Abstrak: Makhluk hidup memiliki beberapa ciri ciri, salah satu dari ciri itu adalah
menanggapi rangsang. Dalam penelitian ini kami mengulas tentang Putri Malu
(Mimosa Pudica). Tentang bagimana ia menaggapi berbagai macam rangsang
yang diberikan. Diketahui putri malu adalah tumbuhan yang sensitif terhadap
rangsang, bila disentuh daun daunnya akan mengatup. Rangsang yang diberikan
antara lain rangsang sentuhan lidi dan bara. Sentuhan sentuhan tersebut dikenai
pada anak daun, pangkal tangkai anak daun dan pangkal tangkai daun. Ternyata
putri malu menanggapi dengan berbeda setiap rangsang yang diberikan. Waktu
yang dibutuhkan putri malu untuk tegak kembali bervariasi dan arah gerak
tanaman ini pun juga bervariasi
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
kehendak-Nyalah kami masih dapat berkreasi untuk menghasilkan sebuah karya
berupa laporan penelitian yang berjudul Reaksi Tumbuhan Putri Malu Terhadap
Rangsang.
Laporan ini disusun sebagai sarana bagi siswa untuk belajar Biologi. Selain itu
laporan ini merupakan sarana untuk mengembanfkan daya kreasi, ekspresi, dan
apresiasi kami terhadap lingkungan, terutama lingkungan biotik di sekitar kami.
Sebagaimana laporan ilmiah, di dalam laporan kami ini kami memuat fakta yang
disusun secara terpadu. Laporan disusun berdasarkan sistematika penulisan
laporan penelitian yang runtut dan urut.
Kami berharap, kerja keras yang kami tuangkan dalam laporan ini dapat dan bisa
dimanfaatkan oleh semua orang, terutama siswa dan guru SMAN 2 Kediri.
Kami mengucap terimakasih atas segala pihak yang mendukung dan membantu
kami. Terima kasih pula atas saran dan segala masukan serta kritik untuk
perbaikan laporan ini selanjutnya. Semoga laporan ilmiah kami dapat diterima
umum.
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Kajian Teori
BAB V Pembahasan
BAB VI Penutup
BAB I. Pendahuluan
Mimosa Pudica atau biasa dikenal dengan sebutan putri malu merupakan tanaman
yang sensitif terhadap rangsang, daunnya dapat mengatup bila terkena sentuhan
Rumusan masalah
Mengapa tanaman putri malu (mimosa pudica) memiliki reaksi yang berbeda jika
diberi rangsang yang berbeda pula?
Hipotesis
Tujuan penelitian
Mimosa Pudica atau biasa disebut putri malu adalah tanaman yang ada di sekitar
kita, ia biasanya hidup liar. Kita tahu putri malu mengatup bila diberi rangsang
berupa sentuhan. Gerak yanag disebabkan oleh sentuhan disebut dengan gerak
nasti. Sentuhan pada putri malu dapat menyebabkan daun mengatup dan
tangkainya merebah disebut gerak tigmonasti.
Tanggapan ini dipicu oleh gerakan cepat ion ion kaliun yang terdapat di antara sel
sel parenkim dasar tangkai dun dan ranting. Sentuhan menyebabkan ion ion
kalium didorong keluar dari sel sel yang terdapat di bagian bawah tangkai daun.
Peristiwa tersebut lalu diikuti dengan keluarnya air dari sel sel di daerah itu secara
osmosis. Keluarnya air dari dalam sel menyebabkan tekanan tugor berkurang
sehingga tangkai daun tapak luglai dan daun mengatup layu
3. Metode
4. Prosedur Kerja
Alat:
Lidi panjang
Stopwatch/ jam
Bahan:
c. Langkah langkah
a. Anak daun
a. Anak daun
Daun putri malu mengatup ketika diberi rangsang berupa sentuhan lidi maupun
diberi rangsang dengan bara dari obat nyamuk bakar. Dari pengamatan diketahui
bahwa reaksi putri malu lebih cepat ketika diberi rangsang berupa bara. Arah
reaksi gerakan ketika disentuh yaitu: daun mengatup ke arah atas sementara
tangkai dan pangkal ke arah yang berlawanan yaitu arah bawah. Dalam kata lain
dalam menanggapi rangsang putri malu cenderung tidak terpengaruh dari mana
rangsang itu datang.
Yang terjadi setelah 10 menit kemudian terhadap bagian yang diberi rangsang
adalah kembali ke keadaan semula, namun ada juga bagian bagian yang tidak
sepenuhnya kembali semula. Dengan kata lain beberapa bagian memerlukan
waktu lebih dari 10 menit untuk kembali tegak. Cepat lambat tegaknya putri malu
dipengaruhi macam rangsang yang diberikan. Dapat diamati jika putri malu yang
diberi rangsang menggunakan bara lebih lama tegaknya dibandingan dengan yang
diberi rangsag sentuhan lidi.
Ketika Putri malu(mimosa pudica) diberikan rangsang dan perlakuan yang berbeda
(bervariasi),maka putri malu pun akan memberikan tanggapan dan reaksi yang
berbeda pula. Ini terbukti dari eksperimen yang dilakukan
BAB VI PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari tabel yang tercantum dapat disimplkan bahwa putri malu memiliki reaksi
berbeda jika diberikan rangsangan yang berbeda ula. Tergantung pada bagian
mana dari putri malu yang disentuh dan rangsang apa yang diberikan. Dengan
kata lain hipotesis terbukti.
Saran
Saran yang diberikan yaitu, agar dapat mengetahui perbedaan reaksi pada putri
malu sebaiknya dapat dilakukan penelitian lagi, hasilnya bisa dibandingkan
dengan karya ilmiah ini. Sehingga hasil penelitian bisa lebih akurat. Selain itu
penelitian tentang reaksi putri malu dapat dikembangkan lagi, maksudya adalah
dengan mengganti atau menambah rangsang yang akan dikenakan pada putri
malu. Seperti misalnya menggunakan es untuk menyentuh putri malu.