Anda di halaman 1dari 12

NABIL MAHDY

XI MIPA 5 / 16

WORKSHEET
RANGKAIAN ARUS SEARAH
A. Alat Ukur Listrik

1. Sebutkan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur (a) kuat arus listrik dan (b)
tegangan/beda potensial listrik! Gambarkan pula simbolnya!

Mengukur kuat arus (i) = amperemeter / ammeter


Simbol = I
Satuan = Ampere (Coulomb/s)
Rumus =

Q = muatan (Coulomb / C), I = waktu (sekon / s)


Mengukur Tegangan/beda potensial (V) = voltmeter
Simbol = V
Satuan = volt
Rumus =

R = hambatan (Ohm / Ω), I = kuat arus listrik (Ampere/A)

2. Bagaimana cara memasang alat-alat ukur


listrik tersebut dalam rangkaian listrik!
Berikan contoh dalam gambar di bawah ini!
Beri keterangan masing-masing bagian
rangkaian!

Rangkaian akan menjadi seperti gambar di samping,


dengan keterangan:
- Voltmeter dipasang secara paralel dengan resistor
- Amperemeter dipasang secara seri,
- Arus yang melewati hambatan = arus amperemeter

3. Sebutkan bagian-bagian amperemeter pada gambar di bawah ini!

Bagian amperemeter berdasarkan nomor:


1) Skala Nol ??
2) Skala Maksimum (SM)
3) Skala Ukur (SU) (bisa juga Jarum Penunjuk
Skala/Pointer jika yang ditunjukkan berbeda)
4) Batas Ukur (BU)

4. Sebutkan skala maksimum dan batas ukur amperemeter pada soal no. 3!

Skala maksimum = 50??? ; Batas Ukur = 10 mA

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 1


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

5. Sebuah amperemeter mempunyai batas ukur 10 mA dengan skala 0–100. Jika digunakan untuk
mengukur arus menunjukkan angka 25, tentukan besar kuat arus yang ditunjukkan!

BU = 10 mA, skala = 0 – 100, skala yang ditunjuk = 25.

6. Tentukan hasil pengukuran yang ditunjukkan amperemeter pada soal no. 3 untuk skala
maksimum (a) 50 dan (b) 100!

a) 50
Skala max = 50; skala ditunjuk = 36, BU = 10 mA

b) 100
Skala max = 100; skala ditunjuk = 72, BU = 10 mA

B. Hukum Ohm
Data yang diperoleh dari hasil percobaan adalah sebagai berikut:
Hambatan lampu, R = 2 ohm

No. Tegangan (V) Kuat Arus (A) Nyala Lampu


1 2 1 x
2 3 1,5 xx
3 4 2 xxx
4 5 2,5 xxxx
5 6 3 xxxxx

Keterangan: Jumlah x pada kolom nyala lampu menunjukkan terang nyala lampu, semakin banyak
x, semakin terang nyala lampu.
Kemudian mereka menggambar grafik hubungan tegangan dengan kuat arus (V-I) pada
kertas grafik. Sumbu-y untuk tegangan (V) dan sumbu-x untuk kuat arus (I), melakukan
penghitungan-penghitungan berdasarkan grafik, dan menurunkan persamaan grafik.

Tugas

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 2


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

1. Gambar grafik seperti yang dilakukan kelompok praktikum dalam peristiwa di atas!
V (volt)
R (Ohm / Ω)

α
I (ampere)
2. Lengkapilah tabel analisa data di bawah ini!

V
No. V (V) I (A) (Ω)
I
1 2 1 2 Ohm
2 3 1,5 2 Ohm
3 4 2 2 Ohm
4 5 2,5 2 Ohm
5 6 3 2 Ohm

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana keadaan terang nyala lampu, jika Jika tegangan (V) semakin besar, maka nyala
tegangan semakin besar? lampu akan semakin terang
2. Berdasarkan grafik, bagaimana besar kuat arus (I), Jika tegangan (V) semakin besar, maka besar
jika tegangan (V) semakin besar? kuat arus (I) akan semakin kecil (berbanding
terbalik???????)
3. Turunkan persamaan yang menyatakan V=I.R
hubungan tegangan (V) dengan kuat arus (I)
berdasarkan grafik!

4. Bandingkan besarnya hambatan lampu dengan Besarnya hambatan lampu dengan


V V
nilai pada tabel data! Bandingkan pula dengan nilai pada tabel adalah sama, sedangkan
I I
nilai a pada no. 3! Apa pendapatmu? pada nilai a berbanding tegak lurus (terbalik)
5. Disebut besaran a itu? Apa lambang besarannya? a adalah besaran kuat arus, lambang
besarannya adalah A/Ampere
6. Lengkapi persamaan pada no. 3 berdasarkan
V=I.R
jawaban pertanyaan nomor 4 dan 5!
7. Persamaan di atas dikenal sebagai rumus hukum Hukum Ohm
apa?
8. Tulis bunyi hukum tersebut! Kuat arus listrik pada suatu beban listrik
berbanding lurus dengan tegangan dan
berbanding terbalik dengan hambatan.

C. Hambatan Listrik
Resistor dan kawat tembaga memenuhi hukum Ohm. Konduktor seperti kawat tembaga yang
memenuhi hukum Ohm disebut konduktor ohmik. Konduktor-konduktor yang tidak memenuhi
hukum Ohm disebut konduktor nonohmik. Contohnya adalah filamen lampu, termistor, dan
semikonduktor
Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 3
NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

1. Bagaimana hubungan hambatan jenis (ρ), panjang kawat (L), dan luas penampang kawat (A)
dengan hambatan seutas konduktor listrik (R)

Semakin besar panjang kawat (L), maka hambatan akan semakin besar.
Semakin besar luas penampang kawat (A), maka hambatan akan semakin kecil.
Semakin besar hambatan jenisnya (), maka hambatan akan semakin besar.

2. Bagaimana persamaan hambatan listrik seutas kawat denagan hambatan jenis ρ, panjang L,
dan luas penampang A.

R = hambatan (Ohm); ρ = hambatan jenis; L = panjang kawat; A = luas penampang kawat.

3. Sebuah balok almunium memiliki dimensi


seperti ditunjukkan pada gambar. Arus Jawab
listrik dilewatkan melalui balok tegak -4 2 -8
L = 0,15 m; A = 1,2 × 10 m , ρ = 2,8 × 10 .
lurus terhadap permukaan P, hambatan R?
jenis aluminium 2,8 x 10-8 Ω m. Hitung
hambatan balok aluminium.
S
1 cm
Q P
1,2 cm
15 cm

Faktor lain yang mempengaruhi hambatan sebuah konduktor adalah suhu. Perubahan suhu
(ΔT) menghasilkan perubahan panjang (ΔL) sesuai rumus ΔL = αLoΔT. Jika ΔR dianalogikan dengan ΔL,
maka persamaan ΔR adalah....

ΔR = α . Ro . ΔT

4. Hambatan kawat Al pada 20o adalah 3 Ω dan Jawab


pada 100oC adalah 4 Ω. Berapakah hambatan R1 = 3 Ω
kawat pada 0o R2 = 4 Ω
T1 = 20 oC
T2 = 100

R3 saat T = 0 oC ?

ΔT = T2 + T1 = 100 - 20 = 80 oC

ΔR = α . R0 . ΔT
R2 – R1 = α . R1 . 80
4 – 3 = α . 240
α=

ΔR = α . R0 . ΔT

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 4


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

Hambatan kawat saat 0 oC adalah 2,75 Ω


5. Grafik kuat arus terhadap tegangan untuk Suhu yang lebih besar adalah T1, karena semakin
seutas kawat logam pada dua suhu berbeda T1 besar perubahan suhu maka kuat arus listrik
dan T2 ditunjukkan pada gambar di samping. akan semakin besar pula (dilihat dari T1 lebih
Suhu manakah yang lebih besar? Jelaskan dekat dengan I daripada T2), juga berlaku
jawaban anda. sebaliknya.
I
Sesuai rumus
T1

T2

V
D. Hukum I Kirchoff tentang arus
Hukum kirchoff I biasa disebut sebagai hukum titik cabang karena hukum ini tidak diterapkan
pada rangkaian loop tertutup. Namun, diterapkan pada rangkaian yang memiliki banyak cabang.
Hukum kirchoff I sering dianalogikan dengan laju aliran pada sebuah pipa air. Jika pada pipa
tersebut tidak terjadi kebocoran, maka jumlah air yang masuk sama dengan jumlah air yang
keluar. Pernyataan hukum Kirchoff I adalah “jumlah kuat arus yang masuk dalam suatu titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik percabangan tersebut”.
Secara matematis, persamaan hukum Kirchoff I dapat dinyatakan sebagai berikut.

∑Imasuk=∑Ikeluar
1. Perhatikan gambar titik percabangan kuat arus berikut ini!
Jika kuat arus listrik pada I1 = 2A, I2 = 6 A dan I3 adalah 4 A, maka berapakah kuat arus yang
mengalir pada I4 ?

Σ I masuk = I2, I1
Σ I keluar = I3, I4
Σ I masuk = Σ I keluar
I2 + I1 = I3 + I4
2 + 6 = 4 + I4
8 = 4 + I4
I4 = 4 Ampere

2. Gambarkan dua hambatan yang disusun seri Jelaskan prinsip hambatan yang disusun
Jawab secara seri
Jawab
- Hambatan total pada rangkaian
didapatkan dari penjumlahan semua
komponen hambatan yang ada pada
rangkaian.
- Rtotal = R1 + R2
- Jumlah total hambatan lebih besar dari
hambatan paralel

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 5


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

3. Gambarkan dua hambatan yang disusun Jelaskan prinsip hambatan yang disusun
secara paralel secara paralel
Jawab Jawab
- Hambatan total pada rangkaian
didapatkan dari jumlah kebalikan dari
semua hambatan yang ada di rangkaian
tersebut.
- 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2
- Jumlah total hambatan lebih kecil dari
hambatan seri

4. Bagaimana persamaan habatan pengganti


yang disusun seri Rtotal = R1 + R2 + … + Rn
5. Bagaimana hambatan yang disusun secara Hambatan disusun secara berdampingan,
paralel memiliki dua ujung yang sama, jika
dihubungkan dengan sumber tegangan,
maka besar tegangan pada ujung
hambatan sama.

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + … + 1/Rn


6. Diberikan sebuah rangkaian listrik seperti gambar berikut

a. Hambatan pengganti

Tentukan : b. Kuat arus


a) Hambatan pengganti

b) Kuat arus rangkaian


Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii
probablymipa -6
wromg
NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

c) Kuat arus yang melalui R4

d) Kuat arus yang melalui R1

e) Kuat arus yang melalui R2

f) Kuat arus yang melalui R3

g) Beda potensial ujung-ujung hambatan R4

h) Beda potensial ujung-ujung R1

i) Beda potensial ujung-ujung R2

2. Dua buah baterai dengan ggl masing-masing 3 volt dan hambatan dalam 0,5 Ω disusun seri.

Hambatan luar R = 1,5 Ω dirangkai seperti gambar. Tentukan besar kuat arus listrik yang
mengalir pada rangkaian!

I = 2(V) / (R + 2(r))
I = 2(3 V) / (1.5 + 2(0,5))
I = 6 V / 2.5 Ω
I = 2.4 Ampere

E. Hukum Kirchoff II

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa “pada suatu rangkaian tertutup (loop), jumlah aljabar
dari gaya gerak listrik (potensial listrik) dan penurunan tegangannya sama dengan nol.” Secara
matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut.

∑ε+∑IR=0
Keterangan:
ε = gaya gerak listrik (V);

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 7


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

I = kuat arus listrik (A); dan


R = hambatan listrik (Ohm).

Perjanjian tanda untuk ggl (ε) dan kuat arus (I) dalam persamaan di atas adalah sebagai berikut.
a. Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop dan negatif jika berlawanan dengan
arah loop.
b. Apabila menjumpai kutub positif, maka gglnya bertanda positif dan berlaku sebaliknya.

1. Perhatikan rangkaian di bawah ini

Bila hambatan dalam sumber tegangan masing-masing 0,5 Ω besar kuat arus yang melalui
rangkaian tersebut adalah....
Σε + ΣI.R = 0
(V1 + (-V2)) + I.(R1 + r1 + R2 + r2) = 0
(9 – 18) + I.((2 + 0.5) + (3 + 0.5)) = 0
-9 + I.(6) = 0
6I = 9
I = 1,5 Ampere

2. Dari gambar rangkaian di samping besar kuat arus rangkaian adalah…..

Σε - ΣI.R = 0
(V1 + (-V2) + (-V3)) - I.(R1 + R2 + R3) = 0
(12 + 12) – I.(3 + 3 + 2) = 0
24 – I(8) = 0
24 = 8I
I = 3 Ampere

Hukum Kirchoff II untuk 2 Loop

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 8


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

Rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih disebut juga rangkaian majemuk. Langkah-langkah
dalam menyelesaikan rangkaian majemuk ini adalah sebagai berikut.

1. Tentukan arah loop yang dipilih.


2. Tentukan arah kuat arus listrik pada tiap titik percabangan.
3. Tulislah persamaan-persamaan arus untuk tiap titik cabang menggunakan hukum Kirchoff I.
4. Tuliskan persamaan-persamaan pada setiap loop menggunakan persaman hukum Kirchoff II.
5. Hitunglah besaran-besaran yang ditanyakan menggunakan metode eliminasi atau subtitusi.

1. Diberikan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah loop dengan data sebagai berikut :
E1 = 6 volt
E2 = 9 volt
E3 = 12 volt

Tentukan :
a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3
b) Beda potensial antara titik B dan C
c) Beda potensial antara titik B dan D

c. Kuat Arus
Karena rangkaian paralel & seri memiliki kuat arus a. Beda potensial B – C
sama maka Iparalel = Iseri VBC = ΣE2 + ΣI.R
I3 = I1 + I2 VBC = 9 + 3(I3)
Loop I (A – B – C) VBC = 9 + 3(-1/3)
ΣE + ΣI.R = 0 VBC = 9 – 1 = 8 V
((-E1) + E2) + 2(I1) + 2(I1) + 3(I3) = 0
(-6 + 9) + 5(I1) + 3I2 = 0 b. Beda potensial B – D
5(I1) + 3(I2) = -3 VBD = ΣE3 + ΣI.R
VBD = 12 + 6(I3)
Loop II (D – C – B) VBD = 12 + 6(-2/3)
ΣE + ΣI.R = 0 VBD = 12 – 4 = 8 V
((-E3) + E2) + 6(I2) + 3(I3) = 0
(-12 + 9) + 6(I2) + 3(I1) + 3(I3) = 0
3(I1) + 9(I2) = 3

di-eliminasi untuk mencari masing-masing kuat arus


5(I1) + 3(I2) = -3
3(I1) + 9(I2) = 3
15(I1) + 9(I2) = -9
3(I1) + 9(I2) = 3 -
12(I1) = -12
I1 = -1 Ampere

5(I1) + 3(I2) = -3
-5 + 3(I2) = -3, I2 = 2/3 Ampere

I3 = I1 + I2
I3 = -1 + 2/3
I3 = -1/3 Ampere

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 9


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

2. Perhatikan gambar berikut!

Tiga buah sumber tegangan dan tiga buah hambatan masing-masing Rx = Ry = Rz = 6 Ω.

Tentukan:
a) Tegangan antara titik A dan B
b) Kuat arus yang melalui Ry

b) Tegangan A – B a) Kuat Arus Ry


Karena susunan A-B paralel, menggunakan rumus:

3. Diberikan rangkaian listrik seperti gambar berikut!

Kuat arus yang melalui hambatan 2 Ω sebesar....

Tegangan yang melewati hambatan 2 Ohm adalah 12 V. (sesuai arah kuat arus)

F. Daya dan Energi Listrik


Dari hukum ohm I = V/R atau V = IR, yang jikadisubstitusi ke P = VI akan memberikan
persamaan daya istrik
1. Bagaimana persamaan daya listrik

2. Bagaimana persamaan energi listrik


W=P.t

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 10


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

3. Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150 Volt. Lampu dipasang pada tegangan 150 volt.
Tentukan:
a) Energi yang digunakan lampu selama pemakaian 12 jam
b) Hambatan lampu
c) Kuat arus yang mengalir pada lampu

a) 12 jam = 12(3600 s) = 43200 sekon


W=p.t
W = 18 . 43200 = 777600 J → 777,6 kiloJoule
b) R = V2 / P
R = (150)2 / 18
R = 22500 / 18
R = 1250 Ω
c) Mengunakan persamaan P = V . I
18 = 150 . I
18/150 = I
0,12 Ampere = I

4. Sebuah lampu memiliki spesifikasi 100 watt, 220 Volt.

Tentukan daya lampu tersebut jika di pasang pada tegangan:


a) 220 volt
b) 110 volt

a) 220 volt

b) 110 volt

5. Dua buah lampu dari 2 watt, 1,5 volt dirangkai dengan sebuah baterai 1,5 volt seperti gambar
berikut.

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 11


NABIL MAHDY
XI MIPA 5 / 16

Tentukan daya total dari kedua lampu tersebut!

RL1 = RL2 dimana keduanya dirangkai seri.

6. Pemanas air dari 210 watt, digunakan untuk memanaskan 2 liter air. Jika massa jenis air 1000
kg/m3 dan kalor jenis air 4200 J/kg°C, perkirakan lama waktu yang diperlukan untuk kenaikan
suhu air sebesar 36°C!

P = 210 W, T = 36°C, c = 4200 J /kg°C, ρ air = 1000 kg/m3


2 liter air = 2 dm3 = 0.002 m3
Massa air = ρ . v = 1000 (0,002 m3) = 2 kg

W=p.t
Q = m . c . ∆T (dimana Q = W)
W = 2 . 4200 . 36
210(t) = 302400
t = 302400/210 = 1440 sekon → 1440/3600 = 0.4 jam (atau ditulis 24 menit)

Fisika/Rangkaian Arus Searah/xii mipa - 12

Anda mungkin juga menyukai