Ada manusia,
wolfrine, dan vampir. Ketiga klan tersebut sampai saat ini masih bertahan, namun
semua berubah ketika ada perjanjian antara ketiganya. Pada abad 5 M banyak
sekali peperangan yang terjadi, dimana vampir dan wolfrine memakan manusia
untuk bertahan hidup, dan sebaliknya. Hal ini terus terjadi sampai abad ke 10 M.
berdampingan dengan damai dan tidak lagi saling membunuh. Namun sayangnya,
manusia masih berperang dan melawan klannya sendiri sampai saat ini. Vampir dan
wolfrine tidak bisa ikut campur pada urusan manusia tersebut. Mereka hanya
bisa melihat dari jauh sambil mempertahankan status dan kedudukan mereka.
Vampir dan wolfrine juga sangat handal dalam mempertahankan diri. Dari kecil
mereka diajari oleh klannya untuk bisa bertarung dan membunuh musuh.
muasal vampir dan wolfrine, karena manusia sudah bertumbuh, manusia yang tua
sudah banyak yang meninggal, dan banyak yang baru saja lahir di dunia ini. Selain
itu, populasi vampir dan wolfrine juga menipis karena mereka tidak banyak yang
memiliki keturunan. Ditambah lagi pada pertengahan abad 11 M ini, ada wabah
penyakit “black pandemic” yang sangat ganas dan menyebabkan banyak manusia,
Perlu diingat bahwa manusia tidak memiliki umur yang panjang. Namun
wolfrine dan vampir berbeda. Wolfrine sehat akan bertahan hingga umur 150
manusia dan wolfrine akan semakin telihat tua jika bertambah usia, namun vampir
akan selalu berwajah muda dengan berhentinya tumbuh kembang mereka pada
kisaran usia 25 tahun dan wajah mereka tidak akan pernah menua. Ini lah yang
agar manusia tidak mengetahui bahwa mereka terlihat masih muda dan berparas
sama.
Di abad 14 M ini, manusia masih terus menjajah bangsa dan kaumnya
sendiri untuk mendapatkan daerah kekuasaan yang lebih luas, hingga akhirnya
mereka semakin tamak. Pertumpahan darah terjadi baik di dunia bagian barat
maupun timur.
JOSEON
vampir wanita yang baru berusia 25 tahun, Bernama Suzy. Suzy berparas cantik.
Wajahnya sangat khas karena ibunya berdarah Chinese dan ayahnya berasal dari
Eropa. Orang tuanya tinggal di Eropa, dan Suzy memutuskan untuk menjelajahi
dunia Timur sendiri. Ia sangat kaya raya karena orang tuanya menjadi pengusaha
atau saudagar ternama di Eropa, sehingga Suzy pun mendapatkan banyak harta.
Dari Tiongkok hingga Hindustan sudah ia pijak, namun Di dinasti Raja Joseon
tinggi 169 cm, ia memiliki mata orang Chinese yang indah. Hidungnya mancung bak
orang Eropa, bibir merahnya mungil tipis dan mempesona. Kulit tubuhnya yang
berwana putih kekuningan sangat halus dan bercahaya di bawah sinar mentari.
seperti manusia belia berusia 20 tahun. Ini lah yang membuat Suzy sangat
istimewa. Tak hanya itu, walau ia cantik, namun ia cerdas, pandai melawan musuh,
makan dan minum. Lalu ada pelayan wanita yang terkejut oleh kecantikan Suzy.
Pelayan tersebut bertanya kepada Suzy darimana asalnya dan maksud tujuannya
menyewa pengawal terlebih dahulu, karena waktu itu situasi di Joseon sedang
rawan akan pencuri, penculik, dan bandit yang jahat. Walaupun Suzy sangat
pintar dalam bela diri, namun di daerah manusia, ia tidak bisa sembarangan
sebagai vampir. Apalagi banyak manusia tidak mengetahui adanya vampir yang
masih hidup di jaman ini. Oleh karena itu, Suzy harus menyembunyikan
kekuatannya, dan menjadi wanita yang halus lemah lembut, dan tidak berdaya.
Tanpa pikir panjang, akhirnya Suzy semakin mantap hatinya untuk menyewa
pengawal.
persewaan pengawal yang ditunjukkan oleh pelayan wanita tadi. Ketika masuk ke
dalam suatu rumah besar tersebut, Suzy disambut oleh pria paruh baya dan
“Selamat siang, Nona. Ada yang bisa saya bantu?” tanya pria tersebut.
membelinya. Apakah ada pengawal yang bisa saya ambil dari padepokan ini,
“Silahkan masuk ke aula utama, Nona. Di sana ada banyak sekali pengawal
yang bisa Anda pilih. Harga sewa pengawal adalah 1 koin emas per hari,
Suzy pun beranjak masuk ke aula utama ditemani oleh lelaki itu. Ia
tertegun ketika melihat manusia yang beragam dalam satu ruangan. Ada yang
berbadan besar dan tinggi, ada yang berbadan sangat pendek dan sintal, ada yang
melihat setiap pengawal yang ada, akhirnya Suzy memutuskan untuk membeli 1
pengawal pria bernama Kim Hyun Sik berusia 27 tahun dengan warna kulit kuning
langsat. Wajahnya terlihat agak kusam, tubuhnya tinggi semampai dengan tinggi
badan 185 cm, postur tubuhnya tegap dan proporsional. Pemilik padepokan
menjelaskan bahwa ia merupakan budak, dan menjadi yatim piatu dari usia 7
tahun. Kim Hyun Sik sudah ada di padepokan tersebut dari usia 15 tahun. Ia
piawai dalam menggunakan pedang dan pisau, serta menjadi peringkat ke-5 dalam
Tuan pemilik padepokan tersebut bertanya, “Mengapa Kau pilih Hyun Sik,
Nona? Bukankah ada orang lain yang menempati peringkat 1-4 terkait bela diri
mereka?”
“Aku memilih Hyun Sik dengan peringkat 5-nya, karena aku pikir orang
orang kaya untuk bisa melindungi mereka dari serangan orang-orang jahat.
Sedangkan aku, hanya seorang wanita yang akan membuka bisnis di kota,
sehingga aku hanya butuh pengawal yang bisa ku andalkan dalam hal bisnis dan
juga bela diri tidak menjadi fokusku saat ini,” jelas Suzy.
Tuan tersebut akhirnya mengerti alasan Suzy. Ia pun dengan senang hati
menerima 500 koin emas dari Suzy. Kemudian Suzy dan Hyun Sik pergi dari
padepokan tersebut.
Saat di jalan, Hyun Sik merasa malu dan sedikit canggung. Dalam hidupnya,
terlihat diam saja di sepanjang jalan menuju pusat kota. Mau tidak mau, Hyun Sik
beristirahat dan hanya menyewa 1 kamar tidur. Hyun Sik pun bingung mengapa
Suzy hanya menyewa 1 kamar. Namun, Hyun Sik tak berani bertanya.
Sesampainya di depan kamar, Hyun Sik sudah siap berjaga di depan pintu. Ia
bermaksud untuk berjaga di luar kamar Suzy, namun Suzy malah menyuruh Hyun
Sik untuk masuk ke kamar. Hyun Sik sangat terkejut, ini baru pertama kalinya
dia masuk dalam 1 kamar dengan seorang wanita, walau mungkin hanya berbicara
atau mengobrol saja. Namun menurutnya itu kurang sopan jika pria yang bukan
suami wanita tersebut mengajak masuk dalam satu kamar yang sama. Namun
“Duduklah Tuan Hyun Sik. Aku ingin memberitahu mu beberapa hal,” kata
Suzy.
Hyun Sik pun duduk dan bersiap mendengarkan perkataan Suzy dengan
saksama.
“Tuan Hyun Sik, perkenalkan aku Park Suzy. Kau bisa memanggilku Nona
Suzy. Aku pendatang di daerah Joseon ini, namun aku bisa berbahasa Hangul
(Bahasa Korea Selatan) sudah sejak lama. Pagi ini aku baru sampai di pusat kota.
Aku berencana untuk membeli rumah, membeli toko, dan juga membeli pelayan.
Oleh karena itu, untuk melakukan itu semua aku membeli pengawal untuk bisa
menemani dan melindungiku. Kata pelayan kedai, pusat kota sedang dalam
keadaan berbahaya, bukan? Tuan kau harus tau bahwa aku bukanlah orang asli
Dinasti Joseon ini. Aku berasal dari negara Barat nun jauh di sana. Oleh karena
itu, aku mohon kepada mu untuk bisa melindungiku dan memberikanku penjelasan
mengenai apa yang sedang terjadi di Joseon saat ini. Aku berencana untuk
membuka bisnis kain di sini. Yah semoga bisnis ini bisa menghidupiku untuk ke
depannya. Ohya untuk Tuan tidak usah khawatir, nanti setelah aku sudah
membeli rumah dan pelayan, kau bisa tinggal di rumahku selamanya, dan tentunya
makan dan tidurmu sudah ku jamin. Kau hanya perlu berjaga-jaga di dalam dan di
luar kawasan rumahku nantinya,” Suzy menjelaskan secara panjang lebar, namun
“Baik Nona Suzy. Kau bisa memanggilku Hyun Sik saja, tidak perlu
menggunakan panggilan Tuan. Bukan kah Kau adalah majikanku saat ini. Terima
kasih pula kau sudah memilihku dari sekian banyak pengawal di padepokan. Aku
akan setia melindungi dan melayani mu. Mohon bantuannya jika ada hal yang perlu
aku tau dan jika aku berlaku tidak sopan, kau harus memberitahu ku Nona,”
mu. Kurang enak saja kalau aku memanggilmu dengan nama Hyun Sik. Hmm,
bagaimana kalau aku memanggilmu dengan panggilan “Oppa”? Bukan kah di Joseon
ini banyak wanita yang memanggil sebutan Oppa kepada laki-laki yang menemani
Hyun Sik merasa terkejut. Ia berpikir bahwa sepertinya Nona Suzy tidak
mengetahui arti sebenarnya dari panggilan Oppa ini. Wanita yang memanggil laki –
laki dengan sebutan Oppa, berarti bahwa laki – laki tersebut adalah kekasih
mereka. Mau tidak mau, Hyun Sik harus membenarkannya, “Nona Suzy, kau
sedikit salah. Sebutan Oppa itu hanya digunakan jika wanita memanggil ke …”.
“Ah sudahlah Oppa, tidak apa – apa. Panggilan Oppa untuk mu sangatlah indah dan
Hyun Sik yang melihat tingkah laku Suzy, menjadi tersipu malu dan
melindunginya.
Setelah itu, Suzy tertegun dengan sikap sopan dari Hyun Sik. Sampai-
sampai ia lupa kalau ia hanya memesan 1 kamar saja dalam motel itu. “Astaga,
Oppa. Maafkan aku. Aku sampai lupa kalau hanya memesan 1 kamar saja. Bukan
kah kau butuh istirahat juga, Oppa? Sebentar, aku akan memberitahu pelayan
“Tidak apa – apa, Nona. Aku bisa tidur di …” Hyun Sik belum selesai
berbicara, Suzy sudah keluar dari kamar itu sambil berlari kecil. Hyun Sik
tersenyum, sambil berkata dalam hatinya bahwa Suzy adalah wanita yang baik
tinggal. Suzy ingin mencari rumah yang luas dengan kamar yang cukup banyak.
Sesampainya pada rumah ke-3 dalam pencariannya, Suzy merasa cocok dengan
rumah tersebut. Rumah itu cukup luas dengan memiliki 4 bangunan (1 bangunan
utama terdapat ruang tamu, balkon yg cukup luas, kamar tidur utama, dan kamar
mandi; bangunan ke-2 dan ke-3 berisi kamar tidur dan kamar mandi; bangunan
ke-4 untuk dapur dan gudang penyimpanan). Terdapat taman, pohon apel yang
tinggi dan rindang, serta ada kolam di pojok depan sebelah taman tersebut.
Rumah khas Joseon yang menurut Suzy luas dan cukup menawan ini, membuatnya
ingin segera memilikinya. Tak panjang berpikir, akhirnya Suzy membeli rumah
tersebut, dan membayar secara langsung dengan harga 15.000 keping emas.
Penjual rumah lalu memberikan akta tanah dan surat – surat rumah yang sudah
Suzy dan Hyun Sik pun mulai menempati rumah tersebut. Dengan tak habis
pikir, Hyun Sik masih tidak menyangka bahwa Suzy sangat kaya dan memiliki uang
sebanyak itu. Sesampainya di dalam rumah, Suzy dan Hyun Sik duduk di balkon
lantai dua.
“Oppa, rumah sudah aku beli. Selanjutnya, aku membutuhkan pelayan, dan
bangunan toko untuk bisnisku nanti. Ohya Oppa, apakah kau punya kenalan
seorang ibu – ibu, dan seorang laki – laki muda yang bisa menjadi pelayan di
Sambil berpikir, akhirnya Hyun Sik menjawab, “Ada Nona. Mereka adalah
ibu dan anak, Nyonya Min dan Chan Kang. Mereka tinggal di tepi kota ini. Nyonya
Min sangat lah piawai dalam hal membersihkan rumah dan memasak, sedangkan
Chan sangat rajin dalam menjaga rumah dan membersihkannya pula. Aku
mengenal mereka ketika mereka membantuku saat aku terluka karena berkelahi
dengan bandit, sehingga mereka merawatku. Nona, kau bisa mengandalkan
mereka.”
“Hmmm, baiklah. Akan aku coba. Namun terlebih dahulu, aku ingin bertemu
dengan mereka dan bertanya tentang beberapa hal agar aku bisa percaya pada
Nyonya Min. Di sana, mereka bertemu dengan Nyonya Min dan anaknya, Chan
Kang. Terlihat rumah kecil dan sangat sederhana, namun tertata rapi, dan bersih.
Suzy menjelaskan maksud dan tujuannya ke rumah mereka. Dan Nyonya Min
serta Chan Kang setuju untuk bekerja dengan Suzy. Nyonya Min dan Chan Kang
hanya perlu bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore, dan bisa pulang ke
rumahnya. Mereka akan mendapatkan 1 hari libur, di hari Minggu. Setelah semua
sepakat, Nyonya Min dan Chan bisa bekerja mulai esok hari. Kemudian, Suzy dan
Hyun Sik kembali ke pusat kota untuk membeli perlengkapan mandi, tidur, dan
Senja pun datang. Suzy dan Hyun Sik baru saja sampai rumah dengan
menenteng banyak barang baru yang dibeli di pasar. Hyun Sik melihat Suzy
seperti kelelahan. Oleh karena itu Hyun Sik menyiapkan air panas untuk Suzy
mandi di dapur.
“Nona, air panas untuk kau mandi sudah siap. Haruskah aku menyiapkannya
15 menit kemudian …
“Oppa, bisa kah kau masuk ke kamar mandi? Aku tidak bisa membuka
ikatan pakaian belakangku sendiri!” ujar Suzy dengan setengah berteriak, agar
Hyun Sik terkejut, “Bagaimana bisa aku seorang laki – laki masuk ke kamar
Hyun Sik terkejut dan pasrah karena tarikan Suzy sedikit kencang, sambil
Di dalam kamar mandi, Suzy hanya memakai lapisan hanbook dalam yang
transparan dan tembus pandang, ia berkata, “Oppa, kau jahat jika tidak
membantuku membuka ikatan pita di punggunggku. Aku tidak bisa mandi kalau
begini. Tangan ku tidak bisa menjangkau pita itu. Kau harus menolongku!”
Hyun Sik sangat gugup karena tidak pernah berada dalam situasi ini.
Alhasil, ia pun menggapai ikatan pita di punggung Suzy dan membukanya dengan
Suzy hanya tersenyum tipis melihat tingkah Hyun Sik yang sangat lucu.
Setelah Suzy selesai mandi, Hyun Sik pun beranjak mandi di kamarnya di
bangunan ke-2.
Suzy pun memanggil Hyun Sik untuk makan malam bersama di ruang makan.
“Oppa, wajahmu kenapa belum kau bersihkan? Masih ada kotoran atau
“Ah dimana kah Nona? Aku tidak bisa melihatnya karena aku tidak bisa
aku mengambil air dan handuk terlebih dahulu,” Suzy sambil berdiri dan masuk ke
kamar mandinya.
Mau tak mau, Hyun Sik menuruti apa kata Suzy. Ia berbaring di sebelah
air, handuk, dan krim pembersih wajah. Secara perlahan, Suzy mengusapkan krim
pembersih ke wajah Hyun Sik, dan menggosoknya sampai berbusa. Kemudian Suzy
mencelupkan handuk ke air, dan membersihkan wajah Hyun Sik secara perlahan.
pandangannya tak lepas dari wajah Suzy yang menawan. Tiba – tiba ia tersadar
bahwa ia tidak boleh seperti itu kepada majikannya. Itu termasuk tindakan tidak
“Ah sudah bersih, Oppa. Coba kau bisa lihat di cermin ku ini,” Suzy sambil
Seketika Hyun Sik sangat terkejut. Ternyata wajahnya sangat lah bersih,
dan terlihat lebih bercahaya, tidak kusam coklat seperti biasanya. Ia heran
dengan keajaiban krim pembersih wajah milik Suzy yang benar – benar
“Wah, Nona. Wajahku sangat bersih dan tanpa noda. Aku tak pernah
wajahmu halus, namun kau harus rajin membersihkannya sebelum tidur malam. Ini
aku berikan krim pembersih wajah. Kau bisa menggunakannya setiap malam
“Tidak usah Nona. Ini punya mu, dan aku tidak berani mengambilnya.
Dengan hasil yang bagus seperti ini, pasti harganya mahal,” ungkap Hyun Sik.
“Tak apa, ini buat mu, Oppa. Aku masih memiliki banyak sekali krim ini,”
terang Suzy.
Keesokan harinya, Suzy dan Hyun Sik menuju ke area pusat kota untuk
mencari bangunan toko yang bisa dibeli. Suzy berkeliling ke - 5 bangunan, dan
Suzy mulai berbenah di toko tersebut dan mengatur tata letak barang –
barang di tokonya. Persediaan kain sutra sudah tiba dalam waktu 1 minggu
kemudian. Suzy, Hyun Sik, Nyonya Min, dan Chan Kang membantu membenahi
toko dan mengatur letak kain – kain yang datang. Dengan persiapan 2 minggu,
Hari pertama dibuka, tokonya ramai pembeli karena di pusat kota Joseon
belum ada toko kain sutra sebelumnya. Jika para bangsawan ingin membeli kain
toko kain tersebut, toko nya langsung ramai diserbu oleh orang – orang.
kualitas tinggi. Ia berkeinginan bahwa orang dengan ekonomi rendah pun bisa
membeli kain sutranya dengan harga miring. Setiap harinya tokonya ramai
pengunjung dan pembeli. Banyak wanita – wanita bangsawan yang melirik toko itu,
dan memborong kain sutranya. Kabar ini pun terdengar sampai istana. Permaisuri
Raja saat itu juga penasaran dan ingin mengetahui bagaimana kain sutra yang
dijual oleh Suzy. Sampai suatu ketika, Permaisuri mengirim surat untuk Suzy
agar datang ke istana dan membawa beberapa macam kain sutranya untuk
membelinya.
Bisnisnya sangat maju dan berkembang dalam 1 bulan terakhir. Namun ia sangat
permaisuri, Suzy dikawal oleh pengawal kerajaan dan ditemani Hyun Sik. Sebelum
masuk pun, barang – barang Suzy juga digeledah agar tidak ada benda yang
membahayakan Permaisuri.
Di Joseon pada tahun 1355 ia menyamar menjadi wanita anggun penjual
kain pada masyarakat bangsawan dan namanya menjadi Park Suzy. Kain-kain yang
Suzy dagangkan merupakan kain sutra yang indah, penuh rajutan yang mewah,
sehingga para bangsawan sangat suka datang ke toko kainnya dari awal ia
Joseon) dengan rambut yang tergerai dan diberi ornament cantik di rambutnya.
Suzy. Namun tidak dipungkiri bahwa kain-kain yang dijualnya juga sangat
berkualitas.