Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PRARANCANGAN PABRIK 2-FURALDEHYDE DARI TANDAN


KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES SUPRA YIELD
KAPASITAS 1000 TON/ TAHUN

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Perancangan Pabrik Kimia”

Dosen Pengampu:
Dr. Isna Syauqiah, S.T., M.T.

Disusun Oleh:
Nova Fitria Nopembriani 1810814120011

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
Jenis-Jenis Proses 1
Seleksi Proses 3
Uraian Proses 5
Diagram Alir Kualitatif dan Diagram Alir Kuantitatif 8

i
PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

1. Jenis-Jenis Proses
2-furaldehyde dihasilkan dari proses dehidrasi pentosa, yang mana pentosa
ini terbentuk dari proses hidrolisa pentosan dalam tandan kosong kelapa sawit
(TKKS). Pembuatan 2-furaldehyde ini dapat dilakukan dengan berbagai macam
proses, yaitu:
1. Quaker Oats Process
Pada pembuatan 2-furaldehyde dengan cara Quaker Oats menggunakan asam
sulfat sebagi katalis. Larutan asam sulfat diserap ke dalam sekam padi,
baggase, tongkol jagung atau bahan baku lainnya. Dalam hal ini digunakan
spherical digester dengan putaran horizontal dan high pressure steam untuk
mendapatkan suhu 153°C dan tekanan 4,2 atm. Sesudah suhu dan tekanan
digester tercapai, valve uap dibuka sehingga distilat yang mengandung
campuran steam dan 2-furaldehyde dapat dipisahkan. Uapnya dilewatkan
boiler dan diumpankan ke stripping column, kemudian dikondensasi dan
dipisahkan menjadi dua lapisan. Lapisan atas mengandung air, sedikit 2-
furaldehyde dan sejumlah uap (metanol dan aseton) yang dipisahkan menjadi
produk samping. Lapisan bawah mengandung 2-furaldehyde dihilangkan
kandungan airnya, dan ditampung di 2-furaldehyde receiver sebagai produk.
Proses Quaker Oats membutuhkan waktu 6–8 jam penguapan, 100 kg bahan,
28 L air, 2 kg asam sulfat dan steam 260 kg untuk menghasilkan 10 kg 2-
Furaldehyde.
2. Rosenlew Process
Bahan baku diserap oleh sisa dari kolom distilasi 2-furaldehyde pada suhu
80°C diumpankan ke reaktor. Reaktor 2-furaldehyde dipertahankan pada
tekanan 11–12 atm. Steam 15 atm dilewatkan reaktor melalui bagian bawah
reaktor. Dalam kondisi normal waktu tinggal bahan baku dalam reaktor 1–2
jam. Campuran steam dan uap 2-furaldehyde keluar dari bagian atas reaktor
selanjutnya dikondensasi. Kondensat yang berisi 5–7% 2-furaldehyde
kemudian didistilasi, didekantasi dan didehidrolisa. Asam asetat sebagai

1
produk samping sebesar 50-60% dari berat 2-furaldehyde yang diproduksi.
Kebutuhan steam pada proses ini adalah 38 kg/kg produk 2-furaldehyde.
3. Petrole Chimie Process
Proses ini didasarkan pada Agrifurane Process. Bahan baku diumpankan
kedalam reaktor bersama–sama dengan air dan juga asam fosfat sebagai
katalis kemudian ditambahkan steam. Pada keadaan normal, perbandingan
padat cair adalah 1 : 6. Steam yang digunakan bertekanan 9,5 atm. Reaksi
padat cair terjadi pada tekanan 6,5 atm. Seperti sistem lain, 2-furaldehyde
didistilasi membentuk azeotrop kemudian didekantasi agar terpisah menjadi
dua lapisan. Lapisan bawah yang terdapat 2-furaldehyde dinetralisasi dan
didehidrasi menjadi 2-furaldehyde teknik. Waktu tinggal normal selama
hidrolisa dan stripping sekitar 180 menit dengan kebutuhan steam 19 – 20
kg/kg produk 2-furaldehyde. Pada proses ini, total kebutuhan steam sebesar
25,5 kg/kg produk 2-furaldehyde.
4. Escher Wyss Process
Dalam proses ini bahan baku dari silo diumpankan menuju reaktor
menggunakan pneumatic conveyor. Pada waktu masuk reaktor, bahan baku
diaerasi dengan cara dikontakkan dengan steam 3 – 4 atm, suhu 145°C dan
dicampur asam asetat sebagai katalis. Reaksi dalam reaktor berlangsung pada
suhu 190°C, tekanan 12 atm. Produk yang berisi 2-furaldehyde dan asam
asetat meninggalkan seksi atas reaktor sebagai uap bersama kelebihan steam
dan melewati kondenser. Uap dikondensasi, dan kondensatnya didinginkan
dengan dilewatkan waste heat boiler. Kondensat diaerasi, disaring dan
dikumpulkan dalam intermediate storage tank sebagai produk.
5. Supra Yield Process
International Furan Technology, Afrika Selatan bekerjasama dengan Fakultas
Teknik Kimia Universitas Natal mengembangkan metode baru dalam
pembuatan 2-furaldehyde yang dikenal dengan nama Supra Yield Process.
Supra Yield Process dikemukakan oleh Arnold & Buzzard (2003),
dimaksudkan untuk mengatasi masalah dalam hal pemborosan energi,

2
penurunan yield reaksi, kemurnian produk rendah dan adanya produk
samping.

2
Pengeluaran hidrolisat (2-furaldehyde dalam air) pada fasa uap agar dapat
menghindari operasi filtrasi untuk memisahkannya dari ampas padat sisa
pemasakan dan menghindari degradasi 2-furaldehyde. Dalam proses ini,
reaksi berlangsung pada tekanan 15-30 atm dan suhu 200-250 °C. Pembuatan
2-furaldehyde dengan proses Supra Yield dilakukan secara batch. Pada proses
batch, bahan baku diumpankan ke dalam reaktor bersama – sama dengan air
dan juga asam sulfat sebagai katalis. Pada keadaan normal, perbandingan
padat cair adalah 1 : 1. Produk 2-furaldehyde dikeluarkan dalam fasa uapnya
bersama steam. Pada proses kontinyu, 2-furaldehyde didistilasi untuk
memurnikannya.

2. Seleksi Proses
Pemilihan proses sangat bergantung pada segi yield, waktu tinggal,
konsumsi steam dan limbah yang dihasilkan dari proses tersebut. Berdasarkan
faktor tersebut akan dipilih proses yang akan digunakan.

3
Tabel 1. Seleksi Proses
Jenis-Jenis Proses
Quaker Escher
Rosenlew Petrole Chimie Supra Yield
Oats Wyss
12,5 ton 10 ton 12 ton bagas 10 ton 10 ton sekam
bagas tebu, tongkol tebu, dengan tongkol biji bunga
dengan jagung, kandungan jagung, matahari,
Bahan
kandungan dengan pentosan 21% dengan dengan
Baku
pentosan kandungan kandungan kandungan
23% pentosan pentosan pentosan
37% 37% 20,2%
Proses batch kontinyu batch kontinyu batch
Suhu 153oC 220 oC - 190 oC 200-250 oC
Tekanan 4,2 atm 11-12 atm 6,5 atm 12 atm 15-30 atm
Asam fosfat 3% asam
Asam sulfat 430 kg/ Asam sulfat/ asam
Katalis -
375 kg superfosfat asetat fosfat/ 12%
1450 kg asam klorida
Waktu
6-8 jam 1-12 jam 3-5 jam - 1 jam
Tinggal
Yield 36,2% 24,6-27% 39,7% 24,6-27% ±80%
Konsumsi 22,5 ton 388 ton 30 ton 30 ton
10 ton
Steam (10 atm) (15 atm) (10 atm) (15 atm)
Asam
Campuran
Aseton 175 asetat 600
Produk Asam asetat metanol,
kg, metanol kg, asam -
Samping 600 kg aseton, dll 300
175 kg formiat 30
kg
kg
Bahan Limestone Limestone 300 Etil asetat
- -
Kimia Lain 375 kg kg 10 kg
Kapasitas
Pabrik 32.000- 5.000- 6.000-10.000 2.000- 5.000-11.000
yang Sudah 45.000 ton 17.000 ton ton 5.000 ton ton
Berdiri
Bagas tebu, Residu alkali
Bagas tebu, tongkol
Bahan dari pemanasan Tongkol
tongkol jagung Tongkol
Baku selulosa, jagung, bagas
jagung, jagung
Alternatif tongkol jagung, tebu
sekam padi
bagas tebu

4
Dari kelima proses tersebut, dipilih proses pembuatan 2-furaldehyde dengan
proses supra yield dengan pertimbangan:
1. Yield 2-furaldehyde dari pentosan tinggi
2. Waktu tinggal lebih cepat
3. Konsumsi steam lebih sedikit
4. Limbah yang dihasilkan ramah lingkungan

3. Uraian Proses
Pembuatan 2-furaldehyde dari tandan kosong sawit dilakukan dengan tiga
tahapan proses, yaitu:
1. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS),
asam sulfat dan air. TKKS yang diperoleh dari limbah pabrik crude palm oil
(CPO) disimpan dalam gudang penyimpanan. Kemudian TKKS dihancurkan
didalam crusher menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Setelah itu, diayak
dengan vibrating screen dan disimpan dalam bin. Setelah itu, TKSS ditreatment
didalam tangki delignifikasi dengan suhu 121°C selama 90 menit yang dicampur
dengan larutan NaOH sebagai larutan pendegradasi lignin. Treatment ini
dilakukan untuk mendegradasi lignin yang menyelubungi pentosan sehingga
reaksi hidrolisis pentosa menjadi lebih mudah. Selanjutnya, dilakukan pemisahan
antara TKKS yang sudah ditreatment dari campuran larutan NaOH dan lignin
yang terdegradasi dalam alat filter I. Selain itu, terdapat asam sulfat (H2SO4)
dengan kemurnian 36% disimpan dalam tangki. Asam sulfat 36%, recycle dari
filter II berupa pentosa, asam sulfat, dan air serta air dari unit utilitas dicampur
dalam mixer recycle dan didapatkan asam sulfat menjadi 3%. Kemudian, asam
sulfat 3% ini dicampur dengan TKKS keluaran filter di dalam mixer pencampuran
dan dinaikkan suhu dan tekanannya menjadi 100°C dan tekanan 15 atm melalui
heater dan pompa reciprocating sebelum diumpankan ke dalam reaktor.

4
2. Proses Reaksi berdasarkan Supra Yield Process

TKKS, air dan asam sulfat dari mixer pencampuran dan steam masuk
kedalam reaktor dan bereaksi dengan dua tahap reaksi yaitu hidrolisis pentosan
menjadi pentosa, dilanjutkan dehidrasi pentosa menjadi 2-furaldehyde. Reaksi
berlangsung endotermis pada suhu 206°C dan tekanan 15 atm selama 1 jam.
Adapun katalis yang digunakan adalah 3% asam sulfat dengan perbandingan
padatan: cairan sebesar 1:1. Reaktor yang digunakan adalah fixed bed pressure
reactor.
Mekanisme reaksi yang terjadi adalah:
a. Reaksi Hidrolisis
C5H8O4(s) + H2O(l) → C5H10O5(l) ….(1)
(Pentosan) (Pentosa)
b. Reaksi Dehidrasi Pentosa Menjadi 2-furaldehyde
C5H10O5(l) → C5H4O2(g) + 3H2O(g) ….(2)
(Pentosa) (2-furaldehyde)
Produk keluaran atas reaktor berupa campuran 2-furaldehyde, air
dan steam masuk expander sebelum menuju kondensor untuk menurunkan
tekanan. Selanjutnya masuk menuju kondensor untuk dikondensasikan
sebelum dimurnikan pada menara distilasi. Kemudian produk keluaran
bawah reaktor berupa slurry TKKS dibawa menuju filter II untuk
mengambil kembali pentosa yang tersisa. Produk filtrat filter II dibawa
menuju mixer recycle dan cake yang dihasilkan yaitu ampas TKKS di olah
di unit pengolahan limbah.

3. Pemurnian Produk
Hasil atas reaktor yang sudah dikondensasikan diumpankan ke menara
distilasi untuk mendapatkan 2-furaldehyde dengan kemurnian sebesar 98%. Hasil
atas dari menara distilasi berupa air dan 2% 2-furaldehyde diumpankan menuju
kondensor untuk dikondensatkan. Selanjutnya kondensat dipompa menuju unit

4
utilitas. Produk bawah menara distilasi berupa 98% 2-furaldehyde didinginkan
dicooler dan disimpan dalam tangki penyimpanan produk 2-furaldehyde.
4. Diagram Alir Kualitatif dan Diagram Alir Kuantitatif
Diagram alir proses pembuatan 2-furaldehyde secara kualitatif ditunjukan
pada Gambar 1. dan diagram alir proses pembuatan 2-furaldehyde secara
kuantitatif ditunjukan pada Gambar 2. berikut ini:

4
DIAGRAM ALIR KUALITATIF
PRARANCANGAN PABRIK 2-FURALDEHYDE DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT
DENGAN PROSES SUPRA YIELD KAPASITAS 1000 TON/ TAHUN

Gambar 1. Diagram Alir Kualitatif Produksi 2-furaldehyde

9
DIAGRAM ALIR KUANTITATIF
PRARANCANGAN PABRIK 2-FURALDEHYDE DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT
DENGAN PROSES SUPRA YIELD KAPASITAS 1000 TON/ TAHUN

Gambar 2. Diagram Alir Kuantitatif Produksi 2-furaldehyde

9
9

Anda mungkin juga menyukai