PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Pembuatan film bertujuan antara lain :
1. Untuk menginformasikan pada masyarakat tentang peran masyarakat
agar tidak mudah menyerah dalam berusaha.
2. Untuk menginformasikan pada masyarakat dalam memanfaatkan
peluang usaha di masa depan.
3. Untuk mengembangkan ilmu yang telah diterima di Kompetensi
Keahliaan Multimedia SMK Negeri 1 Pasuruan dan persyaratan
mengikuti Ukk
2
1.5 Manfaat
Manfaat Pembuatan film tema peran milenial diera revolusi industri 4.0
dengan judul peluang usaha dari sosial media sebagai berikut :
1. Menerapkan ilmu yang di dapat dari film dengan tema Menuju
Puncak Kesuksesan
2. Film ini menginformasikan tentang membantu menggerakkan
perilaku masyarakat lebih baik dalam memanfaatkan peluang yang
ada.
3. Menerapkan ilmu yang telah di dapat dari kompetensi keahlian
multimedia
BAB II
PROSES PRODUKSI DAN KERJA
3
dan informasi. Pesan dalam film adalah menggunakan mekanisme lambang –
lambang yang ada pada pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan,
percakapan dan sebagainya.
Film juga dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap
massa yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar
dan suara yang hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak
dalam waktu singkat. Ketika menonton film penonton seakan-akan dapat
menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan bahkan
dapat mempengaruhi audiens.
Pada dasarnya film dapat dikelompokan ke dalam dua pembagian dasar,
yaitu kategori film cerita dan non cerita. Pendapat lain menggolongkan menjadi
film fiksi dan non fiksi. Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan
cerita yang dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Pada umumnya film
cerita bersifat komersial, artinya dipertunjukan di bioskop dengan harga karcis
tertentu atau diputar di televisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu. Film non
cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya, yaitu merekam
kenyataan dari pada fiksi tentang kenyataan.
Dalam pembuatan film cerita diperlukan proses pemikiran dan proses teknis, yaitu
berupa pencarian ide, gagasan atau cerita yang digarap, sedangkan proses teknis
berupa keterampilan artistik untuk m
2.1.3 Film pendek dengan judul “Menuju Puncak Kesuksesan”
Film ”Menuju Puncak Kesuksesan” adalah salah satu film fiksi dengan
format MP4 1080p dengan durasi 8 menit dan sasaranya semua kalangan dan
semua umur. Film ini menceritakan tentang seorang anak yang bernasib buruk
setiap harinya dibully tetapi dia tidak menyerah dan semangat meraih impiannya.
Suatu hari teman nya datang dan menasihatinya, melihat kondisi saudaranya yang
mengalami kesusahan dalam menjalankan bisnisnya. Akhirnya ia pun mulai sadar
dan berinisiatif untuk membantu bisnis saudaranya melalui media sosial.
4
Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri
ke kanan atau sebaliknya.
a. Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan
b. Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri
2) Tilt, Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertical, mendongak dari
bawah ke atas atau sebaliknya
a. Tilt up : mendongak ke atas
b. Tilt down : menunduk ke bawah
Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk
menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi.
3) Dolly, Track
Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati
atau menjauhi subyek.
a. Dolly in : mendekati subyek
b. Dolly out: menjauhi subyek
4) Pedestal
Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik
turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
a.Pedestal up : kamera dinaikan
b.Pedestal down : kamera diturunkan
Dengan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa
menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.
5) Crab
Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar
dengan subyek yang sedang berjalan.
a. Crab left (bergerak ke kiri)
b. Crab right ( bergerak ke kanan)
6) Crane
Crane adalah gerakan kamera di atas katrol naik turun.
7) Arc
Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke
kanan atau sebaliknya.
5
8) Zoom
Zooming adalah gerakan lensa pada kamera zoom mendekati atau
menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa
dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.
a. Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
b. Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot
9) camera focus
Camera focus adalah gerakan lensa dalam pergantian focus, dari
objek utama ke objek pendukung atau sebaliknya yang saling
berhubungan.
2. Sudut Pandang
Dalam penataan kamera secara teknik yang perlu diperhatikan salah
satunya adalah camera angle atau sudut kamera. Pemilihan sudut
pandang kamera dengan tepat akan mempertinggi visualisasi dramatik
dari suatu cerita. Sudut kamera di bagi menjadi 3 jenis yaitu sudut
kamera obyektif, subyektif dan point of view.
a. Sudut kamera obyektif
Adalah kamera dari sudut pandang penonton outsider, tidak dari sudut
pandang pemain tertentu. Angle kamera obyektif tidak mewakili
siapapun. Penonton tidak dilibatkan, dan pemain tidak merasa ada
kamera, tidak merasa ada yang melihat.
Bird eye view
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan
ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya
akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain
tampak kecil dan berserakan.
High angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan
objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis
yaitu nilai “kerdil”.
6
Low angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga
mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki
kesan dramatis yaitu nilai agung/prominance, berwibawa,
kuat, dominan
Eye level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya
memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik
ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
Frog eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar
dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah.
Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili
mata katak.
b. Sudut kamera subyektif
Kamera dari sudut pandang penonton yang dilibatkan,
misalnya melihat ke penonton. Atau dari sudut pandang pemain
lain, misalnya film horror
c. Sudut kamera point of view
Yaitu suatu gabungan antara obyektif dan subyektif. Angle kamera
p.o.v diambil sedekat shot obyektif dalam kemampuan meng-
approach sebuah shot subyektif, dan tetap obyektif. Kamera
ditempatkan pada sisi pemain subyektif, sehingga memberi kesan
penonton beradu pipi dengan pemain yang di luar layar.
3. Komposisi
komposisi merupakan salah satu bagian terpenting dalam komunikasi
visual. Kata komposisi atau composition berasal dari kata Latin
yaitu componere yang berarti “menempatkan secara bersama-sama”.
Dalam seni visual, komposisi adalah menempatkan berbagai elemen visual
ke dalam sebuah karya seni sebagai pembeda dari subyek. Istilah
7
komposisi seringkali dipertukarkan dengan berbagai istilah lain seperti
desain, penataan visual atau struktur formal bergantung pada konteks.
Komposisi memiliki aturannya sendiri.
Beberapa teknik komposisi sinematografi yang dimaksud diantaranya
adalah :
1. Rule of Thirds
Komposisi dalam sinematografi yang pertama adalah rule of
thirds. Yang dimaksud dengan rule of thirds adalah teknik komposisi
yang membagi frame ke dalam 3×3 bagian atau 9 kotak.
Aturan ini mengusulkan bahwa titik awal perkiraan yang berguna untuk
setiap pengelompokkan komposisi adalah menempatkan point of
interest utama di tempat kejadian pada salah satu dari empat
persimpangan garis interior. Aturan komposisi ini merupakan atuan
sederhana yang efektif untuk komposisi frame apapun. Aturan
komposisi ini juga telah digunakan oleh seniman selama berabad-abad
2. Headroom
Headroom atau head room adalah salah satu konsep komposisi estetika
yang membahas posisi vertikal relatif subyek di
dalam frame gambar. Headroom sejatinya mengacu pada jarak antara
bagian atas kepala subyek dan bagian atas frame. Namun, istilah ini
terkadang digunakan sebagai pengganti lead room, nose room, atau look
room. Jumlah headroom yang secara estetika dianggap menyenangkan
adalah kuantitas yang dinamis, yang berubah secara relatif terhadap
seberapa banyak frame yang diisi oleh subyek
3. Noseroom atau Lookroom
Noseroom atau lookroom atau looking room adalah salah satu konsep
komposisi yang cenderung menempatkan aktor di tangah-
tengah frame gambar. Noseroom atau lookroom adalah ruang antara
subyek dan tepi layar. Jika sebuah karakter diputar ke samping, seolah-
olah pandangannya memiliki bobot visual tertentu. Hasilnya, kita jarang
memposisikan kepala di bagian tengah frame dengan tepat, kecuali saat
sang aktor kurang lebih melihat melihat langsung ke arah kamera atau
8
menjauh dari kamera. Umumnya, semakin kepala berpaling ke samping
maka semakin banyak noseroom yang diperbolehkan.
4. Lead Room atau Lead Space
Yang dimaksud dengan lead room adalah ruang terbuka yang dilihat
oleh aktor dalam film dan ruang ini berada di depan atau di hadapan
aktor. Jika aktor sedang melihat frame kiri, maka aktor harus
ditempatkan pada frame kanan begitu juga sebalikyan. Hal ini
membuat framing atau pembingkaian menjadi nyaman karena subyek
sedang melihat ruang terbuka di depannya
5. Leading Lines
Leading lines pada umumnya adalah garis imajiner yang membentang
dari satu obyek ke obyek lain untuk menarik perhatian khalayak dari
fokus obyek utama ke obyek sekunder. Leading lines menciptakan
adanya pergerakan yang menambah energi gambar.
9
gambarmu akan terlihat seperti bertumpuk satu sama lain. Gambar pertama
perlahan menghilang, sementara gambar berikutnya jadi semakin jelas.
Cepat atau lambatnya transisi Dissolve berlangsung tergantung pilihan
masing-masing pembuat film.
3. Wipe adalah kebalikannya. Wipe tidak bersifat gradual, ada garis yang jelas
‘menghapus’ gambar sebelumnya dan digantikan oleh gambar
berikutnya. Wipe memiliki beragam bentuk mulai dari Wipe dari kiri ke
kanan, kanan ke kiri, atas ke bawah, bawah ke atas hingga Wipe berbentuk
lingkaran yang makin kecil. Selain itu ada juga bentuk bintang, berlian, dan
garis searah jarum jam.
4. cutaway adalah teknik editing yang memasukkan gambar lain di satu
adegan yang sama dan masih berhubungan dengan action karakter secara
singkat lalu kembali lagi ke gambar sebelumnya. Contohnya ketika karakter
tokoh sedang berada di dalam rumah lalu telepon berdering. Cutaway-nya
adalah telepon yang sedang berdering, lalu kembali lagi ke karakter.
10
menceritakan tentang seorang anak yang kecanduan game online. Suatu hari
teman nya datang dan menasihatinya, melihat kondisi saudaranya yang
mengalami kesusahan dalam menjalankan bisnisnya. Akhirnya ia pun mulai sadar
dan berinisiatif untuk membantu bisnis saudaranya melalui media sosial.
11
c. Crab left (bergerak ke kiri)
d. Crab right ( bergerak ke kanan)
15) Crane
Crane adalah gerakan kamera di atas katrol naik turun.
16) Arc
Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke
kanan atau sebaliknya.
17) Zoom
Zooming adalah gerakan lensa pada kamera zoom mendekati atau
menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa
dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.
c. Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
d. Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot
18) camera focus
Camera focus adalah gerakan lensa dalam pergantian focus, dari
objek utama ke objek pendukung atau sebaliknya yang saling
berhubungan.
5. Sudut Pandang
Dalam penataan kamera secara teknik yang perlu diperhatikan salah
satunya adalah camera angle atau sudut kamera. Pemilihan sudut
pandang kamera dengan tepat akan mempertinggi visualisasi dramatik
dari suatu cerita. Sudut kamera di bagi menjadi 3 jenis yaitu sudut
kamera obyektif, subyektif dan point of view.
c. Sudut kamera obyektif
Adalah kamera dari sudut pandang penonton outsider, tidak dari sudut
pandang pemain tertentu. Angle kamera obyektif tidak mewakili
siapapun. Penonton tidak dilibatkan, dan pemain tidak merasa ada
kamera, tidak merasa ada yang melihat.
Bird eye view
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan
ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya
akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain
tampak kecil dan berserakan.
12
High angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan
objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis
yaitu nilai “kerdil”.
Low angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga
mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki
kesan dramatis yaitu nilai agung/prominance, berwibawa,
kuat, dominan
Eye level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya
memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik
ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
Frog eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar
dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah.
Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili
mata katak.
d. Sudut kamera subyektif
Kamera dari sudut pandang penonton yang dilibatkan,
misalnya melihat ke penonton. Atau dari sudut pandang pemain
lain, misalnya film horror
c. Sudut kamera point of view
Yaitu suatu gabungan antara obyektif dan subyektif. Angle kamera
p.o.v diambil sedekat shot obyektif dalam kemampuan meng-
approach sebuah shot subyektif, dan tetap obyektif. Kamera
ditempatkan pada sisi pemain subyektif, sehingga memberi kesan
penonton beradu pipi dengan pemain yang di luar layar.
6. Komposisi
komposisi merupakan salah satu bagian terpenting dalam komunikasi
visual. Kata komposisi atau composition berasal dari kata Latin
yaitu componere yang berarti “menempatkan secara bersama-sama”.
13
Dalam seni visual, komposisi adalah menempatkan berbagai elemen visual
ke dalam sebuah karya seni sebagai pembeda dari subyek. Istilah
komposisi seringkali dipertukarkan dengan berbagai istilah lain seperti
desain, penataan visual atau struktur formal bergantung pada konteks.
Komposisi memiliki aturannya sendiri.
Beberapa teknik komposisi sinematografi yang dimaksud diantaranya
adalah :
2. Rule of Thirds
Komposisi dalam sinematografi yang pertama adalah rule of
thirds. Yang dimaksud dengan rule of thirds adalah teknik komposisi
yang membagi frame ke dalam 3×3 bagian atau 9 kotak.
Aturan ini mengusulkan bahwa titik awal perkiraan yang berguna untuk
setiap pengelompokkan komposisi adalah menempatkan point of
interest utama di tempat kejadian pada salah satu dari empat
persimpangan garis interior. Aturan komposisi ini merupakan atuan
sederhana yang efektif untuk komposisi frame apapun. Aturan
komposisi ini juga telah digunakan oleh seniman selama berabad-abad
2. Headroom
Headroom atau head room adalah salah satu konsep komposisi estetika
yang membahas posisi vertikal relatif subyek di
dalam frame gambar. Headroom sejatinya mengacu pada jarak antara
bagian atas kepala subyek dan bagian atas frame. Namun, istilah ini
terkadang digunakan sebagai pengganti lead room, nose room, atau look
room. Jumlah headroom yang secara estetika dianggap menyenangkan
adalah kuantitas yang dinamis, yang berubah secara relatif terhadap
seberapa banyak frame yang diisi oleh subyek
3. Noseroom atau Lookroom
Noseroom atau lookroom atau looking room adalah salah satu konsep
komposisi yang cenderung menempatkan aktor di tangah-
tengah frame gambar. Noseroom atau lookroom adalah ruang antara
subyek dan tepi layar. Jika sebuah karakter diputar ke samping, seolah-
olah pandangannya memiliki bobot visual tertentu. Hasilnya, kita jarang
14
memposisikan kepala di bagian tengah frame dengan tepat, kecuali saat
sang aktor kurang lebih melihat melihat langsung ke arah kamera atau
menjauh dari kamera. Umumnya, semakin kepala berpaling ke samping
maka semakin banyak noseroom yang diperbolehkan.
4. Lead Room atau Lead Space
Yang dimaksud dengan lead room adalah ruang terbuka yang dilihat
oleh aktor dalam film dan ruang ini berada di depan atau di hadapan
aktor. Jika aktor sedang melihat frame kiri, maka aktor harus
ditempatkan pada frame kanan begitu juga sebalikyan. Hal ini
membuat framing atau pembingkaian menjadi nyaman karena subyek
sedang melihat ruang terbuka di depannya
5. Leading Lines
Leading lines pada umumnya adalah garis imajiner yang membentang
dari satu obyek ke obyek lain untuk menarik perhatian khalayak dari
fokus obyek utama ke obyek sekunder. Leading lines menciptakan
adanya pergerakan yang menambah energi gambar.
15
6. Teknik Dissolve adalah teknik transisi perlahan antara satu gambar ke
gambar berikutnya. Dengan menggunakan teknik ini, saat transisi, kedua
gambarmu akan terlihat seperti bertumpuk satu sama lain. Gambar pertama
perlahan menghilang, sementara gambar berikutnya jadi semakin jelas.
Cepat atau lambatnya transisi Dissolve berlangsung tergantung pilihan
masing-masing pembuat film.
7. Wipe adalah kebalikannya. Wipe tidak bersifat gradual, ada garis yang jelas
‘menghapus’ gambar sebelumnya dan digantikan oleh gambar
berikutnya. Wipe memiliki beragam bentuk mulai dari Wipe dari kiri ke
kanan, kanan ke kiri, atas ke bawah, bawah ke atas hingga Wipe berbentuk
lingkaran yang makin kecil. Selain itu ada juga bentuk bintang, berlian, dan
garis searah jarum jam.
8. cutaway adalah teknik editing yang memasukkan gambar lain di satu
adegan yang sama dan masih berhubungan dengan action karakter secara
singkat lalu kembali lagi ke gambar sebelumnya. Contohnya ketika karakter
tokoh sedang berada di dalam rumah lalu telepon berdering. Cutaway-nya
adalah telepon yang sedang berdering, lalu kembali lagi ke karakter.
16
2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu:
Pra Produksi :
3 – 28 Februari 2020
Produksi :
1-31 Maret 2020
Pasca Produksi :
1.3 April 2020
2. Lokasi/ tempat Shooting
- Lapangan SMKN 1 Pasuruan
- Ruang Kelas SMKN 1 Pasuruan
- Rumahnya ichsan perum pesona candi 3
- Cafe destini jln. destini
- Taman
1 Pra Produksi
- Kertas A4 30 lembar =5.000 Beli
Menyetak
ditempat
- Biaya Cetak 30 lembar =10.000 percetakan
Jumlah Rp.15.000,-
2 Produksi
a. Internet 50.000 Kuota
Jumlah Rp.50.000,-
3 Pasca Produksi
a. Label 5000 Beli
b. DVD 10000 Beli
Jumlah Rp.15.000,-
4 Akomodasi
a. Konsumsi 50.000 Snack dan air
17
mineral
b. Transportasi 10.000 Bensin
Jumlah Rp.60.000,-
Jumlah Total Rp.140.000,-
1. Pra Produksi
Identifikasi Program V
Sinopsis V
Treatment V V
Naskah V
Storyboard V
2 Produksi
Desain Karakter dan V
Latar Belakang
Menganimasikan V
Karakter
Menambahkan V
Efek Suara
3 Pasca Produksi
Editing V
Mastering V
Design label DVD V
Design Cover tempat V
DVD
1. Pra produksi :
a. Identifikasi program:
18
Tema : SMK Pencetak Pengusaha Muda.
Sub tema (topik) : SMK Pencetak Pengusaha Muda.
Judul : Menuju puncak kesuksesan..
Sasaran : Semua Kalangan
Format sajian : Film Pendek dalam bentuk MP4
Durasi : 8 Menit
Penyusun : KELOMPOK MM1:
b. Sinopsis
Ichsan yang baru saja memiliki ide untuk membuka usaha sebagai
desainer grafis kelak ketika dia sudah lulus dari sekolah , berjalan
masuk ke kelasnya dengan semangat. Ironisnya saat dikelas dia sering
di bully oleh teman temannya, tetapi Ichsan tidak pernah
menanggapiya. Dalam hati ichsan, ia bertekad untuk menjadi orang
yang sukses. 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan tetap
membully ichsan & tanpa mengetahui kalau mereka bekerja untuk
ichsan.
c. Treatment
Squence Pokok Materi Durasi
1 Opening Teks “Menuju Puncak Kesuksesan” 5 detik
dengan background awan dan pohon
19
dihancurkan
3 Bel berbunyi menandakan pulang sekolah dengan background 4 detik
sekolah
4 Faris dan kamal menghadang ichsan di gerbang sekolah saat 3 detik
sepulang sekolah untuk mengganggu ichsan
4 Mereka memalak ichsan dan mengancamnya supaya tidak bisa 5 detik
pulang
5 Ichsan pulang ke rumahnya dan segera untuk bekerja paruh 10 detik
waktu
5 Ichsan bekerja berjualan rice bowl dan mengirimnya ke 5 detik
pembeli
5 Malam harinya Ichsan yang menyendiri di dalam kamarnya dan 5 detik
memikirkan desain untuk usaha makanan yang dia tekuni
6 Keesokan harinya ichsan kembali bersekolah dengan hati yang 7detik
gelisah dan merasa tidak semangat dikarenakan dia takut
mendapatkan pembullyan kembali
6 Sepulang sekolah ia mengecek hpnya, ternyata banyak 10 detik
notifikasi yang masuk
6 Ia kaget (senang) karena ada seorang food blogger mereview 6detik
usaha makanan rice bowl milik ikhsan dan seketika itu produk
makanannya mulai ramai pembeli
6 Kemudian ichsan segera menyiapkan pesanannya untuk para 2menit
pembeli
7 Tanpa sadar usaha makanannya sudah terjual habis,dan banyak 7 detik
para pembeli yang ingin memesan usahanya
7 Setiap hari dagangan ichsan selalu ramai mendapatkan pesanan 10 detik
dari para pembelinya dan mulai membuka restoran milik ichsan
sendiri
7 Teks “5 Tahun kemudian” 5 detik
20
8 Ichsan datang ke Restoran tersebut untuk bertemu dengan Fariz 7 detik
dan Kamal
8 Mereka yang kaget dan tidak tau kalo ternyata ichsan adalah 8 detik
pemilik restoran dan mereka meminta maaf kepada ichsan
tentang apa yang sudah mereka katakan di masa lalu
d. Naskah
Visual Audio Durasi
OPENING FADE IN 5
DETIK
BACKGROUND AWAN
FADE OUT
KEPALA SEKOLAH:
MS:-LOW ANGLE
“Assalamualaikum
21
KEPALA SEKOLAH MEMANGGIL Warahmatullahi Wabarakatuh,
ICHSAN UNTUK MENERIMA Selamat pagi siswa-siswi
PENGHARGAAN yang bapak banggakan, Pada
kesempatan kali ini bapak
diberikan amanah untuk
menyampaikan informasi pada
MS :-EYE LEVEL apel pagi hari ini
ICHSAN MENUJU KE DEPAN
Bahwa Achmad Ichsanus telah
UNTUK MENGAMBIL
mendapatkan penghargaan
PENGHARGAAN
Juara 2 tingkat provinsi
KEPSEK MEMBERIKAN
desain poster tentang
PENGHARGAAN DAN ICHSAN
Menjaga Lingkungan, silahkan
MENERIMA PENGHARGAAN
Ichsanus untuk maju ke depan
TERSEBUT.
dan menerima penghargaan”
SFX : TEPUK TANGAN
MS :-EYE LEVEL
SELAMA APEL PAHI
BERLANGSUNG FARIS DAN
KAMAL MENGOBROL KAMAL:’’Woi ris gua ada
MERENCANAKAN NIAT MEREKA rencana nih buat ganggu dia
UNTUK MENGHANCURKAN ’’
KACAMATA ICHSAN
FARIS : ‘’Rencana apaan?’’
22
kacamatanya’’
23
awas lu ga dateng’’
MS :- EYE LEVEL
TAMPAK ICHSAN YANG SEDIH
24
KARENA KACAMATANYA
HANCUR
25
ICHSAN : ‘’Kan tadi udah
dikasih ris’’
LS :- EYE LEVEL
26
ICHSAN YANG SEDANG
MENGELUARKAN MOTOR DAN
MENGANTARKAN RICE BOWL
KE PEMBELINYA
ICSHAN MENGAMBIL
LAPTOPNYA UNTUK MEMBUAT
DESAIN KEMASAN PRODUK
MILIKNYA
27
TAMPAK IBU ICHSAN
BERTERIAK KEPADANYA
28
ICHSAN BERBARING DIKASUR
SAMBIL BERMAIN PONSELNYA
TIBA-TIBA DIA KAGET
KARENA BANYAKNYA NOTIF
DI PONSELNYA YANG MUNCUL
KARENA SALAH SATU
SEORANG FOOD BLOGGER
MEREVIEW USAHA RICE BOWL
MILIK ICHSAN
LS:-EYE LEVEL
29
INT. RUMAH ICHSAN, RUANG SFX : Suara klik
TENGAH –SORE HARI
SFX : Suara keyboard
ICHSAN YANG SEDANG
MENONTON REVIEW USAHA
MILIKNYA YANG DI UNGGAH
KE YOUTUBE OLEH ORANG
LAIN DENGAN WAJAH
GEMBIRA DAN TERHARU AKAN
ITU, SETIAP HARI DIA
MENDAPATKAN PESANAN YANG
BANYAK SEKALI HINGGA
TERJUAL HABIS DAN MULA
MEMBUKA RESTORAN
MILIKNYA SENDIRI
FADE TO 5
Detik
POP UP:TEKS ‘’5 TAHUN
KEMUDIAN’’
30
udah gua siapin’’
31
PELAYAN :‘’Baik pak’’
CUT TO
32
untuk memahami apa itu
puncak dari sebuah
kesuksesan, semua jalan yang
aku tuju memang berat tapi
sabar adalah kunci dari
semuanya, aku ingin kalian
juga punya motivasi
tersendiri, aku harap kalian
bisa giat kerja disini’’
e. Storyboard
Scene Squence Visual Audio Durasi Naskah
1 1 sfx : 5 detik
suara
kicaua
n
burung
33
Keterangan Visual :
Angle : high level
Fade in : Awan bergerak
Fade in: teks “Menuju puncak
kesuksesan”
2 1 sfx : 4 detik
bell
masuk
Keterangan Visual :
Suasana apel pagi di lapangan
sekolah
Framing : LS
Angle : Eye level
Fade in : pemeran utama
34
2 2 sfx : 10
suara detik
mic
sfx :
Framing : MS
Keterengan Visual :
Kepala sekolah memanggil ichsan
untuk maju
Angle : frog eye
2 4 sfx : di 5
dalam detik
kelas
Keterangan Visual :
Kamal dan Faris berbisik tentang
rencana mereka
Framing : MCU
Angle : eye level
35
3 2 Sfx:- 3
detik
Keteragan Visual :
Kamal dan Faris mengganggu Ichsan
dan menghancurkan kacamatanya di
dalam kelas
Framing : LS
Angle : eye level
3 4 sfx : 4 .
suara detik
air
sungai
menga
lir
Keterangan Visual :
Faris dan Kamal menunggu di depan
gerbang sekolah
36
Framing : LS
Angle : eye level
3 5 Sfx:su 4
ara air detik
sungai
Sfx:-
Keterangan Visual:
Faris dan Kamal memalak Ichsan
Framing : MS
Angle : eye level
4 1 Sfx 12
:suara detik
banjir
yang
sangat
deras
Keterangan Visual :
Faris dan Kamal meraba saku Ichsan
dan mengambil uang miliknya
Framing : MCU
Angle : Low angle
37
3 7 Sfx : - 5
detik
Keterangan Visual :
Ichsan sedang menyiapkan rice bowl,
Framing : MS
Angle : eye level
5 1 sfx : 5 Trash Man:
suara detik seperti pot
dalam bunga,
hati tempat
pensil ,dan
lain lain.
Keterangan Visual :
Ichsan yang sedang mengeluarkan
motor dan mengantarkan
makanannya ke pembeli
Framing : MS
Angle : eye level
38
3 8 sfx: 5 detik Pemuda:”
bel terima
pulang kasih
sekola trashman!.a
h ku akan
mencoba
nya nanti.”
Keterangan Visual :
Ichsan yang berpikir untuk membuat
usahanya ramai pembeli
Framing : MS
Angle : eye level
7 1 sfx 5 detik
:wip
e in
sfx:
pop
in
Keterangan Visual :
Ichsan yang mengambil laptopnya
dan memulai desain kemasannya
39
Keterangan Visual :
Ichsan yang tampak gelisah saat dia
mau berangkat sekolah, Ibu ichsan
berteriak kepada ichsan dan Ichsan
pegi ke sekolah
Framing : MS
Angle : eye level
8
Keterangan Visual :
40
Ichsan bertemu di depam gerbang
dengan Faris dan Kamal dan
menganggunya lagi
Framing : MS
Angle : eye level
9
Keterangan Visual :
Ichsan berbaring di kamarnya dan
kaget melihat notifikasi di hp nya
Framing : MS
Angle : eye level
9
41
Keterangan Visual :
Ichsan menuju ke dapur dan
menyiapkan rice bowl yang banyak,
dan ibunya terheran melihat dia
Framing : MS
Angle : eye level
10 Sfx :
suara
bising
laptop
Sfx :
suara
keybo
ard
dan
mouse
Keterangan Visual :
Ichsan yang sedang melihat review di
platform youtube tentang usaha
miliknya dan Ichsan tampak begiru
senang
Framing : MS, CU
Angle : eye level
42
11 Pop up teks : ‘’5 Tahun Kemudian’’
12
Keterangan Visual :
Faris dan Kamal bertemu di depan
Café milik Ichsan
Framing : MS
Angle : eye level
13
43
Keterangan Visual :
Ichsan berjalan menghampiri Faris
dan Kamal dan mereka masih
menghina Ichsan di depan pelayan,
dan menyuruh mereka untuk masuk
ke ruangan Ichsan
Framing : BS, MS
Angle : eye level
14
44
Keterangan Visual :
Ichsan yang sedang bertanya kepada
Faris dan Kamal, mereka kaget dan
tidak tau bahwa Ichsan adalah
pemilik Café tersebut, mereka
meminta maaf ata kelakuan mereka
sewaktu sekolah dahulu, dan
akhirnya mereka berdua dimaafkan
dan muai bekerja disana.
Framing : MS
Angle : eye level
45
2. Produksi
1. Persiapan
a. Merumuskan ide dan melakukan riset sederhana tentang film yang
Akan dibuat, membuat sinopsis, storyboard, skenario dan
mengidentifikasi kebutuhan shooting untuk pembuatan Film, dan
melakukan perekaman gambar (bisa dilakukan sebelum ujian
berlangsung jika sekolah tidak mempunyai jumlah peralatan yang
memadai namun jika dirasa cukup maka tahap ini bisa dilakukan pada
saat hari pertama ujian).
b. Menyiapkan komputer, menginstal software dan mengecek PC.
c. Mengkonfigurasi piranti multimedia.
d. Mengumpulkan aset bahan pendukung lainnya.
Bahan-bahan berupa gambar/image/foto asli, video asli dan teks
telah disiapkan diserahkan kepada Panitia Ujian di paket keahlian
masing-masing untuk diperiksa kelayakannya. Bahan-bahan tersebut
disimpan di panitia dan dibagikan pada saat ujian hari kedua
berlangsung
2. Durasi video antara minimal 2 menit maksimal 4 menit.
3. Pelaksanaan
a. Menggunakan aplikasi pengolah video untuk proses editing
b. Memasukkan gambar atau ilustrasi dalam Film yang dibuat/diubah
sendiri menggunakan software digital imaging atau digital illustrator.
c. Memasukkan konten Film berupa video hasil shooting sendiri dan
boleh dilengkapi dengan footage dari youtube atau sumber lain yang
relevan
d. Menambahkan suara dan efek yang mampu memperkuat kesan
objek yang ditampilkan.
e. Membuat tagline/slogan yang sesuai dengan Film dan mudah
diingat.
f. Menggunakan aset bahan dengan kualitas file yang baik dan jelas.
4. Hasil
46
a. Konversi file ke dalam bentuk .MP4, lalu kemas ke dalam format
CD/DVD.
b. Buatlah desain cover dan label DVD kemudian cetak serta
tempelkan di DVD produk Anda pada piringan CD/DVD dan
kotaknya.
c. Keseluruhan produk yang Anda buat harus memperhatikan:
1) Durasi Film
2) Keselamatan kerja
3) Kesesuaian tema
4) Keindahan
5) Orisinalitas
3. Pasca produksi
A. Editing
Proses editing yang dilakukan menggunakan sofware adobe
premiere untuk menggabungkan sceane sceane animasi agar menjadi film
pendek dan penambahan audio audio yang diperlukan untuk mendukung
film pendek menjadi menarik.
B. Rendering
Di menu atas ujung kiri, menu “File” > “Export” > “Media” atau
bisa juga dengan cara cepat yaitu tekan CTRL + M. Maka akan muncul
jendela popup. Sekarang, atur keseluruhan pengaturan pada video yang
akan di Export. Jenis file.avi atau yang lainnya. Pilih tempat penyimpanan
video tersebut dan beri nama video tersebut.
C. Uji Coba Dan Revisi
Proses uji coba dilakukan jika proses pembuatan film, proses
editing, dan proses rendering sudah dilakukan semua. Sehingga proses uji
coba bisa dilakukan dan jika sudah dilakukan melaalui proses uji coba
maka tahap selanjutnya masuk dalam proses revisi jika ada revisi dari
pembimbing.
D. Mastering
47
1. Masukkan CD atau DVD kosong ke CD atau DVD drive PC anda.
2. Buka file Explorer ( Windows Explorer ) dan masuk ke lokasi
dikomputer tempat file atau folder disimpan yang ingin anda burn ke
CD atau DVD.
3. Pilih semua file atau folder.
Dua metode untuk memilih beberapa file atau folder sekaligus: Klik
kiri pada file atau folder pertama ( atas ), lalu tekan tombol CTRL+A
pada keyboard anda. Klik kiri pada file atau folder pertama ( atas ),
tekan terus tombol “Shift” lalu klik file terakhir atau folder.
4. Klik kanan pada file atau folder yang dipilih, masuk ke “Send to” dan
kemudian pilih CD atau DVD writer anda ( bisa berupa DVD RW
Drive D :) atau CD RW Drive (E )).Catatan : jika anda ingin
membakar video VIDEO_TS ke DVD, kirim saja folder VIDEO_TS
yang lengkap ke CD atau DVD-burner anda.
5. Sekarang jendela kecil akan muncul dan disini anda bisa memasukkan
judul untuk disc anda pada “Disc title”.
6. Pilih “With a CD atau DVD player” dan klik “Next”.Sekarang file atau
folder akan disalin ke CD atau DVD writer anda akan terbuka jendela
di baru. Jika tidak terbuka dijendela baru, maka anda bisa
menemukannya di “This PC” atau di sidebar kri “File Explorer”.
7. Setelah selesai menyalin file atau folder ke penulis CD atau DVD
anda, klik “Drive Tools” ( terletak dibagian atas) dan pilih “Finish
burning”.Selanjutnya Windows 10 akan membakar CD atau DVD
anda.
E. Design label DVD dan Design Cover tempat DVD
48
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uji kompetensi keahlian merupakan sarana untuk mengetahui tolak ukur
kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran khususnya materi
produktif/kejuruan yang telah diberikan guru selama kurang lebih 3 tahun.
Diharapkan dengan diadakan Uji Kompetensi Keahlian ini siswa dapat
menerapkan materi produktif/kejuruan ini setelah mereka lulus dari sekolah.
3.2 Saran
Demikian proposal Film Fiksi kompetensi keahlian pada Kompetensi
Keahlian Multimedia SMK Negeri 1 Pasuruan sebagai salah satu usaha untuk
meningkatkan sumber daya manusia dengan harapan produk (siswa-siswi) yang
49
dihasilkan memiliki kesiapan dan bekal setelah selesai pendidikan di SMK Negeri
1 Pasuruan.
50
DAFTAR PUSTAKA
https://adhitoge.wordpress.com/2013/09/01/pengertian-film/
http://e-journal.uajy.ac.id/821/3/2TA11217.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Film
audition.htmlhttps://materibelajar.co.id/pengertian-adobe-premere/
https://www.dafideff.com/2017/03/apa-itu-after-effects-dan-panduan-after-
effects-untuk-pemula.html
51
52