Panduan Riset Operasi 2019
Panduan Riset Operasi 2019
RISET OPERASI
X2
6X1 + 5X2 = 30 2X1 = 8
6
D
5 C 3X2 = 15
Daerah
feasible
A
0 4 5 X1
Oleh:
2019
KARTU PESERTA PRAKTIKUM
RISET OPERASI
NPM : ……………………………………………………
Golongan : ……………………………………………………..
Mengetahui,
Kalab Koor. Dosen Pengampu
i
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
iii
ACARA I
LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIS
1
Selain itu, dalam mempelajari Riset Operasi, diperlukan model untuk
penyederhanaan yang sengaja dibuat untuk mempermudah mempelajari dunia
nyata yang kompleks dan hasilnya dikembalikan ke dunia nyata kembali. Model bisa
berbentuk gambar, simulator/prototype, matematis/grafik, dan lain-lain. Dalam
pengambilan keputusan dapat dibantu dengan banyak alat analisis. Untuk
melakukan analisis diperlukan data.
Data Kualitatif (data yang wujudnya kategori/atribut atau data yang tidak
berwujud angka, jika berwujud angka, angka tersebut hanya sekedar
pengganti kategori).
Data Kuantitatif (data yang berujud angka atau numeris, dan angka-angka
itu bisa dilakukan operasi matematika)
2
MODEL Linear Programming
1 2 3 …. n
… … … … … …
Z
pertambahan C1 C2 C3 Cn
tiap unit
Tingkat X1 X2 X3 Xn
kegiatan
Model Matematis
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+ ….+ CnXn
Batasan :
a11 X11 + a12X2 + a13X3 + ….+ a1nXn ≤ b1
a21 X11 + a22X2 + a33X3 + ….+ a2nXn ≤ b1
……………………………………………………………………………………………………………
dan
Non Negatively : X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, ………. Xn ≥ 0
3
Asumsi-asumsi Dasar Linear Programming
1. Proportionality
Naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia
akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat
kegiatan
2. Additivity
3. Divisibility
Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan
pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan
4. Deterministic (Certainty)
Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model
LP (aij, bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan
tepat.
Metode Grafis kemampuannya terbatas, yaitu jika jumlah decision variabel hanya
sebanyak 2 variabel saja (jika 3 variabel masih bisa tetapi sudah menjadi lebih
sulit). Metode Simplex dapat digunakan jika jumlah decision variabel berkisar antara
3 sampai 6 variabel (jika lebih dari 6 variabel akan menjadi sulit dan
penyelesaiannya menjadi sangat panjang). Penyelesaian dengan program komputer
sangat mudah (dapat digunakan untuk menyelesaikan model linear programming
dengan banyak variabel.
4
a. Tandanya diubah menjadi sama dengan ( = ).
b. Cari titik potong dengan sumbu vertikal dan horizontal.
* Tentukan daerah yeng mungkin (feasible region).
* Gambarkan fungsi objective (fungsi tujuan) dengan menentukan suatu nilai
tertentu.
* Geser fungsi objective sehingga diperoleh solusi optimum.
* Cek solusi optimum pada model matematisnya.
Contoh :
Sebuah rumahtangga memproduksi 2 macam roti yang sangat laris, yaitu Roti Bolu
dan Roti Sisir. Selain bahan-bahan yang lain, ada 2 bahan yang persediaannya
menjadi pembatas, yaitu terigu, dan gula. Untuk membuat 1 buah Roti Sisir
diperlukan 2 Kg terigu dan 6 Kg telur. Untuk membuat 1 buah Roti Bolu diperlukan
4 Kg terigu dan 3 Kg telur. Setiap 1 buah Roti Bolu dapat memberikan keuntungan
bersih Rp. 200,- sedangkan setiap 1 buah Roti Sisir dapat memberikan keuntungan
bersih Rp. 300,-. Rumahtangga tersebut setiap harinya hanya mampu membeli 120
Kg Terigu, dan 180 Kg telur.
Pertanyaan :
a. Tuliskan model persamaan matematis linear programmingnya untuk:
- Fungsi Tujuan
- Fungsi Kendala
b. Selesaikanlah permasalahan tersebut dengan menggunakan METODE GRAFIS.
c. Berapa solusi optimumnya (berapa buah sebaiknya Roti Bolu dan Roti Sisir yang
harus diproduksi agar bisa memaksimumkan laba).
d. Berapa Keuntungan maksimumnya ?
Jawab :
a. Jika permasalahan diatas diformulasikan dalam model linear programming akan
menjadi sebagai berikut :
5
b. Penyelesaian Metode Grafis
Setelah itu tentukan daerah kelayakan (feasible region), disini daerah feasible
region adalah daerah yang dibatasi oleh titik-titik 0 (titik pusat), titik A (perpotongan
antara garis fungsi batasan 1 dengan sumbu horizontal), titik B (perpotongan antara
garis fungsi batasan 1 dan garis fungsi batasan 2), dan titik C (perpotongan antara
garis fungsi batasan 2 dengan sumbu vertikal).
Misalkan Z = 3000
Maka 3000 = 200 X1 + 300 X2 titk potong dengan sumbu X1 = 15
titik potong dengan sumbu X2 = 10
Pokok Bahasan Ii Linear Programming Metode Kuantitatif . 21 Geser garis fungsi
tujuan menjauhi titik 0 sehingga menyentuh kedua garis fungsi batasan
6
c. Jadi solusi optimumnya : X1 diproduksi sebanyak 20 buah dan X2 diproduksi
sebanyak 20 buah
d. Z max = 20 X1 + 30 X2
= 200 (20) + 300 (20)
= 10000
Keuntungan maksimum sebesar Rp. 10.000
Soal Kasus
7
ACARA II
METODE SIMPLEX
8
Fungsi tujuan Max : Z - 200 X1 - 300 X2 + 0 S1 + 0 S2 = 0
Fungsi batasan (1) 2 X1 + 4 X2 + S1 = 120
(2) 6 X1 + 3 X2 + S2 = 180
4. Susun model dalam bentuk tablo (tabel). Tabel ini disebut tabel awal.
Angkaangka yang dimasukkan dalam tabel awal adalah angka koefisien dari
variabelvariabel : Z, X1, X2, …. , Xn, S1, S2, ….. , Sn, dan Nilai Kanan (NK).
Pada tabel ditambahkan kolom Variabel Dasar (VD), dan Rasio.
VD Z X1 X2 S1 S2 NK
Z 1 -200 -300 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 120
S2 0 6 3 0 0 180
*) Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan nilai pada sisi kanan
dari persamaan.
5. Pilih kolom dari baris pertama tabel yang mempunyai angka negatif terbesar,
untuk dipakai sebagai kolom pivot (kolom kunci).
VD Z X1 X2 S1 S2 NK
Z 1 -200 -300 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 120
S2 0 6 3 0 0 180
6. Lihat nilai-nilai di bawah kolom pivot (kolom kunci). Jika semua 0 , artinya
tidak punya solusi. Jika tidak, lanjutkan.
7. Bagilah nilai kanan dengan nilai yang ada pada kolom pivot (kolom kunci),
kecuali kolom Z. Isikan hasil baginya pada kolom Rasio.
8. Pilih baris yang mempunyai Rasio paling kecil, sebagai baris pivot (baris
kunci).
9. Titik potong kolom pivot dengan baris pivot menghasilkan pivot point (nilai
kunci).
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z 1 -200 -300 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 120 30*
S2 0 6 3 0 0 180 60
10. Sampai disini tabel awal sudah selesai. Selanjutnya buatlah tabel yang baru
di bawah tabel awal.
11. Isilah tabel kedua dimulai dari baris kunci pada tabel awal. Baris ini variabel
dasar tabel awal diganti dengan variabel kunci tabel awal. Angka-angka pada
baris ini berasal dari angka-angka dari baris kunci tabel awal dibagi dengan
angka kunci.
9
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z 1 -200 -300 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 120 30*
S2 0 6 3 0 0 180 60
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z
X2 0 ½ 1 ¼ 0 30
S2
12. Selanjutnya ubah tabel dengan menggunakan Eliminasi Gauss. Untuk baris-
baris yang lain, isilah dengan cara : (angka-angka pada baris yang lama) –
(angka-angka pada baris dari hasil perhitungan langkah 12) * (angka kunci
tabel awal yang bersesuaian).
Baris ke 2 : ( 6 3 0 1 180 )
(3) ( ½ 1 ¼ 0 30 ) ( - )
4½ 0 -¾ 1 90
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z 1 -200 -300 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 120 30*
S2 0 6 3 0 0 180 60
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z 1 -50 0 75 100 900
X2 0 1/2 1 1/4 0 30 60
S2 0 4½ 0 -¾ 1 90 20
13. Setelah tabel kedua terisi semua, lihatlah baris pertamanya (baris variabel
dasar Z), apakah sudah tidak ada yang bernilai negatif. Jika masih ada yang
bernilai negatif, penyelesaian dilanjutkan lagi seperti mulai langkah ke 6.
Seperti kita lihat pada contoh diatas, ternyata baris 1 ( Z ) masih ada yang
bernilai negatif, yaitu (– 50) pada variabel X1 , maka tabel simplex masih
harus dilanjutkan perhitungannya karena belum optimal. Caranya seperti
pada saat membuat tabel kedua simplex.
10
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z 1 -200 -300 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 120 30*
S2 0 6 3 0 0 180 60
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z 1 -50 0 75 100 900
X2 0 1/2 1 1/4 0 30 60
S2 0 4½ 0 -¾ 1 90 20*
VD Z X1 X2 S1 S2 NK Ratio
Z 1 0 0 66 1/3 99 1/6 10.000
X2 0 0 1 1/3 -1/9 20
X1 0 1 0 -1/6 2/9 20
14. Jika sudah tidak ada yang bernilai negatif artinya sudah optimal. Pembacaan
hasil optimal dilihat dari variabel dasarnya yang dan nilai kanan yang
bersesuaian. Artinya pada kondisi optimal, X1 (Roti Bolu) yang diproduksi
adalah 20 buah, dan X2 (Roti Sisir) yang diproduksi juga 20 buah, maka
akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 10.000,-
2. Maksimumkan : Z = 60 X1 + 30 X2 + 20 X3
Kendala : 8 X1 + 6 X2 + X3 60
4 X1 + 2 X2 + 1,5 X3 60
2 X1 + 1,5 X2 + 0,5 X3 60
X1 , X2 , X3 0
3. Maksimumkan : Z = 3 X1 + X2 + 5 X3 + 4 X4
Kendala : 3 X1 - 3 X2 + 2 X3 + 8 X4 50
5 X1 + 6 X2 - 4 X3 - 4 X4 40
4 X1 - 2 X2 + X3 + 3 X4 20
X1 , X2 , X3 , X4 0
11
ACARA III
TEORI DUALITAS
Pendahuluan
Persoalan Primal :
Max : Z = c1 X1 + c2 X2 + ………. + cn Xn
Kendala a11 X1 + a12 X2 + ………………………… + a1n Xn b1
a21 X1 + a22 X2 + ………………………… + a2n Xn b2
am1 X1 + am2 X2 + ………………………… + amn Xn bm
X1 ; X2 ; …………. ; Xn 0
Model Dualnya :
Min : Y0 = b1 Y1 + b2 Y2 + ……………………. + bn Yn
Kendala a11 Y1 + a21 Y2 + ………………………… + am1 Ym c1
a12 Y1 + a22 Y2 + ………………………… + am2 Xm c2
a1n Y1 + a2n Y2 + ………………………… + amn Ym cm
Y1 ; Y2 ; …………. ; Ym 0
Secara umum model linear programming bentuk primal yang standar dapat
ditulis dalam model persamaan matematis sebagai berikut :
12
Jika bentuk matematis dari linear programming diatas dibuat dalam bentuk tabel
simplex, maka akan menjadi lebih mudah dipahami. Sebagai contoh kita
tampilkan tabel simplex dari baris 1 (baris fungsi tujuan Z).
Contoh :
Latihan Soal :
Persoalan Primal :
Max : Z = 2 X1 + X2 - 3 X3 + 5 X4
Kendala : X1 + 7 X2 + 3 X3 + 7 X4 46
3 X1 - X2 + X3 + 2 X4 8
2 X1 - 3 X2 - X3 + X4 10
X1 ; X2 ; X3 ; X4 0
13
Carilah : a. Persoalan dualnya.
b. Penyelesaian optimal dual dari primalnya.
Jawab :
a. Persoalan dualnya :
Min Y0 = 46 Y1 + 8 Y2 + 10 Y3
Kendala : Y1 + 3 Y2 + 2 Y3 2
7 Y1 - Y2 + 3 Y3 1
3 Y1 + Y2 - Y3 - 3 7 Y1 + 2 Y2 + Y3 5
Y1 ; Y2 ; Y3 0
Metode dual simplex ini juga sangat penting untuk digunakan dalam analisis
kepekaan (sensitivity analysis). Contohnya jika terjadi suatu kendala baru
ditambahkan ke dalam persoalan semula setelah mencapai solusi optimal.
Apabila ternyata kendala baru tidak terpenuhi oleh solusi optimal yang telah
dicapai, maka persoalannya akan menjadi tidak feasibel lagi, sehingga untuk
menyelesaikan ketidakfeasibelan ini perlu digunakan metode dual simplex.
Latihan Soal:
14
ACARA IV
LINEAR PROGRAMMING DENGAN POM FOR WINDOWS
Apabila ada shortcut POM for Windows maka di klik 2x pada icon (Gambar)
Shortcut POM for Windows.
b. Melalui Menu Program
Klik start → Program → Pilih POM for Windows sehingga akan muncul pada
layar sebagai berikut :
Terdiri dari: The control Main Box, program name dan button untuk layar yaitu
Minimize, Maximize, dan close.
b. Menu Bar
Terdiri dari: File, Edit, View, Modul, Tables, Tools, Windows, dan Help.
15
c. Tool Bar atau Button Bar
Terdiri dari: Command Bar, contohnya print screen dan solve, Instruction
Panel, Extra Data Area, Data Table, Annotation Area, Status Panel.
Ketika hendak menyimpan file maka tutup semua hasil yang dibuka melalui
tombol WINDOW. Kemudian kembali ke data awal dengan menekan tombol edit
data sehingga muncul tabel. Apabila grafik tidak ditutup dulu maka akan muncul
pertanyaan save as bmp file? Berikut ekstensi yang harus diperhatikan ketika
menyimpan file pada MODULE yang akan dibahas :
a. Linear Programming save as file dengan ekstensi .lin
b. Transportations save as file dengan ekstensi .tra
c. Assignment save as file dengan ekstensi .ass
d. Break-even / Cost Volume Analysis save as file dengan ekstensi .bre
e. Inventory save as file dengan ekstensi .inv
a. Model Grafik
16
Contoh kasus1 Maksimisasi:
Dua produk diproses berangkai menggunakan 4 mesin. Waktu setiap mesin
per hari tersedia 8 jam. Waktu proses produksi dan profit sebagai berikut:
Tabel 1.1. Contoh Matrik Model LP Maksimisasi
Hitung jumlah produksi optimal setiap jenis produk dan keuntungan totalnya!
Penyelesaian:
Pada kasus diatas disebutkan bahwa waktu yang tersedia adalah 8 jam
sedangkan proses produksi mesin menggunakan satuan menit sehingga perlu
dilakukan penyesuaian satuan waktu menjadi menit sehingga diperoleh angka 8 jam
x 60 menit = 480 menit. Langkah selanjutnya adalah menyusun formulasi sesuai
data yang terdapat dalam tabel diatas. Untuk mempermudah, jika soal yang
diberikan dalam bentuk narasi, dibuat dahulu dalam bentuk tabel.
Setelah formulasi selesai disusun maka masukkan data pada program POM
for Windows dengan langkah sebagai berikut:
17
Pada menu POM klik MODULE lalu pilih Linear Programming, lalu klik NEW
sehingga muncul gambar berikut :
Keterangan:
Title → judul kasus yang diselesaikan, misalnya PT. LAKU LAN JAYA
Number of Constraint → jumlah fungsi batasan yang ada pad kasus.
Isikan 4 buah mesin untuk produksi (A,B,C,D) sebagai fungsi batasan.
Number of Variables → jumlah variabel yang ada pad fungsi tujuan. Isikan
2 sesuai kasus di atas terdapat 2 produk (1,2) sebagai fungsi tujuan.
Objective → tujuan pengalokasian sumber daya. Klik Maximize sesuai kasus
di atas (memaksimalkan keuntungan)
Row Name Options → Nama batasan yang diinginkan, misalnya A,B,C,…
18
Gambar 1.3. Langkah ke-2 Linear Programming
Klik SOLVE apabila data sudah lengkap dan benar sehingga akan tampak
hasilnya.
Kemudian dengan meng-klik Window akan tampil pilihan Linear Programming
Result, Ranging, Solution List, Iterations, dan Graph seperti pada gambar
berikut:
19
Gambar 1.5. Langkah ke-4 Linear Programming
10
20
Gambar 1.7. Output dari penyelesaian CONTOH SOAL LINEAR
PROGRAMMING
Kesimpulan :
Area warna pink pada grafik merupakan Feaseble Area yaitu daerah batas yang
mungkin untuk pengalokasian sumber daya produksi yang ada dengan waktu yang
tersedia. Produksi tidak boleh melebihi titik-titik yang ada pada daerah Feaseble
Area.
Pada grafik terdapat Isoprofit Line yang berada pada titik (34,29:13,71) di mana
garis tersebut merupakan titik koordinat maksimum produksi guna mencapai profit
yang maksimal.
Pada grafik sisi kanan terdapat Kolom Constraint Display yang akan
menunjukkan garis dari persamaan formulasi Linear Programming yang ada apabila
di-klik salah satu check-box di depannya.
11
21
Jadi, jika X1 = 48 dan X2 = 0 maka Z (profit) akan bernilai 480.000
Jumlah produksi untuk produk :1. (X1) = 34,29
2. (X2) = 13.71
Keuntungan Total : Z = Rp. 617.142,9,-
Min Z = 8 X1 + 2X2
Kendala 1. = 2 X1 – 6 X2 ≤ 12
2. = 5 X1 + 4 X2 ≥ 40
3. = X1 + 2 X2 ≥ 12
4. = X2 ≤ 6
5. = X1, X2 ≥ 0
Penyelesaian:
Klik Module Linear Programming → New
Ketikkan judul pada Title
Number of Constraint diisi 4 karena pada kasus di atas terdapat 4 fungsi
batasan / kendala.
Number of Variable diisi 2 karena pada kasus di atas terdapat dua fungsi tujuan,
yaitu X1 dan X2.
Pada kolom Objective pilih Minimize dan pada Row Name Options pilih A, B,
C,….
Klik OK lalu SOLVE dan lihat hasilnya dengan meng-klik WINDOW untuk memilih
hasil tampilan.
12
22
Pada grafik minimisasi, kolom Corner Points menunjukkan titik-titik optimal
untuk produksi X1 = 3,2 dan X2 = 6 serta Z (biaya minimum) = 3,76
b. Model Simplex
Isikan formulasi Linear Programming untuk kasus 1 lalu seperti pada langkah-
langkah sebelumnya. Kemudian klik SOLVE untuk melihat hasilnya. Selanjutnya akan
dibahas mengenai iterasinya.
Formulasi simplex untuk kasus 1 tersebut adalah:
Z = 10.000 X1 + 20.000 X2
= 10 X1 + 5 X2 + S 1 ≤ 480
= 6 X1 + 20 X2 + S2 ≤ 480
13
23
= 8 X1 + 15 X2 + S3 ≤ 480
= 30 X2 + S4 ≤ 480
ada tabel iterasi tampak bahwa iterasi terjadi sebanyak 4 kali. Hal tersebut
berarti untuk mencapai kombinasi angka optimum diperlukan empat kali
langkah komputasi.
Pada tabel Iterasi ke-4 dapat ditarik kesimpulan bahwa:
14
24
Pada tabel iterasi tersebut disebutkan bahwa iterasi terjadi sebanyak 7 kali.
Pada tabel tersebut muncul komponen Artfcl (artificial) dan Surplus yang akan
muncul bila kasus tersebut bukan kasus standar dan membutuhkan variabel
pembantu untuk mencapai iterasi maksimal.
1. Loris Bakery menghasilkan 2 macam roti, yaitu roti A dan Roti B. untuk
membuat roti A diperlukan bahan baku I 3Kg dan bahan baku II 2 Kg.
sedangkan untuk membuat roti B diperlukan bahan baku I 4Kg dan bahan baku
II 5Kg. jumlah bahan baku I dan bahan baku II yang di miliki Loris bakery
sebanyak 80Kg dan 100Kg. Harga jual roti A Rp 6.000 dan roti B Rp 8.000.
berapa hasil maksimal yang akan didapatkan perusahaan?
2. Toko Laris Menyediakan 2 merk pupuk, Standard & Super. Tiap jenis
mengandung campuran bahan Nitrogen & Fosfat dalam jumlah tertentu.
Seorang petani membutuhkan paling sedikit 16Kg & 24Kg Nitrogen Dan Fosfat
lahannya. Harga pupuk Standard & Super 3000 & 6000. Petani tersebut ingin
mengetahui berapa sak masing - masing jenis pupuk yang harus dibeli agar
15
25
total harga pupuk mencapai nilai minimum (harga paling murah) agar
kebutuhan pupuk lahannya dapat terpenuhi?
16
26
Vitamin Protein
Jenis Makanan Biaya / unit
(Unit) (unit)
Royal Bee 2 2 100.000
Royal Jelly 1 3 80.000
Minuman Kebutuhan 8 12
6. PT “B” menghasilkan 2 jenis tas yaitu tas kerja dan tas wanita dengan bahan
baku berupa kulit dan plastik. Untuk setiap unit tas kerja dibutuhkan 6 lembar
17
27
kulit dan 3 lembar plastik. Bahan baku yang dimiliki perusahaan adalah 240
lembar kulit dan 180 lembar plastik. Harga jual tas kerja Rp. 80.000 dan tas
wanita Rp. 40.000. Tentukan jumlah produksi agar menghasilkan penerimaan
yang optimal.
18
28
ACARA V
METODE TRANSPORTASI
Jumlah barang yang tersedia (Supply) sama dengan jumlah barang yang
diminta (Demand).
Jumlah barang yang tersedia lebih besar dari jumlah barang yang diminta.
Dalam keadaan ini muncul Dummy Destination.
Jumlah barang yang tersedia lebih sedikit dari jumlah barang yang diminta.
Dalam keadaan ini muncul Dummy Source.
19
29
Gudang
A B C
Pabrik
D 20 5 8
E 15 20 20
F 25 10 19
Tentukan dari pabrik mana dikirim ke gudang mana dan berapa jumlah serta total
biaya transportasinya.
Penyelesaian:
Klik Module → Transportation → New
Title → ketikkan judul, misalnya PT. Laku Lan Jaya
Number of Source → jumlah sumber yang ada (pabrik). Ketikkan 3
Number of Destination → jumlah tujuan yang ada (gudang). Ketikkan 3
Objective → pilih minimize karena menghitung biaya minimal.
Row Name Options → pilih source1, source2, ….
Klik OK sehingga muncul tabel isian dan isikan data sesuai kasus:
Pilih Vogel’s approximation Method pada Starting Menthod. Setelah itu klik SOLVE
untuk melihat hasilnya.
20
30
Soal-soal Latihan
21
31
3. MG Auto memiliki 3 pabrik mobil di Los Angeles, Detroit dan New Orleans dan 2
distributor utama di Denver dan Miami. Jumlah produksi mobil tiap tiap pabrik
dalam satu tahun adalah 100 unit, 150 unit dan 50 unit. Permintaan kedua
distributor setiap tahunnya masing masing sejumlah 175 unit dan 125 unit.
Biaya pengiriman tiap unit mobil dari tiap pabrik ke tiap distributor ditunjukkan
pada matriks berikut:
22
32
ACARA VI :
MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT)
Dalam model ini akan dibahas dua masalah, yaitu masalah standar, yaitu jika
jumlah karyawan sama dengan jumlah tugasnya (m=n) serta masalah non-standar,
yaitu jika jumlah karyawan tidak sama dengan jumlah tugasnya (m≠n).
Penugasan Standar
KOTA
Salesman
A B C D
Akhmad 120 230 110 220
Andi 90 105 120 140
Bagus 170 140 105 180
Ida 190 200 195 210
23
33
Penugasan Standar2
Mesin
Pekerjaan
M-1 M- M-3 M-4 M-5 M-6
A 7 6 2 8 5 5
B 6 8 4 5 4 6
C 9 9 8 12 10 6
D 1 3 1 2 1 1
E 16 18 10 14 19 12
F 12 14 12 18 20 24
Tentukan penugasan tiap pekerjaan ke tiap mesin agar total waktu pengolahannya
sekecil mungkin!
Soal sama dengan pada kasus sebelumnya (pada penugasan standar), yang
berbeda pada uji coba mereka dikirim ke lima kota daerah pemasaran selama lima
bulan. Kinerja ke empat salesman di kota E sebagai berikut: Akhmad → 245, Andi
→ 130, Bagus → 195, dan Ida → 185. Bagaimanakah sebaiknya susunan
penugasan ke empat salesman perusahaan tersebut ke empat kota dari lima kota
potensial yang bisa dijangkau agar kinerja salesman optimal?
Soal-soal Latihan:
24
34
Nama Baju Celana Rok Safari
Aya 6 7 10 9
Ana 2 8 7 8
Lilo 8 9 5 12
Kina 7 11 12 3
2. Sebuah perusahaan pengecoran mempunyai 4 mesin, yaoitu M1, M2, M3, dan
M4. Setiap mesin mempunyai kapasitas yang berbeda dalam pengoperasiannya.
Dalam minggu mendatang, perusahaan mempunyai pesanan untuk
menyelesaikan 4 pekerjaan, yaitu J1, J2, J3, dan J4. Biaya pengoperasian
pekerjaan oleh keempat mesin adalah sebagai berikut:
Mesin
M1 M2 M3 M4
Pekerjaan
J1 210 150 180 130
J2 140 160 200 190
J3 150 175 220 200
J4 200 115 160 190
25
35
ACARA VII :
INVENTORY (PERSEDIAAN)
Modul ini merupakan variasi dari model EOQ (Economical Order Quantity).
EOQ adalah suatu jumlah pembelian untuk memenuhi kebutuhan bahan dalam satu
periode yang mempunyai biaya persediaan paling ekonomis untuk dilaksanakan
setiap kali pembelian. Dalam perhitungan EOQ digunakan asumsi sebagai berikut:
a. Pola pemakaian bahan baku tetap
b. Terdapat persediaan yang cukup di pasar bebas
c. Terdapat tingkat harga yang sama dalam satu periode
d. Terdapat tingkat biaya yang sama dalam satu periode
Perilaku biaya pesan tidak dipengaruhi oleh berapa unit yang dipesan, tetapi
dipengaruhi oleh berapa kali kita melakukan pemesanan. Untuk biaya simpan
tergantung dari banyaknya barang yang disimpan (dari rata-rata persedaan dikalikan
biaya simpan per unit per periode).
26
36
Kasus Economic Order Quantity (EOQ)
Penyelesaian:
Langkah pengerjaan:
Isikan data sesuai formula di atas seperti tampak pada gambar berikut :
Klik SOLVE untuk melihat hasilnya.
27
37
Safety Stock:
Safety stock/Iron Stock yaitu persediaan minimal yang harus ada untuk menjamin
kelancaran proses produksi akibat adanya kemungkinan kekurangan persediaan (Out
of Stock). Oleh karena itu sebisa mungkin persediaan minimum jumlahnya harus
ditekan (seminimal mungkin).
Out of stock bisa terjadi karena beberapa hal:
1. Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi yang lebih besar dari pada
yang diperkirakan sebelumnya.
Adalah titik pemesanan kembali, yaitu saat kondisi barang persediaan ada beberapa
unit kita harus melakukan pemesanan kembali, mengingat adanya kebutuhan untuk
Safety Stock dan kebutuhan selama waktu menunggu “Lead Time”.
Soal-soal Latihan:
28
38
2. Sebuah perusahaan sepatu merencanakan untuk menjual 1000 pasang sepatu
pada tahun 2018 mendatang. Untuk memenuhi pemesanan tersebut, dilakukan
penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan dan supplier.
Adapun dalam ketentuan itu, ditetapkan bahwa biaya transportasi ditanggung
oleh pihak perusahaan sebesar $40 per order. Sedangkan biaya simpan sebesar
$30. Dengan berasumsi bahwa semua kesepakatan tersebut tidak berubah
dalam sepanjang tahun 2018. Hitunglah:
a. EOQ
b. Total Cost
c. Jumlah pemesanan dalam 1 tahun
d. Biaya pemesanan total per tahun
e. Biaya simpan total per tahun
3. Gudang Rabat Alfa berencana untuk melakukan pengadaan sereal pada tahun
2007 besok. Adapun kebutuhan tahunan produk sereal adalah 4000 karton.
Toko tersebut menanggung $60 per pemesanan sereal. Dan dibutuhkan $0.80
a. EOQ d. Biaya pemesanan total per tahun b. Total Cost e. Biaya simpan
total per tahun c. Jumlah pemesanan dalam 1 tahun
4. Berdasarkan soal nomor 2 di atas, jika saat ini Alfa setiap kali melakukan
pemesanan sereal sebanyak 500 karton. Berikan rekomendasi anda, apakah
perusahaan akan menggunakan EOQ pada soal nomor 2 atau menggunakan
kuantitas pemesanan sebanyak 500 karton? Mengapa?
5. Kebutuhan bahan mentah selama 1 tahun sekitar 60.000 unit. Harga beli per
unit Rp. 200, biaya pengiriman setiap kali pesan Rp. 40.000. biaya persiapan
setiap kali pesan Rp. 10.000. Biaya penerimaan barang setiap kali pesan Rp.
10.000. Biaya pemeliharaan per unit per tahun Rp.15. Biaya bunga atas modal
per tahun Rp. 15. Biaya sewa gudang per unit per tahun Rp. 20. Safety stock
29
39
ditetapkan sebesar kebutuhan 15 hari. Lead time 5 hari dengan catatan 1 tahun
dihitung 300 hari. Hitung:
a. EOQ d. Biaya pemesanan total per tahun b. total Cost e. Biaya simpan
total per tahun
c. Reorder Point atau pemesanan kembali
30
40
ACARA VIII :
Contoh:
Suatu hipermarket mencoba membuat sistem antrian baru pada tempat
pembayaran (kasir). Rata-rata tingkat kedatangan pelanggan 12 org/jam dan setiap
pelanggan dapat dilayani dalam 4 menit. Gaji yang diberikan pada kasir adalah Rp
2500/jam. Diketahui biaya menunggu dalam antrian untuk setiap pelanggan adalah
Rp 20/menit. Dengan data diatas, perusahaan melakukan ana lisis terhadap 3
pilihan yaitu,
1. Tetap memberlakukan sistem yang ada yaitu satu saluran satu tahap
2. Merekrut karyawan yang lebih terampil dengan gaji Rp.3000/jam. Dengan cara
ini setiap pelanggan dapat dilayani 2 menit.
3. Memberlakukan sistem antrian baru dengan 2 tempat pembayaran
Hitung biaya total per jam yang harus dikeluarkan untuk setiap alternatif dan pilih
alternatif terbaik.
Penyelesaian:
2. Pilih menu File - New, pilih model yang sesuai dengan studi kasus. Untuk
contoh diatas alternatif pertama yang dipilih adalah M/M/1, sehingga muncul
tampilan seperti Gambar di bawah ini.
31
41
Gambar 5.1. Tampilan awal Antrian
Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: “Hipermarket” . Jika Title
tidak diisi, program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default
(patokan)- nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng-klik modify default title.
Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title.
Pilih pada bagian Cost Analysis,pada pilihan Use Cost.
Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 5.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol
hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar 5.3
42
Gambar 5.2 Tampilan modul Waiting Lines setelah beberapa pilihan diisikan
Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari
menu File – Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard.
Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada toolbar atau
dari menu File – Edit.
Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File – Save (atau menekan tombol
Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga
disediakan.
Hasil Perhitungan
Ada 5 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk
ditampilkan dari menu Windows yaitu:
33
43
Output-output ini dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window – Tile,
atau secara bertumpuk dengan menu Window – Cascade.
34
44
Gambar 5.6 Output Graph of Probabilit
35
45
ACARA IX :
BREAK EVENT POINT
Break event point (BEP) adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi atau impas (penghasilan = total biaya). BEP
merupakan hal yang sangat penting jika ingin membuat usaha agar di kemudian hari tidak
mengalami kerugian.
Manfaat BEP:
1. Sebagai alat perencanaan untuk hasilkan laba.
Kompenen yang berperan dalam BEP adalah biaya. Yang dimaksud dengan biaya adalah
biaya variabel dan biaya tetap, yang dalam prakteknya memisahkan biaya kedalam biaya
variabel atau biaya tetap bukanlah pekerjaan yang mudah.
Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi, sedangkan biaya
variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit proses produksi. Biaya
ini tidak ada jika tidak melakukan produksi.
Salah satu kelemahan dari BEP adalah hanya ada satu macam barang yang diproduksi
atau dijual, jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales
mix) akan tetap konstan. Pada era sekarang ini, perusahaan harus berusaha untuk
meningkatkan daya saingnya dengan menciptakan banyak produk, sehingga sangat sulit
menentukan BEP.
36
46
Rumus Analisis Break Even:
BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit - Variabel Cost Perunit)
Keterangan:
Fixed cost: adalah biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang
diproduksi.
Variable cost: adalah biaya variabel yang besar kecil nilainya tergantung pada banyak dan
sedikit jumlah barang yang diproduksi.
Contoh:
Misalnya ada perusahaan asesoris yang harga satu buah asesoris adalah Rp 10.000,- dengan
biaya variabel sebesar Rp 5.000,- per buah dan biaya tetap sebesar Rp 10.000.000,-
Sehingga diperlukan memproduksi 2.000 buah asesoris untuk mendapatkan kondisi seimbang
antara biaya dengan keuntungan atau dikatakan profitnya nol.
Penyelesaian dengan menggunakan applikasi POM for Windows seperti di bawah ini:
1. Buka POM for Windows
2. Pilih module dari fungsi-fungsi yang tersedia atau juga bisa menggunakan perintah (ALT
+ M) kemudian pilih breakevent.
3. Setelah memilih breakevent kemudian pilih => NEW dan pilihh => BREAK EVEN
ANALSIS dan akan muncul form seperti dibawah ini.
47
4. Ketikan judul pada title, sebagai contoh BEP-1. Setelah memasukkan judul kemudian
akan muncul form seperti dibawah ini. Klik OK.
48
6. Kemudian tekan Solve atau juga bisa menggunakan perintah (ALT + S )
7. Kemudian akan keluar hasil seperti dibawah ini.
Gambar 6.6 Output dari penyelesaian CONTOH SOAL BREAK EVEN ANALSIS
39
49
ACARA X :
DECISION ANALISYS
Decision Analisys (DA) adalah salah satu metode untuk menyelesaikan masalah
mengenai analisa keputusan. Analisa ini dilakukan melalui tabel yang akan ditunjukkan oleh
output hasil pengolahan data. Tujuan yang diinginkan adalah untuk memilih keputusan yang
lebih optimal berdasarkan alternatif - alternat Menguntungkan Tidak menguntungkan
Probabilitas 0.2 0.7 0.1 Pabrik Besar 275000 100000 -150000 Pabrik Kecil 200000 60000 -
10000 Peningkatan Kapasitas 100000 40000 -1000 Do Nothing 0 0 0if pilihan yang ada.
a. Contoh soal
PT. Naruto adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi makanan.
Perusaah ini akan melakukan ekspansi dengan pilihan beberapa alternatif yang akan
dipertimbangkan. Alternatif keputusan antara lain membuat pabrik besar, pabrik kecil,
peningkatan kualitas, atau tidak melakukan apapun (do nothing). Dalam keputusan tersebut
akan ada hal yang dipengaruhi yaitu sangat menguntungkan, menguntungkan, atau tidak
menguntungkan dengan probalitilas untuk masing-masing kemungkinan yaitu 0.2 , 0.7 ,dan
0.1.Data akan dijelaskan lebih lanjut dengan tabel dibawah ini.
Pertanyaan :
Hitung nilai disetiap alternatif pilihan, kemudian pilih alternatif terbaik dan berapa
keuntungan yang akan didapatkan.
40
50
b. Langkah penyelesaian soal :
Jalankan program QM for Windows, pilih Module – -
New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar 7.1.
Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: “CONTOH SOAL
DECISION ANALYSIS” . Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat
judul sendiri sesuai default (patokan)-nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng-
klik modify default title. Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title.
Isikan (set) jumlah keputusan dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada
kotak Number of Decisions (dalam program QM for Windows, tidak perlu memasukkan
keputusan non negatif).
Isikan (set) jumlah nature states dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada kotak.
Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Profit (Maximize)
41
51
Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 7.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol
hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar 7.3.
Gambar 7.2. Tampilan modul decision Analysis setelah beberapa pilihan diisikan.
Gambar 7.3 Tampilan untuk mengisikan angka-angka sesuai dengan contoh soal
42
52
Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar
atau dari menu File – Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada
keyboard.
Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada
toolbar atau dari menu File – Edit.
Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File – Save (atau
menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel
(.xls) dan html (.html) juga disediakan.
Hasil Perhitungan:
43
53