Booklet UU Cipta Kerja
Booklet UU Cipta Kerja
REPUBLIK INDONESIA
OMNIBUS LAW
CIPTA LAPANGAN KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TEROBOSAN
Dengan teknik Omnibus Law, sekitar 80
Undang-Undang dan lebih dari 1.200 pasal
4
bisa direvisi sekaligus hanya dengan satu
UU Cipta Kerja yang mengatur
multisektor. 7
1 Pa s a l HUKUMTA
KE
R JA
IP
U UC
Penyederhanaan Perizinan
g- g
0
a n
>8
d n
Un unda Persyaratan Investasi
Ketenagakerjaan
Pengadaan Lahan
DISEDERHANAKAN
MENJADI Kemudahan Berusaha
Dukungan Riset dan Inovasi
Administrasi Pemerintahan
Pengenaan Sanksi
SUMBER: UU CIPTA KERJA
00 Perlindungan UMKM
Pa
1.2
> Investasi dan Proyek Pemerintah
Kawasan Ekonomi
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
MENCIPTAKAN
LAPANGAN KERJA HARAPAN
Iklim investasi kondusif akan
UU Cipta Kerja akan menciptakan menyerap lebih banyak pekerja
lapangan kerja lebih banyak
ertumbuhan ekonomi meningkat,
P
dibandingkan hanya 2-2,5 juta pengangguran berkurang
per tahun tanpa Omnibus Law
Produktivitas pekerja meningkat
3 JUTA
lapangan kerja akan
Vis
i In
don
tercipta setiap tahun esi
5 be a 2045
te sa
rku r ek
KEBIJAKAN STRATEGIS at d ono
CIPTA KERJA Rp uni mi
Peningkatan ekosistem investasi & per27 a
kegiatan berusaha kap juta
ita PDB
per
Perlindungan & kesejahteraan pekerja bul
an
emudahan, pemberdayaan &
K
perlindungan UMKM
eningkatan investasi pemerintah &
P
proyek strategis nasional
SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PENYEDERHANAAN
PERIZINAN BERUSAHA 700 pasal
dari 52 UU yang mengatur perizinan
Pasal-pasal terkait perizinan paling dominan diintegrasikan sehingga terpadu, efisien,
diintegrasikan dalam UU Cipta Kerja dan efektif untuk mempermudah berusaha
RDTR : Rencana Detail Tata Ruang | RTRW : Rencana Tata Ruang & Wilayah | AMDAL: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERIZINAN SEKTOR
JUMLAH
JUMLAH UU
PASAL
Pertanian 6 69
Menyederhanakan dan mengintegrasikan
Pendidikan 5 48
perizinan sektor dari puluhan Undang-Undang
dan ratusan pasal yang terkait dengan banyak Kesehatan Obat & Makanan 5 43
sektor dan menimbulkan ego sektoral. Kelautan & Perikanan 4 38
4 7
6 al
Energi & Sumber Daya Mineral 4 87
Pertahanan
Penyiaran epemilikan modal
K
Pertanian Migrasi penyiaran industri alat utama
Tetap memberikan televisi telesterial
Perumahan dimiliki BUMN dan/
ruang untuk dan teknologi embentukan Badan
P atau badan usaha
perlindungan produk analog ke digital Percepatan Penyelenggaraan lokal atas persetujuan
pertanian dalam negeri dalam 2 tahun Perumahan Menteri Pertahanan
PERSYARATAN
INVESTASI 2. Untuk kegiatan usaha
BIDANG USAHA Disarankan atas kepentingan • Perjudian dan Kasino • Pemanfaatan koral dari alam
TERTUTUP nasional, asas kepatutan, dan • Penangkapan spesies ikan tertentu • Industri pembuatan senjata kimia
konvensi internasional • Budidaya dan produksi narkotika • Industri pembuatan bahan perusak
golongan 1 lapisan ozon
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
IZIN BUMDes
Penghapusan izin yang Menjadi berbentuk
mengganggu badan hukum
MEREK
Penyederhanaan
dan percepatan
proses
IMIGRASI PENDIRIAN PT
• Visa kunjugan • Penghapusan ketentuan
prainvestasi dan modal awal
jaminan visa dapat
• Pendirian PT Perseorangan
berupa deposit
untuk UMK
• Perluasan cakupan
• Penyederhanaan proses
izin tinggal tetap
(berbasis digital) dan
untuk rumah kedua
pengurangan biaya
PATEN pendirian PT
• Percepatan proses paten
• Pelaksanaan paten wajib dapat
SUMBER: UU CIPTA KERJA
dilakukan melalui impor
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PENGEMBANGAN
BISNIS HALAL
UU Cipta Kerja mendorong
pengembangan bisnis produk halal, UPAYA PRO
KIAN DUK HA
termasuk mempermudah akses bagi KEMU MENJAMI BER LA
DAH N KEM L
usaha mikro dan kecil (UMK) PROD AN BISNIS Juml
ah Se
BAN
G
UK HA rtifika
LAL obatan, t Hala
M
emper 00 - d
Pemer luas Lemba 18.0 an Kosm l Pangan
etik 2 ,O
iksa H
alal
ga
4.000 - 015– bat-
1 2019
DUKUNGAN BAGI PELAKU UMK Ormas 00 -
Islam 12.0
Pergur
Penyederhanaan dan negeri uan tinggi 0.000 -
1
percepatan proses perizinan 0-
Fatwa 8.00
h 0-
Sertifikasi halal ditanggung dikelu alal tetap 6.00
arkan
pemerintah oleh M
0-
UI 4.00
Bila M
Sertifikat halal berdasarkan men UI tidak 0-
er 2.00
pernyataan pelaku UMK halal bitkan fa
d
wakt alam jan wa
t 0-
sesuai standar halal BPJPH u g 2015
BPJP yang dit ka 2016
H e
pene mempe tapkan, 2017
tapan rc
fatwa epat 2018
MUI: MAJELIS ULAMA INDONESIA Mem 2019
BPJPH: BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL pene percepa
rbita t pro
n se ses
rtifik
at
SUMBER: UU CIPTA KERJA, MUI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
RENCANA PENGGUNAAN
UPAH MINIMUM (UM)
TENAGA KERJA ASING
• UM ditetapkan tingkat provinsi (UMP) Kemudahan hanya bagi TKA ahli
• UM kabupaten/kota ditetapkan bila memenuhi seperti maintenance (darurat), vokasi,
syarat tertentu peneliti, serta investor dan buyer
• UM sektoral dihapus namun yang lebih tinggi
dari UM kabupaten/kota tidak diturunkan
• Kenaikan UM mengacu pertumbuhan ekonomi, WAKTU KERJA
inflasi & koefisien produktivitas
• Penambahan untuk pekerjaan paruh waktu
lebih fleksibel
PESANGON
- Ekonomi digital paling lama 8 jam/hari dan
19 kali ditanggung 40 jam/minggu
25 pemberi kerja • Pekerjaan khusus dapat melebihi 8 jam/
kali 6 kali ditanggung hari (migas, pertambangan, perkebunan,
program JKP pertanian, dan perikanan)
SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
2
berusaha (NIB) melalui Perizinan • Pembentukan koperasi
8
Berusaha secara elektronik primer minimal 9 orang
• NIB berlaku untuk semua • Rapat anggota tahunan
kegiatan usaha: izin usaha, izin bisa diwakilkan
edar, standar nasional Indonesia • Koperasi bisa usaha
(SNI) & sertifikasi produk halal syariah
3 7
4 6
Pemerintah pusat & daerah bisa Kemitraan UMK
memberi insentif & kemudahan
berusaha bagi usaha menengah Rest area, stasiun & terminal
& besar yang bermitra dengan (angkutan, pelabuhan,
5
UMK bandara) untuk promosi
& penjualan produk UMK
dengan pola kemitraan
Administrator
Kegiatan sektor berwenang Penambahan fasilitas
pendidikan dan mengeluarkan untuk impor barang
kesehatan bisa perizinan yang konsumsi di KEK
dilakukan di KEK berpegang pada nonindustri
Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria
(NSPK)
KAWASAN
PERDAGANGAN BEBAS
DAN PELABUHAN BEBAS (KPBPB) 15 KEK
TERSEBAR DI
Kelembagaan Badan Pengusahaan sebagai pengelola INDONESIA
KPBPB KPBPB berwenang mengeluarkan perizinan
yang berpegang pada NSPK SUMBER: UU CIPTA KERJA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Alur Tugas
Pengadaan Lahan Bank Tanah
• Diatur dalam Bab VIII 1 Pengumpulan Tanah
(pasal 122-147) 2 Pengelolaan
3 Pendistribusian
Reformasi Agraria
Bank Tanah Jamin • Penerima : Rakyat
• Minimal 30% menjadi Tanah
6 Kepentingan Obyek Reformasi Agraria
(TORA)
• Kepentingan umum
Pemberian hak pengelolaan
• Kepentingan sosial (Hak Guna Usaha (HGU), Hak
Guna Bangunan (HGB) atau Hak
• Kepentingan pembangunan Pakai
• Penerima : Kementerian/
• Pemerataan ekonomi Lembaga dan investor
• Konsolidasi lahan • Jangka waktu 90 tahun
• Reformasi agraria
SUMBER: UU CIPTA KERJA
STANDARDISASI ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN PERDA DAN
Standardisasi bertujuan untuk mengharmonisasikan PERKADA
dan mensinkronisasikan berbagai regulasi
AD
MIN
IST
N S
RA
TIF PP
PID
AN Memakai hukum pidana sebagai
A
jalan terakhir, kecuali untuk
pelanggaran yang berdampak negatif
bagi keselamatan, keamanan, dan
lingkungan