Anda di halaman 1dari 3

3.

FITCHER'S BIRD

theguardian.com

Fitcher's Bird menceritakan seorang pengemis yang suka


menculik gadis-gadis muda. Ketika sedang mengunjungi
rumah yang dihuni tiga saudara perempuan, ia membujuk
yang tertua untuk mengizinkannya masuk.

Pengemis pun membawanya pergi ke rumah emasnya, di


mana dia berjanji untuk memberikan semua yang
diinginkannya jika dia tinggal dan menjadi istrinya.
Kemudian, pengemis itu pergi dan memberinya sebutir
telur, menyuruh gadis itu untuk menjaga dan melarangnya
memasuki ruangan tertentu.

Setelah dia pergi, gadis itu penasaran dan mulai


memasuki ruangan terlarang. Di sana, dia menemukan
sebuah baskom berisi darah dan sisa-sisa gadis yang
sudah dimutilasi. Karena takut, gadis itu menjatuhkan
telur, membuatnya berlumuran darah sampai ia tidak
dapat membersihkannya.

Ketika pengemis itu kembali dan melihat telur yang


berdarah, dia langsung menyeret gadis itu ke ruang
terlarang dan memotongnya. Dia kemudian kembali ke
rumah dan menculik saudari berikutnya — yang
mengalami nasib yang sama. Akhirnya, ia kembali untuk
menculik yang termuda.

Curiga namun hati-hati, si bungsu menyembunyikan telur


sebelum memasuki ruang terlarang. Di sana ia
menemukan mayat kedua saudarinya yang terpotong-
potong, dengan cepat menyatukan kembali potongan-
potongan tersebut lalu membangkitkannya kembali. 

Ketika pengemis itu kembali dan melihat bahwa tidak ada


darah di telur itu, ia mengumumkan kalau si bungsu telah
lulus ujian dan akan menjadi pengantinnya. Sebagai
hadiah pernikahan, gadis itu memintanya untuk memberi
keranjang emas untuk ayahnya, tetapi diam-diam
menyembunyikan kedua saudarinya di dalam keranjang.
Si bungsu kemudian menaruh tengkorak di jendela lalu
menutupi dirinya dengan madu dan bulu untuk
bersembunyi di pohon-pohon dan menyamar sebagai
burung. Ketika pengemis dan teman-temannya datang
untuk pesta pernikahan, ketiga saudari itu datang dan
langsung mengunci rumah tersebut, lalu membakar
mereka hidup-hidup di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai