Laporan Acara III Paleontologi
Laporan Acara III Paleontologi
PENDAHULUAN
Paleontologi berasal dari kata paleo yang berarti tua, dahulu, ontos yang
berarti hidup, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Sehingga dapat
masa lampau. Dalam paleontologi yang dipelajari biasanya mengenai fosil fosil
sisa makhluk hidup yang hidup yang hidup beribu ribu tahun yang lalu.
berubah menjadi batu atau mineral. Fosil termasuk ke dalam benda yang langka
karena tidak semua sisa sisa makhluk hidup pada zaman dahulu dapat menjadi
memiliki ciri khas yaitu memiliki pori pori (spongosol). Coelenterata merupakan
hewan yang diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga, namun biasa disebut
saja hewan berongga. Fosil dari kedua filum ini memberikan banyak manfaat
ketika diteliti dan dianalisa dengan baik. Tentunya ini akan membantu dalam
Oleh karena itu pada praktikum kali ini dimaksudkan untuk para praktikan
dapat mendeskripsikan fosil dari filum porifera dan coelenterata berdasarkan ciri
mengenai fosil dari filum Porifera dan Coelenterata. Sedangkan tujuan dari
2.1 Porifera
2.1.1 Filum Porifera
Porifera (Latin: porus dan porifer = membawa) atau spons adalah hewan
Filum Porifera merupakan yang bersel banyak dengan struktur tubuh paling
diri (sessile) pada benda - benda dilingkungan akuatik. Terutama hidup di laut,
dengan cara berkoloni yang besar. Hanya sedikit yang hidup di air tawar. Porifera
mulai muncul sejak zaman Kambrium dan masih dijumpai sampai sekarang
(resen).
Binatang ini tersusun oleh sel - sel yang kecil, namun sudah memiliki tugas
dan fungsi sendiri -sendiri (diferensiasi). Ciri binatang yang memiliki tingkatan
yang lebih tinggi dari Protozoa. Porifera paling sederhana berbentuk seperti pot
bunga dengan bagian alasnya melekat pada dasar laut dan bagian atasnya
membuka.
Lapisan terluar terdiri dari sel -sel pipih, disebut ectoderm (epidermis),
permukaan ectoderm terdapat pori – pori yang disebut ostia, merupakan lobang
bagi keluar masuknya air yang kemudian melalui saluran atau kanal. Lapisan
kamar - kamar serta bagian saluran. Pada kanal terdapat flagel - flagel yang
berungsi untuk membawa masuk makanan melalui ostia, kanal dan sampai
melalui lobang pada ujungnya yang disebut osculuna. Bagian yang menyerap
Lapisan atau ruang yang terdapat antara endoderm dan ektoderm disebut
Disamping itu didapatkan pula spiculae - spiculae yang berfungsi sebagai penguat
rangka dan terbentuk oleh sel - sel sceleroblast dan dapat tersusun dari silika,
(spiculae).
Atas dasar bentuk dan jumlah sumbunya, spiculae dibedakan empat macam
bentuk, yaitu Monaxon, Tetraxon, dan Polyaxon, yang kesemuanya penting dalam
klasifikasi. Sponsa sangat jarang yang dapat terawetkan, sehingga sulit sekali
merupakan fosil penunjuk yang sangat penting. Disamping itu pada porifera
dikenal pula tiga sistem saluran (Canal sistem) yaitu Ascenid, Syconoid, dan
Leuconoid.
Adapun ciri-ciri dari porifera yaitu berpori, berbentuk seperti vas bunga
atau pipih atau bercabang, dan melekat pada dasar air. Biasanya hidup di laut dan
hanya Sebagian kecil yang hidup di air tawar. Rangka luar terdiri dari spikula,
organisme multiseluler, umunya soliter namun ada yang berkoloni. Terdapat sel
Secara Bahasa calcareae berasal dari Bahasa latin yaitu calca yang artinya
kapur dan spongiae yang artinya porifera. Calcareae biasanya hidup di laut
dangkal lebih dari 10 cm dan biasanya berbentuk vas bunga. Rangka tubuh
laut dangkal, tapi beberapa spesies dapat hidup di lingkungan laut pada kedalaman
4000 kaki. Kelas Calcarea terdiri dari dua ordo, yaitu Ordo Homocoela dan Ordo
Heterocoela.
Mempunyai dinding yang tipis, dengan bagian dalam tidak terlipat, struktur
ascenoid, kerangka tidak terawetkan, apabila dijumpai sebagai fosil sedikit dan
2. Ordo Heterocoela
syconoid dan leuconoid, kerangka berkembang dengan baik dan didapatkan dalam
Petrosoma
b. Kelas Demospongia
yang tersusun dari serabut Spongin. Kelas ini merupakan yang paling umum
dijumpai dikarenakan penyebaran spesiesnya yang luas, hampir 90% dari filum
Porifera berasal dari kelas ini. Demospongia bertulang lunak karena tidak
memiliki rangka. Ada beberapa yang memiliki rangka yang tersusun dari silika.
amoesbit. Hal ini untuk melindungi dari matahari. Bentuknya tidak beraturan dan
ada hidup di air tawar. Kelas Demospongia terdiri dari tiga ordo, yaitu Ordo
spicule. Kerangka dibentuk oleh penggabungan dari bebrapa spicule yang disebut
2. Ordo Monaxonida
melaluai mesenchyme. Ketika binatang ini mati mereka menjadi bagian endapan -
endapan didasar. Sebagian besar siliceous sponge marine yang hidup termasuk
pada ordo ini, spiculenya adalah ciri dari material sedimen dasar laut. Sponge air
tawar (Spongillidae) juga termasuk dalam ordo ini. Spiculenya ipis dan umumnya
dalam endapan sungai dan danau. Contoh : Spongilla (Fresh water) dan Halicliona
(Marine water)
3. Ordo Keratosa
Kerangka dari ordo ini terdiri dari spongin fiber dan umumnya
digambarkan seperti tanduk. Sebagian besar horny sponge hidup dalam batuan,
dasar laut dangkal didaerah tropis dan sub tropis. Ordo ini tidak tercatat sebagai
c. Hexactinellida
(Hyalospongiae)
Hexactinellida dalam
pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk. Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30
cm dengan saluran tipe sikonoid. Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman
200-1000 m. Kelas Hexactinellida terdiri dari dua ordo , yaitu Ordo Lyssacina dan
Ordo Dictyonina.
Gambar 2.4 Kelas Hexactinellida
1. Ordo Lyssacina
2. Ordo Dictyonina
Ventriculites (Kapur)
sebagai spons mandi dan alat gosok. Namun, spons mandi yang banyak digunakan
2.2 Coelenterata
2.2.1 Filum Coelenterata
invertebrata yang berjumlah sangat banyak dengan bentuk - bentuk yang sangat
soliter.
Dinding tubuh binatang ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu : ectoderm,
mesoglea, dan endoderm. Secara umum kehidupan ini memiliki dua bentuk
berbeda yaitu polyp dan medusa. Bentuk polyp dicirikan oleh bentuk menyerupai
tabung, dan biasanya hidup secara menambat dan memiliki satu atau lebih
sepanjang tepi dari tubuhnya, dengan mulut terletak pada bagian tengahnya.
Dijumpai 2 macam Canal (Circular) (berjumlah satu) & Radial (berjumlah empat
dan kelipatannya).
c. Terdapat mesoglea
a. Kelas Hydrozoa
Sebagian besar Hydrozoa mempunyai tubuh keras yang tersusun ileh zat
tanduk atu zat gampingan (calcareous). Hanya pada bebrapa yang hidup pada air
tawar tidak mempunyai rangka. Hydrozoa diketahui mulai hidup pada zaman
1. Ordo Hydroida
secara soliter maupun berkoloni. Walaupun begitu beberapa hydroida ada yang
berbentuk medusa. Bentuk luar dari rangkanya berbentuk dendritik atau seperti
terawetkan.
2. Ordo Hydrocorallina
Memiliki bentuk polyp, kadang sering disebut juga dengan koral. Dikenal
sebagai salah satu pembenatuk reef (terumbu), memiliki rangka gampingan, serta
dengan iklim tropis dan berada di laut dengan kedalaman sampai 30 m. Tinggi
petumbuhan tidak lebih dari 0,5m serta tersusun rangka bersifat gampingan
reef (terumbu karang). Hidup diperkirakan muncul pada zaman Trias. Contoh
3. Ordo Trachylina
Bentuk tubuh berupa medusa dan memiliki velum yang dibentuk dari ovum.
terbentuk medusa. Hidup secara pelagic dan pada habitat laut dengan kedalaman
dari permukaan sampai 5000 m dan bersifat hangat. Beberapa ada yang hanya
hidup di laut dangkal, bahkan ada yang di air payau maupun tawar. Karena
sifatnya yang lunak, fosil sangat jarang dijumpai. Contoh genus Kurklandia
(Kapur Bawah).
4. Ordo Siphonophora
coelenterata dengan tubuh peralihan antara medusa dengan polyp. Hidup dari
York.
b. Kelas Anthozoa
bentuk polip. Polip Anthozoa lebih besar dari polip kelas Coelenterata yang
lainnya, hidupnya di laut dangka secara berkoloni. 4.1. Sub - klas Octocorallina
Hewan yang berciri khas memiliki 8 buah tentakel dan 8 mesentris.
Memiliki pseudotheca (septal spine) dan koralit - koralit berhubungan satu sama
lain dengan saluran - saluran yang berbentuk tabung. Contoh Tubipora mursica
Adalah coral yang hidup berkoloni maupun soliter, dimana ciri khasnya
Tetracorallia ini umumnya hidup secara soliter, walaupun ada yang hidup
secara koloni. Ciri khas golongan ini yaitu memiliki septa yang tersusun didalam
empat kwadran. Bentuk ini kadang - kadang disebut juga dengan rugosa, sering
juga disebut sebagai koral tanduk (horn corals) dan hidup dari Ordovisium Bawah
Golongan ini hidup pada masa Paleozoikum yang telah punah. Bentuk
tubuhnya dicirikan adanya theca yang berbentuk tabung, tabula sangat banyak dan
berkembang sangat baik. Pada dindingnya ditembusi oleh lobang - lobang halus
masif. Yang hidup berkoloni tidak mempunyai septa atau tidak berkembang baik.
3. Scyphozoa
a. Ordo Stauromedusae
dasar laut, terdapat didaerah laut yang dingin didekat pantai. Bentuknya
b. Ordo Cubomedusae
tentakel, dengan penyebaran sepanjang laut yang hangat. Fosilnya pertama kali
c. Ordo Coronata
d. Ordo Discomedusae
Dikenal sebagai ikan Ubur - ubur. Contoh Rhizostoma yang hidup sampai
sekarang.
2.2.4 Morfologi Coelenterata
mempunyai bentuk tubuh simetri radial, yakni bagian yang sama didistribusikan
dengan secara merata di dalam susunan melinkar dari poros tengah. Hewan
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metodologi
Metode yang akan digunakan dalam praktikum acara ketiga ini adalah
acara 3 yaitu Porifera dan Coelenterata. Setelah pembawaan materi singkat terkait
praktikum.
sejauh mana ilmu yang ditangkap praktikan seusai asistensi acara. Setelah
sampel fosil untuk kemudian di deskripsikan dan dituliskan pada lembar kerja
praktikan.
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi dengan asisten terkait lembar
kerja yang telah diisi dengan deskripsi sampel fosil untuk memperoleh hasil yang
benar.
Setelah memperoleh analisis data yang benar berdasarkan hasil asistensi dari
asisten, dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan yang
telah ditentukan.
Tabel 3.1 Diagram alir
Studi Literatur
Pengolahan data
1. Buku penuntun
2. Sampel Fosil
4. Kartu kontrol
5. Lembar asistensi
7. Pensil warna
8. ATK
9. HVS A4
10. Clipboard
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Coelenterata, Kelas
porpita.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih
terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan
bagian tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai
disk dan oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl mengalami reaksi, sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu Silur
Tengah (435-424 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Colenterata, Kelas
Spesies Helliophyllumhalli.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
sebelumnya. Setelah itu akan terjadi kompaksi dan tersedimentasikan oleh
material semen yaitu karbonat dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl mengalami reaksi, sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada Devon Tengah (370-361
juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal (±350
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Porifera, Kelas
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es da pada saat pross tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian seluruh tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
makanan.
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl mengalami reaksi sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada waktu Jura Atas (160-142
juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah Laut Dangkal (±350
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam Filum Coelenterata, Kelas
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih
terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan
bagian tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai
diks dan oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl tidak mengalami reaksi, sehingga
komposisi kimianya adalah silikaan (SiO2). Fosil ini ditemukan pada waktu
Karbon Bawah (345-319 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Porifera, Kelas Calcarea,
Verruculina tenuis.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
akan tertranportasi kembali ke cekungan dan kemudian akan tertimbun lagi oleh
sedimen dan mengalami leaching lagi seperti sebelumnya. Setelah itu akan terjadi
kompaksi dan tersedimentasikan oleh material semen yaitu karbonat, dan terjadi
pembatuan atau litifikasi karena adanya tenaga endongen dari dalam bumi yang
mengakibatkan fosil terangkat dan laut dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu
karena tenaga eksogen fosil akan terlihat. Fosil ini dapat terbentuk karena
sehingga bentuk fosil masih terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini
adalah test yaitu keseluruhan bagian tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari
tubuh fosil yang menyerupai diks dan oral opening yaitu bagian terdalam dari
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl mengalami reaksi sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu Kapur Atas
(100-66 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah Laut
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam Filum Coelenterata, Kelas
Montivalia sp.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl mengalami reaksi, sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu Jura Atas
(160 -142 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah Laut
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Porifera, Kelas
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari factor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
sebelumnya. Setelah itu akan terjadi kompaksi dan tersedimentasikan oleh
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
makanan.
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada waktu Jura Atas (160-142)
dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah Laut Dangkal (± 350 meter),
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Porifera, Kelas Calcarea,
Verruculina tenuis.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari factor
factor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih
terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan
bagian tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai
diks dan oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya
Fosil ini saat di tetesi dengan HCl mengalami reaksi sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu Kapur Atas
(100-66 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah Laut
5. 1 Kesimpulan
1. Porifera atau spons atau bunga karang adalah organisme multiseluler, yang
terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel. Sedangkan Coelenterata
dapat disebut juga dengan Cnidaria, yang berasal dari kata Cnido yang
artinya penyengat.
2. Proses pendeskripsian dari Fosil Porifera dan Coelenterata itu dilihat dari
Bentuk Fosil, Waktu asal fosil itu sendiri dan lingkungan pengendapannya.
3. Manfaat Porifera sendiri yaitu , Beberapa jenis Porifera seperti spongia dan
hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok. Manfaat
biota laut.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Lab
Ebay Febryant. “Fosil / Definisi, Jenis dan Proses Pembentukan”. Diakses dari
http://www.efbumi.net/2016/08/mengenal-fosil-apa-itu-fosil-jenisnya.html,
Endarto, Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: UPT Penerbit dan
Percetakan UNS
Hadi, Irmawan Saputra. 2015. Jenis Jenis Fosil. Graha Ilmu: Universitas Pakuan
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
ACARA III: PORIFERA DAN COELENTERATA
LAPORAN
OLEH :
VIRLY FAKHRIYAH UZDAH IDHAM
D061201020
GOWA
2021