Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

OMNIBUS LAW
CIPTA LAPANGAN KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

TEROBOSAN
Dengan teknik Omnibus Law, sekitar 80
Undang-Undang dan lebih dari 1.200 pasal

4
bisa direvisi sekaligus hanya dengan satu
UU Cipta Kerja yang mengatur
multisektor. 7
1 Pa s a l HUKUMTA
KE
R JA
IP
U UC

11 KLASTER DALAM UU CIPTA KERJA

Penyederhanaan Perizinan
g- g
0
a n
>8

d n
Un unda Persyaratan Investasi
Ketenagakerjaan
Pengadaan Lahan
DISEDERHANAKAN
MENJADI Kemudahan Berusaha
Dukungan Riset dan Inovasi
Administrasi Pemerintahan
Pengenaan Sanksi
SUMBER: UU CIPTA KERJA

Kemudahan, Pemberdayaan, dan


l
sa

00 Perlindungan UMKM
Pa

1.2
> Investasi dan Proyek Pemerintah
Kawasan Ekonomi
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

UU Cipta Kerja bermanfaat


untuk memperbaiki iklim
MENDORONG
investasi dan mewujudkan INVESTASI
kepastian hukum
TUJUAN
Mempercepat transformasi ekonomi

Menyelaraskan kebijakan pusat-daerah

Memberi kemudahan berusaha

MENGAPA Mengatasi problem regulasi


PERLU TEROBOSAN yang tumpang tindih
OMNIBUS LAW
Menghilangkan ego sektoral
• Menaikkan kemudahan berusaha dari
peringkat 73 (2020) ke posisi 53 dunia
• Kebijakan horizontal & vertikal saling berbenturan “50 tahun waktu yang
dibutuhkan jika merevisi UU
• Indeks regulasi Indonesia masih rendah
satu per satu. Melalui
• Terdapat fenomena hyper regulation Omnibus Law,
(regulasi berlebihan) Memangkas penyederhanaan
• Kebijakan tidak efisien pasal yang tidak regulasi bisa
efektif Presiden Jokowi, dalam
• UU bersifat sektoral, sering tidak sinkron
& tidak ada kepastian hukum
acara Pertemuan Tahunan
Bank Indonesia 2019, di
Rafles Hotel, Jakarta,
dipercepat.

Kamis malam (28/11/2019)
(setkab.go.id)
SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

MENCIPTAKAN
LAPANGAN KERJA HARAPAN
Iklim investasi kondusif akan
UU Cipta Kerja akan menciptakan menyerap lebih banyak pekerja
lapangan kerja lebih banyak
 ertumbuhan ekonomi meningkat,
P
dibandingkan hanya 2-2,5 juta pengangguran berkurang
per tahun tanpa Omnibus Law
Produktivitas pekerja meningkat

3 JUTA
lapangan kerja akan
Vis
i In
don
tercipta setiap tahun esi
5 be a 2045
te sa
rku r ek
KEBIJAKAN STRATEGIS at d ono
CIPTA KERJA Rp uni mi
Peningkatan ekosistem investasi & per27 a
kegiatan berusaha kap juta
ita PDB
per
Perlindungan & kesejahteraan pekerja bul
an
 emudahan, pemberdayaan &
K
perlindungan UMKM
 eningkatan investasi pemerintah &
P
proyek strategis nasional
SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PENYEDERHANAAN
PERIZINAN BERUSAHA 700 pasal
dari 52 UU yang mengatur perizinan
Pasal-pasal terkait perizinan paling dominan diintegrasikan sehingga terpadu, efisien,
diintegrasikan dalam UU Cipta Kerja dan efektif untuk mempermudah berusaha

PERIZINAN BERBASIS RISIKO PERIZINAN DASAR


Proses perizinan kegiatan usaha Mengintegrasikan & menyederhanakan sejumlah
diubah dari berbasis izin ke risiko UU yang mengatur perizinan dasar
Pendaftaran dengan
nomor induk Izin Lokasi Izin Lingkungan
bersama (NIB)
4 UU 2 UU
Memenuhi standar 51 Pasal 36 Pasal
profesi bersertifikat

Wajib memiliki izin Izin Bangunan


Gedung
2 UU
PE 48 Pasal
NY
ED
PERIZINAN SEKTOR PE ERH
RIZ AN
INA AA
N N
UU Cipta Kerja mengubah, menghapus
dan/atau menetapkan peraturan baru
SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

KEMUDAHAN Menyederhanakan dan mengintegrasikan perizinan dasar


dari sejumlah Undang-Undang yang terkait dengan izin
PERIZINAN DASAR lokasi, lingkungan dan bangunan gedung

PENYEDERHANAAN 3 PERIZINAN DASAR

PERIZINAN 4 UU, PERIZINAN


LOKASI 51 Pasal PERIZINAN 2 UU, BANGUNAN 2 UU,
Menggunakan peta digital
LINGKUNGAN 36 Pasal GEDUNG 48 Pasal
RDTR Izin lingkungan Izin bangunan gedung
Integrasi Rencana Tata dipertahankan dipertahankan
Ruang & Rencana Zonasi  tandar lingkungan untuk
S  enerapan standar teknis
P
 ebijakan Satu Peta untuk
K kegiatan risiko menengah bangunan gedung
atasi tumpang tindih lahan  MDAL disusun profesi
A  angunan tak berisiko tinggi
B
 eninjauan RTRW guna
P bersertifikat bisa mengacu prototipe
menjawab dinamika

SUMBER: UU CIPTA KERJA


 MDAL untuk kegiatan
A  angunan berisiko tinggi
B
pembangunan risiko tinggi wajib disetujui pemerintah
 awasan hutan
K  MDAL dievaluasi
A  ertifikat laik fungsi
S
diintegrasikan dalam RTRW pemerintah/profesi diterbitkan Manajemen
Percepatan penetapan RDTR bersertifikat Konstruksi/Pengawas

RDTR : Rencana Detail Tata Ruang | RTRW : Rencana Tata Ruang & Wilayah | AMDAL: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

KEMUDAHAN CAKUPAN PERIZINAN SEKTOR YANG DISEDERHANAKAN

PERIZINAN SEKTOR
JUMLAH
JUMLAH UU
PASAL

Pertanian 6 69
Menyederhanakan dan mengintegrasikan
Pendidikan 5 48
perizinan sektor dari puluhan Undang-Undang
dan ratusan pasal yang terkait dengan banyak Kesehatan Obat & Makanan 5 43
sektor dan menimbulkan ego sektoral. Kelautan & Perikanan 4 38

4 7
6 al
Energi & Sumber Daya Mineral 4 87

Pas Transportasi 4 152

46 U U TERKAIT IZIN SEKTORAL


PUPR
Perdagangan
4
3
85
49
DISEDERHANAKAN Pos, Telekomunikasi & Penyiaran 3 12
Pariwisata 2 9
PERIZINAN SEKTOR
1 Proses perizinan berbasis risiko, bukan berbasis izin Pertahanan & Keamanan 2 8
2 Kegiatan risiko tinggi wajib berizin Kehutanan 1 12
3 Kegiatan risiko tinggi berdampak pada:
●KESEHATAN ●KESELAMATAN ●LINGKUNGAN ●PENGELOLAAN SDA
Ketenaganukliran 1 9
4 Kegiatan risiko menengah memakai standar Perindustrian 1 11
5 Kegiatan risiko rendah cukup mendaftar
Keagamaan 1 15
6 Penilaian standar oleh profesi bersertifikat
7 Pemerintah mengawasi kegiatan berisiko tinggi
SUMBER: UU CIPTA KERJA TOTAL 46 647
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI


(PER SEKTOR)
Kelautan dan ESDM Pendidikan Kawasan hutan
perikanan Pemberian insentif hilirisasi batu bara Izin satuan pendidikan merujuk  elaksanaan DPCLS hanya oleh
P
Materi sektor minerba & migas diatur sistem perizinan berusaha pemerintah, tanpa DPR
Integrasi perizinan
dalam UU revisi Pendidikan asing bisa diterapkan Penyelesaian kebun rakyat &
usaha kapal
di KEK korporasi yang belum berizin
perikanan diatur
Pelanggaran di kawasan hutan
oleh KKP
setelah UU Cipta Kerja dikenakan
Kemenhub
pidana
memberi dukungan
terkait kebangsaan
kapal dan grosse
akta kapal

Pertahanan
Penyiaran  epemilikan modal
K
Pertanian Migrasi penyiaran industri alat utama
Tetap memberikan televisi telesterial
Perumahan dimiliki BUMN dan/
ruang untuk dan teknologi  embentukan Badan
P atau badan usaha
perlindungan produk analog ke digital Percepatan Penyelenggaraan lokal atas persetujuan
pertanian dalam negeri dalam 2 tahun Perumahan Menteri Pertahanan

SUMBER: UU CIPTA KERJA


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PERSYARATAN
INVESTASI 2. Untuk kegiatan usaha

DIPERMUDAH UMKM dapat bermitra


dengan modal asing
Dengan UU Cipta Kerja persyaratan
untuk berinvestasi menjadi lebih
sederhana
3. Status PMA hanya
dikaitkan dengan
batasan kepemilikan
1. Menetapkan priority asing
list atas bidang
usaha yang didorong PMA: PENANAMAN MODAL ASING
untuk investasi.
Kriteria priority list
mencakup: teknologi
tinggi, investasi besar, 4. Ketentuan persyaratan
berbasis digital, dan investasi dalam UU sektor
padat karya. dihapus karena akan
diatur dalam Perpres
Daftar Prioritas Investasi

SUMBER: UU CIPTA KERJA

BIDANG USAHA Disarankan atas kepentingan • Perjudian dan Kasino • Pemanfaatan koral dari alam
TERTUTUP nasional, asas kepatutan, dan • Penangkapan spesies ikan tertentu • Industri pembuatan senjata kimia
konvensi internasional • Budidaya dan produksi narkotika • Industri pembuatan bahan perusak
golongan 1 lapisan ozon
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PERCEPATAN PROSES UU Cipta Kerja membuat proses berusaha

IZIN BERUSAHA menjadi lebih cepat dan mudah

IZIN BUMDes
Penghapusan izin yang Menjadi berbentuk
mengganggu badan hukum
MEREK
Penyederhanaan
dan percepatan
proses

IMIGRASI PENDIRIAN PT
• Visa kunjugan • Penghapusan ketentuan
prainvestasi dan modal awal
jaminan visa dapat
• Pendirian PT Perseorangan
berupa deposit
untuk UMK
• Perluasan cakupan
• Penyederhanaan proses
izin tinggal tetap
(berbasis digital) dan
untuk rumah kedua
pengurangan biaya
PATEN pendirian PT
• Percepatan proses paten
• Pelaksanaan paten wajib dapat
SUMBER: UU CIPTA KERJA
dilakukan melalui impor
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN
BISNIS HALAL
UU Cipta Kerja mendorong
pengembangan bisnis produk halal, UPAYA PRO
KIAN DUK HA
termasuk mempermudah akses bagi KEMU MENJAMI BER LA
DAH N KEM L
usaha mikro dan kecil (UMK) PROD AN BISNIS Juml
ah Se
BAN
G
UK HA rtifika
LAL obatan, t Hala
M
emper 00 - d
Pemer luas Lemba 18.0 an Kosm l Pangan
etik 2 ,O
iksa H
alal
ga
4.000 - 015– bat-
1 2019
DUKUNGAN BAGI PELAKU UMK Ormas 00 -
Islam 12.0
Pergur
Penyederhanaan dan negeri uan tinggi 0.000 -
1
percepatan proses perizinan 0-
Fatwa 8.00
h 0-
Sertifikasi halal ditanggung dikelu alal tetap 6.00
arkan
pemerintah oleh M
0-
UI 4.00
Bila M
Sertifikat halal berdasarkan men UI tidak 0-
er 2.00
pernyataan pelaku UMK halal bitkan fa
d
wakt alam jan wa
t 0-
sesuai standar halal BPJPH u g 2015
BPJP yang dit ka 2016
H e
pene mempe tapkan, 2017
tapan rc
fatwa epat 2018
MUI: MAJELIS ULAMA INDONESIA Mem 2019
BPJPH: BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL pene percepa
rbita t pro
n se ses
rtifik
at
SUMBER: UU CIPTA KERJA, MUI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN DAN JAMINAN BAGI PEKERJA


UU Cipta Kerja bertujuan melindungi
dan meningkatkan peran pekerja dalam PROGRAM JAMINAN
mendukung investasi di Indonesia. KEHILANGAN PEKERJAAN
• Pelaksanaan program melalui BPJS
JENIS PEKERJAAN Ketenagakerjaan
Perjanjian Kerja Waktu Alih Daya • Tidak mengurangi manfaat JKK, JKm, JHT, JP
Tertentu (PKWT)
• Tetap diatur UU sesuai • Tidak menambah beban iuran pekerja atau
• Jaminan kompensasi setelah putusan MK pengusaha
PKWT habis
• Pekerjaan yang dapat
• Hanya untuk pekerjaan tertentu dialihdayakan tidak dibatasi

RENCANA PENGGUNAAN
UPAH MINIMUM (UM)
TENAGA KERJA ASING
• UM ditetapkan tingkat provinsi (UMP) Kemudahan hanya bagi TKA ahli
• UM kabupaten/kota ditetapkan bila memenuhi seperti maintenance (darurat), vokasi,
syarat tertentu peneliti, serta investor dan buyer
• UM sektoral dihapus namun yang lebih tinggi
dari UM kabupaten/kota tidak diturunkan
• Kenaikan UM mengacu pertumbuhan ekonomi, WAKTU KERJA
inflasi & koefisien produktivitas
• Penambahan untuk pekerjaan paruh waktu
lebih fleksibel
PESANGON
- Ekonomi digital paling lama 8 jam/hari dan
19 kali ditanggung 40 jam/minggu
25 pemberi kerja • Pekerjaan khusus dapat melebihi 8 jam/
kali 6 kali ditanggung hari (migas, pertambangan, perkebunan,
program JKP pertanian, dan perikanan)
SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

9 KEMUDAHAN BAGI UMK


Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah memberi kemudahan berusaha,
pemberdayaan dan perlindungan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

Izin Tunggal bagi UMK


• Pemberian nomor induk 1 9 Kemudahan untuk
Koperasi

2
berusaha (NIB) melalui Perizinan • Pembentukan koperasi

8
Berusaha secara elektronik primer minimal 9 orang
• NIB berlaku untuk semua • Rapat anggota tahunan
kegiatan usaha: izin usaha, izin bisa diwakilkan
edar, standar nasional Indonesia • Koperasi bisa usaha
(SNI) & sertifikasi produk halal syariah

3 7
4 6
Pemerintah pusat & daerah bisa Kemitraan UMK
memberi insentif & kemudahan
berusaha bagi usaha menengah Rest area, stasiun & terminal
& besar yang bermitra dengan (angkutan, pelabuhan,

5
UMK bandara) untuk promosi
& penjualan produk UMK
dengan pola kemitraan

Pengelolaan terpadu UMK Kemudahan Pembiayaan & Bantuan dan


• Sinergi pemerintah pusat, Insentif Fiskal Perlindungan
daerah & stakeholder • Penyederhanaan administrasi hukum Produk UMK
• Pendampingan berupa perpajakan diprioritaskan dalam
dukungan manajemen, SDM, • Pengajuan izin usaha tanpa biaya pengadaan jasa
anggaran & sarana-prasarana Pemerintah pemerintah
• Insentif pajak penghasilan Prioritaskan
• Pemberian fasilitas: lokasi, • Insentif kepabeanan bagi UMK Penggunaan DAK bagi • Minimal 40% untuk
sertifikasi, promosi, pemasaran ekspor pengembangan UMK produk UMK

SUMBER: UU CIPTA KERJA


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN BUMN UNTUK


RISET DAN INOVASI Implikasi Revisi Undang-Undang BUMN

Dengan UU Cipta Kerja, pemerintah bisa menugaskan


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
Dukungan BUMN
mendukung riset dan inovasi di pusat dan daerah untuk kepentingan
penelitian dan
inovasi Sinergi riset dan
Dua kebijakan utama Dampak Antara inovasi antara
dalam RUU Cipta Kerja 1. Investasi meningkat signifikan BUMN dan
1. Mendorong peningkatan 2. Jumlah UMKM bertambah perguruan tinggi
investasi 3. UMKM berkembang dan punya
• memperbaiki daya saing
kemudahan berusaha Tersedianya
• meningkatkan anggaran
daya saing khusus untuk
• menciptakan pembiayaan
lapangan kerja inovasi produk
 
2. Mengembangkan Terbentuknya
UMKM kelembagaan riset dan
• melalui dukungan riset Target Akhir inovasi di daerah
dan inovasi Tercipta lapangan kerja
seluas-luasnya

LANGKAH • Merevisi sebagian isi UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN


PENGOPTIMALAN • UU No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
RISET DAN INOVASI TIDAK MASUK dalam Omnibus Law karena tidak mendesak untuk diubah SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI PERPAJAKAN Bertujuan meningkatkan daya tarik iklim


investasi dalam negeri
MENARIK INVESTASI
PPh Ketentuan Umum dan PDRD
PPh: Pajak Penghasilan Tata Cara Perpajakan PDRD: Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Penghapusan PPh Dividen bagi


1 Pemberhentian 3 Sanksi administrasi Peran Menetapkan
wajib pajak luar dan dalam negeri Pemerintah
penyidikan tindak atas koreksi kebijakan fiskal
pidana ketika wajib pembenaran atau terkait PDRD,
WNA yang menetap lebih dari pajak sudah melunasi penyetoran pajak termasuk
183 hari bukan subjek pajak utang pajak penetapan tarif
Mengevaluasi
dalam negeri (SPDN) 2 Imbalan bunga yang berlaku
Perda PDRD
atas pengembalian secara nasional
WNI yang menetap kelebihan
lebih dari 183 hari pembayaran pajak
di luar negeri menjadi
subjek pajak luar
negeri (SPLN)

SUMBER: UU CIPTA KERJA


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

OPTIMALISASI Pemerintah daerah wajib

KAWASAN EKONOMI mendukung KEK


Badan usaha bisa
Bertujuan memperluas peluang investasi dan mengusulkan KEK
KAWASAN EKONOMI dengan syarat telah
mendorong kegiatan lalu lintas perdagangan
KHUSUS (KEK) menguasai lahan
internasional sedikitnya 50 persen

Administrator
Kegiatan sektor berwenang Penambahan fasilitas
pendidikan dan mengeluarkan untuk impor barang
kesehatan bisa perizinan yang konsumsi di KEK
dilakukan di KEK berpegang pada nonindustri
Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria
(NSPK)

KAWASAN
PERDAGANGAN BEBAS
DAN PELABUHAN BEBAS (KPBPB) 15 KEK
TERSEBAR DI
Kelembagaan Badan Pengusahaan sebagai pengelola INDONESIA
KPBPB KPBPB berwenang mengeluarkan perizinan
yang berpegang pada NSPK SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PERCEPATAN Tujuan Bank Tanah


PENGADAAN TANAH • Efisiensi pengelolaan tanah
UU Cipta Kerja mempermudah pengadaan tanah • Mempermudah pengadaan
tanah untuk pembangunan
bagi pembangunan untuk kepentingan umum dan
investasi melalui pembentukan Bank Tanah.

Alur Tugas
Pengadaan Lahan Bank Tanah
• Diatur dalam Bab VIII 1 Pengumpulan Tanah
(pasal 122-147) 2 Pengelolaan
3 Pendistribusian
Reformasi Agraria
Bank Tanah Jamin • Penerima : Rakyat
• Minimal 30% menjadi Tanah
6 Kepentingan Obyek Reformasi Agraria
(TORA)
• Kepentingan umum
Pemberian hak pengelolaan
• Kepentingan sosial (Hak Guna Usaha (HGU), Hak
Guna Bangunan (HGB) atau Hak
• Kepentingan pembangunan Pakai
• Penerima : Kementerian/
• Pemerataan ekonomi Lembaga dan investor
• Konsolidasi lahan • Jangka waktu 90 tahun

• Reformasi agraria
SUMBER: UU CIPTA KERJA

1 Komite Dewan Pengawas 3 Badan Pelaksana


ORGANISASI 2
• Ketua & anggota : para menteri ditunjuk Presiden • Anggota : 7 orang (3 wakil pemerintah • Kepala & Deputi
BANK TANAH & kepala daerah & 4 profesional pilihan DPR)
• Tugas : mengangkat dewan pengawas & badan • Tugas: mengawasi badan pelaksana
pelaksana
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

STANDARDISASI ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN PERDA DAN
Standardisasi bertujuan untuk mengharmonisasikan PERKADA
dan mensinkronisasikan berbagai regulasi

Menteri, kepala lembaga, atau Perizinan


pemerintah daerah sebagai • NSPK perizinan
pelaksana kewenangan Presiden berusaha berbentuk PP
• Penyederhanaan
perizinan secara
Penggunaan elektronik
diskresi harus • Permohonan perizinan • Ketentuan pembatalan
sesuai Asas-Asas sah bila telah melewati peraturan melalui PP
Pemerintahan batas waktu SLA dicabut
Umum yang Baik • Pengawasan perizinan
dapat dilakukan profesi • Pemerintah pusat
(AUPB) melakukan harmonisasi
ahli
dan sinkronisasi
peraturan
Kepala daerah dapat • Pemerintah daerah yang
Keputusan menerbitkan obligasi atau tidak menyesuaikan
elektronik sukuk untuk infrastruktur peraturan dikenakan
diproses melalui atau investasi penyediaan sanksi administratif
sistem elektronik pelayanan publik

Ket: Perkada: Peraturan Kepala Daerah


NSPK : Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PP: Peraturan Pemerintah
SUMBER: UU CIPTA KERJA
Perda: Peraturan Daerah SLA: Service Level Agreement
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PENGENAAN SANKSI UU Cipta Kerja memberikan batasan yang jelas


antara sanksi pidana dengan administratif
PROPORSIONAL
Pemisahan sanksi Mengutamakan pendekatan Untuk menghindari
administratif dengan ultimum remedium tumpang tindih
sanksi pidana Diutamakan penyelesaian melalui kewenangan dengan
jalur kekeluargaan, negosiasi, Kepolisian, pengaturan
mediasi, perdata, atau Pejabat Penyidik
hukum administrasi Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) dikeluarkan dari
UU Cipta Kerja

AD
MIN
IST
N S
RA
TIF PP
PID
AN Memakai hukum pidana sebagai
A
jalan terakhir, kecuali untuk
pelanggaran yang berdampak negatif
bagi keselamatan, keamanan, dan
lingkungan

SUMBER: UU CIPTA KERJA

Anda mungkin juga menyukai