Anda di halaman 1dari 4

Novel Ronggeng Dukuh Paruk: Sinopsis yang Menyentuh Hati

Nina Husna
https://kumparan.com/nina-husna-1698379236058147004/novel-ronggeng-dukuh-paruk-sinopsis-
yang-menyentuh-hati-21SwnVTuIaV

Novel Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan pada tahun 1982 dan menjadi salah satu karya sastra
terbaik di Indonesia. Dalam novel ini, Ahmad Tohari berhasil menggambarkan kehidupan ronggeng
dengan indah dan menggugah perasaan pembaca.
Cerita dalam novel ini berlatar belakang pada masa penjajahan Belanda di desa kecil di Jawa Barat.
Tema-tema yang diangkat dalam novel ini termasuk perjuangan, cinta, dan keadilan sosial.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Srintil, seorang gadis muda yang dijadikan ronggeng oleh
ibunya. Srintil tumbuh dalam lingkungan yang keras dan penuh dengan tradisi serta adat istiadat
yang kental.

Srintil mengalami berbagai peristiwa mengharukan dalam hidupnya. Ia harus menghadapi penjajah
Belanda, perang kemerdekaan, dan pergolakan politik di Indonesia. Meskipun demikian, Srintil
tetap berusaha bertahan dan menjaga martabatnya sebagai seorang ronggeng.

Dalam perjalanan hidupnya, Srintil juga mengalami kisah cinta yang rumit. Ia jatuh cinta pada
seorang pemuda bernama Rasus, tetapi cintanya harus terhalang oleh berbagai rintangan, termasuk
perbedaan status sosial dan politik.
Sebagai seorang ronggeng, Srintil harus melawan tradisi yang membatasi kebebasannya. Ia berusaha
mengubah pandangan masyarakat terhadap ronggeng dan mengangkat martabat profesi tersebut.
Novel ini berakhir dengan penutup yang sangat mengharukan. Srintil harus menghadapi pilihan sulit
yang akan mempengaruhi hidupnya dan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Pengorbanan yang
dilakukan oleh Srintil dalam novel ini akan membuat pembaca terharu.

Novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah karya sastra yang sangat menggugah perasaan. Dalam
sinopsis ini, kita dapat melihat betapa kompleksnya kehidupan seorang ronggeng pada masa
penjajahan Belanda. Cerita ini juga mengajarkan tentang pentingnya perjuangan, cinta, dan
pengorbanan dalam menjaga martabat dan kebebasan seseorang.
Pesan moral yang terkandung dalam novel ini sangat relevan dengan masa kini, di mana kita juga
dihadapkan dengan berbagai permasalahan sosial dan perjuangan untuk keadilan. Novel Ronggeng
Dukuh Paruk mengajarkan kita untuk tidak menyerah dan tetap berjuang untuk apa yang kita
percayai.

Dalam kesimpulannya, novel ini dapat dikatakan sebagai salah satu karya sastra terbaik dalam
sejarah Indonesia. Ahmad Tohari berhasil menciptakan sebuah cerita yang menggugah perasaan dan
memberikan pelajaran berharga bagi pembaca. Novel Ronggeng Dukuh Paruk patut diapresiasi
sebagai karya sastra yang menginspirasi dan menyentuh hati.
Sinopsis Novel
Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari
MJ Brigaseli.
https://www.mjbrigaseli.com/2020/11/sinopsis-novel-ronggeng-dukuh-paruk.html

Dukuh Paruk adalah sebuah desa yang terletak di pedukuhan yang sangat terpencil. Di desa yang
keadaannya kering kerontang itu terdapat penduduk yang mempercayai bahwa mereka keturunan
dari Ki Secamenggala, seorang bromocorah yang dianggap sebagai nenek moyang mereka.
Srintil merupakan anak pembuat tempe bongkrek yang menjadi piatu akibat bencana tempe
bongkrek. Sejak kecil srintil dirawat oleh kakek dan neneknya. Saat usianya masih anak-anak,
Srintil memiliki seorang teman yang bernama Rasus, Warta, dan Darsun. Ketiganya sangat senang
melihat Srintil menari bak ronggeng. Meskipun masih kecil, Srintil sangat pandai menari.
Suatu ketika Srintil menari tayub saat Rasus dengan teman-temannya mengiringi tariannya dengan
tembang dan musik. Meskipun suara calung dan gendang tersebut dibuat dari mulut mereka, Srintil
menari serupa tarian ronggeng.
Kemampuan Srintil menari ronggeng akhirnya diketahui oleh kakeknya dan ia menyampaikannya
kepada Kertareja, seorang dukun ronggeng. Kehadiran Srintil, yang saat itu berusia sebelas tahun,
merupakan peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh penduduk Dukuh Paruk. Kemampuan Srintil
menari ronggeng, menghidupkan kembali tradisi yang selama ini telah hilang.
Jadilah Srintil diasuh oleh Kertareja dan istrinya untuk dijadikan seorang ronggeng besar
kebanggaan Dukuh Paruk. Kabar munculnya seorang ronggeng baru yang sudah dua belas tahun
lamanya sirna, terdengar oleh masyarakat, senyum bahagia mekar di wajah mereka. Senang rasanya
akhirnya Dukuh Paruk yang sudah lama tidur kembali bangun.
Namun untuk meggapai cita-citanya menjadi seorang ronggeng sejati, Srintil harus melewati
berbagai tahapan. Mulai dari menari beberapa ronde setiap malam, mandi kembang di kuburan Ki
Secamenggala yang katanya nenek moyang semua penghuni Dukuh Paruk, hingga harus melakukan
ritual buka kelambu yang artinya Srintil harus menyerahkan keperawanannya kepada seorang laki-
laki yang mampu memenuhi syarat yang diajukan.
Rasus tidak rela melihat itu. Ia tidak rela melihat Srintil melepas kesuciannya begitu saja demi ritual
buka klambu untuk menjadi ronggeng yang sesungguhnya. Srintil juga berada di dalam
kebimbangan antara ingin menjadi ronggeng yang sesungguhnya dan merasa takut melakukan ritual
tersebut. Ritual itu sebenarnya juga amat berat baginya. Akan tetapi akhirnya Srintil memberikan
kesuciannya kepada Rasus secara diam-diam tanpa imbalan apapun, meskipun setelah itu juga ada
lelaki yang memenangkan sayembara buka klambu itu.
Srintil akhirnya menjadi ronggeng yang terkenal setelah ritual buka klambu dilaksanakan. Ia
menjadi ronggeng yang laris dan menjadi pembicaraan semua orang. Setiap orang memujinya. Ia
juga semakin kaya setelah menjadi ronggeng. Tak kuasa melihat Srintil yang telah menjadi
ronggeng, Rasus pindah dari Dukuh Paruk ke Dawuhan. Di sana ia menjadi buruh pengupas ubi
kayu. Tetapi takdir membawanya kembali bertemu Srintil yang mengenakan banyak perhiasan emas
yang bertengger menghias tubuh moleknya, hasil Srintil meronggeng setiap malam. Hampir semua
pertemuannya dengan Srintil, selalu berakhir di sebuah perumahan warga, tempat mereka
menyalurkan nafsu birahi.
Hingga suatu hari Rasus bertemu dengan Sersan Slamet yang diutus untuk mengusir perampok yang
berkeliaran di kampung mereka dan menjadi tobang yang melayani kebutuhan tentara-tentara di
barak militer, dekat pasar Dawuan. Rasus pun akhirnya juga diangkat menjadi seorang tentara berkat
kejujuran dan kegigihannya. Setelah menjadi ronggeng, justru Srintil menyadari bahwa ia mencintai
Rasus. Ia ingin merasakan kelembutan sentuhan lelaki dan merasa jenuh menjadi ronggeng.
Srintil mengajak Rasus menikah, tetapi Rasus menolak karena lebih memilih menjadi tentara. Srintil
sangat bersedih karena hal tersebut. Srintil yang sudah mulai merasa jenuh menjadi seorang
ronggeng Dukuh Paruk, sering menolak untuk melayani para lelaki. Bahkan beberapa kali menolak
untuk meronggeng. Sebenarnya ia ingin memiliki hidup yang lebih tenang, yaitu memiliki suami
dan anak. Memiliki keluarga yang bisa menenteramkan hatinya. Ia juga masih mengharapkan Rasus,
seorang lelaki Dukuh Paruk yang kini telah menjadi tentara. Banyak sekali permasalahan yang
mulai membuat Srintil untuk enggan meronggeng. Apalagi ia mulai menemukan Goder yang
diangkat menjadi anaknya. Ia sangat memanjakan Goder layaknya anak sendiri. Ia semakin teguh
untuk berhenti meronggeng dan menciptakan hidup baru.
Namun tiba-tiba petaka muncul menghantam Dukuh Paruk. Dukuh paruk diguncang oleh panas dan
liciknya dunia politik. Dukuh Paruk dituduh menjadi anggota partai komunis setelah terlibat dengan
oknum partai tersebut. Dengan segala kebodohan yang dimiliki Dukuh Paruk, Srintil bersama
beberapa masyarakat Dukuh Paruk lainnya ditahan. Srintil menjadi orang Dukuh Paruk yang paling
lama ditahan. Setelah ia dibebaskan, kehidupannya sudah mulai berubah. Ia mulai tertutup dengan
orang lain. Pandangan orang lain terhadapnya juga mulai berubah karena identik dengan partai
komunis tersebut serta menjadi bekas tahanan.
Hingga ia bertemu dengan Bajus, lelaki yang muali dekat dengannya. Dengan ketulusan dan
kebaikan Bajus, Srintil menjadi terbuka dan dekat dengan Bajus. Semakin hari Srintil semakin dekat
dengan Bajus dan kehidupan Srintil mulai membaik. Rasus yang telah lama tidak pulang, akhirnya
kembali ke Dukuh Paruk untuk berlibur. Mengetahui hal itu hati Srintil sempat goyah. Ia sebenarnya
masih menyimpan rasa terhadap Rasus, tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia juga menyadari bahwa
ia sedang dekat dengan Bajus.
Suatu hari Srintil diajak Bajus untuk mengikuti acara tertentu. Ternyata selama ini Bajus telah
memiliki rencana jahat terhadap Srintil. Bajus ingin menyerahkan Srintil kepada bosnya sebagai
hadiah agar bisnisnya lancar. Srintil sangat terpukul karena ia telah begitu percaya pada Bajus.
Namun Bajus justru merupakan lelaki yang jahat. Karena itu, Srintil mengalami gangguan jiwa dan
menjadi gila. Melihat kondisi Srintil yang memprihartinkan, Rasus merasa iba. Ia akhirnya
membawa Srintil ke rumah sakit jiwa.

Anda mungkin juga menyukai