISI 3
JENIS PELANGGARAN NORMA K3
446
PROVINSI/ PEMERIKSAAN KESEHATAN
NO AHLI KLINIK PENGL. OP/TEHNIS DOKTER PRMEDIS DOKTER LAIN-
KABUPATEN/ KOTA TK
EDISI 3
447
25 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - - - -
EDISI 3
JENIS PELANGGARAN NORMA K3
448
PROVINSI/ PEMERIKSAAN KESEHATAN
NO AHLI KLINIK PENGL. OP/TEHNIS DOKTER PRMEDIS DOKTER LAIN-
KABUPATEN/ KOTA P2K3 PJK3 CATERING TK KET
EDISI 3
Sumber : Ditjen Binwasnaker & K3, Triwulan II Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
Catatan : Jumlah berdasarkan data administratif yang dilaporkan di instansi ketenagakerjaan sesuai Permenakertrans Nomor 09/2005 (Form K9B)
Keterangan :
P2K3 : Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PJK3 : Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dokter PKTK : Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
449
25 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - - - -
EDISI 3
JENIS PELANGGARAN NORMA K3
450
PROVINSI/ PEMERIKSAAN KESEHATAN
NO AHLI KLINIK PENGL. OP/TEHNIS DOKTER PRMEDIS DOKTER LAIN-
KABUPATEN/ KOTA TK
EDISI 3
451
24 Kalimantan Utara 829 34,092 13,606 170 1 47,869 589 26 214 829 574 252 2 1 829
EDISI 3
JUMLAH TENAGA KERJA
KLASIFIKASI PERUSAHAAN STATUS PERUSAHAAN
452
PROVINSI/ JUMLAH
NO WNI WNA
KABUPATEN/ KOTA PRSHN JUMLAH
EDISI 3
453
24 Kalimantan Utara 912 34,139 13,611 65 1 47,816 584 117 211 912 639 270 2 1 912
EDISI 3
JUMLAH TENAGA KERJA
KLASIFIKASI PERUSAHAAN STATUS PERUSAHAAN
454
PROVINSI/ JUMLAH
NO WNI WNA
KABUPATEN/ KOTA PRSHN JUMLAH
EDISI 3
455
EDISI 3
JUMLAH TENAGA KERJA
KLASIFIKASI PERUSAHAAN STATUS PERUSAHAAN
456
PROVINSI/ JUMLAH
NO WNI WNA
KABUPATEN/ KOTA PRSHN JUMLAH
EDISI 3
JUMLAH NASIONAL 8,453 6,270 32 48 1,686 420 1,040 156 165 975 564 115 50 1,513
1 Aceh - - - - - - - - - - - - - -
2 Sumatera Utara 11 8 - - 3 2 2 - - 1 2 - - 2
3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - - - -
4 Riau 8 8 - - - - - - - - - - - 2
5 Jambi - - - - - - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 206 197 - 1 88 27 27 4 1 3 27 - 3 20
7 Bengkulu 3 3 - - - 1 1 - - - - - 1 -
8 Lampung - - - - - - - - - - - - - -
9 Kep. Bangka Belitung 4 9 - - 2 4 - 1 - - 2 - - -
10 Kep. Riau 1,148 1,148 - - 188 55 139 11 16 491 209 30 4 5
11 DKI Jakarta 501 314 32 3 117 28 80 46 27 45 22 13 9 165
12 Jawa Barat 4,678 3,441 - - 846 133 502 65 88 323 184 35 11 669
13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - - - -
14 DI Yogyakarta 131 134 - - 42 16 9 3 - 8 - - 4 49
15 Jawa Timur 209 210 - - 52 12 15 4 3 5 - 3 1 115
16 Banten 1,366 606 - 3 271 100 247 16 23 94 98 10 9 446
17 Bali - - - - - - - - - - - - - 1
457
25 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - - - -
EDISI 3
TIPE KECELAKAAN KERJA
458
PROVINSI/ Jml Jumlah
NO Keracunan PAK
KABUPATEN/ KOTA Kecelakaan Korban A B C D E F G H I J KET
EDISI 3
26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - - - -
27 Sulawesi Selatan 6 6 - - 4 - - - 1 - - - 1 -
28 Sulawesi Tenggara 5 4 - - - - 2 - - - 17 - 3 -
29 Gorontalo - - - - - - - - - - - - - -
30 Sulawesi Barat 3 2 - - 1 - - - - - - - 2 -
31 Maluku - - - - - - - - - - - - - -
32 Maluku Utara 1 1 - - - 1 - - - 1 - - 1 -
33 Papua Barat 4 4 - 1 5 2 4 - 1 - - 2 1 -
34 Papua - - - - - - - - - - - - - -
Sumber : Ditjen Binwasnaker & K3, Triwulan I Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
Catatan : Jumlah berdasarkan data administratif yang dilaporkan di instansi ketenagakerjaan sesuai Permenakertrans Nomor 09/2005 (Form K8A)
Keterangan :
PAK = Penyakit Akibta Kerja
*) Tipe Kecelakaan Kerja :
A : Terbentur pada umumnya menunjukan kontak atau persinggungan dengan benda tajam atau benda keras yang menyebabkan tergores,
terpotong, tertusuk dll
B : Terpukul (pada umumnya karena terjatuh, meluncur, melayang dll)
C : Tertangkap pada dalam dan diantara benda (terjepit, tergigit, tertimbun, tenggelam dll)
D : Jatuh karena ketinggian yang sama
E : Jatuh karena ketinggian yang berbeda
F : Tergelincir
JUMLAH NASIONAL 3,174 2,164 - 46 878 220 439 64 61 383 277 50 29 637
1 Aceh - - - - - - - - - - - - - -
2 Sumatera Utara 11 8 - - 3 2 2 - - 1 2 - - 2
3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - - - -
4 Riau 8 8 - - - - - - - - - - - 2
5 Jambi - - - - - - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 206 197 - 1 88 27 27 4 1 3 27 - 3 20
7 Bengkulu 3 3 - - - 1 1 - - - - - 1 -
8 Lampung - - - - - - - - - - - - - -
9 Kep. Bangka Belitung 4 9 - - 2 4 - 1 - - 2 - - -
10 Kep. Riau 532 521 - - 92 29 64 1 7 235 89 7 2 6
11 DKI Jakarta 188 196 - 2 43 5 16 9 14 8 8 2 - 88
12 Jawa Barat 857 739 - - 208 33 132 21 14 79 47 6 5 181
13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - - - -
14 DI Yogyakarta 131 134 - - 42 16 9 3 - 8 - - 4 49
15 Jawa Timur 209 210 - - 52 12 15 4 3 5 - 3 1 115
16 Banten 838 - - 2 225 72 147 12 15 40 84 7 5 166
17 Bali 11 - - - 10 - - - 1 - - - - -
18 Nusa Tenggara Barat 14 20 - 40 12 9 - 1 - - - 20 - 1
19 Nusa Tenggara Timur - - - - - - - - - - - - - -
459
27 Sulawesi Selatan 6 6 - - 4 - - - 1 - - - 1 -
EDISI 3
TIPE KECELAKAAN KERJA
460
PROVINSI/ Jml Jumlah
NO Keracunan PAK
KABUPATEN/ KOTA Kecelakaan Korban A B C D E F G H I J
EDISI 3
KET
28 Sulawesi Tenggara 2 - - - - - 2 - - - 17 - 3 -
29 Gorontalo - - - - - - - - - - - - - -
30 Sulawesi Barat 3 2 - - 1 - - - - - - - 2 -
31 Maluku - - - - - - - - - - - - - -
32 Maluku Utara 1 1 - - - 1 - - - 1 - - 1 -
33 Papua Barat 4 4 - 1 5 2 4 - 1 - - 2 1 -
34 Papua - - - - - - - - - - - - - -
Sumber : Ditjen Binwasnaker & K3, Triwulan II Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
Catatan : Jumlah berdasarkan data administratif yang dilaporkan di instansi ketenagakerjaan sesuai Permenakertrans Nomor 09/2005 (Form
K8A)
Keterangan :
PAK = Penyakit Akibta Kerja
*) Tipe Kecelakaan Kerja :
A : Terbentur pada umumnya menunjukan kontak atau persinggungan dengan benda tajam atau benda keras yang menyebabkan tergores,
terpotong, tertusuk dll
B : Terpukul (pada umumnya karena terjatuh, meluncur, melayang dll)
C : Tertangkap pada dalam dan diantara benda (terjepit, tergigit, tertimbun, tenggelam dll)
D : Jatuh karena ketinggian yang sama
E : Jatuh karena ketinggian yang berbeda
F : Tergelincir
G : Terpapar (pada umumnya tergantung pada temperatur, tekanan udara, getaran, radiasi, suara, cahaya dll)
H : Penghisapan, penyerapan (menunjukan proses masuknya bahan atau zat berbahaya kedalam tubuh baik melalui pernafasan ataupun kulit
JUMLAH NASIONAL 4,992 4,209 - 176 1,194 333 405 61 78 234 256 55 32 1,069
1 Aceh - - - - - - - - - - - - - -
2 Sumatera Utara 11 8 - - 3 2 2 - - 1 2 - - 2
3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - - - -
4 Riau 8 8 - - - - - - - - - - - 2
5 Jambi - - - - - - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 206 197 - 1 88 27 27 4 1 3 27 - 3 20
7 Bengkulu 3 3 - - - 1 1 - - - - - 1 -
8 Lampung - - - - - - - - - - - - - -
9 Kep. Bangka Belitung 4 9 - - 2 4 - 1 - - 2 - - -
10 Kep. Riau 1,204 1,188 - 1 144 46 3 9 - - - - - -
11 DKI Jakarta 207 226 - - 37 5 14 9 14 8 6 2 - 88
12 Jawa Barat 1,153 895 - 116 305 54 125 10 25 91 46 11 5 194
13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - - - -
14 DI Yogyakarta 131 134 - - 42 16 9 3 - 8 - - 4 49
15 Jawa Timur 209 210 - - 52 12 15 4 3 5 - 3 1 115
16 Banten 1,727 1,209 - 17 441 155 187 18 30 113 154 15 10 594
17 Bali 11 - - - 9 - - - 1 - - - - 1
18 Nusa Tenggara Barat 6 14 - 40 8 3 - 1 - - - 20 - 1
19 Nusa Tenggara Timur - - - - - - - - - - - - - -
461
26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - - - -
27 Sulawesi Selatan 6 6 - - 4 - - - 1 - - - 1 -
EDISI 3
TIPE KECELAKAAN KERJA
462
PROVINSI/ Jml Jumlah
NO Keracunan PAK
KABUPATEN/ KOTA Kecelakaan Korban A B C D E F G H I J
EDISI 3
KET
28 Sulawesi Tenggara 2 - - - - - 2 - - - 17 - 3 -
29 Gorontalo - - - - - - - - - - - - - -
30 Sulawesi Barat 3 2 - - 1 - - - - - - - 2 -
31 Maluku - - - - - - - - - - - - - -
32 Maluku Utara 1 1 - - - 1 - - - 1 - - 1 -
33 Papua Barat 4 4 - 1 5 2 4 - 1 - - 2 1 -
34 Papua - - - - - - - - - - - - - -
Sumber : Ditjen Binwasnaker & K3, Triwulan III Tahun 2020, Diolah Pusdatinaker
Catatan : Jumlah berdasarkan data administratif yang dilaporkan di instansi ketenagakerjaan sesuai Permenakertrans Nomor 09/2005 (Form
K8A)
Keterangan :
PAK = Penyakit Akibta Kerja
*) Tipe Kecelakaan Kerja :
A : Terbentur pada umumnya menunjukan kontak atau persinggungan dengan benda tajam atau benda keras yang menyebabkan tergores,
terpotong, tertusuk dll
B : Terpukul (pada umumnya karena terjatuh, meluncur, melayang dll)
C : Tertangkap pada dalam dan diantara benda (terjepit, tergigit, tertimbun, tenggelam dll)
D : Jatuh karena ketinggian yang sama
E : Jatuh karena ketinggian yang berbeda
F : Tergelincir
G : Terpapar (pada umumnya tergantung pada temperatur, tekanan udara, getaran, radiasi, suara, cahaya dll)
H : Penghisapan, penyerapan (menunjukan proses masuknya bahan atau zat berbahaya kedalam tubuh baik melalui pernafasan ataupun kulit
463
31 Maluku 768 768 768 768 5 8 510 259 38 199 61 139 6 79 13 11 - - 1
EDISI 3
EDISI 3
2021
PUSDATINAKER
3 6
2